Seorang Raja berdiri dengan tegak, badannya sangat kekar. Pandangan Raja tersebut kini menatap ke depan. Ia terlihat sangat berwibawa dengan sorot mata yang sangat tajam.
Di samping Raja, berdiri seorang Ratu yang sangat cantik. Ia bersama kedua putranya.
Raja tersebut bernama Xi Xuan dan Ratu tersebut bernama Li Yu'er. Mereka menatap ke arah kedua putranya dengan senyum hangat.
Kedua putranya ikut menatap ibu dan ayahnya dengan pandangan tegar.
Putra pertamanya bernama Xi Luan, berumur 20 tahun. Ia adalah seorang kultivator tahap Penyempurnaan Qi Bintang 5 Awal.
Untuk putra kedua bernama Xi Juan, berumur 16 tahun. Ia di gadang-gadang akan menjadi Putra Mahkota, karena ia adalah seorang jenius yang tingkat kultivasinya kini berada pada Penyempurnaan Qi Bintang 3 Puncak.
“Ayah, apakah aku boleh ikut berperang?” Tiba-tiba sebuah suara bertanya dengan penuh harap.
“Juan'er, kau adalah penerus ku. Jika kau mati, siapa yang akan meneruskan tahta kerajaan?” Kata Xi Xuan sambil tersenyum lembut menatap ke arah putra keduanya.
“Tapi kenapa kakak boleh ikut, sedangkan aku tidak? Ini tidak adil.” Teriak Xi Juan lalu berlari penuh emosi.
Tap tap..!!
“Xuan Gege, biarkan saja. Jangan di kejar, jika kau mengejar dan menjelaskannya ia semakin emosi. Kau tahu ia sangat keras kepala jika masalah keluarga, apalagi masalah hidup dan mati,” kata Li Yu'er dengan suara lembut.
“Benar ayah, Juan'er masih terlalu muda, masa mudanya masih sangat panjang. Biarkan ia yang membalaskan dendam kita suatu hari nanti, dan biarkan saja para pengawal membawa ibu dan Juan'er pergi dari kerajaan ini. Aku yakin jika sudah banyak pengkhianat di dalam sini berkedok setia.” Kata Xi Luan, lalu menambahkan. “Para Iblis ini sudah sangat dekat dengan Ibukota, biarkan aku maju menjadi yang terdepan untuk melawan mereka.”
“Tidak, kau juga akan ikut pergi bersama ibu dan adikmu. Biarkan aku sebagai seorang Raja yang bertanggung jawab. Karena itulah tugas seorang Raja, yaitu melindungi rakyatnya dari serangan musuh.” Kata Xi Xuan dengan nada tegas dan penekanan.
“Tapi ayah,”
“Tidak ada tapi-tapian, kau harus melindungi ibu dan adikmu dengan segenap kekuatanmu dari serangan musuh nanti.” Kata Xi Xuan dengan nada sedikit dingin agar Xi Luan putranya menurut.
Tapi Xi Luan tetap berdiri tidak ingin pergi. Li Yu'er juga maju lalu memeluk lengan suaminya.
“Aku tetap akan bersamamu Gege,” kata Li Yu'er dengan suara serak, linangan air mata seketika membasahi pipi Li Yu'er.
Dengan sengaja Xi Xuan mendorong Li Yu'er. “Kalian pergilah, jika tidak aku akan kasar. Kau juga Luan, kejar adikmu. Aku takut ia di tangkap oleh para pengkhianat,” kata Xi Xuan dengan marah dan membentak.
Dengan perasaan berat sambil menggertakkan giginya. Xi Luan menarik paksa ibunya. Li Yu'er langsung memberontak.
“Tidak, aku tidak ingin pergi. Luan'er jangan pisahkan aku dengan ayahmu,” teriak Li Yu'er.
Dengan cepat Xi Luan memukul pundak ibunya hingga pingsan.
“Ayah, aku akan membalaskan dendam dan penghinaan ini kepada semua orang yang mengkhianatimu,” kata Xi Luan dengan nada dingin, menahan benci karena ia tidak di perbolehkan ikut berperang.
