NovelToon NovelToon

LDR Cinta Online

cinta daniel

Elisa sedang rebahan di samping sang suami.elisa merasa lelah karena harus menjaga sang suami yang sedang sakit. matanya mengantuk,tapi tidak bisa tidur dengan nyenyak,karena Daniel suami Elisa selalu merasa gelisah.

Elisa meraih handphone nya buka Facebook. " bang, ada yang minta pertemanan ni" kata Elisa pada Daniel suaminya.

" siapa" tanya Daniel.

"orang asing" jawab Elisa

"angpain cari teman orang asing" jawab Daniel. " kalau kamu sudah jadi janda, baru boleh punya teman orang asing" ucap Daniel.

" siapa juga yang mau jadi janda" jawab Elisa sambil memeluk tubuh sang suami,

lalu mencium bibir Daniel suami tercinta Elisa. setelah beberapa menit ciuman mereka selesai.

" aku makan kamu ya" timpal Daniel, tangannya sudah merayap kemana mana.

"bang, katanya sakit tapi kok masih mau aja" tanya Elisa.

" yang sakit kan tubuh ku, bukan juniorku"

jawab daniel. dan terjadilah,yang seharusnya terjadi. yg sudah menikah pasti tau lah wkwkwk

sudah seminggu Daniel sakit.elisa sudah mengantar Daniel ke dokter. seminggu yang lalu,dokter bilang Daniel mengidap penyakit tifes dan darah tinggi. obat Daniel sudah habis diminum, tapi Daniel juga tidak kunjung sembuh juga. Daniel terpaksa harus dirawat dirumah sakit.

sudah empat hari Daniel dirawat di rumah sakit, tidak ada perubahan pada kondisi

daniel.semakin hari kondisi Daniel semakin menurun. Daniel terlihat lemas,

sudah tidak ada lagi ***** makan. dan sekarang Daniel terlihat lebih kurus.

pagi ini Elisa sedang menyuapi sang suami makan.

" bang, makan yang banyak ya, setelah ini minum obat supaya cepat sembuh" kata Elisa pada sang suami tercintanya Daniel.

Daniel memakan bubur yang di suapi Elisa. walaupun terasa pahit, tapi Daniel tetap memakan buburnya. Daniel adalah sosok suami yang penyayang. dia mencintai Elisa dengan sepenuh jiwa dan raganya. Daniel tidak pernah berbuat kasar pada Elisa dan anak-anak nya. tidak cerewet walaupun sedikit posesif.

Daniel juga sosok suami yg romantis.

Elisa bersandar di bahu Daniel. karena kelelahan, tanpa Elisa sadari dia tertidur.

"dek..." panggil Daniel tapi elisa tidak menjawabnya.

"dek... dek bangun" ucap Daniel lagi.

merasa tangannya ditepuk tepuk sang suami, Elisa terbangun.

" ada apa bang" tanya Elisa, sambil mengucek matanya.

"kamu capek ya" tanya Daniel.

" tidak kok bang" jawab Elisa " sebenar nya ada apa bang" tanya Elisa lagi.

" kita pulang yok" jawab Daniel.

" kenapa minta ulang sih bang, kamu kan masih sakit" jawab Elisa.

" adek manis, aku mau minta maaf ya" ucap Daniel. Elisa menatap suaminya, perasaannya jadi tidak karuan, karena permintaan suami yang tiba tiba minta pulang.

"minta maaf untuk apa" tanya Elisa sambil menatap manik mata sang suami

tatapan mereka bertemu. Elisa melihat suaminya meneteskan air mata. Elisa juga merasakan kesedihan sang suami tercintanya.

" aku minta maaf, kayaknya aku sudah tidak kuat lagi, aku ingin menghembuskan nafas terakhirku dirumah. aku ingin melihat anak-anak ku untuk yang terakhir kalinya". ucap Daniel yang membuat Elisa tercengang. Elisa bingung kenapa suaminya tiba tiba mengatakan hal itu padanya.

" maksud kamu apa bang" tanya elisa.

