Hidup bergemlimbang harta,itu sudah biasa bagi seorang Ceo bernama "Aditya Bramasta Wijaya" yang kini berusia 30 Tahun, yang menjabat sebagai Ceo menggantikan ayahnya Aditama Atmaja Wijaya,untuk meneruskan jabatannya di perusahaan "Wijaya Group".
"Pagi pah, mah... , sapa Aditya
"pagi juga sayang,jawab mama aditya yg bernama ita.
papahnya hanya menjawab dengan deheman..
" hemmb"
"Nak,kapan kamu membawa calon istrimu ke rumah,mama sudah pengen punya mantu,"kata mama ita memulai obrolan,setelah makan pagi.
"tapi ma, Adit belum siap ma, jangan paksa aditya buat menikah, ma.... bantah Aditya.
"Tapi dit,ada benarnya apa kata mamamu, umur kamu sudah 30,sudah waktunya kamu menikah,dan memberikan keturunan untuk penerusnya keluarga Wijaya,ucap sang papa.
"Tapii paaa..., aditya untuk saat ini fokus mengurus perusahaan papah, lagian kenapa harus Adit sih pah...kan masih ada Vita kan pah..., "bantah Aditya".
Papah sama mamah cuma kasih saran saja, lagian adek kamu Vita juga masih kuliah di luar negeri,dan kamu salah satu pewaris Wijaya Group dit, karna kamu seorang pria, jadi kamu yang harus meneruskannya, jawab papa.
" ck.... tapiii paaahh.... "lagi-lagi Aditya membantahnya.
"Cukup Aditya... papah nggak mau tau pokoknya kamu harus bawa calon istri kamu kerumah dalam waktu seminggu dari sekarang, kalau kamu tidak membawa calon istrimu kerumah, papah sama mamah mau jodohin kamu dengan anak sahabat papah, ucap sang papah". tak ada jawaban dari mulut Aditya, dia bergegas keluar rumah tidak berpamitan.
"Hey,nak tunggu... kata sang mama tak dihiraukan juga dengan Aditya. sudah mah biarkan saja nanti juga anak itu nurut sama kita, kata papa Atmaja".
Di Rumah Sakit
Seorang gadis berumur 28 tahun berhijab sedang terburu-buru memasuki lorong rumah sakit, dia berprofesi sebagai Dokter spesialis jantung. Dia bernama Erlin putri sanjaya.dia bekerja di salah satu rumah sakit ternama di kota S.
Hey dok... selamat pagi.., "sapa seorang suster yang bernama dina". Iya mbak sus pagi juga...hehehe jawab dokter tersebut dengan tawa dan tersenyum ramah sambil terburu-buru,siapa lagi kalau bukan Erlin.
Ah... dokter Er... bisa aja tetep ketawa walaupun telat ya dok.. hihihi... ," jawab suster dina." dibalas senyuman dan lambaian tangan saja oleh Erlin.
"Er... tunggu... panggil seseorang,yaitu teman sejawat Erlin yang bernama Vanya, dia seorang dokter bedah di Rumah sakit tersebut.
Vanya... kirain siapa... teriak-teriak gak jelas kamu tuh... jawab Er". hehehe ya gapapa to Er.. kangen nyubit pipi lo tau nggak... , "jawab Vanya terkekeh sambil mencubit pipi Erlin".
Awaass lo yaa... hmmm kirain ada apa cuma gitu doang,?? "balas Er sambil memanyunkan bibirnya".
Vanya seketika berlalu meninggalkan Er yang sedang menggerutu kesal dengan tertawa geli, karna berhasil mengerjai dokter cantik tersebut, " Daa... Erlin....cantikkk...good job sistaah.."
Tak lama setelah itu Erlin sampai di ruangannya tempat untuk memeriksa pasien-pasiennya. Ceklek.. "huh akhirnya sampai juga... keluh Er...."
"Tok tok tok..."pagi dokter Erlin... sapa sang suster masuk ke ruangan Erlin. Pagi juga suster Ana... jawab Er". Oh iya dok ini daftar pasien hari ini dok, suster ana menyerahkan daftar pasien ke Erlin. dijawab anggukan oleh Erlin sembari menyunggingkan senyumnya, "ok Sus... "
Lalu memanggil pasiennya satu persatu untuk di periksa sesuai nomer antrian.