Bom..!!
Bom..!!
Duar..!!
Seketika terdengar ledakan yang memekak telinga.
“Cepat Luan'er,” kata Xi Xuan dengan nada tegas.
Xi Luan langsung melesat, ia berlari kencang sambil membawa ibunya yang kini berada di pundaknya. Tatapan mata Xi Luan sangat tajam dengan air mata terus keluar dari matanya menahan rasa sakit membiarkan ayahnya berjuang sendiri.
“Ayah, tunggu aku kembali setelah membawa ibu dan Juan'er ke tempat aman,” gumam Xi Luan.
Mata Xi Luan yang sedang berlari melihat ke semua ruangan, itu karena ia sedang mencari adiknya dan ingin secepatnya membawanya lari dari sini.
Sementara di ruangan tahta, kini Xi Xuan tetap santai berdiri. Tak lama keluar beberapa bayangan dari belakang Xi Xuan.
“Yang mulia, biarkan hamba juga ikut berperang di sisi anda,” kata beberapa orang berjubah sambil berlutut.
Xi Xuan melambaikan tangannya dengan santai. “Tidak perlu, aku masih punya beberapa Jendral yang masih setia, kalian pergi lindungi anak dan istri ku dari balik bayang-bayang.”
“Tapi,” kata pria berjubah yang paling depan, namun ia langsung diam saat melihat tangan Xi Xuan menghentikannya.
“Kau tahu sejarah berdirinya klan Xi?” Tanya Xi Xuan.
Orang berjubah tersebut tentu mengangguk. Karena dari awal berdirinya klan Xi jutaan tahun lalu, leluhurnya juga ikut menjadi bayang-bayang klan Xi.
“Leluhur pertama Xi yaitu Xi Xing datang ke dunia ini membawa putranya dan mendirikan Klan Xi di dunia ini. Awalnya aku tidak percaya tentang adanya dunia lain selain dunia ini. Tapi setelah leluhur-leluhur pendahulu ku membuktikannya dengan sebuah buku kuno peninggalan Leluhur Xi Xing. Saat aku membacanya aku cukup terkejut,” kata Xi Xuan sambil menghela nafas panjang.
“Apa isi buku tersebut Yang mulia?” Tanya pria berjubah dengan rasa penasaran yang amat tinggi.
“Leluhur Xi Xing datang kesini karena ingin merasakan apa itu kematian, ia ingin hidup seperti manusia biasa pada umumnya. Sedangkan kita berusaha menjadi kuat dan berusaha membuktikan tentang adanya dunia lain selain dunia ini. Terlebih lagi, leluhur Xi Xing pernah menulis jika kita akan mati tua bukan mati karena di bunuh. Dan itu telah terbukti dari sejak berdirinya Klan Xi berdiri.” Kata Xi Xuan dengan mata teguh dan percaya akan buku yang ia baca.
“Berarti rumor leluhur Xi yang mempunyai suami seorang Dewa itu benar?” Kata pria tua berjubah dengan perasaan terkejut.
Xi Xuan melambaikan tangannya dan berkata. “Kita akan membuktikan apakah itu benar. Jika aku mati karena perang, berarti itu hanya rumor bohong.”
Xi Xuan langsung berjalan keluar dari istana dan melihat hanya beberapa ratus prajurit dan 1 Jendral, ia langsung berteriak keras.
“Bunuh semua pengkhianat, bunuh semua iblis yang ingin memperbudak kita. Jangan biarkan mereka bertindak seenaknya. Ingat anak dan istri kita yang sedang menunggu dan mengharapkan kepulangan kita. Jadi tunjukkan semangat juang kalian.”
Hoaahh...!!
Hoaahh...!!
Teriakan ratusan prajurit tersebut langsung menggema di seluruh halaman istana kerajaan.
Wuss..!!
Jendral Xi Qian langsung datang menghampiri Xi Xuan.
“Yang Mulia, apakah anda tidak ingin pergi juga, biarkan kami yang menghadang para iblis dan pengkhianat ini,” kata Xi Qian dengan sopan.
