NovelToon NovelToon

LOVE STORY OF AULIAN - ZAHRA

AULIAN AWWAB IRAWAN

Namanya AULIAN AWWAB IRAWAN yang mempunyai arti pemimpin yang taat kepada Tuhan dan gemar akan kemasyhuran dan kebajikan.

Umurnya saat ini sudah dua puluh lima tahun, dan dia bekerja menjabat sebagai CEO diPERUSAHAAN IRAWAN CORP menggantikan Kakaknya Qiyas yang saat ini sudah menjabat sebagai Presdir.

Aul sapaan yang akrab ketika bersama keluarganya saja, dia adalah tipekal laki-laki yang terkenal humoris dan bersahaja jika bersama keluarganya saja, sedangkan diluar sana dia terkenal dingin, cuek dan acuh pada sekitar jika itu tidak bersangkut paut dengan dirinya.

Aulian adalah anak ketiga dari pasangan Ziyas Muhammad Irawan dan Liliana Zahratunnisa, biasa yang dipanggil dengan Papah Ziyas dan Bunda Lili oleh Aulian dan kedua Kakaknya.

Saat ini yang masih tinggal bersama Papah Ziyas adalah Aulian saja, karena hanya dia yang belum menikah sendiri, kedua Kakaknya yaitu Kak Anin dan Qiyas mereka sudah menikah dan mempunyai rumah sendiri-sendiri.

Aulian yang sudah berumur dua puluh lima tahun ini belum mempunyai wanita yang bisa membuat hatinya berdebar hebat dan merasakan apa yang namanya jatuh cinta.

Saat ini Aulian sedang berada dikantornya. Dia kalau sudah fokus bekerja Aulian sampai melupakan waktu untuk makan, akan tetapi kalau sholat dia selalu tepat waktu.

Bahkan Aulian juga sering menunaikan sholat dhuha didalam kamar yang ada diruangannya disela-sela pekerjaannya yang menumpuk. Karena Papah Ziyas dan Bunda Lili mengajari semua anak-anaknya, jangan terlalu mementingkan dunia, karena dunia adalah singgahan sementara, sedangkan akhirat adalah tempat kekal abadi selamanya.

Jadi Papah Ziyas dan Bunda Lili juga mengajarkan kepada semua anak-anaknya sesibuk apapun luangkanlah untuk sholat dhuha, walaupun cuman dua rokaat, begitulah sekiranya pesan Bunda Lili dan Papah Ziyas kepada semua anak-anaknya.

Ketika Aulian lagi sibuk membaca dan meneliti berkas-berkas dihadapannya, dia dikagetkan dengan suara alarm untuk mengingatkannya sholat dhuha dan setelah itu digantikan dengan bunyi dering Hpnya, dan ternyata yang menelfon adalah Bundanya.

"Hallo Assalamu'alaikum Bunda", kata Aulian sambil membolak-balikkan berkas-berkas yang ada dihadapannya.

"Wa'alaikumussalam, jangan lupa sholat dhuha ya Aulnya Bunda, sudah jam sepuluh ini", ingat Bunda Lili kepada Aulian.

"Iya Bundaku sayang, ini Aul akan laksanakan, terimakasih Bunda selalu mengingatkan Aul untuk sholat dhuha setiap hari", kata Aulian dengan tersenyum karena mengingat Bundanya tidak pernah lupa mengingatkan dia untuk sholat dhuha.

"Baiklah, kalau begitu Bunda tutup dulu ya telefonnya, Assalamu'alaikum", kata Bunda Lili kepada Aulian.

"Iya Bunda, Wa'alaikumussalam", jawab Aulian langsung mematikan sambungan telefonnya.

Setelah sambungan telefonnya terputus Aulian dia langsung bangkit dari duduknya dan meninggalkan berkas-berkas yang menumpuk diatas mejanya, untuk menunaikan sholat dhuha dulu, sesuai ajaran Keluarganya.

Dan jikalau pun dia harus meeting dijam sepuluh, Aulian akan melaksanakan sholat dhuhanya sebelum dia meeting.

