NovelToon NovelToon

Return Of God Emperor

Bab 1 – Xing Guang Jiejue

Cahaya emas menerjang keluar, menghancurkan jiejue. Langit menggelap, guntur bergemuruh, petir ungu turun menghantam Fan Yin Gu diikuti bola api langit. Lian Song dan lainnya tidak bisa

masuk Fan Yin Gu, hanya melihat dari luar semua yang terjadi. Setelah langit kembali

cerah, hujan bunga fengwei turun diseluruh Fan Yin Gu. Disaat mereka masih

melihat fenomena yang terjadi, Dong Hua Di Jun sudah menggendong Bai Feng Jiu

yang penuh luka keluar dari Fan Yin Gu. Dong Hua Di Jun hanya melewati mereka,

segera membawa Bai Feng Jiu ke Bi Hai Cang Ling.

Dong Hua membaringkan Bai Feng Jiu dan duduk disamping

ranjang melihat Bai Feng Jiu yang pucat dengan badan penuh luka hingga ke

tulang. Zhe Yan segera memeriksa keduanya “Dong Hua, Xiao Jiu dalam kondisi

mati suri, lukanya sangat parah, melukai jantung dan jiwa dewanya… apa yang terjadi

sebenarnya di Xing Guang Jiejue ? kondisimu walau tidak separah Xiao Jiu, tapi

kekuatanmu… Qiu Shui Du sudah bersih dari tubuhmu…” Dong Hua melihat Zhe Yan

“Zhe Yan, selamatkan Xiao Bai…” Zhe Yan “Dong Hua, Xiao Jiu adalah anak yang

kubesarkan dari kecil, tidak perlu kau minta, aku juga akan berusaha

menyelamatkannya… hanya saja kondisinya, semoga Xiao Jiu bisa bertahan…

sebaiknya kita keluar, biarkan Cheng Yu menggantikan bajunya…” Cheng Yu sudah

maju dengan linangan air mata “Cheng Yu, oleskan saleb ini ke luka Xiao Jiu…”

Dong Hua sudah merebut saleb itu sebelum sampai ke tangan Cheng Yu “keluar…”

semuapun keluar.

Tanpa mempedulikan lukanya sendiri, Dong Hua perlahan

membuka baju Feng Jiu, melihat semua lukanya. Dong Hua menitikkan air mata,

mencium semua lukanya, membersihkan dan mengobati Feng Jiu. Setelahnya, kembali

memanggil Zhe Yan memeriksa “Dong Hua, lukamu ini juga harus diobati…” Dong Hua

duduk mematung melihat Feng Jiu membiarkan Chong Lin membantu mengobati lukanya.

Zhe Yan memberikan ramuan untuk Dong Hua dan Feng Jiu. Dong Hua tidak

mempedulikan dirinya, menyuapi Feng Jiu ramuan. Feng Jiu tidak bisa meminum

ramuannya, selalu keluar dari bibirnya. Dong Hua meminum ramuan Feng Jiu,

semulut-semulut menyuapi Feng Jiu.

Selama 6 bulan, Dong Hua Di Jun tidak mempedulikan dirinya, terus setia menjaga Bai Feng Jiu yang

masih terbaring tidak sadarkan diri. Sejak keluar dari Xing Guang Jiejue, Dong

Hua Di Jun menggendong Bai Feng Jiu yang terluka ke Bi Hai Cang Ling. Dong Hua tidak

menjelaskan apapun, dia juga sebenarnya tidak jelas apa yang terjadi. Keluarga

Bai awalnya ingin membawa Bai Feng Jiu kembali ke Qing Qiu, tidak mendapat

persetujuan Di Jun hanya bisa pasrah.

Beberapa hari setelah pertarungan Xing Guang Jiejue, Sie Gu

Cou sudah membawa Bai Gun Gun ke Bi Hai Cang Ling. Bai Gun Gun sudah saling

mengenal dengan Dong Hua Di Jun dan semua keluarga Bai. Dong Hua menyerahkan

Bai Gun Gun pada keluarga Bai, dia tidak beranjak dari samping Bai Feng Jiu.

Ban Xin Liu Li Jie di jari Bai Feng Jiu, tiap hari mengeluarkan cahaya ungu

yang lemah. Luka Bai Feng Jiu melukai jantung dan jiwa dewanya, walau berhasil

menyelamatkan nyawanya, tidak tahu kapan akan sadar. Dibawah perawatan Dong Hua

dan Zhe Yan, semua luka luar Bai Feng Jiu dan Dong Hua sudah sembuh.

Zhe Yan masuk memeriksa Dong Hua Di Jun “Dong Hua, kau

tidak bisa begini terus, kau harus biguang secepatnya” Dong Hua memegang tangan

Feng Jiu “Zhe Yan, tunggu Xiao Bai sadar, aku baru biguang” Zhe Yan menggeleng

“Dong Hua, Xiao Jiu tidak tahu kapan sadar, bahkan mungkin kau selesai

biguangpun yatou belum sadar. Lebih baik kau manfaatkan waktu biguang

secepatnya, jangan sampai yatou sadar, ada hal lain lagi yang terjadi” Dong Hua

mengangkat kepala melihat Zhe Yan ‘apa yang dikatakan Zhe Yan betul, jika Xiao

Bai sadar dan melihat kondisinya saat ini pasti akan khawatir. Lagipula dengan

kondisinya saat ini juga tidak bisa melindungi Xiao Bai’.

