Waktu sudah menunjukan hampir tengah malam, di sebuah jalan kecil dengan penerangan yang terbatas seorang gadis dengan pakaian formal tengah berjalan seorang diri, membawa beberapa tumpuk kertas dalam dekapannya, rambut hitam panjangnya terlihat kusut, sesekali dia menguap, memukul kepalanya untuk menghilangkan sedikit rasa kantuk yang terus bertambah, terkadang dia juga menggigil merasakan hawa dingin terus menggerogoti kulitnya.
Dia Alma seorang gadis berusia 23 tahun, yang memiliki sifat terbuka, memiliki rasa takut dan rasa malu yang minim, tapi sebagai manusia dia cukup baik. Suasana tampak begitu tenang hingga tiba-tiba seperti ada angin yang menghantam tubuh gadis itu.
"Apa?." Dia mencoba mencerna apa yang terjadi, terlihat sesosok bayangan dari belakangnya, bayangkan itu menarik bahu nya dan menghantamkannya ke tiang lampu jalan.
"Berikan sesuatu yang dapat menghilangkan sakit di perutku atau aku bunuh kau." Suara itu terdengar dalam bercampur dengan nada serak yang menggoda.
Gadis itu mendongak menatap sosok yang baru saja berbicara kepadanya, merasakan keanehan pada dirinya dia terdiam. 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢? 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘫𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘦𝘵𝘢𝘬 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘵𝘶𝘳𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪? 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘰𝘴𝘰𝘬 𝘪𝘮𝘱𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘦𝘫𝘰𝘭𝘢𝘬, 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘵𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘳𝘪𝘣𝘶𝘢𝘯 𝘬𝘶𝘱𝘶-𝘬𝘶𝘱𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘮𝘣𝘶𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯. 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢?
"Baiklah aku akan memberikanmu makan asal kau mau menjadi kekasihku." 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘰𝘴𝘰𝘬 𝘥𝘪𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢, 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯, 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘮𝘣𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢
"Apa kau mencoba mempermainkan aku, hey manusia, kau pikir aku siapa? aku adalah Lucifer Iblis penguasa dunia bawah seharusnya kau tunduk padaku." Sosok itu mencengkram dagu gadis didepannya dan menekankan setiap perkataanya.
"Sungguh? hahaha..." 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘶𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘨𝘪𝘭𝘢 Bukanya takut gadis itu malah tertawa seakan perkataan itu hanya sebuah lelucon
𝘈𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘨𝘪𝘭𝘢? 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘩𝘶𝘯𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩?
Merasa kesal dan diremehkan lucifer merubah penampilan dirinya dalam bentuk iblis miliknya. Dia terlihat menyeramkan dengan dua buah tanduk yang melingkar jatuh kebawah, sepasang sayap dengan bulu yang berwarna hitam pekat, ekor yang menyerupai panah pada ujungnya, sepasang mata yang berwarna merah menyala dan gigi yang runcing di setiap sisinya. gadis itu seketika terdiam dari tawa mengesalkan nya.
"Apa sekarang kau sudah takut padaku?.Lucifer berkata dengan nada angkuh dan berwibawa
Gadis itu bergerak mendekat, menyentuh sayap sang iblis dan bergumam
" Ini benar-benar nyata." Alma kembali memandang lekat sosok itu
𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘬𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵𝘱𝘶𝘯, 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘰𝘨𝘪𝘬𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘧𝘪𝘴𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘸𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘬𝘦 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢
"Oh, itu bagus jadilah kekasih ku, maka akan aku jaga kau di dunia ini, oh oh aku juga akan memberikan apapun yang kau butuhkan, bagaimana bukankah itu penawaran yang bagus, tuan iblis?." 𝘈𝘬𝘶 𝘨𝘪𝘭𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘩𝘢𝘮𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘵 𝘬𝘶
"Apakah kau sudah gila?." 𝘉𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘶𝘫𝘶𝘥 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩 𝘪𝘵𝘶?
