Nama Kania Saputri, berusia 23 tahun.
Ayahnya bernama Pak Ahmad, ibu nya bernama ibu Ani.
Kania mempunyai seorang adik perempuan bernama Aulia, Usia nya 16tahun.
Adik Kania ini super jail, ia masih sekolah. kelas 2 SMA.
Tempat tinggal Kania di perbatasan kota.
Ayah nya hanyalah buru sapu di perumahan, ibu ku hanya penjual kue keliling.
Sedangkan Kania sendiri saat ni masih mencari cari pekerjaan.
Karena ia baru saja di berhentikan karena terkena pengurangan karyawan di pabrik tempat ia bekerja.
Selama Kania tidak bekerja, sehari hari nya dia hanya membantu ibu nya membuat kue, dan berjualan kue yang mereka buat.
Dan sebenarnya Kania ingin mencari pekerjaan lagi, namun belum ada. Andai saja kalau ada kan lumayan untuk membantu keuangan di rumahnya.
suatu hari saat Kania sedang berjualan kue di mana tempat biasa Kania berjualan.
"Kania..." Teriak seorang gadis dari motor nya.
"Fitria... Dari mana aja kamu.?" Fitria pun turun dari kendaraan beroda dua itu. Kania dan Fitria pun bercipika cipiki." Dari mana sih kamu Fit..?"
"Dari rumah, mau ke rumah mu. Eeh ketemu di sini, Yasudah lah di sini aja". Sambil duduk dan mengambil kue jualan Kania." Kebetulan masih ada kue, gue makan ya.?" Nia pun mengangguk.
Fitria pun duduk sambil menikmati kue buatan Nia dan ibunya." Nanti dulu ya, gue ngomong nya".
"ya sudah makan dulu lah". Kania pun membereskan dagangan nya.
Setelah selesai makan, Kania dan Fitria pun saling ngobrol. Dan Fitria memberitahu Niatnya datang menemui Kania.
" Ekhem... Bu sebenarnya gue kesini sebenarnya gue mau ngajak elu untuk kerja di toko gue bu. Gue punya cabang lain Bu, elo kan lagi gak gawe nih. Elo mau nggak kira-kira jaga toko kue di sana Bu. Mau ya Bu...?"
Kania nampak berpikir." Iya deh gue mau Bu, kerja di tempat elo. Sebenarnya gue juga lagi nyari gawean Bu, cuma belum dapet."
" oke fix mulai besok lo kerja di toko gue ya. Gue tunggu lo pokoknya awas ya, sampai nggak dateng gue akan marah sama lu." Fitria sambil bibirnya di majuin.
" Iya bawel, temen gue yang paling bawel." Goda Kania ke Fitria.
"Asyik Makasih ya bebs..." Saking senangnya sampai memeluk Kania.
Di pagi hari Kania sedang bersiap siap untuk ke toko sahabatnya,yang bernama Fitria.
***
Fitria itu , teman sewaktu SMA dulu.
Dia itu sahabat baik Kania, Walaupun dia dari keluarga berada,dia tak pernah malu untuk berteman dan bermain kerumah kania yang jauh dari kata mewah
Singkat cerita Fitria pernah di buatkan usaha oleh orang tua nya. Karena Fitria memang pintar dalam usaha,Sekarang Fitria sudah mempunyai cabang toko. Sudah sejak dari SMA, dia suka membantu orang tua nya berjualan di pasar.
Dulu waktu sepulang dari sekolah, terkadang Kania suka dia ajak oleh Fitria untuk membantu berjualan pakaian di pasar. karena bakat dari orang tua nya, sekarang Fitria sudah berhasil membuka toko nya sendiri. Dan bahkan di Mall lain nya pun Fitria sudah mempunyai banyak cabang.
Justru itu Fitria meminta Kania untuk membantu nya. Karena dia lelah ,dan butuh bantuan dari orang yang dia percaya. Karena bagia Fitria Kania lah orang yang tepat untuk di percaya,karena Kania jujur orang nya.
