Namanya Cyrinda Gayatri Al - Amin . Usianya kini 22 tahun .
Ia baru saja tiba di Jakarta setelah sebelumnya menyelesaikan kuliahnya di London Bussiness School .
Cyrin , begitulah Ia disapa adalah gadis cantik dan periang . Motto hidupnya adalah selalu bekerja keras dalam hal apapun , sesuai arti namanya .
Walaupun kedua orang tuanya adalah pemilik salah satu pabrik produksi batik di Solo , tapi Cyrin lebih memilih untuk bekerja di Jakarta berharap kelak Ia bisa membuat perusahaan sendiri .
" Hai By .... akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi . I miss you so much . " Ucap Cyrin sambil memeluk Byanca Sahabatnya .
Pantas saja mereka saling merindukan. Sudah 4 tahun lamanya mereka tak bertemu sejak mereka lulus SMA .
" Semoga aku juga bisa diterima bekerja di Wiguna Elektronik . Jadi kita bisa sering sering bertemu yah . " Lanjut Cyrin penuh harap .
Begitu besar harapan Cyrin mengenai pekerjaan yang Ia inginkan . Tanpa Ia ketahui ternyata hal itu adalah awal mula kehidupannya yang tenang akan berubah menjadi nano nano .
Seorang pria yang tetap terlihat tampan walaupun tanpa senyum di wajahnya . Memberi kesan yang dingin dan tak mudah tersentuh .
Yah , pria itu adalah Ferrel Antoine Jatmika . CEO Jatmika Company yang memiliki beberapa usaha salah satunya adalah pusat perbelanjaan .
Pria berusia 24 tahun yang merupakan Lulusan Harvard University .
Pria itu sedang melamun memikirkan sesuatu .
" Apa benar dia itu Cyrinda ? " Tanyanya pada dirinya sendiri .
Daffin yang melihat atasan sekaligus sahabatnya itu melamun segera menegurnya .
" Rell ... Ferrell... kamu baik baik saja kan ? " Tanyanya .
Ferrell tersentak dari lamunannya .
" Fin.. sebenarnya Aku belum terlalu yakin soal ini , tapi apa kamu masih ingat gak tentang cerita soal aku yang pernah menyatakan cinta sebanyak 12 kali pada seorang gadis saat SMA ? " Ferrell balik bertanya pada Daffin .
Daffin mengangguk , " Tentu saja aku ingat . Itu juga kan yang akhirnya membuatmu memutuskan untuk kuliah di Harvard . Karena kamu ingin melupakan gadis itu . "
" Memangnya ada apa ? " Tanya Daffinn .
" Sepertinya tadi aku melihat wanita itu . Ia sedang mengikuti meeting dengan tim perencanaan produk . Namun saat kami saling pandang , sepertinya dia tidak mengenaliku . " Jelas Ferrell .
" Kamu yakin itu wanita yang sama ? " Tanya Daffin yang masih tidak percaya. Karena seingatnya kejadian itu terjadi saat Ferrell masih SMA di Solo . Sedang sekarang mereka berada di Jakarta .
Ferrell tak menjawab Ia hanya menaikkan kedua bahunya tanda Ia sendiri tak yakin .
Wanita dari masa lalunya selalu terlihat cantik dan imut . Menggemaskan khas anak sekolah . Sedang wanita tadi terlihat lebih dewasa . Walaupun tak bisa Ferrel pungkiri wanita tadi sangatlah cantik .
" Tapi bukankah ini juga sudah berlalu selama 4 tahun . Sudah pasti Cyrinda yang sekarang akan terlihat jauh lebih dewasa . " Batin Ferrel .
" Lalu jika memang dia , apa yang akan kamu lakukan ? " Tanya Daffin lagi .
" Bagaimana jika aku buat dia mengingat apa yang dulu pernah Ia lakukan padaku . Lalu setelah Ia ingat , bagaimana jika aku membuatnya merasakan hal yang sama saat Ia menolakku ? " Ucap Ferrell dengan percaya diri .