“Tidak perlu Qian, apakah kau lupa tentang sejarah berdirinya Klan Xi kita, kita bukanlah pengecut.” Kata Xi Xuan.
Sementara para penjaga bayangan Xi Xuan kini menatap dari balik pintu dengan perasaan sedih, setelah itu mereka membalikkan badan dan langsung pergi mengejar Li Yu'er, Xi Luan dan Xi Juan.
Tak lama, setelah kepergian para bayangan. Terdengar suara langkah kaki yang sangat banyak.
Tap tap..!!
“Ha..Ha..Ha..!! Raja bodoh, lebih baik kau turun dari tahtamu dan bunuh diri, kau sangat tidak layak menjadi Raja,” teriak seorang pengkhianat yang tak lain adalah tangan kanan Xi Xuan. Dia adalah Mu Ho.
Tap tap..!!
“Itu benar, aku juga telah menyuruh 3 Komandan Iblis tingkat Menengah mengejar anak dan Ratu-mu, karena aku yakin kau pasti telah menyuruhnya melarikan diri,” tiba-tiba muncul Iblis bertanduk 2 dengan tampang cukup menyeramkan, di tambah ia sedang menyeringai kejam.
Melihat iblis bertanduk dua dan di belakangnya banyak sekali para pengkhianat kerajaan. Xi Xuan mencoba menahan amarahnya.
Xi Xuan juga bersukur karena di semua para pengkhianat, tidak ada satu orang pun yang ber marga Xi. Itulah yang membuat Xi Xuan menjadi tenang.
“Aku cukup kecewa dengan kalian para pengkhianat, kalian lebih rendah dari hewan liar.” Kata Xi Xuan dengan senyum mengejek. Tidak ada sedikitpun jejak ketakutan di dalam dirinya.
Ia hanya merasa sedikit kecewa karena tidak bisa menjaga peninggalan leluhurnya. Yaitu kerajaan dan klannya yang pasti telah di hancurkan.
Untung saja Semua orang klan Xi baik laki-laki dan perempuan, tua maupun kecil sudah ia pindahkan ke tempat yang cukup aman. Hanya para prajurit yang bemarga klan Xi saja yang Xi Xuan tahan untuk berperang.
Walau kecil kemungkinan baginya untuk menang. Tapi ia tetap harus berjuang mengulur waktu agar semua klannya selamat.
“Jangan banyak bicara kau Raja bodoh sepertimu sudah tidak pantas menjadi raja," kata Jendral Besar Ji Cuan yang ikut berkhianat.
“Kalian semua, serang mereka untuk dia serahkan sisanya padaku. Dan para prajurit rendahan kalian geledah semua isi Istana,” perintah Jendral Iblis bertanduk dua.
Seketika semua musuh Xi Xuan melesat maju dengan tawa bahagia.
Jendral Xi yang di samping Xi Xuan langsung ikut maju menerjang ke ribuan musuh. Dengan gagah berani ia menebas semua musuhnya dengan pedangnya.
Raja Xi langsung menatap Jendral Iblis bertanduk dua dengan tenang.
Wuss..!!
Jendral Iblis bertanduk dua muncul di depan Xi Xuan dan langsung mengayunkan pedangnya.
Dengan santai Xi Xuan menggeser sedikit tubuhnya.
Baru saja Xi Xuan menghindar, dua jendral pengkhianat langsung muncul menyerang dengan cepat. Karena mereka pikir tak tik ini sangat ampuh untuk menipu Raja Xi Xuan.
Tapi, di luar dugaan. Raja Xi Xua melambaikan tangannya santai membuat kedua jendral pengkhianat terpental mundur, termasuk jendral iblis bertanduk.
“Tingkat Nirwana ⭐ 1 awal,” teriak mereka bertiga terkejut. Karena saat ini hanya beberapa saja yang mampu menembus tingkat Nirwana, termasuk Raja Iblis ia telah mencapai Nirwana ⭐ 2 Puncak.
“Kapan kau menjalani petir kesengsaraanmu,” teriak jendral pengkhianat dengan tidak percaya.
