Seorang dokter muda yang tampan, pintar dan ramah terhadap pasiennya dan keluarga namun sangat cuek terhadap wanita asing. Sosok itu adalah Qais Assyauqi, dia adalah dokter ahli kandungan, anak kedua dari 3 bersaudara, kakak pertamanya bernama Zahra Tusyitta berumur 26 tahun, dan adik laki-lakinya yang berusia 20tahun bernama Almeer Hizbullah. Dokter Qais adalah anak dari pasangan bapak Fajri Hizbullah dan ibu Hana Almira, yang mana abinya hanya seorang karyawan swasta n ummanya hanya seorang ihu rumah tangga.
Qais belum pernah menjalin kasih dengan seorang wanita manapun, namun yang menyukai dokter muda tersebut sangat banyak, karena selain wajahnya yang tampan, dokter Qais juga sangat menyayangi ummanya kerana bagi Qais sosok ummanya adalah perempuan yang sangat lemah lembut , bisa menjadi tempat berkeluh kesah, wanita yang kuat dan hebat dalam mendidik dan membesarkan ketiga anaknya, perempuan yg selalu berbakti kepada suami, dan perempuan yang akan selalu menjadi cinta pertama bagi sosok seorang anak seperti doter Qais. Oleh karena itu selama 25 tahun usianya, dokter Qais belum pernah mencintai n menyayangi wanita lain selain umma Hana dan teteh Zahra, karena bagi dokter Qais, dia ingin memiliki pendamping yang hampir seperti ummanya. Dan dia ingin memiliki pendamping yang menyayangi keluarganya.
Dokter Qais bekerja di Rumah sakit swatas di daerah Jakarta. Dokter Qais praktek kerjanya hanya setiap hari Senin, Kamis dan Jum'at. Sisa waktunya dia gunakan untuk jadwal praktek di Rumahnya karena di sebelah rumah orang tua dokter Qais, dokter Qais pun mendirikan tempat klinik prakteknya, dibantu oleh dokter penggantinya saat dokter Qais sedang jadwal di Rumah sakit yang bernama Harun Arrasyid sosok lelaki berusia 26 tahun, dokter yang ramah dan murah senyum , dan seorang suster bernama Kiara Putri, sosok wanita yang selama 1tahun ini selalu mencari perhatian dokter Qais namun sang dokter tetap cuek karena Kiara bukanlah tipenya.
Dilain tempat ada seorang wanita masih berusia 21 tahun, merupakan seorang mahasiswi di Universitas yang ada didaerah Jakarta. Dia adalah anak kedua dari pasangan bapak Muhammad Amar dan ibu Siti Hawa. Dia memiliki kakak perempuan yg jarak usianya 6 tahun, dan sudah berumah tangga yang bernama Salwa Khalisah dan suaminya bernama Adnan Fazrin seorang tentara. Dia adalah anak yang ceria, pecicilan dan sedikit ceroboh namun yang selalu bisa menghibur ayah, bunda serta kakaknya disaat rindu dengan suami.a. Dia adalah Azalea Khairunnisa yang biasa dipanggil Lea wanita cantik namun tinggi.a hanya 155cm.
Azalea merupakan mahasiswi tingkat akhir pada falkultas pendidikan PAUD, karena Lea sangat menyukai anak kecil, walaupun dia adalah anak yang pecicilan dan sedikit ceroboh namun Lea pun bisa menjadi orang yang sangat lemah lembut terhadap anak kecil dan dia pun sudah mengajar di PAUD ternama didaerah Jakarta. Lea saat ini masih disibukan dengan tugas akhirnya dan tugas mengajarnya setiap hari senin - jum'at yang jam mengajarnya hanya sampai jam 12 siang. Jadi, selepas Lea mengajar, Lea akan langsung mengerjakan skripsinya di Kampus maupun di Rumah agar Lea bisa menyelesaikan skripsinya karena dia merupakan murid yg berprestasi sehingga mendapatkan beasiswa, dia tidak ingin berlama-lama kuliahnya agar orang tuanya tidak mengeluarkan uang hanya untuk membantu membayarkan kuliah Lea walaupun orang tua Lea dari dulu selalu ingin membiayai kuliah Lea tapi dia selalu menolak karena bagi Lea uang orang tuanya bisa digunakan untuk membuka usaha kelak saat ayahnya pensiun dari tentara.
