*****
🌝
Saat ini Elkavansya Alberto berumur 28 tahun, sejak kecil Elka sudah terkenal dengan pria yang tampan, ia memiliki sejuta pesona yang selalu dapat membuat hati para kaum hawa melting.
Elka memilih menikahi gadis cantik yang baru ia kenal sejak dua bulan lalu.
Selama dua bulan itu, Elka bersikap baik kepada wanita yang bernama Yuri Putri Alfianno. Elka memperlakukan Yuri seperti sikap seorang pria yang sedang menyukai lawan jenisnya.
Sehingga membuat Yuri merasa nyaman berada di dekat Elka, dan tanpa berpikir panjang Yuri menerima lamaran Elka.
Yuri mengira bahwa Elka adalah jodohnya.
Padahal sebelumnya ia sama sekali belum ada rencana untuk berumah tangga, tetapi setelah ia mengenal Elka semua rencana nya itu terpatahkan.
Elka mengubah pola pikir Yuri yang sebelumnya masih ingin menikmati masa muda dan akan berencana menikah di umur 26 nya nanti.
Tetapi semua itu hanyalah rencana yang sudah terpatahkan setelah Elka berhasil menggetarkan hati Yuri.
*****
Elka melamar Yuri di hadapan kedua orang tua Yuri dan juga juga dihadapan kedua orang tua nya.
Elka membawa kedua orang tua nya ke kediaman keluarga Yuri.
Pukul 19.00WIB, di Kediaman Yuri.
Keluarga Elka baru saja tiba memasuki gerbang rumah Yuri yang sudah di bukakan penjaga.
Elka dan kedua orang tua nya, keluar dari mobil mewah yang ia kendarai sendiri.
Sudah terlihat di ambang pintu masuk rumah Yuri, Papah Alfianno dan mamah Ayu selaku orang tua Yuri.
Mereka menyambut keluarga Alberto dengan senyum mengembang.
Setelah penyambutan dan saling cipika-cipiki, mereka di persilahkan masuk dan duduk di ruang tamu.
Terlihat pelayan sedang membawa minum untuk tamu majikannya itu.
Mamah Ayu pamit meninggalkan tamu dan juga suaminya yang sedang asik bercengkrama, sedangkan Elka mengedarkan matanya, meneliti rumah Yuri entah apa yang ia cari.
Mamah Ayu berjalan ke kamar Yuri untuk memanggil putri semata wayangnya itu supaya ikut bergabung.
*
*
*
*****
Mamah Ayu mengetok pintu lalu masuk kedalam kamar Yuri.
Terlihat Yuri yang sudah rapi dengan dandanan nya yang sudah cantik.
"Sayang, ayok kita keluar menemui keluarga Elka" ajak mamah Ayu.
Yuri terlihat gugup.
Lalu ia menyambut uluran tangan sang mamah.
"Iyah mah, ayok!" Jawab Yuri.
"Kamu jangan grogi sayang, semua akan baik-baik saja" Ucap Mamah Ayu sambil mengelus lengan Yuri.
"Iya mah," jawab Yuri.
*
Di ruang tamu.
Terlihat mereka sedang asik bercengkrama, entah apa yang mereka bahas mungkin saja tentang dunia bisnis.
saat ini Yuri dan mamah Ayu ikut bergabung, sejak tadi Elka melihat Yuri yang berbeda dengan dress nya yang begitu pas di tubuhnya.
Mamah Tia mendekati calon mantu nya itu, ia mendudukkan tubuhnya di samping Yuri.
"Ya ampun sayang kamu cantik banget" Ucap Mamah Tia
Yuri tersenyum kaku, ia masih terlihat grogi.
"Iya Tante, terima kasih" Jawab Yuri dengan senyum kikuk.
"Jangan panggil Tante dong sayang, panggil mamah saja" pinta mamah Tia.
"Oh iya mah" jawab Yuri.
Sejak tadi Elka yang melihat respon Yuri sedikit tersenyum, ia mengetahui kalau Yuri merasa canggung.
Setelah beberapa saat berbincang, mereka mutuskan pindah ke meja makan untuk makan malam.
Suasana makan malah cukup heboh Karna para orang tua mereka asik dengan pembicaraan mereka.
Sedangkan Elka dan Yuri hanya sesekali ikut menyahuti pembicaraan para orang tua itu.
Selesai makan malam, mereka kembali berbincang.
