NovelToon NovelToon

THAT DIMPLE GIRL

#1

Dimple 1

James Pavlo Andreev, seorang pria berusia 29 tahun yang sukses membangun kerajaan bisnisnya bersama sang sahabat, Alex.

James dulunya seorang tangan kanan bos Mafia yang cukup berpengaruh di Rusia. Ayah Alex yang menjadi sahabatnya sekarang telah meruntuhkan bos James dan itulah awal mula dirinya bertemu dengan Alex.

Berawal dari permusuhan dan akhirnya menjadi persahabatan. Alex bekerja dengan James untuk membangun kerajaan bisnisnya.

James memiliki insting bisnis yang tajam termasuk juga insting terhadap musuh yang setiap saat mengincarnya.

James juga mempunyai sahabat lain bernama Nikolai yang tak lain adalah sepupu Alex. Mereka mempunyai hobi yang sama yaitu pemain wanita.

Hidup mereka selalu dikelilingi oleh wanita-wanita cantik yang dengan senang hati menyerahkan dirinya untuk dinikmati semalam saja.

Tetapi Sejak Alex menikah, Alex sudah bukan partnernya lagi di klub. Sera, istri Alex sangat protektif pada Alex dan sangat barbar. James selalu seperti Tom n Jerry jika bertemu Sera.

James sudah beberapa hari ini berada di kota X untuk urusan bisnis. Kebetulan Alex dan Sera berada di kota Sochi yang hanya berjarak dua jam dari kota X.

Alex dan Sera sedang berbulan madu di resort pinggir pantai yang ada di kota Sochi. James ingin refreshing satu hari saja di sana.

James membawa mobil yang baru dibelinya di Georgia menuju Resort yang ditempati Sera dan Alex.

Dia melewati hutan perbukitan ketika hampir menjelang malam. Suara burung liar dan burung gagak terdengar jelas di sepanjang jalan.

Tiba-tiba ada seseorang berlari di depan mobil James yang membuat James kaget dan menginjak remnya dalam-dalam tetapi ria tetap tak bisa menghindari tabrakan ini.

CCIIIIIIITTTTTTT...BRAAAKKKK....

"Oooh Sshhiiiittttttt," umpatnya.

Dia langsung keluar dari mobilnya melihat orang yang ditabraknya.

Orang itu tampak banyak mengeluarkan darah hampir di seluruh tubuhnya karena bajunya yang berwarna coklat tampak berwarna merah darah.

Dengan tabrakan yang tidak terlalu keras, James terlihat heran dengan kejadian ini.

James tahu ada sesuatu yang tidak beres disini. Dia mengeluarkan senjata apinya dan melihat ke arah perbukitan, tempat munculnya orang yang ditabraknya.

James memegang leher orang yang ditabraknya sambil tetap fokus mengarahkan senjatanya ke arah bukit.

"Masih hidup," gumam James.

Ketika James mendekati bukit yang gelap, kakinya tertahan oleh tangan orang yang ditabraknya.

James melihat ke arah orang asing yang kepalanya tertutup hoodie dari jaket yang dipakainya.

Orang asing itu menggeleng.

"Help me," katanya berbisik.

Wajahnya tampak berlumuran darah yang mengucur dari kepalanya.

James masih memperhatikan orang asing itu. Dia tidak ingin salah menolong orang. James sangat peka akan hal ini dan akhirnya dia memutuskan untuk membawa orang asing itu.

James menggendong orang asing itu dan tak sengaja dia memegang sesuatu di tubuh orang asing itu.

'Dia seorang wanita?' batin James.

Orang asing itu benar benar sudah tidak berdaya. James tidak menemukan klinik disekitar tempat itu.

"Aku akan membawamu ke rumah sakit," kata James sambil fokus menyetir.

"Jangan..turunkan saja aku dikota," kata wanita itu.

"Lukamu sangat parah."

"Tidak, aku bisa menanganinya. Bawa aku ke kota," kata wanita itu sembari menahan sakitnya.

Satu jam lagi yang harus ditempuh James untuk bisa sampai ke tempat Alex. Dan dia memutuskan untuk membawa orang yang ditabraknya ke resort Alex.

#2

Dimple 2

Satu jam lagi yang harus ditempuh James untuk bisa sampai ke tempat Alex. Dan dia memutuskan untuk membawa orang yang ditabraknya ke resort Alex.

