NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikahimu

Liburan

Dua gadis cantik sedang menikmati liburan di Pulau Dewata Bali. Mereka tidak lelah mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di sana, mulai dari Ubud, Tanah Lot dan pantai Pandawa.

3 hari yang lalu mereka telah menyelesaikan kuliah di salah satu perguruan tinggi di kota Jakarta.

Karena Aulia mendapatkan nilai IPK terbaik di kampus, ia mengajak sahabatnya untuk berlibur.

"Hari ini kita kemana lagi Nngel?" tanya Aulia yang sedang mengemudi.

Aulia Putri Kusuma gadis berparas cantik, hidung mancung, pintar, mandiri dan periang.

"Kita ke Pantai Tanjung Benoa yuk!" Seru Angel,

"Gw pengen main Parasailing, Snorkeling dan Sea walker. Setelah itu kita ke pulau penyu, pengen liat kembaran lo di sana." Sindir Angel melirik Aulia.

Angel Hardiman, sahabat sejati Aulia, berparas cantik, pintar, humoris tapi bar-bar.

Teman suka duka bagi Aulia.

"Enak aja kembaran lo kali?" Balas Aulia.

Aulia melajukan mobil menuju Tanjung Benoa.

Setelah menempuh waktu satu jam akhirnya mereka sampai di Tanjung Benoa.

Angel sangat antusias melihat orang-orang yang sedang bermain Parasailing.

"Gw mau coba yang itu Lia." Angel menunjuk orang yang sedang bermain Parasailing.

"Gw juga mau, tapi gw agak takut nngel!" Seru Aulia.

"Nggak apa-apa kan ada gw." Ucap Angel sok berani padahal dia sendiri juga takut.

Mereka memilih tandem Parasailing yang bisa untuk dua orang.

"Lo duluan deh Nngel." Ucap Aulia.

"Gimana duluan, ya sama-sama lah Lia." Ketus Angel.

"Ayo kita naik." Angel menarik tangan Aulia naik di perahu speed boat yang akan membawa mereka untuk terbang.

"Aaaaa...aaaaaa....aaaaa" Teriak keduanya saat melayang di udara menggunakan payung yang besar.

"Seru bangettt.... Uuuuu...!" Teriak keduanya kembali.

Setelah beberapa menit di udara akhirnya mereka mendarat dengan sempurna di speed boat kembali.

Angel mengambil air minum untuk nya dan Aulia.

"Seru bangettt, Gw capek." Ucap Angel ngos-ngosan sambil minum air.

"Kita istirahat dulu baru main lagi. Gw laper Nngel, kita ke restoran yang di sana yuk!" Ajak Aulia menunjuk sebuah restoran.

"Ayo!" Ucap Angel berdiri kalau menarik lengan Aulia.

Mereka berjalan menuju restoran.

Aulia dan Angel memesan makanan yang mereka inginkan. Setelah makanan datang, mereka menikmatinya sambil bercanda.

"Rasanya gw nggak mau balik deh Lia, Gw pengen tinggal di sini aja." Ucap Angel.

"Sama, gw juga, disini tuh banyak banget tempat hiburannya. Kalo kita tinggal di sini mungkin kita nngak bakalan sedih deh Nngel." Ucap Aulia.

"Ayo cepetan makannya, mumpung kita masih di sini kita nikmatin semuanya." Ucap Angel.

Setelah mengabiskan makanannya, Aulia beranjak dan membayarnya di kasir. Angel menyusul Aulia kemudian kembali ke area permainan.

Mereka kembali mencoba beberapa water sport seperti snorkeling, banana boat, Flying Fish terakhir Sea Walker.

"Kita ke pulau penyu lagi ya!" Seru Angel yang masih memijit kakinya.

"Lo benar-benar nngak ada capek-capeknya ya?" Sindir Aulia.

"Mumpung kita disini, tinggal nyebrang doang." Ucap Angel menunjuk arah pulau penyu.

"Terserah Lo lah! gw malas berdebat dengan Lo." ketus Aulia.

Mereka kemudian naik keatas Glass bottom boat, salah satu perahu yang tembus pandang terbuat dari bahan kaca sehingga mereka bisa mengeksplorasi keindahan taman laut di bawahnya. Mereka sangat senang dapat menikmati keindahan ratusan ikan yang berenang wara-wiri di dekat terumbu karang dan beragam tumbuhan laut lainnya.

