Di pagi hari yang cerah terlihat seorang
pemuda yang memiliki wajah yang cukup menawan,
Sedang berlari-lari mengitari lapangan
Yang berada di sekitar pemukiman tempat
dia nge kost. Pemuda ini bernama Boy yang
baru berusia sekitar dua puluh dua tahun.
Boy merupakan seorang mahasiswa di sebuah
Universitas ternama yang sangat terkenal di kota Makassar. Dia
berasal dari sebuah desa terpencil yang sangat jauh dan sulit dijangkau oleh kendaraan .Boy
berasal dari keluarga sederhana, Ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang bertugas di kelurahan tempat mereka tinggal, sedangkan ibunya seorang wanita Cantik yang juga adalah seorang pegawai negeri sipil yang bertugas di kantor kecamatan tempat dia menetap.
Boy memiliki saudara laki-laki bernama Boby yang masih duduk di kelas tiga sekolah menengah atas.
Adik Boy juga memiliki ketampanan; yang sama
dengannya, Bahkan jika disandingkan maka mereka bagaikan pinang dibelah dua. Sulit
membedakan yang mana Boy dan yang mana
Boby.
Beberapa gadis ikut berlari lari kecil
mengikuti di belakangnya. Mereka terlihat
Sesekali tertawa sambil menunjuk ke arah boy.
Dari arah berlawanan tampak tiga gadis
juga sedang melakukan jogging, dan setelah
berpapasan dengan boy , salah satu gadis yang
boleh di dikatakan memiliki paras yang paling
Cantik dan body yang sangat menawan menyapa
"Hay boy ...." Selamat pagi,
sambil tersenyum manis.
"Pagi ..." Jawab boy.
Sambil membalas senyuman.
Dan seketika itu pula mereka bertiga berbalik
arah mengikuti boy.
Mereka adalah Anggi, Beby, dan Cinta.
Mereka teman sekampus dengan boy namun
Berbeda fakultas. Anggi di fakultas sastra, Bebi
dan Cinta di fakultas ekonomi, sedangkan Boy
di fakultas tehnik.
Boy cukup populer di kampus karena ketampanannya, selain itu dia di kenal sebagai
mahasiswa yang cerdas dan aktif di semua kegiatan yang ada di kampus.
sehingga tidak ada satupun mahasiswi yang tidak mengenalinya.
Setelah beberapa saat berjoging bersama, akhirnya
Boy berhenti ketika sudah berada di depan rumah kostnya.
Anggi, Beby dan Cinta pun ikut berhenti sejenak.
Beberapa gadis-gadis yang sejak awal mengikuti Boy joging menyapa.
"Selamat pagi... ganteng ...goda'in kita dong".
Sambil tersenyum dan memberi ciuman dari jauh ke Boy, lalu tertawa cekikikan secara spontan.
Cinta yang melihat kelakuan gadis-gadis itu, menegur dan menyuruh mereka agar segera pergi menjauh dengan wajah kesal.
Boy melihat kejadian itu hanya tersenyum dan
sedikit menahan tawa geli.
Boy terkenal sebagai pribadi yang agak pendiam, jadi dia hanya akan berbicara ketika diajak bercakap-cakap, namun sangat ramah terhadap siapa saja.
Boy pamit untuk masuk ke dalam Rumah kost. Tetapi baru saja ia membuka pintu
pagar. terdengar dari arah belakang suara merdu seorang gadis yang tak lain adalah suara milik Beby.
"Apakah anda sedang sibuk hari ini?"
"Hmmm.... tidak!!!" jawab Boy sebisanya
"Saya mengundang anda untuk makan siang hari ini, apakah anda ada bersedia?" Pinta Beby sambil tersipu malu.
"Berdua saja ...?" tanya Boy sambil melirik Anggi dan Cinta.
Beby menatap Anggi dan Cinta secara bergantian,
Kemudian berkata "Jika mereka mau ikut, tidak
masalah" Anggi dan Cinta Saling memandang
lalu tersenyum, dan berkata dengan penuh semangat.
"Iya, kami ikut" jawab Anggi dan Cinta hampir berbarengan.
"Okey, kirim saja lokasinya" jawab Boy dengan sopan.
kemudian Boy berbalik arah dan melangkah masuk ke dalam rumah tanpa menoleh kebelakang lagi.
Tanpa di perintahkan, ketiga gadis itupun kembali berlari-lari kecil menuju arah pulang ke
rumah masing-masing.
