Jauh didalam hutan yang berada di bagian paling barat daratan Benua Langit, Reinar dan Freya, keduanya sangat menikmati perjalanan baru mereka di tempat yang masih begitu asing bagi mereka.
Mereka sempat berhenti sejenak untuk menyerap energi murni yang berada di Dunia Surgawi. Saat tengah berhenti, Reinar menyempatkan dirinya membuka gerbang kedua ruang dimensi miliknya, dan membiarkan energi murni Dunia Surgawi terserap masuk kedalam kedua ruang dimensi miliknya.
Walau hanya sejenak menyerap energi murni Dunia Surgawi, baik Reinar ataupun Freya, mereka dapat merasakan kalau kekuatan mereka telah mengalami peningkatan, dan keduanya merasa hanya butuh sedikit usaha untuk menghancurkan dinding pembatas yang selama ini menjadi penghambat peningkatan kekuatan mereka.
°°°
Di dalam ruang dimensi cincin yang di tinggali keluarga dan para binatang kontrak Reinar, mereka semua dapat merasakan adanya energi yang begitu murni mulai memenuhi dimensi khusus yang saat ini tengah mereka tempati.
Semua sosok di tempat itu tersenyum merasakan energi murni yang terasa sangat nyaman saat energi itu perlahan mulai memasuki tubuh mereka. “Suami kita dan saudari Freya sepertinya telah sampai di Dunia Surgawi!.... Aku ingin sekali keluar dari tempat ini dan melihat bagaimana rupa Dunia Surgawi, tetapi sebelum suami kita mengizinkan kita keluar, lebih baik kita jangan ada yang keluar!....” Ujar Rhea.
Para wanita yang lainnya mengangguk setuju. “Lebih baik kita menyerap energi murni yang mulai memenuhi tempat ini, sambil menunggu suami kita mengajak kita keluar dari tempat ini. Aku yakin saat ini suami kita tengah mencari tempat yang aman untuk bisa mengeluarkan kita semua....” Kata Ling Yue.
Para istri Reinar yang berada di ruang dimensi cincin milik Reinar mulai menyerap energi murni yang dapat mereka olahraga menjadi Qi ataupun mana. Sedangkan di tempat lainnya, Ibu, dan Kakek Reinar, mereka juga melakukan hal yang sama seperti yang tengah dilakukan oleh para istri Reinar, begitu juga dengan Ma Huang yang kini telah menjadi bagian dari penghuni ruang dimensi cincin milik Reinar.
Ma Huang yang berada di ruang dimensi cincin merasa beruntung karena sejak awal tak pernah menyinggung Reinar, dan dia bersungguh-sungguh mengabdikan dirinya untuk menjadi pelayan Reinar.
“Aku harus dengan cepat meningkatkan kekuatan ku. Setidaknya dengan kekuatanku yang telah meningkat, aku dapat sedikit berguna bagi tuan....” Gumam Ma Huang sebelum dia menutup matanya untuk mulai berkultivasi.
°°°
Reinar dan Freya memutuskan terbang di ketinggian saat hutan yang mereka lewati tak sedikitpun memberi mereka ruang untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Namun tak lama mereka kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki saat mereka menemukan sebuah jalan setapak yang terlihat sering digunakan oleh para pejalan kaki.
Reinar tiba-tiba merasakan firasat buruk saat dia dan Freya berjalan mengikuti arah jalan setapak yang mereka temukan. Banyak ditemukan bercar darah di jalan setapak yang mereka lalui, dan itu menandakan akan adanya sosok yang tengah terluka baru saja melewati jalan yang saat ini tengah mereka lewati.
Selain bercak darah, sayup-sayup Reinar dan Freya juga mendengar suara pertempuran, dan sumber suara itu terasa tak begitu jauh dari tempat mereka. Karena sama-sama penasaran, Reinar dan Freya pergi kearah sumber suara untuk melihat apa sebenarnya yang tengah terjadi.
Saat Reinar tengah tengah bergerak ke arah sumber suara yang membuatnya penasaran, dia dapat mendengarkan informasi yang tengah disampaikan oleh Lilia.
[Tuan, tingkat kultivasi serta tingkat penyihir telah diperbarui dan saat ini tingkat kultivasi tuan berada di tingkat Dewa Besi tahap sembilan. Sedangkan untuk tingkatkan penyihir, saat ini tuan berada di tingkat Penyihir bintang delapan....]
[Tuan bisa menyerap energi murni yang ada di dunia ini untuk meningkatkan kekuatan tuan. Dan satu lagi yang perlu tuan ketahui, saat ini Dunia Surgawi tengah dilanda kekacauan, dan sangat tidak aman untuk tuan ikut campur dalam kekacauan tersebut....]
