pagi hari yang cerah di pinggiran Kota terdapat salah satu keluarga sederhana di perumahan Bangun Reksa. Rumah tersebut di huni oleh Syaifudin yang dipanggil Udin serta Istri dan ke dua anaknya.
"dek aq pergi mancing dlu ya?"ucap Udin pada Istrinya
"iya,pulangnya jangan malam - malam kak" ucap istri Udin
"siap bos" ucap Udin
Lalu Udin menyiapkan peralatan pancingnya dan tak lupa membawa pakaian ganti untuk jaga-jaga jika pakaiannya basah kena hujan,lalu membawa kotak P3K,peralatan mandi. Semua persiapan dimasukkan ke dalam tas ransel.
"sepertinya ada yang kurang...apa ya.."gumam Udin
Setelah Udin memikirkan apa yang kurang barulah dia ingat.
"ah iya,power bank,charger solar cell"ucap Udin.
udin sudah selesai mempersiapkan semua peralatan mancingnya.lalu mengambil kunci sepeda montor untuk pergi. Begitu hendak mau keluar pintu tiba-tiba istrinya berteriak dari dalam dapur.
"Kak.....tunggu..." ucap sang istri.
"Ya...ada apa dek?" ucap Udin.
Sambil menunggu istrinya datang,anak ke 2 yang berusia 4 tahun Udin bangun dan menghampiri sang ayah.
"yah...mau mana?" ucap anak ke 2
"Ayah mau mancing sayang..."ucap Udin
tak lama anak pertama Udin pun bangun dan menghampiri Udin.
"Yah...gak jadi kerumah mbah kah?" ucap anak pertama
"Hemmm.... Minggu depan aja ya bang rudi" ucap Ucap.
"Beneran ya ayah minggu depan kita kesana?" ucap rudi
"Iya sayang,nanti kita juga kepantai,mandian sama adek bella" ucap Udin.
"Asikk...minggu depan kepantai" ucap rudi
tak lama istrinya Udin datang.
"kak...aku titip belikan ini ya" ucap istri Udin.
lalu istri udin menyodorkan daftar belanjaan.
"Ya..nanti aku belikan setelah pulang mancing ya dek" ucap Udin
Setelah itu Udin menuju teras mengambil sepeda montornya.
"yah...jangan lupa eli jajan ya yahh"ucap Bella
"Siap boss" ucap Udin
Lalu Udin segera menyalakan montonya.
Begitu Udin mau pergi.
"Da..da.. bang rudii.. da..da.. dek bella... beb aku pergi dulu ya"ucap Udin
"da...da.. Ayah..."ucap mereka serempak.
"jangan lupa pulang sore yah.."ucap istri Udin setengah berteriak ketika Udin menjalankan montornya.
"iyaaa dek..." ucap Udin meninggalkan perkarangan rumahnya.
Di pertengah perjalanan,Udin sedang memikirkan antara mampir dulu atau pas pulang aja beli belanjaan Istrinya.
"hemm....beli aja lah dlu,jadi biar enak pas pulang nanti gak mampir-mampir lagi"gumam Udin
Udin yang sedang mengenderai sepeda montornya melihat plang mini market,lalu berhenti untuk singgah sebentar. Di dalam mini market Udin memasukkan barang-barang yang dipesan oleh istrinya. Setelah selesai memasukkan semua barang belanjaan didalam keranjang lalu Udin membeli cemilan untuk memancing.Setelah selesai lalu Udin pergi kekasir untuk membayar belanjaannya. Di mini market tidak menyediakan kantong plastik karena mengikuti aturan pemerintah yang melarang penggunaan kantong plastik. Selesai membayar,Udin memasukkan barang belanjaan di tas ranselnya.
"Untung Tasku gede,jadi bisa muat.apes dah lupa bawa tas belanjaan tadi" Udin membathin.
Selesai memasukkan barang belanjaan lalu Udin keluar mini market,di parkiran nampak Kakek-kakek yang pakaiannya lusuh,lalu Udin pun menghampirinya.
"mbah.... sampun dahar(sudah makan)" ucap Udin.
"Dereng le...mbah mboten wonten arto(mbah tidak punya uang)"ucap si mbah.
"Le\=Tole" sebutan untuk anak laki-laki
Karena kasian dan Iba,Udin mengeluarkan duit 1 lembar warna merah.
"Iki mbah...Kulo wonten sedikit rejeki"ucap Udin sambil menyerahkan uang tersebut.
"Matur suwun Le..."ucap sang kakek terharu.
