Nama ku Tania, usia ku baru delapan tahun aku
hidup bersama dengan ayah ku. Beliau menjadi ayah sekaligus menjadi ibuku.Sejak kecil, kami hanya hidup berdua. Aku terbiasa ditinggal sendirian.Dan barulah pada sore hari, Ayah pulang dengan membawa banyak makanan untuk kami berdua.
Kami tinggal di kampung, tapi Rumah ku jauh dari penduduk desa,bahkan bisa di bilang, lebih dekat dengan hutan.Suara deru motor berhenti di depan rumah.
Aku berlari menuju pintu,dan segera membuka
pintunya.
" Hore.....!Ayah sudah pulang,teriak ku senang dan kegirangan."
" Halo, putri kecil Ayah..!"bagaimana hari ini di rumah, apa semua buku buku cerita dongeng nya sudah di baca."Tanya ayah sambil mengendong ku, masuk ke dalam Rumah.
"Sudah, Ayah !semua buku sudah ku buka semua nya, hari ini ayah membawa apa itu," Tanyaku menunjuk pada satu kotak sedikit besar namun tertutup.
"Ini, kejutan untuk, putri kecil Ayah,ayo,coba tebak apa itu."
"Hmmm ...Apa ya ?"
Ku Putar putar kepalaku sambil menaruh satu jari di kepala, aku lagi berfikir hadiah apa yang ayah berikan kepada ku.
"Nah,aku tau ...pasti itu Boneka !Teriak ku bersemangat.
Ayah dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Bukan,, boneka, Ayo, coba di tebak lagi."
"Hmmm....Apa ya, Ayah..! Tania tidak tau, jawabku merajuk dalam pelukannya Ayah".
" Baiklah kalau tidak tau, ayo, kita buka bersama sama."
"Ayo, Ayah," jawabku bersemangat.
Ketika kotak kardus kecil itu di buka.
" Meoooongg.....Meooong....!"
" Kucing Ayah ...!"
Sang Ayah mengagguk .
"Ayah, beli kucing ini, untuk teman Tania di Rumah,agar Tania ada temannya saat bermain bagaimana, apa putri kecil Ayah suka dengan hadiahnya?"
"Suka Ayah, trimakasih!"Ucap ku seraya memeluk erat Ayah.
"Baiklah sekarang ayo kita masuk dan makan,
lho putri Ayah tidak minum susu ya ?kok
susu nya masih ada,"
"Sudah kenyang Ayah, males, habis buku buku, ceritanya bagus bagus jadi lupa."
"Hmm....besok besok lagi, harus di minum ya?
Tidak boleh di sisain begitu, itu namanya mubadzir, nanti kita mendapat dosa lho."
Aku mengagguk, paham dan mengerti Nasehat Ayah.
"Tania, suka tidak dengan makanan yang Ayah beli ini."
"Suka Ayah, ini enak, namanya makanan apa ini yah,"
"Itu namanya Pizza,ini makanan orang kota, karena hari ini Ayah punya banyak rejeki, Ayah beli dua kotak pizza langsung, yang satu kita makan hari ini yang satu besok untuk Tania di Rumah."
**
Keesokan harinya ,
"Tania,Putri kecil ayah yang cantik, baik baik di Rumah ya, ingat harus minum susu,dan jangan lupa pizza nya di makan."
"Baik, Ayah !
" Kalau begitu Ayah berangkat kerja dulu, Tania di Rumah sama mini ya,"
"Mini, siapa Ayah...?
"Itu,..!"dia kemari."
"Meoooong.... meoooong. !"
"Oh, namanya Mini ya, Ayah."
Ayah mengagguk.
" Ya sudah Ayah berangkat dulu ya !"
" Mini tadi sudah Ayah siapkan semua makanan dan minuman nya juga sekarang Ayah pergi dulu ya.!
Cup..!
Satu kecupan dari Ayah.
"Daaaah, Tania,"
"Daaaaah...Ayah!
Setelah Ayah pergi,aku bermain dengan Mini
bercanda dan berlari lari, main kejar kejaran dengan Mini benar benar membuat ku senang.
Karena pesan Ayah,aku harus menghabiskan minuman susuku maka, aku selalu membawa botol minum, susu ku kemana mana, takut lupa, kata Ayah kalau tidak di minum bisa mubadzir dan dosa.