Ketika Aulian sedang sholat dhuha ada seseorang yang memperhatikan dia dari belakang dan tersenyum senang. Dan orang itu langsung saja duduk dishofa yang ada diruangannya Aulian sambil menunggui Aulian selesai sholat dhuha dikamar yang ada diruangannya.

Ketika Aulian keluar dari kamar yang ada diruangannya dia dibuat terkejut oleh seseorang yang sudah duduk dishofa yang ada diruang kerjanya.

"Kakak, sejak kapan Kakak sudah duduk disitu", tanya Aulian kepada Qiyas Kakaknya, sambil berjalan mendekati Kakaknya yang duduk dishofa.

Ya orang yang duduk dishofa yang ada diruang kerjanya Aulian adalah Qiyas Irawan, Kakak kandung kedua dari Aulian yang saat ini sudah menjabat sebagai Presdir dikantor yang sama-sama Aulian.

"Sejak tadi", jawab Qiyas kepada Aulian sambil melipat koran yang dia baca.

"Kakak tumben keruanganku", tanya Aulian kepada Qiyas ketika Aulian juga sudah duduk diseberang Qiyas.

"Ingin melihat adikku yang ganteng ini apa tidak boleh", jawab Qiyas sambil tersenyum kepada Aulian.

Aulian hanya memutar bola matanya mendengar perkataan dari Kakaknya.

"Kakak sebenarnya ada apa sih kesini, pekerjaanku lagi banyak Kak", tanya Aulian kepada Qiyas.

"Ya, iya CEO ganteng yang sok sibuk", goda Qiyas kepada Aulian.

"Kakak, Aul benar-benar lagi sibuk ya Kak, itu Kakak lihat sendiri berkas-berkas yang menumpuk diatas meja kerjaku itu", kata Aulian kepada Qiyas dengan sedikit cemberut.

Qiyas yang mendengar perkataannya Aulian dia hanya melirik sekilas kearah meja kerjanya Aulian.

"Baiklah Kakak percaya", kata Qiyas dengan cuek.

Aulian menjadi gemas sendiri dengan tingkah Kakaknya, dia lalu berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Qiyas. Qiyas yang melihat adiknya Aulian berjalan mendekatinya dia hanya menaikan alisnya heran dan bingung dengan tingkahnya Aulian.

Aulian ketika sudah sampai dihadapan Kakaknya yang lagi duduk, dia lalu menunduk sedikit dan langsung menjitak tangan Kakaknya, membuat Qiyas terkejut dan langsung tertawa begitupun Aulian dia juga ikut-ikutan tertawa.

Qiyas lalu beridiri dari duduknya membuat Aulian reflek langsung mundur karena takut jika Kakaknya akan membalas kejahilannya, akan tetapi dugaan Aulian tidak sepenuhnya meleset.

Qiyas hanya berlalu melewati Aulian saja, akan tetapi ketika baru selangkah melewati Aulian, Qiyas lalu membalikkan badannya dan langsung mengusap kepalanya Aulian dan juga merusak tatanan rambutnya Aulian.

Qiyas reflek tertawa dan langsung berlalu keluar menyisahkan Aulian yang sebal dengan tingkah Kakaknya.

Begitulah mereka walaupun umur mereka sudah dewasa, akan tetapi sifat kekanak-kanakannya mereka tidak pernah hilang jika sudah bersama. Bahkan Qiyas sekarang yang sudah menikah, tetap saja dia akan menjadi anak kecil lagi jika bersama adiknya Aulian.

Begitupun Aulian dia yang terkenal cuek dengan orang lain, tapi tidak dengan Keluarganya. Bahkan dikeluarganya, Aulianlah yang lebih bisa membuat suasana menjadi berwarna dan ceria dengan kelucuan yang sering dia buat untuk mencairkan suasana.

"Dasar Kakakku yang ganteng, sudah menikah juga, masih saja suka membalas kejahilanku", gerutu Aulian ketika melihat Kakaknya yang cekikikan keluar dari ruangannya dan sambil membetulkan tatanan rambutnya yang diberantakin Qiyas.