"Inggih mbah...sami- sami"ucap Udin.
"ape nangdi lee?" ucap si mbah
"kulo bade mancing mbah"ucap Udin
"oalah..mancing to...mbak dungakke ben oleh akeh iwak ee"ucap si mbah.
"Amiinnnnn....matur suwun mbah dungone.."ucap Udin.
Lalu udin pergi menuju penjual umpan.
Tempat tinggal Udin rata-rata suku jawa yang bertransmigrasi.Ada pula suku-suku lainya,seperti Banjar,Bugis,Paser dan lain-lain. Suku asli pulau yang di huni Udin adalah Suku Dayak. Istri Udin aslinya jawa, tapi tak bisa ngomong jawa. Jika orang lain berbahasa jawa,istri Udin tahu artinya akan tetapi untuk mengucapkannya agak susah.
Kembali ke Udin,udin sudah sampai ke penjual umpan.
"Pak de beli udang hidupnya 25ribu"ucap Udin.
"Siap boss...eh..suwi ora tau muncul wes 3 minggu iki,nangdi wae kowe?"ucap penjual udang.
"Ora nangdi-nangdi pak de,aku ndek omah wae,ape mancing ora iso,akeh kesibukan"ucap Udin.
"Oalah..tak pikir kowe matek kenek covid" ucap penjual udang
"jangkreekkk.... waasssuuu...."gerutu Udin
Ha...Ha...Ha....Ha...penjual udang pun tertawa.
"Wes...wes... wes...endi udangku pak de"ucap udin.
"neh udangmu wes tak tambahin.tak do'ain dapat ikan yang banyak"ucap penjual udang.
Lalu Udin membayar udang tersebut dan menaruhnya di dalam jerigen,tak lupa diberi airrator agar udangx tetap hidup, segera Udin menuju spot mancingnya.
jarak ke spot mancing lumayan agak jauh,kurang lebih 25KM. Kadang Udin mampir kerumah temannya yang hobi mancing juga,tapi udin tidak mampir dikarenakan kemarin Udin WA temannya ngajakin mancing tapi temannya gak bisa ikutan alasannya ada acara keluarga.
Kembali ke Udin.
Kini udin hampir sampai ke tempat spot mancingnya.Udin memarkirkan motornya di bawah pohon tak lupa memberi kunci ganda berupa gembok yang gede. Jarak antara tempat parkir montor dengan spot mancing kira -kira 100meter,karena montor gak bisa masuk,medannya gak mendukung.
Udin berjalan kaki menuju spot mancing setelah menaruh kendaraannya. 15Menit Udin berjalan akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Oh ya,spot mancing Udin ini berupa sungai yang berada jauh dari pemukiman penduduk kira-kira 2KM antara rumah penduduk dengan spot mancingnya Udin.
"Haahh...akhirnya sampai juga"gumam udin
Kemudian udin mengeluarkan peralatan pancingnya.Setelah selesai,lalu Udin merakit alat pancing dan memasang umpan lalu melempar pancingnya ke sungai,tak lupa memberi pengaman pada gagang jorang buat jaga2 jika ditarik ikan besar.Sambil menunggu ditarik ikan,Udin pun memainkan HPnya membuka permainan.
"Oh iyaa...Aku kan ikut derby..asem aku lupa"gumam Udin.
Udin pun memainkan permainan di HPnya sambil merokok.Selesai buka game lalu Udin membuka chat grub WA,siapa tahu ada berita penting dari teman-teman tak lupa melihat pancingnya.
"Eehh...gerak-gerak ujung joranku"ucap udin terkejut.
Segera Udin memegang jorannya lalu menarik pancingnya.
"straiiiiikkk...yessss"teriak Udin senang.
Udin segera memutar handle reel jorannya,nampak ikan lumayan besar sedang melawan.Udin dengan sigap memainkan reel sampai ikan tersebut tak melawan lagi.Akhirnya usaha Udin tak sia-sia,seekor ikan warna merah dengan bobot 2KG berhasil naik ke daratan.
Tak terasa waktu menunjukkan Jam 14.00 dan Udin pun menyiapkan makan siang yang dia beli di Mini Market tadi.
"mayan sudah 5 ekor ikan aku dapat"gumam Udin sambil menyiapkan makan siang.
Selesai makan,Udin menyalakan sebatang rokok kesayangannya ditemanin sebotol kopi susu.
huuuffff....Udin mengehembuskan asap rokok.
