shandrianna berdandan cantik disebuah hotel dengan gaun berwarna putih selutut dengan tubuh putihnya membuatnya terlihat anggun dan cantik.
dihadapan kaca rias itu dia memakai lispstik yang terlalu terang karena bibirnya sudah berwarna merah muda. ditersenyum dihadapan kaca lalu melentikan bulu matanya.
hari ini aku akan terlihat sangat cantik dihadapanmu. untuk pernikahan kakak semuanya harus sempurna. dia kakakku satu - satunya hari dia akan menikah , aku tidak tau siapa pasangannya tapi yang aku dengar dia pria yang baik punya sopan santun tinggi juga sangat tampan hmm ... persis seperti pacarku , ngomong - ngomong dia belum membalas pesanku selama 1 minggu aku jadi merindukannya.
" selesai " batinnya
" Shandrianna ! " teriak seorang pria yang membawa kamera lalu shandriana menoleh kearahnya sambil tersenyum lebar.
cekrek
" wah ! kau tidak ada dua nya an , selalu terlihat cantik. akan kujadikan koleksi pemotretanku berikutnya " katanya dengan melihat hasil karyanya.
shandrian berjalan sambil tersenyum bahagia karena dia sosok yang murah senyum , berjalan menuju ranjang dan mengambil ponselnya.
" menurutmu kenapa daniel tidak membalas pesanku ? selama 1 minggu aku menunggu kabarnya. aku ingin memberitahunya jika aku berada di jakarta sekarang. " tanyanya pada tomi.
" tenang saja dia pria yang paling setia kepadamu, usaha restorannya semakin berkembang jadi dia sangat sibuk mungkin " balas tomi yang masih terus melihati foto - fofoannya hari ini.
" ngomong - ngomong aku baru melihat pakaianmu kali ini , kau beli dimana ? aku juga bingung kau bilang tidak akan datang kenapa tiba - tiba mengajakku dari bangkok kemari. " tanya tomi yang kemudian duduk disebelahnya.
" ibuku yang memberikannya , aku ingin memberikan mereka semua kejutan. terutama daniel... besok aku akan menemuinya di restorannya. " jawabnya sambil tersipu malu menyebut nama daniel.
" kau memang terlalu cinta kepadanya. oh ya kau berangkat duluan saja malam ini ada objek baruku setelah selesai aku langsung keacara kakakmu. "
" oke siap "
didalam mobil tomi mengendarai sebuah mobil yang disebelahnya ada shandriana atau yang biasa dipanggal shan atau anna. dia terlihat sedang membuka akun media sosial milik daniel yang lebih banyak mengungah foto makanan dan restorannya karena dia adalah pemilik restoran.
" jangan dilihat terus jika ketemu nanti kau akan puas sampai kekenyangan. " ujar tomi.
" kau tau aku sangat mencintainya , dan ya ... dia hanya ada satu di dunia tidak yang paling baik menurutku. "
" ck lalu aku ? hei , kau melupakan aku setiap mengingat daniel. "
" oh - ho tentu saja tidak , bagaimanapun ? tomi dan anna bestfriend forever " ucap keduanya diakhir kalimat lalu keduanya tertawa.
***
shandirana sudah sampai di sebuah taman dengan dekorasi serba lili putih , dia datang seorang diri sambil tersenyum.
suasana yang terlihat diujung sana sangatlah hikmat membuat nya penasaran siapa yang menjadi pengantin pria untuk kakaknya.
dia terus berjalan dengan aanggun sampai dia berjalan ditengah - tengah banyaknya tamu undangan yang hadir.
" saya terima nikahnya dan kawinnya Tara Adisti binti Handika Al Fahri dengan mas kawin 25 gram emas dibayar tunai. "
suara pengantin pria mulai terdengar ditelingany, namun rasanya suara itu sangatlah familier di telinganya.
dia terus berjalan diantara tamu undangan yang duduk hanya dia berdiri dengan jalan kaki menuju altar pernikahan. beberapa orang melihatnya dengan takjub atas kecantikannya.
cup
pria dan wanita berdiri saling berhadapan lalu si pria mencium kening wanitanya.
tara , dia terlihat bahagia malam ini dengan dandanan flawleshnya dan mata yang tajam seperti elang membuatnya sangat cantik
" kakak " panggil shandrianna yang berdiri tak jauh dari hadapan tara , lalu beberapa orang yang duduk dikursi itu berdiri menatapnya.
juga si pria yang menoleh bersamaan dengan tara. seketika senyumannya pudar , kenapa pria ini mirip sekali dengan pacarnya pikirnya.