Zhe Yan meneruskan “Dong Hua, walau qiushui du dalam

tubuhmu sudah bersih semua. Sekarang kemampuanmu tinggal 1 tingkat belum lagi

lukamu yang sebelumnya belum pulih. Jangankan menjaga Xiao Jiu, bahkan kau

tidak bisa menjaga dirimu sendiri.” Dong Hua “kalau aku biguang, Xiao Bai

bagaimana ? Gun Gun ?” Zhe Yan “kau biguang saja dengan tenang, keluarga Bai

akan menjaga mereka”.

Dong Hua menghela nafas “keluarlah, aku akan memikirkannya…” Zhe Yan tahu Dong Hua

memerlukan waktu memikirkannya. Dong Hua dengan tidak mudah menunggu 200 tahun

untuk bertemu Feng Jiu, hampir berpisah selamanya di Xing Guang Jiejue.

Sekarang demi memulihkan kondisi, harus berpisah lagi. Perpisahan kali ini

walau untuk kebaikan mereka berdua, tapi untuk Dong Hua, hal ini sangat berat.

Dong Hua berbaring disamping Feng Jiu ‘Xiao Bai, kapan kau akan bangun ? Zhe Yan

benar, aku harus segera biguang, kondisiku yang sekarang tidak dapat

melindungimu. Xiao Bai, sementara aku biguang, ayahmu pasti akan membawamu ke

Qing Qiu, kita akan berpisah lagi. Aku akan secepatnya mengembalikan kekuatanku

dan mencarimu di Qing Qiu, kau harus menungguku. Xiao Bai, tunggu aku sudah

pulih dan kau sudah bangun, aku akan memberimu pernikahan yang tak terlupakan.

Kau harus menungguku, kau tidak boleh berkeliaran lagi’ mencium keningnya.

Dong Hua mengumumkan dia akan biguang di Bi Hai Cang Ling, Bai Feng Jiu dan Bai Gun

Gun akan dibawa ke Qing Qiu. Dong Hua mengatur Chong Lin untuk selalu memantau

perkembangan Bai Feng Jiu bersama Lian Song, Cheng Yu, dan Sie Ming. Dengan berat

hati, Dong Hua melepas Bai Feng Jiu dibawa Bai Yi ke Qing Qiu. Zhe Yan mengatur

Bai Feng Jiu di Yan Hua Dong agar membantu pemulihan tubuhnya.

300 tahun setelahnya, hujan bunga Fengwei dan 9981 burung berterbangan di Qing Qiu

diatas Yan Hua Dong. Bai Chen “Zhe Yan, ada apa ini ?” Zhe Yan tersenyum “xiao yatou,

akan segera sadar” bersama masuk ke Yan Hua Dong. Keluarga Bai sudah berkumpul

di samping Bai Feng Jiu. Dari luar Yan Hua Dong, bertebaran cahaya merah yang

bersama-sama masuk ke Yan Hua Dong, masuk ke tanda bunga Fengwei di kening Bai

Feng Jiu. Tanda bunga Fengwei memancarkan kemilau kemerahan diikuti tubuh Bai

Feng Jiu yang terangkat dan terbalut dalam cahaya merah keemasan, rambutnya

perlahan berubah merah keemasan.

Setelah tubuh Bai Feng Jiu berbaring kembali, Zhe Yan memeriksanya “semua jiwa Xiao Jiu

sudah bersatu kembali dan sekarang dia sudah Shan Shen”. Bai Yi “Shan Shen,

Xiao Jiu Shan Shen ? bagaimana bisa ?” Zhe Yan “tampaknya kali ini dia

memperoleh keberuntungan dalam kemalangan” Bai Chen “Zhe Yan, kenapa Xiao Jiu

belum sadar ?” Zhe Yan “Chen Chen, jangan terburu-buru, yatou akan sadar,

biarkan dia beristirahat, saatnya tiba dia akan bangun” Gun Gun duduk disamping

Feng Jiu “Niang Qin, Niang Qin, kapan kau bangun ? kau tidak menginginkan Gun

Gun kah ?” Bai Chen “Gun Gun, ibumu mana mungkin tidak menginginkanmu, hanya

lukanya terlalu parah sebelumnya, jadi memerlukan waktu yang lebih lama untuk

sembuh”.

Setiap hari Gun Gun menemani Feng Jiu, hanya pergi untuk sekolah dan berlatih. Seminggu

kemudian, Bai Feng Jiu membuka mata, saat tidak ada yang menemaninya. Bai Feng

Jiu terduduk dan melihat sekeliling, berjalan keluar dari Yan Hua Dong. Gun Gun

yang baru pulang dari sekolah, dari jauh sudah melihat Bai Feng Jiu, berlari

memeluknya “Niang Qin… Niang Qin… kau sudah bangun… Niang Qin…”. Bai Feng Jiu

berdiri terdiam melihat Bai Gun Gun yang memeluknya. Gun Gun “Niang Qin, kau

kenapa ? kenapa tidak bersuara ?”. Bai Feng Jiu “kau siapa ?” Gun Gun melerai

pelukan “Niang Qin, kau kenapa ? tidak mengenal Gun Gun ?” Feng Jiu “Niang Qin

? Gun Gun ? kau siapa ? ini dimana ?”.

