NovelToon NovelToon

Terpaksa Menjadi Yang Kedua

Ayu Lestari Rahmat

🔸 Hai Hai readers tersayang di mana pun berada, disini Author coba merangkai kata hasil dari kehaluan Author. Mohon jangan di buly ya, berikan komen positif sebagai pacuan Author agar menjadi lebih baik lagi dalam berkarya. Jangan lupa untuk dukungan nya ya, selamat membaca🔸

🆙

Ayu Lestari Ahmat adalah seorang gadis dari keluarga sederhana, setiap harinya Ia bekerja membantu mengurus satu satunya usaha yang di wariskan Ayahnya sebelum meninggal. Bukan usaha besar besaran yang menjanjikan seperti kebanyakan bisnis pada umumnya, namun hanyalah sebuah jasa loundry yang di rintis semenjak kedua orang tua kandungnya masih hidup.

Semenjak kepergian Ibunya karena sakit cancer yang di deritanya selama bertahun tahun, Ayahnya meminta ijin untuk menikah lagi. Waktu itu umur Ayu masih sangat muda yaitu berumur 10 tahun.

Ayu terpaksa menyetujui keinginan Ayahnya untuk menikah lagi karena melihat sang Ayah yang begitu sangat mencintai wanita yang kini menjadi Ibu tirinya itu.

Awalnya wanita itu sangat baik padanya untuk itulah Ayu mengijinkan Ayahnya menikah lagi, namun seiring berjalan nya waktu sifat dari Ibu tirinya itu berubah. Apalagi ketika Ayahnya, Pak Rahmat meninggal karena sebuah insiden yang membuat Ibu tirinya itu membencinya dan menganggap Ayu sebagai penyebab dirinya menjadi seorang janda di usia muda.

Waktu itu Ayu kecil sedang mengikuti sebuah perlombaan tingkat sekolah dasar, Ayu kecil yang memang sangat pandai dalam segala bidang tentu menjadi yang terbaik di perlombaan itu. Ia meminta sang Ayah untuk hadir dalam penyerahan hadiah, namun sang Ayah mengalami kecelakaan sebelum tiba di sekolah tempat penyerahan hadiah berlangsung.

Mulai saat itu hidup Ayu berubah drastis, Ia awalnya tidak di ijinkan bersekolah dan harus terus bekerja. Ayu kembali bersekolah setelah pihak sekolah mendatangi kediaman Ayu dan berbicara langsung dengan Ibu tirinya, entah apa yang mereka bicarakan hingga akhirnya Ibu tirinya itu menyetujui dirinya bersekolah lagi.

Kembali bisa bersekolah lagi bukanlah hal yang mudah, Ayu kecil harus menyelesaikan pekerjaan rumah lebih dulu baru Ia bisa berangkat ke sekolah.

Sering Ayu terlambat sampai ke sekolah namun karena Ayu adalah murid terpandai di sekolah itu ada pengecualian untuk hukuman. Ia bisa tetap bersekolah asalkan nilainya belajarnya tetap stabil.

Tidak seperti anak pada umumnya yang bisa bermain dengan teman sebaya nya, Ayu kecil masih tetap harus bekerja keras sepulang dari sekolah.

Tidak bisa melanjutkan sekolah dan tidak dapat jatah makan itulah yang selalu Ayu dengar setiap hari. Ancaman yang seolah seperti kata mutiara bagi Ibu tirinya namun sungguh menakutkan bagi Ayu.

Ia ingin tetap bersekolah dan bisa menjadi orang yang sukses kedepan nya, bisa membuat dirinya senang dan juga membuat Ibu tirinya itu bangga padanya dan sedikit menghargainya.

Ayu juga mempunyai seorang Adik laki laki hasil dari pernikahan kedua Ayahnya, mereka berdua saling menyayangi walau pun beda Ibu.

Seiring berjalan nya waktu Ayu kecil mulai terbiasa dengan hari hari yang di laluinya, hingga Ayu beranjak dewasa. Hari ini adalah ulang tahun nya yang ke delapan belas tahun, Ia berharap hari ini dan kedepan nya akan menjadi lebih baik dari sebelum nya.

