NovelToon NovelToon

CINTA DATANG TERLAMBAT

eps. 1

Namaku Sofia Lestari kebanyakan orang memanggil dengan sebutan fia, usiaku 21 tahun, aku seorang mahasiswi di kampus Erlangga jurusan manajemen bisnis. Kegiatanku saat ini tengah melakukan magang sebagai syarat aku bisa lulus dan mempunyai pengalaman dalam hal perbisnisan.

Hari ini hari pertama aku magang di perusahaan utama grup, aku dan sinta temanku memilih perusahaan ini karena terkenal dengan kedisiplinan para pegawainya dan perusahaan ini penghasil produk produk yang berkualitas tinggi serta perusahaan ini adalah perusahaan terbesar di kota ini.

"Bismillahirrahmanirrahim" seraya ku injakan kaki kanan ku masuk ke perusahaan Utama menghampiri resepsionis.

"Ada yang bisa saya bantu mbak?" Sambutan resepsionis kepadaku

"Saya mau ke ruang HRD dimana ya mbak?"

Resepsionis itu mengantarkan aku ke HRD, dan ketika sampai sudah ada Sinta yang menunggu "pagi Sin?" sapa ku

"Lama banget sih, aku sudah nunggu sampai kaki kesemutan" omel Sinta

"Maaf ya, tadi macet. Lagian belum telat kan?"

"Duh anak sultan masih aja naik bis" cibir Sinta, aku hanya terkekeh menanggapinya

Oh iya orang tua ku terkenal dengan bisnis perikanan dan peternakan seperti ayam broiler, ayam petelur, sapi, sapi perah dan kambing. Ikan dan ternak yang dikembangkan oleh keluargaku termasuk kualitas tinggi dan super, tidak heran jika setiap hari banyak pemesanan dari luar kota bahkan dari luar negri. Bapak ku setiap hari sibuk mengontrol pegawai di tambak, kandang dan tempat pemasaran bisa dikatakan bapak ku seorang juragan ikan dan ternak. Sedangkan ibu setiap hari mengecek keuangan dari hasil penjualan ikan dan ternak, bisa dikatakan ibuku menjadi bendaharanya.

Walau hidupku berkecukupan tapi tetap saja aku lebih nyaman memakai kendaraan umum dan hal hal yang menurutku nggak berlebihan.

 

Setelah dari HRD, Sinta ditugaskan membantu sekretaris CEO sedangkan aku ditugaskan di bagian perancangan produk.

"Assalamu'alaikum" aku memasuki ruangan yang bernuansa biru, semua mata yang sedang bekerja menatap ke arahku

Kemudian seseorang menghampiri ku "wa'ailaikumusalam" jawabnya seraya tersenyum.

"Teman-teman perkenalkan ini junior kalian, dia anak magang di divisi kita dan mulai hari ini akan berjuang bersama kita" tuturnya

"selamat pagi semua, mohon bimbingan nya dari senior semua" kemudian aku membungkuk

Setelah itu semua karyawan yang ada di ruangan ini menyalami ku dan berkenalan, semua karyawan divisi ini ramah-ramah daneyambutkt dengan baik. oh iya yang memperkenalkan aku barusan adalah ketua tim divisi perancangan namanya Solafina, orangnya ramah dan murah senyum.

"Fia tempat duduk mu di sebelah sana" tunjuk mbak Solafina ke arah pojok ruangan, aku menoleh ke sana dan mendapati di sebelah meja ku ada dua meja lain.

Setelah aku mengangguk pada mbak Solafina, kemudian dia mempersilahkan ku untuk duduk dan mulai beradaptasi dengan pekerjaanku.

"Hai!" Sapa karyawan laki laki dan perempuan di sebelahku

"namaku Dion" sapa karyawan laki laki sambil menjulurkan tangan

"Sofia" jawabku dan membalas uluran tangan nya

"dan aku Rani" sapa satu lagi seraya tersenyum dan menjulurkan tangan.

Kami bercengkrama dari mulai masalah pribadi dan pekerjaan.