"Mini, jangan lari lari..!
"Meoooong.....! Meoooong.
Pintunya lupa tidak di tutup, Mini lari keluar Rumah. Aku pun berlari mengejarnya. Mini semakin jauh berlari ,Aku sampai terengah engah mengejar nya.Mini jangan lari, dan aku baru berhenti saat telinga ku mendengar suara tangisan dari arah semak belukar.
Aku menengok ke kiri dan kanan terlihat lah oleh ku seorang anak kecil yang sama seperti ku sedang menangis.
"Hikz...hikz...hikz...hikz .
" Hai, kamu siapa....?Kenapa menangis kenapa diam saja."
Dia menujuk pada kakinya, yang terjerat parit.
"Oh kakimu terjerat ya, sini aku bantu,Dengan tangan mungilku aku melepaskan semua jeratan parit yang melilit pada kaki anak itu.
"Nah Sudah lepas, kamu bisa pulang sekarang".
Anak itu tersenyum,seraya mengagguk.
"Kenapa kamu, tidak bicara?
"Hei Apa..?Oh.... kamu mau ini ya..,tanganmu menunjuk ke botol susu yang ku pegang.
"Ini kalau kamu mau ambillah minum untukmu.
Dia menerima botol susu dariku tapi,dia cuma menjungkir jungkir dan membolak balikkan botol susu itu.
"Di minum, begini..!
Aku mengajarinya minum, dengan menunjukkan harus membuka mulutnya dan memasukkan botol susu kedalam mulutnya.
"glegek......glegek ....glegek..,,suara air yang masuk ke dalam mulutnya.
" Itu sudah habis jangan di jungkir jungkir lagi,
Namamu siapa...?Dia tidak menjawab, hanya tersenyum saja.Apa dia bisu, kok tidak menjawab pertanyaan ku ,Rumah mu dimana ?
Lagi lagi, tidak menjawab, mungkin dia memang bisu, bisik ku dalam hati, akhirnya aku memutuskan bicara dengan bahasa isyarat juga, rupanya dia mengerti.
"Aduh ...Aku lupa , aku harus mencari Mini
Sudah ya, aku pergi dulu, aku harus mencari
Mini.
"Mini...Mini....!Kamu dimana....?
Aku berlari kesana kemari , menengok ke kiri
dan ke kanan sambil memanggil manggil nama Mini.Melihat dia meloncat loncat menggikuti ku
aku menghentikan langkahku.
"Hei..Kenapa kamu menggikuti ku ?Kenapa juga harus meloncat loncat begitu, kan capek, begini berjalan.ayo ikuti aku."
Aku mengajarinya berjalan kaki,dia menggikuti ku, tapi belum tiga langkah, dia sudah jatuh.
Aku tertawa, melihat nya jatuh. Dia menatapku seolah sedang,ngambek,
Tapi pada detik berikutnya dia pun tertawa.
"Idih.... kamu jorok", ,gigimu panjang sekali.
harusnya dipotong itu,nih lihat, gigiku bagus.
saat dia tertawa , sangat terlihat jelas giginya yang panjang dan runcing.Dia memegang giginya,
"Iya, itu harus di potong, seperti ini biar bagus,
Ucap ku sambil mengaggkat jempol tangan ku.
Dia mengagguk angguk.
Kembali aku mencari dan berteriak memanggil
manggil Nama Mini.
Aku biarkan saja Dia menggikuti ku dengan
meloncat loncat, saat aku menoleh ke kanan
dia ikut ke kanan, saat aku menoleh ke kiri dia juga ikut kekiri. Aku Binggung, kenapa dia menggikuti ku secara persis,Iseng saja, aku mendongak ke atas, eh dia ikut mendongak juga, membuat aku, tertawa, kenapa kamu menggikuti gerakan ku terus,kalau aku ke kanan ,kamu kekiri jangan ikut ikutan ke kanan.
Jadi ngak ketemu Mini nya."Ucap ku cemberut.
Dia menyentuh lengan ku, dengan bahasa isyarat, dia bertanya aku sedang mencari apa.
"Aku lagi mencari Mini."Ucap ku, yang bunyinya begini... Meoooong..... meoooong.
