Suatu masa, dimana seorang wanita menjadi sasaran di dalam keluarganya sendiri. Harta adalah segalanya, begitu juga kisah dalam kehidupan Anne penuh siksaan dalam hidupnya. Menjadi wanita malam setiap saat demi mendapatkan sebungkus makanan.
Kehidupan dia penuh dengan cobaan, tidak ada yang peduli dengan keberadaan dia bahkan suaminya saja sangat jijik melihat wajahnya. ingin sekali mengakhiri hidup tapi ia mengingat nasehat bundanya untuk tidak melakukan hal yang keji hanya karena dunia yang fana ini.
Suatu hari, ia di jual kan oleh ibu tirinya pada seorang pengusaha kaya raya. Dia adalah Brian Jeremy Smith, seorang pria yang paling kejam di seluruh negara ini. Brian ingin menikahi Anne karena alasan untuk memberi hukuman pada wanita yang sudah membuat hatinya sakit.
Visual Anneke Felicia 23 tahun
Dia adalah seorang pengusaha yang paling terbesar di seluruh negara, seorang pria yang kejam, tidak memperdulikan keadaan kaum wanita yang akan di siksa. Hidupnya penuh bergelimang harta kekayaan, semua wanita menjadi candu untuk menjadi wanita malamnya.
Dalam sebuah barr, dia menemukan seorang wanita yang cantik dimana wanita itu akan menjadi santapan setiap malam untuk dirinya. Anne tidak menginginkan menikah dengan pria itu yang bernama Brian. Tidak mudah bagi semua wanita bisa kabur dari ancaman Brian sang pengusaha yang kejam.
Brian menjadi benci dan jijik pada semua wanita saat dimana seorang wanita itu telah menghancurkan perasaannya dan juga rela meninggalkan pekerjaan hanya untuk wanita yang tidak punya perasaan seperti Clarinta Ramania. Dia adalah kekasih Brian, sayang sekali karena hati wanita itu busuk, menghancurkan harapan Brian demi pria lain.
Visual Brian Jeremy Smith 27 tahun
Hanya karena pria lain, rela meninggalkan seorang pengusaha yang kaya raya. Ia pergi bersama pria lain hanya untuk memuaskan harta pria itu, tidak melebihi apapun yang di lakukan. Tidak puas dengan harta yang di berikan oleh Brian, menjadi seorang model yang terkenal harus memiliki kualitas yang lebih banyak.
Nama Clarinta Ramania, dia adalah seorang model yang terkenal. Suatu penyesalan dalam hidupnya yang telah meninggalkan Brian kekasihnya. Ia tidak tahu harus melakukan apalagi untuk kembali ke sisi Brian, melihat keadaan yang sudah berubah. Brian yang dulu sangat lembut sudah menjadi pria yang sangat kejam, penyiksaan wanita ada di mana-mana.
Ada rasa ketakutan menghadapi pria yang kejam seperti dia, setelah kembali dari luar negeri untuk bertemu dengan kekasihnya dulu. Namu sayang, Brian sudah menikah dengan wanita lain. Tidak ada harapan untuk kembali pada Brian, hanya satu jalannya yaitu menjadi wanita malam untuk Brian.
Visual Clarinta Ramania 25 tahun
Nama Jovial Baim Erlangga, sahabat Brian sejak SMA. Mereka berdua saling bersama dimana pun mereka berada. Suatu masalah yang terjadi antara mereka berdua, memperdebatkan permasalahan tentang pekerjaan. Di sisi lain Brian ingin menjadi seorang pengusaha, sedangkan Jovi ingin menjadi seorang artis penyanyi.
Karena permasalahan itu, maka menjadi permusuhan di antara mereka. Suatu malam, Jovi bertemu dengan Anne. Dia adalah kekasih Jovi saat kuliah, mereka saling mencintai satu sama lain namun pada akhirnya Jovi tiba saja berubah dan tidak memperdulikan dengan keadaan Anne.
Menjadi seorang penyanyi, membutuhkan seorang pacar yang sangat cantik. Melihat penampilan Anne yang sangat kampungan, ia tidak mau menganggap Anne sebagai pasangannya. Maka sebab itulah, ia mencari seorang model yang lebih cantik, seksi dan sepadan dengan posisi dirinya.
