NovelToon NovelToon

ARLINO

Episode 1

Drrrtttt....Drrrttt

(Pesan masuk)

Raka :

Gue udah didepan rumah luh

Ana pun membaca pesan tersebut dan segera menuju kebawah untuk berangkat sekolah bersama Raka.

"Ana sini makan dulu" ucap papah dan mamah bersamaan.

"Enggak ah mah,pah! Ana berangkat sekolah dulu ya soalnya Raka udah nunggu dide-" ucap Ana namun terpotong karena ada yang mengetuk pintu.

Tok...tok..tok

Ana pun segera membuka pintunya.

"Pagi tante, om" ucap Raka dengan senyum manisnya.

"Pagi juga" ucap Ana.

"Bukan ke luh" kata Raka sambil mengacak-acak rambut Ana.

"Yaudah ayo berangkat" kata Ana.

"Ana kamu belum sarapan loh, lebih baik sarapan dulu" ucap mamah.

"Luh belum sarapan?" tanya Raka.

"Belum, nanti aja disekolah"

"Nih bawa, buat ganjel perut" ucap mamah sambil memberikan sebungkus roti untuk Ana.

"Nanti aja mah di sekolah makannya" ucap Ana.

"Udah pokoknya bawa rotinya, nanti kamu masuk angin karena belum makan apa-apa" ucap mamah.

"Ya udah deh, kalau gitu aku berangkat dulu ya" pamit Ana sambil mengambil roti yang dikasih mamahnya.

"Om, tante, kita berangkat sekolah dulu ya" ucap Raka.

...****...

* Sekolah

Setelah sampai di sekolah, Ana pun turun dari motornya Raka.

"Gue anterin luh ke kelas ya" kata Raka.

"Ya udah boleh"

Kita pun berjalan menuju kelas Ana.

"Gue ke kelas duluan ya" ucap Ana.

"Iya"

* Kelas

"Good morning guys!!!" teriak Ana ketika masuk kelas.

"Berisik anjir!!!" ucap Lino dan Bagas yang sedang tiduran dimeja.

"Ih sensi amat" ucap Ana.

"Luh kayaknya lagi bahagia ya?" tanya felisa kepada Ana.

"Ya iyalah dianter pacarnya" ucap Lia.

"Raka bukan pacar gue" sahut Ana.

"Kalau bukan pacar kok tiap hari diantar jemput" ucap Naya.

"Dia sahabat gue dari kecil" ucap Ana.

"Heh luh semua! lebih baik kalau mau ngerumpi di Rumpi no secret deh sama kak rose. Jangan dikelas, ganggu aja gue kan mau tidur" sahut Bagas.

"Iya, luh semua ganggu aja" kesal Lino.

"Hellow!!! tidur tuh di kamar, bukan di kelas" teriak Clara.

"Kan kelas tuh kamar gue" ucap Bagas.

"Nay, kakak luh emang gak punya kamar ya?" ucap Ana kepada Naya.

"Punya, tapi dia suka nginep di rumah Lino. Karena mereka suka ikutan balap-" ucapan Naya terhenti ketika ada tangan yang membekap mulutnya.

"Luh ngapain ngebekap mulut Naya" heran Ana.

"Nay, mereka suka ikutan balap apa? Balap motor?" tanya Lia.

Bagas pun menatap Naya dengan tajam.

"Itu loh, mereka suka ikut balapan ngejar maling" ucap Naya.

"Balapan ngejar maling?" heran Ana, Clara, Felisa dan Lia bersamaan.

"Maksud Naya itu kita ngeronda malem" ucap Lino.

"Oh kirain, luh berdua ikutan balapan liar" ucap Lia.

"Awas aja kalau luh berdua ikutan balap motor, gue bakal laporin ke kepala sekolah" ucap Ana.

Guru pun masuk ke kelas.

"Pagi anak-anak!" seru bu Sarah.

"Pagi bu" ucap semuanya.