Dia mangut mangut tanda mengerti.
Beberapa saat dia diam, matanya tajam nanar
kearah semak semak, sejurus kemudian.
"siuuuutt.....!
Haaaa....!Aku melongoooo.
Melihat Dia bisa terbang, mataku tidak berkedip
barang sekejap menatap nya.
Beberapa detik kemudian, Dia sudah berdiri di hadapan ku dengan mengendong Mini.
"Waoooo .....Keren!"Aku bertepuk tangan kegirangan, melihat Dia terbang dan bisa membawa Mini.Dia menggulurkan Mini kepadaku, yang langsung dengan cepat ku gendong Mini.
"Trimakasih ,"Ucap ku.
" Oh ...ya..!Kita belum kenalan, ku ulurkan tanganku dan menyebut Nama ku.
" Namaku,Tania...!
Dia pun menjabat tangan ku, tapi tidak menyebutkan Nama nya karena Dia bisu
menurut ku.
Begini saja, aku beri, kamu Nama Rosy...eh jangan jangan Rosy itu Nama pembalap motor .
itukan Nama idolanya Ayah, Ucapku terkekeh.
Karena kamu suka meloncat loncat
Maka aku beri kamu Nama LoLi...!Bagaimana kamu mau ?
Dia mengagguk,
"Aduh...sudah sore Ayah ku sebentar lagi pulang, aku harus pulang dulu,ok, Loli sampai ketemu besok ya...?Daaaa....!
Aku berlari lari menuju Rumah, namun belum sampai jauh, lariku, Loli sudah ada di depanku.
"Kenapa menggikuti ku aku mau pulang."
Tanpa ada kata kata atau bahasa isyarat lainnya, Loli tiba tiba melingkar kan tangan nya di pingangku dan...!
"Siuuuutt..... Tubuh ini di bawah terbang aku menjerit ketakutan, sambil memejamkan mata.
Tangan Loli yang satunya meminta ku membuka mata, dengan bahasa isyarat Dia
meminta ku agar tidak ketakutan, akhirnya aku berani membuka mata.
Sejurus kemudian,kami sudah sampai di samping Rumah ku.
"Waoo...Kita sudah sampai, dan aku tidak terlambat, Trimakasih Loli, dengan serta merta aku mengecup nya , sebagai tanda ucapan
rasa terimakasih.
Tak lama kemudian terdengar suara motor
Ayah, aku berlari menghampiri.
"Hore. ..... Ayah pulang...!"Teriak ku kegirangan.
"Halo...putri kecil Ayah, apa kabar, bagaimana hari mu di Rumah hari ini !Mini menyusahkan mu apa tidak ?
"Tidak Ayah, hari ini sangat menyenangkan
sekali, Tentu saja aku tidak bilang Karena aku punya,teman baru.Aku masuk kedalam Rumah dengan di gendong Ayah,mataku menatap kebelakang dimana disana Loli, sedang menatap ku, kulambaikan tangan ku, sebelum pintu di tutup Ayah.
Bersambung...
,
" Setiap kali Ayah pergi, Loli selalu datang menemuiku, kami menghabiskan waktu bersama.
Karena ada Loli, aku selalu meminta pada Ayah
agar di buatkan susu dua botol.
Tentunya susu itu untuk aku dan Loli.
Ayah sempat tidak percaya dan bertanya.
" Tania sayang..." Kenapa minta susu dua botol !
"Satu saja , Tania ngak habis, kok sekarang minta dua."
" Ayah..." Tania sudah gede, jadi harus banyak minum susu .
" Baiklah ", Ayah akan berikan yang Tania minta,
Karena Ayah, sayang Tania.
"Sekarang putri Ayah , baik baik di Rumah ya ..!
Ayah berangkat kerja dulu.
Seperti biasa , setelah Ayah pergi, Loli datang ke Rumah ku.
Kami menghabiskan hari hari bersama.
Aku selalu berbagi makanan dan minuman dengan Loli.
Aku adalah anak yang sangat penurut ,pada Perintah Ayah, sehingga aku selalu membuka dan membaca semua buku cerita yang Ayah
berikan padaku.
Loli sangat, pengertian, saat aku membaca dan membuka buku Buku cerita pemberian Ayah.
