Selamat membaca
Sesosok gadis mungil sedang berdiri di salah satu tepi danau, ia terlihat merenung sambil melempar batu ke danau yang ada di depannya itu. Gadis mungil itu bernama Ilmy Amelia, umurnya baru sekitar 18 tahun, ia adalah gadis yang mungil dan juga cantik, selain itu ia juga sedikit cuek bagi sekitarnya. Itu di karenakan Ilmy mampu melihat hal-hal gaib termaksut hantu dan sebagainya, Ilmy juga mampu melihat masalalu orang lain, karena itulah ia sedikit di jauhi oleh teman sebayanya.
Kini Ilmy sedang minimbang-nimbang antara membantu arwah wanita yang ada di sampingnya ini atau tidak. Melihat dari ceritanya, ia belum bisa meninggalkan kekasihnya yang sedang berduka karena Kepergiannya, sosok arwah wanita ini meminta Ilmy untuk menyampaikan pesan terakhirnya kepada kekasihnya.
"Pliss, tolongin gue yah.....!!!." pintar hantu wanita yang bernama Lina.
"Kenapa sih harus gue...???, Minta aja sama yang lain kan bisa." protes Ilmy, ia sudah merasa risih karena Lina sudah mengikutinya beberapa hari ini.
"Hanya loe yang bisa bantuin gue, Pliss banget, gue nga tega ngeliat pacar gue nyalahin dirinya sendiri." Lina memohon lagi sambil menyatukan kedua tangannya sembari memohon ke Ilmy.
"Oke....!!!, Gue bantu, puas loe sekarang." Ilmy pasrah dengan kegigihan Lina yang memohon bantuannya.
"Makasih, makasih banget loe mau bantuin gue." Lina sangat bersyukur atas bantuan Ilmy.
"Kita akan menemuinya malam ini...!!!." Ilmy kini berdiri dan berjalan meninggalkan danau tersebut. Sedangkan Lina langsung menghilang dan akan menemui kekasihnya saat ini. Tetapi di saat Lina sampai di rumah kekasihnya, ia melihat sang kekasih tidak ada dan hanya meninggalkan secarik kertas yang bertukiskan
"TUNGGU AKU.....!!!, AKU AKAN MENYUSUL MU LINA, KEKASIH KU TERSAYANG, AKU AKAN MENEMUIMU SEKARANG....!!!".
Melihat tulisan itu, Lina langsung shok dan berusaha menemui Ilmy sesegera mungkin, Lina langsung berlari menuju rumah Ilmy dan berharap masih bisa menyelamatkan kekasihnya.
Sesampainya Lina di rumah Ilmy, ia langsung menarik tangan Ilmy dan memohon untuk menyelamatkan kekasihnya. Lina takut jika ia terlambat nanti.
"Pliss Pliss, tolongin gue, rian mau bunuh diri, Pliss tolongin gue...!!!." Lina kini sudah bersimpuh di hadapan Ilmy sambil menyatukan tangannya sembari memohon.
"Loe tenang dulu...!!!, kita akan menolongnya" jawab Ilmy yang sudah berdiri, ia mengambil kunci motornya dan berjalan keluar rumah dan di ikuti oleh Lina yang menyusul dari belakangnya.
"Apa kau tau kira-kira di mana kekasih mu akan melakukan bunuh diri...???" tanya Ilmy yang sudah menaiki motor scopynya.
"Aku yakin dia akan ada di danau tadi tempat kita bertemu, tempat itu adalah tempat kami sering menghabiskan masa-masa indah bersama" jawab Lina sambil terisak.
"Kau kan bisa kesana langsung, kenapa kau menaiki motor ku...???." tanya ilmy yang bingung dengan Lina.
"Oh... Aku lupa karena sedang kebingungan" Lina langsung menghilang dan muncul di hadapan kekasihnya.
Didanau itu sudah terlihat Rian yang sedang menangis, ia sudah tak memiliki harapan hidup lagi, Lina sangat berharga untuknya, apalagi mereka sudah memutuskan akan menikah dalam waktu dekat ini.
"Rian, Pliss dengerin gue, gue mohon loe jangan bunuh diri...!!!." Lina mencoba teriak memanggil kekasihnya walaupun ia tau itu percuma saja karena rian takkan mendengarnya.
"Oh tuhan, kenapa dia lama sekali" kini Lina merasa frustasi karena Ilmy masih belum muncul di danau tersebut.