Saat tiba di pulau penyu, Angel dan Aulia membeli tiket untuk masuk, setelah masuk mereka di tuntun oleh pemandu wisata.

"Wah... Lia gede banget kembaran lo." Kagum Angel melihat penyu yang berukuran sangat besar sambil melirik ke arah Aulia.

"hahahaha...itu lebih mirip Lo dari pada gw." ketus Aulia.

Setelah puas melihat penyu, mereka berjalan melihat satwa yang lain seperti ular, kelelawar dan monyet.

"Angel itu baru kembaran lo, mirip bangettt!" Seru Aulia menunjuk kearah salah satu monyet.

"Kalo itu kembaran gw, berarti yang di samping nya kembaran lo." Ketus Angel melihat monyet yang satunya lagi.

"Hahahaha... sama-sama monyet dong!" ucap keduanya bersamaan.

Setelah puas berjalan-jalan mereka memutuskan untuk kembali ke Tanjung Benoa dengan menggunakan Glass bottom boat kembali.

Sesampai di daratan mereka berjalan menuju mobil.

"Kita kemana lagi Nngel? gw benar-benar sudah capek." Lesu Aulia.

"Kita pulang Istirahat aja, gw juga udah capek, entar malam kan kita mau ke Jimbaran." jawab Angel di samping Aulia.

"Ok! Hari ini aku benar-benar bahagia. Tidak mendengar omelan ibu tiri gw selama sehari membuatku tenang, bebas ngelakuin apa aja dan bebas kemana aja seperti burung merpati." Ucap Aulia dengan senyum memperlihatkan gigi putihnya.

"Besok tour kita kemana? tanya Aulia.

"Besok tour kita mulai ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) ya?" ucap Angel.

"Kita bisa menikmati kemegahan patung karya I Nyoman Nuarta dan keindahan bukit-bukit kapur disekitarnya."

"ahhhh! jadi tidak sabar mengabadikannya di kamera gw." jawab Angel dengan wajah penuh semangat.

Setelah parkir mobil, mereka menuju kamar hotel untuk istirahat.

"nngak usah dandan berlebihan, kita cuma makan malam doang" ucap Angel.

"Gimana penampilan gw, udah cantik belum? tanya Aulia melihat dirinya di depan cermin.

"Biasa aja" ketus Angel karena sudah bosan menunggu Aulia.

"Ayo, berangkat" Aulia mengambil tas dan kunci mobil.

Setelah menempuh waktu 20 menit akhirnya mereka tiba di restoran Rock Bar Jimbaran.

"Duduk di sini aja" ucap Angel. Aulia pun ikut duduk.

"Silahkan pesan" ucap pelayan restoran menyerahkan buku menu makanan.

Mereka memesan beberapa makanan seafood.

Sambil menunggu pesanan datang, mereka menikmati pemandangan pinggir pantai yang di lengkapi dengan dekorasi candle light serta lampion sebagai penerangannya.

"Romantis banget! tapi sayang gw masih jomblo" ucap Angel.

"Tuh, banyak bule yang nganggur" tunjuk Aulia dengan dagunya.

"Silahkan, selamat menikmati" ucap pelayan setelah menata makanan.

Mereka pun menikmati makan malam di selingi dengan canda tawa.

"Nngel, gw ke toilet bentar ya." ucap Aulia setelah menghabiskan makanannya. Kemudian berdiri menuju toilet.

Angel hanya menaikkan 1 jempol sambil menikmati makanan di mulutnya.

"Ngapain aja lo di toilet? bertapa? lama amat !" tanya Angel setelah Aulia duduk di depannya.

"hehehe...nggak, tapi semedi." jawab Aulia sambil main hp menunggu sahabatnya menghabiskan semua makanannya.

"balik yuk! jiwa jomblo gw meronta liatin bule." ajak Angel.

"lihat tuh" sambil menunjuk salah satu bule yang tinggi, badan kekar dengan gaya cool nya.

"pengen bawa pulang aja temenin bobo, hehehe...!" canda Angel

"Awww!" pekik Angel mendapat sentilan di kepala.

"Dasar otak bar-bar". Aulia geleng-geleng kepala

Setelah membayar makanan, mereka berjalan menuju mobil.

.

.

.

Bersambung...

##Haiii.. sahabat Author, jangan lupa tinggalkan jejak ya???

koment, like, dan hadiah nya, trmks 🙏🙏

Hotel

Mereka masuk ke dalam mobil, kemudian Aulia melaju dengan kecepatan rata-rata menuju hotel AW.

