NovelToon NovelToon

Dewa Petir Kegelapan

Prolog

Di sini diketahui ada 3 wilayah, wilayah pertama atau sering di sebut wilayah Kudus dihuni oleh Pendekar berlevel Dewa.

Wilayah kedua atau sering disebut wilayah Suci tempat para biksu tinggal dan para biksu di sana jarang sekali atau bahkan tidak pernah keluar dari wilayahnya mereka sibuk bersemedi mengsucikan diri.

Dan di wilayah terakhir ini adalah tempat dimana 4 Kekaisaran berkumpul, tidak hanya Kekaisaran Sekte-sekte tempat pendekar menimba ilmu ada disini.

Memang kualitas pendekar di wilayah ketiga ini lebih lemah dibandingkan biksu yang berada di wilayah Suci dan para pendekar di wilayah Kudus.

Bahkan pendekar terkuat yang berada di wilayah ketiga bukan apa-apa jika dibandingkan dengan pendekar biasa saja yang berada di wilayah Kudus.

Juga ada puluhan biksu di wilayah Suci yang mempunyai kekuatan sama dengan pendekar terkuat di wilayah ketiga.

Wilayah ketiga atau sering disebut dengan wilayah Diguo terdapat 4 Kekaisaran nama-nama Kekaisaran itu; Kekaisaran Ming, Kekaisaran Tang, Kekaisaran Wang, dan Kekaisaran Ning.

Ke empat Kekaisaran itu hidup berdampingan walaupun ada sedikit gesekan namun tidak menimbulkan kan perang berdarah.

Cerita ini berfokus kepada seorang anak yang berkerja sebagai salah satu pelayan Kekaisaran Tang bernama Lei Yu.

Lei Yu berusia 14 tahun, Lei Yu baru 2 hari lulus seleksi menjadi pelayan biasa di Kekaisaran Tang.

2 hari yang lalu sebelum Lei Yu menjadi pelayan dia hanyalah seorang anak jalanan yang bertahan hidup dengan mencuri uang, mencuri makanan atau bahkan mengemis.

Tapi ketika mengemis dia melihat kertas menempel di tembok bertuliskan Kekaisaran Tang sedang membutuhkan pelayan tambahan.

Lei Yu yang tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan bergegas ke tempat seleksi pelayan, di tempat seleksi itu banyak sekali orang-orang yang mengantri untuk ikut seleksi.

Lei Yu sedikit kesal melihat antrian yang panjang, Lei Yu kira orang-orang tidak berminat untuk menjadi pelayan akan tetapi kenapa orang-orang ini begitu antusias hanya untuk jadi pelayan?.

Lei Yu terus menunggu hingga dia tertidur, ketika dia sedang tertidur pulas seorang pemuda berpakaian elegan membangunkannya.

"Hey adik kecil kenapa kau tertidur disini?".

Lei Yu terbangun dan melihat pemuda yang berada di hadapannya

"Hoaammm, terima kasih sudah membangunkan ku, kalau begitu aku ingin mendaftar dulu ya".

"Kau ingin mendaftar apa?".

"Tentu saja untuk mendaftar seleksi menjadi pelayan, memang nya apalagi?.

"Sayangnya pendaftaran sudah ditutup" Pemuda itu tersenyum hangat ke arah Lei Yu.

"Apa kau bilang? Pendaftaran sudah ditutup? Memangnya siapa kau bisa tau jika pendaftaran sudah ditutup?" Pertanyaan-pertanyaan dilontarkan Lei Yu karena tak percaya dengan perkataan pemuda itu.

"Aku adalah Pangeran ke 5 dari Kekaisaran Tang sekaligus yang bertanggung jawab atas seleksi ini diadakan. Namaku Song Yu"

Lei Yu hampir tersedak napasnya karena baru mengetahui kalau pemuda dihadapannya adalah salah satu Pangeran, apalagi ketika dia mengingat sikap nya barusan yang kurang sopan.

"Ma-..... Maafkan saya Pangeran Song, saya tadi kurang sopan, saya benar-benar tidak mengetahui jika anda pangeran, saya pantas mati" Lei Yu bersujud ke arah Song Yu sembari membenturkan keningnya ke lantai.

"Bangunlah, tidak perlu berlebihan seperti itu, aku lebih menyukai sikap mu yang pertama tadi".

Lei Yu perlahan berdiri dan berkata

"Ba..... Baiklah Pangeran Song saya pamit undur diri" Lei Yu membungkukkan badannya dan buru-buru melangkah pergi.