Visual Jovial Baim Erlangga 27 tahun
Menceritakan tentang pengusaha yang kejam tanpa ampun darinya. Dengan begitu, ia lebih baik mempermainkan mereka wanita dari pada mencintai mereka sama seperti apa yang di lakukan dengan kekasihnya dulu. Anne yang sangat polos menjadi rantai siksaan dalam hidupnya, rasa ingin mati tapi tidak ada daya untuk melakukan seperti itu.
Perjalanan cinta yang sangat rumit, manusia yang dulu lembut menjadi manusia yang sangat kejam dan menyiksa semua wanita di temui oleh Brian. Akan 'kah Anne bisa membuatkan Brian sadar dengan semua perbuatan dia, polisi saja sangat takut dengan keberadaan Brian. Apalagi yang lain, tidak ada yang berani dengan ancaman Brian sang penguasa yang kejam.
Bersambung.....
Ini adalah cerita kedua aku, jangan lupa mampir ya. Selamat membaca😍😍😍
Hawa dingin ac membuat Anne terbangun dari tidurnya, hari ini adalah hari pertama di mana ia kerja di perusahaan. Bukan suatu hal yang membuat hidupnya seperti ini, ibu telah meninggal sejak ia umur 10 tahun. Ayahnya menikah lagi dengan wanita lain.
Kehidupan Anne sudah berubah sejak ayahnya menikah lagi. Ibu tiri memperlakukan dia dengan kejam dan memukul Anne setiap kesalahan yang di perbuat. Ibu tiri bernama Aleysia Calesthane, dia adalah istri kedua ayah Anne. Memiliki seorang ibu tiri, bukan kebahagiaan yang di dapatkan melainkan kesengsaraan di dalam hidupnya.
Suara ketukan pintu berasal dari luar kamar, itu adalah ibu tiri Anne. Aleysia menyuruh Anne untuk bersiap-siap berangkat kerja, ia tidak mau melihat hidup Anne dengan tenang. Setelah bersiap-siap Anne makan sepotong roti yang di atas meja, ia tidak mau hari pertama dia bekerja kelaparan dan tidak makan.
Ayah tidak ada di rumah, beliau sedang keluar kota untuk menjalankan sebuah pekerjaan di sana. Tingkah laku Ibu tiri sangat berbeda di depan dan di belakang ayah. Kadang, saat ayah tidak ada di rumah, situasi berubah menjadi rumah neraka bagi Anne.
Dia pun berangkat ke kantor dengan di jemput oleh Jovi, kekasihnya Anne. Jovi membuka pintu mobil untuk Anne, ia memakai masker agar tidak ada yang tahu keberadaan posisinya. Sebagai seorang artis harus menjaga imagenya sendiri, Jovi ingin mengatakan sesuatu pada Anne namun ia tidak berani untuk sebuah alasan meninggalkan wanita yang sudah menjadi kekasihnya yang sekarang.
"Selamat pagi, Sayang. Bagaimana kabar kamu?. Kita sudah sebulan tidak berjumpa" tanya Anne.
"Aku baik saja, ya,,, dalam beberapa waktu ini aku sangat sibuk mengurus beberapa acara di tempat. Kamu tidak keberatankan, kalau kita akan jarang bertemu" jawab Jovi.
"Tidak apa sayang, aku bersyukur memiliki seorang kekasih seperti kamu. Apalagi kamu pekerja keras, jadi aku harus maklumi dengan posisi kamu yang sekarang".
Sebenarnya, Jovi bukan melakukan kesibukan acara melainkan ia sedang berjalan-jalan dengan seorang model wanita. Ia tidak mau berkata jujur pada Anne, hal itu akan membuat hatinya sakit. Jovi mencari cara agar mereka berpisah, bukan suatu hal yang mudah melakukan seperti itu.
Sambil berbincang, tidak terasa mereka sudah sampai di depan kantor. Anne meminta pamit pada Jovi untuk segera masuk ke dalam kantor karena waktu masuk telah tiba. Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Jovi, itu adalah pesan dari Clarinta kekasih kedua Jovi.
Hai sayang, kamu di mana?. Aku sangat merindukan kamu, datang ke apartemen aku ya sayang. Aku menunggumu.