“Kau tidak perlu banyak tanya, kau hanya tikus yang merusak perdamaian,” kata Raja Xi Xuan dengan dingin.
Jendral tersebut langsung mendengus. “Walau kekuatanmu telah meningkat, tapi dengan kami bertiga yang telah mencapai tingkat Kaisar ⭐ 4 dan ⭐ 5 pasti akan menang jika bersatu.”
“Sudah jangan banyak bicara, kita serang saja dia,” kata Jendral Bertanduk melesat maju.
Kedua jendral pengkhianat juga ikut menyerang.
Bom..!!
Duar..!!
Jauh dari kerajaan Xi, kini ada dua pemuda sedang bertarung. Mereka tidak lain adalah kakak beradik Xi Luan dan Xi Juan.
“Juan'er dengarkan dulu penjelasan kakak, kita akan menyembunyikan ibu lebih dulu baru kita kembali menyelamatkan ayah," teriak Xi Luan kini menangkis pedang Xi Juan.
Trank..!!
Xi Juan seketika diam. “Tapi siapa yang menjaga ibu?, tidak mungkin kita berdua menyelamatkan ayah. Lebih baik kau pergi bersama ibu, aku akan kembali menyelamatkan ayah.” Kata Xi Juan mengangguk-angguk.
“Tidak bisa, kau jangan keras kepala,” kata Xi Luan tidak terima.
Saat mereka berdebat. Xi Luan dan Xi Juan langsung merasakan aura iblis.
Wuss..!!
“Haha, ternyata kalian di sini. Aku cukup lelah mengejar kalian,” kata Komandan iblis sambil tertawa menyeringai, lalu menatap penuh ***** ke arah Li Yu'er.
“Jangan tatap ibuku seperti itu,” teriak Xi Juan langsung maju mengayunkan pedangnya di sertai energi yang cukup kuat.
Trank..!!
Bruk..!!
Dengan santai komandan tersebut mengayunkan pedangnya hingga membuat Xi Juan terlempar.
“Adik,” teriak Xi Luan menggeram marah.
“Bunuh kedua anak ini sebelum kedua komandan itu datang aku ingin mencicipi tubuh Sang Ratu, hahaha,” tawa komandan iblis tersebut langsung menggema.
Xi Luan dan Xi Juan langsung mundur di samping ibunya, untuk melindunginya. Sambil menggertakkan giginya, kedua adik kakak tersebut bertekad sampai mati akan melindungi ibunya.
Salah satu prajurit langsung maju sambil mengayunkan tombaknya.
Xi Luan langsung maju, “Adik kau jaga ibu dari serangan para iblis yang bisa melewatiku. Kali ini jangan membantah,” perintah Xi Luan.
Xi Juan langsung mengangguk patuh.
Xi Luan langsung maju, mengayunkan pedangnya.
Trank.
Saat pedang dan tombak bertemu, sebuah pedang datang dari samping Xi Luan.
“Awas kakak,” teriak Xi Juan.
Mendengar itu, Xi Luan langsung melompat mundur.
Pedang prajurit iblis tersebut langsung mengenai udara.
Tanpa menunggu lagi, Xi Luan langsung maju sambil berlari jig jag.
"Mati," teriak Xi Luan dengan cepat mengayunkan pedangnya.
Crash.!
Tubuh prajurit tersebut langsung terbelah dengan mata melotot karena terkejut melihat kecepatan lari dan tipuan Xi Luan.
Tidak sampai di sana, Xi Luan langsung berlari lagi ke arah depan, tapi yang ia incar sebenarnya ada di sampingnya.
“Mati," teriak Xi Luan lagi.
Crash..!
Baru saja Xi Luan selesai menebas, ia merasa krisis hidup.
Komandan tersebut langsung muncul di depan Xi Luan lalu mengayunkan pedangnya dengan marah. Karena ia marah melihat prajuritnya di bunuh begitu saja.
“Awas kakak,” teriak Xi Juan.
Bom..!!
Asap langsung mengepul.
Setelah asap hilang, Xi Juan melihat pria tua melindungi kakaknya.
“Kakek Shi, kenapa kau lama sekali,” teriak Xi Juan dengan bahagia.