Sebenarnya juga Fitria sudah lama ingin mengajakku untuk bantuin dia di toko. Namun bibi ku mengajakku di pabrik tempat bibi ku bekerja, karena beliau adalah pengawas di sana. Tapi nyatanya Kania terkena pengurangan karyawan di sana.
Dan di saat Sahabat nya tidak bekerja, Fitria langsung mencari Kania untuk membantunya. Bagi Kania , Fitria itu bukan tipikal orang yang pelit. Jadi beruntung Kania mempunya teman seperti Fitria yang tak sombong dan mau berbagi.
Di pagi hari seluruh keluarga sedang menikmati sarapannya. Nampak heran melihat Kania sudah nampak cantik dan rapih.
"Ayah, ibu. Kania hari ini di suruh ke toko Reni, dia meminta ku untuk membantunya. Doa kan ya. semoga toko yang Kania jaga rame dari pembeli".
"Alhamdulillah.. Aaamiiin ... Ayah dan ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian. Semoga toko yang kamu jaga rame dan banyak yang beli ya". kata Bu Ani memberikan semangat untuk Kania.
"Ayah senang Fitria percaya sama kamu nak. Sebenarnya dia selalu mencari kamu setiap kali ayah pulang kerja. Nah baru kemarin Pas banget ayah lewat dia ketemu ayah. mangkanya dia langsung nyamperin kamu tempat jualan ya.?" Kania pun mengangguk
Setelah sarapan selesai Nia pun pamit untuk berangkat,Nia tak lupa mencium tangan ke dua orang tua nya.
Kania sengaja jalan lebih cepat karena Kania juga tidak naik kendaraan pribadi. Kania berjalan menuju tempat toko Fitria menaiki angkutan umum menuju halte
Dan dari rumah Kania ke halte tempat menunggu angkutan umum. butuh waktu 15 menit perjalanan , dan dari halte ke tempat Fitria kurang lebih 40 menit perjalan. Itu kalau tidak macet, kalau macet bisa 1 jam.. Belum lagi saat angkot nya ngetem cari penumpang, rasanya di dalam angkot saja bisa Mateng.
'Semangat lah Kania, demi mencari sebongkah berlian. kamu harus banyak mengeluarkan Peluh terlebih dahulu, untuk mendapatkan hasilnya.'
Kania memberikan semangat untuk dirinya sendiri, karena kalau bukan diri sendiri siapa lagi.
'Macet, huuffh... Sabar Nia Sabar'. Nia tersenyum untuk dirinya sendiri. karena jalan begitu padat dengan kendaraan. Tidak ada yang mau mengalah, semua main serobot saling mendahului.
Kurang lebih 1 jam perjalanan kini Kania sudah sampai di tempat yang Kania tuju. Kania bayar angkot,lalu Kania turun. Saat turun pun Kania harus hati-hati karena banyak kendaraan yang mencelak bahkan melewati jalan untuk pejalan kaki.
' Hebat Fitria punya toko di kawasan seperti ini.'
Nada notifikasi pesan masuk.
✉️ "Dimana kamu beb sudah jalan belum ke toko. Datang ya jangan sampai gak loh.!"
✉️" Iya bawel... Ini aku baru sampai depan Mall, maklum naik angkot jalan macet juga lagi.Ow iya nama toko baru kamu apa namanya Beb..?"
✉️Ow iya lupa gue kasih tau nama tokonya ya. hihihi ... Sorry ya nama tokonya Violet colletion. Sudah ada yang buka juga toko nya nama nya Dewi, kamu tanya aja ya beb.. Nanti gue kesana oke👍😘.
✉️" Sip.. Trimakasih nanti aku cari toko nya ya.
setelah saling mengirim pesan, Kania menyimpan kembali handphone nya ke dalam tasnya.
'Dasar Fitria Fitria, dia nyuruh datang tapi nama tokonya dia gak kasih tau'. Kania pun melanjutkan jalannya. Kania menaiki anak tangga, dan membuka pintu masuk lalu berkeliling mencari nama tokonya..
#Jangan lupa like Yach.....!!!!!!
