Dipaksa Menikah
< DM > 1
Eliza
Apa? Mama dan Papa ingin menjodohkan Eli..?
[ Kaget ]
Gadis itu menatap kedua orang tuanya bergantian dengan tatapan yang sulit di artikan.
Nara ( Mama Eliza )
Sayang, ini semua kami lakukan untuk kebaikan kamu
[ Membujuk ]
Eliza
Tapi Eliza tidak mau di jodohkan seperti ini
[ Tolaknya ]
Eliza menolak mentah-mentah perjodohan yang telah di rencanakan oleh kedua orang tuanya.
Eliza
Lagipula Eliza tidak mengenal siapa orangnya? dan bagaimana sifatnya?
[ Tuturnya ]
Nara ( Mama Eliza )
Sayang, dengarkan Mama dulu ya
Nara ( Mama Eliza )
Eli, dia adalah laki-laki yang baik dan dia sangat cocok dengan mu nak
[ Mengelus rambut Eliza ]
Nara ( Mama Eliza )
Mama yakin dia bisa menjaga dan membahagiakan kamu nantinya
Dengan sabar Nara terus membujuk Eliza yang bisa di bilang sangat keras kepala.
Johan ( Papa Eliza )
[ Menyela ]
Eli sayang, Kali ini saja turuti permintaan Papa dan Mama..!
Johan ( Papa Eliza )
Kamu mau kan..?
[ Menatap Eliza ]
Sejenak Eliza berpikir. Gadis itu terlebih dahulu menatap kedua orang tuanya bergantian dan berkata...
Eliza
Huff... baiklah Eliza menerimanya
[ Pasrah ]
Nara tersenyum lebar dan langsung memeluk sang putri yang duduk di sampingnya. Eliza hanya tersenyum tipis melihat kedua orang tuanya yang begitu bahagia.
Eliza
Kalau begitu Eliza ke kamar dulu
[ Berdiri ]
Setelah berpamitan ke kamar. Eliza berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Eliza berdiri di balkon kamarnya. Gadis itu menatap langit sore yang begitu indah.
Eliza
Apa itu yang terbaik untuk ku?
[ Bergumam ]
Eliza
Arghh... Semoga saja dia bukan laki-laki yang menyebalkan
[ Frustasi ]
Eliza menutup matanya. Menikmati hembusan angin yang sangat menyejukkan dan menenangkan.
°•°•°•°•°•°•°{ Eliza }°•°•°•°•°•°•°
< Tokoh utama perempuan >
< DM > 2
Zia ( Mama Vero )
Akhirnya kamu pulang juga
[ Berdiri ]
Vero
Ada apa? tumben sekali Mama menunggu ku?
[ Bingung ]
Zia ( Mama Vero )
Ada yang ingin Mama bicarakan
[ Duduk ]
Vero
Apa? Apa ada masalah?
[ Duduk ]
Zia ( Mama Vero )
Nak, kamu sayang kan sama Mama?
Vero
[ Bingung ]
Tentu saja Vero sangat menyayangi Mama, mengapa tiba-tiba bertanya seperti itu?
Zia ( Mama Vero )
Kalau begitu kamu pasti mau kan memenuhi keinginan Mama..?
Vero
Tentu saja, Mama mau apa? Rumah? Mobil? Berlian? Ata--
Zia ( Mama Vero )
[ Menyela ]
Bukan itu
Vero
Lalu apa?
[ Bingung ]
Zia ( Mama Vero )
Mama ingin kamu menikah dengan anak dari sahabat Mama
Vero
APA??
[ kaget + Berdiri ]
Vero menatap Zia yang duduk di depannya. Laki-laki itu begitu terkejut dengan permintaan Zia.
Vero
Tidak, Vero tidak mau
[ Tolaknya ]
Zia ( Mama Vero )
Katanya kamu akan memenuhi semua keinginan Mama
[ Kecewa ]
Vero
Iya, tapi tidak untuk yang satu ini, Vero tidak suka di jodoh-jodohkan seperti ini
Zia ( Mama Vero )
Ayolah Ver, kali ini saja turuti permintaan Mama
[ Membujuk ]
Vero
Tidak, Vero bilang tidak ya tidak
[ Kesal ]
Vero
Sudahlah Vero lelah, Vero ingin istirahat
[ Pergi ]
Vero berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya. Sedangkan Zia menghela nafas melihat Vero yang berjalan semakin menjauh.
Zia ( Mama Vero )
Hahh... Bagaimana cara membujuk anak itu
[ Bersandar ]
Vero telah menyelesaikan makan malamnya. Laki-laki itu berniat untuk kembali ke kamar, namun di cegah oleh sang Papa.
Vero
Ada apa Pah?
[ Kembali duduk ]
Teo ( Papa Vero )
[ Menatap Vero ]
Papa ingin berbicara dengan mu..!
Vero
Apa? Soal perjodohan lagi?