Selamat membaca
Di saat Lina merasa frustasi, Rian sudah mulai berbicara seolah-olah Lina sedang menunggunya di alam baka.
"Lina sayang, entar lagi kita akan bersama tidak akan terpisahkan lagi, tungguin gue di sana sayang, gue tau loe pasti udah menunggu gue di sana" Rian kini sudah mulai berjalan mendekat kearah tepian danau.
"Ngakkkkk....!!!, Pliss Rian loe dengerin gue...!!!, jangan kesana Pliss...!!!, gue nga rindu sama loe, gue juga nga nungguin loe, jadi Pliss loe jangan kaya gini....!!!." Lina teriak histeris di depan Rian sambil mencoba menghentikan Rian yang sudah sampai di tepi danau, walaupun tubuh Lina tembus pandang tapi ia tetap berusaha menghentikan kekasihnya.
Disaat Rian sudah ingin menjatuhkan dirinya di dalam danau, Ilmy langsung menariknya sehingga membuat Rian terjatuh kebelakang.
"Apa yang loe lakuin hah.....???." Rian meneriaki Ilmy yang menggagalkan aksi bunuh dirinya.
Loe yang apa-apaan...???, loe pikir Lina bakal bahagia kalau loe kaya gini...???. Ilmy balik teriak kepada Rian
"Loe tau apa....???, memang ya loe siapa hah...???, Lina sedang nungguin gue disana sendirian, dan loe ngehalangin gue untuk ketemu lina...!!!." Rian sangat frustrasi saat ini, akal sehatnya sudah mulai hilang karena kesedihan yang terlalu mendalam.
"Lina nga sedang nungguin loe, asal loe tau saja, kini Lina sedang menagis ngeliat loe kaya gini" jawab Ilmy yang sudah merendahkan suaranya.
"Siapa loe sebenarnya...???, setahu gue Lina nga punya kenalan bocah kaya loe." tanya Rian yang sudah mulai tenang.
"Gue memang nga kenal sama Lina, tapi dia sendiri yang datang dan mohon-mohon ke gue untuk nyelamatin kekasihnya." jawab Ilmy yang sudah duduk di samping Rian.
"Apa maksud loe....???, gue nga ngerti sama sekali..???." tanya Rian yang sedang kebingungan.
"Dia ada di depan loe saat ini, wajahnya di penuhi kesedihan akibat kelakuan loe yang kaya gini" jawab Ilmy sejujur-jujurnya.
"Apa itu betul...???, loe tidak sedang ngebohongin gue kan...???." tanya Rian yang masih belum yakin sepenuhnya.
Tiba-tiba Lina menyentuh pipi Rian, dan perlahan tubuh Lina yang transparan mulai terlihat di hadapan Rian, Lina tersenyum ke arah kekasihnya dan mulai mengatakan kata-kata terakhirnya.
" Sayang, loe jangan kaya gini lagi....!!!, loe udah ngebuat gue sangat sedih, ini bukan kesalahan loe...!!!, dan gue emang ngerinduin loe banget, tapi gue nga mau ketemu loe secepat ini...!!!, loe harus hidup lebih lama lagi...!!!, nikmati hidup loe....!!!, setelah loe tua, loe boleh dateng ke gue, apa loe paham...???." Lina mencoba mengeluarkan unek-uneknya yang sudah lama ingin ia sampaikan, dengan derai air mata Lina menyampaikan kata-kata terakhirnya.
Rian sangat senang melihat Lina ada di depannya, ia mencoba meraih kekasihnya tapi hasilnya nihil, walaupun Lina sudah bisa terlihat di depan Rian, tetapi tetap saja Rian tidak bisa menyentunnya.
"Lina sayang....!!!, maafin gue karena nga bisa nyelamatin loe....!!!, gue emang nga berguna jadi kekasih loe.....!!!." Rian mengeluarkan Kekesalan pada dirinya sendiri sembari bersujud di depan kekasihnya.
"Udah gue bilang, ini tuh bukan salah loe, ini takdir gue rian, loe harus kuat dan berhenti bertingkat kaya gini, gue nga bisa berlama-lama lagi, waktu gue udah habis, gue sayang ama loe, jadi jaga nyawa loe untuk gue" Lina kini menghilang perlahan menjadi seberkas cahaya dan menuju langit.
"Ilmy....!!!, makasih karena loe udah mau ngenolongin gue" suara Lina sebelum rohnya betul-betul menghilang.
