Cahaya emas menerjang keluar, menghancurkan jiejue. Langit menggelap, guntur bergemuruh, petir ungu turun menghantam Fan Yin Gu diikuti bola api langit. Lian Song dan lainnya tidak bisa
masuk Fan Yin Gu, hanya melihat dari luar semua yang terjadi. Setelah langit kembali
cerah, hujan bunga fengwei turun diseluruh Fan Yin Gu. Disaat mereka masih
melihat fenomena yang terjadi, Dong Hua Di Jun sudah menggendong Bai Feng Jiu
yang penuh luka keluar dari Fan Yin Gu. Dong Hua Di Jun hanya melewati mereka,
segera membawa Bai Feng Jiu ke Bi Hai Cang Ling.
Dong Hua membaringkan Bai Feng Jiu dan duduk disamping
ranjang melihat Bai Feng Jiu yang pucat dengan badan penuh luka hingga ke
tulang. Zhe Yan segera memeriksa keduanya “Dong Hua, Xiao Jiu dalam kondisi
mati suri, lukanya sangat parah, melukai jantung dan jiwa dewanya… apa yang terjadi
sebenarnya di Xing Guang Jiejue ? kondisimu walau tidak separah Xiao Jiu, tapi
kekuatanmu… Qiu Shui Du sudah bersih dari tubuhmu…” Dong Hua melihat Zhe Yan
“Zhe Yan, selamatkan Xiao Bai…” Zhe Yan “Dong Hua, Xiao Jiu adalah anak yang
kubesarkan dari kecil, tidak perlu kau minta, aku juga akan berusaha
menyelamatkannya… hanya saja kondisinya, semoga Xiao Jiu bisa bertahan…
sebaiknya kita keluar, biarkan Cheng Yu menggantikan bajunya…” Cheng Yu sudah
maju dengan linangan air mata “Cheng Yu, oleskan saleb ini ke luka Xiao Jiu…”
Dong Hua sudah merebut saleb itu sebelum sampai ke tangan Cheng Yu “keluar…”
semuapun keluar.
Tanpa mempedulikan lukanya sendiri, Dong Hua perlahan
membuka baju Feng Jiu, melihat semua lukanya. Dong Hua menitikkan air mata,
mencium semua lukanya, membersihkan dan mengobati Feng Jiu. Setelahnya, kembali
memanggil Zhe Yan memeriksa “Dong Hua, lukamu ini juga harus diobati…” Dong Hua
duduk mematung melihat Feng Jiu membiarkan Chong Lin membantu mengobati lukanya.
Zhe Yan memberikan ramuan untuk Dong Hua dan Feng Jiu. Dong Hua tidak
mempedulikan dirinya, menyuapi Feng Jiu ramuan. Feng Jiu tidak bisa meminum
ramuannya, selalu keluar dari bibirnya. Dong Hua meminum ramuan Feng Jiu,
semulut-semulut menyuapi Feng Jiu.
Selama 6 bulan, Dong Hua Di Jun tidak mempedulikan dirinya, terus setia menjaga Bai Feng Jiu yang
masih terbaring tidak sadarkan diri. Sejak keluar dari Xing Guang Jiejue, Dong
Hua Di Jun menggendong Bai Feng Jiu yang terluka ke Bi Hai Cang Ling. Dong Hua tidak
menjelaskan apapun, dia juga sebenarnya tidak jelas apa yang terjadi. Keluarga
Bai awalnya ingin membawa Bai Feng Jiu kembali ke Qing Qiu, tidak mendapat
persetujuan Di Jun hanya bisa pasrah.
Beberapa hari setelah pertarungan Xing Guang Jiejue, Sie Gu
Cou sudah membawa Bai Gun Gun ke Bi Hai Cang Ling. Bai Gun Gun sudah saling
mengenal dengan Dong Hua Di Jun dan semua keluarga Bai. Dong Hua menyerahkan
Bai Gun Gun pada keluarga Bai, dia tidak beranjak dari samping Bai Feng Jiu.
Ban Xin Liu Li Jie di jari Bai Feng Jiu, tiap hari mengeluarkan cahaya ungu
yang lemah. Luka Bai Feng Jiu melukai jantung dan jiwa dewanya, walau berhasil
menyelamatkan nyawanya, tidak tahu kapan akan sadar. Dibawah perawatan Dong Hua
dan Zhe Yan, semua luka luar Bai Feng Jiu dan Dong Hua sudah sembuh.
Zhe Yan masuk memeriksa Dong Hua Di Jun “Dong Hua, kau
tidak bisa begini terus, kau harus biguang secepatnya” Dong Hua memegang tangan
Feng Jiu “Zhe Yan, tunggu Xiao Bai sadar, aku baru biguang” Zhe Yan menggeleng
“Dong Hua, Xiao Jiu tidak tahu kapan sadar, bahkan mungkin kau selesai
biguangpun yatou belum sadar. Lebih baik kau manfaatkan waktu biguang
secepatnya, jangan sampai yatou sadar, ada hal lain lagi yang terjadi” Dong Hua
mengangkat kepala melihat Zhe Yan ‘apa yang dikatakan Zhe Yan betul, jika Xiao
Bai sadar dan melihat kondisinya saat ini pasti akan khawatir. Lagipula dengan
kondisinya saat ini juga tidak bisa melindungi Xiao Bai’.
