NovelToon NovelToon

Harem: The Vampires World

Escape

lelah, itulah yang di rasakan gadis bernama Celine Nathalia itu. berusaha melarikan diri dari kejaran beberapa bodyguard sang ayah yang mengejarnya. dia sudah berlari kurang lebih satu jam, dan sekarang dia bingung Kemana dia akan pergi. Celine berlari menuju hutan di daerah perbatasan kota di mana dia tinggal.

hutan itu terlihat sangat gelap dan pengap saat malam hari, padahal saat dia memasuki hutan itu tadi dia tidak merasakan apa-apa, mungkin efek dari kejaran bodyguard ayahnya.

hosh...

hosh...

nafas Celine terlihat tidak beraturan, dia berhasil menyelamatkan diri dari kejaran para bodyguard itu.

tapi sekarang dia menghadapi masalah lainnya, hutan itu ternyata memiliki kadar oksigen yang sangat rendah.

di tambah lagi dengan Celine yang habis berlari membuat paru-paru nya semakin menipis.

"agh! haah! haah!...tu-han, to-tolong bantu, a-aku!"

bruk!

tubuh gadis itu limbung dan terjatuh begitu keras ke tanah, air matanya menetes saat tubuhnya merasakan sakit yang teramat pada kepala dan dadanya.

'jika aku mati di sini, setidaknya aku bisa pergi dari neraka itu' bahkan gadis itu tidak dapat mengeluarkan suaranya lagi. di sisa waktu nya Celine sudah cukup bersyukur.

tak lama kemudian, gadis itu menutup matanya.

sreek!....

tap!....

sebuah kepakan sayap terbentang tepat di hadapan Celine yang tidak sadarkan diri. jika saja gadis itu tengah sadar sudah di pastikan dia akan merasa bersyukur karena dia pingsan.

melihat sosok bersayap, bermata merah, dengan taring panjang yang mengkilap terkena cahaya bulan dan tanduk di kedua sisi kepalanya. membuat sosok itu tampak menyeramkan.

sosok itu mendekati Celine, menatap Lamat tubuh kaku gadis yang tengah terpejam itu. sosok itu berjongkok mendekati tubuhnya.

kemudian mensejajarkan wajahnya tepat di wajah Celine, bibir dari sosok itu mengeluarkan cahaya terang, dia memasukkan cahaya dari mulutnya kedalam mulut gadis yang tengah terpejam itu.

bibir mereka saling menempel sosok itu terus memberikan energi nya pada Celine tak lama kemudian tubuh Celine yang kaku menjadi lebih hangat dari sebelumnya. gadis itu mulai mengerjap kan kedua matanya.

"mhh...!"

Celine membuka matanya. hal pertama yang dia lihat adalah kedua bola mata berwarna merah yang menatap tepat ke matanya, bibirnya juga terasa hangat.

belum tersadar dengan apa yang terjadi hanya satu kata yang dia miliki saat melihat sosok itu "tampan"

saat sadar apa yang terjadi, Celine membulatkan matanya baru saja dia akan berteriak, sosok itu lebih dulu menggigit bibirnya.

crash....!

Celine merasa terkejut dengan apa yang sudah di alaminya, bibirnya terkoyak, tubuhnya terasa panas dan pandangan nya mulai ber kunang-kunang. Darah nya terasa tersedot habis dari tubuhnya, Indra perasaannya merasakan darah dari bibirnya yang bercampur dengan air liurnya sendiri.

'i-iblis'

pandangan Celine mulai menggelap setelah itu dia tidak tau lagi apa yang terjadi padanya.

slurp

sosok itu mengelap sudut bibirnya yang terkena sedikit darah, menatap wajah damai Celine yang tengah terpejam, tidak dia tidak pingsan ataupun mati, gadis itu hanya tertidur pulas karena efek dari racun di taring milik sosok itu.

"dengan ini kau hanya akan menjadi milikku!" sosok berwajah tampan itu mengelus lembut bibir Celine yang bengkak karena ulahnya.

cup!

mengecup singkat bibir gadis itu. kecupan dari pria itu membuat luka di bibir Celine hilang tidak berbekas.

kemudian sosok itu menghilang di antara kabut yang menutupi nya.

house in the middle of the forest

"aaaaakh!hah-hah-hah!" Celine berteriak kencang saat terbangun dari tidurnya.

gadis itu melihat sekeliling nya, masih berada di tempat yang sama,yang membedakan hanya saat ini hari sudah siang. hutan yang terlihat gelap dan pengap sekarang terlihat jauh berbeda.

hutan ini terasa sejuk dan rimbun. pepohonan yang menjulang tinggi menutupi cahaya matahari. membuat Celine terhalang matahari secara langsung.