" tolong jangan bikin aku panik bang" ucap Elisa. "kamu pasti kuat, tolong bertahanlah bang demi anak-anak kita"

Elisa menggenggam tangan Daniel erat- erat, dia begitu panik." bang bertahan lah,

berjuanglah melawan rasa sakitnya bang, tolong bertahanlah demi aku dan anak-anak kita, aku tidak sanggup harus kehilangan kamu bang. kamu tidak kasian sama anak-anak harus hidup tanpa kasih sayang dari seorang ayah " Elisa menangis sejadi jadi nya di pelukan sang suami.

lanjut episod selanjutnya. jangan lupa like dan komentar nya ya. terima kasih.

Daniel meninggal

Danial sedih,dia ikut meneteskan air mata nya,melihat istri tercintanya menangis. dengan berat hati Daniel berkata

"tapi aku sudah tidak kuat dek tolong jangan jauh jauh dari ku". ucap Daniel, "atau kamu tidak akan melihat ku menghembuskan nafas terakhirku". kata Daniel.

Elisa mempererat pelukannya pada Daniel. " bang..." ucap Elisa, suaranya lirih hampir tidak terdengar oleh daniel.

"dek,aku minta maaf, Selama ini aku banyak salah sama kamu, tolong maafkan aku dek" pinta Daniel.

Elisa menarik tangannya,melepaskan pelukannya pada tubuh Daniel. ditatapnya wajah sang suami. dihapusnya air matanya dan dihapusnya juga air mata suaminya.

"kamu yang kuat bang, kita sama-sama berdoa ya, minta sama Tuhan supaya kamu cepat sembuh".ucap Elisa.

"apakah aku masih bisa sembuh dek" tanya Daniel.

"ya" jawab Elisa,berusaha menyakinkan sang suami. "sekarang kita berdoa ya" ajak Elisa.

"atas nama bapa dan putra dan roh Kudus amin" Elisa menuntun tangan suaminya,untuk memulai berdoa. mereka pun berdoa pada Tuhan untuk kesembuhan Daniel.

setelah selesai berdoa, tiba-tiba kondisi Daniel drop. nafasnya sesak.

Elisa lansung menangis dan berteriak memanggil dokter. beberapa menit kemudian dokter datang. dokter segera memeriksa Daniel. dan perawat segera memasangkan alat oksigen pada Daniel.

setelah memeriksa Daniel, dokter pun

keluar dari ruangan Daniel.

"adek manis, sinilah dekat dekat". panggil Daniel.

elisa yang dari tadi cuma diam melihat dokter memeriksa suaminya, terkejut karena tiba-tiba Daniel meminta nya mendekat.

Elisa pun mendekat,lalu duduk di kursi,di samping suaminya. di genggam nya tangan Daniel " kamu harus kuat" kata Elisa.

"cium dulu supaya aku kuat dan cepat sembuh" pinta Daniel,sambil menunjukkan keningnya.

"kamu bisa aja" jawab Elisa, sambil mencium kening Daniel dan dilanjutkan mencium bibir Daniel sekilas.

" iih kamu bikin gemes deh". ucap Daniel sambil mencubit pipi Elisa istrinya.

"aku pasti akan selalu merindukan mu". Elisa hanya bisa tersenyum mendengar ucapan suaminya.

"dek,aku mau ke toilet" kata Daniel.

" kamu pakai oksigen bang, aku tidak tau

gimana cara bukanya" tanya Elisa.

Elisa sedikit kebingungan. Elisa takut melepaskan oksigen suaminya, mengiat kondisi Daniel yg sangat lemah.

" udah, lepasin aja aku tidak apa-apa kok"

pinta Daniel.

Elisa pun melepaskan oksigen suami nya dan mengantar Daniel ke toilet.

" bisa sendiri tidak" tanya Elisa sambil menuntun suaminya masuk ke toilet.

"bisa"jawab Daniel.

Elisa melihat Daniel kesulitan membuka celananya. lalu Elisa membantu suaminya melepaskan celananya. setelah selesai buang air.

"dek, boleh minta tolong tidak" tanya Daniel. "boleh bang" jawab Elisa.

