Arabella Caitlin wanita cantik, berkulit putih, berambut panjang dan pirang. Anak tunggal dari pasangan Jackson dan Maria, Jackson adalah Pengusaha batu bara terkaya di Negara A, kekayaannya tidak akan habis hingga tujuh turunan. Segala fasilitas mewah di berikan untuk Ara, mulai dari mobil, kartu kredit, perhiasan, hingga Ara mempunyai apartemen sendiri hadiah ulang tahun dari papinya.
Akan tetapi, Ara sangat kesepian, di rumahnya yang mewah bak istana, ia hanya di temani oleh para pembantu. Papinya hanya sibuk mengurus bisnisnya sampai keluar kota bahkan keluar Negeri, begitupun maminya juga sibuk mengurus bisnis butiknya yang mempunyai cabang dimana-mana. Sehingga membuat orang tua Ara jarang pulang ke rumah. Tidak perlu bekerja, setelah pulang kuliah, Ara hanya bisa bersenang-senang dan lama kelamaan membuat hidupnya begitu membosankan.
Karena kurangnya kasih sayang, Ara selalu mencari perhatian dari pria-pria tampan. Apa pun yang di minta pria selalu ia berikan dalam hal materi. Karena statusnya yang kaya raya, Ara selalu di manfaatkan oleh pria-pria itu.
Hubungannya dengan pria selalu kandas, bahkan ketika ia menemukan pria yang dipikirnya tidak pernah memanfaatkannya pun juga pergi meninggalkannya menikah dengan wanita lain.
Bryan Alfaro adalah tunangan Ara selama dua tahun, tetapi ia lebih memilih menikah dengan wanita pilihan Ibunya dan meninggalkan Ara. Suatu malam Bryan mengajak Ara bertemu dengan membawa calon istrinya.
"Aku mau kita putus dan batalin pertunangan kita, aku udah di jodohin sama orang tua aku. Dan kenalin, ini Sarah Angelin calon istri aku," ucap Bryan dan memperkenalkan Sarah.
"Hai," sapa Sarah, namun Ara sama sekali tidak menggubrisnya.
"Maksud kamu apa..? Kenapa kamu gak pernah ngomong ini sebelumnya, kita bisa sama-sama cari solusinya kan? Jangan kayak gini dong Bryan," pinta Ara
"Tapi aku gak bisa, Minggu depan aku dan Sarah akan menikah, aku gak bisa nunggu kamu lagi, Ibu aku udah maksa aku buat nikah secepatnya. Ini undangan buat kamu," ucap Bryan lagi dan memberikan undangan pernikahannya.
"Bukannya kita udah sepakat akan menikah 1 tahun lagi setelah aku lulus kuliah? Tapi kenapa kamu mengingkarinya, kamu udah gak sayang lagi sama aku..?" Tanya Ara.
"Maaf Ara, aku gak bisa," ucap Bryan.
"Enggak, aku gak mau kamu tinggalin, kamu gak boleh nikah sama wanita lain selain aku! Aku mohon Bryan," Ara memohon dan menarik tangan Bryan.
"Maaf aku gak bisa, maaf banget Ra," Bryan melepaskan tangannya dari pegangan Ara, lalu pergi meninggalkannya sendiri.
"Bryan.....Tunggu! Kenapa sih kamu tega banget sama aku, kamu jahat banget," teriak Ara.
Semua mata pengunjung restauran pada malam itu tertuju pada Ara. Ara tidak peduli, setelah Bryan dan Sarah luput dari pandangannya, Ara pun pergi juga dengan perasaan yang sangat rapuh.
Sepanjang perjalanan di dalam mobil, Ara terus menangis meratapi nasibnya.
"Brengsek, kamu brengsek Bryan.... " Teriak Ara.
Karena Ara tidak fokus, ia hampir saja menabrak seekor kucing yang sedang melintas di depannya, untung saja Ara cepat menginjak rem mobilnya dan berhenti.
Setelah Ara tenang, ia pun melanjutkan perjalanannya dan pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, Ara langsung masuk ke kamar dan mengunci pintunya. Hidupnya terasa sangat kacau. Ara merasa hidupnya sudah tidak ada arti lagi.