Setelah berada di dalam kamar, selanjutnya
Boy menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Hari Minggu ini merupakan hari yang sempurna bagi Boy untuk beristirahat seharian dari segala rutinitas Yang dilakukan setiap hari.
Selesai mandi, Boy sebisa mungkin untuk melepaskan kepenatan
Sambil berbaring di pembaringannya.
Disaat matanya ingin terpejam, tiba-tiba terdengar suara pintu kamarnya diketuk seseorang.
"Boy!!!, apakah anda ada di dalam?" terdengar suara lembut wanita dari balik pintu kamar.
Boy mengenal dengan baik suara tersebut adalah kepunyaan Tante Mia. Dia adalah pemilik rumah kost yang di tempati oleh Boy.
Dia adalah seorang janda yang memiliki seorang Putri Cantik bernama Mawar yang seumuran dengan! Boby adik Boy.
"Ya ... saya ada disini" jawab Boy
"Bolehkah saya masuk? ada sesuatu yang ingin saya berikan" ujar wanita itu selanjutnya.
Boy segera beranjak dari pembaringannya,
yang kemudian melangkah mendekati pintu
kamarnya.
Setelah pintu di buka, nampak seorang wanita
Cantik, berkulit putih, berambut hitam panjang
dan berusia sekitar tiga puluh lima tahunan.
Dengan senyumnya yang menawan, dia menyapa Boy dengan lembut.
"Pagi...pagi Boy" ujarnya dengan agak terbata-bata.
Ketika melihat tubuh Boy yang hanya mengenakan handuk kecil untuk menutupi bagian bawah perutnya.
Sehingga Tante Mia dapat dengan jelas sekali melihat tubuh bagian atasnya Yang bidang dan kekar.
Dan tanpa sengaja Mata Tante Mia tertuju ke bagian bawah perut Boy yang memperlihatkan benda pribadi Boy yang cukup menarik sehingga membuat mata wanita cantik ini terbelalak,jantungnya berdetak kencang yang serta nafasnya yang tiba-tiba tersengal-sengal sambil menelan air liurnya.
Melihat reaksi Tante Mia, Boy pun baru tersadar
dengan keadaannya sekarang ini. Dengan refleks Boy bersembunyi di belakang pintu
kamarnya sambil berkata
"Maaf...maaf ... Tante, apa yang ingin Tante berikan ke saya?" Ujar Boy.
Dengan sikap yang masih tertegun seperti tadi, Tante Mia menyodorkan secara perlahan sebuah kantung kresek yang berisi sesuatu di dalamnya ke sela-sela pintu kamar Boy dengan tangan gemetar disertai perasaan yang bercampur aduk antara malu,senang, atau marah.
Dengan secepat kilat pula Boy mengambil kresek tersebut sembari menepuk jidatnya lalu mengucapkan
"Terimakasih ...Bu" sambil menutup pintu kamar.
Crakkk..
Di luar sana Bu Mia berjalan dengan gontai karena masih terbayang dengan peristiwa yang baru saja dia alami.
Terlintas dibenaknya, Bagaimana jadinya jika
Suatu saat nanti Boy menjadi miliknya.
Dia tak bisa membayangkan rasanya ketika Boy
menghujamkannya.
"Akhrrr..." pekik Tante Mia sambil terus saja berfantasi hingga membuat nafasnya ter engah-engah.
Maklum, mungkin karena sudah sekitar Tiga tahun lamanya Tante Mia hidup menjanda, sehingga membuat hasratnya yang begitu menggebu-gebu tidak dapat dipendamnya
lagi dan langsung menyalurkannya meski
hanya melalui fantasinya.
Boy duduk di kursi sambil meletakkan kantung kresek hitam di meja yang terletak disebelah ranjangnya.
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 08.00
Boy jadi penasaran dengan isi kantong kresek yang diberikan Tante Mia.
Selanjutnya Boy menengok ke dalam kantongan kresek hitam, lalu tersenyum
kemudian mengeluarkan sebuah kotak
yang berisi sarapan pagi.
Mohon maaf , Saudara-Saudari Novelers , jikalau episode agak lambat di update, maklum baru pertama kali menulis
novel 🙏🙏🙏😁
Saya memohon diberikan terus dorongan semangat agar saya bisa terus berusaha untuk berkarya hingga nantinya bisa menciptakan karya-karya yang berkualitas di kemudian hari.
Mohon doa dan dukungannya selalu.