"Tunggu dulu".

Lei Yu menghentikan langkahnya dia berpikir "Apa Pangeran Song berubah pikiran?".

"A.... Ada apalagi pangeran Song?" Lei Yu membalikan badannya.

"Bukannya kau tadi butuh pekerjaan?".

Lei Yu mengangguk ragu

"I... Iya pangeran".

"Baguslah kalau begitu, aku mempunyai banyak kambing dan yang mengurus kambingku itu mengundurkan diri bagaimana kalau kau yang menggantikannya? Apa kau bersedia?".

Mendengar perkataan itu Lei Yu langsung menjawab dengan semangat

"Tentu saja mau pangeran Song".

Dan ya begitulah tokoh utama kita menjadi pengembala kambing.

Tersambar Petir Hitam

Di hari yang cerah di tempat yang begitu luas dengan rumput yang berlimpah seorang anak berusia 14 tahun sedang duduk memandangi kambing.

Anak itu duduk di bawah pohon yang besar, jika di perhatikan lagi anak itu (Lei Yu) sedang berbicara dengan kambing, Iya seriusan dia berbicara dengan kambing-kambing yang sibuk mengunyah rumput.

Seandainya ada orang yang melihat tingkah laku aneh Lei Yu mereka akan menyebut Lei Yu ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).

"Hey kambing cepat makan rumputnya, yang di sana juga jangan hanya memandangi rumputnya cepat makan! Hey kau kenapa kau malah memakan tanah?".

Lei Yu berlari ke arah kambing yang memakan tanah lalu berusaha memuntahkan tanah yang di makan sang kambing.

"Woyyy, cepat muntah kan tanahnya! Kalau kau memakan tanah nanti bisa mati. Apa kau tidak mengerti perkataan ku? Kau bisa M-A-T-I, woyyyy cepat muntah kan tanahnyaaaaa" Ley Yu berteriak ke arah telinga kambing.

Song Yu yang baru datang dan melihat tingkah Lei Yu tertawa keras

"Hahahaha, kau sedang apa Lei Yu? Kau tau tingkah mu ini seperti orang gila hahahaha".

"Pangeran Song?" Lei Yu melirik ke arah suara Song Yu.

"Kenapa anda ada disini pangeran Song?".

"Aku kesini hanya ingin melihat bagaimana kau mengurus kambing-kambing ini, dan ternyata ahhahahahh begini cara mengurusnya?".

Lei Yu hanya diam dia sedikit kesal dan menahan kekesalannya

"Pangeran Song dari pada anda tertawa lebih baik anda mengajari saya bagaimana cara mengurus semua ini, oh ya saya juga ingin bertanya bagaimana cara mengeluarkan tanah dari mulut kambing ini?".

"Haish kau ini".

Song Yu melangkah ke arah kambing dan dengan mudahnya kambing itu menurut dan memuntahkan tanah dari mulutnya.

Lei Yu yang melihat kambing itu menurut sangat kesal karena ketika dia yang mengatasinya kambing ini sangat keras kepala.

"Tuh liat kambing ini sangat menurut, kau hanya perlu memperlakukannya dengan lembut".

Lei Yu tidak menggubris perkataan Song Yu dia malah menatap tajam kambing yang berada dihadapannya, ketika dia menatap kambing, kambing itu memasang senyum mengejek.

Lei Yu semakin kesal tapi dia berhasil menahan kekesalannya.

Lei Yu dan Song Yu mengobrol kecil di bawah pohon yang meneduhi mereka, obrolan kecil sampai dengan ketika Song Yu menanyakan tempat tinggal dan orang tua Lei Yu, Lei Yu terdiam raut mukanya bingung bercampur sedih.

Bingung karena Lei Yu tidak tau harus menjawab apa soal tempat tinggal dia dan pekerjaan nya sebelumnya dan sedih karena dia tidak tahu orang tua nya di mana.

"Jangan terlalu memaksakan jika kau tidak ingin menjawabnya"

"Tidak pangeran Song, sepertinya saya harus menjawabnya"

Lei Yu berpikir dia harus menjawab pertanyaan Song Yu karena jika Song Yu mengetahui jati dirinya duluan yang merupakan seorang pencuri pekerjaan dia bisa hilang, lebih baik mengakuinya sekarang daripada tidak mengakuinya.

"Saya tidak punya tempat tinggal dan saya dulunya hanya seorang pencuri dan pengemis hanya untuk mengenyangkan perut..........".