Terlihat kerutan di kening Reinar saat dia mendengar informasi yang disampaikan oleh Lilia. “Bagaimana Dunia Surgawi bisa dilanda kekacauan?.... Cih, apa sebenarnya yang tengah dilakukan orang tua bodoh itu?....”
[Karena kekacauan tak mengganggu kestabilan Dunia Surgawi, sang penguasa tiga Dunia tak bisa ikut campur dalam kekacauan yang saat ini tengah terjadi, dan lagi kekacauan saat ini hanya melibatkan orang-orang yang memiliki kekuatan....]
Reinar sedikit lega begitu mendengar balasan dari Lilia, tetapi dia masih saja kesal pada sosok penguasa yang hanya berdiam diri dan membiarkan kekacauan yang tengah melanda dunia yang dia kuasai.
Reinar berkata dalam hatinya. “Awas saja kalau pria sialan itu berani menunjukkan dirinya di hadapan ku!.... Aku pastikan kalau dia tak lagi dapat merasakan kenikmatan milik para wanitanya....”
Setelah menyelesaikan pembicaraannya dengan Lilia, Reinar kembali berfokus pada suara yang dia dengar, tetapi kali ini dia meyakinkan dirinya untuk tidak ikut campur dalam pertempuran yang saat ini sedang berlangsung.
Reinar berhenti di tempat yang sangat tersembunyi, lalu dia menoleh melihat Freya yang berada di sampingnya. “Istriku, kali ini kita hanyalah seorang penonton....” Kata Reinar.
Freya menganggukkan kepalanya. “Mereka terlihat lebih kuat dari kita, akan sangat bahaya bagi kita kalau ikut campur dalam pertempuran mereka....” Balas Freya.
Di tempat yang tak terlalu jauh dari tempat Reinar dan Freya berada, ada ratusan orang dari dua kelompok berbeda yang tengah terlibat dalam pertempuran, dan setidaknya sudah ada belasan orang yang sudah menjadi korban dari pertempuran kedua kelompok itu.
Reinar dan Freya yang hanya menjadi penonton, mereka sama sekali tidak mengetahui pihak mana yang benar, dan pihak mana yang salah.
“Lilia, apa kamu tahu sesuatu dari dua kelompok yang tengah bertempur?....” Tanya Reinar dalam pikirannya.
[Keduanya berasal dari dua Sekte aliran Netral penguasa wilayah barat Benua Langit, tapi aku sendiri tidak tahu apa yang menyebabkan terjadinya perselisihan diantara mereka....]
Reinar menganggukkan kepalanya mengerti, dan kini dia tahu kenapa dua kelompok yang tengah bertempur memiliki kekuatan yang sangat mengerikan.
“Dua Sekte aliran netral penguasa wilayah barat Benua Langit. Sebuah keputusan bijak untuk tidak ikut campur dalam urusan mereka....” Gumam Reinar begitu lirih.
Di saat Reinar ingin mengajak Freya pergi, dia merasakan adanya sosok yang tengah mengawasi keberadaannya. Karena tak ingin terlibat dalam masalah, Reinar segera menggunakan teknik teleportasi miliknya untuk pergi menjauhi tempat pertempuran.
“Seorang di tingkat Dewa Besi tetapi dapat menggunakan teknik teleportasi dengan sangat sempurna?.... Menarik, sepertinya akan ada kekuatan besar yang akan ikut meramaikan kekacauan di dunia ini!....” Kata sosok berjubah hitam yang sebelumya melihat keberadaan Reinar dan Freya dari kejauhan.
Reinar dan Freya yang telah berada sangat jauh dari lokasi pertarungan, mereka bisa merasa lega, dan lagi saat ini di hadapan mereka ada sebuah kota yang akan menjadi kota pertama di Dunia Surgawi yang mereka singgahi.
Kedua orang itu segera melangkahkan kakinya menuju tempat yang bagi mereka itu adalah sebuah kota, padahal tempat itu hanyalah sebuah desa yang sangat jauh dari apa yang dinamakan sebuah kota.
Sebelum memasuki kota, Reinar menyuruh Freya mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih tertutup. Sekalipun menggunakan jubah, masih ada kemungkinan ada yang melihat tubuh Freya yang hanya dibalut pakaian tipisnya, dan tentu Reinar tidak menginginkan hal itu terjadi.
Meski telah berganti pakaian yang lebih tertutup, tetap saja pakaian itu tak dapat menyembunyikan keindahan lekukan tubuh yang dimiliki oleh Freya.
Saat berjalan ke gerbang untuk memasuki tempat yang mereka anggap sebagai sebuah kota, Reinar mengatakan sesuatu kepada Freya. “Selalu tenang namun tetap lah waspada!.... Aku akan langsung membawamu pergi dari tempat ini kalau ada sesuatu yang mengancam keberadaan kita....”