Zhe Yan meneruskan “Dong Hua, walau qiushui du dalam
tubuhmu sudah bersih semua. Sekarang kemampuanmu tinggal 1 tingkat belum lagi
lukamu yang sebelumnya belum pulih. Jangankan menjaga Xiao Jiu, bahkan kau
tidak bisa menjaga dirimu sendiri.” Dong Hua “kalau aku biguang, Xiao Bai
bagaimana ? Gun Gun ?” Zhe Yan “kau biguang saja dengan tenang, keluarga Bai
akan menjaga mereka”.
Dong Hua menghela nafas “keluarlah, aku akan memikirkannya…” Zhe Yan tahu Dong Hua
memerlukan waktu memikirkannya. Dong Hua dengan tidak mudah menunggu 200 tahun
untuk bertemu Feng Jiu, hampir berpisah selamanya di Xing Guang Jiejue.
Sekarang demi memulihkan kondisi, harus berpisah lagi. Perpisahan kali ini
walau untuk kebaikan mereka berdua, tapi untuk Dong Hua, hal ini sangat berat.
Dong Hua berbaring disamping Feng Jiu ‘Xiao Bai, kapan kau akan bangun ? Zhe Yan
benar, aku harus segera biguang, kondisiku yang sekarang tidak dapat
melindungimu. Xiao Bai, sementara aku biguang, ayahmu pasti akan membawamu ke
Qing Qiu, kita akan berpisah lagi. Aku akan secepatnya mengembalikan kekuatanku
dan mencarimu di Qing Qiu, kau harus menungguku. Xiao Bai, tunggu aku sudah
pulih dan kau sudah bangun, aku akan memberimu pernikahan yang tak terlupakan.
Kau harus menungguku, kau tidak boleh berkeliaran lagi’ mencium keningnya.
Dong Hua mengumumkan dia akan biguang di Bi Hai Cang Ling, Bai Feng Jiu dan Bai Gun
Gun akan dibawa ke Qing Qiu. Dong Hua mengatur Chong Lin untuk selalu memantau
perkembangan Bai Feng Jiu bersama Lian Song, Cheng Yu, dan Sie Ming. Dengan berat
hati, Dong Hua melepas Bai Feng Jiu dibawa Bai Yi ke Qing Qiu. Zhe Yan mengatur
Bai Feng Jiu di Yan Hua Dong agar membantu pemulihan tubuhnya.
300 tahun setelahnya, hujan bunga Fengwei dan 9981 burung berterbangan di Qing Qiu
diatas Yan Hua Dong. Bai Chen “Zhe Yan, ada apa ini ?” Zhe Yan tersenyum “xiao yatou,
akan segera sadar” bersama masuk ke Yan Hua Dong. Keluarga Bai sudah berkumpul
di samping Bai Feng Jiu. Dari luar Yan Hua Dong, bertebaran cahaya merah yang
bersama-sama masuk ke Yan Hua Dong, masuk ke tanda bunga Fengwei di kening Bai
Feng Jiu. Tanda bunga Fengwei memancarkan kemilau kemerahan diikuti tubuh Bai
Feng Jiu yang terangkat dan terbalut dalam cahaya merah keemasan, rambutnya
perlahan berubah merah keemasan.
Setelah tubuh Bai Feng Jiu berbaring kembali, Zhe Yan memeriksanya “semua jiwa Xiao Jiu
sudah bersatu kembali dan sekarang dia sudah Shan Shen”. Bai Yi “Shan Shen,
Xiao Jiu Shan Shen ? bagaimana bisa ?” Zhe Yan “tampaknya kali ini dia
memperoleh keberuntungan dalam kemalangan” Bai Chen “Zhe Yan, kenapa Xiao Jiu
belum sadar ?” Zhe Yan “Chen Chen, jangan terburu-buru, yatou akan sadar,
biarkan dia beristirahat, saatnya tiba dia akan bangun” Gun Gun duduk disamping
Feng Jiu “Niang Qin, Niang Qin, kapan kau bangun ? kau tidak menginginkan Gun
Gun kah ?” Bai Chen “Gun Gun, ibumu mana mungkin tidak menginginkanmu, hanya
lukanya terlalu parah sebelumnya, jadi memerlukan waktu yang lebih lama untuk
sembuh”.
Setiap hari Gun Gun menemani Feng Jiu, hanya pergi untuk sekolah dan berlatih. Seminggu
kemudian, Bai Feng Jiu membuka mata, saat tidak ada yang menemaninya. Bai Feng
Jiu terduduk dan melihat sekeliling, berjalan keluar dari Yan Hua Dong. Gun Gun
yang baru pulang dari sekolah, dari jauh sudah melihat Bai Feng Jiu, berlari
memeluknya “Niang Qin… Niang Qin… kau sudah bangun… Niang Qin…”. Bai Feng Jiu
berdiri terdiam melihat Bai Gun Gun yang memeluknya. Gun Gun “Niang Qin, kau
kenapa ? kenapa tidak bersuara ?”. Bai Feng Jiu “kau siapa ?” Gun Gun melerai
pelukan “Niang Qin, kau kenapa ? tidak mengenal Gun Gun ?” Feng Jiu “Niang Qin
? Gun Gun ? kau siapa ? ini dimana ?”.