KHEM

Suara deheman seseorang mengalihkan perhatian kami, semua karyawan yang ada di sana sontak berdiri akupun ikut berdiri.

"Selamat siang pak" sapa kompak semua karyawan membungkuk kecuali aku 'OH NO!' matanya menyorot tajam ke arahku, aku repleks membungkuk.

"Iya" jawaban yang singkat

semua karyawan berdiri tegap kembali termasuk aku, ku melihat dibelakangnya berdiri seorang wanita mungkin sekretarisnya, disebelahnya laki laki dan terakhir ada Sinta. Setelah ku amati mungkin ini CEO perusahaan ini karena di sana ada Sinta magang membantu sekretaris CEO.

" Perhatian semua sekarang kita akan membahas produk baru, semuanya diharap masuk ruang rapat" intruksi laki laki yang ada di dekat Sinta

"Baik pak" jawab kami

 

Selama rapat berjalan aku diam saja, bukan berarti aku pendiam tapi lagi menyesuaikan dengan keadaan. Ku melihat para senior berantusias mengeluarkan pendapatnya sehingga ruang rapat begitu hidup.

Setelah satu jam rapat pun berakhir, begitu lega pikirku karena dari awal rapat aku menahan buang air dan sekarang ..... sontak aku berlari tak peduli dengan sekeliling bahkan aku mendahului langkah pak CEO, semua orang menatapku ada yang memanggil namaku dan ada yang nepuk jidat karena ketidak sengajaan ku, saking kebeletnya aku tak mempedulikan mereka hingga terdengar suara geram seorang perempuan

"Hei kamu, mana sopan santun mu!"

sontak aku berbalik "maaf mbak saya buru buru mau ke toilet" dan aku melanjutkan langkahku

"Dasar karyawan tidak tahu diuntung"gerutu wanita tadi yang aku tebak sekretarisnya

"Sudah ayo jalan" itu suara pak CEO

Setelah berjalan ke toilet aku langsung melesat menutup pintu dan ku selesaikan hajatku.

 

Aku berjalan gontai ke mejaku kemudian duduk santai seolah olah biasa aja nggak ada yang terjadi denganku.

Rani dan Dion berhambur ke meja ku "beb kamu kemana aja sih?" kata Dion

"aku ke toilet"

"ih serem banget deh bu Grace" kini Rani heboh

mereka menceritakan kejadian tadi yang membuat Grace sekretarisnya pak CEO ngambek karena ulah ku.

"terus pak CEO nya gimana? ngambek juga?"

"kalau si Bos nggak nunjukin ngambeknya, tahu tahu gaji magang kamu dipotong" celetuk Solafina kemudian tertawa

"ih mbak kan tadi panggilan alam" aku mulai kesal

"oh iya Fia kamu dipanggil Pak CEO tuh" lanjut Solafina

"makan tuh" Dion menakuti ku, kemudian semua divisi rancangan pada tertawa melihat muka ku yang entah seperti apa.

Aku bangkit dari kursi ku dan melangkah keluar ruangan, seketika aku sadar dan berlari masuk lagi menghampiri Mbak Solafina

"mbak?" tanyaku

"kenapa Fia?"

"aku nggak tahu ruang CEO dimana, lagian ini baru hari pertama mbak bisa anter aku nggak?"

akhirnya mbak Solafina mengantar ku ke depan ruang pak CEO " Fia aku tinggal ya, tinggal ketuk aja pintu ini" tunjuknya dan berlalu meninggalkan ku

tok tok tok

"masuk" suara dari dalam ruangan

aku masuk ke ruangan tersebut dan didapati Sinta dengan berkas dan bolpoinnya

"hai Sin!" sapa ku

"eh kamu sudah ditunggu dari tadi loh sama pak CEO"

ternyata setelah masuk ruangan ini, ada ruangan lagi khusus tempat kerja CEO

aku lupa mengetuk pintu ketika masuk ruangan CEO, hingga akhirnya pintu ku buka dan aku menemukan dua sosok manusia yang sedang duduk berhadapan di sofa

"maaf" hanya kata itu yang terlontar dari mulutku dan menghentikan aktivitas dua manusia itu

"kamuuu..." teriaknya dengan nada marah

'mampus' batinku merutuki kesalahanku OH NO

😱

------------

happy reading ya guys, saran dan masukan nya aku tunggu 💐 jangan lupa like and vote sebanyak banyaknya.

