NovelToon NovelToon

My Little Prince

Pertemuan

Namaku adalah Yuko Matsuo, seorang gadis SMU biasa yang tinggal di kota Sapporo, Hokkaido. Aku adalah siswi kelas 2 di SMU Hokkaido Sapporo Minami. Yah, merupakan salah satu SMU favorit di Hokkaido Jepang.

Hari-hariku adalah seperti para pelajar lainnya. Belajar dan bermain bersama teman-temanku. Aku tidak pernah pacaran. Karena bagiku pacaran hanya akan membuang-buang waktu dan energi. Bahkan teman-temanku suka memberi julukan padaku "Si Ratu Jomblo". Daijoubu ( It's oke ), aku tak masalah dengan julukan itu. Menyandang status jomblo bukanlah sesuatu yang menyedihkan. Benar begitu bukan?

Tapi sebenarnya saat kecil aku pernah mempunyai Pangeran Kecil deh. Seseorang yang aku sukai saat kecil. Kita selalu bersama saat itu. Tetapi dia harus pindah keluar Kota bersama keluarganya. Dan kita tak pernah bertemu kembali sejak saat itu. Bahkan aku tak tau keberadaannya saat ini.

"Kau sudah mempersiapkan yang mau dibawa buat study tour besok, Yuko?" tanya Kanna teman sebangkuku.

"Matte..!! Aku lupa, Kanna!" teriakku histeris. Seisi kelas menatap kearah kita. Aku hanya nyengir malu lalu duduk kembali di bangkuku.

"Kanna, aku bahkan lupa belum belanja buat besok!!" kataku memelas.

"Oke, pulang sekolah akan aku temani belanja deh." kata Kanna bersemangat.

"Yatta! Kau memang sahabat terbaikku deh. Kanna is the best pokoknya!" aku memeluk Kanna bahagia.

"Aku ikut dong!" sahut Mayu.

"Oke!" kataku sambil tersenyum padanya.

Sepulang sekolah aku, Kanna, dan Mayu belanja keperluan yang akan kita bawa saat study tour ke Tokyo nanti. Yeap, sekolahku akan mengadakan study tour ke Tokyo untuk anak kelas 2. Padahal aku sudah lama menantikannya. Karena ini adalah pertama kali aku touring ke Tokyo! Tapi bagaimana mungkin aku bisa lupa dengan schedule keberangkatan kita? Terkadang aku memang sedikit aneh.

Tokyo..

Entah kenapa aku sangat antusias sekali dengan kota itu. Ada apa dengan Tokyo? Entahlah, aku sendiri lupa alasanku.

...***...

Keesokan harinya kita berkumpul di sekolah pagi sekali. Kita berangkat ke stasiun dengan menaiki bus. Setelah itu kita menaiki kereta Express Super Hokuto sampai di Shin Hakodate Hokuto Station. Kemudian naik Hokkaido Shinkansen sampai Tokyo Station. Perjalanan yang sungguh panjang.

Akhirnya kita beristirahat di Mitzui Garden Hotel Nihonbashi Premiere malam itu. Hotel yang sangat menakjubkan! Baru kali ini aku menginap di hotel semewah ini! Senangnya..!

...***...

Hari pertama kita akan mengunjungi Museum Edo Tokyo.

Walaupun dari luar terlihat bangunan yang gagah, tapi saat memasukinya Museum ini penuh dengan corak tradisional. Keren sekali..!!

Saking senengnya menjelajahi museum ini akhirnya aku nyasar deh. Aku terpisah dari rombonganku. Bagaimana ini? Aku tak tau daerah sini? Aku merogoh sesuatu di dalam tasku, aku mencari ponselku. Dan ternyata ponselku mati! Oh tidak! Bagaimana mungkin aku bisa lupa menge-charge ponselku...!! Aku ceroboh sekali sih!! Aku memaki diriku sendiri.