Mi Gu yang menemani Gun Gun segera menghampiri “Nu Jun, kau sudah sadar ?” Feng Jiu
“kau siapa lagi ?” Mi Gu “Nu Jun, aku Mi Gu, kau tidak kenal ?” Feng Jiu
menggeleng. Mi Gu menarik tangan Feng Jiu “Nu Jun, Mi Gu membawamu ke Zhe Yan
Shan Shen” Feng Jiu menahan dan menepis tangan Mi Gu, melihatnya dingin “ada
apa bicara saja, tidak perlu menarik. kau siapa ? katakan ini dimana ? siapa
kalian ?” Gun Gun anak pintar, segera membaca situasi ada yang salah dengan Bai
Feng Jiu “Niang Qin, aku Bai Gun Gun, putra Niang Qin. Dia adalah Mi Gu shushu,
yang menemani Niang Qin dari dulu. Disini adalah Qing Qiu.” Feng Jiu “Qing Qiu
?” Gun Gun dan Mi Gu mengangguk “Niang Qin, kita ke gua rubah dulu. Mi Gu
shushu, tolong panggilkan Zhe Yan Shan Shen ke gua rubah. Niang Qin ayo…” Feng
Jiu mengamati Gun Gun sejenak dan mengikutinya.
Di gua rubah, Bai Yi sedang mengurus masalah Qing Qiu bersama Bai Chen. Wen Xin – Bai
Yi Fu Ren sedang menyiapkan makan siang. Gun Gun membawa Feng Jiu masuk sambil
berteriak “waigong, si shu gong, waipo…” semua keluar mendengar teriakan Gun
Gun. Bai Chen “Xiao Jiu, kau sudah sadar ?” Feng Jiu melihat dingin ketiganya.
Bai Yi “Xiao Jiu, kapan kau sadar, bagaimana kondisimu ?” Bai Yi Fu Ren segera
memeluk “Xiao Jiu, akhirnya kau sadar, kau mengagetkan kami semua” Feng Jiu
berdiri tak bergerak “kalian siapa ? siapa Xiao Jiu?” Bai Yi Fu Ren melerai
pelukan “Xiao Jiu…” Zhe Yan berjalan masuk dari luar “yatou, sudah bangun…” mau
mengambil tangan Feng Jiu. Feng Jiu segera menghindar “kau siapa ?”.
Gun Gun menarik tangan Feng Jiu “Niang Qin, ini adalah Zhe Yan Shan Shen, dia tahu
pengobatan” menaruh tangan Feng Jiu ditangan Zhe Yan. Zhe Yan memeriksa dengan
seksama “yatou sudah pulih… tidak ada masalah dengan tubuhnya…” Gun Gun “kenapa
Niang Qin tidak mengingat Gun Gun ?” Zhe Yan “yatou, apa yang kau ingat ? apa
kau ingat siapa dirimu ?” Feng Jiu menggeleng. Zhe Yan menghadap semua
“sepertinya yatou hilang ingatan” Bai Chen “ini bagaimana baiknya ?” Zhe Yan
“Chen Chen, kau jangan panik dulu. Mungkin yatou hanya tidak sadarkan diri
terlalu lama, sehingga ingatannya terganggu. Harusnya perlahan ingatannya akan
kembali”
Bai Yi Fu Ren (Wen Xin) memeluk Feng Jiu “anakku, kau sudah menderita ?” Feng Jiu melihat
semua dengan pandangan kosong “siapa sebenarnya kalian ?” Zhe Yan menjelaskan
“yatou, aku adalah Zhe Yan, ini Bai Chen – si shu mu, ini Bai Yi – ayahmu, ini
Wen Xin - ibumu, ini Mi Gu - temanmu, ini Bai Gun Gun – putramu. Kami semua
adalah keluargamu. Kau adalah Bai Feng Jiu – Qing Qiu Nu Jun - Bai Feng Jiu” Feng
Jiu “Bai Feng Jiu ?” Zhe Yan mengangguk. Bai Chen “Xiao Jiu, apa kau tidak
mengingat apapun ?” Feng Jiu menggeleng “seperti ada seorang pria yang terus
memanggil ‘Xiao Bai’. Apa kalian tahu siapa ‘Xiao Bai’ ?” semua saling
memandang. Zhe Yan “apa kau tahu siapa pria itu ?” Feng Jiu menggeleng “aku
tidak bisa melihat rupanya, hanya terdengar suara” Gun Gun “Niang Qin, ‘Xiao
Bai’ adalah Niang Qin. Fu Qin sering memanggil Niang Qin ‘Xiao Bai’” Feng Jiu
“Fu Qin ? aku adalah ‘Xiao Bai’” menunjuk dirinya sendiri. Gun Gun mengangguk
“kalau begitu dimana Fu Qin-mu ?” Gun Gun “Fu Qin sedang biguang di Bi Hai Cang
Ling. Setelah Fu Qin chuguang, akan kesini menjemput kita” Feng Jiu “biguang ?