"Bagas, tolong ambilkan buku paket di perpustakaan" ucap bu Sarah.

"Mager Bu" singkat Bagas.

"Ya ampun kok punya Abang gitu banget ya" batin Naya.

"Biar saya aja Bu yang ambil" ucap Ana dan Lino bersamaan.

Sontak Ana dan Lino pun saling bertatapan satu sama lain karena mereka berbicara bersamaan.

"Ya udah tolong ambilkan ya!" perintah Bu Sarah.

Ana dan Lino pun segera menuju ke perpustakaan untuk mengambil buku paket.

"Tumben luh mau ngambil buku di perpustakaan" kata Ana.

"Emangnya kenapa?" tanya Lino.

"Enggak, aneh aja gitu luh mau disuruh sama guru" ucap Ana.

"Luh sendiri kenapa mau ngambil buku?" tanya Lino balik.

"Sebenernya gue tuh pingin makan roti ini, gue tadi gak sempet makan. Jadi gue mau ngambil buku di perpustakaan tuh supaya ada alesan biar gue makan ini roti" jelas Ana.

"Oh gitu"

"Luh aja ya yang ambil bukunya, gue mau makan ini dulu soalnya gue belum sarapan tadi pagi" ucap Ana sambil nyengir.

"Iya..iya" ucap Lino sambil tersenyum karena lucu melihat muka Ana yang sedang kelaparan.

Setelah mengambil buku, Lino pun menghampiri Ana.

"Udah makannya?" tanya Lino.

"Udah kok"

"Ana, luh tunggu dulu disini ya! Oh iya gue nitip dulu bukunya ya nanti gue balik lagi kesini" ucap Lino.

"Mau kemana?" tanya Ana.

"Mau beli sesuatu diluar sekolah"

"Gerbangnya kan udah ditutup, No"

"Nanti gue izin ke satpam nya" ucap Lino berbohong

"Oh ya udah, cepet ya jangan lama. Nanti bu Sarah marah gara-gara kita kelamaan bawa bukunya"

Lino pun segera keluar dengan melompati tembok disamping perpustakaan.

10 menit kemudian...

"Mana sih si Lino" gumam Ana.

"Eh itu dia" gumam Ana lagi.

"Maaf ya, luh jadi lama nunggu gue" ucap Lino yang tiba-tiba datang.

"Yaudah ayo ke kelas" ajak Lino sambil membawa buku paket.

"Mau dibantuin gak bawa bukunya" ucap Ana.

"Gak usah, nanti luh keberatan" ucap Lino.

"Oh ya udah kalau gitu"

Kita pun masuk kedalam kelas dan membagikan buku paket tersebut kepada teman-teman.

"Luh berdua dari mana? Lama banget padahal cuma ngambil buku aja" ucap Aldi.

"Tadi kita di suruh sama bu Dewi buat beli HVS" ucap lino berbohong.

"Pinter banget nih si Lino bohongnya" batin Ana.

Ana dan Lino pun duduk ditempat masing-masing.

"Nah, sekarang buka halaman 57. Lalu kerjakan essay nya" ucap bu Sarah.

"Baik bu" ucap semua murid.

"No, luh beli kan?" bisik Gilang ke Lino

"Hmm" ucap Lino sambil menganggukan kepala.

Skip

Krininggg...krininggg

( Bel istirahat )

Ana pun pergi ke kantin bersama Lia, Naya, Clara dan Felisa untuk makan siang.

* Kantin

"Kalian mau pesan apa? Biar gue yang pesenin" ucap Naya.

"Gue nasi goreng sama air mineral" ucap Ana.

"Gue samain aja kayak Ana" ucap Clara dan Felisa.

"Gue mie goreng sama es teh manis" ucap Lia.

"Ok, tunggu ya" ucap Naya sambil bergegas memesan makanan.

"Ana, luh mirip banget deh sama.." ucap Clara.

"Sama siapa?" tanya Ana.

