Senja
"Lembayung.. "
"Assalamu'alaykum ukhti. "
"Ssth.. stth.. wah sombong nih.. "
"Hai cantik.. jawab dong salam nya! "
Bergantian teman-temanku menggoda sosok cantik bak bidadari di hadapanku. Dengan setengah menunduk.. ia menjawab salam tanpa menoleh sedikitpun ke arah kami.
"Wa'alaykumusalam.. " Jawabnya agak ketus.
Ia pun dengan tergesa berlari melewati kami yang sedang nongkrong di depan gerbang sekolah.
"Bidadari.. " Seru Rian dengan tatapan kagum nya.
"Ya elah.. tapi udah punya pacar kali. " Timpal Dion.
"Seriusan? waah.. berani-beraninya tuh cowok embat gebetan gue! " Rian naik pitam.
"Si Radith anak 12 ipa II. "
"Yaah.. kampreet! " Umpat Rian.
"Ngaca lu! " Dion menjitak kening Rian.
"A***!! Sakiit. "
"Lu ngaca.. kayak yang udah bener aja jadi orang! lu tuh udah kaya pungguk merindukan rembulan.. mana mau tuh bidadari lirik lu!"
"Berisik !! "
Aku menyunggingkan senyum sinis mendengar celotehan teman-temanku. Ada perasaan mencelos saat ku dengar Lembayung ternyata sudah memiliki pacar.
Netraku tak lepas memperhatikan gadis cantik yang barusan melewatiku. kulihat ia menghampiri teman-teman nya yang sudah menunggu di tempat parkir. Senyuman indah terlukis dari gadis itu saat bertatapan dengan yang ia sebut sebagai pacarnya.
Lembayung..
Satu nama yang terpahat sempurna di hatiku, semenjak pertama kali aku melihatnya di Masa Orientasi Siswa 2 tahun yang lalu.
Diam-diam di setiap hariku selalu memperhatikan nya dari kejauhan. Meskipun kami tidak pernah satu kelas, tapi kelasnya kini bersebrangan dengan kelasku.
Semenjak masuk SMA,di awal semester memang nilaiku lumayan bagus, tapi selebihnya.. semakin kesini nilai pelajaranku cenderung standar biasa-biasa saja, tidak mampu masuk kelas unggulan sepertinya.
Di tambah arus pergaulanku yang terbilang nakal sehingga aku menjadi salah satu berandalan sekolah yang kerap kali keluar masuk ruang BK, sering mendapat masalah.
Lembayung itu seperti mimpi..
Perbedaan di antara kami terlalu mencolok seperti langit dan bumi.
*A*ku hitam dan ia putih..
Aku tanah.. ia bunga..
Aku malam.. ia siang..
Mustahil.. Tak terjangkau.
Mengharapkan sesuatu yang mustahil atau tidak mungkin di peroleh dan di dapatkan.
She is an Angel and I don't deserve it.
I'am just an *****!!
Benar kata Dion, bagai pungguk merindukan rembulan.
"Cabut guyss! " Aku menepuk bahu Dion dan Rian bersamaan. Setelah tenang melepas kepergian sang pujaan dengan aman.
Mengejar Lembayung memang tadinya sama sekali tidak ada dalam impianku. Karena apa? karena aku tahu itu takkan mungkin, melirik ku pun saja belum pernah ia lakukan, apalagi tahu namaku.
Barusan.. Entah kenapa saat tau Lembayung ternyata jadian dengan Radith, the most wanted student yang di anak emaskan para guru, dan idola para siswi perempuan. Aku mulai goyah.. bukan jealous! tapi ini mengusik hati dan pikiran.
Yang aku tahu.. Radith sudah berulang kali berganti pacar, bila di sandingkan dengan Lembayung yang di kenal sebagai ukhti shalihah sungguh aku tak setuju.Aku takut Lembayung akan sakit hati.
Akh.. bukan berarti aku yang pantas. sungguh aku sangat tahu diri.Tentu saja.. aku juga sering jalan dengan banyak gadis. Dan yang lebih mengerikannya lagi.. aku bahkan melebihi ekspektasi.
Aku sendiri bahkan takut bila sampai Lembayung tahu kelakuan ku. Tidak.. jangan sampai ia tahu!
Memang kenapa kalau dia tahu? Toh.. aku sama sekali tak pernah mengharapkan nya bukan?
