NovelToon NovelToon

Pernikahan Kedua

kumpul keluarga

Hay...

Ini adalah kisah seorang yang bernama Fira pratiwi ,seorang ibu rumah tangga dan usianya baru 23 tahun. Diusia muda, Dia harus menjadi janda karena Rangga suaminya meninggal dunia akibat tabrakan dan harus menguatkan mentalnya untuk menikah lagi dengan Fahri sepupuh Rangga, Dia adalah seorang pengusaha muda kaya yang memiliki standart tinggi dalam memilih wanita, bahkan sampai sekarang Dia masih berstatus jomblo.

Fahri terpaksa mau menikahi Fira karena permintaan terakhir dari Rangga, Dia dikenal ramah dan hangat dalam keluarga, tapi Fahri berubah menjadi sedikit kasar dan dingin setelah membaca buku diary yang ditulis Rangga tentang Fira untuknya.

Yah...!!! Sebuah kesalahpahaman yang membuat Fahri tidak menyukai Fira dan malu mengakui Fira adalah istrinya.

Entah Mereka akan bertahan atau memilih untuk berpisah ?...

Mari kita simak bersama - sama ...

Happy reading....

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

pagi itu...

semua orang berkumpul di rumah budhe tertua keluarga suami Fira ,seperti tahun - tahun sebelumnya mereka mengadakan acara halal bi halal tepat satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

"kamu bantu bulek aja sayang,,aku ambil makan sendiri aja."ujar suami Fira seraya mengambil buah dari tangannya

"oke!"

hampir tidak hafal seluruh anggota keluarga ini suaminya , bagaimana tidak ??? ada 100 orang.

Mereka berkumpul , berfoto dan bercengkrama sampai malam hari .pukul 7 malam, Fira dan anggota inti keluarga suaminya pamit pulang terlebih dahulu karena persiapan dua hari lagi rencana kedua keluarga ini akan kumpul dirumah ibu mertuanya,hajatan 4 bulan kehamilan adik iparnya.

"Sayang...kok langsung tidur sih!!"

lupa,perkenalkan nama suaminya adalah mas rangga.....mereka menikah sudah 2 tahun,karena belum ada anak,yahhhh dia gantinya anak kecil...jailnya tingkat dewa

"capek Sayang...sini - sini peluk dulu" ujar Fira sambil meraih tangan suaminya agar naik ke atas ranjang.

tidak seperti biasanya,dia bercerita tentang rentetan keluarga besarnya dan kenangan dengan setiap orang disana,dia berpesan agar aku mengingat baik - baik siapa saja yang membantu mereka selama ini.

"oke bossss....aku catet di memoriku..hehehe"

"sekarang sini...tadi kamu senyum terus disana,saudaraku mesti bilang kamu cantik,aku pintar cari istri kulitnya putih..sekarang giliran aku !!!"

yayaya...malam itu jadi malam yang panjang buat mereka berdua,sebelum akhirnya tertidur karena kelelahan

heheheheh.....

Keesokan harinya....

"Ibu mau beli banyak makanan ya fir,kamu ikut ibuk hari ini full !!!! " ajak ibu mertuanya

"Siap ndan"

suami,adik ipar dan bapak mertua Fira stay dirumah fokus bersih - bersih. karena jujur saja,barang ibu mertuanya BUANYAKKK jadi kalau nata bisa tahunan

wkwkkwkwkw

seharian mondar - mandir ke tempat belanja,sesekali mampir ke tempat jajan buat ngisi perut, entah apa aja yang dibeli Fira gak tau juga,intinya full daging

"aku gak suka daging" gumamnya

Tepat jam 8 malam,mereka sudah sampai rumah...

" ya gitu dong ,ginikan g malu kalau saudara ke rumah kita,bersih ya kannn!!"

"ibuk belanja apa aja ??? aku dibeliin jajan gak???" tanya rani adik ipar Fira yang hamil muda

"mbakk...tadi mana yang khusus rani,bawa sini..ibuk lupa tadi belikan apa aja !"

Fira menyodorkan sekresek camilan dan pernak - pernik pilihan ibuk buat calon cucunya.

" makasi " ujar rani

" fir...tolong kamu tata itu di freezer ya,besok mau ibuk eksekusi"

"iya"

...........

Fira melihat suaminya tertidur pulas,mungkin dia gak tau kedatangannya..