Di Kantor "Wijaya Group"
seorang Ceo tampan yang bermuka datar nan dingin yg sedang keluar dari mobilnya,menuju perusahaan tempat ia bekerja sebagai seorang CEO, siapa lagi kalau bukan Aditya Bramasta Wijaya.
ketika dia sedang memasuki perusahaan yang ia kelola, banyak yang menatapnya kagum terhadap CEO mereka, akan ketampanan dan kewibawaannya, akan tetapi ketika ia sedang disapa oleh sejumlah karyawannya, aditya menanggapinya dengan muka datar saja. walaupun begitu, entah kenapa sungguh banyak karyawan wanita yang tergila-gila dengan sikapnya yang terkesan dingin.
"Asisten Aldo tolong berikan berkas-berkas mana yang akan saya tanda tangani. tegas Aditya kepada sang asisten."
"Baik Tuan...,ini berkas yang harus anda tanda tangani."jawab sang asisten sambil menyerahkan berkas yang harus di tanda tangani oleh Aditya.
" Do... agenda rapat hari ini dengan perusahaan mana?" tanya Aditya setelah selesai menandatangani berkas-berkas tadi.
" Agenda rapat hari ini bertemu dengan client perusahaan ADC Group, dimulai pukul 09.00 wib "
" Ok... baiklah... kamu urus persiapan rapatnya ya do.... pusing gue.... ! seru Aditya.
" Kenapa Tuan... ?
" Entah lahh... do.... yasudahlah... ayo siap-siap buat rapat...
"Iya Tuan..."jawab sang Asisten lalu meninggalkan Aditya di ruangannya
Aldo bukan hanya seorang asisten dari Aditya Bramasta Wijaya saja,melainkan juga seorang sahabatnya sedari SMP hingga kini,sampai Aditya menjabat sebagai seorang pimpinan perusahaan, sedangkan Aldo bekerja di tempat Aditya sebagai seorang asisten pribadinya, walaupun begitu Aldo juga menghormati Aditya yg notabene adalah pimpinannya,dengan memanggilnya "Tuan" jika berada di kantor.
Di ruangan CEO, Aditya tampak begitu bingung harus bagaimana, karena memikirkan perkataan kedua orang tuanya tadi.
" Tapi ada benarnya juga apa kata papah sama mamah, tapi gue nggak yakin apa bisa gue dapetin calon istri dalam waktu seminggu? apalagi wanita jaman sekarang itu sama saja nggak ada yang bener." gumam Aditya dalam hati.
Di Rumah Sakit
Seorang dokter yang baru bertugas sedang melayani pasiennya dengan ramah dan telaten siapa lagi kalau bukan Erlin.
" Silahkan masuk pasien berikutnya."titah dr.Erlin
" Pagi, dok... " sapa seorang pasien paruh baya dengan tersenyum.
" Pagi juga bu... "Erlin membalasnya dengan senyuman.
setelah memeriksa pasien tersebut Erlin dikejutkan dengan pertanyaan pasien tentang masalah pribadi.
" dokter Erlin, bisakah saya bicara sebentar? "tanya pasien tersebut.
" Baik bu... dengan senang hati." jawab Erlin dengan tersenyum ramah.
" dokter erlin,maukah anda jadi menantu saya?" tanya to the point seorang paruh baya tersebut.
Dan ya... pasien paruh baya tersebut adalah Mama dari Aditya Bramasta Wijaya. Beliau bernama Ita Damayanti.
" Hah... app... eh.. emm maksud anda gimana bu? tanya Erlin gugup, dan tidak percaya apa kata pasiennya.
Erlin tidak tau kalau yang dihadapi sekarang adalah ibu kandung dari seorang CEO yang terkenal, dan dia juga saat ini memimpin di RS tempat ia bekerja.
