QUEEN PSYCHOPATH TRANSMIGRASI
~°QPT-01°~
Di hujan yang lebat ini, dua mobil melaju dengan kecepatan di luar nalar.
Salah satu mobil di belakang terus menekan klakson mobil yang mengartikan untuk berhenti.
Teriakan yang membuat mobil di depan semakin cepat.
Cewek di dalam mobil tengah menangis, dia seolah tidak peduli dengan teriakan yang terus memanggil namanya.
Tapi bayangan hitam nan besar melewati kedua mobil.
???
>Damn it!
*menatap kosong
Suara tabrakan kuat terdengar sampai ujung jalan raya.
Lantas membuat semua orang yang di dalam toko bahkan dari perusahaan sekalipun keluar untuk melihat hal yang terjadi.
Dan dilanjuti ledakan yang hebat, bahkan membuat petir menyambar.
Jeritan-jeritan mulai terdengar.
Api melingkupi mobil yang hancur bahkan dengan Truk Contener yang mengancurkan tiang dan pembatas jalan.
Peristiwa itu tergantikan dengan suara panggilan lembut dengan latar hitam.
???
Nona bangun... Nona hiks...
Perlahan matanya membuka.
Samar melihat seseorang menangis dan menggenggam tangannya erat.
Ya dia terus mengerjapkan mata.
???
DOKTER!!!
*teriak dengan suara sedikit gembira
???
Akhirnya nona bangun hiks... Nona
Rachel Jeani Anderlesvio
Si... siapa?
*suara serak
Ibu Pengasuh
Nona hiks saya pengasuh anda... hiks
Rachel Jeani Anderlesvio
Pengasuh?
*gumam dan merasa ragu
Tapi dokter tiba sangat cepat lalu melakukan beberapa pemeriksaan ringan.
Di luar ruangan setelah memeriksa.
Ibu Pengasuh
Bagaimana dok? Nona tidak apa-apa kan?
Teo Aditya
Dia akan mengalami beberapa nyeri dan ngilu di bagian kepala.
Teo Aditya
Parahnya...
*menunduk
Ibu Pengasuh
Hiks Dokter, saya mohon obati dia sampai sembuh. Apapun yang akan terjadi...
*menangis keras
Teo Aditya
Saya akan pastikan untuk hal itu.
Teo Aditya
Tapi, parahnya dia akan amnesia bahkan jika 1 minggu tidak dapat kembali ingatannya dia akan dikatakan memulai semuanya dari awal.
Ibu Pengasuh
Ti... tidak mungkin!!
Teo Aditya
Ibu harus bersabar, saya tahu Nona Rachel orang yang kuat.
*menunduk
Ibu Pengasuh
Kenapa mereka jahat sekali hiks... kenapa nona bisa merasakan kekejian ini!!
Kepalan kuat sampai buku jari memutih dari sang Dokter membuat pengasuh semakin merasa bersalah dan menangis.
Pengenalan diri/kemampuan: Tidak punya emosi atau tidak mengerti emosi. Pendiem dan gak suka diusik. Benci kebisingan dan pantang di tantang.
:"Hilang ingatan atau memulai kembali dari awal itu tidak masalah, tapi jangan pernah mengganggu ku jika kematian adalah jalan yang terbaik untuk diam.":
Pengenalan diri/kemampuan:
Ramah dan pengertian, sayang banget sama Rachel. Soal bedah membedah bagiannya. Latar belakang misterius.
//Akan aku bedah semua yang menjadi penghalang, jika harus akan kubuat mereka berhenti bernapas untuk selamanya!~/
~°QPT-02°~
Sedangkan Rachel mendengar pembicaraan mereka berdua dari dalam.
Rachel Jeani Anderlesvio
Amnesia?
*melihat diri dengan aneh
Dia merasa ada yang aneh.
Seperti ini bukanlah dirinya.
Namanya tidak ada di ingatannya bahkan dia ragu tubuh itu adalah tubuhnya.
Padahal yang membuat Rachel merasakan itu karena dia hidup di dunia yang berbeda, dunia yang mungkin sudah berganti.
Entah namanya Transmigrasi atau Timetravel.