"aku baik-baik saja kan? tadi malam hanya mimpi?" tanyanya entah pada siapa "tapi mata itu, dan gigitannya" Celine terlihat bingung dia meraba-raba seluruh tubuhnya, terlihat baik-baik saja. dan bibirnya yang terasa sakit kemarin? bukan hanya rasa sakit, bekas gigitan pun tidak ada.

menghela nafas, Celine bangun dari tempat dia tertidur, kepalanya yang terbentur pun tidak terasa sakit lagi.

"aku lapar" Celine mengelus perutnya yang rata dan semakin rata karena belum makan. bahkan dia tidak tau di mana keberadaan kopernya.

tidak banyak berfikir gadis itu mulai berjalan menyusuri hutan-hutan, siapa tau ada buah yang bisa dia makan.

saat berjalan menyusuri hutan, Celine melihat jalan setapak yang di tumbuhi berbagai macam bunga. jalan itu sepertinya terbuat dari bebatuan kerikil yang di susun rapi. 'siapa yang membuat jalan seperti ini? di tengah hutan lagi' batinnya.

menyusuri jalan itu Celine terkagum-kagum dengan ketelitian sang pembuat jalan, banyak tumbuhan yang berbagai macam jenis, tapi kenapa tidak ada buah-buahan?. jika saja bunga itu bisa di makan dia akan memakannya saat ini juga.

tap!

langkah Celine terhenti.

jalan setapak itu membawanya menuju sebuah kastil yang megah dan mewah. "apa ini nyata? kenapa orang membuat kastil semewah ini di tengah hutan belantara?"

Celine mendekati kastil itu, menatap bangunan itu cukup lama sebelum kembali berjalan menuju pintu kastil itu.

"ada orang tidak ya.?"

tok! tok! tok!

karena. tidak melihat adanya tombol Celine mengetuk pintu besar itu menggunakan tangannya, terus mengetuk pintu besar itu. tapi tidak kunjung terbuka

"aneh kenapa aku mengetuk nya? di hutan seperti ini tidak mungkin ada orang kan?" Celine tertawa sendiri dengan kelakuannya.

merasa percuma gadis itu berbalik pergi dari sana, jika dia tinggal di sana mungkin saja ada kejadian supranatural lagi yang dia alami nanti.

kreet,...!

Celine berbalik kembali menatap pintu di depannya yang terbuka lebar

tubuhnya bergetar 'apa ini?' gadis itu berjalan mundur menjauhi pintu besar yang sekarang terbuka lebar.

tap...!

tap,....!

brak!

Celine berbalik ketika tubuhnya terasa seperti menabrak seseorang di belakangnya.

"aaaaaaaaaa!" Celine terkejut melihat seorang pria berwajah tampan dengan kacamata berdiri tepat di belakangnya, kemudian bergerak menjauh dari pria itu.

pria itu menatap Celine yang terlihat ketakutan dengan datar. bagaimana bisa orang asing memasuki wilayahnya di sini?.

"siapa kau?" tanya pria itu datar

Celine terkejut saat pria itu bersuara, suaranya terdengar berat.

"C-celine, a-aku tersesat" dengan susah payah Celine bersuara di hadapan pria tampan itu.

paham dengan rasa takut gadis itu, pria berkacamata itu melunakkan tatapannya.

"baiklah, aku Williamson Kate, senang bertemu dengan mu lady" ucapnya ramah di membungkuk seperti pengawal yang bertemu dengan sang putri.

"salam kenal" Celine turut membungkuk pada pria itu

William menatap Celine dari atas sampai bawah, dress berwarna coklat muda yang di pakai gadis itu terlihat kotor dan robek di seberapa bagian, dan jangan lupakan dengan kaki mungil itu yang tidak terlindungi apapun.

Celine yang di tatap hanya bisa diam.pasti orang itu menganggap nya pengemis di jalan.

having lunch together

setelah kejadian memalukan tadi William membawa Celine masuk kedalam kastil nya. sungguh Celine tidak menduga bahwa kastil megah seperti ini ada di dunia nyata.