Mi Gu yang menemani Gun Gun segera menghampiri “Nu Jun, kau sudah sadar ?” Feng Jiu

“kau siapa lagi ?” Mi Gu “Nu Jun, aku Mi Gu, kau tidak kenal ?” Feng Jiu

menggeleng. Mi Gu menarik tangan Feng Jiu “Nu Jun, Mi Gu membawamu ke Zhe Yan

Shan Shen” Feng Jiu menahan dan menepis tangan Mi Gu, melihatnya dingin “ada

apa bicara saja, tidak perlu menarik. kau siapa ? katakan ini dimana ? siapa

kalian ?” Gun Gun anak pintar, segera membaca situasi ada yang salah dengan Bai

Feng Jiu “Niang Qin, aku Bai Gun Gun, putra Niang Qin. Dia adalah Mi Gu shushu,

yang menemani Niang Qin dari dulu. Disini adalah Qing Qiu.” Feng Jiu “Qing Qiu

?” Gun Gun dan Mi Gu mengangguk “Niang Qin, kita ke gua rubah dulu. Mi Gu

shushu, tolong panggilkan Zhe Yan Shan Shen ke gua rubah. Niang Qin ayo…” Feng

Jiu mengamati Gun Gun sejenak dan mengikutinya.

Di gua rubah, Bai Yi sedang mengurus masalah Qing Qiu bersama Bai Chen. Wen Xin – Bai

Yi Fu Ren sedang menyiapkan makan siang. Gun Gun membawa Feng Jiu masuk sambil

berteriak “waigong, si shu gong, waipo…” semua keluar mendengar teriakan Gun

Gun. Bai Chen “Xiao Jiu, kau sudah sadar ?” Feng Jiu melihat dingin ketiganya.

Bai Yi “Xiao Jiu, kapan kau sadar, bagaimana kondisimu ?” Bai Yi Fu Ren segera

memeluk “Xiao Jiu, akhirnya kau sadar, kau mengagetkan kami semua” Feng Jiu

berdiri tak bergerak “kalian siapa ? siapa Xiao Jiu?” Bai Yi Fu Ren melerai

pelukan “Xiao Jiu…” Zhe Yan berjalan masuk dari luar “yatou, sudah bangun…” mau

mengambil tangan Feng Jiu. Feng Jiu segera menghindar “kau siapa ?”.

Gun Gun menarik tangan Feng Jiu “Niang Qin, ini adalah Zhe Yan Shan Shen, dia tahu

pengobatan” menaruh tangan Feng Jiu ditangan Zhe Yan. Zhe Yan memeriksa dengan

seksama “yatou sudah pulih… tidak ada masalah dengan tubuhnya…” Gun Gun “kenapa

Niang Qin tidak mengingat Gun Gun ?” Zhe Yan “yatou, apa yang kau ingat ? apa

kau ingat siapa dirimu ?” Feng Jiu menggeleng. Zhe Yan menghadap semua

“sepertinya yatou hilang ingatan” Bai Chen “ini bagaimana baiknya ?” Zhe Yan

“Chen Chen, kau jangan panik dulu. Mungkin yatou hanya tidak sadarkan diri

terlalu lama, sehingga ingatannya terganggu. Harusnya perlahan ingatannya akan

kembali”

Bab 2 – Hilang ingatan

        Bai Yi Fu Ren (Wen Xin) memeluk Feng Jiu “anakku, kau sudah menderita ?” Feng Jiu melihat

semua dengan pandangan kosong “siapa sebenarnya kalian ?” Zhe Yan menjelaskan

“yatou, aku adalah Zhe Yan, ini Bai Chen – si shu mu, ini Bai Yi – ayahmu, ini

Wen Xin - ibumu, ini Mi Gu - temanmu, ini Bai Gun Gun – putramu. Kami semua

adalah keluargamu. Kau adalah Bai Feng Jiu – Qing Qiu Nu Jun - Bai Feng Jiu” Feng

Jiu “Bai Feng Jiu ?” Zhe Yan mengangguk. Bai Chen “Xiao Jiu, apa kau tidak

mengingat apapun ?” Feng Jiu menggeleng “seperti ada seorang pria yang terus

memanggil ‘Xiao Bai’. Apa kalian tahu siapa ‘Xiao Bai’ ?” semua saling

memandang. Zhe Yan “apa kau tahu siapa pria itu ?” Feng Jiu menggeleng “aku

tidak bisa melihat rupanya, hanya terdengar suara” Gun Gun “Niang Qin, ‘Xiao

Bai’ adalah Niang Qin. Fu Qin sering memanggil Niang Qin ‘Xiao Bai’” Feng Jiu

“Fu Qin ? aku adalah ‘Xiao Bai’” menunjuk dirinya sendiri. Gun Gun mengangguk

“kalau begitu dimana Fu Qin-mu ?” Gun Gun “Fu Qin sedang biguang di Bi Hai Cang

Ling. Setelah Fu Qin chuguang, akan kesini menjemput kita” Feng Jiu “biguang ?