Bi Hai Cang Ling ?” memegang kepalanya.
Bai Yi “Xiao Jiu, kau baru sadar, tidak perlu memaksakan
diri mengingatnya. Kau istirahat saja, jika tubuhmu pulih, pasti segera
mengingatnya” Bai Yi tidak ingin Bai Feng Jiu mengingat Dong Hua Di Jun, takut
Bai Feng Jiu berbuat yang tidak-tidak lagi. Bai Yi Fu Ren “Gun Gun, bawa ibumu
istirahat dulu, makanan akan segera siap” Gun Gun menurut, membawa Feng Jiu ke
kamarnya beristirahat. Gun Gun menceritakan yang dia tahu pada Feng Jiu.
Bai Chen “Zhe Yan, ini bagaimana baiknya ? jika Di Jun
chuguang dan menemukan Xiao Jiu begini, apa lagi yang akan terjadi !” Zhe Yan
“haih, mereka ini pasangan yang menderita. Biarkan yatou merawat diri dulu,
semoga ingatannya cepat kembali. Dong Hua juga belum chuguang, masih ada waktu
mengembalikan ingatan yatou” Bai Yi “yang penting dia sehat-sehat”.
Lian Song, Cheng Yu, Sie Ming, Chong Lin, dan Yan Ci Wu
juga akhirnya mengetahui kondisi Feng Jiu. Feng Jiu tidak mengingat mereka
semua, bersikap sungkan dan sopan pada semuanya. Semuanya tidak terbiasa dengan
sikap Feng Jiu yang seperti ini, selalu was-was pada mereka. Bahkan terhadap
Gun Gun pun, Feng Jiu belum mempercayainya sebagai putranya. Bai Feng Jiu masih
menyukai keramaian, bersikap ramah dan ceria seperti Bai Feng Jiu, hanya tidak
mengakrabkan diri. Selama dia belum mengingat, Bai Feng Jiu tidak mau sembarangan
mempercayai omongan yang lain. Setelah bangun, setiap hari Bai Feng Jiu
menyempatkan diri bermeditasi di Yan Hua Dong, keluar setelah Gun Gun pulang
sekolah.
Bai Yi “Xiao Jiu, tubuhmu sudah membaik, ikutlah Gun Gun
bersekolah. Dulu kau sudah ketinggalan banyak pelajaran, sudah waktunya kau
menyelesaikan semuanya. Kau juga harus mulai mengurus semua persoalan di Qing
Qiu. Sebagai Qing Qiu Nu Jun, ini semua adalah tanggung jawabmu” Feng Jiu
“sekolah ? persoalan Qing Qiu ? baik, diedie bisa memberikannya padaku” Bai Yi
kaget segampang itu Feng Jiu menyetujuinya. Bai Chen pun terpana “Xiao Jiu, ini
ada beberapa, coba kau pelajari, ada yang tidak mengerti tanyakan pada si shu”
Feng Jiu mengangguk “baik, si shu…” mengambil laporan.
Feng Jiu hanya sebentar melihatnya, menyerahkan kembali
pada Bai Yi dan Bai Chen “diedie, si shu, yang ini……” dengan lancar
mengutarakan pendapatnya. Bai Yi dan Bai Chen terkejut, tidak dapat mengatakan
apapun, arahan Feng Jiu diluar pemikiran mereka. Bai Yi “Xiao Jiu, bagaimana
kau bisa memikirkan hal ini ?” Feng Jiu melihat Bai Yi aneh “diedie, bukankah
ini persoalan yang sangat mudah !” Bai Yi saling memandang bersama Bai Chen.
Bai Chen “Xiao Jiu, bagaimana kalau besok ikut dalam rapat ?” Feng Jiu langsung
menyetujui “baik…”.
Sesuai permintaan Bai Yi, Feng Jiu mengikuti Gun Gun ke
sekolah. Dia bertemu banyak orang yang mengaku mengenalnya, tapi tidak mengenal
semuanya. Guru “Feng Jiu xiao dianxia, akhirnya kau kembali ke sekolah. Tubuhmu
sudah pulih ?” Feng Jiu memberi hormat “sudah guru, terima kasih atas perhatian
guru” Guru dan teman sekelas terkejut dengan sikap Bai Feng Jiu, guru salah
tingkah “baik… baik… duduklah… sudah waktunya kau mengejar ketinggalanmu” Feng
Jiu memberi hormat lagi dan duduk disamping Gun Gun, gurunya sampai terpana
salah tingkah.