"Sama sahabat gue, dia tuh orang nya ceria sama kayak luh. Dan kalau pesan minuman sama makanan pasti pesen nya air mineral sama nasi goreng" ucap Clara dengan raut muka sedih.

"Eh, kalian tahu gak? kemarin ada gosip baru loh" ucap Lia.

"Gosip apaan?" tanya Ana penasaran.

"Itu loh kemarin si Nabila nyatain cinta ke si Bagas" ucap Lia.

"Serius?" tanya Clara dan Felisa bersamaan.

"Iya serius"

"Ya bagus dong, dari pada dipendam lebih baik di ungkapin" ucap Ana.

"Tapi masa perempuan yang nembak duluan, Na" kata Felisa.

"Ngomong-ngomong dia diterima gak sama si Bagas nya" tanya Clara.

"Kaga lah, luh kan tahu sendiri selera si bagas yang kek gimana" ucap Lia.

"Emang selera dia yang kayak gimana?" tanya Ana.

"Ya kayak si Aldi lah" ucap Lia sambil tertawa.

"Anjir! emang si bagas suka sama laki apa" ucap Ana.

"Yaelah gue bercanda, lagian mereka berdua barengan mulu sih" ucap Lia sambil tertawa.

"Luh berempat ngomongin gue" ucap Bagas yang tiba-tiba datang.

"Idih pede banget luh" ucap Lia.

"Gue denger kali, dari paragraf awal sampai akhir" ucap Bagas lalu dia pun pergi.

"Paragraf? emang dikira cerpen" ucap Ana sambil tertawa.

"Dia kayaknya marah deh" ucap Lia dengan merasa bersalah.

"Alah biarin aja, lagian dia gak bakal baperan kok" ucap Ana.

"PESANAN DATANG!!!" teriak Naya.

"Makasih naya" ucap semuanya.

Kita pun memakan makanan yang telah dipesankan oleh Naya.

Setelah makan, Ana, Lia dan Clara pun ke kelas untuk menghampiri Bagas sedangkan Naya mengantar felisa pergi ke toilet.

* Kelas

"Bagas" ucap Ana, Lia dan Clara bersamaan namun bagas masih saja tertidur.

"Gas, maafin kita" ucap Lia sambil mengguncangkan badan Bagas agar terbangun.

"Hmm apaan" ucap Bagas sambil mengucek-ngucek matanya.

"Maafin kita, luh budek ya" ucap Ana.

"Hmm" ucap Bagas sambil menganggukan kepalanya.

"Luh gak marah kan?" ucap Clara.

"Gak, ngapain juga marah" kata Bagas.

"Gas, boleh nanya gak?" tanya Ana.

"Nanya apaan?" kata Bagas.

"Luh kenapa nolak Nabila?" kata Ana.

"Gue gak suka" singkat Bagas.

"Gak suka atau luh nya aja yang udah punya pacar?" tanya Ana.

"Kepo luh" ucap Bagas dengan datar.

"Luh udah punya pacar ya?" tanya Clara.

"Kepo banget sih luh bertiga"

"Pada ngomongin apa nih" ucap Naya yang baru datang bersama Felisa.

"Ini loh Nay, gue nanya bagas udah punya pacar atau belum"

"Oh kirain apa"

"Dia udah punya pacar, Nay?" tanya Lia.

"Gue gak tahu, soalnya dia jarang bawa cewek ke rumah. Lagian dia jarang di rumah juga jadi gue juga gak tau dia punya pacar atau enggak" kata Naya.

"Luh tuh gimana sih, Gas! punya rumah tapi jarang pulang" ucap Ana.

"Terserah gue dong"

"Luh ada masalah di rumah?" tanya Lia.

"Bukan urusan luh" bentak Bagas.

Naya pun melihat kakaknya dan dia langsung terdiam.

"Biasa aja kali, Gas! Lia kan cuma nanya" ucap Clara.

"Eh si Lino kemana, Gas?" ucap Ana asal karena biar suasana tidak canggung.