" sayang kau datang ?" tanya seorang wanita paruh baya yang terlihat masih muda dan cantik namun wajahnya nampak terkejut.
" shan kau tidak bilang akan ... "
" siapa dia ?" tanya anna yang mulai gelisah.
" dia suami kakak sekarang , namanya Daniel Sanjaya. " jawab tara dengan bangganya.
" tidak mungkin ! tidak mungkin dia ! tidak ... " ucapnya yang berbicara sendiri dengan dirinya.
daniel hanya menatapnya dengan rasa malu , tapi dia juga tidak bisa untuk tidak menatap wajah shandrianna yang ingin menangis.
" sayang " wanita itu mulai mendekatinya , namun shan menepisnya.
air matanya tumpah saat itu juga, dia berlari di tengah - tengah tamu undangan sambil menangis menahan suara tangisannya.
" sayang tunggu ! " teriak wanita itu lagi.
" ada apa dengan shandriana ? kenapa dia menangis ?" tanya ayahnya yang mendekati ibunya anna.
" aku akan menyusulnya " jawab ibunya anna yang kemudian berlari berusaha menyusul anna.
anna menghapus air matanya yang mengalir di pipinya begitu saja , dia akan memberikan kejutan kepada keluarga dan kakaknya tapi dia sendirilah yang terkejut karena keluarga dan kakaknya.
" sayang berhenti ! " teriak ibunya.
daniel pun ikut berlari menyusul shandriana , namun tangannya keburu dicegat oleh tara.
" kamu mau pergi kemana ?" tanyanya.
" aku - aku akan menyusul ibu, bagaimana jika ibu tidak menemukan adikmu. tunggulah disini aku akan kembali. " kata daniel.
" tap- "
" iya sayang biarkan daniel pergi ayah takut terjadi sesuatu kepada mereka. tetaplah disini dan temui tamu - tamu. "
daniel langsung berlari begitu saja meninggalkan tara sendirian di altar pernikahan.
disebuah jembatan kayu yang berdiri kokoh itu shandriana menghentikan langkahnya , dia berjongkok di sandaran pagar kayu dengan tangisan histerisnya.
" hiks ... hiks "
" shana ! " daniel dengan terengah - engah menghampirinya , anna menatapnya dengan tajam.
" bangun anna jangan begini "
" apa yang kalian lakukan dibelakangku ? " lirihnya yang masih menangis di batas pagar itu.
seorang pria duduk berdiam diri di dekat pepohonan itu , tadinya dia sedang menelpon seseorang tapi mendengar suara ributan membuatnya menutup telpon namun wajahnya tak terlihat sama sekali.
" maaf anna , maafkan aku " hanya kata maaf yang bisa daniel ucapkan sekarang dengan rasa malu dia mengatakanya.
" maaf ? apa kata maaf cukup atas apa yang kau lakukan terhadapku ? daniel ! aku begitu mempercayaimu dan mencintaimu tapi kau ... hiks , kau malah menikah dengan kakakku sendiri. " tekannya dengan rasa kecewa.
" aku tau tapi , tapi aku terpaksa melakukannya " belanya
" aku yang paling mempercayaimu diantara semua orang bahkan keluargaku sendiri , tapi kau lah orang yang paling menghancurkan ku. kenapa daniel ? kenapa ? apa salahku padamu ?"
" hiks .. "
" selama satu minggu aku berpikir kemana dirimu kenapa tidak membalas pesanku, bahkan ditelpon pun tidak akan menjawab. hanya tomi yang selalu meyakinkanku dia bilang kau mungkin sibuk dengan restoranmu "
" tapi dia salah .. ha ( tersenyum miring ) orang yang katanya sibuk dengan restorannya sedang sibuk dengan acara pernikahannya. " ucapnya sambil tersenyum miris melihat nasibnya.
daniel hanya bisa tertunduk karena yang diucapkan shandriana adalah benar.