"Angel, perasaan gw kok nggak enak ya?" tanya Aulia khawatir.

"Maksud lo nngak enak apanya? Apa lo sakit?" Tanya Angel memegang dahi Aulia.

"Tidak, bukan itu maksud ku. Ah,,,sudahlah mungkin perasaan ku saja" Lirih Aulia.

"Mungkin Lo kangen dengan Hendri kali?" ucap Angel.

"Kayak nya deh, soalnya sudah seharian mas Hendri tidak menghubungi ku" ucap Aulia.

Diam sejenak.

Aulia berencana membeli kopi jika sudah tiba di hotel.

"Lo mau ngopi nngak? Gw pengen banget minum kopi soalnya gw belum ngantuk." tanya Aulia.

"Boleh tuh, sekalian beli cemilan roti atau pizza." Canda Angel.

"Itu sih bukan cemilan! tapi makan tengah malam. Lo mau gendut?" tanya Aulia.

"Gendut dikit nngak masalah dong! Kata orang gendut itu seksi." Ucap Angel sambil memegang pinggangnya.

30 menit kemudian mereka telah sampai di lobi hotel AW.

"Kamu duluan aja ke kamar, aku mau cari parkir mobil dulu" Kata Aulia memberhentikan mobil di depan lobi hotel.

"Kenapa nggak bareng?" tanya Angel.

"Gw mau telponan dengan mas Hendri dulu, nanti kamu malah ganggu lagi. Aku dan mas Hendri mau kangen-kangenan " ucap Aulia menjahili Angel karena tidak punya pacar.

Angel kesal kemudian keluar dari mobil.

"Bug"

Angel membanting pintu mobil karena kesal.

Saat Angel sudah turun, Aulia segera mencari parkiran di basement hotel.

"Tring...tring...tring..."

Bunyi panggilan VC di layar Hp Aulia.

Aulia menggeser layar hp nya memperlihatkan wajah seseorang.

"Halo sayang!" Aulia mengangkat telpon.

"Kapan pulang sayang?" tanya Hendri.

Hendri Sasmito, pria tampan umur 28 tahun, baik dan penyayang. Tunangan Aulia selama 2 tahun berpacaran, akan menikah setelah Aulia kembali dari Bali.

"4 hari lagi, mau di bawain oleh-oleh nggak? Kopi kintamani atau pie susu?" tanya Aulia.

Kopi kintamani dan pie susu adalah oleh-oleh khas Bali.

"Atau kamu ingin yang lain sayang" tanya Aulia kembali.

"Nggak usah sayang, cukup bawa dirimu saja aku sudah senang." jawab Hendri.

"Hari ini kamu jalan-jalannya kemana aja?" Tanya Hendri.

"Kita lebih lama di Tanjung Benoa sih." Jawab Aulia sambil memarkirkan mobilnya.

"Mas lagi ngapain?" Tanya Aulia.

"Lagi nelpon kamu sayang..?" Jawab Hendri.

"Kalo itu tau?" Aulia pura-pura kesal.

"hehehe... bercanda sayang. Mas baru pulang kantor." Canda Hendri.

"Mas belum mandi dong!" Seru Aulia.

"Baru aja, mau cium nngak?" Jahil Hendri.

"Tahan dulu, nanti aja kalo sudah ketemu." ucap Aulia.

"Cepat pulang dong yang....? udah rindu berat nihh,,, melebihi rindunya Dilan" Hendri memelas agar Aulia segera kembali ke Jakarta.

"Ia, liburanku sisa empat hari lagi, sabar ya?" Ucap Aulia.

"Udah dulu ya, nanti aku telpon lagi," pamit Aulia, "Mmmuaaa!" Aulia memberi kiss bay pada Hendri.

"Mmmuaaa" Balas Hendri di balik layar.

Kemudian Aulia menutup telponnya.

.

.

.

Sementara di tempat lain Anggara dan Aldi sedang meeting dan makan malam bersama 3 orang klien di sebuah hotel bintang 5. Membahas salah satu proyek besar yang akan mereka bangun.

Setelah kesepakatan tercapai, mereka saling tanda tangan kontrak.

"Apa semua sudah beres?" Tanya Anggara. kepada asistennya.

Anggara Hadi Wijaya, umur 28 tahun, pria tampan, dingin dan arogan.

Pengusaha muda yang sudah sukses mengembangkan Perusahaan milik keluarganya hingga memiliki cabang dimana-mana.