Setelah saling mengirim pesan, Kania menyimpan kembali handphone nya ke dalam tasnya.
'Dasar Fitria Fitria, dia nyuruh datang tapi nama tokonya dia gak kasih tau'. Kania pun melanjutkan jalannya. Kania menaiki anak tangga, dan membuka pintu masuk lalu berkeliling mencari nama tokonya..
Akhirnya Kania menemukan nama toko yang di berikan Fitria.
'Violet colletion, apa ini ya toko nya. Ada orang, aah ... Iya kata Fitria ada karyawan yang membuka tokonya. Kalau gak salah namanya Dewi.' Kania bertanya tanya sendiri.
" Permisi mba.?" Wanita itu menoleh ke Suara yang memanggilnya.Lalu tersenyum ke arah Kania." Maaf mau tanya, apa benar nama pemilik toko ini namanya Fitria.?"
"Iya mba benar, toko ini yang punya mba Fitria. Ada yang bisa saya bantu mba.?" Lalu wanita itu nampak mengingat Sesuatu. Lalu tersenyum ke arah Kania. " Maaf apa benar mba ini yang namanya Mba Kania.?" Kania pun mengangguk seraya tersenyum ke arah nya.
Wanita itu pun nampak tersenyum ramah." Ya ampun mbak Kania, Ayo masuk sini. Aku dari tadi nungguin loh. Mba Fitria sudah pesan kalau ada temannya yang akan kesini menemani di toko ini". Gadis yang bernama Dewi itu menarik tangan Kania untuk masuk ke dalam toko nya.
Di sana Kania senang karena mendapatkan patner kerja yang baik. Dengan telaten Dewi memberitahu harga dan letak barang, seta buku catatan yang berada di toko itu. Memang Fitria sudah memberikan pesan untuk memberi tahu kepada Kania apa saja barang yang ada di toko itu.
Sudah jam sembilan, yang di tunggu-tunggu datang juga.. "Hai Nia sudah lama kamu datang nya. Maaf ya tadi ada keperluan mendadak . Jadi agak lama deh maaf ya". Kata Fitria yang menghampiri Kania dan Dewi.
"Iya gak apa-apa, bos mah datang bebas". Ledek Kania membuat Fitria terkekeh. Dewi pun juga ikut terkekeh.
"Apaan sih kamu beb... Ow iya kamu udah lama sampai toko.?"
"Lumayan lah, ada satu jam aku sampai."
"Alhamdulillah akhirnya kamu mau juga dengan tawaran aku. Tau gak aku cerita sama orang tua ku, bahwa niat ku untuk ngajak kamu kerja di toko aku, untuk membantu aku untuk kelola toko. Dan orang tua ku pun setuju, maka dari itu aku buru buru menemui kamu. Dan aku seneng akhirnya kamu mau menerima tawaran aku. kamu itu kan kenal aku nggak cuma satu atau dua tahun Nia, kita bersahabat sejak SMA. Mangkanya aku percaya sama kamu".Kata Fitria panjang lebar.
"Ya Alhamdulillah kalau kamu percaya beb.. Fit, toko kamu katanya ada cabang lagi. Memang di mana toko kamu.?"
"Di lantai atas Bu, mangkana aku minta kamu di sini bu. Buat bantu kontrol toko ku, nanti hasilnya gampang Bu. Aku yakin ko kamu bisa. BDW kita ngomong nya biasa aja ya, jadi gak kaku banget di sini.?" Kania hanya menaikan kedua bahunya.
" Terserah kamu, masa iya sama bos manggil elo dan gue. Gak sopan tau..? "
" Apaan sih Beb santai aja. Ow iya terima kasih elo udah mau terima ajakan gue buat kerja. Semoga aja loe betah ya beb, dan mau bantu gue.? "
"Itu mah gampang Fit, semoga aja aku bisa jaga amanah kamu.".
"Selama pengurangan karyawan lo ngapain aja.?"
"Bantuin ibu aja. Ya walaupun hasil jualan gak seberapa, tapi kan lumayan buat tambahan belanja ibu. Dan sebenarnya juga aku ngerasa sedih aja, belum bisa membahagiakan keluar ku".