Mobil melaju menuju ke tempat apartemen di mana Clarinta tinggal. Supaya tidak ketahuan oleh Anne, dia berkata tidak bisa jemput pulang karena ada kesibukan mendadak di lokasi syuting.
Tempat lain
Membelikan sebuah kado untuk kekasih, dia membeli sebuah kalung dengan kualitas terbaik di toko tersebut. Nama Brian Jeremy Smith, dia adalah seorang pengusaha yang paling terkaya di seluruh negara. Bahkan dia di juluki sebagai pria yang lembut pada kekasihnya, walaupun kekasihnya itu selalu membantah apa yang Brian mau.
Waktu Clarinta selalu habis untuk kesibukan pekerjaan modelnya, selalu tidak ada waktu kebersamaan antara mereka berdua. Dengan begitu Clarinta tidak sanggup bertahan dengan pria seperti Brian. Maka sebab itulah, Clarinta mencari pria yang lebih sibuk dengan urusan di bandingkan Brian yang selalu meminta waktu kebersamaan.
Seorang manager mendatangi Brian yang sedang duduk santai. Ia menyuruh pada managernya untuk memilih sebuah kalung berlian yang paling mahal. Edric Michael Oden, dia adalah manager khusus untuk Brian yang di berikan oleh ayahnya sendiri. Menjadi orang kaya adalah hal yang menyenangkan di dalam hidupnya, tidak ada yang bisa mencegah dari apa yang di perbuat oleh Brian.
"Tuan, yang mana 'kah anda suka?" tanya Oden.
Oden adalah nama panggilan untuk Edric, Brian tidak memanggil namanya dengan sebutan Edric. Dia sudah terbiasa memanggil dengan nama tersebut, jadi tidak ada masalah bagi Oden untuk memperdebat dengan nama panggilan.
"Pilihlah kalung yang sangat cantik untuk pasangan saya. Jangan ada lecet satu pun di sisi kalung tersebut, saya tidak mau melihat wajah dia memasang wajah yang sedih" ucap Brian memberikan sebuah perintah agar tidak salah dalam memilih kalung itu.
"Baik tuan. Apa ada yang lain?" tanya Oden lagi.
"Sudah cukup, saya hanya menginginkan kalung saja. Sisanya kamu yang mengatur tempat nanti malam, jangan sampai terlambat atau saya potong gaji kamu" katanya Brian.
Hati Brian sangat lembut pada Clarinta, dia tidak akan lembut pada selain kekasihnya itu. Hidup Clarinta sangat bahagia, mendapatkan seorang pria seperti Brian yang sangat tulus mencintainya.
Usai membeli kalung, mobil jemputan sudah datang. Meeting dengan orang kantor sudah mulai, Brian bergegas masuk mobil lalu berangkat ke kantor.
Anne di dalam kantor sedang mengerjakan sebuah proyek yang di berikan oleh karyawan yang lain. Hanya dia yang mampu mengerjakan proyek tersebut, dalam sehari Anne bisa mengerjakan tugas apa saja yang di berikan oleh ketua perusahaan.
"Anne" panggil oleh Kyra.
"Iya, ada apa?". Sahut Anne menoleh ke belakang.
Kyra Queensha adalah teman sekantor Anne, dia adalah teman yang paling terbaik di dalam hidupnya Anne. Seorang ketua memanggil Anne untuk menuju ke dalam ruang untuk membahas proyek yang sedang di kerjakannya.
Anne berjalan menuju ke arah ruangan. Tidak sengaja menabrak seorang pria yang sedang lewat di depan Anne. Ia merasa terkejut setelah melihat siapa yang datang, semua orang menuduk di hadapan pria tersebut.
Pria itu adalah Brian, ia datang ke kantor hanya ingin melihat proyek yang di rancang oleh karyawan yang baru bekerja di perusahaannya. Anne adalah karyawan baru yang masuk dalam perusahaan Brian, ia sangat terkejut baru hari pertama sudah memiliki teknik kemampuan dalam mengatasi proyek yang termahal.
"Maaf tuan. Saya tidak sengaja" ucap Anne sembari meminta maaf pada Brian.
