Brukk...
Kania terjatuh dari motornya, Karena mobil di depan berhenti mendadak. Sehingga Kania tidak bisa menghindari untuk tidak menabrak mobil di depannya.
Kania langsung berdiri dengan susah payah dan melihat semua pesanan custemernya jatuh berserakan di jalan.
Kania menjadi emosi dan langsung berjalan mendekati pintu mobil bagian depan. Kania mengetuk dengan kasar jendela mobil yang tertutup itu.
" Woy kluarr Lo...." Teriak Kania dengan masih emosi dan mengetuk pintu mobil dengan kasar.
" KELUARR..." Teriak Kania dengan emosi yang meluap luap.
Pintu mobil pun terbuka. Dari dalam mobil keluar seorang pria tampan namun berwujud datar. Pria itu menatap Kania dengan tatapan heran dan bungung.
" Hehh Lo harus tanggung jawab, pesanan pelanggan gue dan motor gue rusak gara gara mobil Lo berhenti mendadak. " Kania menendang ban mobil pria itu.
" Hey jaga kakimu, mobil saya mahal kau tidak akan mampu untuk menggantinya jika mobil saya lecet. " Ucap pria itu dengan dingin.
" Gue ga perduli mau mobil Lo lecet ke, ancur ke, kebakaran sekalipun gue ga perduli. " Kania kembali menendang mobil pria itu. namun kali ini tendangannya lebih keras sehingga kaki nya terasa sakit.
" Aww... gara gara mobil Lo kaki gue jadi sakit, pokonya Lo harus ganti rugi. " Kania memegang kakinya yang terasa sakit.
" Dasar cewe aneh harusnya kau yang bertanggung jawab pada saya karena kau sudah membuat mobil saya lecet dengan kaki kau yang kotor itu. " Kata pria itu dengan datar.
" Heh kenapa gue harus tanggung jawab? Kan mobil Lo ga lecet sama sekali justru gue di rugiin sama Lo " kata Kania tidak terima.
" Terserah. yang penting kau harus tanggung jawab jika tidak saya akan laporkan ke pihak berwajib. " Ancam pria itu mulai tersulut emosi.
" Enak aja kenapa gue harus tanggung jawab emangnya gue buntingin Lo? Dasar pria gila. " Teriak Kania tidak terima.
Pria itu mengerutkan keningnya " Bunting? Maksud kau apa? "
" Ckck... Masa Lo gatau? dasar manusia purba. " Kata Kania meledek.
Pria itu menyerahkan sebuah kartu nama dan menyerahkan kepada Kania yang mengerutkan keningnya tidak mengerti.
" Kau harus datang ke alamat ini besok pagi! Kalau tidak kau akan tau akibatnya! " Ancam pria itu yang langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya.
Kania menatap jengkel pada mobil yang sudah melaju itu sambil memegang kartu nama pria itu.
"Kenan Aji Bagaskara " Gumam Kania saat membaca kartu nama yang diserahkan Kenan.
"Bagaskara grup " Gumam Kirana lagi
' Ko nama perusahaannya kaya ga asing ya di telinga gue ' Kania
****************
Keysa berjalan sambil membawa nampan yang berisi minuman pesanan pelanggan nya.
Keysa adalah seorang pelayan di slah satu restoran terkenal di Kota A. Keysa bekerja paruh waktu karena dia masih kuliah yang sama dengan temannya yaitu Kania dan Kirana.
Byurrr
Prangg
Keysa terkejut saat minumannya tumpah tepat mengenai baju pria yang sedang duduk menatap fokus pada laptopnya.
Keysa tidak sengaja menumpahkan minuman itu karena kakinya tersandung dengan kaki meja. itulah Keysa yang selalu ceroboh dan tidak bisa berhati hati.
" APA YANG KAU LAKUKAN HAHH? " Pria itu terlihat sangat emosi.
"Maaf tuan, saya tidak sengaja. " Keysa menunduk.
" Heh kau tidak tahu berapa harga baju saya ini hah? Gaji kau sepuluh tahun pun tidak akan cukup untuk mengganti baju saya. " Kata pria itu sombong.
Keysa mengongakkan kepalanya dan menatap pria itu dengan tatapan tidak suka.