Kali ini pembahasannya berbeda, bukan sedang membahas tentang bisnis seperti yang biasa para pengusaha lakukan.
*****
Papah Alberto membuka pembicaraan.
"Begini Alfianno, sebelumnya kami mengucapkan terima kasih sudah membukakan pintu dan menerima kami untuk berkunjung ke kediaman Alfianno.
Tujuan kami berkunjung ingin mempererat tali persahabatan kita, dengan ingin melamar putri cantik anda Yuri kepada putra kami Elka." Jelas papah Alberto.
Papah Alfianno sejak tadi mengangguk-angguk mengerti mendengar penjelasan tuan Alberto.
"Terima kasih atas niat baik kalian Alberto, tetapi kami selaku orang tua dari Yuri menyerahkan keputusan pada Yuri Putri kami" jawab papah Alfianno.
*
Yuri terlihat gugup, tetapi mamah Ayu dan mamah Tia berusaha memenangkan ke gugup an Yuri.
"Semua keputusan ada di kamu sayang" Ucap mamah Ayu kepada putri nya itu sambil menggenggam jemari Yuri.
Lalu papah Alberto memberi kode kepada putra nya itu untuk membuka suaranya.
Elka yang mengerti dengan maksud dari papahnya itu, mulai membuka suaranya.
*
"Tante, Om izinkan saya untuk meminang putri Tante dan om" pinta Elka dan di iya kan papah Alfianno.
Elka mendekat ke hadapan Yuri.
"Yuri Putri Alfianno, aku Elkavansya Alberto ingin melamar kamu menjadi istriku. Mungkin pertemuan kita dua bulan ini termasuk singkat, tetapi aku benar ingin melamar mu.
Apakah kamu mau menerima lamaran ku ini?" Ungkap Elka
Yuri terlihat berkaca-kaca, baru kali ini ia dilamar seseorang tepat di hadapan kedua orang tua nya.
Yuri terharu, dengan menarik nafas lega nya.
Ia menerima lamaran Elka.
"Iya, Aku menerima lamaran mu" Jawab Yuri.
Semua yang berada di ruang tamu itu bernapas lega, apalagi Elka dia lega dengan jawaban Yuri.
Elka merogoh kantung celana nya, dan mengambil kotak yang berisi kan cincin yang begitu indah.
Lalu Elka memasangkan nya di jari manis Yuri setelah memasangkan cincin di jari Yuri, Elka mengecup tangan Yuri.
Yuri tampak malu dan wajahnya bersemu merah.
Sedangkan para orang tua hanya menyunggingkan senyumnya.
Kemudian Yuri juga memasangkan cincin di jari manis Elka.
*
*
*
*****
Setelah itu para orang tua sibuk menentukan tangan pernikahan anak-anak mereka.
Karna memang permintaan Elka ingin segera menikahi Yuri.
Dan Akhirnya keputusan bersama pernikahan mereka akan di laksanakan sebulan kemudian.
Sekitar pukul 22:00 WIB, Elka dan kedua orang tua nya pamit untuk pulang ke rumah mereka.
*
Diperjalanan pulang.
"Elka, mulai saat ini kamu sudah resmi tunangan dan satu bulan ke depan kamu sudah menikah, mamah harap kamu tidak lagi berhubungan dengan wanita itu. Mamah tidak mau Yuri terluka, mamah menyayangi Yuri, Yuri gadis yang baik" Ucap mamah Tia.
"Yang di katakan mamah mu itu benar El, kamu jangan menyakiti Yuri" timpal papah Alberto.
Elka tidak menjawab ia hanya mendengarkan ucapan kedua orang tua nya dan sedikit menganggukkan kepalanya.
*
Di rumah Yuri.
"Sayang, kamu sebentar lagi akan menikah mamah harap kamu bahagia dan jadilah istri yang baik" ucap mamah Ayu sambil memeluk tubuh cantik putrinya itu.
"Papah juga berharap putri cantik nya papah bahagia, rasanya papah tidak rela pria lain memilikimu, nanti kamu akan ikut suamimu dan pergi meninggalkan papah" Ucap papah Alfianno dan mengecup kening putrinya itu.
"Papah kan masih ada mamah yang menemani papah, lagian kan nanti Yuri akan tetap sering pulang" Ucap Yuri sambil memeluk papah Alfianno.