Aku lekas mencari rombonganku lagi. Berlari ke sana sini. Tapi tak juga kutemukan keberadaan mereka. Bagaimana mungkin mereka tak sadar kalau aku tertinggal. Rasanya mau menangis saja deh..?😭

Sudah hampir 3 jam aku mengelilingi tempat ini, tapi nihil. Pasti mereka sudah pergi ke tempat selanjutnya.

Bagaimana ini?

Seseorang, tolong aku..!

Rasanya seperti ingin menangis saja.

"Kau tak apa-apa? Kau terlihat sedang mencari-cari sesuatu?" kata seseorang tiba-tiba. Aku melihat pada si pemilik suara. Seorang cowok sudah berada di depanku.

"Ah, Iya! Aku tertinggal rombonganku" kataku pelan. "Seharusnya aku sudah di Tokyo Imperial Palace sekarang..!!" kataku cemberut.

"Kau bukan orang sini?" tanyanya lagi.

"Bukan. Aku dari Sapporo. Dan sekolahku sedang melakukan touring ke Tokyo. Dan kini aku malah tersesat." jelasku padanya.

"Aku bisa menjadi tour guidemu hari ini kalau kau mau. Akan kubawa kau ke tempat-tempat menarik di Tokyo."

"Be.. Benarkah? Tapi kau bukan seorang penculik kan?" tanyaku sedikit waspada.

Kuperhatikan dengan seksama cowok yang sedang berdiri dihadapanku itu. Aku melihat dari ujung kaki ke ujung kepala. Dia tidak terlihat seperti seorang penculik. Dia memakai kemeja putih dan coat hitam.

Dia tertawa renyah. Kenapa begitu manis? Ah tidak! Aku si Ratu Jomblo mana bisa tiba-tiba menyukai seorang cowok yang baru kutemui.

No..!! Itu tidak mungkin!!

"Ya sudah kalau tidak mau. Aku akan bersenang-senang sendiri." dia tersenyum lalu berbalik hendak pergi dan melambaikan tangannya. Dia berjalan beberapa langkah meninggalkanku.

Ah..

Si penolongku mau pergi gitu aja. Bagaimana ini? Aku sungguh tak tau tempat ini, bagaimana kalau teman-teman dan guruku meninggalkanku begitu saja di Tokyo. Lalu mereka melupakanku. Dan orang tuaku juga akan melupakanku begitu saja?

Tidakkk..!!

"Chotto matte kudasai, Senpai..! ( Tunggu sebentar, kak...)" aku berlari mengejarnya. Aku memanggilnya senpai karena untuk menghormatinya.

Karena kita baru saja bertemu.

"Kau berubah pikiran?" tanyanya mengernyitkan dahinya.

"Tak ada yang kukenal disini. Jadi mohon bantuannya." aku membungkukkan badanku.

Dia kembali tertawa. "Nggak usah terlalu formal..!! Aku ini seusiamu kok." katanya santai.

Darimana dia tau kalau kita seumuran? Bahkan kita belum berkenalan. Bahkan nama saja tidak tau. Jangan-jangan dia memang seorang penculik yang sudah mengincarku dari awal?

"Yuko Matsuo. Kau baik-baik saja?" tanyanya.

Degghh..

Bahkan sekarang dia sudah tau namaku?

Bagaimana kalau dia memang seorang penculik?

Dan aku sudah diincar dari awal. Bagaimana ini?

Seseorang tolong aku...!! Bagaimana kalau aku mau dibunuhnya?

Tidak...!!

Bahkan aku belum menikah...!!

Aku belum siap mati!!

Seseorang tolong aku!!

Siapa saja, Tolong aku!!

"Hello..! Kau baik-baik saja, Nona?" dia melambaikan tangannya didepan wajahku karena aku terdiam dari ltadi.

"Kau mau touring atau mau menghabiskan waktumu dengan melamun disini saja ?" tanyanya lagi.

"Ah, Iya..!! Nggak mungkin aku jauh-jauh dari Sapporo hanya untuk melamun disini..!!" kataku.

Dia melirikku dan tersenyum manis. "Right.."