" Heh gue udah minta maaf ya sama Lo. Emang berapa sih harga baju Lo itu biar gue ganti. "
Pria itu tersenyum sinis. " 20 juta. "
" APAA.. " Keysa terkejut.
" Masa iya baju kaya gitu harganya bisa buat makan 5 tahun. " Keysa masih tidak percaya.
" Makanya saya bilang juga apa kamu tidak akan sanggup menggantinya. " Pria itu dengan sinis.
" Oke kalo gitu apa yang Lo mau! " Kata keysa pasrah.
Pria itu sedang berpikir dan tersenyum " Kau harus mau menjadi pelayan saya sampai saya bosan. "Ucap pria itu dengan santai.
" Apa! Lo gila ya gue kan harus kerja dan kuliah. " Keysa tersentak kaget.
" Siapa yang bilang saya melarang kau kuliah dan saya juga akan memberi kau gaji yang lebih besar dari pekerjaan ini. " Kata pria itu.
Keysa tersenyum senang.
" Tetapi gaji kau saya potong 75% per bulan. " Lanjut pria itu lagi.
Senyum Keysa seketika memudar dan wajahnya berubah menjadi masam.
" Gila ya Lo..dimana mana paling potong gaji 50% kenapa Lo potong gaji gue banyak banget. " Keysa jutek.
Pria itu menyeringai. " Kau tidak mau? Baiklah jika kau tidak mau maka saya akan melaporkan kau ke pemilik restoran ini dan kau akan di pecat. Saya juga akan melaporkan kau ke polisi atas tindakan tidak menyenangkan. "
' Dasar pria gila. Seenaknya aja mau pecat gue dan laporin gue ke polisi. Emang dia siapa beraninya sama gue' Keysa
" Jangan memaki saya di dalam hatimu. "
' Apaa? Dia itu sebenarnya siapa sih? Ko bisa membaca fikiran gue' Keysa
" Baiklah saya tidak punya banyak waktu. Silahkan kau pilih mau Nerima tawaran saya yang mana? " Tanya pria itu dingin.
Keysa mendengus kesal. " Oke oke, gue mau jadi pelayan Lo. "
Pria itu tersenyum puas. "Baiklah nona besok kau silahkan datang ke alamat ini. "
Pria itupun menyerahkan kartu nama pada Keysa. "Kalau begitu saya pergi dulu jangan lupa kau harus datang besok pagi. "
Keysa memandang kesal pada pria yang sudah pergi keluar restoran.
" Leo Aji Bagaskara " Gumam Keysa membaca kartu nama itu
Bersambung.....
Kenan memarkirkan mobilnya di perusahaan Bagaskara Grup. kedua kakinya keluar dari mobil, dia langsung berjalan memasuk ke dalam perusahaan.
Semua karyawan menunduk hormat saat melihat CEO di Perusahaan datang. Kenan masuk kedalam lift menuju ruangannya yang berada di lantai paling atas.
Ting
Pintu lift terbuka Kenan langsung berjalan dengan angkuhnya menuju ruangannya.Kenan masuk kedalam ruangannya. dua melihat Leo sudah duduk di sofa menunggunya.
"Ada apa kau kesini?"Tanya Kenan berjalan menghampiri Leo dan duduk di depannya.
"Ada apa dengan pakaian mu?"Lanjut Kenan mengerutkan keningnya melihat keadaan Leo.
"Hah.. aku habis tertimpa masalah dengan wanita aneh."Kata Leo menghela nafas kasar.
"Maksudnya?"Tanya Kenan bingung.
Leo menceritakan kejadian tadi di restoran tanpa kelewat satupun. Kenan malah tertawa mendengar cerita Leo.
"Terus kenapa kau tidak mengganti pakaian mu?"Tanya Kenan dengan tawanya.
"Ck aku sedang menyuruh anak buah ku untuk mengambilkan pakaian ganti di apartemenku."Kata Leo.
"Hah.. berarti nasib kita juga sama. tadi aku kesal dengan cewe jadi jadian"Kata Kenan mengingat kejadian tadi.
Kenan menceritakan dari awal pertemuan nya dengan Kania. kini giliran Leo yang tertera.
"Huh kenapa nasib kita sama, kita bertemu dua wanita gila bin aneh"Kata Kenan kesal.