Memikirkan ini kenapa, ada denyut nyeri dan menyayat halus dadaku, relungku.
Ooh Come on Senja!
***
Lembayung
"Makasih ya ka Radith.. " Ku simpulkan senyuman pada sosok di sampingku.
"Sama-sama. " Radith membalas senyuman.
"Besok aku jemput pagi-pagi ya! "
"Hmm.. ga usah deh.. aku di antar Pak Asep aja. ka Radith tau kan kalau papah sampai tau aku pacaran dan jalan sama cowok gimana? "
"Ok.. " Radith mendengus.
Aku membuka seatbelt dan membuka pintu mobil dengan tergesa,karena takut tertangkap kamera cctv di depan gerbang rumah. akh.. tapi sudah barang tentu papah tau sih.. itu urusan belakangan deh. Yang penting saat ini aku happy di antar pulang sama ka Radith.
"Bye ka Radith.. hati-hati yaaa! " Aku melambaikan tangan saat mobilnya melaju menjauhi gerbang rumahku.
"Neng Ayung, itu siapa neng?ko ga pulang sama neng Bintang? " Tanya Pak Dedi, satpam yang berjaga di pos depan rumahku.
"Iyah pak.. tadi katanya adek masih lama karena ada ekskul di sekolah, jadi aku pulang duluan.. " Terang ku.
"Ooh.. begitu neng. "
"Aku permisi masuk ya pak.. " Pamitku pada pak Dedi.
"Iyah neng mangga... "
Sambil bersenandung kecil kulangkahkan kaki menuju kamar ku di lantai 2,demi mendapati enin yang sedang asyik berkutat di dapur dengan Bi Minah.
"Assalamu'alaikum eniiin.. " Salamku, sambil melirik ke arah enin.
" Wa'alaikumusalam .. eh Ayung incu enin tos uih geuning(cucu nenek udah pulang ya). "
"Iyah nin.. aku ke kamar dulu yaa. "
"Muhun geulis.. "
Eninku itu emang sering banget berbicara dengan logat sunda, untung aku di ajari beliau dari kecil. jadi ngerti apa yang enin bicarakan.
Btw, enin ku itu adalah wanita hebat. inspiring woman sih kalau aku bilang. kalau udah cerita tentang jaman bareto, jaman baheula a.k.a jaman dulu,selalu seru. bagaimana hidup pada jaman penjajahan dan kemerdekaan.
Beliau dulu tinggal di gubuk bilik reyot dengan status yang di sandang, yaitu janda beranak 5. Yang notabene umur anak-anak nya yang masih kecil kecil.
Mamaku adalah anak ketiga dari 5 bersaudara dan perempuan satu-satunya. Pokoknya cerita perjuangan enin tuh ga akan ada habis berjilid jilid ceritanya kalau di bukuin, hehhe.
***
Radith
Lembayung tersenyum ke arahku, sungguh senyuman terindah yang baru ku sadari akhir-akhir ini. Padahal dari 2 tahun lalu aku sudah mengetahui perasaan nya. Tapi baru kali ini aku menyadari bahwa Lembayung lebih dari sekedar cantik.
Kemana saja aku kemarin-kemarin? malahan asyik berganti-ganti pacar yang tak jelas juntrungan nya. bermodal wajah cantik dan tubuh s**y. Sungguh aku bosan dengan mereka. Jengah juga dengan segala permintaan macam-macam dan rengekan manja mereka.
"Makasih ya ka Radith.. " Ia simpulkan senyuman tulusnya.
"Sama-sama. " Aku membalas senyuman.
"Besok aku jemput pagi-pagi ya! "
"Hmm.. ga usah deh.. aku di antar Pak Asep aja. ka Radith tau kan kalau papah sampai tau aku pacaran dan jalan sama cowok gimana? "
"Ok.. " Dengus ku.
Lembayung membuka seatbelt lalu membuka pintu mobil dengan tergesa. See..? ini yang berbeda antara dia dengan cewek lain. Sangat polos dan tulus. Aku yang terbiasa mengecup setiap kali antar jemput pacar-pacarku terdahulu, kali ini tak berlaku padanya.
Akh.. Lembayung. Kamu itu sangat manis. Sangat terjaga dengan penampilan tertutup mu.
I think.. i've start to fall for you.