Setelah kepergian Qiyas Aulian lalu kembali lagi kemeja kerjanya untuk menyelesaikan berkas-berkas yang belum selesai tadi.

Aulian sendiri memiliki dua orang sekretaris, yang pertama bernama Indra yang lebih tua dari Aulian, berumur sekitar dua puluh delapan tahun, dia juga orang kepercayaannya Aulian dan yang kedua sekretaris cadangan Aulian dia seorang perempuan berumur sama dengan Aulian yang bernama Cika.

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Jika yang belum mengenal siapa Aulian itu, readers bisa baca dulu Novel Author yang berjudul BISSMILLAH WITH YOU ya Readers.

Novel ini khusus dibuat author karena permintaan readers yang membaca Novel BISSMILLAH WITH YOU😉😉🤗

Jangan bingung ya readers, jika nanti ada percakapan atau cerita yang sama dengan yang ada diNovel BISSMILLAH WITH YOU, karena novel ini tidak sepenuhnya berdiri sendiri. 😉😉😘

Salam kenal dari Author yang sering banyak Typo jika menulis, karena diganggu duo krucilku😂😂😂😅

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

***TBC***

TEMAN AULIAN

Ketika waktu itu Aulian yang baru mendengar kabar dari Bundanya Lili jika Kakaknya Qiyas sedang dekat dengan seorang wanita dan segera akan menikahinya. Membuat Aulian langsung berfikir, siapakah wanita yang beruntung dan bisa menaklukan hati Kakaknya.

Karena Aulian sendiri mengetahui, sekaku-kakunya dia lebih kaku Kakaknya jika bersama seorang wanita. Dan setahu Aulian Kakaknya setelah meninggalnya tunangannya yang dulu, Kakaknya Qiyas belum pernah dekat dengan wanita manapun lagi.

Jadi ketika Bundanya selesai memberitahukannya tentang Kakaknya Qiyas, dia langsung berfikir tentang dirinya sendiri. Bahkan dirinya yang sudah berumur dua puluh tiga tahun saja belum menemukan seorang wanita yang benar-benar sesuai impiannya dan bisa menggetarkan hatinya.

Sedangkan dulu saja Kakaknya Anin ketika menikah dengan suaminya umurnya masih dua puluh tiga tahun dan dulu juga Kakaknya Qiyas baru berumur sekitar dua puluh tahunan sudah mau menikah, akan tetapi maut yang memisahkan mereka.

Saat ini Aulian dia sedang berada dikamarnya dan sedang merenungi mengenai dirinya sendiri. Karena dia sedikit iri melihat Kakaknya yang akan menikah.

"Kapan aku bisa segera dipertemukan dengan jodohku", gumam Aulian sambil mendongakkan wajahnya keatas langit, karena Aulian sedang berada dibalkon kamarnya.

Ketika sedang termenung tiba-tiba Aulian mendengar suara dering Hpnya. Aulian langsung saja masuk kekamarnya dan langsung juga mengambil Hpnya yang berada diatas ranjang empuknya.

Ternyata yang menelfon adalah sahabatnya yang sejak SMP selalu ada bersamanya, suka maupun duka.

Aulian mempunyai dua orang sahabat yang benar-benar bersahabat baik dengannya. Dan benar-benar membantunya ketika dia kesusahan. Yang pertama bernama Adzriel, Azriel seumuran dengan Aulian dan rumahnya pun ada disebelah rumahnya hanya berjarak tiga rumah dari rumahnya Aulian.

Sedangkan sahabat Aulian yang kedua yang lagi menelfon Aulian adalah teman Aulian dan Adzriel juga dari SMP yang bernama Hafiz, dia lebih muda satu tahun dari Aulian serta Adzriel.

Dan diantara mereka bertiga Adzriellah yang bisa sedikit berfikiran dewasa dibandingkan Aulian dan Hafiz.

"Hallo Assalamu'alaikum Fiz, ada apa menelfonku jam segini", kata Aulian ketika mengangkat sambungan telefon dari Hafiz.

"Wa'alaikumussalam, kita jalan yuk, sama Adzriel juga", ajak Hafiz kepada Aulian.