"Baju yang saya pakai tidak akan mampu untuk kamu belikan. Kalau berjalan lihat di bawah dan atas, jangan asal menerobos jalan orang lain" kata Brian menunjuk jari telunjuk ke arah Anne.
"Tuan sudah datang. Mari masuk" ajaknya ketua pada Brian untuk segera masuk ke dalam ruangan meeting.
Di ikuti oleh Anne dari belakang menuju ke dalam ruang, Ketua memberikan kode isyarat pada Anne memperkenalkan sebelum mempersilahkan prestasi di depan Tuan Brian. Anne tidak mengerti maksud dari ketuanya, guna dari bahasa kode ketua agar Brian tidak kecewa dengan hasil yang mereka kerjakan.
"Proyek apa yang kamu jelaskan?. Saya tidak ada banyak waktu untuk menunggu basa basi kalian" kata Brian dengan nada tegas untuk tidak membuang waktu.
"Tuan. Saya akan menjelaskan tentang sebuah proyek dimana proyek ini kita akan mendapatkan sebuah imbalan yang paling besar. di sebelah utara kita akan membangun sebuah gedung barr. Di sana banyak orang yang mengadakan sebuah acara setiap minggu, dengan begitu gedung yang kita bangun akan di sewakan setiap warga disana dengan harga yang mahal." jelasnya Anne langsung to the poin.
Brian orang yang tidak suka berbelit dalam setiap urusan. Ia tidak suka dengan karyawan yang lelet dengan pekerjaannya. Hasil yang di sampai oleh Anne sangat memuaskan bagi Brian, ia tidak jadi di pecat karena ulahnya barusan yang menabrak tuan Brian.
"Saya terima dengan hasil yang kamu kerjakan. Tolong ubah lagi sedikit yang ada di halaman terakhir. Buatlah gedung itu berlantai 40 jangan 30, ingat!!!. Buatlah hasil yang lebih bagus dan cari alat bangunan sesuai ekspetasi." kata Brian.
"Baik tuan. Terima kasih sudah menyetujui proyek ini tuan" ucap Anne dengan rasa bersyukur tidak menyangka dengan hasil yang di dapati.
Meeting selesai, Brian keluar dari ruangan dan langsung ke apartemen kekasihnya. Dia tidak sabar berjumpa dengan kekasihnya, Anne juga keluar dari ruang dengan rasa bangga karena telah berhasil mengerjakan tugas di hari pertama ia bekerja.
"Kita langsung ke apartemen tuan?" tanya Oden.
"Tolong siapkan sesuai rencana, Saya pergi sendiri saja. Kamu urus saja tempat yang saya sediakan, paham!"
Oden membuka pintu mobil lalu Brian masuk. Dalam perjalanan ia terus menatap foto Clarinta yang ada di layar ponsel Brian. Cantik dan manis wajah Clarinta, membuat Brian semakin jatuh cinta padanya.
Sampai Jovi di sebuah apartemen Clarinta, ia sudah menunggu Jovi di kamarnya. Jovi membuka sebuah ponsel mendapatkan 30 kali panggilan dari Clarinta. menelepon balik Clarinta, telepon sama sekali tidak di angkat membuat Jovi penasaran kemana Clarinta?.
Kemana dia?. Kenapa tidak mengangkat telepon aku?. Sebaiknya aku sana saja, untuk memastikan apa dia baik-baik saja di sana.
Jovi masuk ke dalam lift, menekan tombol angka 4 yang menuju ke lantai 4. Jovi sudah berada di lantai 4, ia mencari kamar Clarinta yang di pojok nomor 54. Sampai di depan langsung membuka pintu mendapatkan Clarinta yang baru saja selesai mandi.
Tubuh yang yang indah memakai handuk yang tipis. Membuat Jovi terpana, Clarinta menyapanya dan membelai bidang dada Jovi. Rambut yang basah.
"Sayang,,, sekali saja." Katanya Jovi yang sudah tidak tahan dengan penampilan Clarinta.
"Apa kamu sudah tidak tahan sayang?. Aku suka dengan gayamu, bagaimana kita melakukannya kapan-kapan saja" Ucap Clarinta
"Nanti Brian akan datang kemari, aku rasa lebih baik setelah menikah saja kita melakukan itu, sabar ya sayang. Sebentar lagi hubungan aku dengan Brian akan berakhir".