***
Senja
Aku mulai menstater motorku begitu melihat Lembayung tengah memasuki mobil Radith. Rian dan Dion sudah terlebih dahulu meninggalkan sekolah, setelah ku bilang kalau aku ga bisa ikut nongkrong di basecamp seperti biasa. Ada keperluan mendadak, kataku.
Ya.. mengikuti Lembayung.
Tadinya aku tak berniat mengikutinya, tapi entahlah.. aku kenapa khawatir saat tahu Lembayung pulang di antar oleh Radith.
Kini dengan kesadaran penuh aku menjadi seorang stalker. sejak kapan aku begini? Aku mengacak rambutku, di seberang sana berjarak sekitar 100 meter kulihat Lembayung keluar dari mobil.
Ooh.. ini rumah nya. Eh.. aku hanya ingin memastikan kalau dia benar-benar aman sampai di rumah. itu saja!
Yang benar saja Senja!
ku lihat ia tersenyum ke arah pacarnya.
Senyum itu..
When you smile, Lembayung.
You're smile.. nothing you wear is more beautiful than your smile..
Setelah ia berpamitan pada Radith dan melambaikan tangan, ia masuk ke rumah. Aku melanjutkan perjalananku. memasang headset di kedua telinga, memutar music play list di ponsel.
Look at the stars..
look at they shine for you
And everythings you do
yeah.. there where all yellow.
I came along, I wrote a song for you
And all the things you do
And it was called "yellow"
So then I took my turn
Ohh what a thing to have done
And it was all yellow.
(Coldplay, Yellow)
"Look at the stars.. they shine for you.. Lembayung! "
***
-
-
-
Assalamu'alaykum readers.. ini adalah novel pertamaku..
Novel ini mengambil setting tempat, lokasi dan adat istiadat, dll...... di kehidupan nyata, tapi serta merta ini semua adalah karangan author ,kehaluan dan fiktif belaka. mohon maaf bila terdapat kesamaan nama dan tokoh nya.. sebelumnya juga mohon maaf yaa.. bila ada di beberapa part kata-kata yang kasar seperti umpatan.. di karenakan kita membaca dari beberapa sudut pandang, dari sisi Senja seorang remaja lelaki yang memang berbicara selalu kasar kalau dengan teman-temannya.. tapi kalau udah berhadapan dengan Lembayung mendadak jadi puitis dan melankolis😁
Maafkan juga atas banyaknya pengulangan -pengulangan yang di tulis untuk awal2 bab,tujuan author hanya agar bisa merasakan sudut pandang antar tokoh..
Terimakasih sudah menyempatkan membaca karya yg masih banyak sekali kekurangan ini, mohon maaf atas kesalahan sekecil apapun🙏🙏
Happy reading.. 🙏😍
Senja
Petang itu
Semburat merah bercampur ungu
Astron sang pusat tata surya
Sang mentari bergilir
Matahari bergelincir
Matahari beralih menuju peraduan nya.
Ruang luas yang terbentang
Berhias kuning kemerah-merahan
Membentang di langit saat sang surya mulai terbenam
Mambang kuning.
Lembayung Senja
Dua nama yang lekat
Saling ketergantungan.
***
Flashback on
Ada seorang gadis berkerudung merah muda, sedang duduk menanti jemputan datang. Dilihatnya berulang kali arloji. Sesekali melirik ke kanan dan ke kiri.
Di suatu sore itu, aku sedang mengendarai motor hendak pergi ke suatu tempat.Aku menepikan kuda besi ku tak jauh dari tempat penantian nya.
Dia.. yang kemarin ku temui, tepat nya ku lihat. Satu di antara puluhan siswa baru,dan dia menarik perhatianku. Baru pertama kali ku lihat perempuan semenarik itu.
Senyum nya.. di hiasi dimple kanan kiri, bukan cuma karena cantik paras nya. Tapi lebih dari itu, ada sesuatu seperti medan magnet yang menarik ku..Meskipun tidak berada dalam satu barisan dan kelas tapi ia membuat netra ku tak lepas memperhatikan nya.
Dia bukan tipe gadis centil yang selalu ingin di perhatikan layaknya gadis lain kebanyakan, yang selalu ingin terlihat seperti Central of Universe .
