Dalam Bimbang
Pagi itu aku terbangun dari tidur dengan ingatan mimpi yang selalu membayangiku,dalam mimpi itu ada kerumunan orang berbaju putih yang berlarian karena ketakutan melihat seisi dunia mulai terguncang.
Sementara aku yang berusaha meraih alat sholat sebagai pegangan ku,namun begitu sulit ku raih sampai ada seorang laki-laki yang memberikannya untukku tapi aku tidak mengenalnya dan tidak lama semuanya pun terdiam memandang ke langit.
Terlihat di langit sebuah Al-Qur'an yang lembaran ke lembaran memancarkan cahaya yang indah,membuat semua orang termasuk aku begitu takjub melihat Al-Qur'an di langit dengan cahaya indah menenangkan hati.
"Mungkinkah ini pertanda untukku atas dilema yang ku alami selama ini ???",Aku takut jika nanti aku meninggal tapi masih belum berhijab sungguh berdosa nya aku." Pikirku dalam hati.
Seperti itulah hari-hariku berlalu dengan penuh kegelisahan dan rasa takut juga dengan banyak pertimbangan,"Aku ini masih muda,masih ingin berpakaian yang bagus dengan style kekinian kalau aku pakai hijab aku tidak bisa seperti itu lagi".Dalam lamunanku.
Sampai suatu hari aku memutuskan untuk memakai hijab dengan masih mengikuti style,"Bismillahirohmanirohim,semoga aku bisa selalu istiqomah",Ucapku dalam hati.
Namun dilema itu masih terus membayangi karena saat itu aku masih pacaran,"Tidak masalah kalau masih pacaran kan banyak juga yang berhijab tapi masih pacaran yang penting kan pacarannya yang positif menuju ke arah yang lebih baik",Pikirku lagi.
Setelah beberapa bulan memutuskan berhijab,Aku putus. Alasannya di jodohkan orang tuanya,Awalnya aku kecewa tapi setelah lama putus aku malah berpikir,"Mungkin Allah ingin aku lebih fokus dengan hijrah ini". Dan ku putuskan untuk tidak ingin pacaran,fokus kuliah dan setelah itu cari kerja."Seperti itulah rencana ku kedepannya.
Tapi beberapa bulan berlalu tidak sengaja aku bertemu dengan sahabatku lagi di acara malam tujuh belasan,namanya haris.Saat melihat ke belakang ada seseorang yang tidak sengaja melihat ke arahku dan aku pun melihatnya,lalu mendekat.
"Ternyata kamu yang dari tadi duduk di sini??? Sapa Haris.
"Iya,apa kabar kamu???, lama nggak ketemu." Sapaku balik.
Malam itu kami berbincang lama sambil bertukar nomor handphone dan dari pertemuan itu kami makin akrab,makin sering komunikasi tentunya saling curhat-curhat untuk saling mengisi waktu karena sama-sama sendiri.
Enam bulan berlalu kami saling komunikasi,sahabatku mulai jaga jarak seperti ada sesuatu yang di tutupi.ketika aku menanyakan itu dia bilang tidak ada apa-apa padahal aku tau dia berubah karena kehadiran mantannya Arni yang ingin balikan,"Biarkan sajalah toh kami juga cuma bersahabat,kalau memang mereka balikan aku tidak akan ganggu lagi".Batinku.
Sadar mereka balikan jadi aku mulai jaga jarak, meski tidak enak rasanya menjauh dari orang yang sudah membuat nyaman tapi membiarkan mereka bahagia itu lebih baik.
Sudah mengalah yang kedua kalinya untuk orang yang sama membuat aku sedikit kecewa tapi demi kebahagiaan sahabatku itu tidak masalah,urusan perasaan biarkan saja nanti juga akan menghilang sendiri.
Tidak lama ada kabar dan komunikasi,tiba-tiba Arni chat di messenger facebook,"Dasar kamu perusak hubungan orang."
"Maksudnya apa ini ???,"kaget ada messenger masuk.
" Memang kamu perusak hubungan orang,"Balasnya.
"Maaf saya sama haris tidak ada hubungan apa-apa,lagian kalian kan sudah balikan."Mencoba menjelaskan.
" Tidak usah pura-pura tidak mengerti,seandainya saya tau dulu kamu pacaran sama haris pas saya pacaran pasti tidak akan seperti ini."Balasnya lagi.
"Terserah kamu mau bilang apa lagian saya sama haris juga tidak ada hubungan apa-apa".Jawabku kesal.
Setelah balasan terakhir,tidak ku pedulikan lagi dia mau berkata apa.Bingung juga sama orang seperti itu,dia yang datang di hubungan orang tapi dia juga yang marah.Mau tidak percaya tapi mengalami langsung,sudahlah mungkin mereka lagi bertengkar jadi seperti itu."Pokoknya aku ingin memulai hidup baru,tidak ingin ada perasaan pada siapa pun lagi,fokus memperbaiki diri dan kuliah." Menyemangati diri.