Eps. 2

Author POV

"Kamu" suara Grace sekretaris pak Ceo ples pacarnya.

"Maaf mengganggu" Ucap Fia penuh rasa bersalah, karena ketika masuk ruangan Grace dan Pak CEO sedang makan dan Grace yang akan menyuapkan makanan ke mulut pak CEO terkejut dengan pintu terbuka hingga makanan itu tumpah ke baju nya.

"Lain kali ketuk pintu dulu" suara Pak CEO yang dingin keluar kemudian dia berdiri dan berjalan menuju kursi kebesarannya

Sedangkan Grace merasa terganggu dengan kedatangan Sofia, pasalnya Grace memaksa pak CEO untuk makan di suapi olehnya dan baru suapan pertama sudah gagal.

"Duduk!" intruksi pak CEO

Sofia berjalan ke kursi depan meja pak CEO, di meja tersebut tertulis nama 'Hera Putra Utama' "oh jadi namanya HERA " batin Sofia, kemudian dia duduk

"Maaf pak soal tadi" Sofia membuka suara

"Hmm" hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya

"Maaf, soal apa Bapak memanggil saya kemari?"

"kamu anak magang di perancangan kan?" tanya nya

"Iya pak"

"Coba kamu pelajari berkas ini, dan presentasikan besok di rapat perusahaan" Hera memberikan berkas berkasnya

"mampus kamu" batin Grace, karena ketika Hera jengkel dengan karyawannya dia selalu memberi tugas yang banyak atau yang sulit

"Loh pak, bukanya lebih baik sama karyawan yang senior. Kan saya baru disini lagian saya hanya magang"

"justru itu kamu magang biar dapat pengalaman, bukan hanya diam saja. Ini tugas pertama magang kamu dan itu resiko buat yang magang disini" tuturnya

"Baik pak!"

setelah urusan dengan pak CEO selesai Sofia kembali ke ruangan divisinya dan mempelajari berkas berkas dari pak CEO.

 

Hari ini Sofi pulang dari kantor Utama jam 05.00 sore, dia langsung pulang ke rumahnya karena ada acara kumpul keluarga, kakak Sofia satu satunya pulang dari Singapur setelah lulus s2 nya.

"Assalamu'alaikum" saut Sofia seraya membuka pintu

"Wa'alaikumussalam" jawab kompak semua orang yang ada di ruang tamu, di sana ada kak Danil, pak Ramli, Bu Dewi dan seorang perempuan yang usianya sebaya dengan Bu Dewi

Sofia menghampiri mereka dan menyalimi mereka dan terakhir berhambur memeluk kakaknya

"Apa kabar kakak?"

"baik, kamu gimana? kayak lemes gini"

"iya kak, aku cape banget baru masuk kerja sudah dapat tugas sulit terus banyak lagi" adunya tampa mempedulikan orangtua dan tamunya.

"Fia?" interupsi Pak Ramli

"Eh iya ayah, maaf" sambil nyengir

"Sayang ini kenalkan temen mamah waktu SMA, namanya tante Sonia"

"Hallo tante, namaku Sofia"

" wah cantik ya anakmu Dew" pujinya

"Tapi bar bar" tambah Danil, semua orang tertawa tapi tidak dengan Sofia dia mengkerucutkan bibirnya

"Oh iya maaf Dew aku ngak bisa lama, sudah sore jangan lupa besok ya kita makan malam di luar bareng keluarga" pamit bu Sonia

setelah kepergian Bu Sonia, Pak Danil memberitahu Sofia untuk ikut makan malam besok di restoran xx.