"Ya gila karena ketampanan mu hehe.. " 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘸𝘢𝘳𝘢𝘴
Iblis itu terdiam, sejenak dia terlihat memikirkan sesuatu
𝘛𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘪𝘯𝘧𝘰𝘳𝘮𝘢𝘴𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢𝘱𝘵𝘢𝘴𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘬𝘶𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬
"Baiklah." Lucifer kembali merubah wujudnya menjadi seorang manusia
"Jika begitu mari ke rumahku." dengan senang hati Alma membawa iblis itu ke rumahnya
..................
"Ayo masuk, aku tidak pernah memberikan penangkal apapun di rumahku, jadi kau tidak perlu takut terbakar." Sebenernya itu hanya sebuah candaan karena dia juga tidak tau iblis jenis apa yang ada dibelakangnya ini
"Kau pikir aku iblis rendahan yang akan terbakar hanya karena sebuah jimat konyol." Merasa kesal karena direndahkan Lucifer bergegas masuk bahkan mendahului gadis itu
"Tunggu aku belum membuka kun- HAH? Dia bisa menembus pintu? Ah ya dia iblis." Entah kenapa Alma merasa seperti dibodohi
Lucifer melihat sekeliling matanya menyapu setiap sudut rumah, ini adalah rumah sederhana bergaya minimalis, tapi terlihat sangat nyaman untuk ditinggali, lantai yang bersih dan perabotan yang tertata dengan rapih.
"Apa yang kau lihat? duduklah disini aku akan membuatkan mu makan." Alma merapihkan barang-barangnya dan bergegas pergi ke dapur
𝘔𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘱𝘪𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘤𝘢𝘶𝘢𝘯, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘵𝘶𝘭 𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘧𝘢𝘵 𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩𝘪 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪.Lucifer mengistirahatkan dirinya pada sebuah sofa empuk didepan TV.
"Ini sudah malam, aku malas memasak." Alma terlihat berpikir mencari alternatif termudah untuk menyelesaikan sebuah masalah.
"Hahaha... Ini bukan sebuah tindak kejahatan, aku memberikan dia ini karena ini adalah makanan paling enak di dunia."
Alma berbicara dengan dua buah mie instan ditangannya. dia tertawa mengerikan menyiapkan peralatan dan mulai memasak dia berlaga seperti seorang nenek sihir yang sedang membuat ramuan, dia menambahkan telur, dan sedikit sayur untuk menambah sebuah kelezatan dalam memakannya. Selesai dengan itu dia membawanya ke meja makan.
"Lihatlah makanan spesial untuk tuan iblis." Alma dengan bangga menunjukkan apa yang dia buat
"Bagaimana cara aku memakannya." Lucifer terlihat bingung dengan sebuah hidangan yang tersaji didepan nya.
"Makan saja seperti biasanya kau makan." Alma sudah melahap makanannya, sepertinya dia juga kelaparan
"Memangnya kau tau bagaimana biasanya aku makan?."
"Hah.. ya sudah lihat bagaimana aku makan dan ikuti oke?." sepertinya Alma sedang tidak tertarik dengan perdebatan
Tampak canggung Lucifer mengikuti setiap gerakan yang Alma lakukan, merasa terbiasa akhirnya mereka makan dengan tenang.
𝘛𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶, 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶, 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘶? 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘰𝘯𝘵𝘳𝘢𝘬! 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘰𝘯𝘵𝘳𝘢𝘬? 𝘈𝘺𝘰 𝘣𝘦𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳
"Ehm.. Ngomong-ngomong aku belum memperkenalkan diriku, namaku Alma aku bekerja di perusahaan xx dan aku tinggal sendiri disini, JADI 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶
Kau bisa tinggal disini." Entah kenapa itu terdengar seperti sebuah permohonan
"Dengar manusia aku disini untuk melakukan sebuah tugas, jadi aku tidak memiliki waktu untuk bermain." Sebuah kata yang terdengar acuh
"Begitu?." Ekspresi nya berubah dalam sekejap Dia menjadi dingin, Dia mendekat pada sang iblis mendorong nya dan sebelum iblis itu bisa beraksi dia menekankan bibirnya pada bibir sang iblis, menggigit bagian dalam bibirnya hingga berdarah lalu memasukkan darahnya lewat celah bibir sang iblis. Menyadari dengan apa yang dilakukan oleh Alma, Lucifer langsung mendorong tubuh Alma hingga membuat dia terjerembab ke belakang.