Disini dunia yang sama dengan orang-orang yang berbeda.
Ibu Pengasuh
Nona...
*lirih jalan mendekat
Dokter turut berdiri di ambang pintu.
Ibu Pengasuh
Apa anda mengenal saya?
Rachel Jeani Anderlesvio
*menatap cuek
Teo Aditya
//sorot matanya, seperti dia tidak memilik emosi.//
Dokter membatin sedikit membulatkan mata karena terkejut.
Ibu Pengasuh
Nona, saya pengasuh anda dari anda kecil😟
Ibu Pengasuh
Nona... jawab saya, apa anda mengenal saya?
*menggenggam tangan Rachel
Rachel melirik sinis pada tangan pengasuh.
Ibu Pengasuh
Ukht...
*merinding
Pengasuh menarik tangannya karena sadar dengan lirikan mata Nona Mudanya.
Teo Aditya
Sepertinya memang benar.
*gumam
Teo Aditya
Nona, apa anda tahu siapa saya?
Rachel Jeani Anderlesvio
Jika aku tidak menjawab akankah kalian berhenti bertanya?
Rachel berkata dengan datar bahkan tidak ada yang mengerti dengan raut wajahnya yang begitu santai.
Rachel Jeani Anderlesvio
*membuka infusan
Rachel Jeani Anderlesvio
Aku punya nama, dan namaku Rachel.
*beranjak dari ranjang
Teo Aditya
Bagaimana mungkin, bukankah dia amnesia?
*gumam
Sebelum Teo mendapatkan jawaban, Rachel sudah menerobos pergi keluar ruangan.
Ibu Pengasuh
Nona tunggu!!
*berlari menyusul
Teo Aditya
Kenapa dia sangat berbeda? Apa mereka membuat Rachel mendapat pukulan keras pada mentalnya sekarang?
*menggertakan gigi
Dan di detik kemudian dia tersadar lalu celingak-celinguk menelusuri arah kemana orang yang asalnya ada di dalam ruangan.
Teo Aditya
Apa mereka pergi?
Teo Aditya
Aishh, sepertinya kali ini Rachel akan banyak menyusahkanku.
*memijat tengkuk leher
Terpaksa Rachel harus ikut dengan yang katanya pengasuh dirinya dari kecil.
Rachel Jeani Anderlesvio
Bahkan tidak ada ingatan sama sekali, rasanya seperti mayat tak bernyawa.
*ucap pelan tapi tetap terdengar
Ibu Pengasuh
Nona... anda akan baik-baik saja, saya yakin itu.
Pengasuh itu memecahkan keheningan yang hanya terdengar musik dari radio mobil.
Rachel Jeani Anderlesvio
Emh...
Dan mobil itu berhenti di depan rumah yang cantik dan cukup besar.
Mansion Keluarga Anderlesvio
Rachel Jeani Anderlesvio
Ini...
Ibu Pengasuh
Ini rumah Nona.
Ibu Pengasuh
Papah dan mamah Nona mempercayai saya untuk mengurus rumah ini.
Rachel Jeani Anderlesvio
Pa-pah? Ma-mah?
*ucap mengeja dan terasa sedikit aneh
Ibu Pengasuh
Mereka sudah tiada.
*senyum pahit
Rachel Jeani Anderlesvio
Oh
Ibu Pengasuh
Oh?
*menoleh heran
Pengasuhnya tahu jika Rachel yang dulu akan selalu bersedih dan mengenang kedua orang tuanya, tapi kali ini berbeda dengan hanya mengatakan 'oh'.
Ibu Pengasuh
Masuk Nona, anda harus banyak beristirahat.
Rachel Jeani Anderlesvio
*pergi duluan
Ibu Pengasuh
Ya tuhan, aku mohon jagalah nona muda dengan baik, aku sangat mengkhawatirkannya.
*gumam
Rachel menaruh rasa penasaran walau tidak begitu besar.
Ruangan serba Pink dan Putih.
Rachel Jeani Anderlesvio
Sangat mengerikan.
Ada foto bingkai yang besar disana.
Rachel Jeani Anderlesvio
Apa itu aku?