"Nikmat mana yang kau dustakan"ucap Udin
Setelah habis 1 batang rokok lalu Udin mengecek pancingannya.
"Asemmmm...udangnya kaboorrr.pantesan gak ada pergerakan daritadi."ucap Udin karena donkol
Setelah memasang umpan lalu melempar kembali pancingannya. Selanng beberapa menit joran yang dipegang Udin nampak terasa nyangkut sesuatu,kemudian Udin menarik secara perlahan.
"lah dalah....nyangkut opo maneh iki"gerutu Udin sambil memutar pelan hendle reel pancingnya.
Setelah hampir mendekat,timbullah sebuah kotak kayu kecil yang menyangkut di kail pancing.
"Ehh...kotak kayu,kirain batang kayu"ucap Udin sedikit heran.
Udin pikir nyangkut batang kayu besar karena tarikannya agak berat.
Begitu kotak kecil itu sampai didaratan lalu Udi pun mengambil serta mengamati kotak tersebut.
"Kotak apa ya ini,nanti aja lah aku buka" gumam Udin.
Lalu Udin pun memasang umpan kembali dan melempar pancingnya. Sambil menunggu disambar ikan,Udin pun mengambil kembali kotak kecil tersebut.
Kotak kecil itu dipinggirannya bermotif sisik ular dan ada dua pasang kaki, ditengah-tengah kotak untuk membuka kotak itu terdapat kepala naga,bagian atas kotak terdapat ukiran seperti planet-planet. Kemudian Udin pun mencoba membuka kotak tersebut dengan tangan kosong tanpa alat bantuan.
"Kok susah banget seh di buka.aseemmmmm....."gerutu Udin
Karena tidak bisa di buka dengan tangan kosong,lalu Udin memgambil obeng di tas ranselnya. Lalu Udin mencoba lagi dengan obeng. Ketika Udin mencoba untuk membuka kotak tersebut tanpa sengaja jari udin terluka,darah Udin menetes pada Kotak kecil itu.
"Diampuuttt...jariku berdarah"gerutu Udin.
Udin pun meletakkan kotak kecil di sampingnya kemudian mencari kotak P3k di tas ranselnya. Tanpa diketahui oleh Udin,darah yang tadi mengenai kotak itu meresap pada kotak kecil tersebut.
"Untung aku bawa kotak P3K,jadi gak khawatir"gumam Udin.
Setelah selesai mengobati lukanya kemudian Udin mengambil kembali kotak tersebut. Diamati lagi kotak kecil di tangan,dibawah kotak terdapat tulisan yang tidak bisa Udin baca.
"Tulisan opo maneh iki,seperti cacing kepanasan aja. Masih bagus tulisan anak TK"ucap Udin.
Kemudian Udin meletakkan kembali kotak kecil disamping Tas ranselnya dan memeriksa pancingannya.
"habis lagi umpanku...mana umpan sisa 4 biji lagi..huufttt..."ucap Udin.
Udin melihat jam ditangan menunjukkan pukul 15:30.
"Eh....dah mau soree..pulang aja lah"gumam Udin.
Udin pun berkemas untuk pulang kerumah.Ketika lagi berkemas tanpa sengaja kaki Udin menyenggol kotak kecil.
Klik...(suara kotak kecil terbuka).
"Lah...kok iso terbuka seh,tadi maka aku buka pake tangan dan obeng gak bisa-bisa"ucap Udin dengan terkejutnya..
Kemudian Udin mengambil kotak kecil itu dan membuka kotaknya.
Isi kotak tersebut berupa cincin ,di tengah-tengah cincin itu terdapat batu seperti cincin batu akik pada umumnya,Di pinggiran batu tersebut ada hiasan beberapa batu kecil yg mengelilinginya,ada warna merah,putih,biru,coklat,ungu,hitam,hijau,kuning,jingga, dan silver.
"cincin apa ya ini...."gumam Udin
Lalu Udin mengambil cincin tersebut di kotak kecil itu,dia mengamati batu yg ditengah-tengah secara seksama.
"ehh.....ini kalimaya apa bukan ya..dilihat sekilas mirip kalimaya,tapi di perhatikan lagi ya bukan"gumam Udin.
Udin melihat batu itu seperti galaksi,terdapat banyak planet,bintang didalamnya. Kemudian Udin melanjutkan kembali menyimpunin barang-barang yang berhamburan lalu memasukkannya kedalam tas ransel.
Setelah selesai berberesnya,Udin memgambil kembali kotak kecil itu. Udin sudah siap untuk pulang tapi masih mengamati cincin itu.