"Ngapain luh nanyain dia, suka luh sama dia" ucap Bagas.

"Enggak, cuma nanya aja kan bentar lagi mau bel masuk" kata Ana.

Krininggg....krininggg

( Bel masuk )

Semua anak-anak kelas XI MIPA 4 pun duduk di bangkunya masing-masing.

"Selamat siang anak-anak!" seru pak Sandy.

"Siang, pak" ucap semuanya.

"Siapa yang tidak masuk hari ini?" tanya pak Sandy.

"Hadir semua, pak" ucap semuanya.

"Terus itu bangku di belakang kenapa dua-duanya kosong" ucap pak Sandy.

"Kayaknya Lino sama Gilang masih di kantin, pak" ucap Aldi.

"Ana" panggil pak Sandy.

"Hadir, pak" kata Ana.

"Tolong panggilin mereka berdua" kata pak Sandy.

"Baik, pak" ucap Ana.

"Gini nih resiko jadi absen yang pertama, pasti disuruh nyari siswa atau siswi yang belum masuk kelas" batin Ana.

Ana pun mencari mereka ke kantin namun mereka tidak ada, lalu dia mencari ke perpustakaan, namun alhasil mereka tidak ada juga.

"Tuh anak curut kemana sih" bingung Ana.

"Cari siapa, Na?" tanya Raka.

"Eh, Raka. Ini aku tuh disuruh sama pak Sandy nyari si Lino sama si Gilang" ucap Ana.

"Mereka berdua bolos?" tanya Raka.

"Bisa jadi" ucap Ana.

"Biasanya mereka tuh suka nongkrong di rooftop" ucap Raka.

"Kok luh bisa tahu" heran Ana.

"Kan biasanya orang yang bolos tuh suka nongkrong di rooftop"

"Oh gitu ya, yaudah gue kesana dulu ya. Bye!" ucap Ana sambil melambaikan tangan ke Raka.

Ana pun berjalan menuju rooftop, setelah sampai dia pun membuka pintu untuk menuju ke rooftop tersebut. Ana pun kaget melihat mereka berdua dan sebaliknya mereka berdua pun kaget dengan kehadiran Ana.

"LINO GILANG!!!" teriak Ana.

Episode 2

Ana pun berjalan menuju rooftop, setelah sampai Ana pun langsung membuka pintu untuk menuju ke rooftop tersebut. Ana pun kaget melihat mereka berdua yang sedang merokok dan sebaliknya mereka berdua pun kaget dengan kehadiran Ana.

"LINO GILANG!!!" teriak Ana.

"ANA!" kaget Lino dan Gilang.

"Luh ngapain kesini?" tanya Lino.

"Luh berdua ngerokok!!!" teriak Ana.

"Shuttt! jangan berisik" ucap Gilang.

"Gue bakal laporin kalian berdua ke guru" ucap Ana sambil bergegas pergi.

Lino dan Gilang pun mengejar Ana.

"Mau kemana luh" ucap Lino sambil menarik tangan Ana dengan kasar.

"Aww, lepasin gue!!!" teriak Ana.

"Tolong eumphh"

Chup

Lino pun mencium bibir Ana.

Lalu gilang pun segera merekam adegan ciuman antara Lino dan Ana.

Setelah itu Lino pun menyudahi ciumannya bersama Ana.

"Awas aja kalau luh bilang ke guru BK, siap-siap aja Gilang bakal sebarin video kita" ancam Lino.

PLAKK

Ana pun menampar Lino dengan sangat keras.

"Aww" ucap Lino sambil meringis kesakitan

Lalu Ana pun menangis dan segera pergi menuju kelas, kemudian disusul oleh Lino dan Gilang.

* Kelas

"Hikss...hikss....hikss" tangis Ana.

"Ana, luh kenapa nangis?" tanya Lia dan Felisa.