"Kemana, kalau ketempat aneh-aneh lagi aku tidak mau", jawab Aulian kepada Hafiz.

Karena sifat Hafiz lebih parah dari Aulian, dan dia lebih somplak dari Aulian.

Pernah dulu ketika masih SMP ketika Hafiz mengajak Aulian dan Adzriel jalan atau pergi setelah maghrib. Hafiz merayu-rayu Aulian dan Adzriel untuk ikut dengannya, katanya ada hal menarik yang akan mereka lakukan. Dan ketika Aulian serta Adzriel tertarik akan rayuan Hafiz, ternyata dia dan Adzriel diajak untuk menggoda ben***ng yang ada dijembatan dekat sekolahannya.

Adzriel dan Aulian waktu itu mereka tidak mau menuruti kemauan Hafiz ketika mengetahui maksudnya Hafiz. Mereka dengan tegas menolak, akan tetapi Hafiz dia tidak kehabisan ide. Dengan tanpa keraguan dia lalu mengambil sebuah kerikil kecil lalu melemparkannya dengan sekuat tenaga dan mengenai kepala si ben***ng itu.

Ben***ng itu lalu melihat kekanan dan kekiri untuk mencari tahu siapa yang berani menimpuknya menggunakan kerikil, dan ketika ben***ng itu melihat kearah Hafiz, dengan pedenya Hafiz dia mengatakan jika yang melempar kerikil itu adalah orang yang ada disampingnya yaitu Adzriel dan Aulian.

Adzriel dan Aulian yang mendengar perkataan Hafiz mereka langsung melepas sandal mereka dan terus memukulkannya kebadan Hafiz, setelah itu mereka bertiga berlari untuk menghindari kejaran ben***ng itu. Begitulah sekilas kenangan tentang mereka bertiga, dan masih ada banyak lagi keseruan diantara mereka nanti.

"Tidak aneh, aku yakin kamu pasti suka deh, percaya sama aku", kata Hafiz meyakinkan Aulian lagi.

"*Seb*entar aku akan tanya dulu sama Adzriel, jika dia mau aku juga mau", jawab Aulian sama Hafiz.

"Baiklah, lagian aku juga tadi sudah menelfon Adzriel ko", kata Hafiz.

"Nanti aku kabarin lagi", kata Aulian dan langsung mematikan sambungan telefonnya tanpa mengucapkan salam kepada Hafiz.

Karena nanti jika diterus-terusin tidak akan berhenti itu si Hafiz meyakinkannya.

Ketika telefonnya si Hafiz terputus, Aulian langsung menghubungi Adzriel untuk menanyakan ajakannya Hafiz.

"Assalamu'alaikum Aul", kata Adzriel ketika mengangkat telefonnya Aulian.

"Wa'alaikumussalam, kamu tadi ditelfon Hafiz tidak?? ", tanya Aulian kepada Azdriel.

"Iya, dan dia mengajak kita jalan katanya", jawab Adzriel kepada Aulian.

"Bagaimana kamu mau", tanya Aulian lagi.

"Ya sudah mau saja yuk, lagian aku juga lagi borring dirumah", jawab Adzriel kepada Aulian.

"Nanti jika dia mengajak ketempat aneh-aneh seperti biasanya bagaimana?? ", tanya Aulian kepada Adzriel.

"Kita langsung pergi saja tinggalkan dia", jawab Adzriel kepada Aulian.

"Baiklah kalau begitu, kita ketemuan dirumahku saja dulu", kata Aulian.

"Ok, akan aku kasih tahu Hafiz", jawab Adzriel.

Akhirnya mereka bertiga jadi ketemuan dirumahnya Aulian, dan mereka langsung siap-siap berangkat menuju ketempat yang katanya asik menurut Hafiz.

Perjalanan yang mereka tempuh lumayan lama sekitar lima puluh menitan. Mereka bertiga menggunakan satu mobil, yaitu memakai mobilnya Hafiz. Adzriel dan Aulian sekilas mereka sudah curiga dengan jalan yang mereka tempuh, akan tetapi mereka berdua diam saja dan tidak menanyakannya dengan Hafiz.