Sinar mentari telah menyongsong hari ini, hari dimana orang-orang mulai kembali kepada pekerjaannya masing-masing setelah menghabiskan hari akhir pekan bersama keluarga, kekasih atau sahabatnya. Begitu pula pagi ini yang terjadi dikediaman dokter tampan ini, pagi hari setelah menunaikan shalat subuh bersama orang tua, teteh Zahra dan si bungsu Almeer. dokter Qais mengajak sang adik untuk melakukan olah raga pagi sebelum dokter Qais berangkat ke Rumah Sakit dan Almeer pergi ke Kampus.
"hai Al, ikut Aa' olah raga yuk!! seperti biasa kita jogging di taman komplek aja" ucap dokter Qais sambil merangkul pundak sang adik.
"hayu atuh A' , sekalian nanti kalau ada bubur kita sarapan bubur ya A'? " ucap Almeer sambil nyengir
" eh, kamu mah gimana sih kita kan mau olah raga, ini malah habis bakar kalori malah ngajak makan bubur" ucap dokter Qais sambil mengambil sepatu olah raganya di rak sepatu.
" ya elah A' , kita makan bubur juga nggak langsung bikin gemuk ini, lagian walaupun abis olah raga kita makan bubur juga tetap aja kan badan kita tuh bagus, kaya cover boy dimajalah-majalah gitu loh A' " ucap Almeer sambil cengangas cengenges.
" ya udah deh hayu kita jogging, abis itu nanti Aa' teraktir bubur" ucap dokter Qais
" ya udah gas keun lah a' , kita olah raga sekalian kita cuci mata kali aja nemu cewek cantik dan solehah yang bisa jadi istri Aa' biar Aa' g jd jomblo abadi" ucap Almeer sambil lari kebelakang abi dan ummanya yang dari tadi memperhatikan mereka berdua. karena sang Aa' sudah siap untuk menoyor adiknya yang tengil itu.
" hai A' , sudah ah kamu udah tau adik kamu ini emang suka ceplas ceplos" ucap sang umma kepada dokter Qais.
"ah umma, Al tuh bukan ceplas ceplos, tapi Al ngomong jujur, kan emang Aa' masih jomblo sampai diumur yg udah 25tahun ini" ucap Almeer.
" eh Aa' mah jomblo emang belum ketemu sosok perempuan seperti umma ini, perempuan yang bakal bikin nyaman dan bikin laki-laki tegas seperti abi bisa klepek-klepek sama umma, ya kan abi?" ucap dokter Qais sambil memeluk umma dan melirik abinya sambil memberikan senyuman meledek kepada abinya.
"si Aa' bisa aja, nih y a' lelaki itu bisa jadi klepek-klepek atau romantis itu ya karena bertemu dengan wanita yang layak di jadi kan sebagai ratunya dalam hidup si lelaki itu, ya kan umma sayang" ucap sang abi sambil memeluk dan mengkecup kening umma
"ah abi ini, malu tau diliatin anak-anak, udah sana kalian katanya mau jogging nanti keburu kesiangan loh, dan umma juga mau bantuin teteh kalian masak" kata umma sambil melepaskan pelukan sang abi dan berlari kecil ke dapur karena pipinya sudah merah merona.
"aish si umma kabur" ucap ketiga laki-laki itu secara kompak
"udah yuk A' kita jogging, bye abi Al sama Aa' mau jogging dulu ya, assalammualaikum" pamit Almeer sambil mencium tangan abinya
"Aa' juga jogging dulu ya bi, assalammualaikum abi" pamit dokter Qais sambil mencium tangan abi.
Taman komplek pagi ini lumayan rame dengan orang-orang yang melakukan jogging sebelum mereka beraktifitas, dan banyak pula para pedagang yang menjajakan dagangannya. Setelah 30menit dokter Qais dan Almeer melakukan jogging dan memakan sarapan bubur sesuai permintaan sang adik, mereka pun kembali ke rumah untuk bersiap-siap bekerja dan kuliah.
Setelah mereka sampai rumah dan memasuki kamar masing-masing untuk mandi dan bersiap-siap karena di kamar mereka masing-masing sudah tersedia kamar mandi. Walaupun sang abi hanya karyawan swasta namun jabatan abi lumayan tinggi, sehingga mampu memberikan rumah yang luas untuk istri dan anak-anaknya.
Rumah yang terdiri dari 2 lantai, dimana terdapat 6 kamar, 3 kamar di lantai 1 dan 3 kamar di lantai atas. 3 kamar di lantai atas di tempati oleh dokter Qais beserta teteh Zahra dan Almeer sang adik. Dan 3 kamar di lantai bawah di tempati oleh abi dan ummanya , 1kamar kosong diperuntukkan jika ada tamu yang menginap, dan 1 kamar di dekat dapur di tempati oleh asisten rumah tangganya yang biasa dipanggil bi Sari.