Ibu Pengasuh
Iyah itu nona.
Entah darimana, Pengasuh datang dan mendekati Rachel.
Ibu Pengasuh
Ini kamar Nona.
Ibu Pengasuh
Anda sangat menyukai hal yang berwarna Pink, dari mulai warna dan makanan.
Ibu Pengasuh
Sebelum kejadian itu...
Rachel Jeani Anderlesvio
Kejadian?
Ibu Pengasuh
Emh, anda jatuh dari balkon sekolah.
*meneteskan air mata
Rachel mengerutkan halis, dia tidak tahu apapun tapi hati yang paling dalam kata 'Sekolah' artinya menyenangkan.
Rachel Jeani Anderlesvio
Aku ingin pergi kesana.
Rachel Jeani Anderlesvio
Apa kamu tuli?😒
Ibu Pengasuh
Nona, beristirahat lah 3 hari ini, anda tidak boleh pergi kesana. Saya akan mengatur untuk memindahkan sekolah anda.
Rachel Jeani Anderlesvio
Kamu memaksaku.
*menatap sinis dan dingin
Ibu Pengasuh
Ukht... tapi Nona.
Rachel Jeani Anderlesvio
Keluar! Lusa nanti antar aku kesana.
Pengasuh juga terpaksa berkata baik yang artinya iyah.
Dia hanya tidak ingin membuat Nonanya banyak berfikir yang tidak-tidak.
~°QPT-03°~
Di Kota Metropolitan dengan penuh kekejaman juga pengorbanan banyak sekali yang sukses jika punya tekad.
Jika tidak kayak atau pintar maka hidup sengsara dengan penuh kesusahan.
Ibu Pengasuh
Nona baju anda ada di ruang ganti.
Lagi-lagi tidak ada jawaban.
Ibu Pengasuh
//aku masih takut dengan keadaan nona😥//
Sedangkan Rachel yang memakai bajunya dengan sedikit perlahan. Ada lilitan perban di kepala, paha dan lengannya.
Baginya itu bukan masalah. Tapi bagaimana baju kuno yang ia pakai; Baju yang tertutup rapat, kebesaran dan warnanya yang tidak menarik.
Dia memakai baju lain yang ada di lemari.
Lalu turun kebawah untuk sarapan.
Ibu Pengasuh
Nona sarapan du—astaga!
*tertegun
Ibu Pengasuh
Apa roknya tidak terlalu pendek?
Rachel Jeani Anderlesvio
*mengangkat bahu lalu makan sandwich
Ibu Pengasuh
//kenapa nona ingin memakai baju sekolah yang baru?//
Tapi pertanyaan itu jelas tidak akan terjawab karena kondisi Rachel yang di sudut pandangnya masih hilang ingatan.
Ibu Pengasuh
Cantik sekali nona, anda bahkan lebih cantik dari seorang peri😊
Rachel Jeani Anderlesvio
Terimakasih.
*jawab tanpa menoleh
Rachel kelas 11. Saat dia turun dari mobil, banyak pasang mata yang melihat nya dengan rasa menyedihkan bahkan ada yang menyeringai atau tertawa.
Rachel Jeani Anderlesvio
//apa mereka gila?//
Ibu Pengasuh
Nona saya kira, sebaiknya kita pulang saja😷
Rachel Jeani Anderlesvio
Tidak.
Dengan rilikan mata Rachel, Pengasuh pergi walau hatinya tak tenang.
Siswa-Siswi
Yo lihat cewek yang masih hidup ini😏
Siswa-Siswi
>Iyah, gue kira ni bocah udah mati!
Siswa-Siswi
Haha iyah, jijik banget gue lihat dia disini.
Siswa-Siswi
>Sok ramah, ceria padahal pura-pura. Dasar yatim piatu gak tau diri!
Siswa-Siswi
>palingan bentar lagi nangis tuh!
Siswa-Siswi
Yoi.
*menimpali
Berbeda dengan prediksi mereka, Rachel jalan santai.
Seperti cemoohan itu bukan tertuju padanya.
Mereka sedikit aneh tapi tetap tidak ada yang berhenti menertawakannya.
