Di hari ulang tahun ke lima Yuan Lin bermimpi ,ia bertemu dengan seorang gadis seusia sama dengan nya dan di dalam mimpinya gadis kecil itu memberinya sebuah hadia berupa boneka jerami yang lucu.
"Hai siapa nama mu ?",tanya Yuan Lin di dalam mimpinya.
"Shuan Shuan",jawab gadis kecil itu dengan manis sekali senyumnya.
"Itu apa yang kau pegang di tanganmu?",tanya Yuan Lin ingin tahu.
"Jin Yin Lang boneka ku",jawab Shuan Shuan gadis kecil manis di dalam mimpi Yuan Lin.
"Shuan Shuan kau cantik sekali ",kata Yuan Lin di usia lima belas tahun terbangun dari tidurnya untuk tiap paginya gembira usai bermimpi tentang Shuan Shuan.
"Paduka sudah saatnya anda mandi dan bersiap untuk acara hari ini",kata salah satu Kasim nya .
"Kasim Fang jam sekarang bukankah masih pagi?" ",keluh Yuan Lin cemberut dan malas bangun.
"Paduka hari ini akan melangsungkan pernikahan dengan Puteri Xiao Wen dari desa Xia sesuai perintah Ibu Suri Agung untuk anda",kata Kasim Fang pengasuhnya.
"Ahh aku baru ingat hari ini aku menikah .Agh tidur lagi saja",kata Yuan Lin berguling ke samping dan tidur lagi.
Sampai terdengar suara Ibu Suri ibu kandungnya datang memukul bokongnya untuk bersiapkan dirinya untuk menikah sesuai perintah Neneknya yang menjadi Ibu Suri Agung.
"Yuan Lin bangun dan bersiaplah cepat untuk menikah karena kamu Kaisar Yuan dan wajib melaksanakan perintah Ibu Suri Agung untuk Kekaisaran Yuan ada permaisuri Agung pertama dan seterah kau ingin bagaimana dan dengan siapa kau mau menikah lagi?Yang penting pertama kali kau harus menikah dengan Putri Xiao Wen dari Adipati Xiao saudara dari Ibu Suri Agung ",kata Ibu Suri Qi ibu kandung Yuan Lin.
"Aku baru lima belas tahunn,Niang ,Ah semua orang di usia ku masih bermain-main",kata Yuan Lin mengeluh dan ia harus ikuti ibunya perintah kan.
Satu jam kemudian ,Yuan Lin sudah rapi dan bersiap untuk menyambut kedatangan mempelai wanitanya yang akan di sambut oleh pihak Dewan Agung urusan pernikahan Kekaisaran Yuan.
"Yuan Lin hari ini kau sangat tampan dan harus tersenyum bahagia untuk dinasti Yuan kita",kata ayahnya mantan Kaisar Yuan Song yang mundur dari tahta karena merasa putranya yang pantas menjadi Kaisar Yuan daripada dia.
"Umm Kenapa bukan ayah saja yang menikah dengan Putri Xiao Wen?",Yuan Lin manyun pada ayahnya.
"Karena ayah bukan lagi Kaisar Yuan melainkan penasehat Yuan",jawab ayahnya merapikan topi pernikahan Yuan Lin.
"Anakku ayo sudah saatnya bagi mu untuk keluar dan jalankan ritual pernikahan karena mempelai wanita mu sudah tiba di ruang Altar pernikahan ",kata Ibunya sudah merapikannya lagi.
Yuan Lin bertemu dengan Putri Xing Erl sepupu nya di koridor menuju ke aula Altar pernikahan dan ia melihat Putri Xing Erl menghindari dirinya dan pergi ke sisi Pangeran Muda Yuan Tan kakaknya.
"Hei ,Xing Erl apa maksudmu menghindari ku?", Yuan Lin bicara sendiri sambil berjalan ke aula altar pernikahan dan bertemu dengan mempelai wanitanya yang tertunduk malu dengan kerudung pengantin merah Kekaisaran Yuan.
"Paduka Kaisar Yuan Lin dan Putri Xiao Wen silakan anda berdua saling berhadapan dan di mulai dengan Putri Xiao Wen memberikan penghormatan terlebih dahulu kepada Paduka Kaisar Yuan Lin sebagai seorang istri memberikan salam pertama kepada Seorang suami ,pria dan Kaisar nya satu untuk selamanya",komando Ketua Dewan Agung pernikahan Kekaisaran Yuan.