Dia cenderung pendiam dan tidak terlalu banyak bicara, penampilan nya yang tertutup menambah nilai plus selain wajah cantik nan ayu khas mojang priyangan. Ia pun memiliki kulit putih bersih meski yang terlihat hanya wajah dan tangan nya.
Ayolah Senja!! sejak kapan tertarik pada gadis dengan penampilan seperti itu? perempuan yang dekat denganmu bahkan lebih cantik..
Remember, you never believe in love!
Tapi, Siluet gadis itu mengapa sangat indah di bawah pancaran kemerah-merahan? sedang menunggu siapakah?
5 menit.. 10 menit.. 15 menit..
Ku tunggu dengan sabar, hitung-hitung menemani nya agar terjaga karena hari terlihat mulai di selimuti gelap.
Aku mengambil ponsel, membidik objek pemandangan indah di depan ku,di seberang jalan dari jarak 10 mtr.. bayangan nya di bawah lembayung senja petang ini sebagai sebuah lukisan nyata Sang Pencipta.
Ia tengah terduduk di sebuah bangku besi di pinggir trotoar, memakai rok hitam lebar menyentuh tanah.. cardigan dan kerudung merah muda yang mengulur panjang sampai hingga menutup dada. Definisi seorang ukhti santriwati.
***
Lembayung
"Duuh.. pak Asep mana yaa? aku udah nunggu hampir setengah jam. " Aku berbicara sendiri. sambil sesekali melirik kesana kemari karena takut, hari mulai gelap.
Kulihat ke arah langit... Semburat lembayung senja memancarkan cahaya yang sungguh indah. Untuk mengisi waktu sambil menunggu, aku mengambil ponsel dari dalam saku kemeja,membidik objek di depanku.
Langit yang membentang, warna nya kemerah-merahan.. dan ada mambang kuning.
Sungguh indah ciptaan Mu Yaa Rabb..
"Eh.. cewek cantik nih."
"Neng hayu atuh ikut aa, mau di antar pulang kemana? yuuk aa antar! "
Aku yang sedang menikmati keindahan langit, terperanjat kaget. Karena tiba-tiba ada 2 orang lelaki tak di kenal menghampiri ku. Aku hanya terdiam.
Gerak-gerik mereka mulai mencurigakan, tapi aku berusaha menepis pemikiran negatif sambil berdzikir dalam hati.
Kulirik arloji, waktu sudah menunjukkan pukul 18.16 WIB, aku pun mulai gelisah karena hari mulai semakin di selimuti gelap dan mereka terus mendekat.
"Ekhhmmm.. " Ada seseorang datang dan duduk di samping ku.
Alhamdulillah, aku bersyukur dalam hati. Melirik ke arahnya, dengan sedikit mengangguk dan tersenyum tipis nyaris tak terlihat.
Deheman lelaki di sampingku membuat 2 orang yang tadi hendak mendekatiku urung melancarkan niatnya. Aku terselamatkan.
Tinnnn.. Tiinnn..
"Neng Ayuung.. hapunteun(maaf) bapak teh telat,kejebak macet tadi di jln.cihampeulas nya ada kecelakaan. " Akhirnya pak Asep datang, dan menghentikan mobil tepat di depan ku. lalu aku bergegas masuk ke dalam mobil karena takut telat dan ketinggalan waktu shalat maghrib.
"Iyah gapapa pak.. tapi kita harus cepat-cepat ya, takut kehabisan waktu maghrib. " Dari dalam mobil aku menoleh ke kursi yang aku duduki tadi, mencari sosok lelaki yang membantuku. Tapi ia sudah pergi dan menghilang.. aku mau mengucapkan terima kasih padanya, sudah menjadi penyelamatku petang ini.
"Neng teh cari siapa? " Tanya pak Asep keheranan, karena melihatku celangak-celinguk kesana kemari seperti mencari seseorang.
" Eh.. ng.. ngga pa.. " Jawabku, "Yuuk jalan pak! "
"Baik neng.. Bissmillah.. "
Pak Asep mulai menyalakan mesin mobil dan mulai melaju membelah jalanan Dago.Salah satu jalan favorit di Kota ku tercinta.
Siapapun kamu.. Makasih yaa udah bantuin aku. Monolog ku dalam hati sambil tersenyum menatap Lembayung senja yang mulai menghilang di telan gelap malam.