"Eh, kalian dari mana aja? mata pelajaran Pak Sandy udah selesai loh" ucap Naya kepada mereka bertiga.

"Pasti luh berdua kan yang bikin Ana nangis" ucap clara kepada Lino dan Gilang.

"Kalau iya emang kenapa?" ucap Lino dan ia pun duduk di kursinya.

"Ana, luh diapain sama mereka?" tanya Felisa.

"Bilang aja ke kita" ucap Clara.

"Luh nangis gara-gara Lino sama Gilang?" tanya Lia.

Ana pun hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Lia.

"Luh diapain sama mereka?" tanya Naya.

"Gue capek dari tadi nyariin mereka" bohong Ana.

"Ya ampun cengeng banget cuma capek doang. Gue kira luh kenapa" ucap Bagas.

"Alay banget luh! sampai nangis segala" sahut Aldi

Ana pun terdiam karena kesal dengan ucapan Bagas dan Aldi.

Krininggg...krininggg

( Bel pulang )

"Guys gue pulang dulu yah!!!" teriak Aldi dengan heboh.

"Berisik luh, anak TK" sinis Ana.

"Berani banget luh manggil gue anak TK" ucap Aldi.

"Emang bener kan, wleee!" ucap Ana sambil menjulurkan lidahnya.

Aldi pun mengejar Ana karena kesal dengan ucapan Ana.

"Awas aja kalau luh ketangkep, bakal gue bakar hidup-hidup"

"Mamaaahhh tolong!!!" teriak Ana sambil berlari keluar kelasnya.

"Dasar bocah" gumam Lino.

Ana pun berlari keluar kelas karena dikejar oleh Aldi.

"Ana, ayo pulang!" ajak Raka.

"Raka, tolong!!!"

"Luh kenapa, Na?"

"Gue mau dibakar hidup-hidup"

"Nah ketangkep kan luh" ucap Aldi.

"Raka tolongin gue" ucap Ana sambil memeluk Raka dari belakang.

"Aldi luh mau ngapain Ana?" tanya Raka.

"Kesel gue sama nih bocah" ucap Aldi sambil menjitak kening Ana.

"Aww sakit!!!" kata Ana sambil meringis kesakitan.

"Aldi, dia itu cewek! Luh jangan kasar dong sama cewek" bentak Raka.

"Dia bukan cewek No, masa cewek kelakuan nya kayak monyet Zimbabwe" ucap Aldi.

Ana pun menatap Aldi dengan penuh amarah karena dia disebut monyet oleh Aldi.

Melihat tatapan Ana, Raka pun berusaha membujuk Ana agar pulang.

"Ana, lebih baik kita pulang aja yuk" ajak Raka.

Namun Ana masih menatap tajam Aldi sambil mengepalkan tangannya.

"Aldi, luh lebih baik pulang sana" saran Raka.

"Ya udah gue pulang duluan, Ana

maafin gue ya" pamit Aldi karena merasa bersalah karena telah meledek Ana.

"Ayo pulang, Na" ajak Raka sambil menggandeng tangan Ana.

Setelah sampai di parkiran, Raka dan Ana pun menaiki motor milik Raka.

"Nih pakai helm nya" ucap Raka.

Ana pun memakai helm tersebut.

Skip

Setelah sampai didepan rumah, Ana pun turun dari motornya Raka dan Ana pun segera memasuki rumahnya.

"Ana helm nya jangan dibawa" ucap Raka sambil tertawa.

"Oh iya lupa" ucap Ana sambil membuka helmnya.

"Nih" kata Ana sambil memberikan helm milik Raka.

"Loh, luh kenapa nangis?" tanya Raka.

"Enggak kenapa-napa" ucap Ana berbohong.

"Luh gak apa-apa kan?" tanya Raka.

"Gak apa-apa, Ka" ucap Ana.

"Ya udah gue masuk dulu ya, Ka" ucap Ana dan segera pergi meninggalkan Raka.