Yuan Lin dan Putri Xiao Wen saling berhadapan dan Putri Xiao Wen memberikan penghormatan tiga kali kepada Yuan Lin yang membalasnya dengan anggukan singkat.
"Paduka Kaisar Yuan Lin dan Putri Xiao Wen silakan anda berdua memberikan hormat kepada Altar Buddha dan Langit serta Bumi",komando Ketua Dewan Agung Pernikahan Kekaisaran Yuan.
Yuan Lin dan Putri Xiao Wen pun mematuhi dengan memberikan penghormatan tiga kali kepada Altar Buddha,Langit dan Bumi sesuai petunjuk komando Ketua Dewan Agung Pernikahan Kekaisaran Yuan.
"Paduka Kaisar Yuan Lin dan Putri Xiao Wen silakan anda berdua memberikan hormat kepada Ibu Suri Agung,mantan Kaisar Yuan Song dan Ibu Suri Qi", Komando Dewan Agung Pernikahan Kekaisaran Yuan.
Yuan Lin dan Putri Xiao Wen mematuhi dengan memberikan penghormatan tiga kali kepada Ibu Suri Agung,Mantan Kaisar Yuan Song dan Ibu Suri Qi.
"Paduka Kaisar Yuan Lin dan Putri Xiao Wen silahkan memasuki kamar pengantin untuk ritual selanjutnya ",kata Dewan Agung pernikahan Kekaisaran Yuan.
Yuan Lin dan Putri Xiao Wen mematuhi ritual selanjutnya adalah membuka kerudung,makan makanan khas pernikahan dan minum arak pernikahan.
"Silakan Paduka Kaisar Yuan Lin dan Putri Xiao Wen melakukan ritual pribadi dan esok pagi kami akan datang untuk melihat hasil ritual anda berdua ",kata Kasim Fang bertugas untuk acara ritual tersebut dan ia menunggu di luar kamar tidur pengantin Kaisar Yuan Lin.
Yuan Lin memperhatikan Permaisuri Agung nya dengan saksama dan ia melihat ada kemiripan dengan Shuan Shuan gadis dalam mimpinya tapi ia ragu untuk melakukan ritual malam pernikahan karena ia masih terlalu muda.
"Aku belum siap untuk ritual malam pernikahan dengan mu..Tunggu lah sampai aku siap..Untuk saat ini gunakan ini saja",kata Yuan Lin menaruh darah ayam di bawah sprei putih dalam ranjang nya.
Putri Xiao Wen hanya menganggukkan kepalanya dengan patuh dan tanpa mengangkat wajahnya ,ia memilih untuk berbaringkan tubuhnya dan tidur tanpa melihat Kaisar Yuan Lin.
"Memangnya aku mau dengan mu..Uh ,jika bukan karena kakak ku yang memintaku untuk aku bisa menggantikannya di dalam kamar ini,aku tidak akan pernah mau jumpa dengan mu,Kaisar dungu ",maki Putri Xiao Wen dalam hatinya tetapi wajah nya tersenyum kecil mengejek Sang Kaisar.
Yuan Lin tidak melihat senyuman itu karena ia berada di tepi balkon kamar tidurnya menatap awan malam dan berharap bisa bermimpi untuk bertemu kembali dengan Shuan Shuan gadis kecil di dalam mimpinya.
"Baikah,aku akan menemuimu malam ini ,kamu bersiaplah dengan dandan yang cantik,ya Shuan Shuan manisku",kata Yuan Lin tersenyum pada awan di malam hari itu.
Lalu ia pun memilih untuk pindah kamar dan tidur di kamar lain agar ia bisa bermimpi jumpa dengan Shuan Shuan gadis kecil bunga mimpinya itu dan di mimpinya.
"Shuan Shuan apakah kau ada di dunia nyata ku?", tanya Yuan Lin menatap wajah cantik jelita Shuan Shuan di dalam mimpinya.
"Aku ada dan tiada di dunia nyata mu",jawab Shuan Shuan terlihat samar -samar di pandangan sepasang mata Yuan Lin.
"Eh apa maksudmu bahwa kau ada dan tiada di dunia nyata ku?",tanya Yuan Lin bingung.