Dan ketika sampai ditempat yang dimaksud Hafiz, Aulian dan Adzriel dibuat jengkel dengan Hafiz, karena mereka diajak ketempat dimana mereka biasa berkumpul didaerah puncak, sesuai dengan fikiran Aulian dan Adzriel tadi didalam mobil.

"Jika ketempat ini sih, bukan asik tapi bosenin", kata Aulian kepada Hafiz ketika sudah turun dari mobil.

"Aku lagi suntuk dirumah, mangkanya aku ajak saja kalian disini", jawab Hafiz kepada Aulian dan langsung duduk dikursi seberang Aulian.

"Aku juga sama boringnya berada dirumah", jawab Adzriel kepada Hafiz ketika sudah duduk disampingnya Hafiz.

"Aku bawa gitar dimobil, sama camilan, sudah aku siapin semuanya dimobil, sebentar aku ambilkan dulu", kata Hafiz dengan semangat dan langsung berdiri serta berlalu mengambil barang dan makanan yang sudah dia siapkan dimobil.

Akhirnya mereka bertiga mengahabiskan malam mereka ditempat biasa mereka berkumpul yang ada dipuncak, dan mereka pulang kerumah mereka masing-masing sekitar jam satu malam.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Dilain tempat, lebih tepatnya dirumah yang sederhana akan tetapi sangat nyaman dan asri karena rumahnya masih termasuk dipedesaan yang berada didekat perbukitan.

Ada seorang gadis yang juga mendongakkan kepalanya sambil melihat bintang dilangit seperti yang dilakukan Aulian dibalkon kamarnya dan dia juga sambil bergumam.

"Ya Allah semoga Engkau mempertemukanku dengan laki-laki yang benar-benar mencintaiku, dan tidak memandang harta serta mau menerima segala kekuranganku ini ya Allah", gumam gadis itu sambil melihat keatas langit yang malam itu begitu cerah dan dipenuhi bintang-bintang.

Ketika gadis itu lagi termenung sambil melihat kearah bintang dilangit, gadis itu dikejutkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang.

"Doorrrr!! ", kata orang itu sambil menepuk pundak gadis itu.

"Ish, kamu dek mengagetkan Kakak saja", kata gadis itu kepada adiknya.

Ternyata yang mengagetkan gadis itu adalah adiknya sendiri, yang bernama Firman. Yang masih berumur lima belas tahun dan baru naik kelas tiga SMP.

"Kakak kebiasan kalau pulang kerumah pasti sering melamun begini diteras", kata Firman kepada Kakaknya dan langsung duduk dikursi seberang gadis itu.

Karena Kakaknya Firman saat ini bekerja dikota sebagai sekertaris seorang CEO salah satu Perusahaan Besar. Dan gadis itu akan pulang kekampung menjenguk Ibu serta adiknya setiap hari Sabtu dan pulang Minggu sore ketika pekerjaannya tidak terlalu banyak. Dirumahnya cuman ada Ibu dan adiknya saja si Firman, karena Ayahnya sudah lama meninggal ketika gadis itu masih kelas dua SMA, karena tabrak lari, ketika akan berangkat bekerja disalah satu sekolah SD swasta yang ada dikampungnya, karena Ayah gadis itu adalah seorang Guru.

Ayah gadis itu meninggal diperjalanan ketika akan dibawa kerumah sakit. Sejak meninggalnya Ayahnya, Gadis itu membantu ibunya bekerja serabutan setelah pulang sekolah agar bisa menyambung hidup, karena saat itu adiknya Firman juga masih sangat kecil.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Adakah yang tahu siapa gadis itu readers😁😁😁😁😁, ayo tebak😂.

Yang sudah baca Novel BISSMILLAH WITH YOU pasti langsung komen deh dibawah😅😅😂😜

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

***TBC***

SATU KEJADIAN

Ketika Kakaknya Qiyas belum menikah, Aulian pernah mengalami kejadian yang jika Aulian mengingatnya, membuatnya semakin acuh dengan seorang wanita dan membuatnya semakin pemilih untuk mendapatkan seorang wanita yang akan dijadikan seorang istri.