"Coba pake aah...spa tau cocok di jariku"gumam Udin.
Begitu cincin dipakai Udin dijari manisnya,Tiba -tiba pandangan Udin kabur. Udin pingsan setelah memakai cincin tersebut.
Ketika hari menjelang Malam,Udin pun terbangun.
Hooooammmmmm.... Udin menguap...
"Ehh.........??????
Udin terkejut bukan maen karena hari akan malam.Kemudian Udin buru-buru pergi menuju parkiran tempat dimana sepeda montornya di parkir.
Udin tidak sadar bahwa dia telah berpindah ke dunia lain,yaitu dunia Kultivator. Udin berada tepat di inti hutan Monster.Yang mana hutan tersebut memiliki 11 lapisan,setiap lapisan terdapat banyak monster yang berbeda level.
Hutan monster itu terletak di Benua tengah. Yang mana dunia Udin berada terdapat 5 Benua yaitu
1.Benua Timur
Benua Barat
Benua selatan
Benua Utara.
Benua tengah.
Di lapisan ke 11 tepatnya Inti hutan monster itu tak ada satupun monster,hanya lapisan 1 sampai 10 saja yang ada monsternya. Di inti hutan hanya terdapat harta,entah itu tanaman herbal,senjata,artefak,kitab dan lain-lain.Tiap lapisan itu berjarak 2000 -20.000km .Inti hutan sendiri memiliki panjang 5000km.
Kembali Udin saat ini.Ketika Udin pergi kearah parkiran montornya,dia kebingungan.
"Mana montorku...perasaan aku parkir disini"gumam Udin dengan perasaan bingung.
Udin yang panik mondar mandir kebingungan karena montornya tak ada.Tak terasa hari pun mulai gelap.
"jangkreekkk....wes bengii rek"Udin mengumpat.
Kemudian Udin mengeluarkan senter kecil didalam tas ransel tak lupa menyalakan senter kecil itu.
"hufftt...untung aku bawa senter kecil,jadi aku gelap2an di hutan."gumam Udin.
Setelah itu Udin mengeluarkan HPnya dari kantong celana untuk menghubungi istrinya,..
Alangkah terkejutnya Udin mengetahui bahwa HPnya gak ada sinyal.
"aseemmmmm...apess dah...gak sinyal.Padahal tadi pas mancing ada sinyal,full malahan.Sekarang kok gak ada sama sekali"ucap Udin.
Udin mengatur nafasnya dan menenangkan fikirannya. Setelah beberapa saat setelah Udin tenang,barulah Udin berpikir kembali. "Tadi aku masuk ke dalam hutan dari jalan besar ke tempat parkiran kalau gak salah 1KM dari arah barat,hemm...lebih baik aku berjalan ke arah barat aja"ucap Udin.
Udin pun berjalan kaki menuju arah Barat dengan mengunakan senter untuk penerangan dan kompas yang ada di HP Udin.
Tak terasa Udin sudah berjalan 10Km dari tempat asalnya.
"Mana ini jalan besarnya,kok gak ketemu temu seh...azzzzzzz"gerutu Udin.
Udin tetap melanjutkan perjalanannya ke arah barat,tak terasa sudah tengah malam Udin berjalan dan mulai kelelahan.
"Istirahat dulu aja lah.capeekkk...."gumam Udin
Udin meletakkan tas ranselnya kemudia mengeluarkan karpet tuk alas,dan beberapa cemilan serta minuman.
"Sepertinya aku tersesat....hemm...lanjut besok aja lah.gak sanggup aku sudah untuk berjalan lagi"gumam udin.
Udin pun memakan cemilan dan tak lupa mengecek kembali HPnya,siapa tahu dapat sinyal.
Hoooaaaaammmmmm....Udin menguap karena ngantuk.
"wes lah,aku tidur dulu besok dilanjut lagi..."gumam Udin.
Matahari telah menunjukkan dirinya,didalam inti hutan monster terdapat seorang manusia yang sedang teridur dengan pulas karena kelelahan,sangking pulasnya dia tak merasakan ranting pohon yang menimpa dirinya...
"Hoooaaaaaaaammmmmmm........." Udin terbangun...
"hem....Dah pagi rupanya."gumam Udin
Kemudian Udin bangun menyingkirkan ranting pohon yang menimpanya. Setelah itu Udin mengeluarkan bekal dan minuman serta tak lupa rokoknya.
Setelah sarapan,Udin membakar sebatang rokok...