" kenapa kau tidak menjawab ? perkataan ku benar bukan ? daniel ... aku sangat mencintaimu , apa itu masih kurang ? apa yang harus kulakukan agar kau percaya jika aku benar - benar mencintaimu ?" tanyanya dengan nanar dan mulut yang bergetar , dia benar - benar kecewa pada pria ini.
" aku percaya kau mencintaiku. " kata daniel
" lalu kenapa kau menikah dengan wanita lain ? kenapa daniel ! dan yang paling mengejutkan wanita yang kau nikahi adalah kakakku sendiri. wah ... bagaimana aku bisa melanjutkan semua ini. "
" kakak iparku kekasihku ?" sambungnya lagi , dia berbalik membelakangi daniel dan menghapus air matanya.
" pergi dan temui lah kakakku, aku tidak ingin melihat wajahmu lagi " tegasnya.
" anna maaf , dengarkan penjelasanku dulu satu kali saja " daniel memohon lirih , rasanya tidak tega mendengar ucapan daniel saat ini dia kasihan.
" aku mohon " pintanya lagi.
" 2 menit " balad shandrianna.
" keluagaku punya hutang yang besar dengan ayahmu sebagai gantinya aku harus menikahi kakakmu tara. karena tara mencintaiku. "
" dan kau menerimanya ! " kembali dia berbalik arah menatap tajam daniel.
" aku tidak bisa melihat orang tuaku menderita aku peduli padanya jadi aku menerimanya . "
" ya , benar ... kau sangat mencintai keluargamu.baiklah ... sekarang pergilah "
" tap-"
" aku bilang pergi daniel ! " tegasnya.
" hiks...hiks " shandriana kembali terduduk seorang diri dengan tangisan paling sedihnya, daniel terlihat tidak tega mendengarnya namun jika dia semakin dekat shandrianna akan semakin marah dengannya.
pria yang ada di samping pohon itu terus melihati shandriana yang menangis hiteris disana " membuang - buang air mata saja " ucapnya pelan.
" sayang " sekarang giliran ibunya yang menghampirinya , anna menoleh kearahnya.
" bangunlah nak " pinta ibunya.
" untuk apa ibu mencariku kemari ? ibu tau siapa dia tapi ibu diam saja , ibu ? apa aku bukan anak ibu ?"
" tidak sayang , jangan katakan itu. ibu adalah ibumu jangan mengatakan hal yang menyakiti hati ibu. "
" tapi ibu sudah sangat menyakiti hatiku. ibu tidak memberitahu mereka jika daniel adalah kekasihku. "
ibunya hanya menelan ludahnya sendiri sambil memeluk shandriana yang masih menangis.
" maafkan ibu sayang , kali ini ibu tidak bisa melakukan apapun. kakakmu begitu mencintai daniel. "
" aku juga mencintainya ibu hiks ... "
" ibu tau sayang , ibu tau. ( tangannya mengelus kepala shandriana ) "
maafkan ibu nak , kembali hari ini ibu tidak bisa memberikanmu kebahagiaan yang adil. namun ibu juga bingung atas kondisi keadaan ini , kau anak ibu yang paling kuat kau hanya akan merasakan sakit sementara lalu melupannya berbeda dengan tara kakakmu yang akan terus melakukan apapun demi keinginannya.
" shandriana ! " tomi terkejut saat melihat sahabat karibnya menangis , dia menghampirinya secepatnya .
" tante kenapa dengan shandriana ?" tanyanya khawatir.
" pergilah ibu , atau semua orang akan curiga " ucap shandriana.
" baiklah , ibu pergi. tomi ... tolong jaga dia "
" iya tante "
dengan langkah berat ibunya meninggalkannya sendiri , ia masih menangis namun kali ini tidak ada suara.
" shan "
" tomi " rengeknya lalu memeluk tomi
semuanya kembali pada posisi semula , malam ini pernikahan itu dilanjutkan. daniel dan tara telah menjadi pasangan suami-istri yang sah.
namun tak terlihat sedikitpun keberadaan shandrianna disana. semuanya berbahagia atas pernikahan tara , putri pertama dari keluarga nya.
namun rasa bersalah itu terus saja membekas di hati daniel. dia masih mencintai shandrianna namun kini dia bukan miliknya lagi, dia yang telah menghancurkan harapan shandrianna saat ini.
berbeda dengan tara yang selalu tersenyum menggandeng tangan daniel dengan baju couple berwarna putih membuat mereka sangat cocok.