* Kamar

"Aaaaaa! kesel banget sumpah hari ini" teriak Ana sambil meluapkan emosinya.

"Sumpah ya Lino, Gilang, Bagas, Aldi bikin gue kesel mulu hari ini" gumam Ana.

"Ana!!! kamu kenapa teriak-teriak gitu" teriak mamah yang sedang berada di dapur.

"Mampus gue" gumam Ana.

"Gak apa-apa kok, mah" teriak Ana.

Ana pun segera menuju kamar mandi untuk mandi.

(Ya iyalah masa untuk lari maraton)

Setelah mandi Ana pun ganti baju dan Ana segera ke kasur untuk rebahan.

Beberapa menit kemudian Ana pun tertidur.

...****...

22:30 WIB

Ana pun terbangun dari tidurnya.

"Laper banget" gumam Ana.

Ana pun turun ke bawah untuk mengambil makanan.

"Nyari apa, Na?" ucap papah yang sedang menonton tv.

"Ana lapar pah, pingin nasi goreng" ucap Ana dengan manja.

"Ya udah beli sana, nih uangnya" ucap papah.

"Ini uang kembaliannya buat Ana?" ucap Ana.

"Enak aja! kan beli nasi goreng nya 2 sama papah"

"Oh kirain uang kembaliannya buat Ana, ya udah ana beli dulu ya nasi goreng nya" ujar Ana.

Ana pun pergi ke jalan raya untuk membeli nasi goreng yang ada dipinggir jalan.

"Pak, nasi goreng nya 2 ya" ucap Ana

"Siap, neng!"

"Pak itu ada apa sih rame-rame" ucap Ana.

"Kayaknya mau balapan motor, neng"

"Ih dasar! mereka gak sayang dirinya sendiri apa ya, kalau terjadi apa-apa gimana coba" ucap Ana.

5 menit kemudian.

"Ini neng pesanan nya"

"Makasih pak"

Ana pun bergegas untuk pulang ke rumah melewati segerombolan orang yang mau balapan motor.

"Cewek, sendirian aja nih! mau gue temenin gak" ucap cowok yang memakai helm.

"Aduh kok gue jadi takut ya" batin Ana.

Ana pun berlari dengan kencang karena ketakutan.

Tanpa Ana sadari, ternyata cowok yang memakai helm itu pun tertawa karena melihat tingkah Ana yang ketakutan.

"No, jail banget luh. Tuh cewek kan jadi ketakutan" ucap temannya yang bernama Bayu.

"Biarin, dia temen gue ini" ucap Lino.

"Oh temen luh, cantik juga" ucap Bayu.

* Rumah

"Nih pah pesanannya" ucap Ana.

"Makasih sayang" ucap papah sambil mengambil nasi goreng.

"Pah, tahu gak?" ucap Ana.

"Enggak tahu" jawab papah.

"Tadi tuh kan di jalan ada anak geng motor yang mau balapan"

"Terus?" tanya papah.

"Ana tadi digodain, terus Ana lari deh" ucap Ana.

"Oh gitu"

"Udah ah curhatnya, Ana laper" ucap Ana lagi.

Ana pun memakan makanan tersebut dengan lahap sambil menonton televisi bersama papahnya.

Episode 3

* Pagi hari

"ACHA AWAS!!!" teriak Lino.

Lino pun terbangun mimpi buruknya, dan ia pun mengatur nafasnya yang tidak beraturan.

"Cha, aku kangen sama kamu" lirih Lino sambil memandangi foto kekasihnya itu di ponsel miliknya.

...****...

"Selamat pagi mamah, papah" ucap Ana.

"Pagi juga sayang" ucap mamah dan papah.

Ana pun duduk dan segera memakan makanan yang ada di meja.

Tok...tok...tok

( Suara pintu )

"Biar mamah yang bukain" ucap mamah.

Mamah pun segera membukakan pintu.

"Sini masuk, Ka" ucap mamah Ana.