" Apa anda pura-pura tidak dengar dok? kali ini saya serius dok, maukah anda jadi menantu saya? saya rasa anda cocok dengan anak saya, karna saya yakin hanya anda yang bisa meluluhkan hati anak saya,dok. seru pasien paruh baya tersebut.
" hehehehe.... tapi bu...., kenapa ibu sangat yakin dengan saya,? jawab Erlin dengan tersenyum.
" Karna anda sangat ramah dengan pasien, dan anda sangat telaten menangani pasien termasuk saya, sampai bisa sembuh seperti sekarang dok..."seru bu mira.
" Ahh ibu bisa saja...,tapi maaf ya bu... bukan saya menolak,tapi saya ingin fokus menjadi seorang dokter dulu bu..."jawab Erlin sungkan tapi masih dengan tersenyum ramahnya.
" Ya sudah dok... saya juga tidak memaksa anda, saya berharap suatu saat nanti anda bisa bertemu dengan anak saya, permisi dok Assalamu'alaikum" jawab bu mira tersenyum ramah lalu meninggalkan ruangan periksa dr.Erlin
" Wa'alaikumsalam... "jawab Erlin sambil bergumam. " Huh.... ada-ada saja bu mira" gumam Erlin.
" Pasien berikutnya... "seru Erlin.
Dan masih berlanjut dengan pasien-pasien yang sudah mengantri.
Erlin poof
**Cint**a* tak bisa dipaksakan,akan tetapi cinta bisa tumbuh dengan sendirinya seiring berjalan nya waktu, kalaupun takdir akan mempertemukan kita, jika itu jodohku akupun tak bisa menolaknya,karna sudah ditakdirkan Tuhan bersamanya*
Di kantor Wijaya Group
Selama rapat berlangsung Aditya tidak dapat berkonsentrasi,karna masih memikirkan perkataan kedua orangtuanya, yang bisa saja mereka menjodohkannya dengan seorang gadis yang belum ia kenal sama sekali,jika dia tak kunjung mendapatkan calon istri selama satu minggu.
dalam ruang rapat
"bagaimana bisa begitu? perusahaan kita sudah menerima dengan baik,tetapi kenapa mereka malah meninggalkan ruangan rapat seenaknya tanpa seizin dariku.. " seru Aditya di ruang rapat
"Karna, Tuan sedari tadi tak ada respon atas pendapat klien kita, jadi mereka memutuskan untuk membatalkan kontrak kerjasama dengan perusahaan kita, tuan... " jawab Asisten Aldo.
" Hah... bagaimana bisa gue nggak konsen" batin Aditya sambil memegang keningnya.
" Maaf rekan-rekan, saya hari ini tidak bisa berkonsentrasi."jawab Aditya sambil berlalu meninggalkan ruangan rapat dengan tatapan dingin.
Di Rumah Sakit
Yaa.. seorang Erlin bekerja di Rumah sakit Cempaka, Rumah Sakit milik seorang CEO tampan bernama Aditya yang juga memimpin di perusahaan Wijaya Group.
Erlin tampak terlihat kelelahan, setelah mendapat banyak pasien yg harus ia periksa.
"Huh..... Alhamdulillah hari ini kelar juga, tumben banyak banget pasiennya." gumam Erlin.
Gubraakkkk.....
" Astaghfirullah.... Vanya.... ngaget-ngagetin aja tau nggak sih... ketuk pintik dulu napa???" titah Erlin
" hehehe maaf maaf.... , lo ada acara nggak malam ini?? , mumpung besok masih sift pagi Er....?? " tanya vanya.
" hemmmb gimana ya? emang lo mau ajak gue kemana....??? "
" Gue mau ajak lo.. kesuatu tempat,aku jamin pasti lo bakal ketagihan deh, Er.... " jawab vanya.
" Iya dehhh iyaaa.... , jam berapa?
" jam 7 malem deh Er, sehabis ba'da isya' deh..."
" ok deh kalau gitu...." jawab erlin menyetujui ajakan vanya.
seketika juga Vanya beranjak pergi dari ruangan Erlin
" Yaudah... gue duluan ya Er... jangan lupa jam 7 malam, jangan telat... ok...." titah vanya.