"Kau cari saja sendiri dan jika kau berhasil menemukan ku di dunia nyata mu..Aku akan jadi istrimu yang sesungguhnya dengan syarat kau harus melepaskan semua yang miliki dan hidup mu hanyalah untuk ku seorang",jawab Shuan Shuan tersenyum penuh arti untuk Yuan Lin.
"Baik aku akan penuhi syaratmu tetapi jika aku tak berhasil menemukan dirimu di dunia nyata ku.Aku akan menikahi sepuluh orang gadis yang mirip atau yang mendekati mirip denganmu dan kau tak bisa melarangku untuk tidak melepaskan semua yang aku miliki dan hidup ku hanyalah untuk mu seorang",kata Yuan Lin tersenyum menantang janji Shuan Shuan untuknya.
Shuan Shuan mengangguk dan menciumnya hangat di bibirnya,lalu cahaya matahari pagi telah masuk ke dalam kamar tidur Yuan Lin ,dan ia pun terkesiap bangun dengan posisi duduk tegak.
"Ah aku di cium oleh Shuan Shuan dan ini berarti aku harus mencari dan menemukannya untuk ku bisa bersamanya di dunia nyata ku",kata Yuan Lin menyentuh bibirnya sendiri dan masih teringat pada mimpinya semalam.
Xiao Hui terbangun di atas tempat tidur yang nyaris membuatnya lupa bahwa ia berada di dalam kamar tidur Kaisar Yuan Lin dalam tubuh terbalut gaun pengantin merah Kekaisaran Yuan.
"Aih aku nyaris lupa bahwa aku menggantikan kakak Xiao Wen untuk menjadi Permaisuri Agung Kekaisaran Yuan demi menyelamatkan Keluarga besar Xiao di kota Xiamen",kata Xiao Hui pelan dan ia membiarkan para dayang istana sibuk untuk menggantikan pakaiannya dengan pakaian baru yang indah.
"Paduka pagi ini adalah pagi pertama anda untuk memberikan salam pagi anda kepada Ibu Suri Agung,Mantan Kaisar Yuan Song dan Ibu Suri Qi serta segenap keluarga besar Kekaisaran Yuan sebagai menantu pertama di dalam keluarga besar Kekaisaran Yuan",kata Bibi Cui pengasuh nya sejak bayi.
"Iya ,Bibi Cui terimakasih untuk petunjuk mu pada ku di pagi hari pertama ku di Istana Kekaisaran Yuan",kata Xiao Hui yang harus biasakan diri sebagai Permaisuri Xiao Wen bukan sebagai Putri Xiao Hui.
Tak lama kemudian terdengar langkah sepasang sepatu Kaisar Yuan Lin datang dan pemuda itu telah masuk ke kamar untuk menjemput Xiao Wen menemui keluarga besar Kekaisaran Yuan.
"Hormat hamba kepada Paduka",sapa Xiao Hui dengan anggun di ikuti para dayang istananya yang sujud hormat kepada Kaisar Yuan Lin.
Yuan Lin terpesona dengan kecantikan Permaisuri nya yang baru ia lihat pagi hari ini dan ia teringat dengan Shuan Shuan gadis dalam mimpinya ,ia memperhatikan istrinya dengan saksama.
"Hmm kau mirip juga dengan Shuan Shuan ku", kata Yuan Lin menghampiri Xiao Hui yang berdebar jantungnya karena takut akan apa yang akan di lakukan oleh Kaisar Yuan Lin terhadapnya.
Yuan Lin mengangkat jemarinya untuk menyentuh relung wajah istrinya dan ia mendekatkan wajah nya untuk ia merasakan sentuhan bibir lembut Xiao Wen.
"Paduka sudah tiba waktunya untuk jam sarapan pagi",lapor Kasim nya yang sudah mengurungkan niatnya untuk mencicipi bibir istrinya.
"Emm ya baiklah",jawab Yuan Lin meraih jemari Xiao Hui dan memapahnya menuju ke ruang makan keluarga besar Kekaisaran Yuan.
Xiao Hui merasa lega sekali karena ia tidak jadi di cium oleh Kaisar Yuan Lin yang hampir membuat hatinya tidak menentu dan ia tidak rela bila ia di sentuh oleh pria yang tidak ia cintai.