Daffin terlihat berpikir sejenak .
" Sebenarnya bisa saja seperti itu . Tapi sepertinya akan sulit , karena dari ceritamu tadi sepertinya dia tidak terpengaruh dengan kehadiranmu . " Komentar Daffin .
Raut wajah Ferrel seketika berubah .
" Kita lihat saja . Sejauh ini belum ada wanita yang menolakku . " Ferrell membanggakan dirinya .
" Kamu benar Rell , tapi ingatlah jika kamu juga pernah di selingkuhi sekali saat kuliah dan di tolak 12 kali oleh wanita yang sama saat SMA . Bisa saja itu berpengaruh untuk masa sekarang . " Ucap Daffin asal sebelum Ia berlalu meninggalkan ruangan Ferrell , sahabat sekaligus atasannya .
.
.
.
.
.
.
\*\*\*\* hai readers.... aku datang dengan cerita baru lagi nih . sebenarnya pengen nunggu sampai cerita Jackson-Cinta tamat baru UP yang ini... tapi karena cerita ' Karena kamu jodohku ' dikit lagi selesai dan rencana sequel sepertinya tertunda karena readersnya kurang minat 😔😔😔 . Jadinya aku memilih UP cerita ini . semoga cerita ini bisa menghibur kalian yah , jangan lupa like dan komen di setiap bab nya yah \*\*\*\*
Dengan langkah penuh percaya diri , Cyrin memasuki sebuah gedung yang tinggi menjulang milik Wiguna Elektronik .
Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi barang elektronik tempat Cyrin berharap bisa menjadi salah satu bagian dari perusahaan tersebut .
Informasi mengenai lowongan kerja ini Cyrin dapatkan dari sahabatnya semasa SMA di Solo bernama Byanca .
Sudah 4 tahun mereka tak bertemu sejak Cyrin melanjutkan studinya ke London Bussines School setelah mereka lulus SMA . Sedangkan Byanca memilih hijrah ke Jakarta untuk kuliah sekaligus bekerja .
Yah benar , Cyrin termasuk anak yang berasal dari keluarga yang berada . Orang tuanya adalah pemilik perusahaan yang memproduksi batik di solo . Tapi motto hidupnya adalah bekerja keras sama seperti arti namanya . Cyrinda Gayatri , wanita pekerja keras dan cerdas .
Cyrin sudah mengikuti beberapa tes yang di langsungkan oleh Wiguna Elektronik , namun hari ini akan di langsungkan tes wawancara akhir sebagai penentu apakah pelamar diterima bekerja atau tidak .
" Hai By .... akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi . I miss you so much . " Ucap Cyrin sambil memeluk Byanca Sahabatnya .
Mereka memang sudah janjian untuk bertemu di lobby perusahaan .
Pantas saja mereka saling merindukan. Sudah 4 tahun lamanya mereka tak bertemu sejak mereka lulus SMA .
" Semoga aku juga bisa diterima bekerja di Wiguna Elektronik . Jadi kita bisa sering sering bertemu yah . " Lanjut Cyrin penuh harap .
" Aku sih optimis kamu bakal keterima . " Ucap Byanca yang juga membalas pelukan sahabatnya .
" Ya udah yuk , aku antar kamu ke ruangan tempat wawancaranya . " Ajak Byanca yang langsung mengapit lengan Cyrin .
Sementara masih di gedung perusahaan yang sama di sebuah ruangan yang berada pada lantai tertinggi , seorang pria tampan yang merupakan CEO dari Wiguna Elektronik sedang sibuk membaca berkas berkas yang diberikan oleh sekertarisnya .
Dia adalah Nino Alton Wiguna . Pria berusia 24 tahun , lulusan Harvard University .
" Pak , ini CV calon karyawan baru di bagian marketing . Hari ini mereka akan mengikuti tes wawancara akhir . Dari 5 orang pelamar , hanya 3 diantaranya yang akan diterima . " Ucap Alvin , sekertaris Nino .