 

Malam hari nya keluarga Sonia mengadakan barbeque an sebagai penyambutn buat kak Danil yang baru pulang dari Singapur

"Fia besok ibu mau ngenalin anaknya tante Sonia sama kamu, semoga kamu cocok sama dia" kata Bu Dewi

"Ya Allah ibu Sofia belum mikir buat cari pasangan, Fia mau fokus dulu kerja Bu. Lagian kak Danil juga belum nikah masa Fia mendului kakak"

"ets jangan salah de, gini gini juga kakak dua bulan lagi mau lamaran, tapi kalau kamu dahului juga nggak papa biar cepet terlaksana wasiat kakek" jawab Danil

"maksudnya?" tanya Fia

"Sebenarnya Fia kalau kakekmu sudah menjodohkan kamu sama anaknya Sonia, waktu itu perusahaan kakekmu lagi diambang kebangkrutan dan ayahnya Sonia memberikan bantuan untuk memulihkan perusahaan kakek dengan syarat anak ibu harus ada yang menikah dengan anak Sonia" jelas Bu Dewi

"terus kenapa harus Sofia?"

"karena kamu perempuan" jawaban enteng kak Danil

"Fia,i anaknya pak Dahlan itu laki laki dan satu satunya, masa dijodohin sama Danil bisa kiamat dunia ini" jawab pak Ramli

"Kenapa harus dibayar dengan perjodohan?"

"entahlah bapak juga nggak tahu, hanya saja keluarga mereka menolak untuk dibayar dengan uang" jelas Bapak

" tapi Bu , Bapak, kak apakah Sofia akan bahagia hidup dengan laki laki yang nggak Fia cintai" Tak terasa buliran bening menetes tanpa permisi

"Maka dari itu Fia besok kenalan dulu, lama kelamaan in syaa Allah kalian bisa menerima satu sama lain dan saling cinta" nasihat Bapak

"Uh jadi melow pak" sela kak Danil

Kring kring kring

Suara telepon Sofia mengganggu ke asyikan obrolan mereka

"aku jawab telpon dulu" kata Sofia diangguki semua orang

Dilihat handphone nya masuk nomor baru, tampa menunggu lama dia menggeser tombol hijau dengan penasaran siapa yang menelpon

"Assalamu'alaikum" Sofia mengawali

"Hallo, apa kamu sudah mempelajari berkas yang saya berikan" to the poin orang di sebrang telpon sana tanpa menjawab salam. Sofia bisa menebak orang tersebut, dia atasannya di kantor.

"khem... maaf pak kalau orang salam itu dijawab" Tegur Sofia karena dia sudah terbiasa dengan adab salam dalam kesehariannya

"Nggak penting, bagaimana berkasnya?"

"Astagfirullah" batin Sofia

"Iya pak sudah siap" Sofia memilih ngalah

"sayang, lagi nelpon siapa sih" suara seorang wanita dari sebrang telpon sana

Tanpa aba aba penutup, telpon itu mati begitu saja membuat Sofia jengkel sendiri.

"siapa dek?" tanya Danil

"orang geblek, masa aku salam nggak di jawab"

"jangan gitu dek, mungkin itu kebiasaan nya. kalau itu temen kamu kamu harus bisa ubah kebiasaan nya"

"temen apa nya, aku nggak punya temen yang nggak ada sopan santun nya"

"laki apa perempuan?"

"kepo.."

---------

Pagi ini Sofia datang ke kantor terlambat 5 menit karena macetnya perjalanan ditambah mobil umum yang dia tumpangi sering berhenti untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.

Sofia berjalan cepat memasuki kantor Utama tak terasa dia memasuki lif yang salah, dia masuk lif khusus CEO berbarengan dengan Hera dan asistennya Adi.

Hera dan Sofia belum menyadari jika mereka berdua satu lif hanya asisten Adi yang keheranan sendiri kenapa ada karyawan yang berani masuk lif CEO

"khem" deheman asisten Adi mengalihkan pikiran masing masing dua manusia ini

tak disangka pandangan mereka bertemu

"apa yang kamu lakukan disini?" suara bariton seorang pria, Sofia terkejut

ting

pintu lif terbuka menampakkan Grace yang sudah menunggu Hera di depan lif " kenapa kamu masuk lif ini hmmm.."