" bu dini selamat atas pernikahan anaknya ya , semoga cepat mendapatkan cucu. hanya tinggal menunggu shandriana saja selanjutnya. ngomong - ngomong dimana dia ? sepertinya dia tadi ada disini ?" tanya teman ibunya shandriana
namanya Dini Aminarti , dia adalah mantan pendidik di suatu sekolah dasar yang kini telah berhenti melakukannya dan fokus mengurus anak - anak saja.
" terima kasih bu Maya , shandrianna ada didalam sebentar lagi dia akan kembali. " jawabnya.
" baiklah kalau begitu kami permisi dulu ya "
" ya .. ya silahkan dinikmati hidangannya. "
" dimana shandrianna ? kenapa tadi dia menangis ?" tanya ayahnya.
" dia .. "
" anna " gumam ibunya menatap kedepan dengan mata membulat.
shandrianna berjalan perlahan bersama tomi disebelah dengan wajah yang masih sembab tapi dia berusaha untuk tidak menangis.
tomi menggandeng tangannya selayaknya kekasihnya. dia sangat peduli dengan shandrianna karena hubungan mereka terjalin dari lama.
" angkat bahu mu dan tegakkan kepalamu " bisik tomi.
" semua orang memperhatikanmu " sambung tomi.
" anna dari mana saja ? kenapa meninggalkan pesta tadi ?" ayahnya menghampirinya dengan khawatir.
" ayah khawatir padaku ?" tanyanya.
" tentu saja kau bicara apa. ayah khawatir padamu menangis begitu saja. ayah tau kau sangat menyayangi kakakmu tapi biarkanlah dia menikah sekarang. "
shandrianna hanya tersenyum miris mendengarnya , ayahnya bahkan masih memikirkan kebahagiaan kakanya.
" anna , kemarilah " panggil tara sehingga membuat anna menatapnya lekat.
dia berjalan dengan kepala yang tegak lalu berhenti tepat dihadapan kedua pasangan itu.
" perkenalkan dia Daniel kakak iparmu . dia tampan bukan ? aku sangat mencintainya. " kata tara dengan bangga.
" hmm dia tampan " jawab shandrianna dengan rasa sakit di hatinya.
" tentu saja , oh ya mas dia shandrianna saudara tiriku ( membuat shandrianna tercekat mendengarnya ) dia sangat ceria dan juga energik. "
daniel menjulurkan tangannya , sedangkan shandrianna masih tercekat barusan saja kakaknya menyebutnya saudara tiri.
" anna ?" kata tara.
" aku shandrianna La Zheira " menerima uluran tangan daniel , rasanya dia tidak ingin melepaskan tangan itu dan sampai kini tangan itu masih menyatu.
" pak Handika ?" seorang pria sedikit dewasa menghampiri ayahnya kedua anak itu. shandrianna melepaskan tangannya dan pergi begitu saja dari taman ini .
" shan tunggu ! " teriak tomi.
***
" Pak handika "
" Bagaskara ! bagaimana kabarmu nak ? apa ayahmu datang kemari ?"
ya , pria itu bernama bagaskara yang terlihat tampan dengan kemeja putih dan jas hitam lengkap dengan dasinya.
" kabar baik " jawab bagaskara namun matanya melihat kearah lain dimana matanya tertuju pada shandrianna yang berjalan dengan tomi.
" lalu apakah perusahaan mu berjalan lancar ? saya belum sempat datang melihat - lihat kesana "
" tentu saja , sempatkan lah waktu lain kali. "
" baiklah " kata handika dengan tersenyum manis.
" Bukankah aku dengar bapak punya dua anak perempuan ? dimana yang satunya ?" tanya bagaskara seperti memancing handika.