Mengerti dengan apa yang menjadi keinginan dari suaminya, Freya dengan cepat menganggukkan kepalanya. “Suamiku, kamu tenang saja, aku sudah belajar banyak darimu, dan aku akan berusaha tetap tenang apapun yang kedepannya akan terjadi kepada kita....” Balas Freya.
Reinar juga menganggukkan kepalanya, lalu tanpa menunggu waktu yang lebih lama, mereka mulai masuk dalam barisan antrean orang-orang yang ingin pergi ke tempat yang sama dengan mereka berdua.
Ketika mereka berdua hendak masuk dalam barisan, sebuah kereta kuda begitu saja menyerobot tempat mereka, bahkan kuda yang menarik kereta hampir menabrak Reinar. “Menjauhlah dan jangan dekat-dekat dengan kereta mewah tuan kami!....”
Reinar tidak membalas, dia lebih memilih membawa Freya untuk mengantre di belakang rombongan kereta kuda yang hampir membuatnya celaka.
“Hei kau pria lemah!.... Kau boleh pergi dari tempat ini, tetapi tinggalkan wanita mu karena tuanku menginginkannya untuk menjadi penghangat perjalanannya!....” Teriak orang yang sebelumnya menghina dirinya.
Lagi-lagi Reinar tak membalas apa yang dikatakan orang itu, bahkan dengan tenang dia membawa Freya untuk berdiri di belakang rombongan kereta kuda.
Pria yang ada di dalam gerbong kereta mengeram kesal, karena selama dia berada di wilayah barat Benua Langit, baru kali ini ada orang yang berani mengabaikan apa yang menjadi kehendaknya, bahkan orang itu hanya diam seolah tak menganggap keberadaannya.
Berusaha menunjukkan kuasanya, pria di dalam gerbong kereta kuda meminta para pengawalnya untuk menyeret wanita yang dia inginkan, dan membunuh pria yang bersamanya. “Bawa paksa wanita itu, dan bunuh pria yang bersamanya!....” Perintahnya tegas dengan suara lantang.
Reinar dan Freya hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan sosok pria yang berada di dalam gerbong kereta kuda. “Di dunia mana pun yang aku tempati, selalu saja ada orang yang menginginkan kematianku, namun orang yang menginginkan kematianku selalu saja bernasib sama, MATI!....”
°°°
Jangan lupa like, vote, dan komentarnya setelah selesai membaca, terimakasih....
Mendapatkan perintah dari tuannya, pria yang tadi berteriak kepada Reinar melompat turun dari bagian depan kereta kuda, dan dia membawa dua orang prajurit berjalan mendekati Reinar. “Kau pria lemah, serahkan wanita itu kepada tuan kami, dan kami akan membiarkanmu mati bunuh diri. Atau kamu lebih memilih kami mengambil secara paksa wanitamu, dan tentunya kami akan dengan senang hati menyiksamu sampai mati!....” Teriak pria yang merupakan pemimpin prajurit pengawal sosok pria yang ada di dalam gerbong kereta kuda.
Reinar hanya tersenyum sinis menatap pria di depannya yang kekuatannya berada jauh di bawahnya. “Menyiksaku sampai mati?.... Bagaimana kalau aku yang menyiksa kalian sampai mati?...” Balas Reinar dengan senyum sinis yang masih menghiasi wajahnya.
Belum sempat pemimpin prajurit membalas perkataan Reinar, tiba-tiba suara teriakan terdengar dari dalam gerbong kereta kuda. “Kalian, cepat bunuh pria itu dan bawa wanitanya kepada ku!....”
Suara teriakan itu dapat di dengar oleh orang-orang yang berada di sekitar rombongan kereta kita. Merasa akan adanya keadaan yang membahayakan diri mereka yang hanya manusia biasa, orang-orang itu memilih menjauhi rombongan kereta kuda mewah yang berada di tengah-tengah antrean.
“Karena tuan sudah tidak tahan untuk menikmati tubuh wanitamu, jadi bersiaplah untuk bertemu dengan Dewa Neraka yang menjaga alam kematian!....” Ujar pemimpin prajurit, lalu dia menyuruh dua prajurit yang ada di belakangnya untuk langsung membunuh si pria, sedangkan dia akan menyeret si wanita dan membawanya ke dalam gerbong kereta tuannya.
Reinar hanya menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri menghindari serangan dari dua prajurit yang menyerangnya. Degan kekuatan yang di miliki nya, dua prajurit itu sebenarnya dapat dengan mudah dia kalahkan, tetapi dia tak ingin terburu-buru membunuh keduanya, karena dia masih ingin menikmati bermain-main dengan mereka.
“Karena pria itu tidak ingin menyerahkan mu secara baik-baik dan sepertinya kamu juga tidak bisa diajak bekerjasama, jangan salahkan aku kalau aku sedikit kasar kepadamu!....” Kata pemimpin prajurit, lalu dia mencoba menarik lengan tangan Freya.