🙏🙏🙏
Aku Cinta kalian Semua
😍😍😍
Setelah selesai mempersiapkan diri,Tepat
Pada saat jarum jam menunjukkan pukul 11.40 wita, sebuah nada notifikasi terdengar dari ponsel si Boy.
Tampaknya Beby sudah mengirimkan lokasi
Perjamuan makan siang hari ini. Setelah
melihat lokasi tujuan di ponselnya, Boy
Segera bergegas menyambar kunci motor
yang tergeletak di meja serta meraih jaket
Yang tergantung di belakang pintu kamarnya.
Dalam perjalanan menuju lokasi perjamuan
makan siang, Di persimpangan lampu merah,
Boy berpapasan dengan Mila dan Dewi yang
merupakan teman sekelas semasa sekolah menengah atas dulu.
Mereka sempat saling memberi kontak sebelum akhirnya berpisah karena mereka tidak searah.
Mila dan Dewi merupakan gadis-gadis cantik yang dulunya sangat mengidolakan Boy bahkan hingga sekarang bila dilihat dari reaksi mereka ketika baru berjumpa tadi.
Mereka berdua bersahabat karib, kemanapun
Mila berada maka pastilah Dewi juga ada di tempat Tersebut, begitupun sebaliknya.
Namun persahabatan mereka sempat
Goyah di karenakan mereka bersaing untuk
memenangkan hati si Boy. Namun saat ini
Hubungan mereka sepertinya sudah pulih kembali.
Tepat pukul 12.05 wita, Boy tiba di sebuah rumah makan seafood yang cukup terkenal di kota Makassar.
Lokasi rumah makan seafood ini cukup strategis Karena berada di tengah kota Makassar. Menu-menu makanan disini sangat terkenal enak namun cukup menguras
kantong.
Tak heran jika rata-rata orang yang mampir makan di tempat ini menggunakan mobil pribadi.
Meskipun lokasinya luas namun Kondisi di dalam rumah makan saat ini cukup padat karena bertepatan dengan jam istirahat makan siang.
Sambil berdiri di pintu masuk rumah makan, Boy mencoba mencari sosok Beby dan kawan-kawannya namun tidak
terlihat karena padatnya pengunjung yang datang siang ini.
Boy mencoba menghubungi Beby melalui ponselnya, namun sebelum Boy menekan ponsel, terdengar suara merdu seorang gadis yang memanggil namanya dari kejauhan sambil melambaikan tangan sehingga menarik perhatian semua orang disekitarnya.
Setelah melihat Boy juga melambaikan tangan, gadis tersebut kembali duduk di kursinya.
Kemudian Boy pun melangkah kearah mereka, Dan disaat Boy melangkah diantara orang-orang yang sedang menikmati hidangannya, terlihat beberapa gadis melirik bahkan berusaha menarik perhatian Boy dengan cara memanggil namanya.
"Hay....Boy, kenalan yuk"
Namun Boy cuma bisa membalas dengan senyum di sertai kedipan mata yang nakal,
hingga membuat gadis-gadis tersebut salah tingkah sendiri.
Setibanya dimeja itu, Boy disambut oleh senyuman manis dari tiga orang gadis yang memiliki paras cantik Serta kelebihan masing-masing.
Beby yang bertindak sebagai tuan rumah tampil sangat Anggun dengan mengenakan gaun yang sangat sexy. Kulitnya putih bersih, Sembulan belahan bukit kembar yang berukuran cukup besar dan sangat kencang begitu sedap dipandang,membuat Boy menelan ludah serta menahan hasratnya yang
tiba-tiba berontak ingin langsung merasakan kehangatannya.
Sedangkan Anggi dan Cinta terlihat kompak, memakai Jeans dan atasan yang ketat sehingga memperlihatkan setiap
inci lekuk tubuh mereka yang sangat molek dan mempesona.
"Silahkan duduk boy!" Pinta Beby sambil tersenyum manis.
"Terimakasih... Beb" Jawab Boy sembari duduk dan membalas Senyuman Beby.
"Ngomong--ngomong, kalian sudah lama menunggu".vTanya Boy.
"Belum kok, kita juga baru sampai sekitar sepuluh menit yang lalu" jelas Anggi menimpali sambil tersipu.
Sambil menunggu menu pesanan datang, mereka tampak asyik berbincang-bincang dengan sesekali diselingi canda yang membuat mereka berempat tertawa bersama.