***
Senja
Aku berdiri melihat ada 2 orang laki-laki yang mencurigakan sedang mendekati gadis itu. Kulihat dari sini, gadis cantik itu sedang menggerutu sambil melirik kesana kemari.
Gadis itu melirik arloji nya lagi. Entah untuk yang keberapa kali. Tak menggubris apa yang di bicarakan oleh 2 orang laki-laki yang tengah menggoda nya.
Dengan sedikit berlari, aku menyebrang jalan hendak menghampiri mereka, dan lalu duduk di samping gadis ini.
Aku berdeham dan ia melirik ke arahku sambil mengangguk dan tersenyum tipis. Rona kelegaan terpancar dari manik mata hazel nya yang indah.
Akhirnya kedua orang itu menjauh. Dan tak lama kemudian..
Tinnnn.. Tiinnn..
"Neng Ayuung.. hapunteun(maaf) bapak teh telat,kejebak macet tadi di jln.cihampeulas nya ada kecelakaan. " Seorang lelaki setengah baya menghentikan mobil tepat di depan kami.
Ooh.. jadi namanya siapa tadi? Ayung? hmm.. nama yang aneh.
Setelah yakin gadis yang di panggil Ayung itu masuk ke dalam mobil, aku segera melangkah meninggalkan kursi dan lalu menyebrang jalan kembali. Mendekati motorku yang terparkir sembarang di pinggir trotoar,untung saja hari sudah petang dan tak ada pak pol yang berpatroli.
Ku nyalakan motor, lalu mulai melajukan dengan kecepatan sedang.melupakan tujuan utamaku keluar rumah,tapi..mengingat-ingat dan mengucapkan nama gadis berkerudung merah muda yang tanpa ku sadari mulai menyita perhatianku.
Ayuuung.. Ayuung..Ayuung..
Flashback off.
Aku menengadah ke arah langit yang kini di hiasi semburat merah. Sama seperti saat pertama kali mengetahui nama gadis yang 2 tahun ini mengisi hati ku.
Lembayung..
Apakah layak?
Sedetik saja berharap?
Aku mengambil kotak rokok dalam saku celana abu ku dan mengeluarkan nya. Mengambil satu batang lalu menyalakan nya dengan pemantik di tangan kanan ku.
Sayup terdengar suara adzan.. begitu merdu dan syahdu. Sambil menghisap dalam-dalam rokok, dan mengeluarkan asap ke atas kepala hingga asap itu membentuk huruf O.
Aku mendesah, mengambil nafas panjang dan menghembuskan perlahan demi mendengarkan dengan seksama suara adzan berkumandang di mana-mana. Tentu saja di seantero jagat raya.. adzan tak pernah berhenti berkumandang melantangkan seruan untuk bertemu dengan Nya.
Di sudut hatiku, sungguh terasa damai mendengar nama kebesaran -Nya di kumandangkan.
Bukankah itu seruan? sebuah ajakan?
Aku tersenyum tipis, tetapi hatiku berdenyut perih. Bagai di sayat dengan sembilu.
Kapan terakhir kali aku shalat wajib? shalat jum'at pun masih bolong-bolong.Nyaris dalam satu tahun bisa di bilang hanya sekali atau dua kali.
Aku bahkan masih sangat bingung, apa masih bisa aku di anggap sebagai orang muslim?
Di dalam KTP memang tertulis bahwa aku seorang muslim. Tapi jika aku mengaku sebagai seorang muslim, surat apa saja di Al-Qur'an yang ku hafal?sudahkah menjalankan apa yang menjadi kewajibanku sebagai muslim? bahkan saat Ramadhan tiba pun.. aku tak pernah berpuasa.
Setiap mata pelajaran agama aku sering membolos, mabal. Sekalipun masuk.. tak pernah benar-benar memperhatikan yang di ajarkan oleh guru.
Entahlah.. ada sesuatu dlm diriku yang membuat aku marah dan tak ingin mengenal agama ku lebih dalam. Pun di setiap ujian sekolah.. serta merta aku bisa mengisi lembar jawaban karena bantuan teman-temanku,menyontek.
Sedari kecil, ibu tak pernah mengajariku mengaji atau menghafal surat-surat pendek atau sekedar menanamkan norma-norma agama.