" sayang "bisik Fira lembut di telinga kirinya

"hmm"

"bangun dong,aku bawain jajan loo buat kamu"

Dia bangun dan langsung makan dengan lahap,sesekali dia mengelus rambut kriting Fira dengan senyuman tipis

" besok bangun pagi ya .... siap - siap buat acara hajatan !"

"oke" ujarnya sambil mengangguk pelan

....

Mereka sudah mondar mandir dari pagi ,menyiapkan segala keperluan untuk acara pengajian nanti malam.

Fira terkejut setelah melirik jam dinding menunjukkan pukul 5 sore, ia bergegas menghampiri Rangga untuk bersiap membantu mengatur parkir di lapangan depan komplek.

sebentar lagi rombongan datang

Fira dan Nani ( ibu mertua Fira ) menyiapkan hidangan didalam rumah,sementara Rangga dan Fahri sepupuhnya mengatur parkir mobil keluarga yang lain di area lapangan depan komplek yang tidak jauh dari rumah Rangga, sekitar 700 meter.

Lalu lintas sore itu cukup ramai, Mereka berhati - hati mengatur parkir agar tidak sampai mengganggu pengguna jalan lainnya,..

TINNN...TINNNN....suara tlakson truk dari arah belakang Fahri

Rangga yang pertama menyadari adanya truk kondisi tidak stabil melaju kearah Fahri yang berdiri di bahu jalan langsung berlari dan menarik tubuh Fahri cepat.

" Riii..... AWASSSS!!!" teriak Rangga sambil menarik lengan Fahri hingga jatuh tersungkur dan kulit lengannya robek karena tergeser batu kecil di jalan,

dan Rangga.....

***BRUAKKKKKKKK !!!!!!!!

truk itu menghantam tubuhnya keras, terpental hingga menatap tembok gapura besar komplek perumahannya,

MAS RANGGAAAAAAAA***

Teriakan orang - orang diluar membuat Fira yang kebetulan menata kursi di teras bergegas lari kearah lapangan tanpa memakai alas kaki..

Langkahnya terhenti seketika, mulutnya terkunci ,kakinya lemas tidak berdaya menopang tubuhnya.

Mas Rangga....rintihnya

Dia bersimpuh di depan tubuh suaminya yang tergeletak penuh darah, Ia angkat kepala Rangga dan memangku sambil digoyangkan, berharap Rangga membuka matanya.

"Mas..mas rangga...bangun mas..sadar...ini Fira disini mas...Kita ke rumah sakit ya!" kata Fira sambil terus menggoyangkan tubuh Rangga, bajunya penuh bercak darah milik Rangga

" Tolong...TOLONG PANGGIL AMBULANCE!!!!"

FIRA BERTERIAK SEKUAT TENAGA

SELURUH TUBUHNYA TIDAK BERHENTI BERGETAR..

IA PELUK SUAMINYA DALAM PERJALANAN KE RUMAH SAKIT...

Ada dua ambulance yang datang, satu sudah berangkat membawa Rangga dan Fira, sementara satunya membawa Fahri yang juga masih tergeletak penuh darah di tangannya, tapi Fahri masih sadar walaupun tatapannya kosong dan syok.

" Mas Rangga maa....!" kata Fahri dengan suara serak menahan sakit

" Kamu tenang dulu Rii...InsyaAllah Rangga baik - baik saja...!" Mia ibu Fahri berusaha menenangkan anaknya selama perjalanan ke rumah sakit,

Acara pengajianpun batal, beberapa keluarga menjaga dirumah dan berdoa bersama, yang lainnya ikut mengantar Rangga dan Fahri ke rumah sakit.

Rangga dan Fahri masih di ruang operasi, tapi karena Fahri masih tergolong ringan, Dia dibawa ke ruang sadar terlebih dahulu, jahitan panjang di lengannya membuat Fahri meringis menahan rasa sakit yang luar biasa.

" Aku mohon selamatkan suamiku...!" Fira berdoa didepan ruang operasi dengan wajahnya yang pucat dan bajunya yang masih berlumuran darah,

Nani ibu Rangga menghampiri menantunya itu , " Fir....ganti bajumu nak...?!! jangan sampai Rangga melihat semua ini!" ujar Nani halus sambil menyodorkan satu kaos yang ia beli di indomaret terdekat,

" Baik bu...Aku akan kembali segera!!" kata Fira, tangannya mengambil kaos it cepat dan berlari ke toilet untuk ganti,

" Aku cuci dirumah saja!" kata Fira memasukkan baju bekas bercak darah Rangga di kantong kresek untuk dibawa pulang....

permintaan terakhir

Semua orang tertunduk lemas,isak tangis tak henti dari Nani.