" ya ! yang pertama dia tara yang menikah malam ini dia punya perusahaan sendiri. sedangkan putri bungsuku masih berkuliah di thailand tapi sebentar lagi lulus , tadi dia ada disini tapi sudah pergi entah kemana. "
" ngomong-ngomong kapan kau akan mencari pasangan hmm ? ayolah papamu juga ingin cucu. " goda handika.
bagaskara hanya tersenyum miring saja " aku masih mencari gadis tirai itu. " gumamnya.
***
" shan kau tinggal disini saja tidak enak dengan orang tuamu jika kembali ke hotel. sebaiknya aku saja yang pergi besok aku akan menjemputmu " kata tomi yang berusaha membujuk shandrianna yang sedang membereskan beberapa pakaiannya.
" tidak akan ada yang bertanya padaku kemana aku akan pergi. bantu aku " titah shandrianna memberikannya koper.
" hei ! kau dengar tidak " teriak tomi tapi tidak menimbulkan rasa takut sedikitpun pada shandrianna karena memang pertengkaran kecil seperti ini kerap terjadi.
" ck keluar saja sana jika tidak mau , berisik " balas shandrianna.
" kalian mau kemana ?" tanya dini ibunya shandrianna yang telah masuk begitu saja.
" tante " ujar tomi.
" baru saja kembali hari ini , bukankah sebentar lagi kalian lulus apa kalian perlu kembali begitu cepat ?" tanya dini.
" itu ... tante .."
" kami banyak pekerjaan diluar sana , daripada dirumah ini lebih baik bekerja. "
" anna sayang dengarkan ibu nak , ibu mohon maafkan ibu. " berusaha membujuk shandrianna.
" apalagi sekarang bu ? aku harus melihat kebahagiaan mereka ? apa ibu dengar kakak menyebut ku apa dihadapan daniel tadi ? saudara tiri. " dia menekan kan saudara tiri dikalimat akhir.
" ibu tau sayang , tapi dia kakakmu jangan diambil hati. "
" sebelum liburan mu selesai tinggallah disini , lakukan apapun yang kau mau tomi juga bisa tinggal disini. " bujuknya sekali lagi.
" shan jangan melawan ibumu , hei ! kau mau durhaka ya "
" iya , silahkan saja jika mau durhaka dengan ibu. ibu tidak peduli lagi denganmu nanti. " kata dini yang seperti marah tetapi hanya bohong dia harus membujuk shandrianna.
" ibu ! " rengeknya lalu memeluk ibunya.
" baiklah kau memang putri bungsu ibu yang suka merengek. "
" tante ? tomi boleh tinggal disini ?"
" tidak boleh " jawab shandrianna.
" hei tante saja menginzinkan kenapa kau melarangku ?"
" tinggallah di hotel bisa bosan aku jika tidak keluar rumah , kita sudah membayar nya penuh seminggu jangan merugikan uang kita. "
" astaga anna kau masih memikirkan uang " gerutu tomi.
****
malam harinya di atas balkon kamarnya , kebetulan kamar shandrianna dan juga kakaknya tara bersebelahan. dia berdiri dengan baju tidur longgar dan rambut yang diurai , derasnya angin malam membuat rambutnya terbang kesana - kemari.
tidak tau apa yang mereka lakukan didalam sana tapi dia tidak peduli. hanya saja hatinya sangat sakit tapi bagaimana lagi dia harus menerima kenyatannya sekarang.
***
keesokan paginya
satu keluarga dan satu menantu telah turun dan duduk dimeja makan dengan rapi, namun masih ada bangku kosong tepatnya di sebelah dini ibunya shandrianna.
*Tara adalah anak tiri bagi dini aminarti , saat mereka menikah dulu tara berumur 6 tahun dan memintanya untuk menjadi ibunya. handika menyetujui nya karena dini dianggap mempunyai sisi keibuan yang baik.
hingga akhirnya membuat ayahnya jatuh cinta , mereka pun menikah dan dari pernikahan itu mereka berdua dikarunia seorang putri cantik yang lahir di tanggal 1 januari yang diberi nama Shandrianna La Zeira*.
" dimana anna kenapa dia belum turun ?" tanya handika.
" ayah seperti tidak tau anna saja , dia suka sekali bangun siang. bagaiman mungkin bisa menjadi pemimpin jika bangun sering terlambat " saut tara.
" sebentar lagi juga akan turun, tunggu saja nak " kata dini.