Dia duduk manis di sampingku.
Dengan bahasa isyarat aku tanya,
" Apa kamu mau belajar "
Dia mengagguk.
Dengan senang hati aku mengajari Loli ,membaca dan menulis.
Loli ternyata, cukup cerdas , Meskipun tidak bisa membaca dengan suaranya.
Dia bisa memahami, Loli pun bisa Menulis .
Setelah buku buku , cerita hsbis ku baca ,
Aku dan Loli bermain di luar.
Tidak lupa aku membawa Mini bermain bersama kami.
" Ayo...kejar aku ...!
Pinta ku pada Loli.
Aku berlari lari sedang kan Loli, mengejarku dengan meloncat loncat.
Karena Kegirangan dan bersemangat, aku tidak
melihat batu besar di depan, sehingga kakiku
menabrak nya.
" A...aaaaaaa.....!
Aku jatuh tersungkur.
"Loli yang melihat ku jatuh , tertawa , mungkin disangka nya lucu.
Dan aku yang merasakan sakit pada kakiku,
karena menggeluarkan darah aku menangis
dengan keras.
Hizk....hizk...hizk....!
Huaaa..... huaaaa.... huaaaa.!
Melihat ku , menangis dengan keras dan terus
mengaduh sakit.
Loli berhenti tertawa, wajahnya menampakkan,rasa kekhawatiran.
Didekatinya aku , Dia menatap kaki ku yang mengeluarkan darah.
Dengan cepat mulutnya menghisap darah yang
ada kakiku.
Kemudian meletakkan tangan nya yang berbaju hitam panjang tepat berada di atas luka kakiku.
Untuk beberapa saat tangan nya tetap begitu
Baru tangan nya di angkat ,
Aku tertegun kakiku , sudah tidak mengeluarkan darah.
Loli meniup kaki ku, berangsur angsur rasa
sakit nya hilang.
Aku tersenyum senang, kami kembali bermain, tapi kali ini, Loli tidak mengejarku dan kami tidak berlari lari .
Loli melingkar kan tangan nya di pinggang kecilku, sebelum Loli membawaku
terbang.
Aku sudah tidak takut, diajak terbang, karena
aku sudah terbiasa.
Aku sangat senang , begitu juga Loli, dia merasa senang melihat ku tertawa dan tersenyum lagi.
Aku bisa melihat indahnya bunga bunga bermekaran di hutan dari atas.
Saat hari mulai sore ,Loli menggantarku pulang bersama Mini.
Seperti Biasa aku mengecup Loli, sebagai
tanda ucapan terima kasih.
___
Menjelang Malam ,
" Tania...lusa kita akan pergi ke kota ?
" Berapa hari Ayah dan apakah Tania harus menunggu di Rumah sendiri."
" Kalau malam Tania takut "
Ayah mendekati ku, beliau tersenyum sambil memencet hidung ku .
" Tentu saja putri kecil Ayah ikut .
Wajahku berbinar senang .
" Horee....."Aku di ajak Ayah ke kota "
Aku berputar putar menari nari karena, kegirangan.
Sedangkan Ayah hanya mengeleng gelengkan kepalanya.
Rasanya ingin segera pagi, dan ingin segera
memberi tau Loli tentang ,kabar gembira ini.
Berkali kali aku berpindah pindah posisi tidur,
kadang miring ke kanan kadang kekiri,
kadang tengkurap juga.
Membuat Ayah, tersenyum geli . melihat tingkahku.
Ayah bertanya.
" Kenapa putri kecil Ayah belum tidur....?
" Ayah aku ngak bisa tidur, aku ingin cepat
pagi.
Ayah terkekeh mendengar ucapan polos ku .
" Sini tidur dalam pelukan Ayah ,biar cepat bobo .
Aku mengagguk.
" Tania...!
"Bagun ,sudah siang ."
Aku mengerjap ngerjapkan mataku.
" Oh Sudah pagi ya y,ah."
"Ayo putri kecil Ayah cepat mandi,
Nanti sore, kita bersiap siap berangkat.
" Horeee...Aku ke kota.
"Tania...", Ayah pergi dulu, untuk membeli beberapa keperluan yang harus kita bawa
Nanti ,Tania ,baik baik di Rumah, jangan
pergi ke luar Rumah.