Belum ada kabar dari Rangga...

Fira menguatkan dirinya,sesekali ia usap wajahnya yang entah sudah seperti kehabisan air mata,sampai tak bisa keluar lagi, ia peluk erat kantong baju miliknya yang penuh bercak darah Rangga...

Istighfar....Allah..Allah...

Hanya kata itu yang bisa menopang dan menguatkan dirinya, Ia ingat semalam Mas Rangga bilang kalau ia harus banyak Istighfar dalam kondisi apapun, ingatan itu sontak membuat dadanya makin tergoncang hebat dan air matanya mengalir deras...ini mimpi buruk baginya.

Klekkkkk......

Pintu ruangan Mas Rangga terbuka, Dokter keluar bersama beberapa suster.

mungkin mereka sudah selesai menangani suaminya ,Yahhh Mas Rangga pasti segera pulih.....harapnya

" Dok...,gimana kondisi suami saya?"tanya Fira menghampiri Dokter yang baru saja keluar ruangan itu

Dokter hanya menepuk bahunya dan tersenyum lembut.

*A*ahh tampaknya suamiku baik-baik saja gumamnya sambil membalas senyum Dokter itu, kedua tangannya mencengkeram kuat ujung bajunya.

" Ada yang bernama Tuan Fahri?" mendadak Dokter bertanya, Fahri yang sudah duduk diruang tunggu segera menghampiri Dokter itu, seharusnya ia masih harus istirahat, tapi tadi ia memaksa keluar karena berada di dalam membuatnya tidak tenang dan semakin terbayang kejadian tadi.

" pasien ingin anda masuk sebentar ,lebih cepat lebih baik,ada waktu 30 menit sebelum obat biusnya reaksi, supaya pasien istirahat !" kata Dokter pada Fahri

Fahri adalah kakak sepupuh Rangga yang tinggal di Sumatra, dia dan keluarganya sudah datang dari subuh untuk membantu proses di rumah Rangga dan dia juga yang bersama Rangga mengatur parkir mobil keluarga tadi. Fira hanya beberapa kali bertemu dengannya karena kondisi keluarga mereka yang jauh,jadi hanya datang waktu ada acara besar saja.

Tubuhnya lemas,wajahnya pucat pasi dan ada bercak darah di lengan kanannya karena sisa jaitan.

Dia adalah orang yang diselamatkan Rangga dari hantaman truk di jalan area parkir, tubuhnya terpental ke kanan setelah Rangga menarik lengannya untuk minggir karena tiba - tiba ada truk pembawa alat dekor dengan kecepatan lumayan cepat melintas.

Karena supir truk itu tidak fokus dan kaget dengan teriakan keras Rangga sewaktu menarik lengan Fahri, sontak truk itu malah banting stir ke arah Rangga berdiri, Rangga terpental dan tubuhnya menghantam keras tembok gapura komplek perumahannya.

Fahri masuk ke ruangan, namun kedua matanya kembali melirik Fira yang berdiri tepat diseberangnya, gadis itu menganggukkan kepalanya tanda mempersilakan Fahri masuk terlebih dulu.

ini takdir ,sudah jalan Allah ada celaka begini. aku gak boleh nyalahkan siapapun,sekalipun itu Mas Fahri ....batin Fira

Fira tidak ingin menyalahkan siapapun disini, suaminya pasti akan sangat marah jika dia gampang menyalahkan orang lain tanpa melihat kondisi.

" Fir...ayo duduk dulu!" kata Nani, ia mencoba mengajak Fira untuk menunggu dengan tenang, tapi menantunya itu memilih untuk tetap berdiri di depan ruangan Rangga

" Aku disini aja buk, gakpapa..!" kata Fira pelan, suaranya sudah melemah dan serak, kepalanya pusing karena terlalu banyak menangis dan syok melihat kejadian yang menimpa suaminya.

*****

Di dalam ruangan......

mata Rangga masih terbuka hanya saja sayu lemas,tangannya meraih fahri untuk duduk disamping ranjangnya.

" Kemarilah Rii...!" kata Rangga pelan

hikss..hiksss...tangis Fahri pecah melihat tubuh Rangga yang penuh balutan perban, hanya terlihat area wajah kecilnya.