🍃🍃🍃

Ayu terbangun dari tempat yang sangat asing baginya, rasa sakit di seluruh bagian tubuhnya membuatnya bertanya tanya tentang apa yang sedang terjadi padanya. Sakit yang Ia rasakan sangat terasa, bahkan untuk bangun pun rasanya Ia membutuhkan bantuan.

Di kejap kejab kan nya matanya berusaha mengingat semua yang sudah terjadi, seingatnya Ia di suruh Ibu tirinya mengantarkan pesanan kepada seseorang yang sebelumnya sudah berlangganan dengan mereka.

Setelah itu Ia memasuki sebuah rumah yang tertulis di kertas yang di berikan Ibu tirinya, Ia kemudian bertemu dengan seorang wanita, setelah itu Ia pun menyerahkan barang milik yang empunya rumah.

Di saat ingin berpamitan wanita itu menawarkan untuk istrahat sejenak, karena mendapat paksaan akhirnya Ayu pun menerima tawaran itu.

Wanita itu memberinya segelas jus dan Ayu pun meminum nya sampai tidak tersisa, kebetulan memang saat itu dirinya sedang kehausan setelah sempat berputar putar mencari alamat rumah itu.

Setelah itu dirinya tidak tahu apa yang sudah terjadi, hingga Ia sadar sudah berada di atas tempat tidur empuk yang terasa asing baginya.

" Apa yang terjadi padaku, kenapa aku sampai ada disini dan ini kenapa tubuhku terasa sakit semua, bahkan untuk bangkit pun aku rasanya tidak sanggup " Batin Ayu.

Di tengah kebingungan nya, Ia dikejutkan dengan suara seorang wanita yang langsung menyelonong masuk di tempat itu

..." Wanita itu, bukankah dia wanita yang aku temui sebelum nya. Ada apa ini " Batin Ayu....

" Bagaimana rasanya sayang, apa lebih hot dari aku. Tentu saja tidak kan sayang, pasti lebih hot aku dong "

Ucapan wanita itu semakin membuat Ayu bingung, dengan siapa wanita itu sedang berbicara, karena matanya tidak tertuju padanya.

Baru Ia sadar setelah melihat seorang Pria keluar dari kamar mandi. Pria dengan rambut yang basah dan hanya berlilitkan handuk di pinggangnya. Wanita itu mencium bi*ir pria itu di depan Ayu tanpa rasa canggung.

Ayu memalingkan wajahnya karena malu sendiri melihat perbuatan keduanya.

..." Tidak tahu malu " Gumam Ayu....

Keduanya sontak menoleh karena mereka mendengar gumaman Ayu.

" Apa katamu, tidak tahu malu hah......! lihat dirimu kamu sedang berada dimana. Wanita mu***** sok s***, jaga ucapanmu ya..... ! "

Wanita itu tidak Terima dengan ucapan Ayu, harga dirinya seperti terinjak injak oleh seorang wanita yang baru saja menghabiskan waktu dengan suaminya.

⏩ Bersambung..... 🙏

⏩ Bagi like rate komen dan fav juga ya

⏩ Vote juga bagi yang tidak terpakai.

Terima kasih, love you all

Satu Milyar

🆙🆙

Ayu mencoba untuk menanyakan perihal dirinya kenapa dia sampai berakhir di tempat itu.

" Kenapa aku bisa berada disini, apa yang sudah kalian lakukan padaku. Kamu.....!

bukannya kamu yang sebelum nya berbicara dengan ku, kamu juga menawarkan minuman untukku. Apa yang sudah kamu masukkan dalam minuman itu, kamu pasti memasukkan sesuatu di dalam sana, sampai sampai aku lupa apa yang terjadi padaku setelahnya "

Wanita itu menarik selimut yang di gunakan Ayu untuk menutupi tubuhnya dengan sangat kasar, sementara sang Pria yang sudah melakukan perbuatan keji tidak ada reaksi sama sekali.

Ayu mencoba mempertahankan selimut yang menutup tubuhnya karena Ia tahu tubuhnya tidak tertutup apa pun itu.