"Beraninya manusia rendah seperti mu membuat kontrak dengan ku, itupun tanpa persetujuan dari ku." Menanggapi tindakan berani yang Alma lakukan Lucifer tentu marah dia mencengkram leher gadis itu
Alma tersenyum rupanya itu benar-benar sebuah kontrak yang mampu mengikat mereka
"Dengar wahai Lucifer sebagai tuan mu aku memerintahkan mu untuk tidak menyakiti Aku."
"Akh... Dia terlihat kesakitan bersamaan dengan itu muncul sebuah tanda seperti choker yang melingkar pada leher sang iblis
" Kau!" Lucifer menggeram tidak Terima dengan perlakuan yang dia dapatkan
"Ehehehe.. Ini sudah malam sebaiknya kita tidur." Tanpa rasa bersalah Alma mengatakan itu
merasa frustasi Lucifer menggeram 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘬𝘰𝘯𝘵𝘳𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘬𝘶, 𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘺𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢.
"Argh... Sialan..
" Tenanglah sebagai permintaan maaf aku akan memberikan kamarku untukmu dan aku akan tidur di sofa jadi berbahagialah." Dia berkata dengan tenang tanpa perduli dengan hawa membunuh yang dari tadi menyelimuti dirinya
Tanpa berkata apapun lagi Lucifer pergi menuju kamar, kali ini dia membuka pintu dan membantingnya
"Dasar setidaknya dia harus basa-basi dulu kan, membiarkan seorang gadis tidur di sofa itukan tidak sopan, tapi biarlah aku sudah mendapatkan nya hehe malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak. Selamat malam iblis ku.
Di bawah tanah terdapat tempat yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia dunia tabu yang tidak dapat kita sentuh, tempat yang gelap dan hampa, tidak pernah ada cahaya, yang ada hanya kekosongan yang mengisi, tempat dimana para iblis tinggal. Diantara mereka dan dunia ini terdapat gerbang yang memisahkan dan hanya ada tiga iblis pemegang kunci, tapi terdapat perjanjian tak tertulis yang membuat mereka enggan mengunakan kunci itu, perjanjian itu memuat tentang siapa pun yang menggunakan kunci maka dia akan kehilangan bentuk nya dan hilang kecuali satu iblis tertinggi. Tapi konon katanya jika kau membawa batu kehidupan kau akan berhasil melewati gerbang itu walaupun tanpa sebuah kunci, tapi tanpa batu kehidupan iblis akan kehilangan keabadian nya, mereka akan menua dan mati.
"Ini akan menjadi tanggung jawabmu Lucifer, aku tau penghianat itu adalah pengikut setia mu, temukan dia dan bawa batu itu kembali, kami semua tidak ingin menua dan mati." Suara itu terdengar angkuh
"Apakah begini cara kalian meminta tolong?, setidaknya tunjukkan rasa hormat kalian padaku, jika aku ingin aku bisa melenyapkan kalian dengan mudah." Dia menjawab dengan nada yang kejam dan dingin
"Tapi ini sudah menjadi tanggung jawab mu sebagai pemimpin kami." Tidak ada yang mau mengalah itulah sifat iblis
Beep.. Beep..
Seketika Lucifer terjaga dari tidurnya, bergerak asal mencari sumber suara yang menggangu nya, dan dia menemukan sebuah jam digital masih bergetar di atas nakas, dia menggerakan tangannya untuk mengambil benda itu, dan melemparkan nya asal. Bersamaan dengan itu pintu kamar terbuka menampilkan sesosok gadis dengan satu nampan makanan ditangannya.