Alfianno mengangguk lalu membawa mamah Ayu ikut kedalam pelukannya, ia memeluk kedua wanita kesayangan nya itu.
Mamah dan Yuri membalas pelukan Alfianno.
Dengan hangat mereka berpelukan penuh cinta.
*
*
*
******
Bersambung....
Jangan lupa bahagia
24092021
*****
🤗
Setelah drama keluarga tadi, Yuri kembali ke kamarnya untuk beristirahat, ia terlebih dahulu membersihkan dirinya dan memakai piyama tidurnya.
Setelah itu ia naik ke kasur empuknya, 90% kamar Yuri berwarna pink campur dengan warna peach cream, jadi kesan terlihat mewah dan berwarna.
Ia membaringkan tubuhnya, sejenak ia mengamati cincin yang Elka sematkan di jari manis nya itu.
Yuri sejak tadi senyumannya terus terlihat di wajah cantik nya itu.
Saat ini adalah salah satu hari terbahagia nya, Ia dilamar pria yang sudah dua bulan ini berada di hidupnya.
Tak lama kemudian ia pun tertidur dan menikmati mimpi indahnya.
*
Di rumah Elka.
Elka dan kedua orang tua nya sudah sampai di rumah besar mereka, mereka langsung masuk ke kamar masing-masing karena malam sudah mulai larut.
Elka yang sudah selesai membersihkan diri, saat ini sedang berbaring di kasur besarnya itu.
Ia mengingat kejadian di rumah Yuri yang akan menjadi istri nya itu.
Ia tak menyangka akan benar-benar menikah dengan gadis yang baru ia kenal dua bulan.
Ia mengingat awal bertemu dengan Yuri.
***
FLASHBACK sekitar dua bulan lalu.
Di perusahaan keluarga Alberto.
Elka sedang duduk di kursi kebesaran nya itu sedang mendengarkan sekretaris nya membacakan jadwal nya untuk hari ini.
"Sebentar lagi Anda akan ada pertemuan dengan Bapak Alfianno dari perusahaan Alfianzd Corp" Ucap sekretaris Elka sedikit takut-takut karna ia baru bekerja di perusahaan yang Elka pimpin.
Elka mengangguk dan memberikan kode kepada sekretaris baru nya itu untuk meninggalkan ruangan itu dengan melambaikan tangan nya.
*
Sekitar 20 Menit berlalu, perwakilan dari perusahaan Alfianzd Corp telah tiba di perusahaan besar yang Elka pimpin.
"Selamat siang Bu, apa ada yang bisa kami bantu?" tanya resepsionis perusahaan Elka.
"Selamat siang, kami dari perusahaan Alfianzd Corp. Dan kami sudah ada janji meeting dengan bapak Elka" ucap Yuri.
"Oh ia Bu, mari saya antar" ucap salah satu resepsionis itu.
Resepsionis itu mengantarkan mereka ke hadapan sekretaris Elka.
Dan sekretaris yang bernama Reyna itu menyambut mereka.
"Mari Bu saya antar kan ke ruang rapat" Ucap Sekretaris Reyna.
Mereka di antar ke ruang rapat tepat berada di samping ruang kerja Elka, setelah mereka duduk. Reyna pergi keluar untuk memanggil Elka ke ruangannya.
**
tok... tok.
"Masuk" Sahut Elka.
"Maaf pak, client sudah berada di ruang rapat" lapor Reyna.
Lalu Elka berdiri dan memakai jas yang berada di belakang kursi kebesarannya.
Ia berjalan keluar ruangan, di ikuti Reyna dari belakang dengan membawa tap dan beberapa dokumen.
*
Diruang rapat.
Elka masuk ke ruangan rapat yang sudah berada Yuri dan beberapa staff nya.
"Selamat siang" ucap Elka.
Lalu Yuri dan beberapa staff berdiri, tak lupa Yuri memperkenalkan diri.
"Selamat siang pak Elkavansya, saya Yuri Putri Alfianno utusan dari Alfianzd Corp" Yuri memperkenalkan diri sambil berjabat tangan.
"Selamat siang Bu Yuri Putri Alfianno, Oh apa Anda putri dari Pak Alfianno?" tanya Elka sambil mendudukkan diri di kursinya.
"Iya pak, benar saya Putri dari pak Alfianno dan mohon maaf karena pak Alfianno berhalangan datang, jadi saya sebagai karyawan bagian penangan proyek menggantikan pemimpin kami" Jelas Yura.