Setelah 30 menit bersiap-siap,mereka pun turun ke meja makan tempat mereka sarapan sebelum berangkat beraktifitas. Namun pagi ini dokter Qais tidak ikut sarapan karena dokter Qais sudah sarapan bubur bersama sang adik saat jogging tadi pagi.
" umma , abi, hari ini Qais nggak sarapan di rumah ya soalnya tadi Qais udah sarapan bubur" ucap Qais saat melihat umma dan abinya sudah duduk di meja makan.
"umma, abi, Almeer juga langsung berangkat ke kampus ya, soalnya ada jadwal pagi nih" ucap Almeer sambil memasuki ruangan meja makan
"yah berarti masakan umma nggak ada yang makan donk kalau kalian tidak sarapan dirumah" ucap umma dengan wajah sedih.
" emm, gimana kalau makanannya dibungkus aja buat nanti siang Qais makan pas istirahat di rumah sakit, jadi nggak perlu ke kantin lagi buat makan siang" ucap dokter Qais memberi saran
"baik lah umma bungkusin ya nak" ucap umma sambil tersenyum
"tenang umma nggak usah sedih nanti aku kelar kampus jam 10an kok, soalnya hari ini hanya ada satu mata kuliah doank, jadi bisa lah nanti pulang kampus masakan umma yang paling enak sejagat raya ini, nanti aku yang habisin" ucap Almeer sambil merentangkan tangan dan tersenyum
"kamu mah emang dasarnya rakus ya de" ledek teteh Zahra kepada si bungsu Almeer
"tenang umma dan abi sarapannya biar anak umma yang cantik ini yang nemenin" lanjut teteh Zahra sambil tersenyum.
" ya deh teteh cantik soalnya kalau ganteng mah ya itu pasti aku dan Aa', ya kan A'?ucap Almeer kepada dokter Qais
"Aa' doank kali de yang ganteng, kamu mah nggak" ledek dokter Qais kepada Almeer dan disambut gelak tawa oleh umma, abi dan teteh
"ish si Aa' mah begitu" ucap Almeer sambil dengan memayunkan mulutnya
" sudah-sudah ayo kalian berdua berangkat sana nanti telat loh, teteh juga sarapan biar nanti g telat ngajarnya, masa bu guru telat dateng ngajarnya sih malu atuh sama anak murid yg masih kecil-kecil itu aja datang ke PAUD nya tepat waktu" ucap abi
"ya sudah Qais jalan dulu y abi, umma, teteh, yuk de bareng Aa' keluar rumahnya" pamit dokter Qais kepada semuanya sambil merangkul adiknya
"assalammualaikum kami berangkat" ucap dokter Qais dan Almeer bersamaan
Setelah terjadi ajang saling meledek antara kakak beradik tersebut, dan dokter Qais beserta Almeer berangkat dan abi serta teteh berangkat bekerja bersama yang kebetulan hari ini teteh nebeng bareng abi karena si metic lagi mogok, dan umma melakukan kegiatan merapihkan rumah di bantu oleh bi Sari.
Pagi yang sama, dihari yang sama namun di kediaman yang berbeda yaitu dikediaman ayah Amar dan bunda Hawa, setelah melakukan sholat subuh berjama'ah, Azalea kembali merebahkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan ngajar mengajarnya, karena Lea semalam habis mengerjakan tugas skripsinya jadi dia kurang tidur, untung menghadapi tingkah anak-anak PAUD yang sangat menggemaskan maka Lea perlu tenaga yang banyak sehingga Lea pun tidur kembali dan sampai saat ini Lea masih tertidur padahal waktu sudah menunjukan pukul 6 yang artinya Lea harus segara siap-siap tapi ternyata Lea masih berada di alam mimpi. Sehigga sang bunda pun menengok anaknya ke dalam kamar.
tok
tok
tok
"Lea sayang, kamu sudah bangun belum?" panggil sang bunda Hawa dengan lembut kepada si putri bungsunya.
namun tidak ada jawaban karena sang putri masih tertidur, dan bunda Hawa pun kembali mengetuk pintu kamar Lea.
tok
tok
tok
"Lea, bunda izin masuk ke kamar kamu ya sayang" izin sang bunda kepada Lea sambil membuka pintu kamar yang sengaja tidak dikunci oleh Lea
Bunda pun berjalan terlebih dahulu kearah jendela guna membuka tirai jendela dan membuka jendela lebar-lebar agar cahaya matahari dan hawa sejuk pagi hari dapat masuk ke kamar sang putri bungsu, agar kamar si bungsu mendapatkan udara yang sehat alami.