"Jangan bicara seperti itu itu, elo harus semangat untuk bahagiakan mereka.
Selama Kania dan Fitria bicara, Dewi di suruh Fitria untuk membeli kan makanan untuk mereka.
Fitria menjelaskan semua tentang toko, sampai omset di toko, daan pembukuan. Tak terasa waktu sudah menjelang Maghrib. Nia meminta izin ke musholah untuk shalat Maghrib. Setelah sampai di musholah,Nia berwudhu,dan Nia melaksanakan shalat Maghrib berjamaah di musholah. Setelah melaksanakan shalat Maghrib, Nia hendak kembali ke tokonya, saat hendak berjalan menuju lift untuk turun ke lantai bawah. Dan Karena letak musholah di mall itu,berada di lantai atas, jadi Nia menaiki lift agar lebih cepat, menuju tokonya. Yang berada di lantai bawah
saat sedang berjalan menuju lift. Tiba tiba kania merasakan menendang sesuatu. Saat Kania melihat memang Kania menendang sebuah kalung. Tetapi kenapa orang orang tidak melihat kalung itu. Saat Kania tidak sengaja menendang nya kembali, kenapa semua orang seolah olah tak melihat kalung nya.?
Sengaja Nia diamkan kalung itu barang kali ada yg merasa kalung seseorang terjatuh.hingga semua orang masuk kedalam lift. Dan Nia diam di tempat sambil matanya melihat ke arah kalung itu, dan lagi pula lift itu sudah penuh. Ya terpaksa Kania menunggu lift berikutnya.
"Ayo mba masuk sini.." kata salah satu orang yang berada di dalam lift.
"Ooh tidak mba terimakasih,lift nya sudah penuh. Saya menunggu saja sambil tersenyum ramah". Jawab Nia dengan sopan
"kita duluan ya mba". kata orang itu.
" Ooh iya mba silahkan". Jawab Nia, setelah pintu lift itu tertutup.
Nia masih mengamati kalung tersebut,sambil menunggu pintu lift itu kembali. Akhirnya Nia mengambil kalung yang tadi, yang Nia tidak sengaja menendang nya. Niai lihat kalung itu, unik, bagus,bertali hitam dan bandul seperti bentuk botol kecil. Menurut Nia kalung ini bagus, walau sederhana tapi manis di lihatnya.
'Bagus banget kalung ini sayang banget ada yang membuang atau kehilangan kalung ini. Punya siapa ya kalung ini.? Sudah lah aku bawa,kalau suatu saat ada yang mencarinya tinggal aku kasih lagi sama orangnya. Sekarang aku pakai saja'. Kata Kania yang berbicara sendiri,sebelum di pakai di leher.
Nia usap usap bandul berbentuk botol kecil tersebut. Lalu di cium botol itu,lalu di pakai kalung itu di lehernya. Nia tersenyum melihat kalung yg menurut Nia bagus. Seketika pintu lift terbuka Nia pun masuk. Lalu Nia menekan tombol angka yang menuju lantai dimana tokonya berada.
Ketika Nia berada di dalam lift, Kania merasa aneh. Seperti ada suasana yang berbeda dari sebelumnya.
Di sebelahnya terasa dingin, dan seperti ada seseorang sedang memperhatikan Nia. Bulu kuduk Nia pun merinding seketika, tapi tidak ada siapa siapa selain Kania sendirian yang berada di dalam lift itu. Nia tetap tenang, agar Nia tidak merasa panik, Nia membaca doa, agar hati nya merasa tenang.
'Iihhh....kenapa si ini lift lama banget, tadi kaya nya cepet. Apa karena tadi banyak orang, jadi gak terasa kalau lama. Kenapa giliran aku sendiri,rasa nya lift ini lama banget. Kaya nya ngeledek banget si lift ini'. Kata Nia ngoceh ngoceh sendirian di dalam lift.
Tidak lama pintu lift itu terbuka di lantai lain karena ada dua orang perempuan masuk.