" Baik Ayah",
Ayah keluar dari Rumah,
Aku bergegas, menaruh semua ,makanan yang ada ke dalam kranjang kecilku.
Aku masukkan susu yang masih ,baru
belum terbuka.
beserta botol dan air nya.
Setelah semua beres , aku keluar Rumah.
Baru membuka pintu, sudah kulihat , tampang
lucu Loli,
aku segera menghampiri.
Dengan cepat Loli, melingkar kan tangan nya pada pinggang ku dan membawaku terbang
ke hutan dimana kami sering bermain bersama.
Hutan yang tidak jauh dari Rumah ku.
Setelah sampai di tempat tujuan, Loli menurunkan aku.
Aku menggulurkan keranjang , berisi susu yang masih dalam bentuk kemasan dan satu botol susu yang sudah ada isinya .
"Aku duduk di antara semak belukar.
Loli pun ikut duduk di sampingku.
" Hari ini aku bahagia sekali "
Loli menatapku seolah bertanya bahagia karena apa.
"Loli ...Nanti sore Ayah , akan mengajakku ke kota "
Ucapku bersemangat.
" Aku akan tinggal dan bersekolah disana.
bagaimana keren kan? "
" Hei.. kenapa mukamu sedih ".
" Bukan kah kamu juga senang seandainya aku
jadi orang sukses.
Loli terlihat murung , aku mendekati nya sambil
tertawa.
" Jangan sedih, nanti kamu bisa mencari ku di kota, kalau kamu sudah bisa pergi ke kota sendiri.
atau kamu minta Ayah dan Ibumu untuk
pindah ke kota juga , biar kita bisa, belajar
bersama disana.
Loli hanya diam wajah nya terlihat sedih. tapi tiba-tiba, dia menyentuh tangan ku.
Ditatapnya tanganku , untuk beberapa saat ,
Tapi kemudian.
Tangan Runcingnya mencakar tanganku.
Aku berteriak menangis ,karena sakit.
A..aaaaah.
huaaaaa.....huaaaaaa ..huaaaa....!
hizk....hizk...hizk.
" Loli lepaskan tanganku sakit....!
Teriakku memelas.
Namun Loli , tidak mendengar kan permintaan ku. Agar mau melepaskan tanganku.
Darah segar , mulai mengucur dari tangan kiriku.
Aku masih berteiak teriak menangis menahan
sakit.
Sampai Akhirnya Loli berhenti mencakarkan kukunya .
Dia mengusap darah tangan ku dengan baju panjang hitam nya dengan sesekali meniup
tangan ku.
rasa sakit dan nyeri nya sedikit berkurang
tapi
Aku marah , dan benci dengan Loli .
Sehingga kudorong Dia hingga jatuh.
Aku berlari hendak pulang.
Tapi Loli sudah berdiri di depan ku .
Tatapan nya begitu sendu ,
Aku yang marah, karena rasa sakit akibat perbuatannya membuat ku benci Loli.
Aku membuang muka malas menatap nya.
Bagiku Loli adalah anak jahat.
Aku hendak berlari ,tapi langkah ku selalu di hadangnya.
Tiba-tiba Loli mendekapku ,Aku terperanjat kaget.
Aku pejamkan mataku, Mungkin Loli kali ini
akan membunuh ku,pikirku.
Tapi ternyata tidak, dia melepaskan pelukan nya
dan meminta ku melihat.
" Dia menunjukkan tangannya dan beberapa jurus kemudian.
Loli mencakar tangannya sendiri.
Dia mengerang kesakitan, tapi tetap mencakar
dan mencakar tangannya.
Tangan Loli, tidak mengeluarkan darah merah seperti ku ,tapi cairan berwarna hitam .
Kenapa darah nya tidak sama dengan warna darahku.
Setelah itu dia mengajak aku ke arah sungai kecil.
Loli membasuh tangannya .
Dan menunjukkan padaku, tangannya dari bekas cakarannya terukir satu Nama
TANIA.
Aku tersentak kaget ,Loli mengukir Namaku di tangannya.
Loli dengan cepat menarik tanganku,agar mau
membasuh dengan air pula.