Lei Yu menceritakan semua masa lalu nya, dimulai dari dirinya kehilangan ingatan dan hanya mengingat kenangan dia pada umur 11 tahun, Lei Yu juga menceritakan jika dirinya tidak mengingat orang tua nya.

Song Yu sangat sedih mendengar cerita masa lalu Lei Yu

"Kau bilang, kau tidak memiliki orang tua, ingatan mu di umur 10 ke bawah kau tidak mengingat nya sama sekali, lantas siapa yang memberikan mu nama?".

"Saya memberi nama diri saya sendiri karena hanya nama itu saja yang ada dalam pikiran saya".

Song Yu hampir meneteskan air matanya

akan tetapi dia menahan nya.

"Karena pangeran Song sudah tahu masa lalu saya yang tidak jelas ditambah saya yang dulunya pencuri pasti pangeran ingin memecat saya kan?".

"Hahahaha, kau bodoh ya? Tentu saja kau masih harus merawat kambing-kambing ini, jika bukan kau yang merawat semua ini siapa lagi coba?".

Mendengar perkataan itu Lei Yu tersentuh dia berjanji akan menjaga kambing-kambing ini meski nyawa bayarannya.

Mereka pun melanjutkan obrolan mereka dengan obrolan santai, di tengah obrolan mereka 2 prajurit Kekaisaran Tang muncul.

"Yang Mulia Pangerang ke 5, seseorang sudah menunggu mu".

"Oh benarkah? Kalau begitu aku pergi dulu ya Lei Yu, jika hari sudah hampir larut malam segera antarkan kambing-kambing itu ke kandangnya ya!".

"Ya baiklah".

Song Yu dan 2 prajurit pun pergi meninggalkan kan tempat itu.

***

Hari sudah hampir larut malam, Lei Yu mulai mengumpulkan kambing-kambing itu dan menggiringnya meninggalkan tempat itu.

Tapi ketika dia hendak pergi, 4 Serigala besar menghadangnya, serigala-serigala kelaparan itu mendekati Lei Yu dan kambing-kambingnya.

Lei Yu sangat panik, dia bisa saja meninggalkan kambing-kambing ini dan pergi menyelamatkan diri tapi dirinya sudah berjanji akan menjaga kambing-kambing ini walaupun nyawa taruhannya.

Lei Yu mengambil ranting pohon yang cukup besar kemudian mengacungkan ranting itu ke arah serigala-serigala kelaparan itu.

"Maju sini serigala bang*at, kau kira aku takut hah?"

Serigala-serigala mendekat perlahan, Lei Yu tidak diam saja dia menebaskan rantingnya ke segala arah berharap serigala-serigala itu takut.

"Hiyah.... Hiyahhh...... Hiyahhh...... Hiyahhh... Hiyahhhhhhhh.......".

Teriak Lei Yu sembari menebaskan rantingnya ke segala arah, para serigala mulai mundur.

"Hosh..... Hosh.... Hoshh... Syukurlah para serigala itu ketakutan, sekarang tinggal memikirkan cara bagaimana caranya membawa 30 kambing ini kabur bersamaku?".

Para serigala yang tadinya mundur maju kembali ke arah Lei Yu tapi sekarang para serigala itu mendekat dengan cara menerkam Lei Yu.

"Grrroarrd".

"Habislah sudah aku akan mati disini.........".

Lei Yu berpikir dirinya akan mati tapi takdir berkehendak lain, petir hitam tiba-tiba menyambar ke arah Lei Yu juga ke arah ke 4 serigala.

"Jlegeerrrrrrrerrrrerrr".

Para kambing berlarian ketakutan, sedangkan ke 4 serigala dan Lei Yu gosong tersambar petir.

Ya ke 4 serigala itu mati bahkan tubuhnya hanya menyisakan tulang yang gosong sedangkan Lei Yu tubuhnya memang gosong tapi dia masih bernapas.

_______

____________

Di pagi yang cerah Lei Yu terbangun dan menemukan 4 serigala yang semalam sudah mati menyisakan tulang-belulang yang gosong, Lei Yu melihat kanan kiri seperti mencari sesuatu.

"Kemana para kambing itu?" Lei Yu berkata dengan nada keras.

Lei Yu bangun dari posisi tidurnya dan melihat kanan kiri lagi

"Gawattttt, kambing-kambing nya sudah hilangggg!".