"maaf ya, aku mau minta tolong di

siramkan ya". pinta Daniel. Elisa pun menyiram kloset.

" dek aku mau cuci muka, tolong ambilkan sabun dan sikat gigi" pinta Daniel.

Elisa mengambil sabun dan sikat gigi.

lalu memberikannya pada Daniel.

Daniel menggosok gigi dan mencuci mukanya, setelah selesai mereka berdua keluar dari toilet.

Daniel kembali rebahan lagi. Elisa kembali memasang oksigen Daniel.

"dek mau minum" pinta Daniel.

" air mineralnya habis bang" jawab Elisa.

Elisa memang belum sempat beli

minuman, bahkan sampai hari sudah siang pun Elisa Belum sempat makan nasi,dia begitu khawatir sama daniel sehingga dia enggan meninggalkan

suami sendiri.

" ya sudah beli aja dulu di kantin, sekalian

kamu makan ya" kata Daniel.

"kamu tidak apa bang aku tinggal sendiri" tanya Elisa. dia begitu khawatir sama kondisi suaminya.

"udh pergi sana, aku ga apa-apa kok".

ucap Daniel.

Elisa pun beranjak pergi ke kantin, tapi tiba-tiba Daniel menarik tangan Elisa.

"dek ini handphone mu, tadi aku sudah konfirmasi pertemanan sama orang asing itu". ucap Daniel.

"untuk apa" tanya Elisa.

Daniel tidak menjawab pertanyaan Elisa.

"sudah pergi sana, aku sudah haus ni"

jawab Daniel.

Elisa pun pergi meninggalkan Daniel seorang diri di ruangan itu. setelah beberapa menit kemudian Elisa kembali dengan membawa kantong keresek yang berisi air mineral dan roti kesukaan Daniel.

Elisa berjalan dengan cepat, tidak tau kenapa dia merasa begitu khawatir dengan kondisi Daniel, sampai makan pun dia tidak sempat. mengabaikan perut nya yang terasa sedikit perih karena belum makan sejak pagi.

dan setelah sampai di ruangan Daniel.

Elisa kaget begitu melihat ada dua dokter

dan beberapa perawat.mereka sedang sibuk memeriksa keadaan Daniel.

salah seorang perawat memasang oksigen dan seorang dokter mencoba menekan bagian dada Daniel.elisa bingung,apa yang sebenarnya terjadi.

dokter dan perawat tampak berusaha menyadarkan Daniel yang ternyata sudah pingsan.

seorang dokter cowok, mendekati Elisa.

"nyonya, apakah tuan Daniel mempunyai penyakit jantung" tanya dokter yang bernama dokter Herry.

"tidak dokter" jawab elisa.

tidak lama kemudian,dokter Vani menghampiri Elisa.

"nyonya, tuan Daniel kritis, jantungnya sudah tidak berdetak lagi". ucap dokter Vani.

Elisa kaget, kantong kresek yang ada di tangan nya terjatuh. dia menutup mulutnya,sambil menggeleng tidak percaya.

belum juga bengong nya hilang, Elisa kembali kaget ketika dokter Vani kembali mengatakan.

"nyonya, tuan Daniel sudah meninggal"

Elisa menangis sambil mengucapkan

" tidak mungkin". dadanya terasa sakit.

"nyonya yang sabar ya" timpal dokter Vani. " sepertinya tuan Daniel terkena serangan jantung". ucap dokter Vani.

bersambung. lanjut bab berikutnya ya.

jangan lupa like,share dan komentar nya ya. terima kasih.

berduka

Elisa menangis sejadi jadinya.ingin rasanya dia berteriak untuk mengatakan

" tidak mungkin"

tiba-tiba handphone yang ada di tangan nya bergetar,menampilkan nama anak sulungnya"Vania".

"Vania memanggil" batin Elisa. dia segera menjawab telpon dari Vania yang ternyata panggilan Vidio call.

dilihatnya wajah anak bungsunya

"sayang" panggil Elisa pada anak bungsunya yg bernama Felicia.

"mama kapan pulang" tanya Felicia.

"sebentar lagi mama pulang, sayang"

jawab Elisa.

Elisa teringat pada sang suami.