" Hey lihat dirimu, apa yang ingin kamu banggakan lagi. Anak orang mis*kin saja belagu, eh..... apa yang mau kau lakukan sekarang. Bersihkan dirimu di kamar mandi dan ambil semua pakaian kampungan mu ini. "

Keduanya meninggalkan tempat itu dengan bergandengan mesra. Ayu mencoba bangkit setelah kepergian keduanya, Ia ingin membersihkan dirinya. Ia terkejut melihat bercak merah di atas tempat tidur dan dia juga menyadari akan hal itu

" Ya Allah, hamba tidak tahu apa yang terjadi tapi kenapa ini harus terjadi pada hamba. Hamba sudah membuat Ayah dan Ibu kecewa, sekarang apa yang harus hamba lakukan "

Ayu melangkah keluar dengan pelan karena rasa perih yang tak terhingga masih Ia rasakan.

" Mau pergi kemana hah...... jangan pikir kau bisa kabur dari tempat ini dengan cara diam diam seperti itu. Kau akan berada disini selamanya dalam jangka waktu yang hanya aku saja yang tentukan "

Sebuah suara berat mengejutkan Ayu dan sontak membuatnya menoleh, Pria yang ada di kamar tadi ternyata sudah berada tepat beberapa langkah di belakangnya, entah dari mana datangnya.

" Tidak boleh pergi, memang siapa kamu dan punya hak apa sehingga kamu berani melarangku pergi dari sini "

Ayu mengungkapkan kekesalannya atas ucapan Pria itu. Sedangkan Pria itu hanya tertawa kecil seakan mengejek dirinya.

" Kamu adalah tawanan ku dan aku tidak akan mengijinkan tawanan ku keluar dari sini seenaknya saja. "

" Dasar Pria gi*a, aku tidak pernah menjadi tawanan siapa pun. Aku harus segera kembali, permisi.......! "

Ayu melangkah dengan cepat bahkan setengah berlari karena ingin terbebas dari Pria itu, namun baru akan menyentuh pintu suara pria itu terdengar menggelegar.

" Kau mau kemana, orang tuamu itu sudah tidak disana lagi. Dia sudah menjual rumah dan segala isinya padaku termasuk kau "

Ayu menghentikan langkahnya dan berbalik.

" Apa yang kamu katakan, tidak mungkin Ibuku melakukan itu padaku. Rumah itu adalah rumahku, rumah peninggalan Ayah dan Ibuku. "

Suara Ayu tidak kalah menggelegar memenuhi ruangan itu.

" Ibuku.....! Ibu yang mana dan dari mana hah, wanita itu bahkan tidak pantas kau sebut sebagai Ibu "

Rayyan Amir Wiratama adalah nama Pria itu. Ia melangkah menuju sebuah lemari dan membuka nya. Ia kemudian membawa sebuah berkas dan menyerahkan pada Ayu, Ayu pun menerima nya karena rasa penasaran nya yang tinggi.

" Ini, bacalah agar kau percaya bahwa wanita yang kau sebut Ibu itu sudah menjual semua harta miliknya termasuk dirimu. "

Ayu menerimanya dengan tangan gemetar dan mulai membuka nya. Ingin rasanya Ia tidak mempercayainya, tapi bukti yang ada memang benar adanya.

" Kau bisa pergi dari sini jika kau bisa membayar semua yang sudah aku keluarkan untuk Ibumu itu. Tapi jika tidak maka kau akan selamanya ada disini "

..." Satu milyar, dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Jangankan uang satu milyar, diriku pun tidak ada harganya. Semua usaha yang Ayah tinggalkan untukku, sekarang semua sudah menjadi milik Pria ini bahkan diriku. " Batin Ayu...

" Biarkan aku pergi dari sini, mengenai uang satu Milyar itu aku mohon berikan aku waktu, aku akan melunasinya nanti "

Ayu memohon kemurahan hati Pria itu namun tentu saja hanya sia sia belaka.