"aku yang meminta nya untuk menjelaskan berkas yang kemarin" jawaban Hera membuat Grace bungkam

ada apa dengan Hera kok malah ngadi ngadi ya, hehe

"maaf pak, bu saya ke ruangan saya dulu sampai jumpa di rapat nanti" Sofia undur diri dari hadapan Hera seraya membungkukkan badannya.

.

.

.

happy reading guys, jangan lupa vote, like yaaa biar si aku semangat nulisnya.. hehe

oh iya aku butuh masukkan buat perbaikan cerita ku, kasih masukan nya ya !

Eps. 3

Sofia berjalan ke meja kerja nya di sana sudah ada teman teman nya

"pagi semua" sapa Fia

"Pagi beb, kok kamu telat sih" tanya Dion

"duh jalanan macet banget tau"

"makanya naik ojek online atau kendaraan sendiri, untung gak ketemu pak Hera bisa habis kamu Fi" sarkas Rani

"Ketemu kok malahan kami satu lif tapi pak CEO biasa aja"

HAH

mereka berdua kaget

"kok bisa satu lif?" tanya Solavina yang mau menanyakan berkas rapat

"Kan aku buru buru jadi salah masuk lif, eh di dalam lif sudah ada pak CEO sama asisten nya, dan parah nya lagi pas keluar lif disambut Bu Grace" Fia bicara dengan wajah datar

Semua teman Sofia tepuk jidat "oh my good" kompak mereka

"Oh iya yuuk rapat, sudah siap nggak kamu?" tanya Solavina

"Beres mbak" jawab Fia

mereka masuk ke ruangan rapat, tak selang berapa lama pak CEO dan crew crew nya masuk, kemudian rapat di mulai dan Sofia mempresentasikan produk baru kali ini dengan sangat baik dan mantap, membuat semua peserta rapat memandang tak percaya kepada Sofia begitupun dengan pak CEO yang awalnya hanya untuk hukuman tapi menghasilkan presentasi yang baik dan Sofia juga menambahkan poin - poin yang kurang dalam presentasi nya menambah takjub orang yang ada di sana kecuali Grace dia datar datar saja.

Prok prok prok

Tepuk tangan menggema di ruangan rapat, Sofia membungkukkan badan nya dan duduk kembali ke kursi nya

"terimakasih semuanya, rapat kali ini berjalan dengan baik tinggal tahap akhir divisi lapangan segera buat produk baru ini, silahkan untuk detail nya berdikusi dengan perancangan" sambung Pak CEO

Kemudian rapat di akhiri dan semua kembali ke ruangan masing masing.

"hei gadis sultan" teriak Sinta yang baru keluar dari ruangan rapat

"bisa diem nggak, jangan teriak teriak nanti ada orang denger" ucap Fia hati hati

"iya pinter aku diem, ngomong ngomong kamu baru dua hari sudah buat prestasi yang waw banget"

"ah biasa aja lagian aku cuma baca berkas nya doang, jangan digede gedein".

"Duh gue kapan!,"

"kamu kan deket tuh sama pak CEO tiap hari temu bahkan seruangan, kayaknya mudah buat naik tingkat deh" jelas Sofia sambil ngedipin matanya sebelah

"Ah kamu mah, cara nya gimana. Yang ada gue malah pedes mata tiap hari liat Bu Grace sama pak CEO bukan nambah prestasi" kesel Sinta dan dibalas tawa oleh Sofia.

"Fia nanti sore hang out yuk"

" emm kapan kapan aja ya, nanti sore aku ada acara keluarga"

"Ya udah deh sampai ketemu makan siang ya"

" OK "

Mereka berdua berpisah ke ruangan masing masing.

 

Tak terasa kini waktunya makan siang semua karyawan berhamburan ke kantin dan ada yang ke mesjid untuk menunaikan solat dhuhur.

SOfia dan Sinta setelah menunaikan solat langsung melesat ke kantin, mereka makan dengan sangat lahap karena hari inj pikiran dan tenaga mereka diporsir hingga menguras perut.