"Bagaimana bisa aku meyakinkan akan itu Sayang?" tanya Jovi.
"Bukan 'kah dengan kamu ada disini, berarti aku sudah meyakinkan dirimu sayang" jawab Clarinta.
"Aku percaya sayang" ucapnya mengecup kening Clarinta.
Di luar Brian sudah berada di depan apartemen Clarinta. ia tidak tahu bahwa kekasihnya sudah mengkhianati cintanya, dan juga ia tidak tahu bahwa Clarinta sedang melakukan hubungan bersama pria lain.
Bersambung
Waktu jam bekerja sudah selesai Anne sudah bersiap-siap untuk pulang. Kyra memanggil Anne untuk ikut bersamanya, pulang dari kantor adalah kesempatan mereka untuk jalan-jalan bersama dan meniup udara yang segar. Namun Anne tidak bisa ikut bersamanya, lantas karena ibu tirinya akan marah jika ia pulang terlambat.
Selama ayah tidak ada di rumah, Anne tidak memiliki kebebasan dalam hidupnya sendiri. Semua aturan sudah di atur oleh ibu tirinya, Aleysia tidak begitu peduli dengan nasib anak dari suaminya. Menyuruh ia bekerja di barr setiap malam, uang adalah segalanya bagi dia.
Memanggil taksi agar bisa pulang ke rumah, Aleysia sudah menunggu dia di dalam menyuruh untuk bersiap ikut acara di tempat temannya sendiri. Anne tidak berfikir sebelumnya apa yang di lakukan oleh ibu tirinya sendiri, malahan sifat yang masih polos membuat ia tidak mengerti apapun.
Disebrang sana, Brian sudah berdiri di depan pintu kamar Clarinta. Memberikan hadiah yang istimewa untuk kekasih, pintu yang tidak terkunci langsung di buka oleh Brian lalu masuk ke dalam melihat Clarinta bersama pria lain. Bagaikan anak panah yang menembus ke dalam jantung, sakit melihat wanita yang di cintai telah berbuat candu dengan pria lain.
Mereka pun terbangun melihat kedatangan Brian....
"Clarinta?. Kamu?. Apa yang kalian lakukan!!!, Sayang, jelaskan maksud semua ini?. Apa maksud kamu lakukan seperti ini" tanya Brian menangis air mata. Tidak sangka cinta yang selama ini di banggakan hancur seketika dan sakit tapi tak berdarah.
"Aku sudah muak dengan tingkah bucin kamu yang tidak jelas itu. Dia adalah calon suami 'ku masa depan nanti, aku sangat mencintainya dan dia juga mencintai 'ku. Saat aku menjadi kekasih kamu Brian, hidup aku tidak akan pernah bebas melihat kamu yang terlalu posesif. Tentu saja aku malas menjadi pasangan kamu sayang, dan satu lagi jangan pernah muncul di hadapan aku lagi." kata Clarinta bersikap acuh yak acuh pada Brian.
Panas, sakit, ingin rasanya membalas semua perbuatan yang di lakukan oleh Clarinta. Pria yang bersama Clarinta adalah sahabatnya sendiri, Jovi sudah tahu bahwa Clarinta adalah kekasih Brian tapi karena jatuh cinta maka tidak kepikiran apapun dalam menyakiti hati sahabat sendiri. Brian menghampiri Jovi lalu memukul wajahnya dengan sangat keras hingga mengakibatkan keluar darah di sisi bibir Jovi.
Clarinta melihat Jovi langsung menolongnya, ia tidak mau terjadi apa-apa pada Jovi. Bukan Brian yang di tolong oleh Clarinta melainkan pria selingkuhan dia.
"Lebih baik kamu keluar Brian. Aku benci melihat kamu berada disini, keluar!!!" ucap Clarinta. Ia mengusi Brian, tentu saja hati Jovi sangat senang melihat Clarinta berada di posisinya.
Brian pun keluar dari kamar Clarinta, tidak sanggup melihat kemesraan mereka berdua. Rencana acara nanti malam tiba saja di batalkan karena Clarinta sudah berselingkuh dengan pria lain. Brian turun dengan cepat dari lantai atas ke bawah melewati lift dan langsung ke tempat parkiran lalu membawa mobil dengan kecepatan yang tinggi.