"Hei iblis apa yang kau lakukan? menghancurkan barang ku? dengar ya aku memang mencintai mu, tapi aku tidak suka seseorang merusak barang ku seenaknya." Nadanya dingin bahkan nyaris terdengar seperti ancaman.
Walau begitu dia tetap berjalan mendekat dan memberikan makanan itu pada sang iblis.
"Makanlah, aku akan pergi bekerja." Alma berlalu mengambil beberapa pakaian dan pergi ke kamar mandi.
Lucifer terdiam, memandangi barang yang baru saja dia hancurkan, kemudian melirik makanan yang diberikan oleh sang gadis.
"Ini berbeda." Lucifer terlihat enggan untuk memakannya dan dia kembali terdiam
𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘱𝘶𝘩 𝘪𝘯𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯, 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘦𝘮𝘰𝘴𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘴𝘢𝘪 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘴𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘪𝘯𝘪
Sementara dia masih bergelut dengan pikirannya, pintu kamar mandi kembali terbuka
"Kenapa kau tidak memakannya?" Alma berjalan ke depan cermin menata rambutnya dan memberikan sedikit sentuhan pada wajahnya
"Ini berbeda." Suara itu terdengar tak minat
"Apanya?" Alma tampak bingung
"Dengan yang semalam."
"Hah? tentu saja kan ini memang makanan yang berbeda." Alma berjalan menghampiri sang iblis
"Aku tidak mau, memakan makanan selain yang semalam." Lucifer menyerahkan kembali makanan itu kepada si pemberi
𝘈𝘱𝘢? 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘬 𝘮𝘪𝘦 𝘪𝘯𝘴𝘵𝘢𝘯? 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘮𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪? 𝘏𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳
"Setidaknya cobalah sesuap." Kali ini suaranya pelan dan bahkan terkesan memohon
"Tidak." Sang iblis tetap bersikap dingin
"Baiklah, aku harus segera pergi jadi aku akan mengalah, dan jika kau ingin berganti baju carilah di lemari sebelah kiri." Alma berlalu pergi dengan kekecewaan di hatinya, menutup pintu dan kembali berkutat di dapur
"Hah apakah semua iblis seperti dia?, semua sifatnya buruk, hanya fisiknya yang nyaris sempurna." Walaupun mengeluh Alma tetap berusaha membuat mie instan dengan sebaik mungkin
Selesai dengan itu Alma membawanya ke meja makan ketika hendak memanggil sang iblis, sosok itu sudah muncul di hadapannya.
"Kau membuatku kaget, apa kau tidak mau menganti bajumu?" Alma melihat heran kearah sang iblis pasalnya dia masih tetap memakai pakaian yang sama dari semalam
Sedangkan yang diajak bicara tidak merespon sedikitpun dan langsung memakan, makanannya tanpa permisi
Sebenarnya Alma merasa sedikit kesal tapi dia mencoba untuk memahami
"Mmm.. Menurutmu sebaiknya aku memanggilmu apa? Iblis? Itu terdengar sangat mengganggu. Lucifer? Itu nama yang bagus tapi aku ingin sedikit berbeda bagaimana dengan sayang? Bukankah itu terdengar manis?." Alma tersenyum sangat puas setelah mengatakan itu
"Aku tidak suka jika namaku diubah seenaknya." Lucifer berkata acuh
"Ya sudah kau saja yang memanggil aku sayang." Alma berkata dengan nada menggoda
".......... " Tidak perduli dan masih fokus pada makanan nya
"Cih, aku pergi, jika kau berniat berkeliaran setidaknya ingat untuk pulang." Dengan begitu Alma berlalu pergi meninggalkan rumah
.............
Lucifer keluar, berdiri di halaman rumah memejamkan matanya, tak lama berselang dia memunculkan sepasang sayap dan terbang menjauh, dia terus melesat hinga berhenti di sebuah rumah tua di atas pegunungan. Dia ingat betul disinilah siluman itu tinggal, siluman yang merasuki pepohonan, dia memiliki kekuatan untuk terhubung dengan dunia ini, jadi dia pasti tau sedikit petunjuk tentang keberadaan mereka.