"Beres boss!" Jawab Aldi.

Aldi Pratama, Asisten pribadi dan sahabat tuan Anggara yang selalu menuruti perintah boss nya, tidak ada kata tidak baginya, lebih memprioritaskan urusan Anggara dari pada urusan pribadinya.

"Terima kasih atas kerja samanya tuan." kata tuan Robert salah satu klien Anggara, kemudian meyerahkan dokumen yang sudah ia tanda tangani. Begitupun dengan Anggara menyerahkan dokumen nya yang sudah ia tanda tangani ke Robert

"Maaf Tuan, jika ada waktu saya ingin mengundang Anda secara pribadi untuk datang makan malam di rumah saya, saya ingin mengenalkan Anda pada putri saya." ucap tuan Robert pada Angga dengan penuh percaya diri.

"Terima kasih, tapi saya sudah bertunangan dan beberapa bulan lagi kami akan menikah." Tolak Angga.

"Apa sudah tidak ada lagi kesempatan untuk yang lain? tanya klien yang lain.

"Maaf Tuan, Bos saya tidak suka membahas masalah pribadi saat meeting." Sela Aldi diantara obrolan mereka.

"Jika masih ada urusan silahkan hubungi asisten saya saja." ucap Angga dengan wajah datar sambil melirik klien nya secara bergantian.

Setelah semua urusan selesai mereka keluar meninggalkan restoran hotel.

"Brengsek!" umpat Angga, mulai merasakan sesuatu di tubuhnya.

"Ada apa Angga?" tanya Aldi yang tidak formal.

Jika cuma berdua, Angga tidak ingin di panggil tuan oleh Aldi.

"Mereka menaruh sesuatu di minumanku, tubuhku sudah mulai panas." Ucap Angga sambil melepas dasi dan jas yang dikenakan nya.

"Berani sekali mereka melakukan itu? apa mereka tidak sayang nyawanya?" batin Aldi

"Maaf tuan saya lengah," mohon Aldi menunduk, "kita langsung ke kamar aja. Aku khawatir dengan keadaan mu sekarang." Ucap Aldi.

"Apa kamu masih sanggup berjalan sendiri?" Tanya Aldi

"Aku masih bisa" jawab Angga.

Dengan cepat Aldi membawa tuannya menuju kamar hotel lantai paling atas.

Hotel AW adalah salah satu hotel milik keluarga Anggara.

"Selidiki untuk apa mereka melakukan ini! dan Cari jalan untuk menghancurkan bisnis mereka. Aku tidak menyangka, mereka berani melakukan ini padaku" Ucap Angga sambil menahan rasa panas di tubuhnya.

"Hancurlah hidup kalian, kalian tidak sadar berurusan dengan siapa" batin Aldi.

"Kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan?"

ucap Angga, lalu masuk kedalam kamar VVIP miliknya.

Setelah masuk kedalam kamar, Angga langsung menuju kamar mandi untuk menetralkan suhu panas di badan nya. Dia mengisi bathtub dengan air dingin lalu masuk di dalam nya untuk berendam.

Sementara di luar kamar hotel, Aldi sedang uring-uringan mencari jalan keluar untuk masalah Tuan nya.

"Cepat carikan wanita untuk Tuan Anggara." Perintah Asisten Aldi kepada 3 orang anak buahnya.

"Dimana?" tanya salah satu anak buah Aldi.

"Kenapa balik nanya? Hal yang seperti itu tidak usah aku jelaskan lagi." Tekan Aldi dengan nada emosi dan panik.

"Di Club atau dimana aja, yang penting cepat, karena Tuan membutuhkannya sekarang." Lanjut Aldi.

Setelah Aldi memberi perintah, anak buahnya segera mencarikan seorang wanita di Club yang biasa Aldi dan Angga datangi. Mereka menemukan seorang wanita yang sedang duduk sendiri kemudian bernegosiasi.

Setelah sepakat, mereka membawanya ke hotel.

Saat sampai di parkiran hotel seseorang menghampiri mereka yang sedang membawa seorang wanita

"Lepaskan wanita itu." Ucap Johan pacar wanita yang sedang mereka bawa.

Karena mereka tidak mau melepas wanita itu, akhirnya terjadilah perkelahian yang membuat mereka terpaksa melepaskan nya.

"Bagaimana ini? Kita haru melapor ke Asisten Aldi." Ucap salah satu anak buah Aldi yang sedang bingung.