Setelah sampai di depan rumah, ayah Brian melihat anaknya bertingkah seperti baeu saja melihat musuh. Brian menuju ke kamar dan menutup dengan hantam yang keras, tidak peduli apapun dengan keadaan orang luar apalagi ayah sendiri. Ia membuka laci, melihat foto masa lalu bersama sahabatnya sendiri.
Kenapa ini harus terjadi padanya, Jovi adalah sahabat satu-satunya dalam hidup Brian. Semua telah lenyap, kebersamaan dulu adalah sebuah hal pembawa sial dalam hidupnya. Brian menangis di sudut tempat tidurnya, membakar semua foto Clarinta dan juga foto saat kebersamaan dengan Jovi di masa muda yang dulu.
Foto terakhir saat liburan ke pantai bersama dua bulan yang lalu. Itu adalah saat-saat di mana mereka pergi berlibur untuk mencari ketenangan diri karena sudah lelah berkerja setiap saat. Ternyata alasan Clarinta tidak banyak waktu bersamanya adalah karena jatuh cinta pada sahabat sendiri.
Foto itu langsung di bakar olehnya, hanya kenangan yang pahit di rasakan oleh Brian. Sosok sahabat yang selalu di kagumi lebih licik dari pada seekor hewan yang jijik di kalangan para manusia. Tiba saja masuj telepon Oden di ponsel Brian lalu mengangkat.
"Batalkan semua. Tidak ada acara lagi!!, buatkan semua aturan untuk perempuan di perusahaan lebih ketat lagi" belum Oden menanyakan tentang acara nanti malam. Sudah di terkejutkan oleh teriakan Brian hampir membuat telinga pecah karena suara Brian yang sangat keras.
"Baik tuan" jawab Oden singkat dan padat.
Suasana hati Brian sedang buruk, malam pun tiba. Brian keluar menuju ke barr dimana Anne bekerja disana, karena ulah ibu tirinya ia harus mengalami seperti ini. Sampai Brian di tempat yang di tuju, galau membuat dia tidak bisa melakukan apapun kecuali mencari kesenangan di barr.
"Buatkan minuman yang paling mahal. Jangan lupa siapkan wanita untuk saya" kata Brian yang masih merasa sakit hati dengan ulah Clarinta. Ingin sekali meluapkan rasa kesedihan yang di alami oleh Brian tapi ia bukan pria yang lemah. Situasi menjadi berubah, dulunya sangat lembut dan ramah, sekarang menjadi pria yang tidak punya perasaan bahkan juga kejam pada setiap wanita.
"Ini tuan. Silahkan di nikmati" memberikan minuman pada Brian yang sedang duduk di sofa.
Dua wanita sudah datang padanya, melayani Brian sesuai aturan yang di buat oleh ketua birr. Brian tidak memikirkan apapun tentang permasalahan percintaan antara dia dengan Clarinta. Sejak kejadian di apartemen, hubungan mereka sudah putus dan tidak memiliki hubungan apapun lagi.
Begini 'kah pembalasan selama ini yang aku berikan untuk kamu sayang?. Semua sudah 'ku berikan yang terbaik dalam hidupmu, bahkan semua pekerjaan aku yang atur semua. Kenapa kamu lakukan seperti ini sayang,,, apa salah aku.
Di khianati adalah suatu hal yang menyakitkan di alami oleh setiap manusia. Mencintai namun tidak di cintai, begitu juga dalam kehidupan Brian. Penuh dengan kedustaan dalam diri wanita, mengucapkan di bibir mencintai dengan tulus tapi di hati sudah berkata lain.
"Pelayan!! Pelayan" Brian memanggil mereka karena merasa tidak puas dengan wanita yang berikan oleh petugas birr.
Ketua birr pun datang ke tempat Brian duduk, tidak berani membantah dengan kemauan Brian. Ia meminta maaf agar tidak memperpanjang masalah ini seterusnya. Ketua barr memanggil Anne untuk melayani Brian sampai ia merasa puas dengan layanan yang di berikan.
Brian dan Anne sama-sama terkejut.