Sebenarnya Nino malas jika harus berurusan dengan penerimaan karyawan baru . Menurutnya itu adalah tugas bagian HRD .
Tapi matanya terpaku pada CV yang terletak paling atas dari tumpukan 5 CV yang lain .
Ia mengambil map itu lalu sedikit tertegun setelah melihat nama yang sangat Ia kenali .
" Cyrinda Gayatri Al Amin " , Nino membaca tulisan yang tertera di sudut paling atas lembar CV .
Ia melihat alamat yang tertera adalah alamat sebuah apartemen di Jakarta .
" Apakah dia Cyrinda yang sama ? Bukankah Cyrinda tinggal di Solo ? " Gumam Nino .
Ia lalu beralih ke lembar berikutnya yang menampilkan foto wanita cantik dengan senyum manisnya yang tidak pernah berubah di mata Nino .
" Yah... dia Cyrinda ku ... wanita yang hanya bisa kucintai dalam diam semasa SMA 4 tahun silam . " Batin Nino .
" Alvin , kamu percaya takdir ? " Tanya Nino pada sekertarisnya .
Alvin mengangguk , " Tentu saja Pak . Tapi bagaimana perjalanan kita menuju takdir itu kita sendiri yang tentukan . " Komentar Alvin .
" Hemm , aku setuju . Sekarang katakan pada tim HRD jika aku akan ikut sesi wawancara akhir . " Perintah Nino .
" Memangnya kapan wawancaranya dilangsungkan ? " Tanya Nino lagi .
" Sekarang Pak . " Jawab Alvin singkat .
" Astaga Alvin... harusnya kamu bilang dari tadi . Ayo kita kesana . " Ucap Nino lalu segera beranjak keluar dari ruangannya .
Di depan sebuah ruangan yang sebentar lagi akan dilangsungkan tes wawancara akhir ada lima orang wanita yang nantinya tiga diantara mereka akan menempati posisi sebagai karyawan baru bagian marekting di Wiguna elektronik .
Salah satu wanita itu adalah Cyrin . Ia lumayan merasa gugup . Ini pertama kalinya Ia melamar pekerjaan . Ia baru saja lulus kuliah dan langsung melamar pekerjaan atas saran sahabatnya .
" Hai... kenalkan aku Marsha . " Sapa seorang wanita bertubuh mungil dengan senyum manis .
" Hai... aku Cyrinda . " Balas Cyrin menyebut namanya .
" Kenapa belum mulai yah wawancaranya ? Jika sesuai jadwal harusnya sudah mulai sejak 15 menit yang lalu . " Ucap Cyrin memulai obrolan dengan teman barunya Marsha .
" Aku dengar , CEO perusahaan ini akan ikut bergabung menjadi pewawancara jadinya wawancara akan ditunda sampai dia tiba . " Jelas Marsha.
Cyrin hanya merespon dengan berdeham dan mengangguk anggukkan kepalanya .
Tak lama seorang peserta sudah di panggil namanya untuk memasuki ruangan tes .
Cyrin sendiri mendapatkan urutan ke tiga .
Mungkin sekitar 20 menit peserta pertama keluar . Setelah itu di lanjutkan dengan peserta kedua yang ternyata adalah Marsha .
" Semangan Sha . Aku yakin kamu pasti bisa . " Ucap Cyrin menyemangati .
Marsha tersenyum lalu sosoknya hilang di balik pintu ruangan .
Rasa gugup seketika menghampiri Cyrin . Telapak tangannya mulai terasa dingin .
Detik demi detik terasa lebih lama dari biasanya .
Ia ulang ulang materi dari buku yang Ia baca mengenai kiat kiat dalam tes wawancara kerja .
" Jangan gugup Cyrin . Ini pilihanmu , dan untuk menggapainya kamu harus menghadapi ini . " Batin Cyrin menyemangati dirinya sendiri .
Sekitar 20 menit dalam pikirannya sendiri , akhirnya Ia di kejutkan oleh Marsha yang sudah berdiri kembali di hadapannya .