Feng Jiu awalnya mendengar dengan seksama, lama-kelamaan
dia tertidur. Guru dan teman sekelas yang melihat geleng-geleng, inilah Bai
Feng Jiu yang mereka kenal. Guru perlahan menghampiri “Feng Jiu xiao dianxia,
Feng Jiu xiao dianxia…” membangunkannya. Feng Jiu terbangun langsung berdiri
“iya guru, ada apa ?” semua menertawakannya, Feng Jiu mengendarkan pandangan
bingung pada semuanya. Gun Gun melihat Feng Jiu dengan cemas. Guru mengetesnya
“Feng Jiu xiao dianxia, pelajaran hari ini, apa sudah faham ?” Feng Jiu
mengangguk mantap “faham…” semua berbisik, mengira Feng Jiu hanya mengatakan
itu karena tertangkap basah tertidur, dulu Feng Jiu tidak kurang melakukan hal
seperti ini.
Guru mengetes “baik, kalau begitu Feng Jiu xiao dianxia, bisa mengulang yang tadi
guru sampaikan sekali lagi” Feng Jiu mengangguk mantap “baik… didunia... bla…
bla… bla..” menjelaskan ulang semua yang tadi diajari bahkan lebih jelas dan
lebih lengkap daripada yang dijelaskan guru sebelumnya. Semua terbelalak
melihat Feng Jiu, ini adalah ajaran Dhamma yang paling tidak disukai Feng Jiu
dulunya. Mereka yang sebelumnya tidak mengerti dengan penjelasan guru, malah
tercerahkan setelah mendengar penjelasan Feng Jiu. Guru mengangguk-angguk “Feng
Jiu xiao dianxia, bagus sudah banyak kemajuan. Kalau begitu…” mengetes hal
lainnya, dan seperti sebelumnya Feng Jiu menjawabnya dengan tepat.
Sepulang dari sekolah, Bai Feng Jiu pun mengikuti rapat dengan para tetua di Qing Qiu.
Sama seperti di sekolah, awalnya Feng Jiu mendengarkan dengan serius, semakin
lama sikapnya semakin dingin. Para tetua merasa Feng Jiu hanya anak kecil yang
tidak mengerti apa-apa, apalagi sejarah Feng Jiu yang senang bermain. Setelah
mendengar semua laporan, Feng Jiu memberikan solusi dengan acuh tak acuh,
membuat semua kaget. Bai Yi dan Bai Chen pun terpana pada penuturan Feng Jiu
dan hanya duduk menemani mendengar semua arahan Feng Jiu.
Bai Yi sudah mendapat kabar apa yang terjadi di sekolah, bahkan guru ingin
mengadakan ujian untuk Bai Feng Jiu. Bai Yi tentu saja senang Bai Feng Jiu ada
peningkatan dan menyetujui saran guru. Bai Yi lah yang paling senang dengan
segala perubahan Bai Feng Jiu, hanya sikap Bai Feng Jiu yang selalu menjaga
jarak dengan merekalah yang menjadi kekhawatirannya.
Beberapa minggu kemudian, di Qing Qiu di gelar ujian kelulusan besar-besaran. Tujuan
ujian ini sebenarnya untuk Bai Feng Jiu, tapi karena beberapa murid juga sudah
waktunya ujian, jadi sekalian. Dalam ujian kali ini, Bai Feng Jiu paling cepat
menyelesaikan semua soal yang diberikan. Bai Zhi Di Jun dan Bai Yi sampai ikut
memberikan soal untuk mengujinya. Yang tidak mereka sangka, Bai Feng Jiu
berhasil lulus dengan nilai sempurna. Jawaban yang diberikannya jauh melebihi
ekspektasi dan pemahaman semua. Tidak jauh dari sana, sepasang mata terus
menatap Bai Feng Jiu dengan senyum memanjakan.
Selesai ujian tertulis, Bai Feng Jiu diuji secara lisan. Para tetuapun ikut bergabung
memberi pertanyaan-pertanyaan padanya. Bai Feng Jiu sudah merasa kesal, karena
banyaknya pertanyaan sepele yang dilontarkan padanya. Semua sudah melihat raut
wajah Bai Feng Jiu yang semakin dingin. Dari tubuhnya mengeluarkan aura dingin
yang menakutkan sekitarnya, membuat para tetua itu takut.
Bai Ce Di Jun, Bai Yi, Bai Chen, dan Zhe Yan pun dalam hati merasa was-was dengan
aura yang dikeluarkan Bai Feng Jiu. Bai Feng Jiu dengan dingin “masih ada
berapa banyak lagi pertanyaan yang ingin kalian ajukan ?” semua terdiam. Bai
Feng Jiu menatap sinis semua yang bertanya padanya “jika tidak ada yang ditanyakan
lagi, yang mulia permisi” berbalik hendak berjalan. Sebuah suara mematahkannya
“Nu Jun, tunggu sebentar” Bai Feng Jiu berbalik mencari arah suara, melihat
seorang pria berjubah ungu berambut perak yang berjalan kearahnya “Nu Jun, yang
mulia Di Jun kagum dengan semua jawaban anda sebelumnya. Yang mulia Di Jun
mempunyai sebuah masalah dengan penyeduhan teh, ingin meminta petunjuk Nu Jun”
Bai Feng Jiu melihatnya dengan seksama, dia seperti mengenal pria ini tapi
karena sebelumnya sudah kesal pada yang lain membuat moodnya jelek, diapun
tidak merubah tatapannya, mengira orang dihadapannya adalah salah satu tetua
Qing Qiu. Bai Feng Jiu dengan wajah kesal mempersila “silahkan, yang mulia
harap ini adalah pertanyaan terakhir” semua saling memandang, mau memberi hormat
tapi ditahan pria berjubah ungu.