" daniel silahkan nak dimakan sarapannya " kata dini menyodorkan beberapa lauk ke daniel.
" iya bu terima kasih "
" mas mau aku ambilkan ?" tawar tara.
" tidak usah makan saja aku bisa sendiri " jawab daniel.
tak ... tak... tak
suara sendal yang menuruni anak tangga itu dengan langkah cepat, dia hanya lurus tidak belok kearah kanan untuk sarapan.
" shandrianna ?" panggil handika.
shitt
langkah kakinya terhenti saat itu juga, lalu dia tersenyum manis kearah ayahnya " ya ayah "
" kau mau kemana ? makanlah dulu baru keluar " kata ayahnya.
" aku masih kenyang yah "
" makan apa sampai kenyang dipagi hari ? sini-sini "
dia membuang nafas kasarnya dan dengan langkah lesu mendekati meja makan.
" selamat pagi semuanya. " ucapnya
" selamat pagi sayang , duduklah " kata ibunya yang menggeser kursi lalu diduduki oleh shandrianna.
" mau makan pakai apa ? " tanya ibunya.
" ibu makanlah aku makan roti saja " jawabnya sambil mengambil roti dan pisau lalu mengoles selai.
sesekali daniel melihatnya sambil makan tanpa diketahui orang lain.
tok...tok...tok
mendengar suara ketukan pintu membuat shandrianna terbangun berdiri dari dududuknya " anna " ujar ayahnya.
shandrianna tidak menghiraukannya malah membawa cup teh didepannya.
" tomiii !! " teriaknya yang saat itu tomi sedang memotret sebuah pohon yang berbunga warna kuning.
sedangkan didalam rumah itu dimeja makan semuanya masih menikmati makanan , mereka. shandrianna meninggalkan rotinya di meja begitu saja.
" ibu , kenapa anna tidak pernah berubah selalu meninnggalkan sesuatu dan tidak disiplin. aku merasa dia sangat jauh berbeda dengan kebiasaan keluarga kita. " protes tara.
" Tara adikmu hanya ... "
" ibu selalu membelanya , aku bukannya tidak suka padanya tapi tingkahnya yang selalu bersenang - senang dan tidak memikirkan hidupnya membuatku tidak nyaman. apa dari ketenarannya di sosial media dan hobinya itu bisa menghasilkan sesuatu yang pasti ?"
daniel merasa tidak suka anna dikatakan seperti itu , dia tau bagaimana sifat anna.
" Tara sebaiknya selesaikan makan dulu baru bicara , lagipula dia adikmu kau tidak boleh bicara seperti itu. " ujar daniel dengan lembut.
mendengar ucapan daniel membuat dini yakin jika daniel masih mencintai anna , dan dibalik itu semua ternyata anna mendengarkannya , dia kembali masuk kedalam sedari tadi bersama tomi namun dia hanya berdiri di balik tiang besar rumah itu.
" Dia masih Mencintaimu anna " ujar tomi.
shandrianna La zheira
si bungsu cantik berusia 23 tahun multitalenta , apapun bisa dia lakukan karena dia orang yang ceria , energik dan punya penasaran yang tinggi.
Tara Adisti
si kakak berusia 28 tahun yang sangat ingin terlihat sempurna , juga pekerja keras namun dia memiliki riwayat sakit jantung. tapi hal itu membuatnya tak mudah menyerah justru dia menjadi CEO muda yang tegas.
Daniel Sanjaya
berusia 28 tahun kekasih sandriana yang sifatnya rela melakukan apapun demi keluarganya, dia seperti tidak tau apa yang harus dia pilih dengan hidupnya sendiri. dia lebih suka mengikuti alur hidupnya.
Bagaskara Aditya Arif
CEO travel agen perjalanan yang tampan berusia 30 tahun ,dan gagah yang tak banyak bicara namun tegas kepada keputusannya. pertama kali dia jatuh cinta dengan wanita dibalik tirai yang sampai kini tidak tau siapa wanita itu.
Kelvin Tomi
pria berusia 23 tahun , sahabat dekat shandriana yang suka dengan photographer selalu menjadikam tiffanny sebagai bahan objek photonya. seperti tak terpisahkan kedua selalu bersama - sama sepanjang waktu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!