Ibu selalu pergi di malam hari dan pulang di pagi buta, dengan pakaian yang lusuh dan make up yang luntur. Sesekali membawa teman pria masuk ke rumah dan berlama-lama menghabiskan waktu berdua di dalam kamarnya.
Ayah??
Aku bahkan tak pernah merasa bahwa aku memiliki nya, kapan terakhir kali bertemu dengan nya? mungkin tak pernah sekalipun. Aku tak ingat. Tak ingin mengingatnya. Mengingat nama nya membuatku marah dan semakin membenci.
Arrggh..
Mengapa ibu menyandangkan nama belakang ayah? Aku bahkan malu setiap kali guru menyebut nama lengkap ku di depan kelas.
Philander? sebuah nama yang berasal dari negara Eropa bukan? memang benar.. ayahku berasal dari negara bernama Italia.
Namaku Senja Kelana Philander. Aku sangat suka dengan nama Senja Kelana yang bisa juga di artikan seseorang yang bepergian atau mengembara di kala senja atau petang. tapi tidak menyukai nama belakangku.
Dari kecil aku sudah terlihat paling menonjol di bandingkan dengan teman teman sebayaku.
Tinggi badan melebihi rata-rata,di atas standar anak pribumi di tanah Sumbawa.
Aku memiliki garis wajah yang tegas dengan sepasang iris mata berwarna amber.
Kulit agak kecoklatan khas orang Italia, sebuah negara beribu kotakan Roma, yang dikenal dengan julukan “Kota Abadi” karena usianya yang hampir mencapai 3000 tahun.
Tak ayal, kadang aku sering menjadi pusat perhatian karena dari kecil banyak yang gemas melihat ku. kata mereka aku ganteng.
Di usia ku sekarang, bisa di bilang perawakan ku nyaris sempurna. Tinggi dan gagah. Hahaha.. bisa-bisa nya menyombongkan diri!!
Kelebihan fisik ku menjadikan ku sekarang mempunyai julukan cassanova.. What? usiaku masih di bilang remaja, bukan nya cassanova pantas nya untuk pria dewasa yang suka berpetualang dengan banyak wanita?Agak berlebihan, mungkin juga karena aku blasteran Italia yang identik dengan image cogan nya.
Tapi memang benar.. banyak gadis yang mendekatiku,mereka dengan sukarela.. you know what I mean? I'am 18 years old. and I'am not a virgin.
Entah berapa kali di usiaku melakukan nya.. dengan menekan kan tidak main hati dan perasaan. Bukan aku yang mencari mereka.. dan jangan harap untuk meminta pertanggung jawabanku. Never! Yes.. I'am ******e!!
Salah satu alasan mengapa aku tak pernah berharap sedikitpun untuk memdekati lembayung.
Aku hanya seorang *******!
Senakal-nakalnya kenalan remaja ada padaku. I'am desperado and she is an beautiful nymph.
***
Lembayung
1 bulan berlalu, sejak Radith memintaku menjadi pacarnya.. Radith adalah tipe idealku banget. kakak kelas yang aku taksir semenjak masuk SMA.
Cowok sipit keturunan Indo-KorSel. Aku menyukai segala macam hal yang berhubungan dengan negara gingseng tersebut. Tampan? sudah pasti.. Yang paling aku sukai adalah bagian mata nya yang sipit, rambut hitam legam nya yang lebat dan kulit putih nya yang bersih. Lucu kaan kalau nanti punya anak terus matanya sipit? ngebayangin nya aja udah gemaas.
Eh?? ko malah?
Hihhi masih lama kali Ayuung, aduuuh!!
Flashback on
Di hari pertama MOS.
"Eh.. kamu yang paling ujung! " Tunjuk seorang siswa senior laki-laki menunjuk ke arahku.
"Aku ka? " Tanya ku sambil menunjuk diri sendiri.
"Iyah kamu! kesini! " Intruksi kakak kelas itu. Aku pun berjalan ke depan barisan.
"Kamu disini aja barisnya! kalau paling ujung tuh panas banget, lagian kamu itu cewek. "
Deg.
Ooh Ayung, kenapa dia perhatian banget?
Netraku tak lepas memperhatikan sang kakak kelas anggota OSIS tersebut dari kepala hingga kaki. Terdengar banyak siswi yang berbisik-bisik membicarakan nya. No wonder.. He is very good looking,Rupawan.