*Flashback On*

Aulian yang waktu itu lagi diruangan kantornya dia mendengar pintu ruangannya diketuk dari luar. Ternyata yang mengetuk adalah Zidan sekretaris Kakaknya, katanya dia disuruh untuk keruangan Kakaknya.

Aulian langsung saja mengiyakan perkataannya Zidan. Aulian lalu menyelesaikan dulu berkas-berkas yang tinggal sedikit itu. Setelah selesai Aulian langsung saja beranjak dari duduknya, untuk berlalu menuju keruangannya Qiyas.

Ketika sudah sampai diruangannya Qiyas Kakaknya ternyata Qiyas menanyakan tentang proyek yang dia pegang dan kerjakan.

"Bagaimana proyek yang sedang kamu tangani, dan kerjasama dengan Perusahaan tambang yang ada diKalimantan, sama kerjasama dengan Perusahaan tekstil itu bagaimana Aul?? ", tanya Qiyas Kakaknya Aulian ketika Aulian sudah duduk dishofa yang ada diruangannya Kakaknya Qiyas

Aulian yang mengetahui aura Kakaknya yang serius langsung menegakkan duduknya dan menjawab tak kalah seriusnya.

"Proyek Aul yang itu baru berjalan 65% Kak, alhamduliah lancar", kata Aulian.

"Sedangkan kerjasama dengan Perusahaan Tambang yang diKalimantan sedang ada kendala Kak, serta yang Perusahaan tekstil itu jika keuntungan yang kita dapat tidak besar Aul tidak mau bekerjasama dengan Perusahaan itu Kak, karena sekretaris dari CEOnya sangat centil ketika melihatku, serta dia kalau berpakaian sangat membuatku tidak nyaman dan selalu sengaja memperlihatkan bahkan kadang berani mencoba menempelkan itu bukitnya kelenganku", jelas Aulian dengan serius dan cemberut.

"Itu namanya cobaan Aul, apakah kamu bisa melewatinya atau tidak, jika bisa insyaallah Allah menaikan derajatmu", nasihat Qiyas Kakaknya kepada Aul.

"Jika Proyek itu kamu menemui kendala jangan sungkan bertanya kepada Kakak dan itu kenapa dengan Perusahaan Tambang diKalimantan?? ", kata Qiyas lagi kepada Aulian.

"Itu Kak, pekerja tambang disana pada demo, karena kata pekerja disana upahnya tidak sesuai dengan pekerjaan mereka yang berat, katanya terlalu sedikit, padahal dari Perusahaan kita sudah menyepakati upah pekerja 2x lipat dari UMR saat ini Kak, akan tetapi pekerja hanya menerima bayaran sesuai UMR, pekerja pada protes karena disurat kontrak kerja yang mereka tanda tangani harusnya mendapatkan upah melebihi UMR, itu Kak yang sedang Aul selidiki bersama orang kepercayaan Aul, kenapa mereka tidak mendapatkan upah sesuai kesepakatan, apakah ada yang korupsi diPerusahaan kita atau diPerusahaan Tambang itu", jelas Aulian panjang lebar kepada Kakaknya.

"Iya Kakak faham, kamu harus dengan segera menyelidiki dan harus lebih teliti lagi ya, dan Kakak akan membantumu mencari tahu masalah ini, Kakak akan mengirimkan orang-orang kepercayaan Kakak kepadamu, biar cepat selesai masalah ini, kamu tenang saja ya ada Kakak yang selalu dibelakangmu dan membantumu", kata Qiyas tersenyum sambil menepuk pundak adiknya Aulian.

"Baik Kak, terimakasih banyak, Aul belajar banyak dari Kakak, kalau begitu Aul kembali keruangan dulu Kak, Assalamu'alaikum", kata Aulian sambil tersenyum juga.

"Iya, Wa'alaikumussalam", kata Qiyas membalas salam dan senyum adiknya.