"Iya, tante"

"Kamu udah makan?" tanya mamah Ana.

"Belum tan"

"Ya udah ayo sekalian makan bareng"

"Iya, tan"

Raka pun segera duduk di samping Ana dan segera memakan makanan yang ada dimeja.

"Tumben pagi-pagi" ucap Ana.

"Iya nih, gak tahu kenapa. Kayaknya gue pingin cepet-cepet ketemu luh deh" ucap Raka.

"Bisa aja luh" ucap Ana.

"Raka udah punya pacar belum?" tanya papah Ana tiba-tiba.

"Belum, om" ucap Raka.

"Loh kenapa? padahal Raka kan ganteng masa belum punya pacar" ucap papah Ana.

"Papah apaan sih nanya pacar-pacaran segala" ucap Ana.

"Emang papah gak boleh nanya gitu?" ucap papah.

"Ana, kalau kamu udah punya pacar belum?" ucap mamah.

"Ana belum minat pacaran" ucap Ana

"Gak minat atau gak laku" sahut papah.

"Ih papah" kesal Ana.

Skip

* Sekolah

Setelah sampai di sekolah, Ana pun segera turun dari motor milik Raka.

"Raka, gue ke kelas dulu ya" ucap Ana.

"Iya" ucap Raka.

* Kelas

Ana pun segera masuk ke kelas dan langsung menatap Aldi dengan tatapan benci.

"Kenapa luh? Masih marah sama gue?" tanya Aldi.

"Gue kan udah minta maaf" ucap Aldi lagi.

Ana pun tidak menanggapi pembicaraan Aldi.

"Kenapa luh?" tanya Lia.

"Gue kesel sama cowok-cowok dikelas ini" sindir Ana.

"Idih emang gue gak kesel apa sama luh" ucap Bagas.

"Tuh kan mereka gitu, orang ngambek bukan nya dibujuk, ini malah bikin gue makin emosi" ucap Ana

"Udah...udah mereka tuh cuma bercanda kok" ucap Felisa.

"Gue jadi pingin pindah kelas deh" ucap Ana dengan nada kesal.

"Pindah aja sana, kita gak rugi ini" sahut Aldi.

Disisi lain.

"Luh kenapa, No? Kok ngelamun terus" ucap Gilang.

"Gue ke inget acha lagi, Lang" ucap Lino.

"Udah lah, No! ikhlasin aja, acha udah tenang disana" kata Gilang.

"Awas aja kalau gue ketemu tuh orang yang nabrak acha, gue bakal habisin dia" ucap Lino.

"Mau ngabisin siapa?" tanya Ana yang tiba-tiba nimbrung.

"Sejak kapan luh ada disini?" ucap Gilang dengan kaget.

"Luh ngapain sih kepo mulu kerjaannya" ucap Lino.

"Ih gue gak kepo cuma telinga gue aja yang peka sama omongan orang" ucap Ana.

"Lebih baik luh kesana dah, ini urusan kita berdua. Jadi luh jangan ikut campur" ucap Gilang.

"Gak mau, wleee!" ucap Ana sambil menjulurkan lidah.

"Pergi atau gue sebarin video kita?" ancam Lino.

"Luh belum hapus videonya?" tanya Ana ke Gilang.

"Yah belum lah" ucap Gilang.

"Hapus gak!" ucap Ana.

"Gak mau!"

"Siniin hp luh" ucap Ana.

"Nih buka aja kalau bisa, hp gue mah pake password jadi luh gak bakal tahu" ucap Gilang.

Ana pun mengambil ponsel Gilang dan segera berlari ke dekat meja guru.

"Guys! ulang tahun Gilang tanggal berapa?" teriak Ana.

"Mana gue tahu, gue bukan emak bapaknya" ucap Aldi.

"11 Agustus 1999" ucap Felisa.

"Luh tau dari mana?" tanya Ana.

"Gue kan ngapalin tanggal lahir semua murid yang ada dikelas ini" ucap Felisa.