Bukannya berhasil memegang lengan wanita yang diinginkan tuannya, si pemimpin prajurit justru mengerang kesakitan saat tiba-tiba lengannya terputus sesaat sebelum ujung jarinya menyentuh lengan wanita yang kini menunjukkan senyuman sinis kearahnya.
Sambil tetap mempertahankan senyuman sinis nya, Freya mengatakan sesuatu kepada si pemimpin prajurit. “Tangan kotormu tak pantas menyentuh ku!... Dan asal kau tau, hanya suamiku lah yang pantas menyentuh ku....”
Dengan wajah ketakutan, si pemimpin prajurit kembali mengangkat suaranya. “Dasar wanita jal*ng, apa kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa?.... Berani melukai ku yang merupakan kepala prajurit pengawal tuan muda pertama Sekte Pedang Kilat, sama saja kau menantang Sekte Pedang Kilat yang merupakan satu dari lima Sekte Besar yang ada di Benua Langit....”
Pria itu mengatakan semuanya tentang Sekte tempatnya bernaung nya untuk membuat takut wanita yang telah berada di hadapannya, dan dia berharap wanita si hadapan nya takut lalu dia dengan senang hati menyerahkan dirinya untuk menjadi penghangat gerbong kereta milik tuannya.
Freya sendiri yang ada di hadapan si pemimpin prajurit hanya diam tanpa menunjukkan ekspresi ketakutan seperti yang diharapkan oleh pemimpin prajurit yang telah kehilangan sebelah lengan tangannya. Untuk apa dia takut dengan Sekte si pemimpin prajurit, sedangkan di sisi nya ada sosok suami yang senantiasa akan selalu menjaganya.
Pemimpin prajurit yang sebelumnya percaya diri kalau wanita di hadapannya akan ketakutan dan segera menyerahkan diri, kini dia sendiri yang merasakan ketakutan saat wanita di hadapannya tak sedikit pun menunjukkan ketakutan walau telah dia perdengarkan nama Sekte Pedang Kilat.
Si pemimpin prajurit baru menyadari sesuatu saat dia mencoba mengukur kekuatan wanita di depannya, serta pria yang saat ini tengah menghajar dua prajuritnya. Dia tidak bisa melihat tingkat kekuatan dari si wanita ataupun dari si wanita, dan dari itu dia kini sadar kalau kedua orang itu jauh lebih kuat darinya.
Kondisi yang sekarang dia hadapi seketika berbalik, dan kini di merasa telah salah memilih lawan. Apalagi dia tahu kalau sosok tuan muda yang dia kawal memiliki kekuatan yang tak jauh lebih kuat darinya, bahkan dia sedikit lebih kuat dari tuan muda yang tengah dalam pengalamannya.
Seketika suasana menjadi hening saat si pemimpin prajurit hanya diam mematung di tempatnya, sedangkan dua prajurit yang menyerang Reinar kini mereka telah jatuh tak sadarkan diri.
Setelah terdiam selama beberapa waktu, pemimpin prajurit di kejutkan dengan suara teriakan tuan muda nya yang masih duduk di dalam gerbong kereta kuda mewahnya. “Dasar orang-orang lemah!.... Bagaimana bisa kalian begitu lama hanya untuk membunuh seorang sampah dan menyeret seorang wanita ke hadapanku?....”
Tuan muda pertama Sekte Pedang Kilat membuka pintu gerbong kereta kudanya, dan dengan menunjukkan kewibawaannya dia perlahan keluar dari gerbong kereta kuda mewahnya.
“Kalian berenam kenapa masih berdiri di sini?.... Cepat bantu pemimpin lemah kalian itu, dan bawa wanita itu ke hadapanku!.... Kalau kalian tetap berdiam diri di tempat ini, biar aku sendiri yang membunuh kalian!....” Kata tuan muda pertama Sekte Pedang Kilat.
Keenam prajurit yang semula berdiam diri di tempatnya, mereka segera melesat dan menyerang Reinar dengan seluruh kekuatan yang mereka miliki. Namun hanya dengan sebuah lambaian tangan, keenam prajurit itu di buat jatuh tak sadarkan diri oleh orang yang ingin mereka serang.
Melihat itu, tuan muda pertama Sekte Pedang Kilat tiba-tiba merasakan dingin di belakang punggungnya. Tidak seharusnya dia singgung, itulah yang ada di pikirannya setelah melihat seluruh prajurit pengawalnya tumbang, bahkan pemimpin prajurit yang sedikit lebih kuat darinya saat ini telah kehilangan sebelah lengan tangannya.