"huuft.." Nia membuang nafasnya dengan pelan.
Akhir nya ada yg masuk juga ni lift
Aku jadi ada temen nya ga iseng sendiri kaya tadi'.
Tanpa Nia sadari dari tadi ada yang memperhatikan Kania. Sosok itu tersenyum kearah Nia. Karena melihat tingkah Nia yang lucu, tapi sosok tersebut tidak bisa di lihat Nia. Dia sosok tak kasat mata,yang sedang memperhatikan Nia.
*****
Bersambung...
Tanpa Nia sadari sejak dari tadi ada sosok yang sedang memperhatikan Nia.
Melihat Nia sambil tersenyum ke arah Nia.karena melihat tingkah Nia yang sejak dari tadi lucu, tapi sosok tersebut tidak dapat di lihat oleh Nia, ia sosok tak kasat mata. Yang sedang memperhatikan sejak tadi.
' Kalung itu berada padanya, apa dia orang baik. Apa dia yang akan menjaga kalung itu.?" Sosok hantu itu bicara seorang diri.
Saat pintu liftnya terbuka, dimana di lantai itulah toko nya Kania. Kania pun langsung segera keluar, dan termasuk dua cewek yang berada di dalam lift bersama Kania juga ikut keluar.
" Iiihh.... Kenapa si ko merinding ya. Kenapa ngerasa ada yang terus mengawasi ku si.?" Kania terus melihat kebelakang, sambil memegang tengkuk lehernya
Dan Kania pun segera menepis pikiran buruk yang ada di dipikirannya. Kania pun tidak tau kalau sebenarnya sosok itu masih mengikuti Nia sampai ke toko.
Setelah Nia sampai di depan toko,Nia melihat ada pengunjung yang akan berbelanja sambil melihat lihat baju.
Nia langsung membantu Dewi dan Fitria. Karena bukan hanya satu pengunjung saja yang membeli. Masih ada yang lain nya yang berada di dalam toko, dan sedang memilih barang. Kania pun segera membantu dan melayani pembeli, dengan ramah dan sabar.
Setelah semua pembeli sudah mendapat kan barang yang sesuai keinginan nya dan membayar nya. Mereka pergi meninggal kan toko,dan toko pun sepi kembali. karena Dewi melihat toko sudah sepi, Dewi mendekati Fitria dan Nia, yang sedang berbicara.
"Mba Nia,mba Fitria, maaf ganggu sebentar..?"Kania dan Fitria langsung menoleh kearah Dewi.
"Iya Dew, kenapa.?"
" Dewi Mau minta izin, Dewi mau ke musholah mau shalat".
"Ow gitu, Yasudah gak apa-apa Dewi. Kalau kamu mau shalat". Setelah mendapatkan izin Dewi pun langsung jalan menuju mushollah.
Tak lama setelah Dewi pergi, Fitria mendekatinya. "Ni, gue titip toko sebentar yah.? Gue kebelet banget soalnya, sebentar doang beb." Sambil memegang perutnya.
"Ya sudah kamu ke toilet saja dulu. Jangan di tahan nanti penuh di celana, tau tau bau dah. hahahah....."Kania terkekeh sambil menutup hidungnya. Meledek Fitra.
"Rese Lo jadi temen, awas loe ya nanti". Fitria berlaga mengancam, Kania hanya tersenyum ngeledek.
Dan Fitria segera berjalan dengan cepat menuju toilet. Dan meninggalkan Kania di toko sendirian. Kania tidak heran dengan sikap temannya itu, sering banget kalau lagi serius ngobrol tau tau kebelet ingin ke toilet.
Nia melihat kembali kalung yang tadi Nia temukan. Kalung dengan bandul seperti botol itu di liat nya terus menerus.
" Kalung nya cukup bagus, inget waktu sekolah dulu. Banyak yang pakai kalung ini".Kalung itu di simpan kembali oleh kania
Dan selama Nia melihat kalung nya itu. Di saat itu juga ada sesosok hantu laki laki di pojokan toko, sedang memperhatikan Kania.Hantu itu tersenyum dan terus memperhatikan Kania.