Maaf Author masih dalam tahap belajar jadi harap di maklumi setiap kata dan cara penulisannya,Tetap dukung terus karya Aku yaaa dengan memberi Like,komen dan sharenya😊😊
Untuk menghilangkan galau,aku mulai menyibukkan diri dengan kuliah dan memperbanyak waktu bersama teman-teman.
Mereka yang tau aku galau selalu mengajak aku untuk ngumpul ke kosannya sambil kerja tugas kuliah,
"Cha,ke kos aja dulu kerja tugas lagian kalau kamu pulang pasti galau juga kan sendiri. "Ajak temanku Imma dan Naumi
" Ehmmm... Ya udah deh dari pada bosan di kos sendiri," Jawabku.
"Gitu dong, biar kamu nggak kesepian, nanti nangis sendiri lagi di kos." Ledeknya
"Hmmmm ya nggak lah,kan udah move on." Balasku Sambil tersenyum
Sampai di kos ternyata bukan cuman kami bertiga,datang juga teman cowok yang lain Erik,Ali,Iman dan Akbar ingin gabung sambil kerjain tugas kuliah.
"Boleh gabung nggak??? " Tanya iman.
"Boleh tapi harus kerja sendiri ya tugasnya, nggak boleh copy paste. "jawab Imma
"Iya buuuu." Jawabnya serentak.
" Kalau nggak bisa copy paste, di buatin boleh???" Sambung erik
"Boleh, tapi nggak ada yang geratis harus bayar. " Candaku
"Ok, setuju asalkan di buatin yaah soalnya laptop ku rusak. Emang kamu mau apa??? " Jelas erik.
"Nggak usah banyak-banyak yang penting di teraktir, hehe... " Jawabku.
"Oow cuma itu, nanti saya teraktir.tapi kerjain yaaa??? " Kata erik.
"Iya..." Jawabku.
Selesai kerja tugas kami pulang ke kos masing-masing,Erik yang ada di sampingku menawarkan diri untuk mengantar.
" Cha... Kamu pulang di antar siapa??? "Tanya erik.
"Belum tau,soalnya tadi sama Naumi tapi kan nggak searah sama aku." Jawabku.
"Biar sekalian sama aku aja kan searah juga." Ajaknya menuju motor erik.
"Ya udah, tapi aku pamit sama Imma dulu..."Masuk pamit.
Sampai di kos aku langsung bersih-bersih,mandi lalu sholat maghrib.
Kulihat handphone ternyata ada panggilan masuk, "Assalamu'alaikum, kenapa rik??? "Tanyaku.
"Wa'alaikum salam, kamu ada di kos kan?? " Tanyanya balik.
"Iyyaaa di kos... " Jawabku.
" Kalau begitu kamu ke depan, aku bawain pesanan kamu yang tadi. " Ucap Erik.
"Hhaaaa... Pesanan,tadi itu aku cuma bercanda Rik kamu malah anggap serius." Aku tertawa mendengar Erik membawakan makanan padahal tadi hanya bercanda.
"Tapi tadi aku serius cha..., ya udah aku tunggu di depan. " Menyuruhku menemuinya.
"Iya, tunggu... " Masih dengan ponsel di tangan aku berjalan ke depan menemui Erik berjalan ke depan pagar.
" Ini pesananmu." Erike memberikan 2 bungkus kotak makanan ke arahku.
"Ini kebanyakan Erik... " Merasa tidak enak.
"Ambil aja, kan bisa kamu bagi ke teman kamu di dalam. " Saran Erik.
"Ya udah deh, Terima kasih ya. " Aku Tersenyum ke arahnya.
"Iya, aku pulang dulu ya. " Ucap Erik berjalan menuju motornya.
"Iya...." Aku langsung menutup pagar,menuju kamar.
Satu bulan setelah itu kami ujian dan pulang kampung masing-masing saat libur,tapi Erik tidak pulang karena kampungnya jauh.
Sampai di kampung kami mulai sibuk dengan urusan masing-masing, jadi tidak saling beri kabar.
Hanya ada satu orang yang selalu menanyakan kabar, yaitu Erik.Bisa di bilang hampir setiap hari selalu chat atau nelpon, padahal nggak ada yang penting untuk di bahas hanya pembicaraan yang biasa aja,mendekati libur berakhir dan ingin kembali ke kota Erik masih sering tanya kabar.
"Assalamu'alaikum, cha" Salam Erik.
"Wa'alaikum salam, " Sebenarnya mulai merasa aneh Erik selalu telpon.
"Kapan ke sini?? " Tanya Erik.
"Mungkin 2 hari lagi rik, ada apa??? " Tanyaku balik.
"Oleh-oleh ya...," Candanya.
"Iya tenang aja.." Balasku singkat.
"Yang lain kapan datang??? " Tanya Erik lagi.
"Nggak tau juga, nanti aku hubungi mereka tanya kapan balik." Jawabku.
Begitulah perbincangan kami yang tak terasa sudah 1 jam lewat, "Udah dulu yaa rik, aku ada kerjaan."