"huuffttttt......"asap rokok di hembuskan dari mulut Udin.
"Kayanya aku kena karma neh sama istriku"gumam Udin.
Udin teringat 3 hari yang lalu,Udin membeli peralatan mancing seusai pulang kerja.Sesampainya dirumah,Istri udin mengetahui bahwa suaminya habis membeli alat pancing.
"yah....."sang istri memanggil suaminya.
"ya dek...ada apa?." ucap Udin.
"Hemm.....itu ayah habis beli alat pancing ya?"tanya sang istri dengan nada curiga.
"hehehehe....iya beb.Aku tadi habis beli alat pancing,soalnya alat pancingku yang lama dah rusak"jawab Udin sambil cengengesan.
"Ooo....gitu.... Berapa alat pancingnya ne KAK?"tanya sang istri.
"Gak mahal kok dek,cuman 350ribu tadi kakak beli"ucap Udin berbohong pada istrinya dengan perasaan dag dig dug...
Udin membeli alat pancing itu menghabiskan 1,2juta. Uang itu didapat dari hasil ceperan Udin,sedangkan uang gaji Udin sudah diberikan kepada sang istri semuanya,Udin hanya mengambil 25% untuk uang bensin dan rokok selama sebulan.
"Ahhhh...yang bener kak. AWAS KALAU BOHONG." ucap sang istri.
"Iya beneran dek,kakak gak bohong" ucap Udin.
"Ya udah kalau begitu,itu makan dulu.Makanannya ada didapur. Kopinya dihabiskan" ucap sang istri.
"Siap boss" ucap udin dengan semangat.
"selamett ... selamett...untung istriku gak tau harga alat pancing. Jika tau bisa-bisa gak dapat jatah aku selama sebulan."ucap Udin membathin.
Kembali Udin saat ini,Udin melanjutkan perjalananya ke arah barat dengan bantuan kompas di HPnya,meskipun tidak ada sinyal,aplikasi kompas di HP udin masih berfungsi dengan baik.
Udin sudah menempuh 30KM,belom ada tanda-tanda rumah penduduk ataupun jalan raya.
"apess dah...memang aku kena karma neh"gumam Udin.
Udin pun berniat jika dia sampai dirumah nanti,dia akan jujur dan meminta maaf kepada sang istri.
Matahari berada tepat di atas kepala,sementara Udin tetap melanjutkan perjalanannya ke arah barat.
"Hem....hutan disini kok rasanya aneh ya?" ucap Udin membathin.
Udin merasa bahwa hutan yang di laluinya berbeda dengan Hutan yang biasa ia lewatin setiap kali mancing.
Kemudian Udin berhenti sejenak untuk istirahat.
"huftt.. Air putihku sisa sedikit,mana belom ketemu jalan raya lagi"gumam udin dengan kesal.
Selesai istirahat Udin pun melanjutkan lagi perjalanan.
Udin sudah berjalan sejauh 30KM,stok air minum Udin sudah habis,hanya tersisa makanan,cemilan dan belanjaan sang istri.
Udin yang kelelahan berjalan kaki berhenti sebentar untuk mengumpulkan tenaga. Udin melihat dari kejauhan ada rumah. Jarak antara Rumah dengan Udin berada saat ini berkisar 10KM.
"Yesss.... Akhirnya ada rumah juga"ucap Udin dengan hati senang.
Kemudian Udin melanjutkan kembali perjalanan ke arah rumah yang dia lihat.
kurang 2KM Udin akan sampai dirumah itu. Udin yang berjalan pelan-pelan akibat kelelahan dan kehausan mencoba untuk segera sampai dirumah tersebut.
Tak terasa hari pun sudah sore,Udin sebentar lagi akan sampai dirumah tersebut, jarak udin dengan Rumah itu sekitar 600meter.
Udin yg berjalan dengan pelan tiba-tiba menabrak sesuatu yang tak kasat mata,gak lama kemudian Udin pun pingsan.
Didalam rumah yang akan di tuju oleh Udin,terdapat seorang kakek-kakek yang sedang bermeditasi untuk menyembuhkan luka yang dia derita akibat pertempuran 50 Tahun yang lalu.Kakek tersebut melarikan diri dari musuhnya yang berada di 2 tingkat diatasnya. Kakek tersebut melarikan diri dengan menggunakan artefak,artefak tersebut seperti alat teleportasi tapi secara acak. Beruntungnya kakek tersebut berpindah ke dunia bawah tepatnya ditempat inti hutan monster. Yang mana manusia di dunia alama bawah tidak ada yang sanggup untuk menembus lapisan ke 6.Hanya mampu di lapisan ke 5,itupun hanya beberapa pendekar saja.