" Kenapa mas narik aku !!!harusnya aku yang disini mas,ini takdirku harusnya !!!"ujar fahri sambil tubuhnya bergetar

" Rii...tolong jaga istriku Fira..!" pinta lirih rangga seraya menggenggam tangan fahri

" Aku pasti jaga istri mas dan keluarga mas selama kamu disini,cepatlah sehat aku mohon !!! Mas yang paling bisa jaga mereka apalagi mbak fira" Fahri meyakinkan Rangga kalau dirinya pasti kembali pulih

Air mata menetes dari mata Rangga, bibirnya bergetar merasakan sakit disekujur tubuhnya, tapi Dia tahan dan terlihat baik - baik saja dihadapan Fahri

" Rii...istriku seorang diri, tolong jangan biarkan dia sendirian, tubuhku sudah tidak bisa menjaganya..nikahilah istriku setelah ini!! di dunia ini Fira sudah tidak mempunyai siapa - siapa lagi.. " kata Rangga, bibirnya bergetar menahan tangis saat mengucapkan kalimat itu

" Mas bicara apa..buat apa aku nikahi mbak fira mas??aku pastikan dia gak akan sendirian sampai mas sembuh..mas bakal sembuh "jawab Fahri yang masih terisak

" Dia gadis yang baik, Aku yakin kalau kamu kenal dengannya pasti akan menyukainya..." kata Rangga

" Ambillah buku di bawah kursi supir mobilku, semua tentang Fira ada disana, Aku mohon nikahilah Dia...!" Rangga menangis mengatakan hal ini, Dia yakin Fahri bisa menjaga istrinya itu

" Mas...huhuhuhuhu..." Fahri mengenggam erat tangan Rangga, menganggukkan kepalanya sebagai tanda menerima permohonan Rangga tentang menikahi Fira.

\=\=\=\=

Di luar ruangan .......,

Fira sudah tidak sabar untuk segera masuk bergantian sebelum reaksi obat biusnya, Dia mondar mandir di depan pintu, sesekali ia mengintip dari sela kecil memastikan suaminya dan Fahri dalam keadaan baik - baik saja.

klekk....pintu terbuka

"Mbak fira....masuklah!" ujar fahri lemas, matanya sembab memandang Fira sayu

Fira tersenyum dan langsung masuk kedalam, dilihat suaminya tersenyum lemas kearahnya, lalu ia hampiri dan mencium punggung telapak tangan suaminya yang terbuka sedikit.

" Mas...fira disini..,setelah ini fira yang bakal rawat mas di rumah ya..fira cemburu mas dipegang sama suster itu" ucap Fira seraya menghibur, wajahnya bertambah gemas saat ini

" Sayang....berjanjilah satu hal !!" kata Rangga yang meraih tangan Fira untuk ia genggam

Fira menganggukan kepala sambil tersenyum " Apa mas..?"

" Berjanjilah untuk tidak menolak permintaanku ataupun membantahku..!" kata Rangga

" Iya, aku gak bakal nolak ataupun bantah kamu mas...kalaupun itu pagi hari aku langsung sigap...heheh" jawab Fira tanpa menanyakan apa yang menjadi permintaan suaminya itu

Rangga memberi kode agar tubuh Fira mendekat dan wajahnya tepat di dekatnya, menepuk bahu Fira dan mengelus kepalanya yang tertutup hijab, karena sebenarnya hari ini akan ada pengajian jadi Fira memakai baju panjang dan berhijab, walaupun sudah berganti baju dengan kaos lengan pendek, Fira tetap memakai hijabnya...Dia masih belum Fokus.!!

"aku sangat mencintai kamu sayang"

Hari itu menjadi hari pertama dan terakhir bagi Fira mendengar Rangga mengatakan cinta, dari awal mereka bertemu sampai menikah Rangga tidak pernah mau mengatakannya ,baginya menikahi adalah bukti yang kuat daripada kata - kata.

Tepat 30 menit waktu luang kami bertemu ,dokter datang dan mengatakan waktu kematian suami Fira,Rangga...

*Ja*di bukan obat bius tapi kesempatan terakhir dan hanya Fira dengan fahri yang sempat berbicara...

Ia ciumi tubuh kaku suaminya, ia tahan setiap air mata yang mau menetes, Rangga pasti tidak suka melihat dia menangis !!!!

..

Kabar dari Fahri

HAPPY READING...