Ana pun segera memasukan kata sandi pada ponsel Gilang.

"Yeayy bisa!" ucap Ana sambil menghapus video antara dirinya dan Lino.

"Nih hp luh" ucap Ana pada Gilang.

"Seneng amat luh" ucap Gilang.

"Ya iyalah seneng, kan video aib gue udah dihapus" ucap Ana.

"Jangan seneng dulu, video nya masih ada di hp gue" ucap Lino sambil menyeringai.

"Bohong kan luh" ucap Ana.

"Bohong apanya, nih lihat" ucap Lino sambil memperlihatkan video nya kepada Ana.

"Ih! gue kan gak bilang ke guru BK tentang kejadian yang di rooftop" kesal Ana.

"Luh bertiga pada ngomongin video apa sih?" tanya Naya.

"Bukan apa-apa kok, Nay" ucap Ana lalu ia pun pergi.

Ana pun memilih untuk tiduran dimeja karena pak Jason tidak masuk.

20 menit kemudian...

"Na" panggil seseorang yang membangunkan Ana.

"Hmm" ucap Ana sambil mengucek matanya.

"Ada Raka tuh nyariin" ucap Clara.

Ana pun segera keluar kelas.

"Ada apa?" tanya Ana.

"Ke kantin bareng yu" ajak Raka.

"Ayo, tapi gue bilang ke temen-temen gue dulu ya"

Ana pun masuk ke kelas lagi.

"Fel, Nay, Lia, Clara, gue ke kantin bareng Raka ya" ucap Ana.

"Oh iya" ucap mereka semua.

Akhirnya Ana pun ke kantin bersama Raka.

...****...

* Kantin

"Loh! itu kan si Ana sama si Raka" ucap Gilang.

"Mereka pacaran bukan sih?" ucap Gilang lagi.

"Gue gak tahu dan gak mau tahu" ucap Lino.

Di sisi lain.

"Ana, luh baru bangun tidur ya" ucap Raka.

"Kok tahu" ucap Ana.

"Kelihatan aja dari muka nya" ucap Raka.

"Ka, gue mau curhat dong" ucap Ana.

"Curhat tentang apa?" ucap Raka.

"Gue lagi kesel sama cowok dikelas" ucap Ana.

"Emang luh kesel kenapa?" tanya Raka.

"Yang pertama si Bagas, dia tuh suka sensian kalau gue lagi ngomong. Yang kedua si Aldi, dia tuh kalau ngeledekin orang gak mikir pake otak" ucap Ana.

"Oh luh masih marah sama si Aldi gara-gara kemarin" ucap Raka.

"Iya lah gue masih marah, siapa coba yang gak marah kalo dibilang mirip monyet Zimbabwe" ucap Ana.

"Terus ya gue tuh kesel sama Gilang dan Lino" ucap Ana.

"Emang mereka kenapa?" tanya Raka.

"Kan waktu gue ke rooftop nyari si Lino sama si Gilang, gue ngelihat Lino sama gilang lagi ngerokok. Terus gue pergi karena pingin ngebilangin ke guru eh si Lino narik gue terus nyium gue, terus si gilang ngerekam video gue sama si Lino" ucap Ana dengan nada pelan.

"Kurang ajar tuh si Lino" batin Raka.

"Ka, bantuin gue dong buat hapus video gue sama Lino. Gue takut mereka nyebarin video nya" ucap Ana.

"Ok, gue bantuin" ucap Raka dan ia pun segera menghampiri Lino dan Gilang.

"No" panggil Raka.

"Apa" ucap Lino dingin.

"Ada apa nih, tumben luh nyamperin kita" ucap Gilang.

"Pinjem hp luh" ucap Raka.

"Mau apa?" tanya Lino.

"Pinjem dulu"

"Gak mau"

"Hapus gak video luh sama Ana" tegas Raka.

"Siapa luh ngatur-ngatur gue" ucap Lino.

Bughhh

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!