Kuikuti dan setelah ku basuh tangan putih bersih ku terdapat goresan.
Tanganku pun ada ukiran Nama
TAtius.
Aku menatapnya,
" Ini Namamu...?"
Dia mengagguk.
" Jadi namamu TAtius"
Dia tersenyum dengan bahasa isyarat dia minta
maaf kepada ku,
Dia hanya ingin ,agar tidak sulit menemukan ku.
Aku tertawa..
kenapa mesti pakai mengukir Nama
kan bisa tanya Alamat .
Ucap ku.
"TAtius cuma tersenyum dengan bahasa isyarat dia mengatakan akan lebih mudah
menemukan ku jika ada tanda nya.
Sepanjang waktu bersama TAtius tak henti hentinya
meniup niup tangan ku ,agar tidak sakit.
Sudah mau sore, sebentar lagi Ayah pulang.
TAtius menatapku dalam dalam.
" Kita berpisah ,itu keranjang ada susu buat kamu.
Aku berlari pergi meninggalkan nya ,
kali ini aku tidak mau di antar karena aku
takut Ayah sudah ada dirumah .
Ternyata dugaan ku benar ,Ayah sudah dirumah.
" Tania putri kecil Ayah habis dari mana ?"
Sapa Ayah
" Jalan jalan ayah, lihat lihat di belakang.
" Oh ya sudah ....Ayo kita berangkat."
" Semua perlengkapan sudah Ayah masukkan ".
Aku menggikuti Ayah dari belakang ,
Entah kenapa perasaan ku memintaku untuk
menoleh ke belakang.
Aku menoleh dan kulihat TAtius sedang menatapku.
Melambaikan tangan , ada yang lebih menarik,
TAtius menangis ,dia menetes kan
air mata.
" Ayah...?
Hmmm ada apa...?
" Tania pulang dulu pingin pipis !
" Ya sudah cepat ya ...?
" Ayah tunggu di mobil".
Sebelum berlari Tania mengagguk.
Ternyata Tania tidak pulang karena pingin
pipis.
Tapi Tania pergi menemui temannya TAtius.
Melihat kehadiran Tania, dengan cepat
TAtius merengakan kedua tangannya.
Tania menghambur memeluk TAtius.
jangan sedih ya.
Suatu saat kita pasti bertemu lagi .
**
Bersambung...
Semenjak kepergian sahabatnya, pangeran TAtius selalu terlihat murung.
Bibi perawat yang selalu mengurus nya sempat di buat Binggung dengan sikap pangeran.
Beberapa kali Darah yang disajikan untuk diminum pangeran , ditolak nya.
Pangeran TAtius tidak lagi minum darah.
Pangeran TAtius hanya mau minum susu.
Dan susu kemasan yang di berikan pangeran
TAtius sudah habis .
Maka Bibi pengasuh itu Binggung, harus mencari kemana dan bagaimana mendapatkan
susu itu.
Ketika Bibi pengasuh mondar mandir di dalam
kamar pangeran TAtius.
Terdengar suara ketukan pintu.
Tok....Tok...Tok...
Dengan Tergesa-gesa Bibi pengasuh , membukakan pintu.
Melihat siapa yang datang , Bibi pengasuh semakin terkejut dan gugup.
" Ra...ratu.....!
Dengan wajah pucat Bibi pengasuh beringsut
mundur.
" Kenapa Bibi ketakutan....!
Di mana Pangeran Tatius...?,Dari kemarin aku tidak melihat nya.
"Pa.ngeran lagi tidur Ratu."
" Malas sekali dia, biar ku bangunkan."
"Jangan Ratu, biar Bibi saja nanti yang membangun kan pangeran."
" Kenapa aku merasa Bibi menyembunyikan sesuatu, ada apa ini Bibi....!"
" Tidak ada Ratu...!"tidak ada yang Bibi sembunyikan, Pangeran Tatius, benar benar masih tidur dan nanti saya akan membangunkan nya."
" Ratu mau kemana...?"
" Aku mau melihat anak malas itu .
"Jangan, Ratu..!
" Minggir...! aku mau melihatnya."
Dengan sekali Kibas , selimut yang menutupi
pangeran terbuka.