Bi Hai Cang Ling ?” memegang kepalanya.

            Bai Yi “Xiao Jiu, kau baru sadar, tidak perlu memaksakan

diri mengingatnya. Kau istirahat saja, jika tubuhmu pulih, pasti segera

mengingatnya” Bai Yi tidak ingin Bai Feng Jiu mengingat Dong Hua Di Jun, takut

Bai Feng Jiu berbuat yang tidak-tidak lagi. Bai Yi Fu Ren “Gun Gun, bawa ibumu

istirahat dulu, makanan akan segera siap” Gun Gun menurut, membawa Feng Jiu ke

kamarnya beristirahat. Gun Gun menceritakan yang dia tahu pada Feng Jiu.

            Bai Chen “Zhe Yan, ini bagaimana baiknya ? jika Di Jun

chuguang dan menemukan Xiao Jiu begini, apa lagi yang akan terjadi !” Zhe Yan

“haih, mereka ini pasangan yang menderita. Biarkan yatou merawat diri dulu,

semoga ingatannya cepat kembali. Dong Hua juga belum chuguang, masih ada waktu

mengembalikan ingatan yatou” Bai Yi “yang penting dia sehat-sehat”.

            Lian Song, Cheng Yu, Sie Ming, Chong Lin, dan Yan Ci Wu

juga akhirnya mengetahui kondisi Feng Jiu. Feng Jiu tidak mengingat mereka

semua, bersikap sungkan dan sopan pada semuanya. Semuanya tidak terbiasa dengan

sikap Feng Jiu yang seperti ini, selalu was-was pada mereka. Bahkan terhadap

Gun Gun pun, Feng Jiu belum mempercayainya sebagai putranya. Bai Feng Jiu masih

menyukai keramaian, bersikap ramah dan ceria seperti Bai Feng Jiu, hanya tidak

mengakrabkan diri. Selama dia belum mengingat, Bai Feng Jiu tidak mau sembarangan

mempercayai omongan yang lain. Setelah bangun, setiap hari Bai Feng Jiu

menyempatkan diri bermeditasi di Yan Hua Dong, keluar setelah Gun Gun pulang

sekolah.

            Bai Yi “Xiao Jiu, tubuhmu sudah membaik, ikutlah Gun Gun

bersekolah. Dulu kau sudah ketinggalan banyak pelajaran, sudah waktunya kau

menyelesaikan semuanya. Kau juga harus mulai mengurus semua persoalan di Qing

Qiu. Sebagai Qing Qiu Nu Jun, ini semua adalah tanggung jawabmu” Feng Jiu

“sekolah ? persoalan Qing Qiu ? baik, diedie bisa memberikannya padaku” Bai Yi

kaget segampang itu Feng Jiu menyetujuinya. Bai Chen pun terpana “Xiao Jiu, ini

ada beberapa, coba kau pelajari, ada yang tidak mengerti tanyakan pada si shu”

Feng Jiu mengangguk “baik, si shu…” mengambil laporan.

            Feng Jiu hanya sebentar melihatnya, menyerahkan kembali

pada Bai Yi dan Bai Chen “diedie, si shu, yang ini……” dengan lancar

mengutarakan pendapatnya. Bai Yi dan Bai Chen terkejut, tidak dapat mengatakan

apapun, arahan Feng Jiu diluar pemikiran mereka. Bai Yi “Xiao Jiu, bagaimana

kau bisa memikirkan hal ini ?” Feng Jiu melihat Bai Yi aneh “diedie, bukankah

ini persoalan yang sangat mudah !” Bai Yi saling memandang bersama Bai Chen.

Bai Chen “Xiao Jiu, bagaimana kalau besok ikut dalam rapat ?” Feng Jiu langsung

menyetujui “baik…”.

            Sesuai permintaan Bai Yi, Feng Jiu mengikuti Gun Gun ke

sekolah. Dia bertemu banyak orang yang mengaku mengenalnya, tapi tidak mengenal

semuanya. Guru “Feng Jiu xiao dianxia, akhirnya kau kembali ke sekolah. Tubuhmu

sudah pulih ?” Feng Jiu memberi hormat “sudah guru, terima kasih atas perhatian

guru” Guru dan teman sekelas terkejut dengan sikap Bai Feng Jiu, guru salah

tingkah “baik… baik… duduklah… sudah waktunya kau mengejar ketinggalanmu” Feng

Jiu memberi hormat lagi dan duduk disamping Gun Gun, gurunya sampai terpana

salah tingkah.