"Bagaimana ini? Bagaimana aku berbicara pada Pangeran Song? Apa aku akan di pecat? Padahal kan aku baru saja mendapatkan pekerjaan, kenapa hari ini begitu sial? Pertama aku di serang serigala, kedua aku tersambar petir, dan sekarang kambing-kambing nya hilang?!".

"Tunggu dulu, semalam kan aku tersambar petir tapi kenapa aku tidak mati?........ Halah bodo amat lah gausah dipikiran sekarang sebaiknya aku mencari kambing-kambing yang hilang" Lei Yu mengacak-acak rambutnya sendiri.

Lei Yu berlari kencang, Lei Yu tidak menyadari bahwa tubuhnya sangat ringan dan alhasil larinya juga berkali-kali lebih cepat dari biasanya.

Tak lama kemudian Lei Yu sampai di pemukiman warga, Lei Yu melirik kanan-kiri.

Lei Yu juga tidak menyadari penglihatan nya berkali-kali lipat semakin tajam dari biasanya.

Lei Yu terus mencari ke sana kemari, para warga melihat nya dengan tatapan aneh dan beberapa dari mereka juga ada yang tertawa.

Ya benar seluruh badan Lei Yu gosong dengan baju sobek-sobek, penampilan itu membuat para warga mengira jika Lei Yu orang gila.

"Bu siapa dia? Apa dia orang gila baru?" Tanya seorang anak ke ibunya.

"Sudah jangan perhatikan dia, nanti dia mengamuk"

Walaupun anak dan ibu itu berbicara dengan suara kecil dan posisinya berada jauh dari posisi Lei Yu akan tetapi Lei Yu mendengarnya dengan sangat jelas karena pendengarannya sekarang semakin sensitif akan suara.

Lei Yu mulai melihat tangan, kaki, dan bajunya dan menyadari akan penampilannya.

"Sialan aku hampir lupa semalam aku tersambar petir, aku juga lupa membersihkan badan ku" Gumam Lei Yu.

Setelah menyadari itu bukanya membersihkan diri Lei Yu malah memilih untuk meneruskan pencarian nya menemukan para kambing.

Sampai hari mulai gelap Lei Yu terus mencari para kambing namun sayang pencariannya tidak membuahkan hasil.

Tapi Lei Yu tidak menyerah dia terus ingin mencari para kambing sampai ketemu.

Ketika Lei Yu akan mencari para kambing lagi tiba-tiba suara yang sangat dia kenal muncul.

"Buahahahahah, kau ngapain disini Lei Yu? Lihat lah penampilan mu itu! Apa kau sedang cosplay jadi kayu bakar hahahaha" Song Yu menertawai penampilan Lei Yu.

Lei Yu bukannya marah dia malah menangis

"Huahhhhhh, Pa..... Pangeran Song kambing sudah hilang, saya tidak bisa menjaganya jika pangeran ingin memecat saya maka pecat saja saya sudah gagal Huahhhhhh".

"Kau ini bicara apa? Bukannya kambing-kambing sudah diantarkan ke kandangnya? Kau sendiri kan yang menyuruh orang mengantarkan para kambing?" Song Yu keheranan

"Apa? Aku menyuruh orang? Berarti kambing-kambing itu tidak hilang?" Gumam Lei Yu mulai tenang.

"Apa jangan-jangan kau tidak menyu....." .

"Tidak pangeran aku benar benar menyuruh orang itu, tadi aku hanya sedang mendalami peran drama" Lei Yu beralasan.

"Wihhhh, akting mu sangat bagus

sampai-sampai aku mengira kau nangis beneran".

"I.... Iya pangeran hahaha" Lei Yu tertawa canggung "Kalau begitu aku pamit ingin membersihkan badan".

"Tunggu dulu" Song Yu mengeluarkan sesuatu di kantong kecilnya "Ambilah kunci ini" Song Yu memberikan Kunci kepada Lei Yu.

"Apa ini pangeran?".

"Itu kunci Rumah, mulai sekarang kau sudah memiliki tempat tinggal, sekarang kau pergi ke kediaman ku dan tunjukan kunci itu ke penjaga gerbang aku harus pergi ada sedikit urusan".

Lei Yu sangat tersentuh, akhirnya dia memiliki tempat tinggal air mata mengucur di kelopak matanya.

"Terima kasih pangeran Song".

Perubahan

Lei Yu pergi ke rumah pemberian Song Yu diantar oleh penjaga gerbang kediaman Song Yu.

"Waahhhh, jadi ini kediaman Pangeran Song. Sangat besar" Lei Yu berdecak kagum.