"Hei anak magang belum jadi" suara seseorang memekik di kantin perusahaan, sontak Fia dan Sinta menoleh karena magang di perusahaan Utama hanya mereka berdua dilihatnya Bu Grace yang nunjuk Sofia

"Maksudnya magang nggak jadi? aku di pecat" Fia bicara setengah berbisik kepada Sinta

"Maksudnya nggak jadi itu divisi perancangan Fi" Sinta menjawab dengan suara yang sama

"Kok kamu tahu?"

"gue denger tadi dia ngomel sama pak CEO"

"hei kamu denger nggak?" teriaknya lagi

"Iya bu, ada perlu apa ya?" Sofia berdiri

"Kamu bayar makanan itu dan anterin ke ruangan pak CEO" titah nya

Sementara Sofia merasa kaget, dia harus membayar begitu banyak makanan dan membawa nya sendiri

"Cepat jangan banyak begong" Grace meninggalkan Sofia begitu saja

Dion dan Rani yang melihat itu langsung menghampiri Sofia

"Sabar ya, Bu Grace emang gitu kebangetan padahal dia bawa uang dari pak CEO. penyihir suka korupsi dan tukang nindas" umpat Dion

"Sudah sudah gak papa aku anter makanan itu dulu ya, kalian lanjutin"

"Fia kamu ada buat bayar nya, nih aku nambahin" saut Rani

"Gak usah, aku masih ada simpanan kok"

Biasa nya jika ada yang nindas Sofia dia langsung bertindak tapi tidak dengan ini, dia takut jika tidak menuruti kemauan Grace dia akan di pecat dan akan mempengaruhi nilai akhirnya. Sofia termakan omongan orang jika sudah berhubungan dengan Grace dan tidak menuruti keinginan nya langsung off.

Sofia berjalan gontai menuju ruangan pak CEO membawa baki makanan dengan susah payah dia mengetuk pintu setelah ada suara mempersilahkan dia langsung masuk dan di dapati pak CEO sedang tiduran di pangkuan Bu Grace membuat Sofia tak enak hati mangganggu mereka.

"Tolong siapin di meja" kata Grace di angguki Sofia

"silahkan pak bu makan siang nya" suara Sofia di buat seramah mungkin

Pak CEO bangkit dari tidur nya dengan wajah yang lesu tanpa mempedulikan Sofia yang masih berdiri di depannya

"Mau apa lagi kamu, cepat pergi" usir Grace

Sofia keluar dengan hati yang kesel dan dongkol, greget ingin melawan Grace tapi tak bisa berbuat apa apa.

 

Setelah dari kantor Sofia menuju restoran yang di tunjukkan oleh kakaknya, disana sudah berkumpul keluarga nya dan keluarga Pak Dahlan dan Bu Sonia.

Sofia berjalan gontai memasuki restoran dia mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan keluarga nya tak ada satupun orang yang dia kenal tak lama dari itu ponsel nya berbunyi

"Hallo kakak dimana?"

"kamu sudah sampai?" suara dari sebrang sana

"iya, tapi nggak ada satupun yang Fia kenal"

"bentar kakak jemput kamu"

setelah menutup telpon Sofia menunggu kakak nya.

"Ayok dek" suara kak Danil

Kemudian mereka berjalan menuju ruangan tertutup disana sudah formasi lengkap tinggal menunggu Sofia seorang.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab kompak mereka yang ada di ruangan

"Sayang sini duduk" Bu Sonia menuntun Sofia untuk duduk di dekatnya

"Nah Fia kenalkan ini anak tante"

"Hallo apa kabar" sapa pria itu ramah

Sofia yang sedang membenarkan duduk nya langsung kaget kemudian dia menoleh pada si mpu yang dikenalkan bu Sonia

DEG

-------------------\=

happy reading guys, jangan lupa vote, like yaaa biar si aku semangat nulisnya.. hehe

oh iya aku butuh masukkan buat perbaikan cerita ku, kasih masukan nya ya !

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!