Kembali keadaan saat ini.
Sang kakek membuka matanya.
"Siapa yang berani memasuki wilayahku"ucap sang dewa dengan geram.
Sang kakek dapat merasakan seseorang telah masuk di dalam aray yang dia buat.
Kemudian sang kakek melesat keluar untuk memeriksa siapa yang masuk kewilayahnya.
Begitu tiba disana,Dia melihat seorang pemuda dengan pakaian yang aneh serta tas yang besar, sang kakek pun terkejut.
"Heh..... seorang manusia. Kok bisa masuk dalam aray tingkat 4 yang aku buat"gumam sang kakek.
Dalam keheranannya kemudian sang kakek membawa Udin masuk kedalam rumahnya.
Sang kakek memeriksa keadaaan Udin.
"Aneh..pemuda ini tidak ada energi Qi serta tingkat kultivasi tapi mengapa bisa menembus aray yang aku buat,bahkan arayku masih utuh tidak rusak"gumam sang kakek.
Kemudian sang kakek mengobati Udin dengan telaten di dalam kamar tidur. Setelah mengobati sang kakek pergi ke kamar satunya untuk melanjutkan meditasinya.
------------------------
Matahari mulai menampakkan kembali wujudnya.
Pemuda yang di rawat sang kakek itupun membuka matanya.
"Hem....Aku dimana neh.Apakah aku sudah mati"ucap Udin.
Udin tolah -toleh melihat sekelilingnya dan mendapati bahwa dirinya berada dalam kamar yang asing.
Tiba - tiba terdengar suara seperti orang berjalan.Tak lama kemudian pintu kamar Udin terbuka.Nampak lah pria paruh baya yang membawa sarapan untuk si Udin.
"Kamu sudah sadar rupanya"ucap kakek.
Udin pun kebingungan dan menatap wajah sang kakek.
"Loh.... mbah tinggal disini to,mbah tinggal kaleh sinten mbah?"ucap Udin dengan terkejut.
Gimana gak terkejut,wajah sang kakek sama persis dengan wajah kakek yang Udin temui di halaman parkir mini market.
Sang kakek yang mendapat pertanyaan dengan bahasa yang aneh,bahkan baru kali ini memdengarnya kaget.
"kamu bicara apa? dan bahasa apa itu?"ucap sang kakek dengan penuh keheranan.
"Ehhhhh... mbah iki iso wae guyon,kan wingi kae ketemu nang parkiran.mosok mbah supe kaleh kulo niki"ucap Udin agak heran.
"Aku benar - benar tidak tahu apa yang kamu bicarakan wahai anak muda,dan ini makanlah"ucap sang kakek sambil menyerahkan sarapan buat Udin.
"hemm...masa seh mbah ini gak ngerti apa yang aku ngomong,padahal kan waktu itu mbah jawab pakai bahasa jawa"ucap Udin membatin.
"ya mbah...terima kasih sarapannya,aku makan dulu ya mbah."ucap Udin.
hemmm....
"Selesai makan temui aku didepan rumah"ucap sang kakek.
"siap mbah." ucap Udin
Lalu sang kakek pergi menuju depan rumah sementara Udin makan makanan yang di berikan sang kakek.
"Rasanya kok gini ya masakannya,pakai sumpit pula"gumam Udin.
Udin yang tiap hari makan tak pernah memakai sumpit,jadi ketika Udin mencoba memakai sumpit mengalami kesusahan.
"Asemmm...susah pake banget gunain sumpit,pakai tangan saja lah daripada pake sumpit sampe sore gak selesai - selesai aku makannya"gumam Udin.
ketika selesai sarapan,kemudian Udin menemui sang kakek di depan rumah.
"Ada apa mbah"ucap udin
"Mbah???? Apa itu mbah"ucap sang kakek.
"Heh....Masa mbah gak tau artinya?." ucap Udin.
"Iyaaaaaa... Kalau aku tahu,aku tidak akan bertanya padamu wahai anak muda" ucap sang kakek agak kesal.
"mbah ituuuuu.......
MAAF BILA ADA TYPO,MAKLUM SAYA BARU BELAJAR MEMBUAT CERITA.BILA ADA SALAH MOHON DIKASIH TAU.KRITIKAN DAN SARAN SAYA TERIMA.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!