"Kenapa.... ? Kenapa aku selalu gagal dalam urusan percintaan, apa salahku? Apa kekuranganku? Rasanya aku udah gak ingin lagi menjalin hubungan dengan manusia, aku muak," ucap Ara dengan tangisnya lagi.
Ara mengambil pisau silet yang ada di laci meja belajarnya. Ia memandang pisau silet itu dengan maksud tujuan tertentu, Ara berjalan ke arah toilet yang ada di dalam kamarnya, ?lalu masuk dan mengunci pintu toilet tersebut.
Ara melihat dirinya di cermin, menangis dan tampak penuh keputusasaan. Tiba-tiba dari cermin, Ara melihat seseorang yang ada di belakangnya, tapi setelah ia melihat dengan langsung, orang tersebut tidak terlihat, Ara melihat ke cermin lagi dan ada lagi, wajah pria itu sangat seram dengan penuh darah, lebih tepatnya itu adalah hantu, ya hantu itu datang untuk membantu Ara bunuh diri.
"Hantu....Pergi kamu!" Teriak Ara ketakutan.
Tetapi karena kamar Ara yang terletak d lantai tiga dan dengan kondisi pintu terkunci, tidak ada satupun yang mendengar teriakannya.
"Tidak perlu takut, kalau kamu mau mati ya mati aja, dengan senang hati aku akan membantu," ucap hantu itu.
"Apa aku sudah gila bisa berbicara dengan makhluk dari dunia lain?" Gumam Ara.
Hantu itu mulai mencekik leher Ara, Ara mulai kesakitan juga ketakutan, namun di saat itu muncul juga hantu lain yang tampan bernama Leo, sedangkan hantu jahat tadi bernama Frans.
"Frans apa yang kamu lakukan? Hentikan!" Leo berkata dan melepaskan tangan Frans dari leher Ara .
"Diam kamu! Ini bukan urusan kamu, kamu tau kan cewek ini bisa liat kita, ini istimewa Leo," kata Frans.
"Tidak bisa, kamu tidak boleh mengganggu manusia lagi, liat muka kamu yang penuh darah, itu udah buat manusia ini ketakutan, wajah kamu itu jelek banget frans, hahaha..." Leo tertawa meledek.
Frans yang merasa malu akan ejekan dari Leo bergegas mencuci wajahnya.
"Kenapa sih kamu itu selalu aja mencampuri urusanku, pergi sana!" Usir Frans dengan wajah amarahnya.
Akan tetapi Leo tidak mau pergi, dia berniat akan melindungi Ara dari niat jahat Frans. Frans yang tidak terima langsung memukul Leo dan terjadilah perkelahian antara dua hantu tersebut.
Ara tercengang melihatnya, ia sama sekali tidak percaya atas apa yang terjadi pada dirinya, sejak kapan ia bisa melihat dan berbicara dengan hantu, Ara berpikir dirinya sudah gila atau sedang bermimpi.
"Stop.........!" Teriak Ara ke arah kedua hantu tersebut, Ara mau melerai mereka berdua dengan berdiri di tengah-tengah, akan tetapi saat itu Ara malah tidak sengaja terkena pukulannya Frans .
Ara langsung pingsan, karena merasa puas Frans pun pergi dari situ.
Sementara itu, Leo mencoba untuk menolong Ara, saat masih di toilet ia bisa menggendong Ara dan menembus dinding, anehnya saat tiba di kamar Ara, Ara langsung terlepas dari tangan Leo, Leo tidak bisa menyentuh Ara di luar toilet, bahkan benda-benda di sekitarnya juga tidak bisa Leo sentuh, pada akhirnya Leo hanya bisa membiarkan Ara tergeletak di lantai menunggu sampai Ara sadar.
...****************...
Salam kenal guys aku Rya Kurniawan.
Terima kasih sudah membaca novel karya ku
yg berjudul Pria Tampan dari Dunia Lain.
Mudah-mudahan kalian suka dan terhibur 😍
Mohon dukungannya ya.