Dong Hua terkejut dengan sorot mata tajam Feng Jiu yang melihatnya sebagai orang
asing. Dong Hua tersenyum lembut “baik, yang mulia Di Jun mempunyai teh Bi Fu
Chun tapi tidak tahu menyeduhnya, ingin meminta petunjuk Nu Jun” Bai Feng Jiu
mencibir “hanya itu ? tidak ada lainnya lagi ?” Dong Hua tersenyum “hanya itu”
Bai Feng Jiu “baik, Bi Fu Chun adalah tanaman yang mekar 3.000 tahun sekali, Bi
Fu Chun memerlukan gabungan hawa yin laut dan hawa yang daratan. Oleh karena
itu Bi Fu Chun hanya bisa hidup di wilayah barat. Bi Fu Chun memiliki waktu
terbaik saat matahari terbit. Untuk menyeduhnya paling baik menggunakan embun
pagi diantara jam 3-5 subuh. Seduh dengan embun pagi yang segar, jangan
dimasak, setelah sejam wangi teh akan keluar. Langsung diminum akan menyegarkan
tenggorokan dan tubuh. Masih ada pertanyaan ?” Dong Hua dan lainnya tercengang,
Feng Jiu menjelaskan secara detail, bahkan dengan cara yang mereka tidak tahu
sebelumnya. Yang paling tercengang adalah Dong Hua dan Zhe Yan karena paling
mengerti teh. Bai Feng Jiu melihat semuanya yang tidak bersuara, berbalik dan
pergi dari sana.
Melihat Feng Jiu yang pergi, Dong Hua ingin segera mengikuti tapi ditahan Gun Gun dan Zhe Yan “Fu
Qin…” Dong Hua “Gun Gun, Fu Qin…” Zhe Yan memotong “Dong Hua, yatou hilang
ingatan…” Dong Hua melihat Zhe Yan dan Gun Gun yang mengangguk, mengingat
perilaku Feng Jiu sebelumnya “Dong Hua, kita ke gua rubah…” bersama ke gua
rubah. Zhe Yan, Gun Gun, dan keluarga Bai bergantian menceritakan kondisi Bai
Feng Jiu. Dong Hua tercengang “Shan Shen ? kalian mengatakan Xiao Bai hilang
ingatan ? dia tidak mengingatku ?”. Zhe Yan berfikir “ehm… mungkin dia masih
menyimpan kesan padamu. Saat dia bangun, dia hanya mengingat suara pria yang
memanggilnya ‘Xiao Bai’. Dong Hua, mungkin hanya kamu yang bisa mengembalikan
ingatannya.” Dong Hua “aku akan mencari Xiao Bai”.
Dong Hua mencari Bai Feng Jiu berdasar pada auranya,
menemukannya sedang melamun di gunung Tang Ting tempat Ping Cang Li. Dong Hua
“Xiao Bai…” Feng Jiu terkejut, mencari sumber suara, melihat Dong Hua “kau
memanggilku apa ?” Dong Hua “Xiao Bai…” Feng Jiu tercengang “Xiao Bai… dari
mana kau tahu nama itu ?” segera tersadar “oh keluarga Bai yang memberitahumu
hah,,, tidak tahu apa yang mereka inginkan…” bermuka masam dan kembali
menunduk.
Dong Hua duduk disampingnya “ada apa ? kau sudah berhasil
lulus ujian ? tidak senang ?” Feng Jiu menggeleng “aku tidak menganggapnya
ujian sama sekali. Soal-soal yang diajukan terlalu sepele” Dong Hua tersenyum
“sepele…” Feng Jiu mengangguk “haih… sudahlah, tidak ada yang akan mengerti…”
Dong Hua “ada apa ? coba katakan padaku, mungkin aku bisa membantumu” Feng Jiu
melihat Dong Hua sejenak, seperti ada perasaan akrab dengannya “aku ingin pergi
dari sini” Dong Hua terkejut “pergi ? kau ingin kemana ?” Feng Jiu mengangguk
“aku merasa tempat ini bukan tempatku. Semenjak aku bangun, aku tidak mengingat
apapun, tidak mengenali tempat ini. Mereka mengatakan mereka keluargaku
sehingga aku bertahan dan berusaha mengenal mereka, tapi sudah berapa bulan
berlalu aku tidak merasakan apapun. Aku ingin pergi mencari tempatku yang
sebenarnya, mungkin ingatanku bisa kembali diluar sana”.