Leo mengangkat kedua bahunya acuh. "Sudahlah aku mau ganti pakaian ku dulu. itu laporan yang harus kau cek"Leo menunjuk setumpuk berkas di meja kerja Kenan. lalu dia keluar dari ruangan Kenan.
**********
Ketiga wanita cantik namun sedikit gila bin aneh sedang berkumpul di kontrakan. Rumah yang jauh dari kata mewah yang hanya ada satu kamar, dapur, kamar mandi, dan ruang keluarga yang sempit kadang di jadikan oleh mereka ruang tamu.
Tetapi walaupun rumah itu tidak sebesar orang kaya di luar sana. tapu mereka selalu ceria. mereka selalu tertawa bahagia berada di rumah itu.
"Jadi Lo ketemu cowok sombong juga?"Tanya Kesya.
Kania mengangguk, Kania cerita saat bertemu dengan Kenan begitu pun Kesya yang juga menceritakan pertemuannya dengan Leo.
"Iya.. tadi dia kasih kartu nama dan gue harus datang ke alamatnya besok pagi."Kata Kania
"Gue juga di kasih kartu nama sama cowok jadi jadian itu"Kaya Kesya.
"Mana gue mau liat kartu namanya. penasaran gue"Kata Kirana sambil menyodorkan tangganya di depan kedua sahabatnya.
Seperti terhipnotis Kesya dan Kania menyerahkan kartu nama pada Kirana. Kirana langsung membaca kedua kartu nama itu.
"WHATT"teriak Kirana kaget.
"Ini kan Kenan dan Leo anak dari keluarga Aji Bagaskara keluarga terkaya dari negar kita. kalian beruntung banget bisa bertemu mereka"Kata Kirana heboh.
"Beruntung apaan!"Bentak mereka berdua barengan.
"Kalem bos Kalam" Kirana sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Dahlah kita ke kamar. gue pusing mikirin mereka puyeng pala gue" Kania sambil berjalan menuju kamarnya dengan menggandeng kedua sahabatnya itu.
Namun beda lagi di kediaman rumah mewah bak seperti cerita dongeng, seorang pria sedang anteng duduk di sofa kamar nya sambil mengotak ngatik ponselnya.
Cklekk...
Pintu terbuka menampakkan seorang pria tampan masuk ke dalam kamar.
"Apa kau sudah mempunyai nomor wanita itu?"Tanya Pria yang duduk di sofa.
"Sudah pasti. itu sangat mudah"Kata Pria satunya lagi menyerahkan selembar kertas ke arah pria tersebut.
************
"Kan ambilin gue minum sono. haus gue"Kata Kesya sambil tengkureb fokus ke layar ponsel menonton Drakor.
"Heuh.. Lo bisa apa ambil sendiri"Gerutu Kania sambil keluar dari kamar dengan wajah cemberutnya.
Kania kembali masuk ke kamar dengan membawa gelas berisi air di tangan kanannya.
Baru saja dirinya ambil nafas ingin bicara namun terhenti saat melihat Kesya sudah terlelap dengan ponselnya di jadikan bantal, sementara Kirana sudah tepar di bawah lantai dengan kepalanya masuk ke dalam kolong tempat tidur.
Bahkan kamarnya sekarang sudah seperti kapal pecah saja, bantal sudah berserakan di bawah di tambah bekas cemilan sudah di mana mana.
"Ya salam... Eneng cape ya allah mempunyai sahabat kaya kunyuk kunyuk ga ada ahlak"Kata Kania memijit pelipisnya.
"Woyyy bangunn! kolam sebelah kebakaran air apinya mau kesini"Teriak Kania dengan santainya dia duduk di pinggir kasur sambil menumpangkan kakinya.
Sontak saja kedunya langsung bangun dengan wajah panik plus linglung.
"Hah? kolam yang berada di sebelah kebakaran? hah kebakaran! ki cepetan kita harus keluar dari sini gawat kalo air apinya ke sini!"Teriak Kesya panik sambil lari lari tidak jelas di kamar.
"Kebakaran?! ahh cepetan kita keluar ayo kan cepet!"Teriak Kirana linglung.
Kania tidak bisa menahan tawanya lagi melihat tingkah panik keduanya, Seketika tawanya pecah menggelegar di kamar tersebut.