"tunggu di sini aku akan menyiapkan makan siang untuk kita" setelah berucap William pergi meninggalkan Celine sendiri, sepertinya pria itu menuju dapur.

Celine duduk di salah satu kursi makan. meja itu panjang sekali dan ada 8 kursi di sisinya. "apa dia tinggal di sini sendiri?" tanya nya pada diri sendiri.

wushh....

angin berhembus melewati leher Celine, gadis itu memegang tengkuknya yang meremang 'aku merasa seperti ada yang meniup leherku' Celine bermonolog dalam hati.

wushh....

lagi!, dia merasakan nya lagi, Celine berbalik untuk melihat kebelakang mencari sumber angin yang menerpa lehernya.

bulu kuduk Celine berdiri saat dia tidak melihat apapun di sana, dia hanya tamu di sini tidak bermaksud mengganggu makhluk di tempat ini.

"aaaaaaaaakh!" gadis itu berteriak kencang saat dia berbalik sesosok menyeramkan dan bertubuh besar berdiri di atas meja makan tepat di belakangnya.Celine bahkan terjatuh saking terkejutnya.

tiba-tiba William datang dari arah dapur saat mendengar teriakkan Celine yang menggema.

"lady! apa kau baik-baik saja?" tanya nya khawatir, berusaha membantu gadis itu untuk berdiri.

"d-dia?"tunjuk Celine pada sosok menyeramkan itu.

William menoleh kearah yang di tunjuk oleh Celine.

"ah! dia adalah saudaraku, lady" William menjelaskan, kemudian menyuruh sosok itu turun dari atas meja.

"perkenalkan dia Reynold Kate" ujarnya mengenal kan sosok itu pada Celine.

"ah! s-salam k-kenal, aku Celine" gadis itu masih sangat takut dengan sosok di depannya dia menggunakan penutup wajah yang err, menakutkan?.

"dan Rey, Dimana Jeffry?" tanya nya pada sang adik

Rey hanya menggeleng kan kepalanya kemudian berlalu dari sana.

"duduk lah,lady, aku akan mengambil makanan nya"

William menuntun Celine untuk duduk di tempat semula.

Celine masih menenangkan diri dari keterkejutan nya tadi, untung saja dia tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

kemudian William datang membawa makanan menggunakan troli, makanya banyak sekali sepertinya berbagai macam jenis makanan ada di sana, apa pria itu memasaknya sendiri?.

"silahkan" William mempersilahkan Celine untuk makan

"bagaimana dengan yang lain?" tanya nya hati-hati

"mereka akan menyusul"

kemudian Celine mulai memakan makanan yang telah disiapkan. sangat enak "ini lezat sekali!" pekikan bahagia terlontar dari mulutnya.

"syukurlah jika kau menyukainya" William tersenyum menanggapinya

drek....

kursi di hadapan Celine di tarik, ternyata Rey datang untuk bergabung. penampilan nya berbeda dari tadi tidak ada topeng yang menutupi wajah tampan nya sekarang.

mereka bertiga mulai makan dalam diam, sampai suara kursi yang di tarik kembali terdengar, pria tampan yang sepertinya lebih muda dari mereka semua ikut duduk di sana tepat di sebelah Rey duduk.

pria itu sangat manis.

"lady, perkenalkan dia adik bungsu kami, Jeffry Kate"

"salam kenal aku, Celine"

pria bernama Jeffry itu hanya tersenyum lembut, sepertinya dia malu dengan orang asing.

"dia memang seperti itu" William bersuara

"dia.....sangat manis" tanggapan dari Celine membuat Rey yang makan di sebelah nya tersedak, sedangkan William hanya tersenyum masam.

"oh! ah-m-maaf" Celine tidak sadar apa yang di ucapkan nya.

"tidak apa" kemudian mereka semua melanjutkan makan bersama mereka.

.

.

.

"Tuan, terimakasih untuk makanan yang sangat lezat" Celine membungkuk berterimakasih pada William.

"ah! bukan apa-apa,lady"

"aku akan pergi, sebelum malam tiba aku harus meninggalkan hutan ini" Celine menjelaskan, sebenarnya tidak enak meninggalkan kastil itu begitu saja setelah di beri makan.

"begitu! tapi lebih baik jika kau tinggal disini" William berusaha membantu

"tidak aku akan kembali saja, terimakasih untuk jamuan nya"

William tidak mungkin bisa menghentikan Celine dia hanya bisa mengangguk. membiarkan gadis itu dengan jalannya sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!