Tuan muda pertama Sekte Pedang Kilat segera turun dari kereta kudanya, lalu dia menjatuhkan diri dan berlutut di hadapan Reinar. “Tuan, yang lemah ini punya mata, tetapi tidak bisa melihat sosok tuan yang tepat berada di depan mata....” Kata tuan muda pertama Sekte Pedang Kilat.
Yang kuat akan berkuasa terhadap yang lemah, itulah peraturan Dunia Surgawi yang tak tertulis dalam buku peraturan milik penguasa tiga dunia.
“Kau kepala prajurit bosoh, cepat berlutut di hadapan nona muda yang kamu ganggu!....” Teriak tuan muda pertama Sekte Pedang Kilat memberi perintah kepada pemimpin prajurit pengawalnya.
Pemimpin prajurit langsung berlutut di hadapan Freya seperti apa yang diperintahkan oleh tuannya.
Keduanya berlutut dengan penuh penyesalan, karena mereka sadar telah benar-benar menyinggung sosok yang tak seharusnya mereka singgung. Sedangkan Reinar dan Freya, mereka sama sekali tidak peduli dengan keberadaan mereka berdua, dan keduanya lebih memilih masuk ke sebuah desa yang mereka anggap sebagai sebuah kota.
Sementara itu, tuan muda pertama Sekte Pedang Langit segera menyuruh pemimpin prajurit untuk mengendarai kereta kudanya menjauhi desa yang ingin mereka singgahi. “Tunggu saja, suatu saat nanti aku akan membuat mereka berdua berlutut dan menjilati kakiku....” Gumam tuan muda pertama Sekte Pedang Kilat yang marah atas penghinaan yang baru dia terima.
°°°
Di dalam desa.
“Dunia Surgawi memang jauh berbeda dengan Dunia Immortal. Tempat seluas dan semegah ini hanyalah sebuah desa, sedangkan di Dunia Immortal, tempat seperti ini sudah dapat disetarakan dengan sebuah kota tingkat menengah....” Kata Reinar setelah tahu kalau tempat yang dia kira sebuah kota, nyatanya hanyalah sebuah desa.
Freya yang ada di sampingnya tersenyum. “Sungguh perbedaan yang sangat mencolok. Jika dibandingkan dengan dunia ini, keberadaan Dunia Immortal benar-benar akan terlihat seperti tempat termiskin di dunia ini....” Balas Freya.
Reinar kemudian mengajak Freya menuju sebuah restoran untuk mencicipi makanan yang ada di Dunia Immortal. “Aku sangat penasaran, apa makanan di dunia ini juga memiliki perbedaan dengan makanan yang ada di Dunia Immortal....”
“Ya, aku juga sangat penasaran tentang itu. Aku berharap makanan di dunia ini jauh lebih nikmat walau memiliki wujud yang sama dengan makanan yang ada di Dunia Immortal....” Balas Freya yang selalu bersemangat saat mendengar kata makanan.
Reinar hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Freya yang terlihat sangat bersemangat saat mendengar kata makanan. “Dia memiliki selera makan yang sangat tinggi, tetapi aku heran kemana perginya makanan yang dia makan?....” Kata Reinar membatin sambil melihat tubuh Freya yang tetap proporsional walau dia memiliki selera makan yang sangat tinggi.
“Aih, sepertinya aku tahu kemana larinya makanan yang dia makan....” Kata Reinar dalam hati saat melihat kedua bukit kembar Freya yang ukurannya semakin membuatnya ingin selalu menyentuhnya.
Freya terkekeh geli saat menyadari sorot mata suaminya yang terus melihat kearah kedua bukit kembarnya. “Suamiku, apa yang ingin lebih dulu kamu cicipi, tubuh ku, atau makanan di dunia ini?....” Bisik Freya dengan suara yang terdengar begitu manja di telinga Reinar.
Reinar merangkul pinggang ramping Freya lalu membawanya menuju sebuah restoran yang aroma makanannya cukup menggoda indera penciuman nya. “Aku membutuhkan banyak asupan makanan untuk membuatku mempunyai kekuatan lebih. Dan setelah memiliki kekuatan lebih, saat itulah aku akan mencicipi tubuh istri ku ini....” Kata Reinar yang tentunya hanya di dengar oleh Freya yang berada di sampingnya.
Restoran yang dimasukin Reinar hanyalah sebuah restoran sederhana yang tak terlalu ramai pengunjung. Walau sederhana dan tidak terlalu ramai, indra penciuman Reinar dapat mencium aroma makanan yang sangat menggoda selera makannya.
Tidak ada sambutan khusus saat keduanya masuk kedalam restoran, hanya ada seorang pelayanan yang menghampiri mereka dan menanyakan makanan apa yang ingin mereka pesan saat keduanya telah duduk di salah satu tempat duduk yang ada di dalam restoran.