Jangan lupa, tinggalin 👍❤️ dan vote.
Terima kasih semuanya.. 🥰
Hari sudah pagi, sinar mentari yang cerah masuk melalui celah-celah ventilasi jendela kamar yang membuat Ara terbangun dan mendapati dirinya tergeletak di lantai kamarnya, ia sangat terkejut karena melihat di sampingnya ada pria tampan yang sedang tertidur pulas. Lebih terkejutnya lagi, Ara menyadari pria tersebut adalah hantu yang tadi malam ditemuinya di toilet.
"Ahkkk...Tidak..." Teriak Ara
"Ada apa..? Kenapa ribut sekali?" Tanya Leo.
"Hantu...Pergi kamu! Husst........" Usir Ara.
"Kenapa sih kamu tidak menyukaiku, aku hanya ingin menjadi temanmu, mau menemanimu karena aku tau kamu kesepian kan?" Ucap Leo.
"Apa....? Aku rasa aku sudah gila sekarang, tolong........." Teriak Ara berlari keluar kamar dan menuju ke lantai dua .
Di sana ada pembantu Ara yang sedang membersihkan lantai, Ara pun meminta pertolongan kepada pembantunya itu.
"Bi tolong..." Teriak Ara ketakutan.
"Ada apa Non...? Minta tolong apa..?" Tanya Bi Sri pembantu Ara yg paling tua, berusia 45 tahun dan paling dekat dengan Ara.
"Bi, di kamar Ara ada hantu, tolong Ara ya Bi," jelas Ara.
"Non Ara ada-ada aja, mana ada pagi-pagi gini hantu Non, pasti Non Ara mimpi kan tadi malam?" Ucap Bi Sri tidak percaya.
"Kalau gak percaya, ayo kita liat ke dalam kamar," ajak Ara manyun.
"Iya udah Non mari kita lihat," jawab Bibi.
Saat Ara masuk ke dalam kamar, ia melihat Leo yang dengan santainya berbaring di atas kasur Ara.
"Bi liat deh, yang di kasur Ara itu hantu Bi, ayo usir dia!" Ucap Ara sembari menunjuk ke arah kasur.
Bi Sri terpelongo karena tidak melihat apa pun yang Ara maksud, ia hanya melihat selimut dan bantal yang tersusun rapi di atas kasur tersebut
"Bibi....." Teriak Ara karena melihat pembantunya itu hanya bengong.
"Eh iya. Maaf non, tapi saya tidak melihat apa pun," ucap Bi Sri.
Leo tersenyum sangat puas dan malah mengejek Ara.
"Bibi serius gak bisa liat ada hantu di atas kasur Ara?" Tanya Ara. "Tapi itu beneran ada Bi."
"Tidak Non, Non Ara pasti terbawa mimpi tadi malam. Bibi kerja lagi ya Non," ucap Bi Sri lalu pergi meninggalkan kamar Ara.
Ara bingung apa yang harus ia perbuat, orang lain juga tidak percaya apa pun yang ia katakan. Dan akhirnya Ara membuang rasa takutnya itu untuk berbicara dengan Leo yang ia yakini adalah hantu.
"Hantu, kamu itu sebenarnya siapa sih...? Kok bisa kamu ada disini...? Kamu mau apa..?" Tanya Ara dari depan pintu kamarnya.
Leo beranjak dari tempat tidur lalu menghampiri Ara.
"Stop! Jangan dekat-dekat," kata Ara melarangnya.
"Oke, jadi kamu ingat gak tadi malam kamu hampir menabrak seekor kucing putih...?" Tanya Leo.
Ara mengingat kejadian tadi malam, ia memang hampir menabrak seekor kucing yang melintas di depannya saat ia dalam perjalanan pulang ke rumah.
"Iya aku ingat, terus kenapa dan apa hubungannya dengan ini semua..?" Tanya Ara pula.
"Kucing itu adalah punyaku, tidak ada manusia biasa yang bisa melihatnya, saat itu Frans juga melihat kejadian itu dan merasa kamu adalah manusia yang tidak biasa, untuk itu dia mengincarmu untuk menjadikanmu tumbal menambah kekuatannya di dunia kami, dunia lain," jelas Leo.