"Aku hanya mau di sentuh oleh Paman Chi ku yang sangat tampan dan gagah perkasa itu,tidak seperti dia lembek mirip tahu",kata Xiao Hui di dalam hatinya.
Sesampainya mereka berdua di ruang makan di dalam Istana Ibu Suri Agung Yuan Qi,mereka berdua memberikan salam pagi dengan sangat hormat sekali.
"Hormat cucu kepada Nenek,ayah dan ibu",sapa mereka berdua bersamaan.
"Ya Paduka silakan duduk dan sarapan pagi bersama kami",jawab Ibu Suri Agung Yuan Qi ramah dan suka sekali dengan Permaisuri Agung Xiao Wen yang anggun.
Yuan Lin dan Xiao Hui duduk terpisah dengan kursi yang sudah siapkan untuk bagian pria dan wanita bangsawan kelas tinggi ,meskipun di dalam keluarga sekalipun.
Baru saja mereka duduk ,seorang Putri telah datang ke rumah makan dan Yuan Lin sudah cepat meraih tangan putri itu duduk bersamanya dan tidak memperdulikan pandangan mata para anggota keluarganya dan juga Xiao Hui.
"Xing Erl tempat duduk mu di sana",kata Ibu Suri Agung Yuan Qi halus.
"Iya,nenek",jawab Putri Xing Erl menepis tangan Yuan Lin dan pindah duduk di barisan para wanita.
"Baiklah saat sarapan pagi di mulai",kata Ibu Suri Agung Yuan Qi membimbing semua orang anggota keluarganya sarapan pagi dengan displin sekali.
Usai sarapan pagi bersama,Yuan Lin melakukan tugasnya sebagai Kaisar Kekaisaran Yuan di Istana Utama Kekaisaran Yuan untuk bekerja sesuai perintah neneknya.
Sedangkan Xiao Hui di sibukkan dengan berkenalan dengan para anggota keluarga Kaisar Yuan Lin di mulai dari mantan Kaisar Yuan Song sebagai ayah mertuanya.
"Hormat saya kepada ayah mertua",sapanya sopan .
Lalu Ratu Qi ibunda Kaisar Yuan Lin yang tersenyum masam terhadapnya dan seakan ia tidak pantas berada di lingkungan Kekaisaran Yuan yang terhormat.
"Hormat saya kepada ibu mertua",sapanya sopan.
Lalu Pangeran Yuan Tan kakak pertama Kaisar Yuan Lin yang menatapnya sinis sekali seakan ia merusak masa remaja adiknya,tetapi ia tetap harus tersenyum sopan.
"Hormat saya kepada kakak ipar Pangeran Yuan Tan",sapanya sopan.
Lalu Putri Yuan Chin kakak kedua Kaisar Yuan Lin yang memalingkan wajahnya saat ia menyapa putri usia enam belas tahun itu dan terlihat angkuh.
"Hormat saya kepada kakak ipar Putri Yuan Chin",sapanya sopan.
Lalu Pangeran Yuan Pi adik Kaisar Yuan Lin yang menatapnya kosong saat ia menyapa pangeran usia empat belas tahun itu dan terlihat tak ada siapapun di ruangan itu.
"Hormat ku kepada adik ipar Pangeran Yuan Pi ",sapanya ramah.
Kemudian Putri Xing Erl sepupu dan sahabat dekat Kaisar Yuan Lin yang menatapnya lembut saat ia menyapa putri usia sebaya dengannya yang usia empat belas tahun.
"Hormat ku kepada Putri Xing Erl ",sapanya ramah.
"Xing Erl ini bukan hanya sepupu dan sahabat Kaisar Yuan Lin tetapi juga kekasih resmi dari Kaisar Yuan Lin yang sudah kami anggap sebagai bagian dari keluarga kami karena ia calon Selir Agung Kaisar Yuan Lin",kata mantan Kaisar Yuan Song memberitahunya usai berkenalan dengan anggota keluarga Kaisar Yuan Lin.
"Ya,ayah mertua",jawabnya hormat.
Lalu Xiao Hui mendapatkan tugas untuk menemani Ibu Suri Qi bermain mahyong bersama para istri-istri Pangeran,Adipati,Marquis Ibukota kekaisaran Yuan.
"Baiklah sudah waktu mu untuk pulang ke Istana mu dan layani suamimu dengan baik",perintah Ibu Suri Qi pada sore hari usai bermain mahyong.