            Feng Jiu awalnya mendengar dengan seksama, lama-kelamaan

dia tertidur. Guru dan teman sekelas yang melihat geleng-geleng, inilah Bai

Feng Jiu yang mereka kenal. Guru perlahan menghampiri “Feng Jiu xiao dianxia,

Feng Jiu xiao dianxia…” membangunkannya. Feng Jiu terbangun langsung berdiri

“iya guru, ada apa ?” semua menertawakannya, Feng Jiu mengendarkan pandangan

bingung pada semuanya. Gun Gun melihat Feng Jiu dengan cemas. Guru mengetesnya

“Feng Jiu xiao dianxia, pelajaran hari ini, apa sudah faham ?” Feng Jiu

mengangguk mantap “faham…” semua berbisik, mengira Feng Jiu hanya mengatakan

itu karena tertangkap basah tertidur, dulu Feng Jiu tidak kurang melakukan hal

seperti ini.

        Guru mengetes “baik, kalau begitu Feng Jiu xiao dianxia, bisa mengulang yang tadi

guru sampaikan sekali lagi” Feng Jiu mengangguk mantap “baik… didunia... bla…

bla… bla..” menjelaskan ulang semua yang tadi diajari bahkan lebih jelas dan

lebih lengkap daripada yang dijelaskan guru sebelumnya. Semua terbelalak

melihat Feng Jiu, ini adalah ajaran Dhamma yang paling tidak disukai Feng Jiu

dulunya. Mereka yang sebelumnya tidak mengerti dengan penjelasan guru, malah

tercerahkan setelah mendengar penjelasan Feng Jiu. Guru mengangguk-angguk “Feng

Jiu xiao dianxia, bagus sudah banyak kemajuan. Kalau begitu…” mengetes hal

lainnya, dan seperti sebelumnya Feng Jiu menjawabnya dengan tepat.

        Sepulang dari sekolah, Bai Feng Jiu pun mengikuti rapat dengan para tetua di Qing Qiu.

Sama seperti di sekolah, awalnya Feng Jiu mendengarkan dengan serius, semakin

lama sikapnya semakin dingin. Para tetua merasa Feng Jiu hanya anak kecil yang

tidak mengerti apa-apa, apalagi sejarah Feng Jiu yang senang bermain. Setelah

mendengar semua laporan, Feng Jiu memberikan solusi dengan acuh tak acuh,

membuat semua kaget. Bai Yi dan Bai Chen pun terpana pada penuturan Feng Jiu

dan hanya duduk menemani mendengar semua arahan Feng Jiu.

        Bai Yi sudah mendapat kabar apa yang terjadi di sekolah, bahkan guru ingin

mengadakan ujian untuk Bai Feng Jiu. Bai Yi tentu saja senang Bai Feng Jiu ada

peningkatan dan menyetujui saran guru. Bai Yi lah yang paling senang dengan

segala perubahan Bai Feng Jiu, hanya sikap Bai Feng Jiu yang selalu menjaga

jarak dengan merekalah yang menjadi kekhawatirannya.

        Beberapa minggu kemudian, di Qing Qiu di gelar ujian kelulusan besar-besaran. Tujuan

ujian ini sebenarnya untuk Bai Feng Jiu, tapi karena beberapa murid juga sudah

waktunya ujian, jadi sekalian. Dalam ujian kali ini, Bai Feng Jiu paling cepat

menyelesaikan semua soal yang diberikan. Bai Zhi Di Jun dan Bai Yi sampai ikut

memberikan soal untuk mengujinya. Yang tidak mereka sangka, Bai Feng Jiu

berhasil lulus dengan nilai sempurna. Jawaban yang diberikannya jauh melebihi

ekspektasi dan pemahaman semua. Tidak jauh dari sana, sepasang mata terus

menatap Bai Feng Jiu dengan senyum memanjakan.

        Selesai ujian tertulis, Bai Feng Jiu diuji secara lisan. Para tetuapun ikut bergabung

memberi pertanyaan-pertanyaan padanya. Bai Feng Jiu sudah merasa kesal, karena

banyaknya pertanyaan sepele yang dilontarkan padanya. Semua sudah melihat raut

wajah Bai Feng Jiu yang semakin dingin. Dari tubuhnya mengeluarkan aura dingin

yang menakutkan sekitarnya, membuat para tetua itu takut.

        Bai Ce Di Jun, Bai Yi, Bai Chen, dan Zhe Yan pun dalam hati merasa was-was dengan

aura yang dikeluarkan Bai Feng Jiu. Bai Feng Jiu dengan dingin “masih ada

berapa banyak lagi pertanyaan yang ingin kalian ajukan ?” semua terdiam. Bai

Feng Jiu menatap sinis semua yang bertanya padanya “jika tidak ada yang ditanyakan

lagi, yang mulia permisi” berbalik hendak berjalan. Sebuah suara mematahkannya

“Nu Jun, tunggu sebentar” Bai Feng Jiu berbalik mencari arah suara, melihat

seorang pria berjubah ungu berambut perak yang berjalan kearahnya “Nu Jun, yang

mulia Di Jun kagum dengan semua jawaban anda sebelumnya. Yang mulia Di Jun

mempunyai sebuah masalah dengan penyeduhan teh, ingin meminta petunjuk Nu Jun”

Bai Feng Jiu melihatnya dengan seksama, dia seperti mengenal pria ini tapi

karena sebelumnya sudah kesal pada yang lain membuat moodnya jelek, diapun

tidak merubah tatapannya, mengira orang dihadapannya adalah salah satu tetua

Qing Qiu. Bai Feng Jiu dengan wajah kesal mempersila “silahkan, yang mulia

harap ini adalah pertanyaan terakhir” semua saling memandang, mau memberi hormat

tapi ditahan pria berjubah ungu.