Tapi pria tua yang bernama Shi Lou itu tetap diam karena ia kini memegang tangan komandan iblis yang telah putus lalu membuangnya.
“Kau melawan seorang junior, sungguh memalukan,” kata kakek Shi dengan dingin.
Tak lama dua komandan iblis tiba dengan suara teriakan kemarahan.
“Apa yang kau lakukan kepada adik ketigaku?.”
Wuss..!!
Tap tap..!!
Heng..!!
Kakek Shi langsung mendengus lalu menatap Xi Luan dan Xi Juan.
“Kalian larilah ke arah hutan. Hutan adalah tempat teraman saat ini, jangan membantah karena setelah aku membunuh mereka bertiga, aku akan membantu Yang Mulia,” kata Kakek Shi dengan nada perintah.
Xi Luan dan Xi Juan langsung mengangguk dengan sedikit enggan lalu Xi Luan langsung mengangkat ibunya dan berlari bersama Xi Juan.
Setelah beberapa menit berlari.
Xi Luan dan Xi Juan mendengar suara pertarungan telah selesai. Mereka langsung mengira kakek Shi telah menang. Sehingga mereka berhenti.
Tapi, dugaan mereka salah besar. Satu Jendral Iblis langsung melesat ke arah hutan.
Xi Luan yang melihatnya dari jauh langsung panik.
“Adik ayo lari cepat, gunakan kekuatan penuhmu.” Teriak Xi Luan.
Mereka berdua langsung melesat dengan menggunakan seluruh energi Qi mereka.
Tapi, karena perbedaan tingkat kultivasi jendral iblis tersebut kini belakang dua kakak beradik.
Saat jendral iblis tersebut tertawa lalu melambaikan tangannya. Muncul para penjaga bayangan yang menggunakan jubah dari berbagai arah.
“Lari pangeran,” kata salah satu penjaga tersebut.
“Haha. Dengan kekuatan kalian yang sampah ini berani sekali kalian menghalangiku, kau akan bernasip sama dengan pria tua yang di luar hutan.” Kata Jendral iblis dengan suara tawa yang menggema di telinga semua orang di sana.
Xi Laun agak ragu untuk lari, mana mungkin ia membiarkan para penjaga ini mati sia-sia.
“Adik, kau bawa ibu, carilah bantuan. Aku akan ikut menghadangnya, jangan membantah. Jika kita mati semua siapa yang akan membalas dendam,” kata Xi Luan dengan serius.
“Tapi-tapi,” kata-kata Xi Juan terputus akibat suaranya yang terasa berat akibat tangisannya.
Xi Luan langsung menepuk pundak Xi Juan.
“Jika aku mati, kau harus membalaskan dendamku ini, ingat ya jangan kecewakan kakakmu ini. Jadilah lebih dewasa dan tumbuhlah menjadi kuat agar semua orang segan kepadamu,” kata Xi Luan langsung membalikkan badannya berlari menuju jendral iblis.
Xi Juan kini sudah tidak peduli lagi. Ia langsung berlari sambil menguatkan tekadnya. “Aku past akan membawa bantuan, tunggu ayah, kakak, kakek Shi. Aku pasti akan kembali menolong kalian,” teriak Xi Juan dalam hati.
Xi Juan kini sudah tidak peduli lagi. Ia langsung berlari sambil menguatkan tekadnya. “Aku pasti akan membawa bantuan, tunggu ayah, kakak, kakek Shi. Aku pasti akan kembali menolong kalian,” teriak Xi Juan dalam hati.
Xi Juan kini terus berlari tapi ia langsung berhenti.
“Tunggu, aku melupakan ibu,” gumam Xi Juan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Dengan cepat ia kembali lalu menemukan ibunya yang terbaring di tanah.
Dengan cepat Xi Juan menggendong ibunya, lalu berlari sambil menghiraukan suara pedang yang beradu. Ia takut jika ia ragu berlari dan kembali ikut bertarung, maka kakaknya pasti akan kecewa.