"Ooo iya, sampai ketemu ya.. Assalamualaikum" Menunggu Erik membalas lalu telponnya aku matikan.
"Wa'alaikum salam," Balas erik.
Suasana kampus yang panas oleh terik matahari menuntun aku dan teman-teman menuju kantin kampus menghindari panas dan menghilangkan rasa kering di tenggorokan.
"Gimana ???,dosen masuk nggak mata kuliah siang ini ???" Tanya Iman.
"Nggak tau juga,coba tanya ketua mu Erik."Balas Naumi.
" Telpon erik dulu untuk memastikan,biar kita tidak sia-sia menunggu".Usul Imma.
"Eh...itu erik datang,"Tunjuk iman ke arah Erik yang ternyata dari tadi sama Ali.
" Udah dari tadi kalian disini," sapa Erik
dan Ali.
"Iya,Eh Bagaimana??? mata kuliah bentar siang masuk nggak dosennya?,";tanyaku ke Erik.
"Nggak jadi masuk jadi pulang aja,nanti aku share ke group juga biar yang lain tau." Jawab erik yang sedang asyik bermain dengan ponselnya.
" Ya udah kita pulang aja,aku juga mau ke kos imma dulu.Eh Cha,mau sekalian ke sana juga atau langsung pulang."Ajak naumi.
"Aku langsung pulang aja ke kos."Sambil berdiri bergegas pergi bersama.
"Icha..." Panggil Erik yang tiba-tiba ada di belakangku padahal tadi masih sibuk dengan ponselnya.
"Iya,ada apa Erik ???" Aku berbalik ke belakang tempat erik memanggil.
"Aku antar pulang." Ajak Erik.
"Emang nggak apa-apa, kan beda arah???",merasa tidak enak.
" Nggak apa-apa.ayo naik."
Hampir setiap pulang kampus Erik selalu mengantar aku pulang,kadang aku merasa tidak enak di antar terus tapi senang juga karena ada teman yang baik mau anterin aku pulang jadi nggak harus jalan kaki lagi.
Drttttt....
Ada pesan masuk dari Naumi,"Cha hari ini dosen masuk nggak ??? Soalnya nggak ada kabar dari Erik terus,telpon ku juga nggak di angkat."
"Nggak tau juga,Mi.entar aku coba tanya." Balasku.
"Ok,kabarin secepatnya ya kalau ada info dari Erik."
Ku cari kontak Erik lalu ku kirim pesan,"Assalamualaikum,apa dosen masuk hari ini ???" Isi pesanku pada Erik.
Lama tidak ada balasan dari Erik,maka ku letakkan ponsel di kasur lalu sibuk dengan laptopku.
Kriiing...kringgg
Ada panggilan masuk dari Erik,"Assalamualaikum,kenapa cha???"
"Wa'alaikum salam,kan udah aku chat tadi.Emang nggak di baca???" Tanyaku balik.
"Iya...udah di baca,santai bu' galak amat."Jawab Erik sambil ketawa sendiri mendengar ku agak kesal karena merasa lama tidak di respon.
" Jadi,masuk atau tidak???" Nadaku sudah mulai tinggi.
"Dosennya mau masuk,tolong tanya yang lain juga ya soalnya jaringan di sini lagi nggak bagus." Pinta erik
" Iya nanti aku share ke group,Aku siap-siap dulu nanti terlambat," Menutup telpon tanpa peduli Erik mau marah atau tidak,kerena kesal dengan tingkahnya.
Satu persatu masuk ke dalam ruangan kelas menunggu dosen masuk,Naumi dan Imma yang baru datang menuju ke arah tempatku duduk.
"Cha,tadi aku chat Erik nggak di respon tapi kalau kamu di kabari".Dengan raut wajah marah.
" Ow tadi itu jaringan di kosnya nggak bagus jadi tidak di respon,"mencoba menjelaskan mewakili Erik agar tidak panjang masalahnya.
"Terus dari mana kamu tau kalau jaringannya tidak bagus???" Tanya Naumi balik.
"Pas tadi aku chat lama nggak ada respon tiba-tiba dia menelpon jadi aku tau,terus aku share ke group." Aku menjelaskan pada Imma dan Naumi agar tidak salah paham.
"Oooooo di telpon..." Ledek Naumi dan Imma sambil senyum-senyum.
"Apaan sih kalian,kan cuma nelpon kasi info untuk yang lain juga." Aku mencoba menjelaskan lagi.
"Iya deh...untuk yang lain juga,tapi kok kamu yang di telpon ya kenapa bukan ali yang wakil ketua i???,heran saya."Kata Imma.
" Iya...hati-hati jangan sampai di balik itu ada maunya,"Ledek naumi lagi.
"Udah-udah,nggak usah di bahas,lagian pemikiran ku nggak ada ke sana,Ingin sendiri dulu". Balasku
" Yakin Cha...siapa tau hari ini mau sendiri besok udah berubah status" Tanya imma.
"Yakin dong,seakan membantah pernyataan Imma".
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!