"Tapi, darimana kau tau namaku. Kita bahkan belum berkenalan!" selidikku.

Dia berhenti berjalan dan aku ikut berhenti. Lalu dia melangkah mendekatiku. Aku mundur beberapa langkah saat dia berjalan mendekatiku.

Oh tidak..!

Dia mau apa?

Tenang Yuko, disini masih ramai.

Jangan takut!

Semua akan baik-baik saja, Yuko!

Dia menunjuk dada kanananku sementara dia masih menatapku. Spontan aku langsung menutupinya dengan kedua tanganku dan mataku melotot menatapnya.

"Nona, kau tadi bertanya darimana aku mengetahui namamu kan?" katanya santai.

Kyaaa..!! Sungguh..!! Apa yang sedang kupikirkan..!! Betapa malunya aku.. Ternyata dia melihat nametag di bajuku.

Dia kembali berjalan ke depan lagi.

Duh. Aku sungguh malu sekali. Rasanya ingin menghilang dari bumi ini saja!

Aku segera berlari untuk mengejarnya. Takut tertinggal olehnya. Sepertinya dia memang bukan seorang penculik deh..

Dia terlihat terlalu imut untuk seorang penculik.

What?! Apa yang sedang kupikirkan saat ini?! Aku ngatain seorang cowok imut? Oh tidak!

...***...

Takdir

Cowok itu membawaku berkeliling Tokyo hari ini. Yah, meski tidak sesuai dengan daftar tempat yang akan dikunjungi sekolahanku sih.

Awalnya aku memberikan list tempat yang akan dikunjungi sekolahanku hari ini. Tapi cowok itu malah membuang list tersebut. Oh My!! Apa yang sedang dia lakukan?! Aku sempat kesal melihat tingkahnya itu..!!

"Apa kau jauh-jauh ke Tokyo hanya mau pergi ke tempat-tempat yang membosankan?!" tanyanya menyebalkan" Aku akan membawamu ketempat yang lebih menyenangkan hari ini. Hingga kau tak akan pernah melupakannya."

Akhirnya aku nurut saja deh. Daripada aku ditinggalkan dia nanti. Masalah tugas touring nanti aku bisa nyontek sama Kanna deh. Itupun kalau aku berhasil selamat dan bisa kembali ke Sapporo lagi nanti. Hiks...

Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Ginza.

"Sebagai salah satu kota besar di Tokyo, Ginza memiliki banyak spot yang bisa dikunjungi untuk berwisata. Sebuah gedung tertua yang ada di Ginza." kata cowok itu menjelaskan padaku.

"Gedung ini merupakan simbol utama dari kota Ginza yang dihiasi dengan sebuah jam besar di atas menaranya. Lokasinya sangat strategis dengan terletak diantara jalan Harumi Dori serta jalan Chuo." jelasnya lagi. Aku hanya mengangguk-angguk dan mendengarkannya dengan serius.

Tempat kedua yang kita kunjungi adalah Tokyo Disney Resort.

" Tokyo Disney Resort adalah Taman hiburan berkelas dunia dengan keajaibannya tersendiri. Dibuka pada tahun 1983, ini adalah taman hiburan bertema Disney yang dibangun diluar United Sates. Taman hiburan ini berlokasi di Tokyo Disney Resort yang juga merupakan rumah bagi Tokyo DisneySea." jelas cowok tadi. Entah kenapa cara menjelaskannya terkesan sangat keren. Apa dia memang seorang Tour Guide ?

Cowok itu mengajakku ke Fantasyland, Negeri yang paling ajaib di taman hiburan ini, Fantasyland adalah pusat dari kastil Tokyo Disneyland dan menyediakan banyak wahana yang sangat keren.

Lalu dia mengajakku ke Adventureland. Berkunjung ke Adventureland akan membuat kita merasakan seperti sedang menjelajahi hutan belantara dengan tema Hawaiian yang lebih terasa dibandingkan di taman bermain Disney yang lain. Wah ini sungguh keren sekali. Rasanya seperti sedang berada dalam negeri dongeng saja..