"Iya Ibu Mertua",jawab Xiao Hui sopan.
Di Istana Permaisuri ,Ia menunggu kedatangan Kaisar Yuan Lin untuk melayaninya sebagai seorang istri teladan dengan senyuman manis di bibirnya selalu.
"Apa yang kau kerjakan seharian ini di luar istana mu di hari pertama mu sebagai menantu keluarga ku?",tanya Yuan Lin sembari melepaskan sepatu dan kaos kakinya.
"Menghapal nama anggota keluarga dan melihat ibu mertua bermain mahyong sampai sore ,lalu menunggumu di istanaku",jawab Xiao Hui masih duduk di kursi meja rias.
"Oh baguslah kau harus mulai membiasakan diri mu untuk menjadi menantu teladan bagi ibu ku ", kata Yuan Lin menguap dan berbaring di atas tempat tidur,lalu langsung pulas.
"Dasar kerbau begitu berbaring langsung tidur pulas",maki Xiao Hui dalam hatinya tapi ia tak berani untuk berbaring bersama Yuan Lin .
"Kau tidur saja di sofa panjang di sudut kanan jendela itu jika tak mau satu tempat tidur dengan ku",kata Yuan Lin tersenyum menang.
Xiao Hui pun terpaksa tidur di sofa panjang untuk malam ini daripada di terkam oleh Kaisar kerbau itu pikirnya dan ia segera terlelap di atas sofa sudut kamar.
Tetapi Yuan Lin menggendong Xiao Hui dan di baringkan di atas tempat tidur dan di selimuti oleh selimut tebal dan hangat,sedangkan Yuan Lin pilih untuk menatap langit dari balkon kamar tidur istri nya.
"Ei kemana aku harus mencari dan menemukan Shuan Shuan di kehidupan nyata ku?",tanyanya pada langit malam.
Dan di bawah sana ia melihat Xing Erl sedang memainkan kecapi di paviliun taman bunga mawar dalam Istana khusus untuk gadis itu dan ia segera berkelebat cepat dan turun di hadapan gadis itu.
Brrr!!
"Paduka kenapa anda belum tidur?",tanya Putri Xing Erl menatapnya.
"Kau juga kenapa belum tidur?",tanya Yuan Lin yang menaruh jemarinya di atas senar kecapi dan memainkan lagu seindah puisi.
"Bunga mawar di tengah malam suara alunan kecapi mengalun..
Suara hati yang melanda keinginan tuk mencari tiada terhempaskan..
Apakah dia ada di dunia ini?",
Suara yang di nyanyikan oleh Yuan Lin terdengar oleh Xiao Hui yang terbangun dan melihat dirinya di atas tempat tidur dan gadis itu mencari Yuan Lin di sekitar kamar.
Namun di temukan Yuan Lin berada di paviliun bersama Putri Xing Erl yang duduk anggun dan menatap lembut Yuan Lin dengan jarak sangat dekat sekali..
"Ehh mereka mesra sekali dan aku merasa suka mereka bersama karena aku pengganti Xiao Wen cici ,aku tidak bisa bersentuhan dengan Yuan Lin sampai kapan pun dan selain itu aku sudah ada janji dengan Paman Chi untuk di saat aku dewasa aku akan menikah dengan Paman Chi ku ",kata Xiao Hui memandangi cincin bentuk bulan sabit perak di jari manisnya hadiah Paman Chi nya.
Sudah melewati satu hari usai menjadi seorang istri dari Kaisar Yuan Lin yang sama sekali tidak ada perasaan cinta terhadapnya, Xiao Hui menjalani kembali untuk hari berikutnya, yakni menemani Putri Yuan Chin kakak perempuan Kaisar Yuan Lin yang menginginkannya hadir di jam pelajaran bahasa suku Manchu.
" Ya baiklah, Kakak ipar Putri Yuan Chin",jawab Xiao Hui patuh kepada Putri Yuan Chin untuk sepanjang pagi hingga siang hari ini.
Lalu, Xiao Hui menemani Ibu Suri Agung Yuan Qi merangkai bunga hias di dalam taman nasional pribadi Ibu Suri Agung Yuan Qi yang menjadi nenek kandung dari Kaisar Yuan Lin dan nenek inilah yang mendukungnya untuk menjadi istri terbaik untuk Kaisar Yuan Lin.