Reinar memesan makanan dan minuman terbaik yang dapat di sajikan juru masak restoran. Tapi dia tidak ingin adanya campuran alkohol dalam minuman yang di sajikan untuknya.
“Sepertinya ada pendatang baru di desa ini, dan mereka tidak tahu tempat seperti apa yang mereka masuki....” Kata seorang wanita bergaun hitam yang terlihat terbuka di beberapa bagian, dan yang paling mencolok dari penampilan wanita itu adalah topeng yang menutupi sebagian wajahnya.
Reinar melirik ke arah wanita yang baru saja berkata, lalu kerutan terlihat di keningnya saat dia merasakan aura si wanita yang cukup familiar. “Auranya sangat mirip dengan kedua kakak ku, dan auranya juga terasa sama dengan si pria sialan....” Reinar terus mengamati keberadaan wanita itu. “Cih, sepertinya pria sialan itu terlalu banyak menyebar benih sampai sebuah dunia akan terasa sempit hanya untuk menampung seluruh keturunannya....”
°°°
Jangan lupa like, vote, dan komentarnya setelah selesai membaca.
Ada banyak sosok yang menyembunyikan keberadaannya di restoran yang dimasukin Reinar dan Freya, bisa dikatakan keberadaan mereka sangatlah tersembunyi, dan tak sembarangan orang yang dapat mengetahui keberadaan mereka.
Namun kenyataannya Reinar dan Freya telah mengetahui keberadaan mereka sejak keduanya melangkahkan kaki masuk kedalam restoran, bahkan mereka berduauh tahu dimana saja tempat ccrfer mereka. Tetapi karena tak merasa adanya niatan buruk dari banyaknya sosok yang menyembunyikan keberadaannya, Reinar dan Freya tetap masuk kedalam restoran untuk menikmati makanan pertama mereka di Dunia Surgawi.
Wanita bergaun hitam menolehkan kepalanya saat perkataannya tak mendapatkan balasan dari dua orang yang menjadi bahan perkataannya. Melihat kedua orang itu tetap duduk dengan tenang di tempatnya, wanita bergaun hitam mengira kalau kedua orang itu benar-benar tidak tahu akan dimana mereka saat ini berada.
Sedangkan untuk orang-orang yang tengah menyembunyikan keberadaannya, mereka merasa ada yang aneh dengan dua pengunjung tak diundang yang masih terlihat tenang walau mereka semua sudah membocorkan aura kekuatan yang mereka miliki.
Restoran teratai hitam, restoran yang terkenal sebagai markas pembunuh bayaran, dan tanpa Reinar dan Freya sadari, saat ini mereka tengah berada di tengah-tengah para pembunuh bayaran yang akan memulai pertemuan mereka. Terlebih mereka berdua saat ini tengah menduduki tempat anggota pembunuh bayaran yang belum lama ini mati saat menjalankan misi.
Reinar dan Freya terus bersikap santai sambil menghabiskan makanan mereka, walau ada aura kekuatan yang terus memberi tekanan kearah mereka. Alih-alih segera pergi setelah menghabiskan makanannya, Reinar dan Freya justru berpindah tempat dan duduk di hadapan wanita bergaun hitam yang separuh wajahnya tertutup topeng.
Jika bukan orang bodoh, lalu julukan apa yang tepat diberikan kepada dua orang yang saat ini justru duduk di depan wanita bergaun hitam yang dijuluki sebagai Dewi Kematian?.... Tidak ada julukan tepat untuk mereka, karena mereka bukanlah orang bodohbodoh. Sekalipun mereka berdua orang bodoh, saat ini banyak sosok yang tengah bersembunyi sedang mengutuk kebodohan mereka berdua.
Sekalipun mereka berprofesi sebagai pembunuh bayaran, mereka hanya mengerjakan misi untuk membunuh orang yang memang pantas untuk dibunuh. Tetapi berbeda dengan Dewi Kematian, bukan hanya membunuh target misinya, tetapi dia tanpa segan akan membunuh siapapun yang mengganggu ketenangannya, sekalipun itu adalah rekan sesama pembunuh bayaran.
Reinar menunjukkan senyumnya saat berada di depan wanita bergaun hitam yang menatapnya dengan tatapan dingin. “Ternyata dunia ini sangatlah sempit....” Kata Reinar sambil menunjukkan warna mata aslinya, walau hanya beberapa saat. “Lain waktu mungkin kita bisa bertemu lagi....” Imbuh Reinar lalu dia dan Freya begitu saja menghilang tanpa permisi.
Bukannya marah karena tiba-tiba diganggu dua orang yang tidak dia kenal, wanita bergaun hitam justru tersenyum dibalik topengnya setelah tahu identitas asli dari orang yang baru menemuinya. “Adik kecilku ternyata sudah sampai di dunia ini....” Katanya dalam hati.