Dia melihat sekeliling, merasakan suasana lingkungan yang tampak berbeda dari rumah sang gadis, disini hanya ada satu rumah ditengah hamparan bunga yang sangat luas, lalu ada sungai yang menjadi pembatas diantara padang bunga dan hutan, itu sungai yang sangat jernih beberapa bunga dan daun akan jatuh menambahkan kecantikan sang sungai, sungai itu juga memiliki aliran air yang tenang. Ini adalah tempat yang indah untuk menghabiskan waktu, sayangnya iblis tidak mengerti tentang itu.
Lucifer berlalu memasuki rumah, di depan pintu dia disambut oleh seorang perempuan paruh baya, dia mengenakan pakaian tradisional dengan rambut yang di sanggul tinggi, wajahnya terlihat cantik ditambah sebuah senyuman ramah
"Saya sangat terkejut anda mau mengunjungi kediaman saya, apakah ada yang bisa saya bantu wahai tuan ku?." Dia membungkuk dan mempersilahkan Lucifer untuk duduk pada sebuah kursi lesehan yang dilapisi oleh tatami sebagai lantai nya.
Lucifer melihat sekeliling rumah lagi-lagi matanya menangkap sebuah perbedaan pada rumah ini, jika rumah alma memiliki desain yang modern, sedangkan rumah ini memiliki desain yang cukup unik seperti hampir semua bangunan nya menggunakan kayu, banyak barang antik dan lukisan kuno yang dipajang dengan rapih di dinding, sebuah taman kecil yang berada di pekarangan lingkungan dalam rumah. Lalu Rumah itu juga cukup terbuka dimana kamu bisa merasakan angin sejuk menerpa tubuhmu walaupun kamu sedang berada di dalam ruangan. Jika Lucifer mengerti bangun ini menggunakan model rumah tradisional Jepang.
"Kau memiliki kediaman yang cukup menyenangkan " Lucifer duduk dengan santai
"Terimakasih atas pujiannya, apakah anda mau saya buatkan teh hijau? itu sangat cocok untuk diminum dengan nuansa disini." Dia tersenyum ramah
"Tidak, mendengar namanya saja aku sudah tau aku tidak akan menyukai itu." Lucifer berbicara dengan tegas tanpa bermaksud menyinggung sedikitpun
"Baik." Dia duduk berhadapan dengan Lucifer
"Aku akan langsung pada intinya, apakah kau sudah mendengar tentang apa yang terjadi di dunia bawah?." Lucifer memulai pembicaraan dengan serius
"Secara garis besar saya sudah tau." Dia berkata dengan nada yang sopan
"Jadi apakah kau bisa mengatakan padaku dimana keberadaan mereka?." Kali ini dia cukup antusias
"Tentu, tapi saya hanya bisa membantu sedikit, kekuatan saya tidak mampu bahkan hanya utuk sekedar melacak batu kehidupan." Dia tersenyum, mengeluarkan sesuatu dari tangannya, itu berbentuk seperti akar pohon dan memberikan nya pada Lucifer
"Dengan memakan ini anda bisa dengan mudah mengenali anjing-anjing yang dia bawa, karena penciuman mereka sangat tajam benda ini juga bisa menyamarkan bau anda." Dia menjelaskan dengan senyuman masih menghiasi wajahnya
"Ini sudah cukup membantu, terimakasih." Lucifer bangkit berlalu keluar rumah
"Suatu kehormatan bisa membantu Anda, jika anda membutuhkan bantuan lagi, jangan sungkan untuk datang kembali." Dia membungkuk sebentar lalu tersenyum kembali
Lucifer mengangguk memunculkan kembali sayapnya dan terbang meninggalkan tempat itu.
"Hari ini kau terlihat sangat bahagia, ada apa dengan senyuman sepanjang waktu mu itu?." Hana melihat dengan pandangan yang cukup aneh ke arah Alma. mereka bekerja di perusahaan yang sama dan mereka cukup dekat, Hana memiliki penampilan yang lebih feminin dibandingkan Alma.