Kirana dan Kesya langsung tersadar mereka melempar tatapan tajam ke arah Kania yang sedang jungkir balik di atas ranjang.
"Kania! sialan lo!"Teriak keduanya kesal membuat Kania tidak bisa menahan tawanya lagi.
"Aduh aduhh, sakit perut gue"Kata Kania hos hosan duduk di pinggir ranjang dengan sisa tawanya.
"Tegah Lo sama gue, gue lagi bobo cantik ganggu aja lo"Kata Kesya kesal mencabikkan bibirnya.
"Salah siapa kalian tidur tanpa membereskan kamar udah seperti kapal pecah saja"Kata Kania.
"Kan Lo bisa beresin solimin. amal Lo kali kali, kita kita mah baik bisa nambah amal Lo yang cuma secuil itu"Kata Kirana.
"Sialan kali..."Tiba tiba saja ucapan Kania tergantung saat mendengar ponselnya berdering.
Drett... dret...
"Siapa sih anjer yang telpon ganggu aja"Kata Kania menyambar ponselnya yang ada di meja.
"Siapa kan?"Tanya Kesya sambil memunguti bantal yang di bawah.
"Entah"Jawab Kania acuh.
"Ya? siapa? ada perlu apa? salah sambung kah? punya nomor gue dari siapa? jawab dong udah malem ini ganggu aja"Kata Kania malas.
"Dasar cewek setres. di telpon aja nga ada sopan sopan nya kau, gimana saya mau Jawab kalau mulut kau terus nyerocos terus!"Seru seorang pria di sebelahnya sana.
"Saya Kenan Aji Bagaskara. saya cuman mau mengingatkan, besok kau jangan telat datang. ingat jam 8 pagi tidak kurang tidak lebih"Kata Kenan sambil menekan-nekan kata jam 8 paginya.
"Idih gaje banget Lo, cuman itu doang? heuh bye"Kata Kania kesal sambil memutuskan penggilan secara sepihak.
Kania membaringkan tubuhnya di ranjang dengan kesal membuat Kesya dan Kirana yang tadi fokus ke ponselnya menoleh.
"Kenapa muka tuh? tambah jelek anjir"Kata Kesya menahan tawanya.
"Tau ah gelap"Kata Kania.
Kesya kembali meneruskan menonton Drakor, namun saat akan ada adegan kiss tiba tiba saja layar ponselnya menampakkan ada panggilan masuk nomor tak di kenal.
Ayiay iyayy bang jali numpak bajay...
Ayiay iyayy bang jali numpak bajay...
"Kesya angkat berisikk!"Serua Kania yang sedang memejamkan matanya sambil memeluk tubuh Kirana dari belakang.
"Halo? siapa?"Kata Kesya dengan wajah kesalnya.
"Saya Leo. ingat besok jangan sampai telat jam 8 pagi."Kata Leo di sebrang dengan langsung mematikan sambungan secara sepihak.
"Anjirr ni orang minta gue cip*k kali ya"Seru Kesya kesal.
"Berisik tidur buruan Lo, maen cip*k aja entar ketagihan"Kata Kania dengan suara pelannya setelah sadar.
Kesya melemparkan ponselnya asal, dirinya merebahkan tubuhnya untuk menyusul tidur kedua temannya yang sudah masuk ke alam mimpi.
Bersambung....
Kini triple'K' sudah berada di kediaman rumah kenan, ketigannya mengintip dari celah pagar melihat kedalam pekarangan rumah. Ketiga Gadis itu seketika menatap kagum rumah besar bak istana di hadapan mereka, bahkan satu gadis dari mereka ada yang mangap.
"Wah besar bener ni rumah"Kata Kirana menatap kagum sambil mangap.
"Ya salam. oyy ki, kaga usah mangap juga kali lebay banget sih Lo rumah kaya gini doang"Ketus Kania padahal di dalem atinya dirinya pun mengagumi rumah Kenan.
"Diem lo pada anjir, liat noh gerbangnya, kayanya orkay (Orang kaya) mah otomatis deh"Kata Keysa sambil mengisyaratkan matanya ke arah gerbang yang tertutup rapat.
"Terus kita gimana dong masuknya"Kata Kirana polos.