Tempat ketiga yang kita kunjungi adalah Rainbow Bridge. Atau biasa disebut jembatan pelangi. Adalah sebuah jembatan gantung yang melintasi Teluk Tokyo utara antara Dermaga Shibaura dan pengembangan tepi perairan Odaiba di Minato, Tokyo, Jepang. Dinamakan Rainbow Bridge karena pada saat malam tiba, jembatan ini akan dipenuhi oleh warna-warni lampu yang membuatnya terlihat seperti pelangi.

Sungguh cantik sekali jembatan ini! Tak henti-hentinya aku menatap dan takjub menatap keindahan di depan mataku ini. Lampu-lampu warna-warni yang menyinari sepanjang jembatan itu sungguh indah sekali. Ditambah lampu-lampu warna-warni yang menyala di gedung-gedung kota Tokyo malam ini. Dan dari sini juga terlihat Tokyo Tower.

Sugoi..!!

Ini benar-benar cantik sekali..!!

Terakhir, cowok itu mengajakku ke Tokyo Tower yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Rainbow Bridge.

"Selain berfungsi sebagai menara pemancar, Tokyo Tower juga dikenal sebagai tempat wisata. Dari atas, kita bisa menikmati pemandangan kota Tokyo di siang dan malam hari. Di saat hari cerah kita bisa melihat berbagai landmark kota lainnya misalnya Tokyo Skytree, pemandangan perkantoran, dan gunung Fuji di sebelah timur. Di malam hari kita dapat menikmati spektakulernya pemandangan malam di Tokyo, dengan berbagai warna lampu kota dan lampu mobil yang berkelap-kelip." kata cowok tadi menjelaskan padaku. "Mau coba naik?"

Aku mengangguk dengan sangat semangat. Kulihat cowok tadi sempat tersenyum manis padaku. Lalu dia kembali mengajakku menaiki elevator untuk sampai ke atas. Kita melihat keindahan Tokyo malam hari ini dari atas Tokyo Tower.

"Sungguh!! Tokyo sangat indah sekali!! Pantas saja aku selalu menantikannya untuk selalu datang kesini. Dan ternyata inikah alasannya?" kataku takjub.

"Bukan tentang seberapa cantik yang kau lihat.. Tapi ini soal bersama siapa kau melihatnya...." kata cowok tadi pelan sekali. Tapi aku masih bisa sedikit mendengarnya.

"Apa yang kau katakan?" tanyaku lagi memastikan aku tak salah dengar.

"Ah.. Tidak.. Bukan apa-apa.." cowok itu tersenyum menatapku. " Apa kau senang hari ini?" tanya cowok itu lagi.

"Tentu saja aku senang!" aku berteriak sambil menatap keindahan di depanku. Sungguh indah sekali!

Tempat-tempat itu sungguh menakjubkan. Dan aku sangat senang hari ini. Ternyata Tokyo secantik ini.

"Ah, Aku lega kau menyukainya." cowok tadi tersenyum manis. "Suatu saat apa kau mau kesini lagi?"

"Tentu saja aku mau!" kataku bersemangat.

"Maka kau harus kesini lagi." dia tersenyum lembut.

"Yeap..."

"Oh ya, kau tidak pulang ? Dimana kau dan temanmu menginap. Biar kuantar."

Ahh, Aku hampir saja lupa kalau aku datang ke Tokyo bersama mereka. Pasti mereka sangat khawatir padaku. Gomenne mina-san.

"Aku menginap di Hotel dekat Stasiun Tokyo. Tapi aku lupa nama hotelnya. Ehm.. Mitzui apa ya..? Aku lupa.."

"Mitzui Garden Hotel Nihonbashi Premiere?"

"Ya! Itu dia!" kataku bersemangat. "Tapi, hari ini kau sudah banyak berbuat baik padaku. Bagaimana aku membayarnya?"

Dia tersenyum sangat manis. "Cukup selalu jalani hidupmu dengan baik saja..!!"

"Apa maksudmu?"