°°°
Di tempat yang tak terlalu jauh dari restoran teratai hitam, Reinar dan Freya yang telah menyewa sebuah kamar penginapan, mereka berdua segera melakukan apa yang sejak tadi ingin mereka lakukan. Mereka melakukan kultivasi ganda, bahkan Freya sampai dibuat kewalahan saat Reinar begitu buas dalam melakukan kultivasi ganda dengannya.
Bersamaan dengan kultivasi ganda yang sedang mereka berdua lakukan, mereka dapat merasakan derasnya energi murni Dunia Surgawi yang terserap masuk kedalam tubuh mereka. Daya serap tubuh mereka semakin menggila saat Reinar terus menikmati kehangatan dari setiap bagian yang ada di tubuh Freya.
“Aku merasa energi murni di tempat ini semakin padat....” Kata Helena yang berada di ruang dimensi cincin milik Reinar.
“Sepertinya aku tahu apa yang menyebabkan energi murni di tempat ini semakin padat!.... Dan sepertinya mulai besok kita akan bergantian posisi dengannya....” Kata Qinyu yang merasakan basah di miliknya.
Sedangkan di kamar yang ditempati Reinar dan Freya, keduanya masih saling bergulat dan terus mengejar kenikmatan untuk memuaskan hasrat mereka. Tidak heran energi murni di ruang dimensi cincin milik Reinar semakin padat, karena mereka berdua yang sedang melakukan kultivasi ganda saat ini hampir berhasil melakukan terobosan kekuatan.
Reinar mencabut miliknya dari gua sempit milik Freya sesaat setelah dia membanjiri gua itu dengan cairan hangat yang keluar dari miliknya.
“Agh....” Suara manja keluar dari mulut Freya saat milik Reinar keluar dari gua sempit miliknya.
Setelah miliknya keluar dari gua sempit milik Freya, Reinar dapat melihat cairan putih kental yang meluber keluar dari gua sempit milik Freya.
Reinar sedikit menggeser tubuhnya lalu dia membaringkan tubuhnya di samping Freya. Melihat Reinar yang berbaring di sisi nya, Freya segera membersihkan milik Reinar dengan sebuah kain halus yang dia ambil dari cincin penyimpanannya.
Sejenak Reinar melihat kearah Freya yang justru tengah bermain-main dengan miliknya yang kembali berdiri tegak setelah mendapatkan sentuhan lembut jari-jari lentik milik Freya.
Tiba-tiba saja Reinar menarik tubuh Freya ke atas tubuhnya. “Istriku, bagaimana kalau sekarang kamu yang memberikan pelayanan kepada suamimu ini?....”
Freya tersenyum genit sambil mengatur posisi nyaman di atas tubuh Reinar. “Biarkan istrimu ini memberikan pelayanan terbaik untukmu....” Kata Freya setelah dia kembali membuat bersatu dua bagian tubuh yang sudah ditakdirkan untuk bersatu.
Reinar memejamkan matanya, menikmati setiap gerakan yang dilakukan Freya. Biasanya dia akan begitu banyak menikmati sensasi yang berbeda dari para istrinya, namun kali ini dia benar-benar akan menikmati sensasi yang diberikan oleh salah satu istrinya.
°°°
Hari berganti dengan cepat, Reinar dan Freya yang menghabiskan waktu sepanjang malam dengan melakukan pergulatan di atas tempat tidur, pagi ini mereka telah bersiap untuk kembali berpetualang di daratan wilayah Benua Langit.
Begitu keduanya keluar dari tempat penginapan, sosok wanita bergaun hitam sudah menantikan kemunculan mereka, dan hanya dengan sebuah anggukan kepala, Reinar dan Freya mengikuti langkah wanita bergaun hitam.
Tak lama setelah mengikuti si wanita bergaun hitam, Reinar dan Freya dapat melihat orang-orang yang tengah berkumpul di halaman luas tepat di depan kediaman kepala Desa. Terlihat ada empat buah arena yang telah selesai di bangun tepat di tengah-tengah halaman.
“Akan diadakan sebuah kompetisi dimana sepuluh orang yang masing-masing dapat mengalahkan sepuluh lawannya, mereka akan diangkat menjadi murid luar Sekte Menara Surgawi....” Kata Shen Daiyu, sosok wanita bergaun hitam.
“Dan aku berharap kalian berdua menjadi murid di Sekte itu....” Lanjutnya.
“Kenapa kakak ingin kami menjadi murid di sekte itu?.... Dan bagaimana mungkin aku yang sudah berusia 35 tahun dan memiliki sebelas istri bisa menjadi seorang murid di sebuah Sekte?.... Bukanya dengan usiaku yang sekarang aku akan terlihat terlalu tua untuk menjadi seorang murid?....”