" Dengan apa kau akan membayarnya dan sampai kapan, bahkan dirimu saja kalau kau jual pun tidak akan ada yang mau membelinya "

" Kamu benar benar keterlaluan "

Ayu berlari keluar dan duduk di taman yang terletak di samping rumah. Kalau hanya karena dirinya yang harus mendekam di tahanan karena tidak mampu membayar satu Milyar tidak masalah, tapi dalam surat itu taruhan nya adalah nyawa adik laki lakinya.

Ia tidak akan tega kalau sampai adiknya itu tersakiti di usianya yang masih sangat mudah dan itu semua karena dirinya.

" Andra, kamu dimana dan bagaimana kabarmu. Semoga kamu baik baik saja di mana pun berada. Kakak tidak akan mengijinkan siapa pun menyakiti kamu, termasuk Pria gi*a yang ada di rumah ini. "

..." Aku tidak akan mengijinkanmu meninggalkan tempat ini setelah apa yang sudah kita lakukan beberapa jam yang lalu. Bagaimana jika kejadian itu ternyata jadi benih di rahimnya, aku tidak akan merelakan keturunanku menderita di luar sana apalagi kalau sampai dia membunuhnya " Batin Rayyan....

Ia mengintip di balik tirai sambil tersenyum melihat kegelisahan Ayu.

" Apa yang harus kami lakukan Pak, apa kita seret wanita itu masuk " Tanya seorang Pria yang menjadi orang kepercayaan Rayyan.

" Tidak perlu, biarkan saja dia di sana untuk menenangkan diri. Kalian cukup mengamatinya saja jangan sampai dia melarikan diri atau nyawa kalian taruhan nya "

Beberapa pria itu mengangguk setuju dan menjalankan tugas yang di emban kan pada mereka.

Berubah

🌷🌷🌷

Sudah seminggu berlalu Ayu menjadi penghuni rumah itu, sejak saat itu dia tidak melihat wajah wanita yang sebelum nya pernah bertemu dengan nya, hanya Si Prianya saja yang datang tetapi selalu larut malam.

Pagi pagi seperti biasa Ayu sudah melakukan tugasnya membersihkan rumah mewah itu bersama para art lain nya. Sampai hari ini Ia masih berharap kalau Rayyan mau berbesar hati memberikan usaha laundry nya agar dirinya bisa membayar semua hutang hutangnya pada Pria itu.

" Kamu kapan pulang sayang, aku sangat merindukan mu " Terdengar suara Ray yang sedang berbicara di telpon dengan seseorang.

" Maaf sayang, aku belum bisa pulang sekarang karena kerjaanku disini tidak bisa aku tinggalkan begitu saja "

" Pekerjaan, selalu pekerjaan yang menjadi alasan mu untuk meninggalkan aku. Meninggalkan kewajiban mu sebagai seorang Istri " Protes Rayyan.

" Sudahlah sayang, urusan Istri kan di sana banyak pelayan. Mereka bisa menyiapkan keperluan mu jadi tidak perlu ngambek seperti anak kecil begitu "

Ayu tidak sengaja mendengarkan percakapan kedua nya.

" Tapi aku juga butuh kamu di sini bukan seperti tugas pelayan yang ada disini "

" Sayang, kan di sana sudah ada mainan barumu, kenapa tidak kamu manfaatkan saja. sudah ya aku sibuk, sampai jumpa nanti sayang "

Ayu terpaku mendengar percakapan keduanya, hingga sebuah suara berat mengejutkan nya.

" Apa yang kau lakukan disitu, mau nguping ya "

Ayu berusaha bersikap biasa saja.

" Siapa yang nguping nggak mutu, kamu saja yang geer " Jawab Ayu.

Ia berbalik arah dan menyelesaikan pekerjaan nya yang lain.

" Astaghfirullah, kenapa aku sampai bengong di situ, ketahuan lagi. Bagaimana ini, nanti dikira aku cewek apaan lagi "

Hari berganti hari Ayu berada di sana dan bekerja seperti pelayan pada umumnya. Malam ini Ia di kejutkan dengan suara pecahan di ruang tengah, karena memang kamarnya yang berada dekat dari tempat itu.