Dia menerawang jauh. Terdiam sejenak.

"Kehidupan di dunia ini sangatlah singkat. Kau harus bisa memanfaatkannya dengan baik..!! Jangan jadi anak bandel, dan rajinlah belajar untuk menggapai mimpimu..!!"

"Kau seperti orang dewasa saja. Padahal katamu kita seumuran."kataku menggodanya.

"Kedewasaan bukanlah soal umur. Tapi kedewasaan adalah merupakan fase menyesuaikan diri dengan pola kehidupan baru yang lebih luas." jawabnya tenang.

"Ah.. Oke.. Oke.. Aku akan selalu mengingatnya. Aku janji akan jadi anak yang baik." aku tersenyum padanya.

"Kapan kau kembali ke Sapporo?"

"Besok pagi. Aku akan merindukan Tokyo."

"Kalau begitu datanglah kesini lagi. Aku akan menunggumu disini."

"Hhm..."

Akhirnya dia mengantarku ke Mitzui Garden Hotel Nihonbashi Premiere.

Dia hanya mengantarku sampai lorong menuju kamarku. Aku berjalan menuju kamarku, sesekali kutoleh dia. Dia hanya melambaikan tangannya padaku sambil tersenyum.

...Tok.. Tok.. Tok......

Aku mengetuk pintu kamarku. Beberapa saat Kanna membukanya.

"Yuko..!! Kaukah itu?" Kanna langsung memelukku. "Kau kemana saja hari ini?" Kanna sudah menangis saja. "Kita semua khawatir tau! Kau juga nggak bisa dihubungi!!"

"Maaf Kanna, aku tersesat. Dan ponselku mati." sahutku dengan muka memelas.

"Lalu bagaimana kau bisa kembali kesini?"

"Aku.. Tadi ada seseorang yang mengantarku." aku celingukan mencari keberadaan cowok yang seharian bersamaku tadi. Tapi dia sudah tak ada. Kemana dia? Apa dia sudah pergi? Aku bahkan belum mengetahui namanya.

Bagaimana aku bisa bertemu dengannya lagi?

Kalian tau? Malam ini aku diceramahi habis-habisan sama bu Guru Imada wali kelasku. Aku hanya bisa diam mendengarkannya saja. Pasrah. Tak ada pilihan lain. Lagian... Ini juga salahku. Aku yang terlalu teledor, bahkan sampai Ponselku mati pun aku tak tau. Dasar ceroboh kau ini, Yuko... !!!

...***...

Namaku...

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali kita semua sudah sampai di Tokyo Station. Kita semua masih menunggu kereta datang.

Tiba-tiba perasaanku menjadi gelisah. Aku menebarkan pandangan celingukan mencari seseorang. Entah kenapa aku sangat mengharap kehadirannya.

Aku ingin sekali melihatnya lagi.

Aku ingin sekali tau tentang kamu.

Siapa namamu?

Dimana kamu tinggal?

"Yuko, kau menunggu seseorang?" tanya Kanna yang sedari tadi memperhatikan tingkahku.

"Kau menunggunya? Cowok yang kau ceritakan semalam?" tanya Mayu.

"Entahlah. Sepertinya aku tak akan pernah bertemu dengannya lagi." kataku sedikit putus asa.

"Cie.. Si Ratu Jomblo sepertinya akan segera melepas gelarnya nihh." goda Kanna. Mayu dan Kanna tertawa menggodaku.

"Apaan sih?! Aku cuma mau mengucap terima kasih, karena kemarin belum sempat." kataku.

"Terima kasih apa terima kasih?" goda Mayu yang masih tertawa.

"Serius deh! Aku nggak enak sama dia, kemarin belum berterima kasih dengan benar." kataku sedikit menyesal. Bahkan aku sempat menuduhnya sebagai seorang penculik.

Duh... Aku juga belum sempat meminta maaf padanya. Aku ini ngeselin banget deh kayaknya..!!

