NovelToon NovelToon

Ujung Ombak Di Kaki Senja

1. Prolog.

Assalamua'laikum. Terima kasih sebelumnya, karena sudah bersedia mampir di cerita Author. Rate, like, komen, beri hadiah atau apalah yang penting asik 😁Haduh Author banyak maunya nih🤭. Boleh lah untuk menyemangati 👌🤗 Terima kasih.

Sebelumnya mohon maaf, mungkin cerita ini akan membuat kalian sedikit bingung, karena cerita ini akan Author ambil dari tengah mundur hingga kembali ke masa sekarang. Namun Author percaya kok, Readers Gemez kesayangan itu, pembaca yang cerdas. pasti akan cepat faham👌🤗

Ujung Ombak di Kaki Senja

"Ada kalanya, takdir tidak dapat di fahami oleh nalar manusia, karena itu adalah bukti keagungan Tuhan."

..._Naurally Senja Hafidzah_...

...🍃🍃🍃...

Pengenalan Pemeran.

Nama: Naurally Senja Hafidzah.

Nam panggilan : Senja atau Naura.

Usia: 20 tahun

Tempat/ tanggal lahir: Tasikmalaya, 1 Agustus 2001.

Tinggi: 160cm

Hoby: Masak, menghafal AL-QUR'AN, Perjalanan Religi atau tadabur alam.

Percintaan: Sudah menjalani ta'aruf dengan seseorang. Saat ini Makhtubah dari laki-laki yang menurutnya pilihan Allah.

Nama: Keindra Alif Hibridzi.

Nama Panggilan: Kei

Usia: 25 tahun.

Tempat/ tanggal lahir: Singapura 8 September 1995.

Tinggi :185cm

Hobby: Balapan motor, nongkrong di bar.

Percintaan: Di kelilingi banyak perempuan cantik nan Sexy, gadis yang mengincarnya bejibun. Akan tetapi status Jomblo abadi.

"Kamu, Istri ku!"

Mencoba menerka dan berpikir ulang dari setiap kejadian yang mengiringi hidupnya hingga di usia nya yang ke dua puluh, Ketika laki-laki yang pernah ia lihat beberapa bulan lalu dan hanya bertemu tiga kali secara tiba-tiba dan tidak dalam kesengajaan. kini Pria itu muncul di hadapannya serta mengakui bahwa ia adalah Istrinya?!

'Naurally Senja Hafidzah' Seorang santri putri yang pernah menimba ilmu di salah satu pesantren dekat pesisir Pangandaran, gadis cantik nan imut dengan postur tubuh seratus enam  puluh centi meter. 'Senja' panggilan gadis berhijab syar'i tersebut dengan Hobby nya menghafal Al-Qur'an dan juga melakukan perjalanan religi tersebut, amat terkejut mendengar bahwa ia adalah Istri dari 'Keindra Alif Hibridzi.' Yang beberapa bulan lalu pernah ia lihat serta beberapa kali bertemu tanpa di rencanakan di pantai tempat ia menghafal Al-Qur'an ketika sore hari.

"Maaf! Aku bukan Istri Saudara. Kita tidak pernah saling mengenal, tidak ada ikatan apapun! apalagi ikatan pernikahan. permisi!" Tegas Senja sembari berlalu dengan menundukkan wajahnya takzim.

"Tunggu! Namamu Senja. Aku ingat itu! Aku pernah melamar dirimu di bawah indah nya bias lembayung senja. Aku menikahi mu di sebuah pantai, di iringi merdu debur ombak yang pada akhirnya berhenti tepat pada ujung kaki mu!" Kei bersikukuh pada pendirian yang menurut nya benar.

"Kei! Pulang lah, Ingatan mu masih belum pulih Nak! Jangan memaksakan apa yang belum Allah takdirkan." Suara lembut dari Wanita yang telah melahirkan Keindra. 

Orang tua Kei sedikit syok ketika putra nya yang baru saja bangun dari koma akibat kecelakaan parah tiga bulan yang lalu, tiba-tiba saja kelimpungan mencari sosok gadis bernama Senja, yang di akui Kei sebagai Istrinya. Ya, kini Ibu nya Kei berada di sini, berhadapan dengan gadis berbusana Syar'i yang nampak cantik alami tanpa  polesan makeup berlebihan pada wajah nya.

Keindra Alif Hibridzi, pemuda berusia dua puluh lima tahun tersebut dinyatakan Amnesia setelah sadar dari koma nya , akibat benturan keras pada kepala nya ketika kecelakaan. Ia kehilangan sebagian memory nya, termasuk sang Ayah yang belum mampu ia ingat. Kei hanya mengingat orang terakhir yang ia jumpai dan mampu membekas di dalam ingatan nya, walaupun dengan tingkat halusinasi. Seperti Senja yang ia akui sebagai Istri nya.