\=\=\=\=\=\=\=\=

Rangga Pratama

lahir 8 nopember 1985

wafat 8 september 2019

Fira menatap erat nisan dihadapannya,lagi - lagi dia berusaha sekuat tenaga menahan air mata yang berkumpul di ujung matanya.

Nafas berat berkali - kali, dia ingat betul bagaimana Rangga pernah memarahinya ketika di pemakaman ibu Fira, ratapan keluarga jadi siksaan bagi yang wafat.

Untuk terakhir kalinya Fira melihat wajah Rangga sebelum ditutup papan kayu, adzan berkumandang dari bawah sana, sambil menahan sakit di lengannya Fahri meminta agar dirinya lah yang mengumandangkan adzan dipemakaman Rangga.

Fira masih berdiri tegak, tatapan mata yang penuh keteduhan terakhir kali ia tampakkan pada sang suami, dulu Rangga sangat suka dengan tatapan itu, rasanya semua masalah hilang begitu saja.

huft...huft..huft...

Pemakaman selesai, seebelum pergi Fira mengusap nisan bertuliskan nama suaminya itu. Disandarkan kepalanya sejenak sambil membaca doa yang ia khususkan untuk almarhum suaminya itu, semua yang melihat tau benar hati perempuan itu sedang hancur, tapi Fira berhasil menutupinya.

Mas...aku janji akan jadi wanita yang kuat,ceria dan penuh semangat seperti yang kamu mau dan kamu suka, jangan kuatirkan aku...InsyaAllah aku akan baik - baik saja,itu pasti . aku berjanji padamu mas, tenanglah

semoga Allah menempatkanmu di sisi terbaikNYA..aamiin ,Batinnya sambil menengadahkan tangan ke langit

seraya air mata jatuh tak terbendung

Fira bangkit langsung mengusap wajahnya, dia tidak ingin ratapannya menjadi kesedihan suaminya, melukis senyum manis nan indahnya lagi.

" Ayo buk balik...!" kata Fira menggandeng tangan Nani ibu mertuanya, Rani tidak ikut kepemakaman karena tubuhnya lemas tidak berdaya, apalagi kondisinya yang masih hamil muda sekarang

" Vin..pegangin Ibuk juga ya!" kata Fira lembut pada Vino adik iparnya, suami Rani.

Mereka kembali ke rumah, Fira menghampiri Rani yang duduk lemah di ruang tamu sedang menatapnya kosong, ia berhambur memeluk tubuh Rani dan menenangkan adik iparnya itu.

" Mbak Fira baik - baik aja kan?" tanya Rani dengan suara serak

" InsyaAllah Aku baik Ran...kamu juga harus kuat ya, inget ada anak kamu di perut ini!" jawab Fira, senyum hangat terlukis di bibirnya, membuat Rani memeluknya lagi karena ia yakin kakak iparnya itu sedang hancur didalam sana.

\=\=\=\=\=\=

Seminggu berlalu.......

Malam ini hari terakhir tahlilan 7 hari kepergian Rangga, Fira masuk ke kamarnya dan membungkus baju terakhir suaminya juga bajunya yang ada bercak darah mengering , disimpannya itu di laci lemari bajunya.

" mbak fir....sudah tidur?" Rani adik iparnya tiba - tiba masuk ke kamarnya

" belum,kenapa ran?"

Rani memeluk kakak iparnya itu sendu, ia tahan air mata sekuatnya.

" kami mau bicara sama mbak di ruang keluarga,ikutlah!" ujarnya seraya menggandeng tangan Fira kedepan

Karena terlalu lelah, Fira sampai lupa kalau saudara - saudara suaminya belum pulang, terlebih lagi beberapa dari mereka tinggal di jawa tengah dan ada juga yang paling jauh di Sumatra.

" Maafkan Fira budhe,pakdhe,bulek dan paklek...terima kasih atas support yang dikasih ke Fira, saya janji akan tetap semangat dan lebih baik lagi " ujar Fira sedikit bergetar karena menahan tangisnya

Semua memandang Fira sambil menganggukkan kepala perlahan seraya tersenyum haru dan menyemangati dirinya.

Nani ibu mertuanya memeluk erat menantunya itu,

"Nduk....ibu minta maaf sebelumnya...ibuk harap kamu gak benci sama ibuk setelah ini" ujar Nani

Fira hanya mengangkat bahunya bingung

" Ibuk kok ngomong gitu, Fira gak pernah benci sama ibuk...!" balas Fira

" Nak...sebelum Rangga meninggal, Dia menitipkan pesan pada Fahri untuk menikahi Kamu nak ..!" kata Nani menahan tangis, Fira masih menatapnya bingung

Menikah???Fahri???...