[ Menebak ]
Teo ( Papa Vero )
Papa ing--
Vero
[ Menyela ]
Kalau tentang itu jawaban Vero masih sama yaitu 'Tidak'
Teo ( Papa Vero )
Jangan menyela saat Papa sedang berbicara
[ Dingin ]
Vero
[ Diam, Menatap Teo ]
Teo ( Papa Vero )
Kamu tau kan Papa sangat tidak suka dengan penolakan ja--
Vero
[ Kembali Menyela ]
Vero tau, tapi untuk yang ini Vero tidak bisa mengiyakannya
Teo ( Papa Vero )
Sudah Papa bilang jangan menyela saat Papa sedang berbicara
[ Kesal ]
Teo ( Papa Vero )
[ Berdiri ]
Papa tidak menerima penolakan, mau tidak mau kamu harus menikah dengan gadis yang sudah kami pilihkan
Teo ( Papa Vero )
[ Pergi ]
Teo berlalu pergi di ikuti Zia yang berjalan di belakangnya, tanpa menghiraukan Vero yang terus memanggilnya.
Vero
Pah... Papa...
[ Mengeraskan suaranya ]
Vero
Arghhh...
[ Frustasi ]
Vero
Siapa sebenarnya gadis yang sudah membuat Mama dan Papa tergila-gila hingga memaksa ku untuk menikah dengannya
[ Bergumam ]
Vero
Siapapun dia, aku pastikan dia tidak akan bisa hidup dengan tenang nantinya
[ Kesal ]
°•°•°•°•°•°{ Vero }°•°•°•°•°•°
< Tokoh utama laki-laki >
< DM > 3
Seseorang masuk kedalam ruangan Vero tanpa mengetuk pintu.
Devan
[ Menghampiri Vero ]
Sebenarnya ada apa dengan mu hari ini.?
Vero
Fifi pergi meninggalkan ku karena pekerjaan sialan itu
[ Kesal ]
Devan
Ck, hanya karena itu kau hampiri membuat perusahaan ini kehilangan seluruh karyawan
[ Berdecak kesal ]
Info : Karena Vero sedang dalam mood yang tidak baik, hari ini dia sudah memecat sekitar 30 karyawan tanpa alasan yang jelas.
Vero
Ck, padahal dia tidak perlu bekerja seperti itu karena aku sendiri bisa memenuhi semua kebutuhannya
[ Kesal ]
Devan
Sudahlah, sebaiknya kau fokus saja mengerjakan pekerjaan mu itu
Devan
Ettss.. Bukankah kau sudah di jodohkan..!
Vero
[ Memicingkan matanya ]
Darimana kau tau?
Devan
Om Teo memberitahu ku
Devan
Lalu mengapa kau masih memikirkan Fifi? Pikiran saja calon istrimu..!
Vero
Ck, aku bahkan tidak tau siapa dia
[ Kesal ]
Vero
Dan satu lagi perjodohan itu bukan keinginan ku, aku terpaksa menerimanya karena ucapan Papa tidak bisa di bantah
Devan
Lalu apa yang akan kau lakukan nanti dengan perempuan itu?
[ Penasaran ]
Vero
Kau terlalu banyak bertanya, membuatku pusing saja
[ Kesal + Menatap Tajam ]
Devan
Huh... begitu saja kau marah
[ Ketus ]
Devan
Sudahlah aku pergi dulu, masih banyak yang harus ku kerjakan
[ Pergi ]
Devan
[ Kembali berbalik ]
Oh ya... jangan lupa dua jam lagi kita ada pertemuan dengan klien dari Jepang
[ Mengingatkan + Pergi ]
Vero diam menatap kepergian Devan. Laki-laki itu lalu menyandarkan tubuhnya sambil menutup mata, berusaha untuk menenangkan pikirannya.
Nara ( Mama Eliza )
[ Menghampiri Eliza ]
El.. hari ini kau tidak ke kantor?
Eliza
Tidak, Karena hari ini jadwal Papa tidak banyak
[ Bermain ponsel ]
Info : Eliza hanya akan ke kantor jika jadwal Papanya sedang banyak. Bisa di bilang dia hanya akan ke kantor jika sedang di butuhkan saja.
Nara ( Mama Eliza )
[ Duduk ]
Baguslah, itu berarti kamu memiliki waktu banyak untuk bersiap-siap
Eliza
[ Melihat Nara ]
Bersiap-siap untuk apa?
[ Bingung ]
Nara ( Mama Eliza )
Tentu saja untuk bertemu dengan calon suamimu
Nara ( Mama Eliza )
[ Mengangguk ]
Lebih cepat lebih bagus kan..!
Eliza hanya bisa menghela nafas pasrah karena dia juga sudah terlanjur menerima perjodohan itu. Jadi tidak ada alasan bagi Eliza untuk menolak bertemu dengan calon suaminya.
°•°•°•°•°•°•°•°•°{ Devan }°•°•°•°•°•°•°•°
< Sahabat + Asisten Pribadi Vero >
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!