" Rin... akhirnya aku selesai . Sekarang giliranmu . Semangat yah , aku juga yakin kamu pasti bisa . " Marsha balas memberi semangat padi Cyrin .
Setelah mendengar namanya di panggil , dengan langkah sedikit gugup Cyrin menuju ke dalam ruangan tes .
Ia cukup terkejut . Saat masuk ke dalam , hanya ada seorang pria di sana .
" Apakah yang akan mewawancaraiku hanya seorang saja ? " Tanya Cyrin dalam hati .
" Baguslah, gugupku akan berkurang jika pewawancaranya hanya seorang saja . " Batin Cyrin .
" Selamat siang Pak . " Ucap Cyrin sopan .
" Siang . Silahkan duduk Cyrinda . " Ucap sang pria lembut .
Yah pria itu adalah Nino . Dia sengaja meminta tim HRD untuk meninggalkan ruangan . Ia ingin menemui Cyrin seorang diri .
" Dia makin cantik saja . Senyum manisnya tak pernah berubah " , batin Nino saat pertama kali melihat Cyrin .
Awalnya Nino menanyakan hal hal yang biasa di tanyakan saat wawancara kerja . Seperti pengalaman kerja , visi dan misi , dan alasan mengapa Ia harus diterima bekerja .
Cyrin menjawab semua pertanyaan itu tanpa kesulitan . Ia memang sudah menyiapkannya . Terimakasih pada buku yang sejak semalam Ia baca .
Lalu Nino kembali bertanya pada Cyrin hal di luar pekerjaan .
" Cyrinda ... apakah dulu kamu besekolah di SMA Bima Sakti Solo ? " Tanya Nino .
" Betul Pak . Saya lahir dan besar di Solo . Hanya saja saat kuliah saya ke luar negeri . Setelah lulus saya kembali untuk bekerja di Indonesia . " Jawab Cyrin .
" Bagaimana kabarmu ? Apa kamu tidak mengingatku sama sekali ? " Tanya Nino yang kini sudah mendekat padanya .
Nino menarik satu kursi hingga kini Ia duduk di hadapan Cyrin .
" Aku baa..aaik baik saja . Tapi maaf , apa Bapak mengenalku ? " Jawab Cyrin gugup karena Ia merasa Nino sungguh dekat dengannya .
" Aku Nino Alton . Aku kelas 3 saat kamu masih kelas 1 di SMA Bima Sakti . " Jelas Nino berharap Cyrin mengingatnya .
Cyrin menggeleng , masih berusaha mengingat .
" Kita pernah satu divisi di pengurusan Osis . " Tambah Nino .
" Maaf Pak . Tapi saya sungguh tak ingat . " Ucap Cyrin terdengar sangat menyesal .
" Tak apa . Tak masalah jika kamu belum mengingatku . Aku senang kamu melamar pekerjaan di sini . Kita bisa lebih sering bertemu . " Ucap Nino .
" Iya Pak . " Jawab Cyrin singkat .
Meskipun Cyrin masih tak mengerti maksud dari Nino yang mengatakan senang karena akan sering bertemu , tapi Cyrin tak ingin berpikir lebih jauh
" Pulanglah dan istirahat Rin . Sampai jumpa hari senin . " Ucap Nino sebelum akhirnya Ia mengantar Cyrin sampai di depan pintu ruangan .
Beberapa peserta wawancara lain yang melihat kejadian itu menatap penuh tanya . Pasalnya mereka mengetahui jika pria itu adalah bakal CEO mereka .
Setelah itu Cyrin bersama Marsha memutuskan untuk makan siang bersama di salah satu restauran yang tak jauh dari perusahaan .
Dari obrolan bersama Marsha akhirnya Cyrin tahu jika Nino ternyata adalah CEO Wiguna Elektronik atau lebih tepatnya Nino adalah calon bos mereka .
Dan kenyataan lain yang akhirnya Cyrin ketahui jika Marsha di wawancarai oleh 4 orang , termasuk Nino .