Tiba-tiba terdengar suara pemberitahuan dari interkom bahwa kereta jurusan Shin Hakodate Hokuto Station telah tiba. Penumpang diharap segera memasuki kereta. Satu persatu temanku sudah mulai masuk kereta.

Aku berjalan hendak masuk juga, tapi masih celingukan sana sini. Aku masih berharap dia akan datang.

"Yuko, kau mau kena semprot bu Imada lagi?? Ayo cepat naik!" ajak Mayu lalu menarikku memasuki kereta.

Dengan berat hati aku masuk ke dalam kereta mengikuti mereka. Lalu duduk di sebelah Kanna. Aku memilih duduk di dekat jendela. Aku menebarkan pandangan keluar jendela.

Yaa.. Aku masih mengharap kehadirannya. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi seperti ini. Aku sendiri juga tidak tau dengan diriku sendiri. Biasanya aku sama sekali tidak terlalu menghiraukan cowok. Biasanya aku tak mau ambil pusing tentang mereka. Tapi kali ini aku benar-benar penasaran dengannya.

Kereta sudah mulai berjalan pelan. Hatiku semakin gundah tak karuan.. Dan tiba-tiba saja dari kejauhan aku melihat seseorang berlari ke arah kereta. Dia berlari mendekat kearah jendela samping dimana aku duduk. Seseorang yang sangat familiar untukku, walau aku baru mengenalnya. Aku langsung membuka jendela kereta disampingku.

"Yuko..!!" teriaknya. Dia semakin dekat di jendela kereta yang kududuki.

"Senpai! Terima kasih untuk yang kemarin." teriakku. Tanganku melambai keluar.

Dia mengangguk dan tersenyum. Dia mengulurkan tangannya dan memberikan sesuatu untukku. Lalu aku menerimanya.

"Siapa namamu..?" teriakku.

"HA-KU !!!" teriaknya mengeja karena suara kereta yang keras.

"Haku ??" nama itu seperti sangat familiar untukku.

Dimana aku pernah mendengar nama itu sebelumnya? Ah.. Aku lupa! Aku tidak tau!

Kereta semakin melaju dengan kencang. Dia hanya melambaikan tangan padaku sambil tersenyum.

Aku juga melambaikan tanganku padanya. Hingga saat sudah jauh aku kembali duduk ditempat dudukku. Aku tersenyum menatap bingkisan dari Haku.

"Cie.. Akhirnya pangeran yang ditunggu-tunggu datang juga." goda Mayu.

Kanna tersenyum menggodaku sambil menyikut lenganku. Sedangkan aku senyum-senyum sendiri.

...***...

Setelah sampai di rumah, aku langsung mandi untuk membersihkan diri. Lalu aku dipaksa ibuku untuk makan malam dulu. Padahal aku sudah tak sabar untuk membuka bungkisan itu.

"Kau mau magh kamu kambuh lagi? Cepat habiskan makan malammu..!!" ibuku ngomel-ngomel soalnya aku tadi sempat menolak untuk makan malam dengan alasan masih kenyang.

"Iya.. Iya deh..." kataku pasrah.

"Barusan ibu dapat kabar dari Wali kelasmu. Katanya kemarin seharian kamu menghilang. Bahkan ponselmu tidak aktif!! Sebenarnya kau kemana, Yuko?!!" todong ibuku dengan wajahnya yang sangat serius.

Aduh! Aku harus bilang apa ke ibu ya? Masa iya aku bilang kalau lupa ngecharge Hp dan aku nyasar sih?? Akan tambah diomeli pasti nanti. Gimana dong?

"Yuko!! Kau kemana saja kemarin? Kau ini selalu buat masalah ya!! Betapa khawatirnya mereka saat itu. Dan kau tau betapa khawatirnya ibu saat mendengar semua itu?!" ibuku masih ngomel-ngomel.

"Ibu.. Aku kemarin nyasar. Dan ponselku mati." kataku memelas.

"Kenapa kau bisa begitu ceroboh, Yuko! Bagaimana kalau saat itu kau bertemu dengan orang jahat! Bagaimana kalau ibu sampai kehilangan anak ibu satu-satunya?!"