'Lihat cewek badut!', sampai 'cabe dari lautan' mereka teriaki.
Seseorang memegang bahunya seperti memukul tapi pelan.
???
Lo ternyata masih hidup!
Nadanya sedikit berbeda, apa mungkin pada akhirnya menghina dia lagi.
???
Apa kabar? Lo gak amnesia kan?
Rachel Jeani Anderlesvio
Siapa?
???
Ya elah, jangan bilang lo amnesia beneran.
Rachel lanjut berjalan sebelum akhirnya seseorang itu menghadangnya lagi.
Raka Mahendra
Gue Raka sahabat lo yang teramat ganteng😎
Rachel Jeani Anderlesvio
Aku—
Raka Mahendra
Weh sejak kapan lo tobat?😨
*terkejut
Rachel Jeani Anderlesvio
Aku bukan penganut.
Pembicaraan itu lam-kelamaan menjadi canggung.
Rachel hanya menatap sinis sampai Raka ikut bungkam.
Rachel Jeani Anderlesvio
Kamu menghalangi jalanku.
Dengan tubrukan pelan Rachel sudah pergi dari sana.
Raka Mahendra
Rachel tunggu!!
*menyusul
Di depan kelas yang bertuliskan 11-C
Dia diberi tahu bahwa itu kelasnya.
Rachel Jeani Anderlesvio
*menutup mata
Suara lemparan vas tepat melewati wajahnya.
Rachel Jeani Anderlesvio
*menatap seluruh kelas
Kacau, kotor dan berisik.
Itu komen pertama di dalam pikirannya.
Raka Mahendra
Masuk aja napa!
Raka Mahendra
Bangku 5 barisan ke 4.
*bisik
Rachel Jeani Anderlesvio
*jalan mendekati meja
Raka Mahendra
//apa dia emang amnesia? Masa sih!//
Rachel terjatuh karena ada kaki yang menghalanginya.
???
Lihat ini rachel yang bunuh diri karena di tolak sama senior.
*tatapan merendahkan
Lalu seluruh mata memandang Rachel yang masih posisi terjatuh.
Dan terdengar makian dan tawaan lagi.
Siswa-Siswi
>>Raka kalau lo mau ngebela dia, pikir-pikir lagi, dia kan cabe, ya gak?
Raka Mahendra
Chel bangun, lo jangan dengerin mereka.
*menarik tangan Rachel
Rachel Jeani Anderlesvio
*menepis kasar
Rachel mendekati seseorang yang menghalangi jalannya. Auranya seakan memakan suara dari tenggorokan mereka.
Rachel Jeani Anderlesvio
*menarik kerah
???
Ught...
*keringat dingin bercucuran
Rachel Jeani Anderlesvio
By one pulang sekolah❄+++
*bisik
Tangan Rachel meraih bunga tulip putih dan kamboja di atas mejanya.
Rachel Jeani Anderlesvio
*menyumpal ke dalam mulut sembari tersenyum
???
Ukht... rac.. rachel!!
*memberontak
Raka Mahendra
Chel..
*bergidik ngeri
Setelah itu Rachel duduk di bangkunya lalu menatap keluar.
Seperti tidak terjadi apa-apa.
Bisik-bisik pun mulai terdengar.
Siswa-Siswi
Hey, apa ini Rachel yang lugu itu?
Siswa-Siswi
>Sepertinya iyah, tapi dia berubah drastis. Jadi aneh
Siswa-Siswi
Mungkin dia capek berpura-pura lugu!
Raka Mahendra
//apa ini Rachel yang dulu gue kenal?//
Guru masuk kedalam ruangan.
Lalu semua orang duduk di tempat masing-masing.
Note Rachel dulu: Dia sangat ceria di depan sahabatnya, lugu dan nerd didepan semua orang. Walau selalu di olok, dia orangnya penyabar kelas kakab.
Pengenalan diri/kemampuan: Suka sama basket, anggota basket. Sayang pake banget sama Rachel, dingin sama pengusik, kadang pecicilan kalau sama Rachel manja dan care orangnya. Latar misterius.
->Gue selalu ingin melindungi dia, tapi gue selalu gagal<-
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!