" Apa maksud ini semua yah ? Apapun itu mudah-mudahan aku bisa mendapatkan pekerjaan . " Batin Cyrin .
.
.
.
.
.
.
"Tanpa ambisi, seseorang tidak memulai apa pun. Tanpa kerja, seseorang tidak akan menyelesaikan apa pun. Hadiah tidak akan dikirimkan kepadamu. Kamu harus memenangkannya."
.
.
.
.
.
To be continue
**** hai hai hai semua.... ini karya terbaru dari othor pemula ini . Semoga kalian suka yah... walaupun di cerita ini masih sepi ,mungkin karena masih baru tapi aku akan usahain untuk tetap UP sesering mungkin . Jadi untuk kalian yang udah baca like dan komentarin yah , biar aku makin semangat . Stay Healthy. Salam ❤ . ****
Setelah makan siang , mengobrol , dan saling bertukar nomor ponsel dengan Marsha kini Cyrin melajukan mobilnya menuju sebuah kompleks apartemen mewah tempat Ia akan tinggal selama di Jakarta .
Apartemen ini adalah salah satu syarat agar Cyrin mendapat izin merantau ke Jakarta dari satu satunya kakak yang Ia miliki .
Cyrin memiliki seorang kakak bernama Bimo Ganendra Al-Amin . Sering Ia panggil Mas Bimo .
Mereka terpaut usia 2 tahun . Kakaknya inilah yang kini menjadi penerus usaha milik ayah mereka, Bapak Ibrahim Al-Amin yang berlokasi di Solo .
Kakaknya ini juga masih lajang tapi sudah memiliki kekasih bernama Aurora Clarissa yang berprofesi sebagai seorang aktris di Ibukota .
Sebenarnya Cyrin tidak menyetujui hubungan kakaknya dengan Aurora , entah mengapa Ia merasa Aurora tidak tulus mencintai kakaknya .
Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa Mas Bimo belum menikahi Aurora , Ia ingin adiknya bisa menerima calonnya dulu baru mereka akan menikah .
Setelah memarkirkan mobilnya , segera Cyrin berjalan menuju unit apartemennya yang berada di lantai 15 .
Setelah sampai Cyrin segera membersihkan dirinya . Ia merasa sangat gerah . Sungguh Ia harus membiasakan diri dengan udara panas dan jalanan macet ibu kota .
40 menit waktu bagi Cyrin untuk memanjakan dirinya . Kini ia merebahkan dirinya di tempat tidur dan mulai memainkan ponselnya.
Ada beberapa pesan singkat dari Ayah , Ibu dan Mas nya . Segera Ia membalas pesan itu agar tak menimbulkan rasa hawatir bagi mereka .
Selain itu Cyrin juga menerima pesan dari sahabatnya Byanca yang bertanya dimana Alamat apartemennya .
Setelah membalas semua pesan dan berseluncur sebentar di media sosial , kini Cyrin sudah siap di dapur .
Ia berencana untuk membuat spaghetti panggang yang resepnya pernah viral untuk menyambut Byanca sahabatnya .
Byanca berjanji untuk berkunjung ke apartemen Cyrin . Mereka berencana untuk mengadakan pesta piyama seperti yang sering mereka berdua lakukan dulu saat masih SMA .
Byanca datang bertepatan dengan Cyrin yang baru saja selesai dengan kegiatan memasaknya.
" Wahh... gila ... apartemen kamu bagus banget . " Ucap Byanca sambil berkeliling .
" Jangan berlebihan deh... ini juga bukan apartemen aku. Ini apartemen Mas Bimo . " Jawab Cyrin .
Cyrin lalu mengajak Byanca ke meja bar untuk menikmati spaghetti panggang yang baru saja Ia keluarkan dari oven .
" Gak berubah yah, kamu masih aja hobi masak . Minta modal aja sama Ayah kamu, terus buka resto . Dari pada kamu susah susah kerja . " Komentar Byanca .
" Mana boleh seperti itu. Kamu kan tahu aku By , kalaupun aku akan punya usaha sendiri aku .... " Ucapan Cyrin langsung di sela Byanca .