Tiba - tiba Fahri mendekat dihadapannya, ia menceritakan secara jelas pesan terakhir Rangga tentang ia diminta menikahi Fira dan menjaganya. Wajah Fahri terlihat lemas dan tatapannya sayu.

Tangan Fira menggenggam erat Nani, air matanya tidak terbendung lagi. Semenjak suaminya meninggal dia tidak pernah berfikir menikah lagi ataupun hanya sekedar mengenal laki - laki lain, tapi pesan Rangga adalah wasiat yang tidak bisa ia tolak, bagaimanapun itu keinginan terakhir mediang suaminya.

Rani dan Nani memeluk erat tubuh rapuh Fira ,mereka menangis terisak.

" Buk....Fira sejujurnya gak mau menikah lagi, ini cuman bohongan kan buk.." rengek Fira seraya memeluk erat tubuh Ibu mertuanya

Fahri membisu, sejujurnya hatinya terguncang hebat. Trauma dan rasa bersalah bercampur aduk menjadi satu, sementara dia harus menikahi mantan istri adik sepupuhnya yang tidak ia kenal sama sekali dan tidak ia cintai. Ia menahan ,tapi tampak jelas ia linglung . kedua orang tuanya yang merupakan pakdhe dan budhe Fira menghampiri Fahri, menepuk pundak putranya yang gemetaran sekujur tubuh.

Fira sekilas melihat raut wajah Fahri yang pucat pasi,trauma tergambar jelas disitu. Ia sontak mengendalikan diri dan menguasai situasi yang ada, dia berpikir bahwa bukan hanya dirinya yang tidak siap dengan ini,Fahri juga tidak siap bahkan bisa gila jika rasa bersalahnya terlampau besar.

hufttttt..... Fira menghela napas panjang

" Mas Fahri, maafkan atas permintaan suamiku yang pasti berat bagimu " kata-kata itu keluar dari mulut Fira ,tangannya mencengkeram kuat ujung bajunya, menahan diri agar situasi kembali normal

" Aku tau ini berat bagi kita,tapi kita juga tau menjalankannya adalah kewajiban,mengingat kamu sudah berjanji kepada Mas rangga "

Fahri hanya menatap Fira dalam

" Aku berjanji akan menerimamu dan kenyataan ini 4 bulan lagi setelah masa idda ku selesai " ujar Fira penuh kekuatan yang sejujurnya rapuh,hancur lebur

suamiku tidak mungkin meminta hal yang buruk untukku...batin Fira

Fahri menganggukkan kepalanya pelan,tatapan matanya masih kosong...

bagaimana aku menikahi wanita ini?

aku tidak mencintainya

aku tidak mengenalnya

bagaimana aku hidup?

bagaimana dia setegar ini menerima wasiat ini?

pikiran Fahri berputar - putar

" Nak....mama pesan sesuatu buat kamu sama Fira ,segala sesuatu yang terjadi atas kehendakNYA dan tidak ada yang boleh ragu atas ketetapanNYA ,pasti itu yang terbaik" ujar lembut Mia ibu Fahri sambil membelai lembut rambut putranya

Bisa dilihat dari tatapan kosong Fahri ,jelas menolak keras hal ini ,tapi ia tidak bisa membantah,rasa bersalah dan trauma berkecambuk di otaknya. sementara Fira menguatkan hatinya,berusaha meyakinkan dirinya bahwa Fahri pasti orang baik. Dia ingat kata - kata suaminya selama ini,seluruh saudaranya sangat pandai menyimpan keburukan,terutama di depan keluarga mereka.

\=\=\=\=\=

malam itu,Fira menangis terisak dibalik bantalnya,jauh dilubuk hatinya ketakutan akan menjalani pernikahan baru lebih besar. Tubuh rapuhnya tidak siap menerima semua ini, apalagi ia tidak kenal Fahri dengan baik ,yang ia tahu kalau Fahri seorang pengusaha muda yang dingin.

ia ingat wajah dingin Fahri tadi...

"saya akan kembali 4 bulan lagi,setelah proyek selesai" kata terakhir Fahri sebelum undur diri sambil menyimpan nomor hp Fira, begitu pula Fira

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!