"Tidak Mam! aku ingin tinggal bersama Istri ku." Tegas Keindra.

"Tapi dia bukan istri mu! kalian tidak pernah menikah." Ucap lembut dari sang Ibu kembali.

"Kami sudah menikah Mam... aw! kepala ku!" 

Terdengar pekikan serta erangan kesakitan dari mulut Kei, tubuh nya terhuyung ke belakang. Kedua tangan nya mencengram kuat kepalanya. 

Beberapa detik kemudian Kei berlutut di lantai dan akhirnya tubuh kekar nya  Kei tersungkur ke lantai. Kei tidak sadarkan diri. 

"kei! Astaghfirullah."

Ibunda Kei menghampiri Putra nya yang tergeletak di lantai. Ia langsung duduk bersimpuh dan memangku kepala Sang putra sembari membelai nya lembut nan pilu di iringi tangisan yang tidak mampu ia bendung.

Sementara itu, Ayah serta Ibu Senja yang juga berdiri tidak jauh dari tempat tersebut, segera menghampiri Kei dan Ibu nya. 

Senja yang awal nya hendak ke luar dan menuju Madrasah Diniyah guna mengajar santri didik sang Ibu. kini langkah nya terhenti, ia memutar tubuhnya untuk melihat apa yang sedang terjadi di seberang tempat ia berdiri saat ini.

"Mas Kei!" gumam Senja. 

**

Bersambung ....

 

2. Kita Sudah Menikah.

"Tidak setiap keinginan baik manusia itu akan menjadi kenyataan. Namun Hal terburuk untuk manusia sudah pasti terbaik bagi-Nya. Di mana manusia akan mendapatkan hikmah dari setiap keadaan."

..._Keindra Alif_...

...🍃🍃🍃🍃...

Beberapa waktu lalu.

Tiga orang tamu datang ke kediaman orang tua Senja. Tujuan utama nya tidak lain guna menemui Senja. 

Awal nya, baik senja maupun kedua orang tua nya di buat tercengang dan bingung atas kehadiran Keindra bersama sang Bunda juga Seorang sopir, dan itu tamu yang asing bagi mereka.

Namun selayak nya anjuran Rasulullah SAW untuk memuliakan tamu. Maka Ayah dan Ibu Senja menerima tamu yang seperti nya bukan orang sembarangan tersebut dengan ramah.

"Maaf Ibu, Bapak dan juga Nak Senja, kehadiran kami di sini mungkin mengusik ketenangan serta menimbulkan banyak pertanyaan. Kami hanya ingin memperjelas sesuatu hal yang di katakan oleh Putra kami, yaitu Kei." 

Ibunda Kei akhir nya angkat bicara ikhwal kedatangan ke rumah orang tua Senja, setelah di terima dengan ramah, di persilakan duduk dan pada akhirnya rasa penasaran Ayah Senja pecah, ketika ia memberanikan diri bertanya kepada Ibunda Kei, perihal tujuan kedatangan mereka yang membuat Ayah dan juga Ibu nya Senja bingung. 

"Maaf juga Ibu, Nak Kei. Jika kami lancang bertanya." Ucap Ayah Senja yaitu Pak Qumar Ally.

"Tidak! tidak mengapa. Justru kami yang seharusnya meminta maaf. Saya langsung pada intinya saja. Apa betul Nak Senja adalah Istri dari Putra saya, Kei? Kalian Sudah menikah secara diam-diam?" todong Ibu Meira Hibridzi dengan pertanyaan yang tanpa sekat.

"Astaghfirullah!" gumam kedua orang tua senja, termasuk Senja. Mereka nampak terkejut. Tatapan mereka pun beralih kepada Senja yang sedang duduk dan merundukan kepala serta memainkan jari-jari lentik nya.

Senja yang sadar semua orang sedang menatap ke arah nya dan menunggu jawaban. Maka ia hanya menggelengkan kepalanya.

Lalu ia berkata dengan lirih, "Tidak. Mana mungkin, kami saja tidak saling mengenal dengan baik. Hanya pernah bertemu tiga kali, itupun tidak berlangsung lama." Aku nya senja dengan jujur.

"Alhamdulillah." Kedua orang tua Senja akhir nya bernafas lega mendengar pengakuan dari sang Putri dan mereka percaya.