Dong Hua berfikir ‘Xiao Bai sama sekali tidak
mengingatku, apa yang sebenarnya terjadi ? Jika dia dibiarkan disini,
lama-kelamaan dia akan pergi’. Feng Jiu berdiri “haih… sudahlah kukatakan
padamu juga tidak akan mengerti… aku akan mengatakannya pada mereka… aku akan
pergi dari sini besok… ujian sudah selesai, aku juga sudah membantu mereka,
budi mereka sudah terbalas, kami sudah impas” berjalan pergi. Dong Hua
mengejarnya “aku akan menemanimu… aku bisa membawamu ke beberapa tempat,
mungkin kau bisa mengingat sesuatu”. Feng Jiu melihat Dong Hua dengan pandangan
rumit “tempat apa yang mau kau tunjukkan ? aku sudah melihat semua tempat di
Qing Qiu bahkan Shi Li Tao Ling, tidak ada yang berkesan padaku”. Dong Hua
tersenyum “aku akan membawamu ke tempat lain selain Qing Qiu…” Feng Jiu menatap
Dong Hua “bukankah kau salah satu tetua disini ?” Dong Hua cekikikan “Xiao Bai,
ternyata dari tadi kau menganggapku tetua Qing Qiu !” Feng Jiu mengangguk.
Feng Jiu “kalau bukan tetua Qing Qiu, lalu siapa dirimu
?” Dong Hua tersenyum “Xiao Bai, aku adalah Dong Hua Di Jun” Gun Gun menghampiri
“Niang Qin, dia adalah Fu Qin” Feng Jiu melihat Gun Gun yang memeluk kakinya
“Fu Qin…” matanya melebar “kau… kau adalah ayah Gun Gun…” Dong Hua mengangguk
“Xiao Bai… aku adalah ayah Gun Gun, aku juga adalah suamimu” Feng Jiu
menggeleng “tidak, tidak mungkin…” memegang kepalanya “argh…” berteriak
kesakitan. Dong Hua segera memapah “Xiao Bai, Xiao Bai, ada apa ? Zhe Yan”.
Feng Jiu terjatuh tidak sadarkan diri “Xiao Jiu hanya mendapat kejutan,
istirahat sebentar dia akan baik-baik saja” Zhe Yan yang mengikuti Dong Hua
bersama Gun Gun, segera memeriksa.
Dong Hua menemani Feng Jiu di kamarnya dalam gua rubah.
Feng Jiu perlahan sadar, Dong Hua memegang tangannya “Xiao Bai, sudah bangun !
masih ada yang sakit ?” Feng Jiu menggeleng, menepis tangan Dong Hua, perlahan
duduk. Dong Hua sedih tapi tidak protes “Xiao Bai, tidak apa-apa, kau bisa
perlahan mengingatnya, aku akan membantumu mengingatnya” ‘selama kau tidak
meninggalkanku, kita akan baik-baik saja’ Dong Hua memberinya minum dan
sandaran yang empuk. Feng Jiu pun sungkan “maaf, aku tidak mengingatmu…” Dong
Hua menggeleng “tidak apa, yang penting kau baik-baik saja” Feng Jiu mengangguk
canggung.
Gun Gun berlari masuk “Niang Qin… Niang Qin… kau sudah
sadar ? Niang Qin, sudah waktunya kita berlatih…” Feng Jiu memegang Gun Gun
“baik… ayo…” Gun Gun melihat Dong Hua “Fu Qin, ikut…” Dong Hua membelai kepala
Gun Gun “baik…” bersama keluar dari gua rubah. Di luar, keluarga Bai, Ye Hua,
Bai Qian, Ali, Lian Song, Cheng Yu, Sie Ming, Chong Lin, dan Yan Ci Wu sudah
berkumpul. Semua awalnya datang melihat ujian Feng Jiu dan menunggu karena
mengkhawatirkannya. Feng Jiu terkejut melihat semua yang menunggunya “hanya
latihan biasa, tidak perlu berkumpul semua kan !” Gun Gun “Niang Qin, semua
sudah menunggu Niang Qin, semua mengkhawatirkan Niang Qin yang tiba-tiba tidak
sadar… ayo Niang Qin…” menarik Feng Jiu menjauh dari lainnya.
Zhe Yan tersenyum mendekati Dong Hua “Dong Hua, lihatlah baik-baik… ini kemampuan
Xiao Jiu sebenarnya…” semua menonton latihan Feng Jiu dan Gun Gun. Dong Hua
melihat seksama dan menemukan banyak kejanggalan pada jurus Feng Jiu “Xiao Bai
belajar dari mana ?” Zhe Yan tersenyum “Dong Hua, banyak hal yang kau tidak
ketahui tentang Xiao Jiu, bahkan keluarganya pun tidak tahu” Dong Hua melihat
Zhe Yan “apa maksudmu ?” Zhe Yan melanjutkan “Dong Hua, Xiao Jiu yang
sebenarnya sangat pintar dan berbakat… dia hanya tidak mau menunjukkannya dan
menyegel seluruh kemampuannya saat berusia 20.000 tahun” Dong Hua terkejut “apa
? menyegel kemampuannya ?” Zhe Yan memberi kode ke Feng Jiu “Dong Hua, kalau
kau tidak percaya, cobalah berlatih dengan Xiao Jiu, aku pastikan kau akan
terkejut olehnya…” terlihat Feng Jiu yang tersenyum membawa Gun Gun kembali ke
rombongan.