Selamat membaca
Kini Ilmy sudah ada di rumahnya, lebih tepatnya rumah kontrakan yang sangat kecil, cuma ada kamar, dapur dan ruang tengah saja, ilmy memang hanya tinggal seorang diri, ibunya juga belum lama meninggal dan meninggalkan Ilmy seorang diri di dunia ini, sedangkan ayahnya sudah lama meninggal sejak Ilmy masih berusia 4 tahun.
Rasa capek kini melanda gadis mungil itu, ia memutuskan untuk sesegera mungkin untuk megistirahatkan dirinya sendiri, dan dalam waktu sekejab, akhirnya mata gadis mungil itu tertutup, tiba-tiba di saat pendengaran Ilmy sudah mulai menghilang, samar-samar ia mendengar suara tangisan anak.
"Huuu huuuu huu" suara tangisan yang di dengar Ilmy, karena merasa terganggu, akhirnya ia kembali membuka matanya.
"Apaan lagi sih......???, gue baru aja mau istirahat, eh udah di ganggu lagi." Ilmy mulai menggerutu sendiri.
Ilmy mulai keluar kamarnya dan melihat sosok hantu kecil yang sedang bersembunyi di balik pintu sembari sesekali mengintip di luar jendela, ia seperti sedang bermain petak umpet, tetapi jika di lihat dari raut wajah dan suara isakan tangisnya, hantu kecil itu bukan sedang bermain, melainkan sedang melarikan diri dari sesuatu yang membahayakannya.
"Hei....!!!, apa yang loe lakuin di rumah gue....???." tanya Ilmy pada sosok hantu kecil di depannya.
"Shuttttttt....!!!." hantu kecil itu meletakkan jari telunjuknya di bibirnya, sebagai isyarat agar ilmy tak boleh bersuara.
"Loe kenapa sih......???, kalau mau sembunyi tuh jangan di rumah gue..!!!, sembunyi aja di tempat lain, sono loh.....!!!." Ilmy mulai mengusir hantu kecil itu agar jangan mengganggunya karena ini jam tidur Ilmy dan besok ia harus ke sekolah lagi.
Sosok hantu kecil itu hanya memasang wajah sedihnya dan berbalik mengintip di jendela untuk memastikan jika sosok yang ia hindari sudah tak ada, di saat itulah ia juga keluar dari rumah Ilmy.
"Hmmmmm.......!!!, adaaaa aja yang bikin gue kesel." Ilmy kini kembali untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda, tetapi di saat ia sedang ingin berbalik memasuki kamarnya, ia merasakan hawa yang sangat suram berasal dari luar, dan benar saja, sesosok hantu yang sudah tidak berbentuk lagi, matanya saja sudah hampir keluar dari tempatnya, belum lagi seluruh tubuhnya seperti daging yang habis terkoyak dan bergelantung dimana-mana, serta di lapisi dengan aura hitam yang mengelilingi seluruh tubuhnya. Ilmy yang sedang mengintip di balik jendela cepat-cepat menyembunyikan dirinya.
"Astagfirullah....!!!, gile tuh hantu serem banget deh, jangan-jangan hantu kecil tadi sembunyi karena makhluk mengerikan yang ada di luar sana" Ilmy langsung berlari memasuki kamarnya.
Kini matahari pagi sudah menyapa hari, sosok gadis mungil akhirnya bangun untuk melakukan rutinitasnya hari ini, apalagi kalau bukan bersekolah dan melakukan kerja part tame di sebuah caffe anak muda, kebetulan caffe ini milik kaka temannya di sekolah.
Ilmy sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia mengambil tas dan kunci motor kesayangannya untuk berangkat ke sekolah harapan bangsa, di saat ia ingin menjalankan motornya, sosok hantu kecil yang semalam kini kembali di hadapannya dengan raut wajah yang sedikit gelisah bercampur rasa takut.
"Loe kenapa balik lagi sih ke sini...???." tanya Ilmy ke hantu kecil.
"Kaka.....!!!, tolongin ka....!!!, monster jahat itu ingin menangkap ku ka....!!!." hantu kecil itu memohon pertolongan Ilmy, berharap bisa lepas dari sosok menyeramkan yang selalu mengejar-ngejarnya selama ini.
"Loe tunggu aja di rumah....!!!, kaka akan pulang sore hari, loe adik kecil, jangan pernah keluar dari rumah ini, apa loe paham....???". Ilmy memperingati dan di balas anggukan oleh si hantu kecil.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!