" Aku ingin dari hasil kerja kerasku sendiri . " Sela Byanca menyambung ucapan Cyrin .
" Tuh kamu tahu . " Balas Cyrin lalu tertawa .
" Eh By , kamu tahu gak kalau CEO Wiguna Elektronik itu dulunya senior kita di SMA . " Ucap Cyrin bersemangat sambil menikmati spaghetti panggang buatannya .
" Tahu . Dia itu Pak Nino . Kamu ingat gak sih ,dia itu anak badungnya SMA Bima Sakti yang tiba tiba aja jadi pengurus osis pas kelas 3 . " Ucap Byanca .
" Ohh kamu udah tahu yah ternyata . Soalnya tadi dia yang wawancarain aku . Terus dia bilang deh kalau dulu kami sama di Osis . " Cyrin menceritakan kejadian saat wawancara tadi .
" Hemm... jangan jangan Pak Nino masih ada rasa lagi sama Lu . "
" Masih ada rasa ? Masih kata kamu ? " Cyrin makin bingung .
" Kamu ingat gak sih waktu dulu Mas Bimo sempat berantem sama salah satu anak badungnya SMA Bima Sakti . Nah itu dia si Pak Nino. Kamu masih belum tahu alasan mereka berantem ? " Byanca berusaha membuat Cyrin mengingat Nino kembali .
" Iya tentu saja aku ingat kejadian itu . Masa iya dia Pak Nino . Senior yang dulu itu kan urakan banget . Sedang lihat aja Pak Nino , rapih banget . Kalau alasannya , sumpah deh By sampe sekarang aku gak tahu . "
" Ya kali udah 4 tahun terus Pak Nino masih dengan gaya urakannya . Sekarang dia itu CEO Cyrin sayang . Gayanya harus berwibawa . Kalau soal alasannya , kamu mending tanya aja langsung sama orangnya . "
Ucapan Byanca membuat Cyrin makin penasaran .
" Udahan bahas Pak Nino dong. Kabar Mas Bimo gimana Rin ? " Tanya Byanca .
" Mas Bimo , baik kok . Jangan bilang kamu belum move on . " Selidik Cyrin .
" Tentu aja sudah .... Mas Bimo itu bagai langit Rin . Bagaimanapun usahaku , tetap aja akan sulit untuk ku gapai . " Jawab Byanca .
Benar , Byanca memang menyukai Mas Bimo sejak mereka masih SMA . Tapi sepertinya selama ini Mas Bimo hanya menganggapnya sebagai adik . Padahal Cyrin akan lebih menyetujui Masnya bersama Byanca di banding Si Aktris yang tidak terkenal itu .
" Sekarang kamu ceritain dong gimana waktu kamu kuliah di London Bussines School . Aku sedih banget loh waktu kamu pergi . " Pinta Byanca .
Setelah itu mereka berdua mengobrol sambil menikmati hidangan yang telah di siapkan Cyrin .
Rasanya obrolan sepasang sahabat ini tak akan pernah ada habisnya .
Buktinya kini mereka berdua sudah berada di atas tempat tidur dengan memakai piyama masing masing .
Namun bukannya tidur mereka malah terus mengobrol , dan akhirnya tertidur dengan sendirinya .
Paginya Cyrin bangun lebih dulu . Ia bergegas ke kamar mandi , membersihkan diri dan bersiap dengan setelan pakaian olah raganya .
Sesuai kebiasaannya setiap sabtu pagi Ia akan ke Fittness Center untuk berolah raga .
Setelah siap , Cyrin segera ke dapur dan membuat sarapan ringan untuk dirinya dan Byanca .
Tak lama Byanca muncul dari dalam kamar masih dengan piyamanya .
" Gilaa..... seksi banget kamu Rin , mau kemana sih ? " Ledek Byanca .
" Mau nge-gym lah. Ya kali aku nge gym pakai kebaya . Kamu mau ikut gak ? " Balas Cyrin .