Dengan tinggi badan kurang lebih 177cm termasuk jajaran cowok paling tinggi di antara yang lain. tahu aktor Hwang In Yeop? Naah gitu hampir mirip deh.. kalau Cha Eun Woo terlalu cantik untuk ukuran cowok.. hehhe.
Sebenernya aktor Korea favorite aku adalah Om Jo In Sung, tapi ketuaan, So Ji Sub juga sama. Park So Joen oppa juga aku sukaa, apalagi Song Joong Ki.
Eh malah bahas ginian!!
Radith itu menjadi The Most Wanted student, yang tak hanya di sukai oleh para siswi.. tapi juga para guru. Selain tampan.. Ia menjadi salah satu juara umum dengan sederet prestasi yang membanggakan sekolah.
Meskipun yang aku tau, sudah berapa kali berganti pacar. no Prob..! Karena meski begitu, ga mengubah aura positif dalam dirinya.
Aku diam-diam menyukai nya, dan teman-teman sering menjodohkan aku dengan nya semenjak di hari pertama MOS ia perhatian padaku.
Flashback off
Taapp..
Tiba-tiba ada yang menyambar ponselku.
"Ih.. teteh ih.. pacaran yaaa? "
"Siniin! kamu tuh dek main nyambar aja! " Gerutuku,sambil berusaha merebut ponsel dari tangan Bintang.
"Aku bilangin ke papah lho! " Sungut nya sambil memperhatikan foto yang terpampang di gallery ponsel ku. "Ini siapa? Radith gebetan teteh tea? " Lanjut nya penasaran.
"Sini iih..! " Akhirnya aku berhasil merebut ponselku dari tangan Bintang.
"Kan ga boleh pacaran teh! kata mamah papah pacaran tuh ga ada di islam.. mendekati zina tau ga! " Sungut nya lagi.
"Tapi kan teteh mah pacaran sehat dek! " Aku membela diri.
"Ga ada tauu.. pacaran sehat! "
Aku terdiam. Tak bisa menyangkal perkataan Bintang. Karena memang benar adanya, berulang kali orangtua ku menegaskan agar aku jangan pernah berpacaran.
Yes.. Aku kali ini memang salah.. tapi aku berjanji pada diri sendiri akan menjaga diriku sekuat tenaga dan menjaga kehormatanku.
"Kalau papa tau, teteh pasti di marahin lho! persyaratan kita boleh sekolah di sekolah umum dan ga ngirim kita ke pondok akung itu kan salah satu nya ga berpacaran teh! "
"Papa ga akan tau kalau kamu ga ngasih tau! "
"Emang teteh ga tau kalau papa tuh punya spy yang bisa ngelaporin apa aja kegiatan kita? "
"Bodoo dek.. yang penting teteh ga macem-macem, Ka Radith itu cowok baik bukan Badboy! lagian apaan sih papa pake spy segala kaya kita anak pejabat aja,anak pejabat aja ga segitu nya kali harus di pantau segala kegiatan nya. " Sungutku, malahan aku yang ber-api api.
"Ya asal teteh bisa jaga diri aja! "
" Iyah.. iyah dek teteh tau ko.. in syaa Allah. "
"Mana sini aku pengen liat foto pacar teteh! tadi ga terlalu jelas liatnya."
"Nih.. cakep kaaan? " Aku menyombongkan diri.
"Biasa aja akh.. teteh bilang cakep kan karna suka nya tipe oppa oppa Korea. " Cibir nya.
"Biarin suka -suka teteh. " Aku merebut kembali ponselku sambil senyum senyum sendiri.
"Ikhh.. malah senyum-senyum sendiri! Lebay! Alay! "
"Biariiin weeek..! "
"Iyah deh terserah teteh aja.. aku ga mau ikut campur ya.. aku udah ingetin teteh lho! hati-hati ketahuan papa! " Bintang berlalu meninggalkan ku sendiri di kamar.
"Iyah baweel! " Cibirku sambil duduk di sofa dan kembali memperhatikan foto di ponselku.
***
"Teh.. teteeeh.. "
"Eeh.. apa? " Aku mengernyitkan melihat Bintang menggoyang-goyangkan bahuku.
Aku memijit tengkuk dan leher ku yang sakit bergantian.