        Dong Hua terkejut dengan sorot mata tajam Feng Jiu yang melihatnya sebagai orang

asing. Dong Hua tersenyum lembut “baik, yang mulia Di Jun mempunyai teh Bi Fu

Chun tapi tidak tahu menyeduhnya, ingin meminta petunjuk Nu Jun” Bai Feng Jiu

mencibir “hanya itu ? tidak ada lainnya lagi ?” Dong Hua tersenyum “hanya itu”

Bai Feng Jiu “baik, Bi Fu Chun adalah tanaman yang mekar 3.000 tahun sekali, Bi

Fu Chun memerlukan gabungan hawa yin laut dan hawa yang daratan. Oleh karena

itu Bi Fu Chun hanya bisa hidup di wilayah barat. Bi Fu Chun memiliki waktu

terbaik saat matahari terbit. Untuk menyeduhnya paling baik menggunakan embun

pagi diantara jam 3-5 subuh. Seduh dengan embun pagi yang segar, jangan

dimasak, setelah sejam wangi teh akan keluar. Langsung diminum akan menyegarkan

tenggorokan dan tubuh. Masih ada pertanyaan ?” Dong Hua dan lainnya tercengang,

Feng Jiu menjelaskan secara detail, bahkan dengan cara yang mereka tidak tahu

sebelumnya. Yang paling tercengang adalah Dong Hua dan Zhe Yan karena paling

mengerti teh. Bai Feng Jiu melihat semuanya yang tidak bersuara, berbalik dan

pergi dari sana.

Bab 3 – Bertemu Fu Jun

            Melihat Feng Jiu yang pergi, Dong Hua ingin segera mengikuti tapi ditahan Gun Gun dan Zhe Yan “Fu

Qin…” Dong Hua “Gun Gun, Fu Qin…” Zhe Yan memotong “Dong Hua, yatou hilang

ingatan…” Dong Hua melihat Zhe Yan dan Gun Gun yang mengangguk, mengingat

perilaku Feng Jiu sebelumnya “Dong Hua, kita ke gua rubah…” bersama ke gua

rubah. Zhe Yan, Gun Gun, dan keluarga Bai bergantian menceritakan kondisi Bai

Feng Jiu. Dong Hua tercengang “Shan Shen ? kalian mengatakan Xiao Bai hilang

ingatan ? dia tidak mengingatku ?”. Zhe Yan berfikir “ehm… mungkin dia masih

menyimpan kesan padamu. Saat dia bangun, dia hanya mengingat suara pria yang

memanggilnya ‘Xiao Bai’. Dong Hua, mungkin hanya kamu yang bisa mengembalikan

ingatannya.” Dong Hua “aku akan mencari Xiao Bai”.

            Dong Hua mencari Bai Feng Jiu berdasar pada auranya,

menemukannya sedang melamun di gunung Tang Ting tempat Ping Cang Li. Dong Hua

“Xiao Bai…” Feng Jiu terkejut, mencari sumber suara, melihat Dong Hua “kau

memanggilku apa ?” Dong Hua “Xiao Bai…” Feng Jiu tercengang “Xiao Bai… dari

mana kau tahu nama itu ?” segera tersadar “oh keluarga Bai yang memberitahumu

hah,,, tidak tahu apa yang mereka inginkan…” bermuka masam dan kembali

menunduk.

            Dong Hua duduk disampingnya “ada apa ? kau sudah berhasil

lulus ujian ? tidak senang ?” Feng Jiu menggeleng “aku tidak menganggapnya

ujian sama sekali. Soal-soal yang diajukan terlalu sepele” Dong Hua tersenyum

“sepele…” Feng Jiu mengangguk “haih… sudahlah, tidak ada yang akan mengerti…”

Dong Hua “ada apa ? coba katakan padaku, mungkin aku bisa membantumu” Feng Jiu

melihat Dong Hua sejenak, seperti ada perasaan akrab dengannya “aku ingin pergi

dari sini” Dong Hua terkejut “pergi ? kau ingin kemana ?” Feng Jiu mengangguk

“aku merasa tempat ini bukan tempatku. Semenjak aku bangun, aku tidak mengingat

apapun, tidak mengenali tempat ini. Mereka mengatakan mereka keluargaku

sehingga aku bertahan dan berusaha mengenal mereka, tapi sudah berapa bulan

berlalu aku tidak merasakan apapun. Aku ingin pergi mencari tempatku yang

sebenarnya, mungkin ingatanku bisa kembali diluar sana”.