James menelepon Alex.

"Al...tolong panggil dokter ke resort..aku menabrak seseorang..nanti akan kuceritakan kejadiannya..bye," James menutup teleponnya tanpa mendengarkan jawaban Alex.

James datang dan menggendong orang yang ditabraknya.

"Oh God..bagaimana bisa separah ini?," tanya Alex.

"Tapi mobil James bahkan tidak rusak sama sekali," kata Sera sembari melihat mobil James yang tampak sangat baik-baik saja.

"Nanti kuceritakan..apakah dokternya sudah datang?"

"Masuklah," kata Alex.

Setelah meletakkan wanita itu di ranjang, dokter segera memeriksa wanita asing itu.

"Wanita itu tiba-tiba lari di depan mobilku dan aku menemukannya sudah berlumuran darah..dia berlari dari atas bukit," kata James.

"Wanita? Jadi dia seorang wanita? Dia terlihat seperti bocah laki-laki," tanya Sera yang melihat tubuh mungil di depannya.

"Aku tidak sengaja memegang dadanya..38 B..hmm cukup besar untuk seorang bocah," kata James datar.

Sera memasang mata tajamnya pada James.

Alex memegang kepalanya yang tidak pusing mendengar perkataan James yang pasti akan membuat Sera berpikiran macam-macam.

"What??? Aku mengatakan yang sebenarnya," kata James tanpa rasa bersalah ketika Sera menatapnya tajam.

"Bisa bisanya kau mengukur ukuran dada seseorang dengan hanya memegangnya saja James..dan itu sangat menjijikkan," kata Sera menyindir.

"Aku sudah sangat berpengalaman dengan dada wanita Ser..termasuk Alex," James melirik Alex.

"Kubunuh kau James," gumam Alex kesal.

Kali ini pandangan tajam Sera mengarah pada Alex.

"Sayang...jangan dengarkan perkataan kotor dari James..dia agak gila..kau tahu itu kan?," kata Alex menghampiri Sera dan mencium bibirnya tapi Sera mendorong dadanya.

"Ya..jangan dengarkan aku Sera..Sorry Al," James mengedikkan bahunya.

"Ehem...aku akan menjahit kepalanya ..ada luka sobek lumayan besar disini," kata dokter.

"Hmm..lakukan saja yang terbaik dokter," kata James.

Dokter sudah selesai mengobati luka-luka di seluruh tubuh wanita yang tertabrak James. Perawat pun sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian milik Sera.

"Dia benar-benar babak belur..apakah dia korban pemerkosaan Al?," tanya Sera yang melihat kondisi wanita itu yang terbaring di ranjang.

"Tidak..dokter tidak menemukan tanda-tanda itu..dia terluka di bagian luar saja," jawab James.

"Apa yang akan kau lakukan dengan gadis ini James?," tanya Alex pada James.

"I don't know," jawab James.

"Tentu saja kau harus bertanggung jawab James..kau yang menemukannya pertama kali bukan? Dan dia jatuh di depan mobilmu meskipun dia terluka bukan karena tabrakan itu," kata Sera.

"Tidak..tidak mungkin aku merawat gadis ini..aku bahkan tidak mengenalnya," kata James.

"Pokoknya kau harus merawatnya sampai sembuh..titik..Al kau harus memerintahkan itu pada James," kata Sera serius.

"James..turuti ucapan Sera," kata Alex.

"Oh my God..tapi aku tidak mungkin...."

Alex memotong ucapan James dengan isyarat matanya yang melotot ke arahnya.

"Aiiiiisss...kalian ini..hufffttt..baiklah," kata James pasrah.

"Kami akan pindah ke resort sebelah karena kami tidak ingin terganggu olehmu," Sera menjulurkan lidahnya pada James. Mereka memang seperti Tom n Jerry.

"Baiklah..kalau begitu aku akan berbulan madu dengan gadis ini," kata James tersenyum jahil.

"Dia benar-benar menyebalkan Al," kata Sera.

"Ya..tapi aku tampan," James tersenyum menawan.

Lalu Alex dan Sera pun pindah Resort dan mereka kembali melanjutkan bulan madu mereka disana.

#3

James tak terlalu memperhatikan wanita yang sedang terluka itu. Bahkan James tahu nama wanita itu dari perawat yang merawatnya.