"Ih teteh kebiasaan ya tidur sambil duduk gitu.. awas nanti leher teteh sakit! "
"Duuh.. iyah nih leher teteh sakit! "
"Mangkanya kalau belajar jangan rajin-rajin amat sampe larut gini! " Bintang memijit tengkuk ku.
"Ketiduran.. padahal tadi lagi ngerjain tugas. " Aku mengerucutkan bibir membuat Bintang menertawakan kelucuanku.
"Emang tugas apaan sih sampe bikin teh Ayung ketiduran, saking susah nya? "
"Fisika.. teteh emah rada males kalau pelajaran fisika teh.. mutar muter teu puguh(muter-muter ga jelas), mana besok ada test.. Uugh! "
"Aku akan menghadapi tes yang sangat sulit besok. Aku harus belajar sampai larut malam."
"Yes.. I suggest you bone up on test to get the best score. (Aku menyarankan kamu untuk belajar giat dalam menghadapi tes untuk mendapatkan hasil yang memuaskan)!" Bintang menepuk-nepuk bahuku sambil menyeringai, menampilkan sederet gigi putih dan rapih yang sangat terawat.
"Yaaah.. " Kataku malas.
"Oh iyah teh.. mamah sama papah kapan ya pulang dari Jepang?"
"Teteh ga tau.. katanya perusahaan dan restoran yang disana tuh ada masalah pendistribusian.. agak rumit deh.. teteh juga ga ngerti masalah gitu! "
"Kangen banget mama papa.. " Bintang mulai mengeluh lagi, menghela nafas panjang dan duduk di pinggir tempat tidur. tak lama berselang langsung merebahkan tubuhnya.
"Me too.. " Aku mendekati Bintang dan ikut merebahkan diri di sebelahnya.
"Nanti besok kita Video call aja yuuk teh.. sekarang aku mau tidur mau nemenin enin aja akh.. teteh biar lanjut belajar nya.. hihhi.. " Goda nya sambil terkekeh.
"Yeeeeh.. " Aku mencibir.
"Hahaha.. semangat yaa tetehku Lembayung yang cantik! "
"Besok aku temenin teteh nyalon deh, tuh muka udah kusem..mana ada mata panda lagi.nanti pacar teteh jadi ilfeel! "
"Arrgh.. Bintang awas kamu ya deek!" Aku beranjak dari tempat tidur lalu menatap lekat wajah lelah ku di cermin.
"Aku emang kusem gini ihh.. udah lama ga perawatan! " Dengusku kesal. Mau tak mau kembali mendaratkan tubuh di kursi belajar dan melanjutkan mengerjakan tugas.
Malam kian larut namun urung menyurutkan tekad hingga waktu menunjukkan pukul 23.15 WIB, hampir tengah malam.
"Alhamdulillah. " Sambil menggeliat dan merentangkan kedua tangan ke atas, netraku tertuju pada ponsel yang sejak ber jam-jam yang lalu aku terlantarkan, tepatnya ku silent agar bisa fokus belajar.
3 message unread, 4 jam yang lalu.
Ka Radith : Kamu lagi ngapain?
Ka Radith : ko ga di balas?
Ka Radith : Lagi sibuk ya?
Aku mengulum senyum saat membaca pesan dari nya.
Lembayung : Sorry ka.. tadi aku fokus belajar.
Tak lama berselang.
Drrrtt.. Drrrtt..
Ka Radith calling..
"Assalamu'alaikum.. " Aku membuka salam.
"Wa'alaikumsalam.. kamu sudah selesai ngerjain tugasnya? "
"Alhamdulillah udah.. ko Ka Radith belum tidur? "
"Pengen dengar suara kamu.. "
Aku mengulum senyum lagi.
"Ya udah kamu istirahat yaa.. sleep thigt!! "
"You too.. "
Aku meletakkan ponsel di atas nakas lalu merebahkan diri di tas tempat tidur dengan perasaan yang berbunga-bunga. Menyeruakan asa yang membuncah karena bahagia. Aku bahagia..
"It's really nice to wake up tommorow in the morning realizing that God has given me another day to live, thank You Allah..(Sungguh menyenangkan bangun besok pagi menyadari bahwa Tuhan telah memberi saya satu hari lagi untuk hidup.) "
Perlahan kedua jendela hati menutup dengan sempurna, di bawah temaram nya lampu kamar, dengan hati penuh kebersyukuran.
Perfect Life.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!