" Yuan Lin itu anak manja sekali karena itu kau harus sabar menghadapinya dan aku yakin bahwa suatu saat nanti ia akan mencintaimu karena kau adalah wanita yang sangat baik dan hebat bagi ku nenek nya yang memilihkannya seorang istri yang terbaiknya ",kata Ibu Suri Agung Yuan Qi sangat ramah sekali kepada Xiao Hui.
" Ya Ibu Suri Agung Yuan Qi ", jawab Xiao Hui patuh kepada Ibu Suri Yuan Qi.
" Nenek..Kau panggil saja aku nainai sama seperti Yuan Lin memanggil ku",kata Ibu Suri Agung Yuan Qi memberikannya semangat untuk terus maju dalam meraih cinta dan perhatian Kaisar Yuan Lin suaminya.
" Ya nainai, terima kasih atas kebaikan nainai kepada ku",jawab Xiao Hui patuh kepada Ibu Suri Agung Yuan Qi.
" Sama-sama cucu menantu ku ", kata Ibu Suri Agung Yuan Qi yang sangat suka sekali kepada Xiao Wen cucu menantu pilihannya sendiri untuk cucu kesayangan nya.
Lalu pada sore harinya Xiao Hui menemani Ibu Suri Qi ibu mertuanya yang suka sekali bermain mahyong bersama dengan para wanita bangsawan kelas atas di Ibukota Kekaisaran Yuan yang di undang ke Istana Kekaisaran Yuan oleh Ibu Suri Qi.
" Permaisuri Agung Xiao Wen aku memberikan mu sebuah nasihat penting untuk mu sebagai seorang istri dari Kaisar Yuan Lin yang sangat terkenal di seluruh wilayah Tionggoan ini, yakni kau harus secepatnya untuk memberikannya seorang anak laki-laki untuk Kaisar Yuan Lin menyayangi dan mencintaimu serta kau bisa selalu mendapatkan kasih sayang dari Ibu mertua ku ",Kata Ibu Suri Qi usai bermain mahyong bersama dengan teman -temannya.
" Ya, Ibu mertua ", jawab Xiao Hui patuh kepada Ibu Suri Qi .
" Ini ambillah vitamin herbal untuk menyuburkan rahim mu untuk secepatnya kau bisa hamil dan aku sangat ingin sekali memiliki seorang cucu laki-laki sehat ", kata Ibu Suri Qi di pintu masuk ke dalam Istana Kekaisaran Yuan.
" Ya, Ibu mertua ", jawab Xiao Hui patuh kepada Ibu Suri Qi.
Kemudian Xiao Hui turun dari kereta kuda milik Ibu Suri Qi ibu mertuanya dan ia terkejut sekali melihat Yuan Lin suaminya sudah menunggunya di pintu masuk ke dalam Istananya dengan santai sekali menikmati minuman segar dari dayang istananya.
" Hormat hamba kepada Paduka Kaisar Yuan Lin ", sapa Xiao Hui sopan dan hormat kepada Kaisar Yuan Lin.
" Dari mana saja kau seharian ini?",tanya Yuan Lin menyelidik dari tatapan kedua matanya.
" Lapor Paduka hamba dari pergi menemani Ibu Suri Qi bermain mahyong ",jawab Xiao Hui jujur.
" Hmm baiklah cepatlah kau mandi dan rapi -rapi karena aku ingin bicara dengan mu ", kata Yuan Lin dengan nada memerintah kepada Xiao Hui.
" Ya, Paduka hamba patuh kepada Paduka ", jawab Xiao Hui patuh kepada Kaisar Yuan Lin.
Lima belas menit kemudian Xiao Hui duduk berhadapan dengan Kaisar Yuan Lin yang memberikan sebuah surat kesepakatan bersama untuk mereka berdua tidak pernah jatuh cinta satu sama lainnya dan juga tidak perlu berhubungan intim dan tidak ada sentuhan satu sama lainnya.
" Dengar, ya. Aku tidak pernah mengharapkan agar aku bisa menikah dengan mu aku melakukannya karena perintah nenekku. Aku tidak bisa mencintaimu karena aku sudah menjatuhkan pilihan ku kepada Shuan Shuan gadis dalam mimpiku dan aku sedang mencarinya di dalam dunia nyata ku. Karena itu marilah kita buat kesepakatan bersama untuk membantu kita berdua bahagia dengan jalan hidup kita masing - masing ", kata Kaisar Yuan Lin meletakkan surat kesepakatan itu di meja bundar dalam kamar tidur di dalam Istana Permaisuri.