"sayang,sudah dulu ya. tolong jangan menangis,sebentar lagi mama pulang"

ucap Elisa.

"ya ma,aku ga menangis kok, aku kan anak pintar"ucap Felicia.

Felicia memang anak pintar, diusianya yang baru tiga tahun,dia sudah lancar berbicara. Felicia juga lebih suka di panggil Feli dari pada CIA.

Elisa menutup telponnya dan segera berbalik, kemudian berlari menuju ke tempat sang suami. ditatapnya wajah sang suami yang sudah tak bernyawa lagi.

"bang,kenapa secepat ini kamu meninggal aku dan anak-anak kita, apa aku sanggup menjalani ini semua" batin Elisa.

"kenapa kamu pergi tanpa berpesan sedikit pun?. siapa yang akan menjaga aku dan anak-anak kita?." batin Elisa.

"Tuhan apa maksud Mu, dengan semua kejadian ini?. apa yang kau rencana kan pada keluargaku". batin Elisa lagi.

air mata Elisa menetes tiada henti hentinya,sambil terus menatap wajah sang suami.duambilnya tisu, diusapnya wajah suaminya.dipeluk dan di ciumnya

seluruh bagian wajah suami tercinta Daniel.

di hapus nya air matanya dan berkata

"ini tidak mungkin,Tuhan pasti sedang menguji kesabaran ku. aku harus kuat, demi anak-anak ku".

Elisa melihat Daniel sudah siap untuk dimasukkan ke ambulan yang akan mengantar jenazah Daniel pulang.

Elisa teringat bahwa dia belum mengabarkan tentang kematian Daniel pada keluarganya.

Elisa segera menelpon anak sulungnya

Vania. Vania pun menjawab telpon dari Elisa.

"ya ma, ada apa" tanya Vania.

"ma....cepat pulang" terdengar suara Felicia.

"sayang...mama udh mau pulang ni" jawab Elisa.

"Feli sayang,sebentar lagi mama pulang. Feli jangan nangis ya" kata Elisa.

"ya ma" jawab Feli.

"tolong berikan handphone sama kakak Vania ya sayang".pinta Elisa.

"ya ma" jawab Elisa

"ya ma, ada apa" tanya Vania.

"Vania, nenek dimana" tanya Elisa

" mama mau bicara sama nenek" tambah Elisa.

"nek.....mama mau bicara sama nenek" Elisa bisa mendengar dengan jelas suara Vania memanggil neneknya.

"ada apa?" tanya ibu martua Elisa.

"ma....." jawab Elisa. suara lirik hampir tidak terdengar oleh ibu mertuanya.

" ma...bang Daniel sudah meninggal dunia" tambah Elisa.

ibu martua Elisa kaget dan lansung menangis.

"Dewi...paman mu sudah meninggal" suara ibu mertua Elisa berteriak memanggil cucunya Dewi.

Elisa menutup telponnya dan segara memasuki mobil jenazah yang akan mengantar dia dan Daniel pulang.

Daniel sudah tiba dirumah duka. begitu ramai orang yang ingin melihat Daniel untuk terakhir kalinya. semua warga datang dengan silih berganti mengucapkan bela sungkawa pada Elisa dan keluarga.

kedua anak Elisa menangis.mata vania dan Maureen, bengkak karena terlalu lama menangis. mereka terus berteriak memanggil ayah mereka.

dan si bungsu, Feli sibuk bermain, dia terlihat bahagia karena banyak tamu dirumahnya. Feli baru berusia tiga tahun, jadi dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Elisa menenangkan dirinya, menghapus air matanya. mencoba tenang. dia tidak sanggup melihat kesedihan anak-anak nya."aku harus kuat" batin Elisa.

dipeluknya ketiga putri nya. lalu berkata

" tenangkan dirimu sayang, ayah berpulang ke rumah Bapa di surga. doakan supaya ayah tenang di sana."

"Amin".jawab Elisa didalam hatinya.

bersambung........

lanjut bab selanjutnya ya ....

maaf ya klu banyak terjadi kesalahan dalam penulisan. maklum ini karya pertama ku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!