            Dong Hua berfikir ‘Xiao Bai sama sekali tidak

mengingatku, apa yang sebenarnya terjadi ? Jika dia dibiarkan disini,

lama-kelamaan dia akan pergi’. Feng Jiu berdiri “haih… sudahlah kukatakan

padamu juga tidak akan mengerti… aku akan mengatakannya pada mereka… aku akan

pergi dari sini besok… ujian sudah selesai, aku juga sudah membantu mereka,

budi mereka sudah terbalas, kami sudah impas” berjalan pergi. Dong Hua

mengejarnya “aku akan menemanimu… aku bisa membawamu ke beberapa tempat,

mungkin kau bisa mengingat sesuatu”. Feng Jiu melihat Dong Hua dengan pandangan

rumit “tempat apa yang mau kau tunjukkan ? aku sudah melihat semua tempat di

Qing Qiu bahkan Shi Li Tao Ling, tidak ada yang berkesan padaku”. Dong Hua

tersenyum “aku akan membawamu ke tempat lain selain Qing Qiu…” Feng Jiu menatap

Dong Hua “bukankah kau salah satu tetua disini ?” Dong Hua cekikikan “Xiao Bai,

ternyata dari tadi kau menganggapku tetua Qing Qiu !” Feng Jiu mengangguk.

            Feng Jiu “kalau bukan tetua Qing Qiu, lalu siapa dirimu

?” Dong Hua tersenyum “Xiao Bai, aku adalah Dong Hua Di Jun” Gun Gun menghampiri

“Niang Qin, dia adalah Fu Qin” Feng Jiu melihat Gun Gun yang memeluk kakinya

“Fu Qin…” matanya melebar “kau… kau adalah ayah Gun Gun…” Dong Hua mengangguk

“Xiao Bai… aku adalah ayah Gun Gun, aku juga adalah suamimu” Feng Jiu

menggeleng “tidak, tidak mungkin…” memegang kepalanya “argh…” berteriak

kesakitan. Dong Hua segera memapah “Xiao Bai, Xiao Bai, ada apa ? Zhe Yan”.

Feng Jiu terjatuh tidak sadarkan diri “Xiao Jiu hanya mendapat kejutan,

istirahat sebentar dia akan baik-baik saja” Zhe Yan yang mengikuti Dong Hua

bersama Gun Gun, segera memeriksa.

            Dong Hua menemani Feng Jiu di kamarnya dalam gua rubah.

Feng Jiu perlahan sadar, Dong Hua memegang tangannya “Xiao Bai, sudah bangun !

masih ada yang sakit ?” Feng Jiu menggeleng, menepis tangan Dong Hua, perlahan

duduk. Dong Hua sedih tapi tidak protes “Xiao Bai, tidak apa-apa, kau bisa

perlahan mengingatnya, aku akan membantumu mengingatnya” ‘selama kau tidak

meninggalkanku, kita akan baik-baik saja’ Dong Hua memberinya minum dan

sandaran yang empuk. Feng Jiu pun sungkan “maaf, aku tidak mengingatmu…” Dong

Hua menggeleng “tidak apa, yang penting kau baik-baik saja” Feng Jiu mengangguk

canggung.

            Gun Gun berlari masuk “Niang Qin… Niang Qin… kau sudah

sadar ? Niang Qin, sudah waktunya kita berlatih…” Feng Jiu memegang Gun Gun

“baik… ayo…” Gun Gun melihat Dong Hua “Fu Qin, ikut…” Dong Hua membelai kepala

Gun Gun “baik…” bersama keluar dari gua rubah. Di luar, keluarga Bai, Ye Hua,

Bai Qian, Ali, Lian Song, Cheng Yu, Sie Ming, Chong Lin, dan Yan Ci Wu sudah

berkumpul. Semua awalnya datang melihat ujian Feng Jiu dan menunggu karena

mengkhawatirkannya. Feng Jiu terkejut melihat semua yang menunggunya “hanya

latihan biasa, tidak perlu berkumpul semua kan !” Gun Gun “Niang Qin, semua

sudah menunggu Niang Qin, semua mengkhawatirkan Niang Qin yang tiba-tiba tidak

sadar… ayo Niang Qin…” menarik Feng Jiu menjauh dari lainnya.

            Zhe Yan tersenyum mendekati Dong Hua “Dong Hua, lihatlah baik-baik… ini kemampuan

Xiao Jiu sebenarnya…” semua menonton latihan Feng Jiu dan Gun Gun. Dong Hua

melihat seksama dan menemukan banyak kejanggalan pada jurus Feng Jiu “Xiao Bai

belajar dari mana ?” Zhe Yan tersenyum “Dong Hua, banyak hal yang kau tidak

ketahui tentang Xiao Jiu, bahkan keluarganya pun tidak tahu” Dong Hua melihat

Zhe Yan “apa maksudmu ?” Zhe Yan melanjutkan “Dong Hua, Xiao Jiu yang

sebenarnya sangat pintar dan berbakat… dia hanya tidak mau menunjukkannya dan

menyegel seluruh kemampuannya saat berusia 20.000 tahun” Dong Hua terkejut “apa

? menyegel kemampuannya ?” Zhe Yan memberi kode ke Feng Jiu “Dong Hua, kalau

kau tidak percaya, cobalah berlatih dengan Xiao Jiu, aku pastikan kau akan

terkejut olehnya…” terlihat Feng Jiu yang tersenyum membawa Gun Gun kembali ke

rombongan.