**Wanita ini sepertinya tidak tertarik dengan saya, biasanya wanita-wanita di luaran sana selalu mengagumi saya, ini sangat berbeda. Ia juga tampak profesional dan elegan** Batin Elka bermonolog.
"Oke, tidak apa-apa, mari kita lanjut rapatnya" Ucap Elka.
Sepanjang berjalannya rapat, semua tampak serius mendengarkan Yuri presentasi di depan.
Penjelasan dan materi konsep yang Yuri presentasi kan sangat bagus, dan Elka sangat menyukai konsep Yuri dan ia juga mengagumi ke mahir-an Yuri.
**Dia benar-benar berbeda dari gadis lain, dia sama sekali tidak melirik kepadaku. Sepertinya aku harus menjadikannya tameng untuk memanas-manasi Vanya.** Batin Elka
||Vanya adalah mantan kekasih Elka dan juga mantan sekretaris nya sendiri. Dua Minggu yang lalu Vanya di pindahkan ke perusahaan cabang karna keluarga Alberto tidak menyetujui hubungan mereka.||
||***Vanya bukan lah gadis baik, meski kerap Elka melihat Vanya bersama pria lain, tetapi Elka selalu mempercayai Vanya, sudah seminggu Vanya kerja di kantor cabang dan itu membuat sepasang kekasih itu jarang bertemu. Hingga ia berniat mendatangi apartemen Vanya.
Ketika ia baru sampai di lobby apartemen Vanya, ia melihat Vanya di antar pulang oleh pria lain dan pria itu mengecup pipi Vanya, Elka marah dan cemburu.
Ia melabrak Vanya dan pria itu dan mirisnya Vanya lebih memilih pria itu dari pada Elka, akhirnya hubungan mereka kandas Elka pergi dari tempat itu meninggalkan Vanda dan pria itu.
Elka melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata Karna saat ini emosinya tidak stabil. Namun meski Vanya sudah menyakitinya tetapi ia masih menyimpan rasa cinta kepada Vanya
Setelah dari kejadian itu, Elka terlihat lebih cepat marah dan dingin, ia semakin menyeramkan***||
Satu jam kemudian rapat selesai dan Elka menyetujui kerja sama dengan perusaan Alfianzd Corp, ia menanda tangani surat kontrak kerja begitu pun dengan Yuri.
Sambil berjabat tangan Yuri dan beberapa staffnya pamit untung pulang.
**Sepertinya aku harus mendekatinya terlebih dahulu, Karna ia terlihat tidak mudah di taklukan seperti gadis lain yang suka mengemis cinta kepadaku** Batin Elka sambil memandangi punggung Yuri yang berjalan keluar ruangan itu.
*
Sedangkan Yuri yang baru saja meninggalkan perusahaan Elka bernapas lega, Karna jujur saja ia tadi sedikit risi dengan Elka yang kadang melihat Yuri dengan sorot mata yang berbeda.
Meskipun Yuri tak bisa sangkal kalau Elka benar-benar pria yang mengagumkan, tetapi rasa kagum itu bisa di kendalikan supaya tidak terlihat oleh Elka.
Sebelum kembali ke kantor, Yura dan ke dua Staff nya singgah untuk makan siang di salah satu restoran ternama.
Ketika mereka sedang menyantap makanan mereka, terlihat seseorang mendekati meja mereka.
"Hai Yuri, kamu makan siang di sini juga" sapa Afrian
"eh kak Ian, iya Kaa" Jawab Yura
"Sudah lama kita tidak bertemu, apa Kaka boleh duduk disini" tanya Afrian.
"Oh tentu kaa" Jawab Yuri begitu pun dengan kedua staff itu mengangguk menyetujui.
Akhirnya mereka semua makan siang bersama.
"Oh ia Yuri sekarang sibuk apa?, sudah cukup lama kita tidak bertemu" Tanya Afrian.
"Yuri sekarang kerja di perusahaan papa kak, Kaka yang tidak pernah kelihatan" Jawab Yuri.
"Ia Kaka lulus kuliah pindah ke luar negeri lanjutin S3, tapi sekarang sudah selesai" Jawab Afrian.
"Wihhh kaka keren, pantes selama ini tak pernah terlihat" Jawab Yuri.