Karena adanya cahaya mentari yang mengganggu tidurnya Azalea pun menggeliat namun tetap tertidur dan hanya membalikan posisi tidurnya. Bunda hawa yang melihat tingkah sang anak hanya tersenyum, sambil terus memandangi wajah polos dan lugu anaknya saat tertidur tapi jangan ditanya dan jangan heran ketika sang pemilik wajah tersebut bangun, maka wajah polos dan lugu itu akan hilang menjadi wajah ceria dan pecicilan seorang Azalea.
"sayang bangun, sudah jam 6 kamu tidak berangkat mengajar?" ucap bunda Hawa sambil mengelus pipi anaknya
"enghhhh" Lea pun menggeliatkan badannya, menggerakan badan.a yang berasa pegal. Dan kelopak mata Lea perlahan membuka, dan memperlihatkan mata indah berwarna coklat yang mirip dengan mata sang bunda.
"pagi bunda Hawa cantik kesayangan Lea" ucap Lea sambil tersenyum lalu bangun dari posisi tidurnya dan duduk dihadapan bundanya sambil mencium pipi bundanya
"ihhh bangun tidur malah cium-cium bunda, jadi bau deh pipi bunda gara-gara kena iler Lea" ucap bunda sambil mengusap-ngusap pipinya
"bunda mah, anak bunda yang cantik cetar membahana ini tuh kalau bangun tidur itu nggak ada ilernya tau, lagian Lea tadi subuh sudah sikat gigi, nih cium "hah hah hah" ". ucap Lea sambil membuka mulut dan menghembuskan nafasnya kearah bundanya.
"ih anak gadis bunda, pas tidur kalem banget, lugu dan imut, eh sekarang pas udah bangun langsung deh kumat petakilannya". ucap sang bunda sambil mengarahkan tangannya ke wajah Lea
"yaudah sana mandi biar tambah cantik, soalnya takut nanti kamu telat ngajarnya" ucap sang bunda sambil bangun dari duduknya
"jangan lama ya nak, habis itu sarapan bareng ayah, kakak salwa dan bunda, bunda tunggu ya nak". ucap bunda Hawa sambil mengecup kening Azalea
"siap bu komandan" . ucap Lea sambil memberi hormat kepada sang bunda
Bundapun hanya bisa tersenyum melihat tingkah si bungsu yang sangat ceria dan petakilan itu, karena tingkah Lea mirip dengan ayah Amar, suami tercinta. Sedangkan kakak Salwa mempunyai sifat yang kalem seperti sang bunda. Walaupun bunda Hawa dan kakak Salwa terkadang ikutan bawel karena ngimbangi sifat Lea yang selalu menceritakan kegiatan dan hal-hal lucu yang Lea alami.
Dimeja makan pun, ayah Amar, bunda Hawa dan kakak Salwa sudah menunggu si bungsu yang sedang menuruni tangga rumahnya sambil tersenyum dan melambaikan tangan bak seorang model. Dan saking asyiknya melambaikan tangan kepada keluarganya Lea pun, hampir terjatuh pada pinjakan tangga terakhir dan membuat keluarganya berteriak.
"LEA" . teriak semua serempak memanggil nama Lea, namun yang dipanggil namanya hanya tersenyum memperlihatkan giginya yang putih dan lesung pipinya yang membuat senyum itu tampak manis.
" tenang-tenang everybody, aku hanya terselimpet sama gamis aku ini, jadi kalian nggak perlu khawatir ya" ucap Lea sambil cengengesan dan melanjutkan jalannya ke arah meja makan.
"pagi-pagi udah bikin ayah jantungan aja sih kamu nak" protes sang ayah
"maaf ya, pak komandan aku ngga niat bikin ayah jantungan kok, tapi emang gamis aku aja yang jail pake bikin aku hampir jatuh" . ucap Lea sambil mengecup pipi ayah Amar
"kamu de, kok gamis yang kamu salahin ,dandan sudah cantik pakai jilbab dan gamis warna baby pink, kelihatan anggunnya eh tapi tetap aja petakilannya nggak ilang" protes sang kakak karena adiknya menyalahi pakaian gamis padahal sang adiknya yang memang petakilan.
"ya kakakku yang cantik, lain kali aku bakal lebih anggun deh, tapi.....". ucap Lea sambil mengelus perut kakaknya yang mulai membuncit karena hamil.