Aulian setelah itu langsung saja beranjak dari duduknya dan berlalu keluar untu masuk kembali keruangannya yang ada dilantai dua puluh empat.

Ketika sudah sampai dia langsung termenung lagi memikirkan perkataannya Kakaknya. Aulian sangat bersyukur mempunyai Kakak yang selalu memberikan dukungan dan bantuan kepadanya. Hingga Aulian ingin sekali seperti Kakak serta Papahnya yang bisa membangun bisnis besar seperti ini.

Waktu tidak terasa ternyata sudah waktunya jam pulang kantor. Aulian langsung saja bergegas dan bersiap-siap untuk pulang.

Ketika baru membuka pintu dia dikagetkan oleh Cika sekretarisnya yang sudah berada didepan pintu. Dan ketika Cika melihat pintu ruangannya Aulian terbuka dia langsung saja mendorong lagi Aulian dan langsung menutup pintunya dari dalam.

Cika sudah merencanakannya secara matang-matang. Ketika Cika mengetahui jika Indra sekretaris pertama Aulian akan ijin pulang lebih awal karena anaknya sakit, Cika lalu merencanakan tujuan licik untuk mendapatkan Aulian.

Ditambah lagi ketika Cika tadi ingin mengantarkan berkas kepada Aulian dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Aulian dengan Kakaknya Qiyas, yang mengatakan jika Qiyas mengajak Aulian pulang bareng.

Dan disinilah Cika yang sudah berada diruangannya Aulian sambil sudah mengunci pintu dari dalam.

Aulian yang mengetahui Cika mengunci pintu dari dalam, dan kuncinya pun dia masukkan kedalam saku bajunya, membuat Aulian menjadi geram dan Aulian langsung mengerti maksudnya Cika.

Aulian langsung saja mengambil Hpnya yang ada dikantong jaznya dan langsung menghubungi Qiyas Kakaknya.

Cika yang melihat Aulian menelfon dia lalu merebut Hpnya Aulian dan langsung menaruhnya disela-sela bajunya yang pas dibagian payu***ranya, tujuannya agar Aulian mau mengambil dan bisa berkesempatan untuk memanfaatkan keadaan.

Cika bodoh dia tidak melihat dan mematikan dulu sambungan telefonnya Aulian ke Qiyas tadi. Jadi secara tidak sengaja pula Qiyas mendengar semua pembicaraan antara Aulian dan Cika.

"Hallo ***......... ", salam Qiyas Kakaknya Aulian terputus karena Qiyas mendengar adiknya Aulian berteriak-teriak dan ada suara seorang wanita pula.

"Apa yang kamu lakukan Hah!!!!!, cepat kembalikan Hp saya, dan apa maumu sebenarnya!!!! ", teriak Aulian kepada Cika dengan nada yang sangat geram. Karena Cika berani tidak sopan kepadanya.

Cika sendiri baru bekerja bersama Aulian sekitar dua tahunan. Selama bekerja dia selalu menunjukkan sikap yang profesional kepada Aulian, serta Cika termasuk cekatan dan rapi dalam bekerja, mangkanya Aulian masih mempertahankan Cika untuk menjadi sekretaris keduanya, setelah Indra.

"Mauku adalah ingin mendapatkanmu Aulian, kenapa kamu tidak sedikitpun melihat kearahku, padahal dari awal aku bekerja disini aku langsung jatuh cinta kepadamu", jawab Cika dengan nada yang dibuat santai tapi menyeramkan bagi Aulian, sambil berjalan mendekati Aulian.

Aulian yang melihat Cika semakin mendekat dia reflek lalu memundurkan badannya. Sedangkan diluar sana dengan sambungan yang masih terhubung, Qiyas yang ketika ditelefon oleh Aulian, dia masih diruangannya, Qiyas langsung saja turun untuk menuju keruangannya Aulian, karena dari percakapan yang Qiyas dengar ditelefon Qiyas sudah menebak pasti ada yang tidak beres.

"Kamu itu tidak tipeku", jawab Aulian dengan nada mengejek.