"Katakanlah! jangan berbohong di hadapan Mami saya, yang notabene mertua kamu. Kalau kita sudah menikah." Sarkas Kei dengan berapi-api. Ia merasa kecewa mendalam karena istri nya tidak mengakui nya. Itu yang ada di dalam fikiran Kei.

Senja bingung harus bagaimana. Memang ia tidak pernah menikah dengan laki-laki tersebut. "Maaf jika jawaban saya mengecewakan. Memang kenyataannya,  kami berdua tidak terikat dalam hubungan apapun. Apalagi pernikahan.

Keindra nampak kesal. Karena perempuan yang ia yakini sebagai Istri nya, bersikeras menampiknya. "Please, katakan. Jangan menampik nya, hanya karena saat ini saya sudah tidak ingat apa-apa lagi."

Kei mulai emosi dan keadaan nya tidak stabil. Ia mendesak Senja agar mengakui sebuah pernikahan yang tidak pernah terjadi. 

"Kei .... " lirih sang Mami, berusaha menenangkan putra nya.

"Mam! dia Istri Kei. Bagaimana bisa, dia tidak mengakui nya? bahkan dia seperti melupakan nya." Sanggah Kei dengan cepat. Tetap pada keyakinan nya.

"Maaf Nak! menurut Putri Bapak! ia belum pernah menikah dengan Nak Kei. Begitupun Bapak. Hingga saat ini, Bapak tidak pernah merasa pernah menikahkan Putri Bapak dengan siapapun. Termasuk Nak Kei." Pak Qumar Ally mencoba ikut memberikan pengertian kepada Kei.

"Kalau begitu, kita akan menikah sekali lagi." Ujar Kei, tegas dan penuh keyakinan. Sukses membuat semua orang terperangah.

Senja yang memang pendiam juga takut akan pandangan matanya, maka ia tidak dapat berbuat apapun selain diam dan tambah menunduk.

Tidak dapat Senja pungkiri, sekilas saja ia melirik Kei, pria itu memang tampan. Dengan rambut gondrong dan gaya pakaian kekinian.

Terlebih saat ini, Senja baru saja mengetahui bahwa Kei adalah Putra mahkota dari seorang pengusaha sukses di Ibu kota. Maka perempuan mana yang sanggup menolak pesona Keindra Alif Hibridzi.

"Kei .... Kamu tidak dapat memaksakan kehendak, sayang!" Bujuk sang Mami kembali dengan nada lembut nya.

"Mam!" rengek Kei, terdengar menggemaskan untuk seukuran laki-laki.

"Izinkan Mami memperkenalkan siapa kita." Pinta Mami Kei dengan tatapan tajam namun tetap nampak bersahabat.

Kei nampak menghela nafa lalu mengangguk. Tatapan Kei dan Senja kali ini bertemu dari tempat duduk mereka yang bersebrangan.

Deg!

Deg!

Deg!

Jantung keduanya bergemuruh, walaupun tidak begitu hebat. Senja secepatnya menunduk ketika Kei tersenyum kepadanya.

"Bapak! Ibu, Nak Senja. Kei baru saja bangun dari koma. Mengapa ia bisa koma? Ya, Kei mengalami kecelakaan sekitar kurang lebih empat bulan yang lalu dan tidak sadarkan diri, hingga dokter menyatakan koma. Kei mengalami koma selama tiga bulan lebih. Namun ketika sadar, ia....,"

Perkataan Mami Kei terhenti sejenak. Ia menghela nafas nya berat. Matanya nampak berkaca-kaca.

"Kei, mengalami Amnesia. Kei adalah Putra kami satu-satunya. Namun, tujuh bulan lalu ia bertengkar hebat dengan Papi nya, hingga ia pergi dari rumah."

"Inalillahi."

"Alhamdulillah ala kulli haal."

Ucap serentak Senja dan juga kedua orang tua nya. Umi Senja akhir nya berbicara, "Kami turut bersedih, Ibu."

"Terima kasih, Ibu," balas Mami Kei. Seakan mengerti, jika orang tua Senja ingin mendengar lebih penjelasan darinya, maka ia pun melanjutkan perkataan nya.

"Pertengkaran mereka hanya karena beda prinsip dan keinginan. Kei masih betah menggeluti dunia balap. Sedangkan Papi nya ingin Kei segera bekerja, untuk memimpin perusahaannya." Sambung Mami Kei.

Orang tua Senja kini sedikit tahu mengenai laki-laki yang mengaku sebagai Suami dari putrinya.

"Lalu, mengapa Nak Kei mengakui telah menikah dengan putri saya? tanya Ayah nya Senja.