"Frans siapa....? Kenapa harus aku yang diincar...?" Tanya Ara bingung.
"Frans adalah hantu yang tadi malam mencekik lehermu, maka dari itu aku datang dan berniat melindungi kamu," jawab Leo.
"Aku gak ngerti apa maksud yang kamu omongin ini, dan aku juga gak peduli siapa kamu. Aku hanya mau minta tolong, kamu dan hantu-hantu lain jangan pernah ganggu aku lagi," pinta Ara dengan amarahnya, lalu ia pergi keluar dari kamarnya.
Ara pergi ke ruang olahraga yang terletak di lantai dua, pergi ke ruang musik yang merupakan salah satu tempat favorit Ara biasa menghabiskan waktu, juga untuk bermain piano di saat dia sedang bosan atau sedang sedih, selalu saja di ikuti oleh Leo.
Ara berusaha bersikap seolah dia tidak melihat Leo seperti orang lain yang tidak bisa melihat hantu. Sampai pada akhirnya Ara memutuskan untuk berenang di kolam renang yang terletak di lantai dasar. Ara mulai melepaskan pakaiannya dengan perlahan untuk mengganti dengan pakaian renang, Leo yang malu melihatnya, tiba-tiba saja menghilang pergi entah kemana.
"Mampus loe, hantu tau malu juga ya?" Gumam Ara tersenyum puas.
Setelah selesai berenang, Ara naik ke kamarnya untuk mengganti pakaian dan bersantai menikmati hari liburnya. Ara merasa puas karena pada akhirnya hantu yang selalu mengikutinya sudah pergi dan tidak mengganggunya lagi.
...
Tidak terasa hari pun sudah menunjukkan pukul 7 malam, Ara pun sudah siap berdandan dengan cantiknya untuk menghadiri undangan birthday party dari teman sekelasnya di kampus.
Saat Ara akan masuk ke dalam mobil...
"Akhh...." Teriak Ara karena kaget melihat keberadaan Leo di dalam mobilnya.
"Mau apa lagi sih kamu? Bukannya udah pergi jauh, kenapa malah nongol lagi disini?" Tanya Ara penuh kekesalan.
"Bukannya aku udah bilang ya ke kamu, kalau aku akan selalu menemani dan membantumu" ucap Leo.
"Dengar ya hantu...." Ucap Ara.
"Kenalin, nama ku Leo," ucap Leo memperkenalkan diri dengan memotong ucapan Ara begitu saja.
"Bodo amat, kamu beneran mau bantuin aku......?" Tanya Ara.
"Iya beneran dong, akhirnya kamu butuh bantuan aku juga, sekarang bilang aja apa yang bisa aku bantu pasti akan aku bantu," jawab Leo.
"Tolong bantu buat menjauh dari hidup aku dan jangan pernah kembali lagi!" Ucap Ara ketus
Leo mengerutkan keningnya dan menolak permintaan Ara, "Oh, kalau itu maaf aku tidak bisa, karena bukan kategori membantu, aku akan tetap mengikutimu."
"Hantu sialan keterlaluan banget sih kamu, liat aja bakalan aku kerjain" gumam Ara dalam hati.
Saat melajukan mobil nya, Ara sengaja membelokkan stir ke sana ke sini, melaju dan mengerem agar Leo tidak tenang dan pergi meninggalkan Ara.
"Wow... extrem banget ya," Kata Leo
"Kenapa...? Kalau kamu gak suka, menghilang aja dari sini, dasar hantu," ucap Ara kesal.
"Suka kok, aku ikutin permainan kamu,ha..ha..ha.." Kata Leo tertawa.
Hal itu membuat Ara semakin kesal, Ara semakin gila melajukan mobilnya dan menyetirnya secara ugal-ugalan, sehingga akhir nya ia tidak sadar telah melanggar lalu lintas dan ada sebuah truk besar dari arah berlawanan
Brak....Truk tersebut menabrak mobil Ara sehingga mobilnya terpental lalu terbalik, bensin dalam mobil Ara menetes dan Duarrrrr....... Terdengar suara ledakan dari mobil Ara.