" tapi kapan-kapan ya" . ucap Lea sambil ketawa dan kabur kearah sang bunda dan mengecup pipi bunda Hawa
"ishh , semoga anak kakak nanti kalem deh kaya uminya , jangan kaya tantenya" ucap Salwa sambil mengelus perut buncitnya.
"sudah-sudah yuk makan, bunda udah masakin kesukaan kalian semua nih" ucap bunda Hawa sambil menuangkan makanan kepiring ayah Amar.
"jangan lupa berdoa ya sebelum makan, bidadari-bidadari ayah Amar" . ucap ayah Amar sambil tersenyum
"siap komandan" saut mereka bersamaan.
Sarapan pagi pun telah usai Lea pamit kepada sang bunda dan sang kakak, menyalimi dan menyium pipi mereka satu persatu, lalu tidak lupa Lea mengelus calon ponakannya. Dan Lea menghampiri ayah Amar untuk menumpang di mobil sang ayah karena semalam Lea habis membuat skripsi sampai pukul 2pagi ,jadi Lea enggan membawa si pinky.
"ayah yang ganteng tiada yang menandingi, anakmu ini numpang ya, tolong anterin Lea ke sekolahan, karena Lea masih sedikit lemas". ucap Lea sambil bergelayut manja dilengan sang ayah.
"ya sayang, kamu bareng ayah ya, ayahmu ini siap mengantarkan kamu kemana saja sebelum ayah akan ke kantor". ucap ayah Amar sambil mengecup kening si bungsu.
"tapi lepas dulu pegangannya, ayah mau pamit dulu sama yang mulia ratu dan si sulung serta cucu ayah". ucap sang ayah
" yang mulia ratu, raja mu ini ijin ya berangkat ke kantor, jangan rindu ya tapi kalau rindu liat saja foto ayah yang tampan itu". ucap ayah sambil menunjuk figura foto yang terpasang di dinding, foto sang suami yang memakai seragam kebesaran para tentara.
"ish, PD banget sih, udah mau punya cucu juga". ucap bunda Hawa sambil tersenyum
"ayah itu tidak PD, tapi memang kenyataan ayah ini tampan, benarkan Lea". ucap sang ayah mencari pembelaan kepada Lea.
" ya donk ayah tampan dan bunda cantik makanya anaknya cantik cetar membahana kaya Lea dan kak Salwa". ucap Lea membela ayah Amar
"udah ayah sama Lea berangkat sana, nanti telat aja tapi ayah nanti kakak boleh nggak minta tolong beliin asinan bogor? kayaknya kakak ngidam nih, mau nitip abang tapi kan abang masih tugas, baru pulang 2 bulan lagi".ucap kak Salwa kepada ayah Amar dengan wajah yang sedih karena rindu dengan sang suami.
"nggak apa-apa sayang , ayah pasti beliin buat cucu ayah ini, walaupun suamimu nanti pulang dari tugas tapi kamu tetap ingin ayah membelikan sesuatu buat kamu dan cucu ayah, pasti ayah belikan, nggak usah sedih lagi ya kak". ucap sang ayah sambil memeluk dan mengelus rambut sang putri sulung yang tidak memakai jilbab karena didalam rumah.
"udah sayang, kakak jangan sedih ya nak, waktu bunda hamil kamu dan adik kamu, bunda juga ngerasain kok apa yang kamu rasain, ditinggal suami tugas didaerah yang jauh n waktu yg lama, tapi itu resiko kita sebagai istri tentara".ucap bunda Hawa
"iya kakak nggak usah sedih kan ada ayah, bunda dan Lea yang siap 24 jam nurutin mau si dede bayi". ucap Lea kepada kak Salwa
"udah ya pagi hari nggak boleh sedih, soal bu guru Lea mau ngajar nih, kalau sedih nanti bu guru Lea jadi nggak fokus ngajarin dede gemesnya" ucap Lea berusaha mencairkan suasana.
"Salwa sayang kalian". ucap Salwa sambil merentangkan tangannya agar mereka semua berpelukan.
"yaudah kakek dan tante Lea jalan dulu ya, sehat terus cucu kakek, bunda sayang ayah berangkat dulu y, bunda dan kakak hati-hati dirumah ya". pamit ayah sambil mengelus perut kak Salwa lalu mengecup kening mereka
"assalammualaikum, kami berangkat ya". pamit ayah Amar dan Lea
"waalaikumsalam, hati-hati dijalan ya ayah, Lea". ucap bunda Hawa dan kak Salwa
Mobil ayah Amar pun melaju melewati lalu lintas yang lumayan padat untuk menuju tempat mengajar Azalea terlebih dahulu baru lah ayah berangkat ke kantor.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!