Tugas Xi Juan dalam hatinya kini adalah mencari bantuan walau kecil kemungkinan itu terjadi 0%. Tapi jika ada peluang 0,1% maka ia akan mencari peluang 0,1% itu.
Sret.. Sret..!!
Xi Juan tiba-tiba berhenti saat ia melihat sebuah celah aneh, celah aneh tersebut berada sebuah gunung tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Karena rasa penasarannya yang kuat sejak kecil. Ia langsung berlari ke sana.
Tap tap..!!
“Kenapa aku merasa celah ini agak aneh ya?” Gumam Xi Juan.
“Heeh,, ternyata ada anak kecil di sini,” kata sebauh suara di pikiran Xi Juan.
“Siapa?” Teriak Xi Juan dengan nada dingin sambil melihat sekelilingnya.
“Hoho ternyata ini sebabnya kakak menghukum dan menyuruhku datang ke Dunia Rendah ini, ternyata ada sedikit darah murni kakak ku di dalam tubuh anak ini,” kata Duan Du dalam hati sedikit tertarik.
“Masuklah nak jika kau ingin selamat,” perintah Duan Du.
“Siapa kau memberi perintah seenaknya saja,” teriak Xi Juan tidak terima.
“Ada juga anak manusia yang cukup berani melawanku. Aku bangga dengan dirimu,” kata Duan Du lalu menembak energinya dengan secuil kukunya.
Xi Juan ingin membalas tiba-tiba saja dirinya tertarik tanpa bisa melawan sama sekali.
Wuss..!!
“Akkhhh..!! Apa-apaan ini,” teriak Xi Juan.
Buk..!!
Tubuh Xi Juan langsung terjatuh di depan Duan Du.
Saat Xi Jual ingin marah, ia tiba-tiba tertegun saat melihat wajah Duan Du yang sangat tampan, auranya ketampanannya sangat jauh berbeda dari semua orang yang ia lihat selama ia hidup. Bahkan ayahnya yang tampan pun. Xi Juan harus akui orang di depannya ini jauh lebih tampan 1 juta kali lipat perbedaannya.
“Si..Siapa senior ini?” Tanya Xi Juan agak terbata-bata.
“Hoho,, anak baik, anak baik. Kau sangat cocok sebagai penerusku,” kata Duan Du terkekeh menyeringai licik.
Xi Juan langsung merinding melihat senyum menyeramkan Duan Du.
Sii..!!
Ucapan Xi Juan langsung terpotong saat mata Duan Du tiba-tiba bercahaya saat mereka saling menatap.
Bruk..!!
Xi Juan langsung terjatuh pingsan setelah ia di tatap.
“Hmm,, ternyata benar dia adalah cicitnya Kakak, aku tidak menyangka jika kakak ipar Xi Xing akan pergi kedua kecil ini hanya untuk mencari kematian yang tenang setelah perang besar berahir,” gumam Duan Du.
Setelah bergumam Duan Du langsung menjentikkan jarinya lagi.
Seketika Xi Juan dan Li Yu'er tersadar secara bersamaan.
Saat keduanya sadar. Li Yu'er langsung tertegun.
“De.. Dewa.”
“Anda pasti seorang Dewa, mohon bantu suami dan putra hamba,” kata Li Yu'er ingin bersujud, tapi ia merasa kakinya tidak bisa ia jatuhkan.
“Ibu, kenapa harus memohon, dia ini bukan Dewa, melainkan manusia. Lihat saja kakinya tidak menyentuh tanah berarti dia,” kata-kata Xi Juan langsung terputus sambil menutup mulutnya, saking terkejutnya ia langsung jatuh terduduk.
“Se.. Senior mohon bantu Ayah, kakek, kakak dan semua orang yang tidak bersalah di sana,” teriak Xi Juan kini ikut-ikutan.
Tapi Duan Du tidak membalas ucapan keduanya. Melainkan ia kini menatap mata Li Yu'er dan merasa akrap dengan mata tersebut. Tak lama ia mengingatnya.
“Kau mempunyai mata seperti kakak ku, yaitu mampu melihat kekuatan orang lain kecuali seorang yang telah mencapai tingkat setengah Dewa, karena kekuatan matamu saat ini masih level rendah.” Kata Duan Du jujur.