...****************...
Ara sangat terkejut menyaksikan mobil yang ada di depan matanya meledak, lagi-lagi Ara selamat karena bantuan dari Leo. Ara menangis sekencang-kencangnya, Leo ingin memeluk Ara untuk menenangkannya tetapi tidak bisa karena mereka dari dua dunia yang berbeda.
Leo sadar bahwa dia dapat menyentuh Ara di saat dalam keadaan darurat, sama halnya sewaktu Leo menolong Ara dari serangan Frans di toilet.
"Ara kamu tenang ya, yang penting kamu selamat, mobil bisa dibeli lagi kan yang baru," ucap Leo.
"Diam kamu! Ini semua terjadi gara-gara kamu, coba aja kamu Gak ikutin aku, pasti ini semua gak akan terjadi," bentak Ara.
"Ara ini semua salah kamu sendiri yang nyetir mobilnya ugal-ugalan, coba kamu dengerin aku, ini semua gak akan terjadi, aku cuma mau melindungi kamu," bantah Leo.
"Gak usah sok mau melindungi aku, memangnya kamu itu siapa aku hah? Sebelum ada kamu, aku bisa sendiri kok, aku gak pernah minta bantuan kamu atau siapapun buat melindungi aku, aku bisa jaga diri aku sendiri, aku malah ngerasa makin susah semenjak ada kamu, hidup aku jadi sial, semua ini gara-gara kamu hantu sialan, aku gak mau liat muka kamu lagi, pergi!" Teriak Ara histeris.
Orang yang melihat mobil Ara terbalik dan terbakar mengira ada korban di dalam langsung menelpon polisi, sedangkan orang-orang yang melihat Ara berbicara sendiri menganggap Ara depresi karena melihat kejadian tersebut.
Sementara itu, Leo langsung pergi menghilang dari pandangan Ara, ia merasa sangat sedih atas perkataan Ara terhadapnya.
Ara menelpon supir pribadi di rumahnya untuk menjemputnya pulang, ia tidak jadi menghadiri birthday party teman kampusnya itu.
Sesampainya di rumah, kedua Orang tua Ara ada di rumah menunggu kepulangan Ara.
"Ara kamu tidak apa-apa kan sayang, kenapa lemes gitu...?" Tanya mami Ara.
"Ara gak apa-apa Mi, Pi, tumben pada pulang, biasanya sibuk banget sampai hari libur juga gak bisa pulang, ini ada apa.... ?" Jawab Ara dan bertanya.
"Kamu ngomong apa sih Sayang, terus kemana mobil kamu, kok minta jemput supir...?" Tanya papi Ara pula.
"Meledak Pi, hancur" jawab Ara.
"Kamu jangan main-main Ara, kok bisa? tapi kamu-nya tidak apa-apa kan..?" Tanya papi Ara lagi.
"Buktinya Ara gak apa-apa kan?" Kata Ara.
Ara bercerita bahwa ada mahluk yang menggangunya sehingga ia tidak fokus menyetir dan tidak melihat ada truk di depannya, soal Ara bisa selamat, ia mengarang cerita bahwa saat kecelakaan ia langsung membuka pintu dan keluar sebelum mobil terbalik.
Papi Dan mami Ara sedikit tidak percaya dengan kronologis kejadian yang di ceritakan oleh Ara, tetapi bagi mereka yang terpenting anaknya selamat sudah cukup. Bagi orang tua Ara, mobil rusak juga tidak masalah, karena Ara selalu gonta ganti mobil setiap bulannya.
"Ya sudah Sayang yang penting kamu tidak kenapa napa. Sekarang kamu ganti baju, habis itu kita makan malam ya, besok Mami sama papi libur, kuliah kamu juga kan libur hari Minggu, Mami sama papi mau ajakin kamu jalan bareng," kata mami sambil memeluk dan mengusap rambut Ara.
"Iya benar kata mami, kamu sudah makan belum...?" Tanya papi Ara.