"Entahlah, ketika Kei bangun, nama Senja lah yang ia sebut dan ia cari. Menurut dokter, Kei mengalami Amnesia yang hanya mengingat orang yang berada di dalam pikiran nya terakhir kali. Bahkan pada awalnya, Kei tidak mengenali saya. Namun Alhamdulillah setelah lima hari, Kei mengenali saya sebagai Ibu nya.

"Lalu... Nak Kei tahu alamat kami dari mana?" Tanya Ibunya Senja.

"Saya pun tidak tahu. Yang pasti, Kei begitu hafal jalan menuju ke rumah ini. Maaf Nak Senja. Apakah Kei pernah berkunjung ke sini sebelumnya?" tanya Mami nya Kei.

"Emmm, seperti nya pernah Bu. Beberapa bulan yang lalu. Dan saya tidak pernah bertemu lagi dengan Mas Kei. Mungkin jika di hubungkan dengan cerita Mas Kei dan juga Ibu, itu berarti sebelum Mas Kei mengalami kecelakaan." Ujar Senja

Orang tua Senja saling memandang. Seolah mereka bertanya, kapan laki-laki itu datang ke rumahnya?!

Bersambung ....

 

3. Kegalauan Kei.

"Setiap insan dapat merencanakan pernikahan nya. Namun setiap insan pula, tidak akan dapat merencanakan Cinta nya berlabuh kepada siapa."

..._Naurally Senja_...

...🍃🍃🍃...

Tunjuh bulan yang lalu____

Suatu hari, di dua bulan pasca kei mengenal Senja.

"Aku memang bukan Sayyidah Aisyah, Aku pun tidak secantik dan sepandai  Sayyidah Aisyah . Namun tidak boleh kah, Aku ingin seperti Sayyidah Aisyah, yang mendapatkan anugerah di Cintai Rassullulah dengan segala Sunnah dan keromantisan nya. kalaupun tidak! Minimal laki-laki yang akan menjadi Imam ku, cukup mendekati Akhlak Mulia Rasulullah."

Terngiang selalu kata-kata tersebut di dalam  ingatan Keindra Alif Hibridzi. Dari seorang gadis yang pernah ia jumpai dalam dua bulan terakhir.

"Kei.... ayo mulai! ngelamun aja, mikirin paan sih lu?" Arka, Sahabat Kei mendekati Kei yang tak kunjung menyalakan mesin sepeda motor nya.

Sore itu seperti biasa, mereka akan menjajal track liar di sebuah jalan hotmix sepi berkelok area pesisir pantai Pangandaran.

"Sorry Ka! kayak nya gak ikut dulu deh, gue lagi gak semangat nih. Lebih baik gue cabut ke tongkrongan aja lah!" Ujar Kei sembari memakai helm nya.

"Loh Kei! Taruhan nya gede nih, kalau lo gak ikut ngaspal, nanti di sambar team lawan!" Teriak Arka yang hanya di balas lambaian tangan dan wajah lesu dari Kei, dan ia berlalu dari tempat tersebut.

"Ada apa sih Kei? akhir-akhir ini lu aneh dan gak bersemangat. Gue harus tahu, apa yang membuat Kei menjadi lemah seperti itu." Gumam Arka, segera berpamitan kepada para berandal sore lalu bergegas menyusul Arka.

Di Sebuah Cafe sederhana, tidak jauh dari pesisir pantai. Kei, kini tengah duduk termenung seorang diri. Pikirannya bertaut pada seorang gadis yang ia jumpai di pantai beberapa waktu lalu.

"SENJA."

Nama itu terus berputar di kepalanya. Gadis manis nan imut yang ia inginkan untuk menjadi pasangan halalnya dari sejak awal ia memata- matai Senja.

Biasanya Kei tidak pernah merasakan setertarik begitu terhadap perempuan.

"Aaarrggghh, Senja! andai ku mengenal mu dari dulu. Mungkin saat ini, Akulah yang sedang bersanding dengan mu di pelaminan. Bukan laki-laki itu." Kei nampak frustasi. Ia mengacak rambut gondrong nya agak kasar.

'Senja' nama gadis  yang akhir-akhir ini mengisi relung hati nya. Gadis yang telah membuat ia menemukan kembali semangat hidup, setelah hampir satu tahun tak menentu dan tidak memiliki tujuan, karena permasalahan dengan sang Ayah.

Ditambah keadaan saat ini yang makin parah dalam tiga bulan terakhir. Hidupnya terlunta-lunta di kampung orang, karena ia memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah. Keluar dari zona nyaman kemewahan sang Ayah.

Kini gadis itu telah di miliki orang lain. Maka hilang sudah harapan Kei untuk mempersunting gadis berjilbab lebar itu. Awalnya Kei mengharapkan dapat menikahi Senja, Ia kepincut suara merdu sang Hafidzah tersebut. 