"Kita sudah sampai tuan Lei"

"Baiklah kalau begitu, terima kasih" Lei Yu buru-buru masuk ke tempat tinggal barunya karena tidak sabar melihat dalam nya.

Ketika sudah berada di dalam Lei Yu kembali berdecak kagum dengan isinya,

Rumah Lei Yu terdiri dari dua kamar, satu ruang tamu, satu kamar mandi dan satu dapur. Ditambah adanya lukisan-lukisan dan ukiran-ukiran di dinding yang membuat Lei Yu semakin kagum.

Setelah Lei Yu berkeliling rumah barunya dia memasak air hangat lalu mandi dengan air hangat itu.

"Aku tidak menyangka kehidupanku akan berubah drastis, aku yang dulunya hanyalah seorang anak jalanan sekarang menjadi pengembala kambing dengan hidup seperti bangsawan" Gumam Lei Yu.

Setelah membersihkan diri Lei Yu memakai baju tidur yang sudah di sediakan di lemarinya lalu berbaring di kasurnya.

"Jadi ini kehidupan bangsawan, kasurnya saja sangat empuk sekali" Gumam Lei Yu.

Lei Yu memejamkan matanya dan hendak tidur tapi tiba-tiba tubuhnya menjadi panas.

"Ahkkkhhhh".

Lei Yu meringis kesakitan

"Kenapa tubuhku jadi sangat panas seperti ini?".

Tidak hanya sampai disitu, beberapa saat kemudian sengatan-sengatan listrik menyengat tubuh Lei Yu.

"Ahkkkhhhh".

Jantung Lei Yu berdetak begitu cepat ditambah dengan sengatan listrik yang semakin tajam menyengat Lei Yu.

"Ahkhhhlkhh, sialan ada apa dengan tubuhku?".

Di dalam tubuh Lei Yu tampaknya petir hitam terus menyebar ke seluruh tubuh Lei Yu.

Petir itu menghancurkan organ-organ Lei Yu dan meremukan Tulang - tulang Lei Yu.

Rasa sakit yang begitu dahsyat ini terus bertambah di setiap menitnya

"Ahkkkhhhh".

"Ahkkkhhhh sakitttt".

Lei Yu mengucurkan air mata darah, tidak hanya dari mata darah telinganya juga mengucurkan darah bahkan mulutnya memuntahkan darah.

"Ahkkkhhhh, lebih baik aku mati daripada merasakan sakit ini, ini sangat sakit sialannnnn!!!!".

Organ-organ Lei Yu sudah rusak semua dan tulang-tulang Lei Yu juga sudah hancur semua.

Sebentar lagi Lei Yu akan mati, suara kesakitan Lei Yu juga sudah tidak terdengar lagi.

Dan sekarang Lei Yu benar-benar sudah mati, tapi beberapa saat kemudian kelopak mata Lei Yu terbuka, tubuh Lei Yu perlahan melayang ke udara, organ-organ yang tadinya rusak seketika sembuh kembali digantikan dengan organ berwarna hitam, tulang-tulang yang sudah remuk utuh kembali digantikan dengan tulang emas hitam, bahkan darah yang tadinya merah menjadi hitam.

Bola mata Lei Yu juga yang sedari tadi berwarna coklat seperti manusia pada umumnya menjadi hitam, rambut hitam Lei Yu berubah menjadi hitam pekat.

Lei Yu beberapa menit melayang di udara sebelum dia jatuh ambruk ke bawah.

_____________________

__________________

___________

Keesokan paginya Lei Yu terbangun

"Hiiiihhhhhhh, apa barusan itu mimpi? Tapi rasa sakitnya sepeti nyata".

Lei Yu terbangun dengan wajah pucat kekurangan darah

"Brubuukkkkk" Suara perut Lei Yu berbunyi meminta diisi.

"Ah sudahlah, aku lupakan saja kejadian semalam, lagian juga aku tidak mati

Sebaiknya aku mencari makan saja".

"Tok....Tok....Tok".

Suara pintu rumah Lei Yu diketuk seseorang

"Siapa itu?" Lei Yu pergi membukakan pintu.

"Eh? Siapa kalian?".

"Saya pelayan kediaman Yang Mulia Pangeran ke lima, saya disini untuk mengantarkan makanan anda tuan".

"Oh..... Begitu, kebetulan aku sedang lapar, berikan makanan itu!".

Pelayan itu memberikan makanan sarapannya kepada Lei Yu.

"Kalau begitu saya pamit undur diri tuan".