Sedangkan kedua staff itu hanya diam mendengarkan obrolan Yura dan Afrian.
*
*
*
Bersambung...
*****
😊
"Yah begitu deh, kalau Yuri tidak ada niat lanjut S2" tanya Afrian.
"Belum tau kaa, tapi pengen sih, eh sudah dulu ya Kak kami mau pulang ke perusahaan dulu. Karna masih ada kerjaan yang belum kami kerjakan" Ucap Yuri.
"Oh ia Yuri, Kakak juga sudah mau pergi, biar kakak yang bayar" Ucap Afrian.
Karna paksaan Afrian akhirnya Yuri mengalah dan membiarkan Afrian yang membayar makanan mereka.
"Yah sudah kaa, next time Yuri gantian yang traktir Kaka" Ucap Yuri.
"Oke, Kakak tunggu.." Jawab Afrian lalu mereka berpisah.
***
||Afrian adalah Kaka tingkat Yuri sewaktu Kuliah, mereka saling kenal ketika di universitas.
Awal perjumpaan mereka yaitu di kantin Kampus.
Pada saat ini Afrian sedang kuliah S2 dan Yuri S1 akhir, setelah perkenalan mereka itu, mereka dua cukup sering bertemu dan makan bareng di kantin kampus.
Tetapi setelah Afrian Lulus mereka tampak jarang bertemu, di tambah lagi Yuri yang juga sudah sibuk dengan skripsi nya.
Tanpa Yuri sadari bahwa Afrian menyukainya, sedangkan Yuri menganggap Afrian sebagai kakaknya.
Afrian yang mengetahui itu tidak berani mengungkapkan perasaanya, Karna ia takut Yuri akan menjaga jarak dengannya, sehingga Afrian menyimpan rasa nya sendiri.
Afrian berencana akan mengungkapkan perasaannya jika ia sudah siap||
*
Hari itu setelah rapat dengan Elka, Yuri dan Elka menjadi sering bertemu.
Elka juga memanfaatkan kesempatan itu, untuk bisa mendekati Yuri.
Karna ia tahu, untuk mendekati gadis seperti Yuri adalah dengan ketekunan dan kelembutan. Ia yakin Yuri akan respect dengan nya.
*
Hari ini mereka akan meninjau proyek pembangunan pertokoan tiga lantai.
Elka sudah terlebih dahulu sampai di tempat proyek, Kali ini memang aneh seorang Elka turun langsung ke tempat proyek yang biasanya peninjauan seperti ini adalah tugas divisi bagian pelaksana proyek.
Beberapa saat kemudian, mobil yang di tumpangi Yuri dan teman satu divisinya sudah sampai di area proyek.
Yuri yang melihat Elka sudah ada di situ merasa kagum, karena Elka tampak lebih tampan dengan pakaian casual nya.
Tetapi Yuri dengan cepat menetralkan diri, ia tidak mau terlihat sedang mengagumi Elka.
Mereka turun dari mobil dan mendekati Elka.
"Maaf pak Elka kami sedikit terlambat" Ucap Yuri.
"Tidak masalah Bu Yuri, saya juga baru saja sampai" elak Elka.
Dan Yuri hanya tersenyum menanggapi ucapan Elka.
Terlihat mandor proyek mendekati mereka dan memberikan helm pelindung kepala kepada mereka.
Mereka pun memakai helm itu, Elka yang melihat Yuri sedikit kesusahan mengunci pengikat helm nya dengan cepat Elka mendekat dan meraih tali pengikat helm Yuri, yang sedang Yuri pegang.
Elka yang meraih tali helm dari tangan Yuri seketika Yuri begitu gugup karna jarak mereka sangat dekat, bahkan bau napas mint Elka dapat Yuri rasakan.
Yuri masih mematung memandangi pria tampan di hadapannya itu.
"ehemm" ucap salah satu teman divisi Yuri, dengan cepat Yuri sadar dan menjauh dari Elka Karna Elka sudah selesai mengunci pengikat helm Yuri.
Yuri merasa gugup, ia merasakan wajahnya panas.
Dan benar saja saat ini wajah Yuri merah padam.
Setelah peninjau proyek berakhir, dengan cepat Elka mengajak Yuri untuk makan siang. Karna ini sudah waktunya makan siang.
Yuri menyetujui nya, akhirnya mereka pergi ke satu restoran dekat perusahaan Yuri.