"Yaelah ga usah di buat ribet idup mah santuy, kan kita jagonya manjat, ya skuy lah kita manjat cuman gerbang segini ah kecil"Kata Kania.
"Iya juga sih ya, ko gue bego Anjir"Kata Keysa sambil memangut mangut.
"Emang dari dulu kan"Kata Kania menatap malas.
Dari arah lain, tepatnya di balkon. Kenan Leo beserta sepupu Kenan yang baru datang dark luar negri sedang memperhatikan tingkah ketiga wanita yang sedang memanjat pagar.
'Wah bener bener dia, aku baru tau ternyata dia bukan wanita gila saja tetapi wanita keturunan monyet' Gumam Kenan menatap tak percaya melihat Kania bisa memanjat pagar yang lumayan tinggi dengan mudah
'Dasar wanita jadi jadian' Gumam Leo menatap tak percaya
'Tunggu itukan wanita gila yang kemarin, ah iya benar itu dia, tapi ngapain dia ke sini?' Guman Migo
Migo Bagaskara Dia adalah sepupu Kenan, Migo tinggal di kota C bersama ke-dua orang tuanya, dan sekarang dirinya di pindahkan oleh orang tuanya ke kota Kenan berasal.
Di karenakan kedua orang tua Migo sudah jengkel dengan tingkah Migo yang selalu bergonta ganti pasangan.
Pergaulan bebasnya membuat dirinya tidak cukup dengan satu wanita, Mommy nya Migo ingin anaknya tidak terlalu jauh lagi ke pergaulan yang tidak baik. bagaimana pun juga seorang ibu ingin anaknya menjadi orang baik.
Kini Triple 'K' sudah berada di pekarangan rumah Kenan, nafas ketiganya memburu sambil memegangi dadanya masing masing.
"Hoss... hos... ternyata pagarnya lumayan juga"Kata Kania sambil memegangi dadanya dengan nafas yang tidak teratur.
"Lo bener, tinggi banget ni pagar"Sambung Keysa dengan nafas yang tidak beraturan.
"Hey kalian siapa!"Teriak satpam sambil berjalan cepat ke arah ketiganya.
"Kalian maling ya? ayok ngaku kalian, kalian bertiga sudah ke tangkap basah"Seru satpam itu sudah berkacak pinggang.
"Hus bapa itu maen menuduh se enaknya saja, mana ada maling se cantik, imut dan cetar membahana seperti kita. iya ga grill"Kata Kania.
"Bener itu, lagian ya pa kita ada perlu dengan orang yang punya rumah ini, kan pagarnya juga otomatis jadi kita manjat lah"Kata Keysa.
"Iya bener, bapak jangan asal mitnah, ingat pak pitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. jadi bunuh aja sekalian pak"Kata Kirana cep las ceplos.
"Astaga gue punya temen gini amat sih"Kata Kania pelan sambil menepuk dahinya.
Dengan gemas Keysa menyentil dahi Kirana. "Aduh key kenapa Lo jitak kepala gue, sakit tau anjir"
"Lo sih ngomong suka bener"Kata Keysa.
"Astagfirullah kenapa kalian malah berantem sih neng, saya mau tanya apa kalian tamu nya tuan Kenan?"Tanya Pak satpam menengahi.
"Iyap seratus buat pak satpam"Jawab mereka serentak.
"Kalo begitu maaf dengan ketidak nyamanan nya, mari saya antar kalian masuk... marii"Kata Satpam itu mempersilahkan Triple 'K' buat berjalan dulu.
Kini Triple 'K' sudah duduk dengan anteng di sofa ruang tengah menunggu tuan rumah turun.
Samar samar dari arah tangga terdengar langkah kaki seseorang, dengan serempak Triple 'K' mendongokkan wajahnya melihat ke arah suara.
Kenan dengan wajah datar di tambah lagi gaya angkuhnya duduk di sofa sambil menyilangkan kedua kakinya di ikuti oleh Migo dan Leo.
Kenan dan Leo menatap elang ke arah Kania dan Keysa sementara Migo dan Kirana saling lempar tatapan tajam.
Flashback on
Kirana berjalan kaki membawa kantung kresek dengan isi nasi uduk pesanan. dengan wajah cerianya dirinya terus berjalan sambil bersenandung ria.