"Belum Pi," jawab Ara.
"Ya sudah kita makan malam bareng yuk," ajak Mami.
"Iya Mi, Ara ganti baju dulu ya, entar Ara nyusul, Mami sama Papi duluan aja," kata Ara lalu pergi ke kamarnya melalui lift.
Ara celingak-celinguk memandangi sekitar lift.
"Kenapa ya rasanya kok ada yang beda..? Biasanya ada yang ikutin, sekarang cuma sendirian," gumam Ara dalam hati.
Ara merasakan ada yang kurang dalam hidupnya, ia menyadari jika sikapnya terhadap Leo tadi sangat keterlaluan.
...
Hari-hari yang Ara jalani kini telah normal kembali, ia lalui seperti biasa, tidak terasa sudah sebulan lamanya Ara hidup tanpa hadirnya Leo. Akan tetapi Ara tidak merasa hidupnya bahagia, ia merasakan sepi tidak berteman, bahkan sahabat dekat pun ia tidak punya, karena sahabat dekat yang dulu ia punya hanya memanfaatkan kekayaannya sama dengan mantan-mantan kekasihnya yang dulu.
Saat di mobil, di lift dan di toilet pun tempat pertama dia berjumpa dengan Leo, ia tidak bisa menemukan Leo, hatinya di selimuti rasa bersalah yang mendalam dan ingin meminta maaf. Malam hari pun Ara tidak bisa tidur nyenyak, dalam hati Ara berpikir mungkin kalau Ara berbuat nekat yang akan mencelakakan diri, pasti Leo aja datang menolongnya.
Pagi hari Ara masuk ke dalam toilet nya, pura-pura mau bunuh diri seperti yang ia lakukan waktu itu, bahkan ia berharap Frans hantu jahat muncul mau mencelakainya agar Leo juga muncul untuk menolong.
"Hantu jahat, sini kamu... Sini datang cekik aku," teriak Ara.
Segala upaya sudah Ara lakukan, mencoba pura-pura bunuh diri dan menghantuk-hantukkan kepala di dinding toilet yang membuat kepalanya pusing, akan tetapi semuanya nihil. Leo tidak juga muncul menampakkan diri.
"Ah rasanya aku sudah gila ingin bertemu dengan hantu, mencelakai diri sendiri dan malah memanggil hantu lain untuk mencelakai ku, harusnya aku seneng dong gak ada lagi hantu yang gangguin hidup aku," gumam Ara.
Ara bersiap untuk pergi ke kampus, kepalanya masih pusing akibat perbuatannya sendiri, di tambah lagi tidurnya yang kurang nyenyak karena terus memikirkan Leo.
"Aduh... Kalau gak karena hari ini ada kuliah paginya dosen killer, males banget mau ke kampus " gumam Ara mengeluh.
Dosen Ara paling galak di Kampus adalah Bapak Han, satu kali aja tidak mengikuti mata kuliah darinya tanpa alasan yang jelas dan pasti, misalnya sakit harus ada bukti seperti surat dari RS, maka akan di berikan sanksi tidak boleh mengikuti mata kuliahnya selama 6 kali pertemuan. Sedangkan mata kuliahnya sangat penting untuk jurusan Bisnis yang Ara ambil.
Dengan rasa sakit dan sempoyongan Ara keluar kamar dan menuju tangga untuk turun ke bawah, ya Ara terkadang lebih memilih lewat tangga di bandingkan lift karena menurutnya lebih sehat bisa di bilang sambil olahraga, apa lagi di pagi hari
Akan tetapi saat kaki Ara baru melangkah turun ke satu tangga, Ara merasakan pitam dan hampir terjatuh ke bawah, tiba-tiba ada pria yang menarik tangan Ara dari Atas ,pria itu jatuh terlentang kelantai, Ara juga ikut terjatuh dan menimpa tubuh pria tersebut, tanpa sengaja Ara malah jatuh dalam pelukan dan mencium bibir pria yang menolongnya.
Mata Ara terbelalak kaget setelah tahu siapa yang menolong dan di ciumnya itu.
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!