Cika yang mendengar dan melihat Aulian mengejeknya, membuatnya sedikit geram. Lalu dengan langkah lebar Cika semakin mendekati Aulian, hingga kakinya Aulian sudah menabrak shofa.

Cika yang melihat kakinya Aulian sudah menabrak shofa, dengan langkah pasti Cika lalu mendorong Aulian hingga Aulian jatuh diatas shofa.

Dengan beraninya Cika langsung saja menduduki perut Aulian dan langsung membuka beberapa kancing bajunya, hingga terlihatlah payu***ra Cika yang tertutup bra. Dan Hpnya Aulian tadi yang dia selipkan disitu langsung saja Cika pindahkan keatas meja dekat shofa.

"Kamu bilang aku bukan tipemu hmm", kata Cika sambil membelai pipinya Aulian. Membuat Aulian langsung memalingkan mukanya.

"Laki-laki pasti tidak akan menolak jika melihat seperti ini dan lebih dari ini", kata Cika lagi sambil menunjuk buah dadanya dengan nada dibuat sedikit mendayu dan mendesah.

"Minggir dariku, jika tidak minggir sekarang jangan salahkan aku, jika aku akan kasar padamu!!! ", kata Aulian kepada Cika dengan nada yang sangat geram.

Qiyas sebenarnya dia sudah sampai didepan ruangannya Aulian sambil membawa kunci cadangan, karena sebelumnya ruangannya Aulian adalah ruangannya dulu sebelum dia menjadi Presdir.

Qiyas masih santai mendengarkan dulu percakapannya Aulian dengan seorang wanita itu melalui sambungan telefon yang masih terhubung.

Ketika Qiyas mendengar Aulian berteriak, Qiyas berpura-pura langsung mengetuk pintu.

"Aul kamu didalam, kenapa berteriak-teriak",kata Qiyas berpura-pura tidak mengetahui dan sambil mengetuk pintu

Cika yang mendengar suara Qiyas dari luar dia lalu merobek bajunya sendiri dibagian depan, dan branya dia robek sedikit agar terlihat Aulian akan memperkosanya.

Sedangkan Aulian yang melihat kelakuan Cika dia santai saja, sambil tersenyum miring melihatnya.

Karena tidak ada tanggapan Qiyas langsung saja membuka pintu ruangannya Aulian dengan kunci cadangan yang tadi dia bawa.

Ketika Qiyas masuk, dia melihat Cika sekretarisnya Aulian dengan pakaian yang sudah robek dan payu**ranya pun juga terlihat.

Qiyas lalu beristighfar dan langsung memalingkan muka. Sedangkan Cika berfikiran itulah kesempatannya.

Cika yang melihat Qiyas masuk, dia lalu berakting dengan memelas dan memfitnah Aulian. Sedangkan Aulian yang mendengar perkataan Cika dia malah duduk santai dishofa yang ada diruangannya situ.

"Ini pakai dulu jas saya, untuk menutupi badanmu", jawab Qiyas sambil menyerahkan jasnya tanpa sedikit pun melihat kearah Cika.

Qiyas yang melihat Aulian adiknya malah begitu santai, Qiyas hanya menggelengkan kepalanya saja. Qiyas tidak marah sedikit pun dengan Aulian. Kalaupun dia tidak mendengar percakapannya tadi, Qiyas juga tidak akan menyalahkan Aulian, karena dia sangat tahu watak adiknya Aulian.

"Silahkan duduk dulu disana", kata Qiyas kepada Cika untuk duduk dishofa seberang Aulian ketika Cika sudah memakai jasnya Qiyas.

Aulian masih santai sambil mengecek pesan dan email masuk diHpnya. Sedangkan Cika dia sudah tersenyum licik, jika rencananya akan berjalan dengan lancar. Dan Cika juga sedikit geram melihat Aulian tidak ada panik-paniknya sama sekali, akan tetapi dia terlihat santai-santai saja.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Bersambung dulu readers, karena lanjutannya lumayan banyak, kalau disambung disini nanti kepanjangan partnya😉😉😉

Dan Flashbacknya belum selesai ya readers😁

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

***TBC***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!