"Aduh gawat bagaimana ini."Wajah Bibi semakin pucat dan mulai bergetar, menunggu hukuman apa yang akan Ratu berikan kepada nya dan kepada pangeran."
" Pangeran Tatius, bagun kau..!"
Tidak ada jawaban, Ratu mulai mendekati
Ranjang di mana Pangeran Tatius berbaring. Matanya menatap tajam , wajah putra yang ada di depannya.
"Bibi, kemari kau..!"
"Saya Ratu...!
Bibi yang ketakutan, tidak berani memandang
wajah sang Ratu.
"Apa yang terjadi dengan pangeran Tatius...?
Kenapa wajahnya putih seperti kapas dan itu, kenapa kau belum memberikan dia minum darah."
" Ampun Ratu , pangeran tidak mau minum
Darah."
"Apa.. ...! tidak minum lalu bagaimana dia
akan bisa hidup , biar ku paksa."
Ketika tangan Ratu hendak, menyentuh
pangeran, tiba-tiba bayangan hitam berkelebat dan menahan tangan nya.
"Ayahanda Raja..!Kapan Ayahanda datang."
"Ratu permaisuri , apa yang ingin kamu lakukan."
"Aku ingin memberikan minum , darah ini kepada pangeran Tatius, pangeran wajah nya sangat pucat dan aku takut dia akan segera mati."
"Coba ku periksa, sejak kapan pangeran Tatius tertidur begitu."
"Empat hari yang lalu Raja besar."Ucap Bibi pengasuh gugup.
Raja besar mangut mangut.
"Bibi pengasuh, tutup pintu kamar ini dengan rapat jangan ada yang masuk, terlebih Raja jangan sampai kemarin."
" Dan kau Ratu permaisuri, kita bicara di ruang Rahasia, Ingat Bibi jangan berikan setetes darah apa pun meskipun pangeran, memburuk keadaan nya."
" Baik Raja besar."
Dengan gerakan secepat kilat Ratu besar dan Ratu permaisuri sudah keluar dari kamar
pangeran Tatius. Dengan cepat mereka sudah berada di Ruang Rahasia.
"Ayahanda Raja mau bicara apa...?"
"Duduklah Ratu permaisuri, aku ingin membicarakan Pangeran Tatius, apa yang dialami Pangeran TAtius, itu satu proses , berubah nya , kejiwaan yang sudah tersurat dalam takdir nya. Kelak Pangeran Tatius akan menentang Raja dan melakukan semua yang di inginkan nya, Peraturan di dalam kerajaan ini
akan berubah, tapi semua itu, tidak akan mudah karena ada Pangeran Yervan yang akan selalu menghalangi langkah Pangeran Tatius, kemungkinan besar Pangeran Tatius dan Pangeran Yervan akan saling bunuh."
" Lalu bagaimana mencegah agar semua itu tidak terjadi...Ayahanda Raja."
Pisahkan Pangeran Yervan dan pangeran Tatius
"Maksud Ayahanda Raja bagaimana...?"
" Asingkan salah satu di antara mereka jika kamu tidak ingin melihat , mereka saling
bunuh."
"Tapi Ayahanda Raja, mana mungkin Raja akan mengijinkan itu, lalu bagaimana...?
"Itu tugas Ratu permaisuri untuk mencari jalan keluar nya , Karena Ratu adalah ibunya maka
kewajibanmu menghalangi itu terjadi.
" Lalu sampai kapan Pangeran Tatius akan, terbaring begitu Ayahanda Raja.!
"Sampai Bulan purnama menampakkan diri .
Jaga Pangeran baik baik aku pergi dulu ingat pesanku Rahasia kan kalau Pangeran Tatius sudah mulai tidak menghisap darah manusia."
"Baik, Ayahanda Raja."
Dengan kecepatan kilat seperti bayangan, Ayahanda Raja telah pergi. Ratu permaisuri Pun kembali ke istana.Sang Raja yang sedang duduk di kursi goyang bertanya.
"Ratu permaisuri dari mana ?Kenapa tidak memberi tau ju."
"Maaf, Raja..! Bukannya saya tidak ingin memberi tau Raja, tapi Waktu itu, Raja lagi ada tamu penting jadi saya tidak minta izin Raja."