James lebih memilih ke kota dan bersenang senang dengan wanita cantik di night club.

James memiliki tubuh jangkung dengan tinggi 190cm. Badannya yang sedikit kekar dengan hiasan tato hampir diseluruh tubuhnya membuat dirinya digilai oleh banyak wanita.

Rambut James yang panjangnya sebahu selalu dia ikat dan menambah kesan badboy yang melekat pada dirinya.

Keesokan paginya James bersantai di pinggir pantai. Dia memang menbutuhkan refreshing seperti ini karena perjalanan bisnisnya cukup menguras otaknya.

Setelah beberapa lama dipantai, James kembali ke resort. Disana pelayan sudah menyiapkan makan siang untuknya.

"Suster...bagaimana kabar wanita itu?", tanya James ketika sang perawat terlihat keluar dari kamar Fayina.

"Nona Fayina sudah lumayan baik Tuan..hanya saja masih ada beberapa bekas luka di tubuhnya...dan hanya sedikit pusing dikepalanya saja", jawab perawat.

James hanya mengangguk menanggapinya.

Tiga hari sudah James berada di resort. Dia terpaksa memperpanjang masa refreshingnya yang awalnya hanya 1 hari saja.

Malam harinya, Sera dan Alex datang ke resort dan Sera ingin berbicara dengan wanita itu.

Sera dan Alex datang ke resort yang ditempati James sekitar jam 8 malam setelah mereka makan malam.

"Dimana gadis itu James?", tanya Sera.

"Dia didalam kamar", James menunjuk kamar itu.

Lalu Sera masuk dan menutup pintu kamarnya.

Sera hanya ingin berbicara berdua dengan gadis itu.

Sera melihat gadis yang bernama Fayina itu tampak duduk termenung diranjang.

"Hai..bagaimana kabarmu?", kata Sera sembari menghampirinya dan duduk di tepi ranjang.

Gadis itu menoleh dan melihat Sera. Dia masih terdiam. Mata abu abunya terlihat menatap Sera.

"Aku Sera...teman James..orang yang menabrakmu kemarin", kata Sera pelan.

"Terima kasih sudah menolongku", kata gadis itu sedikit tersenyum.

Senyum gadis itu sangat manis dengan lesung di kedua pipinya.

"Namamu Fayina bukan?aku akan memanggilmu Fay...boleh aku tahu darimana asalmu?", tanya Sera.

"Aku dari Georgia", kata Fay singkat.

"Apa kau punya keluarga?".

Fay mengangguk.

"Aku punya kakak".

"Apa aku bisa menguhubunginya?mungkin dia akan khawatir karena kehilanganmu", kata Sera.

Fay menggeleng.

Sera memegang punggung tangan Fay dan mengusapnya.

"Kau bisa percaya padaku..aku tidak akan menyakitimu", Sera tahu bahwa Fay menyembunyikan sesuatu.

Fay membuka selimut yang menutupi kakinya. Kakinya yang putih tampak kontras dengan banyaknya goresan dan luka yang sudah mulai kering.

Dia menunjukkan pahanya bagian atas dengan gambar tato nomer 890091. Sera melihatnya dan tak mengerti dengan maksud Fay.

"Aku dijual oleh kakakku di pasar gelap perdagangan manusia..dan ini adalah tanda nomer penjualanku", kata Fay pelan.

Sera terkejut mendengar penjelasan Fay yang hidupnya setragis itu.

"Oh my God..", Sera masih belum bisa berkata kata.

"Aku berhasil melarikan diri setelah sebulan berada di kamp...dan sengaja menabrakkan diri ke mobil tuan James agar ada yang menolongku pergi", kata Fay.

"Aku akan pergi setelah lukaku sembuh..terima kasih sudah menolongku", katanya lembut.

"Berapa usiamu?".

"20 tahun".

Sera tertegun melihat Fay. Di usianya yang masih sangat muda dia sudah mengalami hal menakutkan seperti ini.

"Tidak..kau tidak boleh pergi..kau masih sangat muda..aku tidak akan membiarkan kau pergi", kata Sera kekeh.

"Tapi kau tidak mengenalku nona", kata Fay.

"James akan tetap menjagamu..kau akan bekerja padanya..aku akan menjaminmu", tegas Sera.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!