Tidak lama kemudian pesanan menu makanan datang. Beby dengan segera mempersilahkan Boy dan yang lainnya segera menyantapnya.
"Ayo...silahkan di nikmati" ujar Beby dengan manis.
Boy menatapnya lalu mengangguk, sembari mulai menyantap hidangan yang ada di depannya.
Setelah mereka sudah kenyang, Beby segera memanggil pelayan dan membayar hidangan lezat yang telah mereka santap hari ini.
Setelah berada di parkiran rumah makan.
"Sekarang kalian mau kemana?" Tanya Boy.
"Kami mau shoping dahulu sebelum pulang ke rumah" jawab Beby.
"Kalian bawa kendaraan ngak?" Tanya Boy lagi
"Kami naik mobil punya Beby" sahut Anggi sambil menunjuk ke arah mobil mewah berwarna putih.
Kemudian Boy Pamit untuk pulang, tetapi tiba-tiba Anggi berkata
"Boy...Bisakah anda membantu saya" Tanya Anggy dengan wajah merona merah ketika Boy menatap tajam ke arahnya.
Boy tidak langsung menjawab, dia tampak berpikir sejenak untuk beberapa saat Kemudian berkata
"Urusan apakah itu? Mudah-mudahan saya bisa membantu" sahut Boy.
"Ada tugas dari kampus yang tidak bisa saya selesaikan, Apakah anda bersedia?" Tanya Anggi selanjutnya dengan penuh harap.
" Okey, sebentar malam saya ada waktu kosong" jawab Boy.
Tanpa sadar, Anggi melompat Sambil bersorak kegirangan mendengar jawaban Boy.
" Yesss....yes...yes... akhirnya" teriak Anggy
Beby dan Cinta terkejut melihat tingkah Anggi yang tiba-tiba berubah drastis.
Boy sendiri merasakan ada perasaan cemburu Beby dan Cinta ketika Boy menyanggupi ajakan Anggi.
"Saya tunggu di rumah ya Boy" Lanjut Anggi, sambil merangkul Beby dan Cinta.
Boy cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil berjalan Ke arah motornya. Selanjutnya boy langsung pulang ke rumah kostnya.
Setelah memarkir motornya di garasi rumah kostnya, Tepat pada pukul 13.30 WIT , Beberapa kali Terlihat Boy menguap menahan ngantuk , menandakan bahwa tiba waktunya untuk Tidur siang .
Tante Mia terlihat sedang duduk santai di teras rumah kosnya,Sepertinya dia sedang menunggu seseorang.Karena biasanya jam segini Tante Mia sudah beristirahat Di dalam kamarnya.
" Selamat siang Tante " sapa Boy.
" Eh....Siang Boy " Jawab Tante Mia dengan lembut.
" Sepertinya Tante menunggu kedatangan seseorang " Tanya boy.
Dengan nada agak ragu Tante Mia berkata
" Ia nih.., Se...sebenarnya aku nungguin kamu Boy.
" Memang ada masalah apa Tante nungguin saya." jawab Boy penasaran .
" Apakah Boy punya waktu luang besok pagi ? "
tanya Tante Mia sambil tersenyum.
" Sepertinya ada Tante, karena jadwal kuliah saya besok sore pukul 16.00 WIT ". kata. Boy
" Nah... bersediakah anda menemani saya
bertemu. dengan rekan bisnis ? " tanya Tante Mia penuh harap.
Sebenarnya Boy ingin menolak , namun Boy takut mengecewakan Tante. Mia. mengingat
perlakuan Tante Mia selama ini sangat baik
bahkan langsung terjung langsung membantu
Boy bila sedang mengalami masalah keuangan.
" Baik...Saya bersedia Tante " jawab Boy dengan sopan.
Tante Mia sangat senang mendengar jawaban dari Boy , ini terlihat dari ekspresi wajahnya yang tersenyum bahagia .
" Baiklah Boy ... sepertinya kamu sangat kelelahan, sekarang silahkan beristirahat "
kata Tante Mia .
Dia pun menuju rumah tempat tinggalnya
yang terletak berdampingan dengan rumah
in the costnya .
Akhirnya Boy sudah tidak sanggup lagi
menahan rasa ngantuknya yang luar biasa
mendera . Dengan cepat Boy berlari ke kamar kostnya , dan setelah berhasil membuka pintu
tanpa pikir panjang Boy langsung merebahkan
badannya di atas ranjang dan langsung terlelap.
"
"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!