Sejak Kania menemukan kalung itu, sosok hantu laki laki itu terus mengikuti Kania. Dan hanya dengan menyentuh dan mencium kalung itu. Adalah pertanda kalau penghuni kalung itu di panggil oleh tuannya.
Dan di saat Kania berada di toko, ada seorang pria yang terus memperhatikan Kania. Kania merasa risih Kania pun menghampiri pria itu
Ekhemm... Nia pun berdehem, dan pria itu terkejut dan hanya terkekeh.
"Maaf mas ada yang bisa saya bantu, apa ada barang yang mas ingin cari.?"
"Ow gak mba, saya hanya mencari seseorang. Mba baru ya di toko ini, soalnya saya baru lihat mba di sini.?"
"Ooh iya mas, saya baru mulai hari ini. Dan apa ada yang saya bisa bantu mas..?Mungkin ada barang yang mas nya mau cari, biar saya bantu Carikan."Kata Nia yang tersenyum ke arah pria itu.
"Oooh.... Pantesan saya juga baru liat, jadi mba baru mulai hari ini. Maaf mba saya sedang mencari Fitria, soalnya tadi saya sempet melihat dia ke sini. Biasa nya yang berada di toko ini dewi, tapi ini bukan Dewi. Maaf ya mbak "kata pria itu sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.sambil sedikit tersenyum..
"Begitu tidak apa apa mas, lagian saya juga baru di sini. Fitria nya lagi ke toilet sebentar, kalo si Dewi dia lagi sholat di musholah. Kalau begitu silahkan duduk mas tunggu sebentar Fitria nya juga sebentar lagi Dateng."Kata Kania yang menyuruh laki laki itu untuk duduk.
Karena di toko itu di sediakan tempat duduk untuk pengunjung duduk sambil memilih barang. Dan biasanya pengunjung yang mengajak teman nya,akan duduk untuk menunggu.
"Oow iya mbak terimakasih, Nanti saya balik lagi aja kesini. Kebetulan tempat saya gak jauh dari sini, nanti saya kesini lagi aja buat ketemu Fitria nya. Maaf ya mbak, kalau begitu saya permisi ." kata pria itu Lalu pergi .
" Siapa ya, lupa lagi nanya nama orang itu siapa. Yasudah lah nanti aku kasih tau ke Fitria, kalau ada yang nyariin." Kata Kania sambil menaikan kedua bahunya.
Tiba tiba Fitria Dateng. "Hhuuufh.... Akhirnya lega juga Nia, ini perut gue tadi gue makan apa ya perut gue bisa mules gitu." Fitria nampak berpikir. "Aaaahh... IYa gue baru inget tadi nyokap gue ayam gulai lumayan pedes lagi, apa karena itu ya.? hadeeuh... pantesan perut gue ga nyaman banget seharian." Sambil tangannya mengusap usap perutnya sendiri.
"Lagian kamu udah tau kamu nggak bisa kalo pagi makan makanan berat. Pake makan gulai ayam segala, pedas lagi. Biasa nya juga minum air tajin sama roti, ini pake makan nasi sama Gulai ayam". Kania meledek Fitria yang sedang senderan di bangku sambil mengelus perutnya.
"Eeit.... Dasar karyawan nggak ada akhlak begini ni. Bos sendiri di ledekin, diketawain pula, awas loh yah".Fitria pun ikutan ketawa, karena di ledekin sama karyawan sekaligus sahabat nya sendiri.
Ya karena bagi Fitria. Ya cuma Nia yang tau kalau Fitria itu paling ga bisa makan makanan berat kalo sarapan.Apalagi berbahan dari santan .biasa nya temen nya itu klo sarapan cukup minum susu dan roti, itu sudah cukup bagi Fitria.
Yaaa horang kaya maah bebas mau makan apa aja .hihihi..
Saat Nia dan Fitria sedang tertawa, Dewi pun datang. Ya Dewi baru selesai sholat di Musholah. Dewi pun tersenyum melihat Nia dan Fitria tertawa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!