"Tidak tau, rasanya ada banyak bunga yang sedang bermekaran di dalam perutku" Alma menjawab dengan wajah yang masih tersenyum bahkan terkadang dia mengeluarkan tawa aneh
"Jadi intinya kau baik-baik saja?" Hana terlihat sedikit khawatir, Alma memang sering berprilaku aneh dan hana cukup memaklumi itu, tapi hari ini prilaku Alma berada pada tingkatan yang berbeda, dia masih tetap tersenyum bahkan ketika ada seseorang yang menumpahkan kopi panas ke bajunya
"Tentu" Sebenarnya itu jawaban yang tidak terlalu menyakinkan
"Yakin tidak perlu aku temani pulang?" Hana mendekat menempelkan punggung tangannya di dahi Alma
"Dengar Hana, Aku sungguh baik-baik saja terimakasih untuk rasa khawatir nya, oh lihat bus mu sudah datang, pergilah Hati-hati." Alma melepaskan tangan Hana sedikit mendorongnya untuk menjauh
"Baiklah sampai ketemu besok." Hana melambaikan tangannya dan berlalu menaiki bus
"Tentu" Alma balas melambaikan tangan
𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩? 𝘈𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘺𝘢? 𝘔𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶? 𝘏𝘦𝘩𝘦.
Dia cukup bahagia dengan imajinasi nya sendiri hingga suara seorang pria memaksanya untuk kembali pada kesadarannya
"Permisi nona, apakah anda mengetahui letak tempat ini?." Dia menyodorkan secarik kertas ke arah Alma
"Ya?" Alma melihat sebuah alamat tertulis di kertas itu
"Oh, alamat ini tidak terlalu jauh dari rumah ku, kita bisa menaiki bus yang sama." Alma mengembalikan kertas itu dan tersenyum ramah
"Terimakasih nona an-akh." Tiba-tiba tubuh pria itu terlempar
"Lucifer?" 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪? 𝘛𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯? 𝘥𝘪𝘢 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶? 𝘈𝘵𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘪𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶? 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶? 𝘚𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩? 𝘏𝘦𝘩𝘦 dia kembali mengeluarkan tawa aneh dengan wajah bodohnya
"Tunggu Lucifer dia hanya menanyakan alamat, kau tidak perlu cemburu kepada dia." Alma mendekat mencoba menenangkan Lucifer
"Diam manusia jangan mengganggu Aku memiliki urusan dengan anjing ini." Lucifer mencengkram leher pria itu dengan erat
"Anjing?" 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢, 𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘴
"T-tolong lepaskan anda salah orang." Pria itu gemetar ketakutan sambil berusaha melepaskan kan cengkraman tangan Lucifer pada lehernya
"Begitu," Lucifer melepaskan cengkraman tangannya lalu berbalik
Begitu ada kesempatan pria itu mencoba untuk kabur tapi tiba-tiba api membakar tubuh pria itu dia menjerit kesakitan tapi begitu api padam pria itu hilang digantikan dengan seekor anjing berkepala tiga dan bersayap kelelawar.
"Hah tunggu itu pria yang tadi? Jadi dia benar-benar seekor anjing? Tidak tunggu itu Cerberus?" Alma awalnya kaget seiring dengan perkataannya dia menjadi kecewa
𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘩𝘢𝘮? 𝘚𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘴𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯
Cerberus terbang, Lucifer bergegas mengejarnya terjadi pertarungan di udara, untungnya hari cukup gelap sehingga orang tidak banyak yang berlalu lalang, jika tidak apa yang mereka lakukan pasti akan membuat keributan.
Cerberus menyemburkan api Lucifer menerimanya tapi tidak terjadi apa-apa.
"Apakah kau pikir api bisa melukai aku?." Lucifer berkata dengan sombong
Cerberus cukup panik dia mendekati Lucifer dan berusaha menyerang Lucifer dengan fisiknya, untuk beberapa saat mereka melakukan pertarungan fisik, hingga tidak lama Lucifer berhasil menghempaskan kembali Cerberus ke tanah.