Aku langsung bangkit dan memeluk ibuku.

"Maaf, Ibu! Aku tak akan mengulanginya lagi. Dan yang terpenting sekarang kan aku baik-baik saja." rayuku agar ibuku tidak marah lagi.

"Lalu bagaimana kamu menemukan mereka lagi?"

"Kemarin ada pria baik hati yang menolongku, Ibu. Bahkan dia mengajakku keliling Tokyo."

Tapi tib,a-tiba saja Ibuku malah menjewer telingaku.

"Kau baru bertemu dan mengenal pria itu tapi kau malah mau diajak dia keliling Tokyo bersama dia?! Bagaimana kalau dia pria jahat?! Bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu padamu?!"

"Aduh Ibu.. Sakit..." kataku kesakitan.

"Kau mau membuat ibumu ini jantungan?!"

"Tidak Ibu!! Maaf Ibu..!! Tapi ini sakit bu!" rengekku. Lalu ibuku melepaskan jewerannya.

"Kamu harus lebih berhati-hati lain kali, Yuko!"

"I.. Iya, bu."

Beginilah ibuku. Dia selalu mengkhawatirkan aku secara berlebihan. Itu karena aku adalah anak satu-satunya.

"Ayah belum pulang, Bu ?" tanyaku sambil memakan nasi kepalku.

"Belum. Mungkin sebentar lagi dia pulang." sahut Ibu. "Setelah makan segera beristirahatlah!"

"Baik, Bu."

Setelah menghabiskan makan malamku aku langsung pergi ke kamarku. Aku membaringkan tubuhku di ranjang. Haduh! Lelah sekali hari ini!

Tiba-tiba tanganku menyentuh sesuatu. Ah, Bingkisan dari Haku tadi. Aku sempat lupa.

Aku membuka sebuah bingkisan kecil pemberian Haku tadi. Didalamnya ada sebuah gelang silver berliontin seperti menara Tokyo. Ada sebuah memo juga.

...🗼Hubungi aku jika kau sudah membuka bingkisan ini....

...+81 (03) 0627xxxxxxxx...

^^^^^^Haku^^^^^^

Dengan semangat aku langsung memencet nomor teleponnya.

Tut.. Tut.. Tut..

Tak lama aku menunggu, dia sudah mengangkatnya.

"Hallo. Kaukah ini, Yuko?" katanya dari seberang.

"Bagaimana kau tau?" aku tertawa renyah.

..."Tentu saja aku tau. Kau sudah sampai di rumah?"...

"Yeap. Baru 2 jam yang lalu sih."

"Kau pasti lelah, istirahatlah dulu.."

"Tentu! Eh tunggu!!" kataku cepat-cepat.

"Ya, Kenapa, Yuko?"

"Ah.. Ehm.. Aku.. Terima kasih kemarin telah menemaniku di Tokyo. Aku belum berterima kasih dengan benar padamu."

Kudengar Haku tertawa kecil.

"Ada yang lucu? Kenapa tertawa?"

"Kau ingin berterima kasih dengan benar?"

"Tentu.."

"Traktir aku saat kita bertemu lagi. Bagaimana?"

"Yata! Aku tak sabar ingin mentraktirmu."

Terdengar Haku tertawa kecil.

"Kenapa kau menertawakanku terus sih? "

"Kau sangat lucu, Yuko.."

"Ehm.. Untuk gelangnya, Terima kasih ya." aku menimang-nimang gelang pemberian Haku tadi. "Cantikk sekali! Aku suka..."

"Do-itashimashite, Yuko-chan."

"Uhm, Haku..."

"Yeap.."

"Kenapa aku merasa seperti sudah lama mengenalmu ya?"

"Ehm.. Serius? Kita baru bertemu kemarin lho."

"Hmm.. Benar juga.."

"Kau beristirahatlah! Besok akan kutelpon lagi deh."

"Hmm, Oke."

"Oyasuminasai.. Bye..!"

"Bye.."

...***...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!