Hanya nama itu yang Kei tahu 'Senja', itupun bukan langsung dari mulut gadis tersebut. Ia mengetahui nama Senja, ketika teman-teman gadis itu memanggil nya dengan sebutan 'Senja.

"Senja! beginikah rasanya patah hati? Senja, namamu akan selalu ku ukir dalam kanvas hati ku. Pertemuan yang singkat namun berkesan." ujar Kei.

"Aku memang bukan Nabi yang dapat sempurna, aku pun bukan laki-laki yang ber akhlak baik. Namun aku akan berusaha mencontoh akhlak mulia Rasulallah, agar aku menjadi laki-laki baik, seperti yang kau inginkan. Mungkin kita tidak berjodoh di dunia ini. Namun aku berharap kita berjodoh di surga-Nya."

Tubuh Kei bergetar karena tangisan. Tangisan yang tidak bersuara. Kei menelungkupkan wajah nya di atas meja kayu yang ada di hadapannya, dengan kedua tangan ia lipat sebagai alas wajah tampan nya.

Arka yang baru saja sampai dan melihat Kei menangis, ia hanya berdiri mematung. Selama mengenal Kei, baru kali ini Arka melihat Kei begitu rapuh.

"Kei, lo kenapa sob?" akhirnya Arka mendekati Kei. Tidak ada jawaban dari Kei, ia masih dalam posisi nya semula.

Arka hanya diam. Arka mencoba memahami situasi saat ini. Yaitu kesedihan yang sedang menyergap sahabat nya.

Lima belas menit berlalu, Kei mengangkat wajahnya. Ia menatap Arka dengan mata sembap. Sungguh Arka tidak tahu, harus simpati atau tertawa, melihat wajah Kei yang nampak imut setelah menangis.

Pipi yang memerah, bibir tipis yang biasanya hanya terdapat seulas senyum, kini nampak agak mengembang. Jangan lupa, mata sembab nya yang juga nampak menggemaskan. Pada akhirnya Arka mengekeh geli.

"Men. Lo nangis?" Arka menyelidik, ia pun malah terbahak. Hanya Arka yang tidak masalah tertawa di hadapan Kei.

"A*jrit lu! teman lagi galau malah tertawa." Kei melempar bungkus korek kayu yang telah kosong ke wajah Arka.

"Muka lu, lucu N*rit! hadeh Seorang Keindra Alif Hibrizi menangis? ya ampuuun, akan menjadi viral nih! Putra mahkota HZ corporation, nangis seorang diri di cafe murahan pinggir pantai." Arka pun mengakhiri ucapan nya dengan terbahak kembali.

"An**ng emang lu! kawan gak ada udel nya. Teman lagi galau malah di bully."

Kei mengekeh. Ia baru menyadari apa yang baru saja terjadi. Ya ia menangis, di dalam sejarah hidup nya selama dua puluh lima tahun. mungkin hanya ketika ia bayi saja melakukan hal itu. Bahkan ketika ia di tampar sang Ayah berkali-kali karena kesalahannya. Ia tidak pernah menangis.

Jangankan menangis. Meneteskan air mata saja tidak pernah ia lakukan. Namun kali ini? mengapa ia menangis? jawaban  nya karena seorang perempuan.

Ya, karena seorang perempuan. Namun bukan itu yang ia tangisi. Banyak perempuan yang tertarik kepada nya dengan wajah tampan dan materi berlimpah yang ia miliki. Kei tinggal memilih.

Kali ini Kei merasa telah menjadi orang yang gagal dan kehilangan kesempatan untuk memiliki seorang Senja. Bidadari unik, santri putri shalihah berwajah imut, dengan senyuman indah tiada tara, itu menurut Kei, yang selalu di kerubungi perempuan cantik nan seksi dan itu hal biasa saja baginya.

Seorang Senja, bukanlah gadis biasa bagi Kei. Belum lagi suara merdu sang santri putri ketika melantunkan ayat suci Al-Qur'an tanpa memegang mushaf. Semua perangai Senja, mampu menggetarkan hati Kei, yang katanya hanyalah seorang Islam KTP.

"Heeem..." Kei menghela nafasnya pelan. Pandangan nya nampak jauh entah ke mana. Arka masih mengamati perubahan raut wajah Kei.

Sepertinya apa yang terjadi dengan Kei, amat membebani fikiran dan juga perasaan nya. Rasa khawatir mulai menghinggapi Arka. Ia tidak bisa melihat sahabatnya itu sedih.

Terima kasih sudah membaca. 

Bersambung ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!