.

.

.

Bersambung...

Sahabat Author yang baik ❤️

Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

Hentikan

Jangan! nyawa kita yang akan menjadi taruhannya jika kita gagal!" Seru anak buah yang lain.

"Kita cari wanita di hotel ini saja, yang penting kita bisa membawa seorang wanita untuk Tuan." Ucap anak buah yang satunya lagi.

Pada saat perkelahian anak buah Aldi dan Johan terjadi di parkiran tadi, di sana Aulia sedang memarkirkan mobilnya. Aulia menyaksikan semuanya. Aulia ingin keluar dari mobil tapi dia sangat ketakutan, bahkan kakinya sudah sangat gemetaran. Akhirnya ia lebih memilih untuk diam hingga perkelahian usai.

Setelah perkelahian berakhir Aulia memutuskan keluar dari mobilnya menuju lobi hotel.

Karena sangat ingin meminum kopi, Aulia berjalan menuju coffe shop area hotel untuk membeli coffe dan beberapa cemilan untuk dirinya dan Angel.

"Bli, pesan coffe latte 2 dengan kentang goreng 2 ya! Ada roti nngak?" Ucap Aulia pada pelayan.

"Ada nona." Ucap pelayan.

"Kalo begitu tambah rotinya 4 ya bli." balas Aulia.

Aulia mengeluarkan uang dari dompetnya.

"Berapa Bli?" Tanya Aulia.

"Semuanya 250 ribu" Ucap pelayan.

"Ini uangnya" Aulia menyerahkan uang 250 ribu ke pelayan.

"Silahkan di tunggu Nona." Ucap pelayan.

Aulia berjalan menuju kursi kosong, ia memilih duduk sambil menunggu pesanan datang, kemudian ia menghubungi Hendri kembali lewat vidio call

"Halo sayang" Jawab Hendri menampilkan senyum manisnya di layar.

"Kenapa belum sampai di kamar?" tanya Hendri.

"Beli coffe dan cemilan dulu yang..., biar nggak bete di kamar, soalnya belum ngantuk"

Jawab Aulia.

"Ya udah, bilangin sama Angel jangan terlalu lama gosipnya, ntar cewek gw yang super duper cantik ini cepat tua." canda Hendri.

"Enak aja cepat tua" Aulia memanyunkan bibirnya.

"Biar tua mas tetap cinta kok, kan cintanya sama Lia cinta sampai mati." Gombal Hendri.

"Gombal bangettt! Awas ya kalo sampai gombal juga dengan cewek lain." ucap Aulia.

"Nggak dong sayang, semua kata-kata gombalnya mas hanya untuk Lia seorang." Serius Hendri.

"Mas tadi aku liat ada perkelahian di parkiran hotel." ucap Aulia.

"Siapa yang berkelahi? Kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Hendri dengan cemas menghawatirkan keadaan Aulia.

"Lia nngak apa-apa mas, Lia nggak berani keluar mobil tadi. Lia takut dan gemetar liatnya. mereka memperebut kan seorang wanita." Adu Aulia.

"Sudahlah, mas lega, yang penting sayang-sayangnya mas baik-baik aja." ucap Hendri merasa lega.

"Mas udah dulu ya? pesanannya sudah datang." kata Aulia melihat pelayan menghampiri.

"Ia, selamat beristirahat sayang, mimpikan mas ganteng ya!". seru Hendri memuji diri sendiri.

"Mas juga istirahat, besok kan kerja, cari uang yang banyak ya buat pesta nikahan kita he..he..he."

canda Aulia kemudian menutup telpon.

Aulia berjalan memasuki lift untuk naik ke lantai kamarnya.

Saat berjalan di lobi 3 orang sedang memandang ke arahnya. Dia tidak menyadari ada 3 orang berjas hitam ikut masuk dalam lift.

"Ting"

Suara lift terbuka.

"Apa yang...?mmmhh!" Ucap Aulia terpotong setelah melihat seseorang dari mereka menghampirinya lalu membekap hidungnya dengan kain yang sudah di beri obat bius.

"Ting"

Bunyi lift tiba di lantai atas.

Saat mereka membawa Aulia, asisten Aldi sudah menunggu kedatangan mereka di depan pintu kamar Anggara dengan wajah frustasi sambil mondar mandir.

"Kenapa lama sekali?" Kesal Aldi karena sudah hampir satu jam menunggu.

"Maaf bos, wanita dari Club itu kabur." jawab anak buah Aldi.