Zhe Yan memanggilnya “Xiao Jiu, cobalah berlatih dengan Dong Hua…” Feng Jiu menatap
ragu “berlatih dengannya ? kenapa ?” Zhe Yan “Dong Hua mempunyai ilmu yang
sangat baik, bahkan dia dulu pernah mengajarimu di Fan Yin Gu. Cobalah berlatih
bersama, mungkin kau bisa mengingat sesuatu…” Feng Jiu ragu-ragu, Dong Hua
meyakinkan “Xiao Bai, kita sudah lama tidak berlatih bersama, ayo…” menarik
tangan Feng Jiu tanpa menunggunya berbicara. Zhe Yan bergabung dengan Bai Chen
dan Bai Qian “Zhe Yan, kau begini membuka rahasia Xiao Jiu, jika dia sudah
mengingat semuanya, dia akan menghabisimu…” Zhe Yan cekikikan “Chen Chen, dia
sendiripun sudah membuka rahasianya… kau tidak lihat bagaimana saat ujian…
kekuatan dan kepintarannya sekarang tidak terbendung…” Bai Qian tersenyum
“sudah saatnya Xiao Jiu terbebas dari semua kendalanya… kakak keempat biarkan
saja, Xiao Jiu sekarang adalah Nu Jun dan juga Shan Shen, sudah waktunya dia
menunjukkan dirinya yang sebenarnya” Bai Yi “apa yang kalian bicarakan ? ada
apa dengan Xiao Jiu ?” Bai Chen tersenyum “kakak kedua, kau lihat saja dengan
tenang, bersiaplah untuk Bai Feng Jiu yang sebenarnya…”.
Di hamparan luas diluar gua rubah, Dong Hua dan Feng Jiu sudah berhadapan. Dong
Hua mengeluarkan pedang Cang He “Xiao Bai, silahkan…” Feng Jiu tersenyum
mengeluarkan sebuah pedang kristal merah, semua terkejut melihatnya, itu bukan
pedang Tao Zhu yang biasa digunakan Feng Jiu. Bai Qian “tidak menyangka bisa
melihat pedang Hong Liu Yu lagi…” Bai Ce “Qian Qian, kau tahu pedang itu ?”
Bai Qian tersenyum mengangguk. Feng Jiu tersenyum menghunuskan pedangnya “Di
Jun, silahkan…” Dong Hua tersenyum mulai menyerang.
Mereka bertarung, kemampuan Feng Jiu bisa mengimbangi
Dong Hua membuat semua tercengang. Selama berjam-jam mereka bertarung,
kemampuan mereka masih seimbang. Semakin lama semakin banyak yang datang
menonton, terutama para tetua dan teman sekolah yang penasaran dengan kemampuan
Feng Jiu saat ini. Dong Hua awalnya terkejut tapi terus meladeni Feng Jiu,
menyadari kehebatan Feng Jiu yang tidak pernah diketahuinya. Dong Hua terbiasa
mempelajari kekuatan lawan, mencari celah dan mengalahkannya. Tapi bertarung
bersama Feng Jiu, dia tidak dapat menemukan celah sama sekali. Dia sadar Feng
Jiu juga memiliki kemampuan yang luar biasa, penasaran alasan selama ini Feng
Jiu menyembunyikannya.
Bai Feng Jiu sangat senang bertarung melawan Dong Hua,
setelah sekian lama dia bisa merenggangkan otot-ototnya. Lawan didepannya ini
mampu mengimbanginya, membuatnya sangat puas. Bai Feng Jiu tersenyum melawan
Dong Hua, Dong Hua pun tersenyum melihatnya. Mereka tidak menyadari, banyak
pasang mata yang sudah hampir meloncat keluar melihat pertarungan mereka.
Hingga hari mulai petang, mereka mengakhiri pertarungan. Feng Jiu “hahahahaha…
bagus… bagus… Dong Hua Di Jun, sungguh tidak mengecewakan… yang mulia,
berterima kasih padamu, sudah lama tidak bertarung begini senang…” Dong Hua
menghampiri, mengambil sapu tangan mengelap keringat Feng Jiu “Xiao Bai juga
sangat bagus, sudah sangat hebat sekarang… Fu Jun pun tidak dapat
mengalahkanmu” Feng Jiu terkejut dengan tindakan Dong Hua.
Feng Jiu memegang tangan Dong Hua, melihat Dong Hua
dengan pandangan rumit “apa yang kau lakukan ?” Dong Hua hanya tersenyum,
melepas tangan Feng Jiu yang menahannya dan mengelap keringat Feng Jiu “Xiao
Bai, kau melakukannya dengan sangat baik… lelahkah ?” Feng Jiu terbelalak
melihat Dong Hua, tangan satunya sudah memegang kepalanya “apa yang kau katakan
!” Dong Hua melihat ada yang salah dengan Feng Jiu segera merangkulnya “Xiao
Bai, apa sakit ?” Feng Jiu menitikkan air mata “kepalaku pusing…” jatuh tidak
sadarkan diri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!