"Dengar jika kau tidak memberitahu aku dimana dia, Aku akan membunuhmu disini sehingga kau akan kehilangan wujud mu dan musnah." Lucifer sudah berhasil memojokkan kembali Cerberus
"A-aku tidak tau aku hanya bersamanya sampai gerbang, dia pergi dengan dua pengikutnya dan memberikan kebebasan pada kami." Dia berbicara dengan gemetar menatap takut pada sosok di hadapannya
Lucifer menggeram merasa kesal karena tidak menemukan kebohongan pada perkataannya. Kemudian dia menggumamkan sesuatu setelah itu muncul lingkaran sihir tepat dibawah tubuh Cerberus tak berselang cukup lama Cerberuspun menghilang.
"Wow ini benar-benar menakjubkan seperti sebuah film, kau baik-baik saja?" Alma berjalan menghampiri Lucifer yang masih menunduk
"Ya" Dia bangkit menatap gadis itu sebentar lalu berjalan meninggalkannya
"Tunggu, kita harus naik bus untuk pulang." Alma berlari mencoba mensejajarkan langkah mereka
"Perut ku sakit" Lucifer berkata dengan datar
"Ah ya kau pasti belum makan, baiklah ayo cari supermarket." Entah kenapa Alma merasa sedikit bersalah padahal jika Lucifer kelaparan pun itu bukan kesalahannya, setidaknya dia memiliki banyak makanan di rumah
....... ........
"Baiklah pilih makanan yang kau sukai aku akan membayarnya." Mereka sudah berada di dalam supermarket, berdiri di depan tumpukan makanan instan
Lucifer berlalu pergi berjalan melewati beberapa rak makanan, Alma tidak mengikuti ataupun mencegahnya dia hanya melihat dan mengawasi apa yang dilakukan Lucifer. Tak berselang lama Lucifer kembali dengan satu mie instan cup dan satu kaleng kopi hitam.
"Sepertinya kau memiliki pola makan yang tidak sehat ya? Apakah tubuhmu akan baik-baik saja dengan ini?" Alma mengambil barang belanjaan yang dibawa Lucifer
"Tentu, kau pikir aku siapa?" Dia menatap curiga pada makanannya yang direbut secara paksa tadi
"Baiklah, baiklah jika begitu tunggu di depan aku akan membuatkan ini untuk mu." Alma mengangkat cup mie instan di depan wajah Lucifer lalu pergi ke kasir untuk membayar
Di depan supermarket terdapat beberapa meja dan kursi untuk para pelanggan nya bersantai, Lucifer duduk di salah satu bangku kosong di sana, melihat ke dalam memperhatikan setiap gerakan yang Alma lakukan.
𝘚𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘶? 𝘋𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘰𝘭𝘢 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢
"Ini makanan mu, diamkan dulu sebentar agar matangnya pas." Alma menaruh cup mie instan dan kopi kaleng di depan Lucifer
Dia menatap Lucifer cukup intens, lalu berkata.
"Aku yakin tadi aku melihat ada goresan luka di wajah mu, kenapa sekarang tidak ada?" Alma mengerutkan dahinya terlihat keheranan
"Tentu saja luka sekecil itu akan hilang dengan mudah." Lucifer berbicara dengan acuh
"Begitu, sayang sekali padahal aku sudah membeli plester." Alma menunjukkan sekotak plester kepada Lucifer karena tidak mendapatkan respon dia bergerak duduk di bangku yang tersisa
"Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan hari ini?" Alma berbicara sambil memakan sebungkus onigiri
Lucifer menatap gadis itu sebentar mempertimbangkan apakah dia akan menjawab atau tidak, sebelum akhirnya dia berbicara
"Aku belum ingin membicarakan tentang ku kepada mu." Kali ini nadanya lebih bersahabat
"Baiklah aku akan menunggu." Alma tersenyum sangat cerah
𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵𝘢𝘯? 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘶.
𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘢𝘯𝘦𝘩
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!