"Jangan banyak bicara kamu! Cepat bawa dia masuk, letakkan di tempat tidur setelah itu kalian segera keluar" perintah Asisten Aldi.

Mereka pun masuk dan membaringkan Aulia diatas tempat tidur milik Anggara.

Setelah meletakkan Aulia diatas tempat tidur ukuran king size, mereka segera keluar dari dalam kamar hotel.

"Ceklekk"

Pintu kamar mandi terbuka.

Angga berjalan menuju tempat tidur, ditatapnya dengan intens seorang gadis cantik yang sedang terbaring di depannya.

"Siapa gadis ini? ahh, mungkin dia yang di bawa Aldi untukku." batin Anggara.

"Cantik" kata yang keluar dari bibir Angga.

Angga mulai melepas handuk yang melilit di pinggangnya, meninggalkan dalaman yang sudah siap bertempur di dalamnya.

Angga menelan salivanya dan tidak bisa lagi menahan hasratnya, meskipun sudah mencoba di kamar mandi tapi masih saja belum bisa dituntaskan.

Dengan nafas yang memburu Angga menarik paksa pakaian Aulia.

Angga menatap tubuh Aulia dengan intens.

"Indah" batin Angga.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Aulia tiba-tiba membuka mata.

Aulia terkejut melihat pria asing berada di atasnya.

"Tolong bantu aku, aku harus menuntaskannya".

Mohon Angga yang wajahnya sudah memerah.

"Tidak, jangan, lepaskan aku!" Aulia memberontak dan berusaha bangun.

"Cup"

Dengan cepat Angga mencium bibir ranum berwarna merah strawberry yang begitu menggoda di depannya. Angga menahan tengkuk dan tangan Aulia agar Aulia tidak bisa bergerak.

"Ahhhh" Aulia hampir kehabisan nafas.

"Dia mengambil ciuman pertamaku, tapi kenapa aku juga menikmatinya? ahh, Aulia jauhkan pikiran kotor mu" batin Aulia.

Angga memberikan sedikit waktu untuk Aulia bernafas.

"Apa baru kali ini dia berciuman? kenapa dia tidak membalas ciuman ku?" Batin Anggara.

Kemudian kembali mencium Aulia, kali ini lebih lembut dan semakin dalam kemudian turun ke leher putih mulus Aulia.

"Ahhhh" desah Aulia.

"Sudah Tuan, hentikan, aku mohon." mohon Aulia karena sudah tidak bisa melawan kekuatan Angga.

Tapi Anggara tidak memperdulikan ucapan Aulia. Anggara terus saja melancarkan aksinya.

"Aaaa." teriak Aulia saat Anggara memulai permainan. Aulia mencengkram lengan Anggara karena kesakitan.

***Dan terjadilah hal yang seharusnya memang terjadi***

"Hikss.. hikss.. " tangis Aulia.

Aulia hanya bisa pasrah dan menangis di sela pergulatan mereka.

"Aku membencimu" batin Aulia.

Anggara mengulang kembali permainan berkali-kali seolah tak pernah lelah, ia sangat menikmati aroma dan tubuh Aulia. Bahkan Anggara mengeluarkan bibit unggulnya berkali kali di tubuh Aulia. Semakin ia berusaha untuk berhenti, semakin ia menginginkan nya. Mungkin karena pengaruh obat perangsang yang sudah diminumnya atau karena sudah kecanduan dengan tubuh Aulia.

Baru kali ini Angga melakukan hubungan sejauh ini dengan seorang gadis, meskipun dia punya tunangan, namun tidak pernah melakukannya, mereka hanya melakukan sebatas ciuman di bibir saja.

Angga menghentikan aksinya setelah pengaruh obat hilang dari tubuhnya.

"Maafkan perbuatan ku, aku tidak tahu kenapa kau ikut terjebak dalam masalah ini," lirih Angga,

"Terima kasih karena kau menyelamatkan ku. Aku akan bertanggung jawab meskipun bukan ini yang aku dan kau inginkan". Ucap Angga sebelum ikut terlelap bersama Aulia,

namun Aulia tidak mendengarnya karena sudah tertidur.

Angga menarik Aulia dalam pelukannya kemudian memejamkan matanya.

Setelah pergulatan panas yang menguras tenaga, akhirnya mereka terlelap dalam selimut tanpa sehelai benang dan terbang ke alam mimpi.

.

.

Bersambung...

Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya juga ya sahabat 🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!