" Mau sih. Tapi aku gak bawa pakaian olah raga . Lagian emang boleh aku ikut , aku kan bukan member . "
" Bolehlah. Aku ada vouchernya kok . Soal pakaian gampang, pakai punyaku aja gimana ? " Bujuk Cyrin sambil menaikkan turunkan alisnya .
Byanca tidak menjawab , hanya memberi isyarat dengan jempolnya tanda Ia setuju .
Di sinilah kedua wanita cantik itu berada . Di sebuah Fitness Center untuk berolah raga .
Cyrin dan Byanca terlihat sangat cantik dan seksi karena kini mereka berdua hanya menggunakan sport bra dan juga celana olah raga ketat yang panjangnya sebatas betis .
Saat sedang serius berolah raga dengan di bantu oleh seorang personal trainer , tiba tiba saja Cyrin di sapa seorang pria .
" Cyrinda ... " sapa pria itu .
" Eh.. Pak Nino . " Balas Cyrin dengan terkejut .
" Kamu nge gym disini juga ? Sendiri ? " Tanya Pak Nino memastikan .
" Iya baru mulai hari ini . Aku bareng Byanca . " Jawab Cyrin sekenanya .
Nino lalu menatap ke arah Byanca kemudian sedikit mengangguk untuk menyapa .
" Kalian masih akrab aja sampai sekarang . " Komentar Nino .
Cyrin merasa sedikit bingung . Sepertinya Pak Nino ini tahu banyak soal dirinya .
Mereka akhirnya berolah raga bersama di selingi dengan obrolan .
" Kamu udah dapat kabar kalau kamu diterima bekerja di perusahaanku kan ? " Ucap Nino .
Cyrin seketika menghentikan kegiatannya yang sedang mengayuh di spinning bike .
" Belum sih Pak . Tapi apa memang benar aku diterima ? " Tanya Cyrin memastikan .
" Tentu saja . Hari senin kamu sudah boleh mulai bekerja . " Balas Nino .
" Siap Pak . " Jawab Cyrin yang makin bersemangat mengayuh spinning bike .
Setelah hampir 90 menit berolah raga , Cyrin dan Byanca sudah dihampiri rasa lelah. Terutama Byanca yang baru kembali berolah raga setelah sekian lama .
" Udahan yuk Rin... " Ajak Byanca yang segera di setujui Cyrin .
Saat mereka pamit pada Nino , mereka segera di cegah oleh Nino .
" Kalian udah sarapan ? Sarapan bareng yuk . " Ajaknya .
" Maaf Pak, tapi kami udah sarapan . " Tolak Cyrin .
" Hemm... kalau gitu malam nanti kalian datang yah ke cafe aku . Aku mengundang kalian berdua , hitung hitung kita reunian sesama anak Bima Sakti . " Bujuk Nino lagi tak kehabisan akal .
" Gimana By ? " Tanya Cyrin . Byanca hanya mengedikkan bahunya .
" Kita usahain yah Pak . " Jawab Cyrin akhirnya .
" Oke. Yuk aku antar kalian pulang . " Tawar Nino .
" Terimakasih Pak , tapi tadi aku bawa mobil kok . " Tolak Cyrin lagi .
" Oke oke ... tapi malam nanti aku tunggu yah , aku akan kirim alamatnya ke ponsel kamu . " Ucap Nino pada Cyrin sebelum mereka benar bernar menghilang dari pandangan Nino .
" Ahh.... kalau dulu aku belum bisa memilikimu , mungkin sekarang ini saatnya Rin . " Ucap Nino lirih sambil memandangi punggung mulus wanita impiannya .
.
.
.
.
" Aku tak peduli dengan banyaknya orang yang menantikanku, karena hingga kini aku masih menantikanmu jadi milikku. "
.
.
.
.
.
To be continue
\*\*\*\* terimakasih readersku tersayang sudah bersedia membaca dan mendukung karyaku . Semoga kalian terhibur yah . Jangan lupa like dan komentarnya , stay healthy , salam ❤ \*\*\*\*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!