" Suara apa itu " Gumam Ayu

Ayu duduk di pinggir kasur mencoba mendengarkan secara jelas apa yang terjadi di luar.

Tiba tiba pintu kamarnya di ketuk dari luar, Ayu menjadi ketakutan. Ia berpikir kalau itu adalah maling yang berhasil masuk kerumah besar itu, namun lama kelamaan ketukan itu mulai pelan dan lama kelamaan menghilang. Ayu bisa bernafas lega, Ia akhirnya membuka pintu untuk memastikan apa yang berada di luar.

Alangkah terkejutnya dirinya ketika mendapati siapa yang tergeletak di depan pintu.

" Ray........! " Seru Ayu.

Ia menepuk nepuk dan mengguncang guncang kan tubuh Pria itu namun tidak ada reaksi sama sekali.

" Aduh bagaimana ini, yang lain sudah pada tidur. Ini lagi, mana tubuhnya berat sekali. "

Ayu masih berusaha membangunkan nya namun tidak berhasil.

" Terpaksa aku tidurkan disini saja, tidak mungkin aku membawanya ke atas sendiri. Ah.... semoga saja besok dia tidak marah dan semakin membuat masalah untukku "

Ayu menyeret nya tubuh itu sekuat tenaga hingga sampai di atas tempat tidur

" Tubuhnya panas sekali, apa dia sakit " Gumam Ayu.

Ayu merawat Rayyan sepanjang malam, Ia baru tertidur setelah panas di tubuh Pria itu tidak terasa lagi.

Rayyan membuka matanya perlahan, Ia merasa tubuhnya lebih baik dari sebelum nya.

..." Kenapa aku ada disini " Batin Rayyan ketika melihat tempat nya bukan berada di kamar miliknya....

Ia memandang sekeliling dan mendapati Ayu yang tertidur sambil duduk di lantai kamar.

" Apa dia yang sudah merawatku semalaman " Gumam Rayyan

Sebuah senyum terbit di bibirnya

..." Cantik, sayang sekali " Rayyan tidak meneruskan kata katanya....

Ia perlahan bangkit dan meninggalkan tempat itu menuju kamar nya sendiri.

" Bi, tolong hari ini jangan biarkan wanita itu bekerja, biarkan saja dia istrahat dulu "

Wanita yang di panggil Bi itu bingung siapa yang di maksud.

" Maaf Pak, maksudnya wanita itu siapa ya " Bibi memberanikan diri bertanya karena memang tidak mengerti siapa yang di maksud Rayyan.

" Ayu Bi " Jawabnya sambil berlalu pergi.

Bibi mengangguk mengiyakan walau tidak mungkin nampak oleh Rayyan karena dia sudah ada di lantai atas.

Rayyan kembali berbaring di atas tempat tidur, Ia tersenyum sendirian. Karena larut dalam lamunannya bahkan ponselnya yang entah sudah untuk yang ke berapa kali berdering tidak di hiraukan nya.

" Ah mengganggu saja " Ucap Rayyan

Ia melihat siapa pemanggil yang tertera di sana.

" My swetty, 20 panggilan tidak terjawab "

Rayyan kembali meletakkan ponsel itu di atas meja yang ada di samping tempat tidur.

Sementara di bawah Ayu baru terbangun, Ia melihat tempat tidurnya sudah kosong.

" Alhamdulillah dia sudah bangun duluan, mungkin keadaan nya sudah membaik " Gumam Ayu.

" Jam berapa sekarang, rasanya aku masih sangat ngantuk. Tapi aku harus bangun cepat sebelum Pria itu semakin mempersulit ku nanti, bisa bisa hutang ku malah bertambah "

Ayu terkejut ketika melihat jam di ruang tengah

" Ya Allah, matilah aku. Sudah jam 9 dan aku baru bangun tidur. Kali ini tamatlah riwayat ku" Gumam Ayu "

Ia buru buru berlari keluar menuju dapur, namun nampak semua pekerjaan yang ada di sana sudah rapi.

Dia bingung dengan keadaan rumah itu tidak seperti bisa nya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!