Namun saat Kirana akan menyebrang jalan ada sebuah motor yang melaju dengan kecepatan tinggi. kecelakaan pun tidak bisa di hindari.
Kini Kirana sudah berada di pinggir jalan sambil memegangi bokongnya yang terasa sakit, di tambah lagi semua pesanan nasi uduk sudah berserakan di mana mana.
Pria yang naik motor itu membuka helmnya terlebih dahulu setelah itu menyusul ke tempat di mana Kirana terduduk di pinggir jalan yang mengaduh kesakitan.
"Lo ga papa? maaf gue ga sengaja, gue ga pokus"Kata Pria itu sambil menyodorkan tangganya ingin membantu Kirana bangun.
Kirana menepis kasar tangan pria tersebut, dirinya bangun dengan cepat sambil mengayunkan kakinya menendang ************ pria itu membuat si empunya mengaduh kesakitan.
"Ga papa, ga papa Lo ga liat apa bokong gue sakit, nih liat pesanan gue ancur gara gara lo. jangan jangan sim Lo nembak ya!"Kata Kirana ketus.
"Ba**sa*, aduh senjata gue. Lo ya maen tendang aja, gimana kalo si Unyil ga mau bangun lagi"Seru Migo sambil memegangi ************ nya yang terasa ngilu.
"Bodo amat gue ga perduli. pokonya Lo harus ganti rugi"Kata Kirana.
"Memang nya berapa sih?"Tanya Migo.
"20 juta!!"Kata Kirana membuat mata Migo membulat seketika.
"What!! makanan kampungan kaya gitu 20 juta Lo gila ya!"Seru Migo tak terima.
"Emang enggak segitu sih, tapi kan gue harus ke dokter karena pinggul gue sakit, terus pesenan orang harus gue ganti, di tambah lagi bos pasti marahin gue atau ahh dia akan pecat gue"Jawab Kirana asal.
"Serah Lo. dasar cewek gila!"Seru Migo naik ke motornya sambil menancapkan gasnya.
"Woyy Lo mau kemana.... ganti rugiiii"Teriak Kirana menatap kesal motor Migo yang melaju kencang.
Flashback of.
"Ganti rugi lo!"Seru Kirana menatap tajam Migo yang duduk di depannya.
"Gampang bahkan gue akan ganti 3 kali lipat bahkan 5 kali lipat dari yang Lo bilang kemarin"Jawab Migo enteng dengan seringai penuh arti.
"Heh Lo kenal dia juga?"Bisik Kania.
"Dia tuh yang sudah bikin gue di marahin bos plus yang membuat gue di pecat"Bisik Kirana.
"Huh kita sial sekali bisa kenal dengan orang seperti mereka"Guman Kania.
"Jadi sekarang kalian mau apa?"Tanya Keysa to the points.
"Tidak susah kita mau kalian menjadi pelayang pribadi kami selama 2 bulan"Kata Leo enteng.
"What! enggak, kita ga mau!"Seru Kania dan Keysa serentak.
"Kami tidak menerima bantahan, apalagi alasan dari kalian"Kata Kenan dengan nada datar.
"Kita kan lagi kuliah"Alasan Kania.
"Jangan banyak alasan. saya tau kalian sebentar lagi lulus, cuman menunggu 1 bulanan kan?"Tanya Kenan sambil menyenderkan tubuhnya di sofa sambil melipat kedua tangganya di depan dada.
Kania dan Keysa seketika diam. di benak keduanya muncul beberapa pertanyaan, dimana mereka tau tentang kuliah?
"Dan Lo, gue tau Lo pasti di pecat bos Lo kan? gue akan ganti rugi yang gue sebutin tadi asalkan Lo mau jadi pacar pura pura gue"Kata Migo menatap ke arah Kirana yang sedari tadi menyimak pembicaraan.
"Em... berapa lama?"Tanya Kirana ragu.
"Se bosannya gue"Jawab Migo enteng.
Kirana masih bingung, di sisi lain dirinya memerlukan uang untuk Kuliahnya di tambah kan kalo dirinya lulus nanti pasti banyak bayaran.
Kini pikiran Triple 'K' masih bingung mau menjawab apa, bibir mereka seketika rapat, mereka masih bengong dengan pikirannya masing masing.
Bersambung.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!