“Kakak, bukan kah kau mempunyai janji kepada kakak ipar ke 4 jika tidak membiarkan seluruh keturunannya mati terbunuh? Terus kenapa kau membiarkan mereka begini?” Tanya Duan Du melalui telepati.
“Dasar nakal, apa aku menyuruh dan menghukummu di sana, maka kau akan berdiam diri. Walau aku mampu menghentikannya dari sini tapi dengan adanya kau di sana mengapa aku harus ikut bertindak. Cepat jalankan hukumanmu atau kakak akan menambah masa hukumanmu lagi,” kata Bai An dengan suara agak licik.
Bai An adalah seoarang Raja Para Dewa, ia menguasai alam semesta ini di bantu oleh para saudaranya yang kini semua menjadi Dewa dan menguasai Dunia Dewa masing-masing dan semua Dewa tunduk kepadanya. Sedangkan sang adik, Duan Du adalah di beri julukan Kaisar Dewa Pengacau, karena kehidupannya tidak lebih dari membuat onar dan mengerjai semua dewa.
Bai An sengaja memberikannya hukuman ini karena ia sudah menebak jika hari ini akan terjadi, lebih tepatnya ia bisa melihat masa depan dalam masa waktu tertentu.
Duan Du dengan cepat menghilang bersama Xi Juan dan Li Yu'er.
Dalam sekejap muncul di depan jendral iblis yang akan memukul Xi Luan.
Hanya dengan tatapan mata saja, Jendral iblis tersebut langsung musnah tanpa sisa.
Betapa terkejutnya semua orang yang ada disana. Termasuk Xi Luan, Xi Juan dan Li Yu'er yang tidak bisa percaya. Bagaimana bisa hanya dengan tatapan mata bisa langsung memusnahkan seorang Jendral Iblis tanpa sisa.
Xi Juan dan Li Yu'er kini semakin percaya tentang adanya Dewa dan kini Dewa tersebut berdiri di depannya.
Saat mereka ingin bertanya tiba-tiba saja tubuh mereka berpindah ke istana.
Duan Du langsung mengangkat tangannya dan waktu seolah tiba-tiba berhenti.
Semua orang menjadi diam tak bisa bergerak. Hanya mata mereka saja yang bisa bergerak dan kini melirik ke arah Duan Du.
Duan Du kini menatap ke arah Xi Xuan sambil menghela nafas lega. Karena ia masih bisa di selamatkan.
Duan Du kini melirik ke arah Raja Iblis dan 3 Jendral Iblis. Mereka datang setelah Xi Xuan mampu membunuh dua Jendral pengkhianat dan satu Jendral Iblis.
Jadi Xi Xuan sudah tidak mampu melawan mereka karena tenaganya sudah terkuras habis.
Kini Du Duan berjalan dengan santai ke arah Raja Iblis. Saat Duan Du ingin membunuhnya. Ia mendengar suara teriakan sedikit panik.
“Tunggu dulu Tuan muda Du, berikan ia kesempatan, jika ia tidak berubah juga maka Tuan muda bisa membunuhnya.”
Suara tersebut menggema dan dapat di dengar semua orang termasuk raja iblis yang kini berkeringat dingin karena ia tahu siapa yang bicara.
“Heeh..!! Mo Shen, De Cang, apakah karena kalian berdua Kaisar Dewa Iblis, sehingga bisa menyuruhku seenaknya,” kata Duan Du dengan kesal. Lalu menambahkan. “Apa kau ingin aku mengacau di Dunia yang kau kelola dan Kakak akan menghukum mu jika kau tidak bisa menjaga yang ia perintahkan.”
Mendengar suara ancaman tersebut yang melalui telepat. Mo Shen dan De Cang langsung diam. Tak lama De Cang memberanikan diri untuk menjawab.
“Bukan begitu Tuan muda Du, aku sebagai Iblis Murni berhak juga memberikan belas kasih kepada kaum ku yang rendah di dunia tersebut. Mohon beri kesempatan.” Kata De Cang melalui telepati dengan penuh harap.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!