Sedangkan teman divisi Yuri sudah pulang ke perusahaan lebih dulu.
**
Di Restoran.
Saat ini mereka berdua duduk di ruang VIV, Elka sengaja memesan ruang privasi Karna tidak ingin ada yang menggangu mereka.
Yuri tidak protes, ia mengikuti yang Elka pilih.
"Kamu mau makan apa" tanya Elka sambil melihat-lihat menu.
"Saya pesan nasi goreng seafood dan jus alpukat saja pak dan 1 kap kecil es cream" Jawab Yuri.
"Jangan panggil pak, panggil saja Elka" Jawab Elka.
"sepertinya tidak sopan dengan nama, saya panggil Kaka saja atau mas" Tanya Yuri.
"Yah sudah mas saja, jangan kakak saya kurang suka" jawab Elka.
Yuri hanya mengangguk.
Lalu Elka memanggil pelayan, dan memesan makanan yang mereka inginkan.
*
Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka berdua berbincang-bincang.
"Oh ia kamu lulusan dari universitas mana?" tanya Elka.
"saya lulusan dari universitas P mas" Jawab Yuri
Elka tersenyum dengan Yuri yang memanggilnya mas.
"Oh yah, aku juga lulusan dari sana S1 nya tetapi S2 dan S3 lanjut di luar negeri, dan aku lulus S3 kurang lebih sudah tiga tahun" Jawab Elka.
Yuri mengangguk paham.
"Mas lanjut kuliah di negara mana?" tanya Yuri.
"Saya dulu di negara Amerika Serikat, di Universitas Harvard" Jawab Elka.
"Wih mas keren, saya juga ingin melanjutkan kuliah S2 di sana" Ucap Yuri.
"Kapan rencana mu lanjut kuliah" tanya Elka.
"Mungkin tahun depan mas, saat ini aku masih ingin bekerja" Jawab Yuri.
Dan Elka hanya mengangguk.
**Wah ga boleh di biarkan ini aku harus cepat-cepat meluluhkan hati nya. Dan melamarnya** Batin Elka
"Oh ia sekarang usia mu berapa?" tanya Elka
"Baru mau 22 tahun mas, tahun depan 23 hehe" Jawab Yuri.
Tak lama kemudian waiters datang mengantarkan pesanan mereka.
Dan mereka makan siang bersama.
Di sela makan mereka, Yuri bertanya.
"Kalau mas umurnya berapa" tanya Yuri.
"28 tahun" Jawab Elka.
Yuri mengangguk paham.
"Oh ia Kamu sudah punya pacar" tanya Elka.
Yuri merasa berdebar ketika Elka bertanya seperti itu.
Lalu Yuri menjawab,
"Belum mas, dan belum pernah pacaran" Jawab Yuri.
Elka tersenyum dan heran dengan jawaban Yuri.
"Bagaimana bisa tidak pernah pacaran" tanya Elka penasaran.
"Tidak tau juga sih mas, pernah sih beberapa kali dekat dengan pria lain tapi tak pernah sampai pacaran" Jawab Yuri.
Elka mengangguk-anggukkan kepalanya, ia tak bertanya kenapa sampai tidak pernah pacaran.
Ia paham, mungkin para pria itu tidak berani. Karena Yuri adalah Putri satu-satunya pengusaha kaya Dan pastinya Yuri sangat di jaga ketat oleh papanya dan bisa di pastikan bahwa Yuri adalah Putri kesayangan Bapak Alfianno.
*
Setelah mereka selesai makan siang Elka akan mengantarkan Yuri ke perusahannya.
"eh mas Yuri enggak usah di antar, Yuri pesan taksi aja" ucap Yuri.
"Enggak, biar saya antar" jawab elka.
"Ya sudah deh, tapi Yuri mau pesan es cream dulu enggak apa-apa kan mas" tanya Yuri dengan senyum manisnya.
Elka tersenyum, ia merasa gemes dengan sikap Yuri yang terlihat seperti anak kecil.
"Tentu saja boleh" Jawab Elka.
Lalu mereka berjalan ke kasir, Elka membayar pesanan mereka tadi, tak lupa juga ia memesan satu kap sedang es cream untuk Yuri.
"Kamu mau es cream rasa apa" tanya Elka.
*
*
*
Bersambung...
Jangan lupa bahagia
***
dan Jangan lupa budaya like teman-teman.
Terima kasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!