" Iyaaaaa Iyaaaa.... rempong amat sih lo Van... "jawab Erlin sambil terkekeh geli, begitu pula vanya juga terkekeh sambil meninggalkan ruangan Erlin.
Ketika Erlin sedang beres-beres tiba-tiba ponselnya berbunyi
"sweet sweet time.... sweet sweet time... "
begitulah kira-kira bunyi nada dering nya.
" Halo Mi... Assalamu'alaikum...
" Wa'alaikumsalam Er..... Eh anak mami gimana kabarnya sayang,?udah pulang dari RS belum?" tanya sang mami di seberang telpon
" Alhamdulillah ma sehat, belum mih, ini bentar lagi mau pulang, tumben mamih telpun jam segini, ada apa mih... ? tanya Erlin penasaran.
" Kamu ini kebiasaan ya Er... setiap ditelpun mamih pasti bilangnya kayak gitu.... emang kamu nggak kangen mamih apa? "
" Aduhhh... mih... bisa-bisanya mami berfikir seperti itu sih, mih... Ya jelas Erlin kangen sama mamih laahh..., jadi ada apa ini mih telpun jam segini, biasanya juga mamih telpun Erlin malem-malem...?? "tanya Erlin penasaran.
Karena Mami dan Papi Erlin tinggal di Luar Negeri, Erlin hanya bisa berkomunikasi lewat telpon.
" Hemmmb Er... jadi mamih sama papih kamu rencana mau pulang ke Indonesia besok. "
" Haaah... mamih... yang bener aja sih mih... kok mendadak gitu...??
" Emangnya kenapa sayang... kalau mamih sama papih pulang ke Indonesia mendadak? tanya sang mamih.
" Ehh...emm enggak kenapa napa sih mih... tapi Er penasaran aja mih kenapa tiba-tiba sih mih?
" Kamu tuh yaaa... harusnya mamih sama papih pulang itu kamu seneng dong nak... ini malah mamih ditanya-tanya gak jelas kayak gitu... kayak wartawan aja kamu tuuuh ya... Er... " jawab sang mamih
Erlin menjawab Hanya dengan deheman saja. "Hemmmb... "
" Erlin jangan kayak gitu dong sayang... anak mamih kok jadi berubah gitu sih...?
" Habis mamih juga gak jawab pertanyaaku." ngambek Erlin.
" Yasudah Er... anak mamih yg paling cantik dan sholehah, mamih sama papih mau kasi kejutan buat kamu, dan itu rahasia, yasudah mamih tutup dulu telponnya,mamih ada urusan,
Assalamu'alaikum. "
" Wa'alaikumsalam...mih....
Haah.... mamih ini,kejutan apalagi sih mih....heran deh kok sampai segitunya emang aku milad apa mau di kasi kejutan segala..?" gerutu Erlin dalam hati.
Oh iya,Erlin ini selain seorang dokter cantik dia juga merupakan anak dari seorang pengusaha
, sekaligus orang terkaya nomer 2 setelah, keluarga Wijaya.
Erlin merupakan anak kedua dari 3 bersaudara, saudaranya saat ini tengah berada di Jerman bersama kedua orangtuanya.
Erlin juga merupakan sosok yg mandiri,tidak bergantung kepada kedua orangtua, karna orangtua Erlin sedang berada di Jerman, karna keluarga sanjaya punya rumah di luar negeri, akan tetapi Erlin yang berprofesi sebagai seorang dokter, dia tidak mau tinggal di luar negeri karena lebih nyaman di Indonesia, dia hanya mau menjadi dokter di Indonesia
Erlin kini tinggal sendirian di Apartemen miliknya, dia bahkan jarang pulang ke mansionnya.
Saat ini kedua saudara Erlin berprofesi sebagai seorang pengusaha, karena dia juga sebagai penerus perusahaannya menggantikan sang papih, karena mereka adalah seorang pria.
Dia bernama Yudha Putra Sanjaya yang merupakan anak Pertama dan Edward Dirgantara Sanjaya yang merupakan adik dari Erlin putri Sanjaya.
Aditya poof
*Suatu saat aku akan berhasil menemukanmu, jodohku*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!