" Ya, baiklah Paduka hamba patuh kepada Paduka ", jawab Xiao Hui senang hati menerima surat kesepakatan itu dengan memberikan stempel sah nya pada surat ini.
" Baiklah terimakasih atas kebaikan mu kepada ku dan sekarang aku mau tidur di kamar ku sendiri ", kata Kaisar Yuan Lin berjalan keluar dari Istana Permaisuri.
Xiao Hui memandangi surat kesepakatan itu dengan perasaan senang sekali ia bisa mempertahankan dirinya untuk kehormatannya bisa ia berikan kepada pria yang ia cintai, yaitu Paman Chi nya yang telah menjadi kekasihnya selama dua tahun ini.
Namun Xiao Hui terkejut sekali karena surat kesepakatan itu dengan jelas dan isi surat itu adalah dirinya selamanya harus berada di dalam Istana Kekaisaran Yuan dan tidak bisa cerai dari Kaisar Yuan Lin meskipun ia tidak akan pernah di sentuh oleh Kaisar Yuan Lin untuk selamanya.
" Ahh sama juga bohong. Aku tetap saja tidak akan pernah bisa bertemu dengan Paman Chi ku lagi untuk selamanya ", kata Xiao Hui menangis untuk menyatakan perasaan hatinya yang sedih.
" Siapa paman Chi mu ?",tanya Kaisar Yuan Lin mengejutkan hati Xiao Hui yang ia kira Kaisar Yuan Lin sudah pergi dari Istananya, tapi kenyataannya Kaisar Yuan Lin kembali lagi ke Istananya dan kini menatapnya tajam sekali dan tidak suka dengan ucapannya tadi.
" Ahh kenapa anda kembali lagi ke sini ?", tanya Xiao Hui.
" Jawab dulu pertanyaan ku tadi.Siapa paman chi mu?",perintah Kaisar Yuan Lin.
" Ya seorang paman ku saja, tidak ada hal lainnya ", jawab Xiao Hui dengan cepat agar Kaisar Yuan Lin tidak curiga dan marah kepadanya.
" Begitukah ?", tanya Kaisar Yuan Lin menarik tangannya dan meletakkannya di atas meja bundar dan terlihatlah cincin bulan sabit nya akan segera di potong oleh Kaisar Yuan Lin.
" Jangan. .Paduka ,tolong jangan potong tangan hamba !!", jerit Xiao Hui gemetar ketakutan sekali.
" Lepaskan cincin itu dari jemari mu atau aku potong jari mu ", perintah Kaisar Yuan Lin mengancam dengan pisau belati yang sudah siap untuk memotong jari manis kanan Xiao Hui.
" Iya hamba patuh kepada Paduka ", jawab Xiao Hui cepat dan ia melepaskan cincinnya dengan patuh dan ia serahkan cincin bulan sabit pemberian paman Chi nya kepada Kaisar Yuan Lin.
" Dengar, ya? Meskipun aku tidak menyukai mu dan mencintaimu bahkan aku tidak bersedia untuk memberikan diriku kepada mu.Aku tetap Kaisar mu ,suami mu dan pria mu untuk selamanya ", perintah Kaisar Yuan Lin mencengkeram dagunya dengan kasar.
" Iya hamba dengar perintah anda ", jawab Xiao Hui menggigil ketakutan.
" Berikan vitamin herbal itu kepada ku ,cepat !!", perintah Kaisar Yuan Lin.
" Ini ambillah ", jawab Xiao Hui patuh menyerahkan vitamin herbal dari Ibu Suri Qi kepada Kaisar Yuan Lin.
" Terimakasih ",kata Kaisar Yuan Lin kali ini benar-benar pergi dari Istananya.
Xiao Hui menangis sedih sekali karena dirinya telah berada di dalam sangkar emas yang sangat dingin dan menakutkan sekali, apalagi Kaisar Yuan Lin sangat kejam sekali kepadanya dengan mengurungnya di dalam Istana Permaisuri dan di larang keluar dari Istananya tanpa izin dari Kaisar Yuan Lin.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!