            Zhe Yan memanggilnya “Xiao Jiu, cobalah berlatih dengan Dong Hua…” Feng Jiu menatap

ragu “berlatih dengannya ? kenapa ?” Zhe Yan “Dong Hua mempunyai ilmu yang

sangat baik, bahkan dia dulu pernah mengajarimu di Fan Yin Gu. Cobalah berlatih

bersama, mungkin kau bisa mengingat sesuatu…” Feng Jiu ragu-ragu, Dong Hua

meyakinkan “Xiao Bai, kita sudah lama tidak berlatih bersama, ayo…” menarik

tangan Feng Jiu tanpa menunggunya berbicara. Zhe Yan bergabung dengan Bai Chen

dan Bai Qian “Zhe Yan, kau begini membuka rahasia Xiao Jiu, jika dia sudah

mengingat semuanya, dia akan menghabisimu…” Zhe Yan cekikikan “Chen Chen, dia

sendiripun sudah membuka rahasianya… kau tidak lihat bagaimana saat ujian…

kekuatan dan kepintarannya sekarang tidak terbendung…” Bai Qian tersenyum

“sudah saatnya Xiao Jiu terbebas dari semua kendalanya… kakak keempat biarkan

saja, Xiao Jiu sekarang adalah Nu Jun dan juga Shan Shen, sudah waktunya dia

menunjukkan dirinya yang sebenarnya” Bai Yi “apa yang kalian bicarakan ? ada

apa dengan Xiao Jiu ?” Bai Chen tersenyum “kakak kedua, kau lihat saja dengan

tenang, bersiaplah untuk Bai Feng Jiu yang sebenarnya…”.

            Di hamparan luas diluar gua rubah, Dong Hua dan Feng Jiu sudah berhadapan. Dong

Hua mengeluarkan pedang Cang He “Xiao Bai, silahkan…” Feng Jiu tersenyum

mengeluarkan sebuah pedang kristal merah, semua terkejut melihatnya, itu bukan

pedang Tao Zhu yang biasa digunakan Feng Jiu. Bai Qian “tidak menyangka bisa

melihat pedang Hong Liu Yu lagi…” Bai Ce “Qian Qian, kau tahu pedang itu ?”

Bai Qian tersenyum mengangguk. Feng Jiu tersenyum menghunuskan pedangnya “Di

Jun, silahkan…” Dong Hua tersenyum mulai menyerang.

            Mereka bertarung, kemampuan Feng Jiu bisa mengimbangi

Dong Hua membuat semua tercengang. Selama berjam-jam mereka bertarung,

kemampuan mereka masih seimbang. Semakin lama semakin banyak yang datang

menonton, terutama para tetua dan teman sekolah yang penasaran dengan kemampuan

Feng Jiu saat ini. Dong Hua awalnya terkejut tapi terus meladeni Feng Jiu,

menyadari kehebatan Feng Jiu yang tidak pernah diketahuinya. Dong Hua terbiasa

mempelajari kekuatan lawan, mencari celah dan mengalahkannya. Tapi bertarung

bersama Feng Jiu, dia tidak dapat menemukan celah sama sekali. Dia sadar Feng

Jiu juga memiliki kemampuan yang luar biasa, penasaran alasan selama ini Feng

Jiu menyembunyikannya.

            Bai Feng Jiu sangat senang bertarung melawan Dong Hua,

setelah sekian lama dia bisa merenggangkan otot-ototnya. Lawan didepannya ini

mampu mengimbanginya, membuatnya sangat puas. Bai Feng Jiu tersenyum melawan

Dong Hua, Dong Hua pun tersenyum melihatnya. Mereka tidak menyadari, banyak

pasang mata yang sudah hampir meloncat keluar melihat pertarungan mereka.

Hingga hari mulai petang, mereka mengakhiri pertarungan. Feng Jiu “hahahahaha…

bagus… bagus… Dong Hua Di Jun, sungguh tidak mengecewakan… yang mulia,

berterima kasih padamu, sudah lama tidak bertarung begini senang…” Dong Hua

menghampiri, mengambil sapu tangan mengelap keringat Feng Jiu “Xiao Bai juga

sangat bagus, sudah sangat hebat sekarang… Fu Jun pun tidak dapat

mengalahkanmu” Feng Jiu terkejut dengan tindakan Dong Hua.

            Feng Jiu memegang tangan Dong Hua, melihat Dong Hua

dengan pandangan rumit “apa yang kau lakukan ?” Dong Hua hanya tersenyum,

melepas tangan Feng Jiu yang menahannya dan mengelap keringat Feng Jiu “Xiao

Bai, kau melakukannya dengan sangat baik… lelahkah ?” Feng Jiu terbelalak

melihat Dong Hua, tangan satunya sudah memegang kepalanya “apa yang kau katakan

!” Dong Hua melihat ada yang salah dengan Feng Jiu segera merangkulnya “Xiao

Bai, apa sakit ?” Feng Jiu menitikkan air mata “kepalaku pusing…” jatuh tidak

sadarkan diri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!