"Oke dahhh".

"Kenapa kau belum pergi dan masih disini?".

"Anu tuan, anda terluka? Kenapa begitu banyak darah di tubuh tuan?".

"Ini...... Bukan darah, tapi ini cuma tinta merah, mana mungkin aku yang sehat bugar begini terluka ya kan?".

"Oh begitu, kalau begitu saya undur diri".

"Iya baiklah, sampai jumpa" Lei Yu langsung menutup pintu.

"Fiuhhhh...... Hampir saja" Lei Yu bergumam.

Lei Yu membersihkan diri terlebih dahulu sebelum akhirnya makan, setelah makan Lei Yu pergi keluar untuk menemui Song Yu.

Di perjalanan Lei Yu melihat seorang gadis berusia 15 tahun tengah berlatih pedang. Gadis itu memainkan pedangnya dengan sangat indah sampai-sampai Lei Yu terpesona dengan teknik pedang yang dimiliki gadis itu.

"Wahhhhh..... Saudari kau hebat sekali memainkan pedang nya, apa kau bisa mengajariku?".

"Siapa kau? Beraninya kau memanggilku dengan kata 'Saudari' " Gadis tiba-tiba menebaskan pedangnya ke arah Lei Yu.

Tapi Lei Yu tanpa sadar bisa menghindarinya dengan mudah

"Siapa dia? Kenapa dia bisa menghindari tebasan pedangku yang sempurna ini dengan begitu mudah, bahkan Kakak pun tidak sanggup melakukan nya" Gumam gadis itu.

"Hey.... Hey...... Jangan main asal tebas dulu dong, kita bisa bicarakan baik-baik"

"Cepat katakan siapa dirimu?!"

"Baiklah, tapi sebelum itu aku meminta maaf atas sikap ku tadi yang menyinggung mu. Namaku Lei Yu dan aku seorang pengembala kambing Pangeran Song Yu".

"Jadi dia pengembala kambing yang sering Kakak ceritakan itu" Gumam gadis itu.

"Yuan'er kenapa malah berhenti berlatih pedangnya" Suara Song Yu terdengar.

Song Yu kemudian melirik ke arah Lei Yu

"Eh? Lei Yu kenapa kau ada disini?".

"Tadi saya ingin mencari anda, tapi saya bertemu dengan Saudari ini yang sedang berlatih pedang" Lei Yu menjelaskan.

"Begitu ya, karena kau sudah berada di sini mari minum teh bersamaku! Oh ya Yuan'er kau ingin ikut?".

"Tidak terima kasih, lebih baik aku berlatih pedang"

"Baiklah kalau begitu, mari Lei Yu kita saja berdua" Song Yu berkata sembari melangkah menghampiri pondok yang berada di dekat sana.

Lei Yu mengikuti langkah kaki Song Yu. Sesampainya di pondok itu Lei Yu langsung bertanya pada Song Yu.

"Maaf pangeran Song, apa saya boleh bertanya?"

"Kau boleh menanyakan apapun" Song Yu berkata sembari menuangkan teh kedalam cangkir dirinya dan cangkir Lei Yu.

"Siapa sebenarnya Saudari itu? Seperti nya akrab sekali dengan Pangeran".

"Dia Song Yuan dan dia adalah adik kandungku, kenapa kau menanyakan ini? Apa aku menyukainya?" Song Yu berkata dengan senyum jahil.

"A-..... Aku tidak menyukainya, aku hanya penasaran saja" Muka Lei Yu memerah.

"Aku hanya bercanda".

Keduanya kemudian mengobrol banyak hal sembari meminum teh, sesekali keduanya memandangi Song Yuan yang masih sedang berlatih pedang.

"Ngomong-ngomong teknik pedang apa yang Putri Yuan pakai?" Lei Yu bertanya.

"Teknik yang Yuan'er pakai bernama teknik Burung Kembar Menari, teknik pedang ini adalah salah satu teknik yang Kekaisaran kami punya jadi hanya anggota keluarga Kekaisaran lah yang dapat mempelajari nya"

Lei Yu sedikit kecewa mendengar penjelasan Song Yu karena dia sangat ingin mempelajari teknik pedang.

"Hey Lei Yu! Sepertinya badan mu bertambah tinggi ya? Beberapa hari kemarin ketika kita bertemu tinggi mu hanya seperti anak 14 tahun normal tapi kenapa sekarang tinggi mu sama sepertiku?"

"Gawat, sekarang aku harus beralasan apa?"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!