“Apa kamu belum tahu kalau ahli dibawah usia 200 tahun di dunia ini masih di katakan sebagai ahli generasi muda?.... Bahkan tak sedikit seorang kultivator yang akan memasuki sebuah akademi saat usianya telah mencapai 100 tahun....”
“Dan aku melihat istrimu juga memiliki usia yang sama denganmu, walau aku tahu itu bukan usia aslinya. Tetapi bagi istri seorang ras immortal, akan sangat wajar kalau usianya akan melebur dengan usia sang suami, walau sebelumnya dia telah hidup lebih dari seribu tahun, dan itulah keistimewaan utama yang dimiliki pria dari ras immortal....” Ujar Shen Daiyu.
Reinar menganggukkan kepalanya karena dia sudah tahu semua itu dari Lilia, dan para istrinya tentunya sudah tahu akan semua itu dari dirinya.
Kompetisi yang diadakan oleh Sekte Menara Surgawi sebenarnya akan memperebutkan sebelas tempat untuk menjadi murid luar Sekte, tetapi karena satu tempat sudah didapatkan oleh seseorang, saat ini hanya tersisa sepuluh tempat yang akan diperebutkan oleh seluruh generasi muda yang akan berpartisipasi dalam kompetisi.
Reinar dan Freya akhirnya setuju untuk ikut dalam kompetisi, walau mereka tak tahu apa tujuan Shen Daiyu meminta mereka berdua untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi yang diadakan oleh Sekte Menara Surgawi.
Tentu saja Shen Daiyu menginginkan mereka ikut dalam kompetisi dan menjadi murid luar Sekte Menara Surgawi, karena dia sendiri telah berhasil mendapatkan satu tempat untuk menjadi murid luar Sekte, dan dia benar-benar berharap bisa berada dalam satu tempat untuk melindungi adik kecil yang selama ini sangat ingin ditemuinya.
Di sisi lain, Reinar dan Freya telah mendaftarkan diri mereka untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi, dan saat ini mereka berdua telah mengantre untuk mengambil nomor urut peserta kompetisi.
Kompetisi akan dilakukan berdasarkan keahlian para peserta. Reinar memutuskan memilih kompetisi keahlian tangan kosong, sedangkan Freya telah memutuskan untuk ikut dalam kompetisi keahlian berpedang.
Setelah pendaftaran di tutup, hari ini juga kompetisi akan dimulai, dan para peserta mulai dikelompokkan berdasarkan keahlian mereka. Untungnya jarak kelompok dengan keahlian tangan kosong dan berpedang tidak terlalu jauh, sehingga Reinar dan Freya masih dapat saling berdekatan.
“Hanya pemuda yang usianya belum genap 50 tahun, bagaimana bisa pemuda lemah sepertimu ikut dalam kompetisi ini?.... Bukannya kau hanya mencari kematianmu sendiri!....” Ujar seorang pria yang kata-katanya terdengar meremehkan, tetapi Reinar dapat melihat kekhawatiran yang ditunjukkan oleh pria itu kepadanya.
Reinar tersenyum lalu berkata. “Senior tidak perlu khawatir, sekalipun aku adalah peserta paling muda di tempat ini, setidaknya aku akan berdiri di posisi tertinggi, dan setidaknya senior juga akan menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi ini....” Kata Reinar santai dengan menunjukkan sebuah senyuman tulusnya.
Tubuh pria besar itu bergetar saat dia melihat sorot mata tajam milik Reinar. “Setelah aku melihat semangatmu, sekalipun kamu akan menjadi salah satu pemenang, kamu tetap tidak akan terlihat oleh orang-orang, karena hanya akulah yang akan mereka lihat....”
Reinar menatap tubuh pria besar di sampingnya dari atas sampai bawah, dan setelah itu dia tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. “Bagaimana bisa orang lain melihat keberadaanku di saat ada sosok tinggi besar seperti mu berada di dekat ku?....” Tanyanya yang disambut tawa pria tinggi besar di sampingnya.
“Karena itu cobalah untuk tumbuh lebih besar supaya kamu tidak tertutupi oleh tubuh tinggi besarku....” Kata Sun Mo, pria dengan tubuh tinggi besar yang berada di samping Reinar.
Dari kata-kata Sun Mo, Reinar dapat menyimpulkan kalau dirinya harus tumbuh lebih besar dari Sun Mo supaya orang-orang dapat melihatnya. Namun dia tidak akan pernah melakukan itu. “Aku tidak bisa membayangkan, wanita seperti apa yang pantas menjadi pendamping pria tinggi besar sepertinya....” Kata Reinar dalam hati.
Dengan tubuh tinggi besarnya, Sun Mo akan langsung membunuh wanitanya saat dia memiliki pasangan hidup yang jauh lebih kecil darinya.
°°°
Jangan lupa like, vote, dan komentarnya setelah selesai membaca, terimakasih....
Shen Daiyu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!