"Benar Ratu ,kami membicarakan malam pesta
yang akan di adakan bersamaan, dengan bulan
purnama.;ini akan ,menjadi pesta yang sangat meriah nantinya, semua akan berpesta dan bersenang senang ."
"Benar Raja kita menyambut para undangan,
dengan jamuan yang sangat istimewa'.
WAKTU BULAN PURNAMA
Kehadiran Bulan purnama
sudah terlihat cahaya nya yang terang benderang menyinari, Kerajaan istana Awang-awang Vampire. Dimana semua para penghuninya adalah Vampire.
Di suatu kamar yang terpisah dengan balai
kerajaan .
Terbaring Lah seorang pemuda,Tangan nya mulai bergerak gerak.
"Pangeran Tatius sudah terbangun dari tidur panjangnya,"Seru Bibi pengasuh girang.
Bibi pengasuh segera berlari mendekati Ranjang Pangeran Tatius
"Pangeran..Ini Bibi !
"Bibi ,aku ada di mana...?Kenapa Tubuhku terasa ringan, Kepalaku sedikit berat."
" Pangeran ada di kamar .
Tenang dan duduklah pangeran .
Bibi akan menyiapkan, makanan untuk Pangeran.
"Raja besar bilang kalau , pangeran sudah sadar aku harus memberikan ,Air telaga suci dari bukit Menara.
"Pangeran tunggu disini ,Bibi akan segera kembali.
Siuuut....wesssss.
Dalam sekejap Bibi terbang menghilang.
Tidak menunggu waktu lama, Bibi pun sudah
kembali dengan membawa sepriuk Air suci.
Di minum kannya Air suci itu ke Pangeran Tatius.Dalam beberapa detik ,wajah Pangeran terlihat segar dan bersinar.
" Pangeran ...Raja pasti sudah menunggu , kehadiran pangeran. Apakah pangeran sudah siap untuk pergi , menghadiri pestanya.
"Aku sudah siap Bibi. Aku pergi dulu."
Dalam sekejap Pangeran Tatius sudah menghilang dari pandangan mata. Suasana di istana sangat ,ramai bermacam bentuk mahkluk Vampire berkumpul disana.
Mereka sedang berbahagia.
Pangeran Tatius melangkah dengan sangat gagahnya, wajahnya yang rupawan , memikat
semua gadis Vampire. Mereka berlomba lomba mendekati , pangeran Tatius.
"Pangeran ...kamu sudah datang .?"Sapa ibunda Ratu, kepada pangeran TAtius.
" Ibunda Ratu ....!salam bahagia untuk ibunda Ratu.
"Putraku, Ibu Ratu senang kamu sudah siuman dari tidur panjang mu. Ayo duduk disana ,kita nikmati pesta ini."
"Trimakasih bunda Ratu , tapi Pangeran masih, ingin melihat lihat istana. Sudah lama rasanya , tidak melihat istana.
" Baiklah "Tapi cepat kembali temui Raja sebelum Acara di mulai."
"Baik ibunda Ratu."
Dalam perjalanan pangeran melihat lihat keindahan taman, Namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara tangisan.
Hizk...hizk....hizk....
"Siapa yang menangis itu dan dari mana sumber suara itu".Pangeran menoleh ke kanan dan ke kiri tidak ada apapun. Suara tangis pun Hilang seketika.Pangeran TAtius menghela nafas panjang. Mungkin itu hanya halusinasi ku saja. sudah tidak ada lagi suara tangis nya.
Kembali pangeran melangkah kan kakinya.
Dan kembali suara tangis itu terdengar. Pangeran Tatius , memejamkan mata ,mengasah pendengaran batin nya. Dan suara itu makin jelas. Suara itu berasal dari bawah kakinya. Pangeran meloncat mundur.
Dan di letakan nya telinga pangeran tepat ,pada lantai , suara itu semakin jelas. pangeran yakin ada jalan menuju kebawah tanah.
Disapu Nya seluruh ruangan itu dengan matanya. Dan terlihat lah ada sesuatu yang mencurigakan di balik pot bunga besar. digesernya pot bunga itu dan terlihat lah dengan jelas jalan menuju lantai bawah tanah.
Ketika pangeran menuruni tangga.matanya di buat terbelalak dengan pemandangan yang ada di bawah tanah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!