"Kamu?. Untuk apa kamu disini?. Apa belum cukup gaji yang saya berikan untuk kamu!" tanya Brian yang setengah sadar melihat keberadaan Anne.
Anne tidak mau jawab, ia tidak ingin tuan Brian tahu kalau ibu tirinya lah yang menyuruh bekerja disini. Rencananya Aleysia ingin menjual Anne pada juragan kaya yang ada di kota ini namun ia tidak mau dengan kemauan ibu tirinya. Wanita yang di sisi Brian masih menunggu perintah dari ketua dan ada rasa malu terhadap Brian.
"Kenapa kamu tidak menjawab?. Jawab pertanyaan saya!!" Brian yang masih bertanya pada Anne sedang diam membisu.
Hanya diam saja tanpa ucapan sepatah kata apapun. Brian langsung menarik Anne mmebawakan dia di sebuah kamar yang ada di biirr, Anne mulai ketakutan. Apa yang pria ini mau?. Kenapa harus membawa di ke dalam kamar atau jangan-jangan ia akan di perlakukan seperti wanita malam yang lainnya.
Tujuan ia di sini hanya untuk bekerja bukan melayani pria hidung belang seperti tuan Brian. Tidak tahu harus berbuat apa?. ingin berontak maka ibu tirinya yang akan turun tangan sendiri lalu menghukum dia seberat-beratnya.
"Lepaskan saya, jangan melakukan itu pada saya tuan! Lepaskan, tolong lepaskan aku" ucap Anne dengan nada merintis melihat Brian tidak sadar diri lagi dengan kelakuan ia.
"Jangan banyak gerak kamu!!. Sembari merobek pakaian Anne, ia sontak langsung terkejut melihat penampilan sudah kacau dan berantakan.
Brian terus memaksa berciuman dengan Anne namun Anne tidak mau membiarkan ciuman pertama di ambil oleh tuan Brian.
Di kamar Clarinta
"Apa kamu tidak takut sayang?. Brian adalah sahabat kamu sendiri, mungkin saja suatu saat nanti dia akan balas dendam pada kita" kata Clarinta.
"Aku mencintai kamu sayang".
"Akan 'ku lakukan untuk mendapatkan kamu, walaupun Brian adalah sahabat aku. Memilikimu adalah keberuntungan dalam hidup 'ku" ungkapan isi hati Jovi.
"Lalu, bagaimana dengan kekasih kamu?. Kapan kamu akan putus dengan dia, aku tidak ingin jadi wanita simpanan kamu." katanya lagi.
"Secepatnya. Aku tinggalkan wanita itu, dia tidak selevel dengan posisi 'ku maka itulah kamulah yang pantas untuk menjadi pendamping dalam hidup aku".
"Oh sayang,,, terimakasih" ucapnya Clarinta lalu memeluk Jovi dengan sangat lembut.
Di tempat birr, Anne masih terus melawan perbuatan Brian. Tidak sangka tubuhnya terlalu kuat, ia terpaksa mengalah. Brian langsung membuka celana Anne, memasukkan senjata ia ke dalam milik Anne. Dengan memakai pengaman itu tidak akan membuat Anne hamil tapi perawan tetap saja hilang.
Hanya bisa menangis dengan perlakuan dari Brian, percuma saja di lawan tetap saja tidak bisa menghindar. Sakit... sakit sekali, apa Jovi akan terima posisi yang sekarang ini?. pasti ada keraguan suatu saat nanti melihat Anne yang sudah tidak gadis lagi
Jovi, maafkan aku. Yang tidak bisa menjaga kesucian diri aku sendiri, aku sangat takut Jovi. Tolong jemput aku di sini,,, tolong.
Tiba saja Oden datang menjemput tuannya pulang ke rumah. Ayah Brian menyuruh menjemput anaknya, ada hal yang penting di beritahukan pada Brian tentang perusahaan. Oden melihat Anne yang sedang menangis di atas sofa, ia memberikan sejumlah uang sebagai tanggung jawab sudah membuat ia seperti itu.
Anne menganggap ia murah bagi mereka. Tinggal di bayar tidak bertanggung jawab atas perbuatan yang di perbuat oleh tuannya. Mereka keluar meninggalkan Anne sendiri di kamar, tanpa belas kasihan terhadapnya.
Bersambung.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!