NovelToon NovelToon

Cinta Dalam Diamku

Episode 1

Yogyakarta, Maret Tahun Pertama

*

**

***

Hari ini adalah hari yang baik untuk memulai kuliah pagi ini. Lika kuliah disebuah universitas negeri di negaranya. Pagi ini moodnya sangat baik untuk memulai hari dan untuk berangkat kuliah pastinya.

Tring...

Sebuah pesan WhatsApp masuk di ponsel Lika.

"bareng yahh", kata seseorang disana.

"ok", balasnya singkat.

Lika langsung bergegas keluar dari kamar kostnya. Lika berjalan sekitar 2 menit dan dia sudah bertemu dengan Lia, ya dia salah satu teman kampus Lika dan juga salah satu sahabatnya. Lika memiliki tujuh orang sahabat dan dia adalah salah satunya. Seperti biasanya Lika selalu bersungut-sungut pada mereka saat bergerak sangat lamban.

"Gimana Abang itu?", Lia membuka percakapan.

"Ya gitulah hahaha...Masih dingin seperti biasanya, namanya juga es batu", katanya sambil bergurau.

Lika menyukai seseorang di kampus, ya bisa langsung ditebak dia adalah senior Lika. Lika menyukainya hampir sudah dua tahun dan masih terpendam dan entah kenapa saat ini Lika malah selalu bercerita pada teman-temannya tentang lelaki itu.

***

Flashback ke masalalu Lika mulai menyukai lelaki itu saat ospek di jurusan. Saat itu Lika sebagai panitia dan dia adalah senior yang datang untuk memeriahkan acara ospek seperti ospek pada umumnya.

Dia laki-laki yang pendiam dan sangat kaku. Kalau hanya dilihat sejenak dia itu sama sekali tidak menarik. Dari segi penampilan pun wanita pada umumnya tidak akan menyukai dia. Dia tinggi, memakai kacamata dan selalu memasang raut muka yang datar. Jujur saja Lika sebenarnya heran mengapa dia tidak pernah tersenyum atau tertawa. Apa hidupnya juga sedatar raut mukanya itu?

Saat acara ospek, kebetulan Lika adalah pengurus Hima juga dan dia ditunjuk untuk membawakan ibadah juniornya. Entah ada muzizat apa yang terjadi, tiba-tiba lelaki tersenyum dan berkata, "Yang bagus ya kotbahnya, supaya kita semua dibawa kejalan yang benar".

Ya sontak saja Lika terkejut dan heran. "Abang ini senyum dan ramah sekali", Batinnya.

Tanpa gadis itu sadari dari satu kalimat yang diucapkannya itu menjadi benih cinta dalam hati Lika.

***

"Lia, salah gak sih aku suka sama Abang itu?" Tanya Lika.

Jawabnya, "Emang kenapa? Biasanya kau selalu percaya diri kalo mau dapetin cowok, kok kali ini gak PD? Hahaha"

"Jahat banget sih Lia, malah becanda. Aku serius nanyanya nih." Jawab Lika dengan sewotnya.

"Hahaha...iya iya. Kenapa Bebi haniku?"Katanya merayu Lika.

"Aku merasa gak pantes tau sama Abang itu, dia pinter kan terus banyak prestasi lagi. Coba kau lihat aku, untuk lulus mata kuliah saja aku harus begadang tiap malam, beda banget sama dia." jawab Lika dengan nada kecewa.

"Ya ampun Lika. Ngapain harus mikir sejauh itu sih? Emang kau udah tau dia suka atau enggak samamu? Enggak kan?" hibur Lia.

Lika menjawab sambil tersenyum malu, "Belum sih hahaha... Insecure aja sama dia yang jenius banget."

Ya... Seperti panggilan Lia, nama gadis ini Lika Mey. Sebut saja Lika. Lika adalah seorang gadis desa yang sengaja merantau ke kota ini untuk melanjutkan studi.

Lika tipe periang dan ceria, namun buruknya Lika seseorang yang selalu Moody. Mungkin sahabat-sahabat Lika sudah terbiasa dan mengerti. Lika juga seseorang yang terlahir dengan empati yang bisa dibilang lebay, jadi dengan empati dan moody mungkin Lika bisa dikatakan monster bagi laki-laki.

Lika juga orang yang suka menyendiri dan tidak nyaman dikeramaian. Mungkin orang baru akan menyebut Lika orang yang sombong.

"Akhirnya nyampe, panas banget ya Tuhan. Kapan aku punya motor?"Keluh Lia sambil menghapus keringatnya.

"Tunggu kerja hahaha". Jawab Lika spontan.

"Ada bang Adi tuh Lik", kata Lia.

Adi adalah laki-laki yang disukai Lika. Laki-laki jenius yang sudah berhasil mencuri hati gadis kecil itu.

Sekian juta manusia ciptaan Tuhan

Entah mengapa hatiku malah memilihmu

~Lika Mei

Episode 2

"Astaga hancur mood aku pagi-pagi udah liat dia Li, bete" kata Lika lemas.

"Elahh...senangnya dirimu kan?" kata Lia mengejek.

"Ih...Enggak tau. Aku udah deg-degan gitu kalo papasan sama dia, mana dia kan diem-diem banget sama kita beb" jawab Lika.

Sambil membahas Adi, Lika dan Lia berjalan masuk ke ruang kuliah mereka. Dalam ruangan sudah ada 'The Genk' yang duduk berbaris rapi dan mengambilkan tempat duduk untuk Lika dan Lia.

Kalian pasti bingung apa yang dimaksudkan The Genk. The Genk adalah grup atau geng perbucinan Lika dan sahabat-sahabatnya. Ya kalian bisa tebak apa yang terjadi dalam grup ini. Dalam grup ini memiliki delapan orang anggota dan lebih parahnya, mereka semua jomblo.

Eitss... Bukan berarti mereka tidak laku ya. Mereka semua wanita-wanita strong dan Bucin. The Genk selalu mencari dan memperhatikan laki-laki tentunya, tetapi entah kenapa kisah cinta mereka terlalu rumit. Tidak ada yang berniat untuk menjalin kisah cinta dan tidak tertarik dengan pacaran.

Lika sendiri sebelumnya pernah menjalin kisah asmara dengan senior lintas jurusan dan sangat banyak kenangan yang sebenarnya sulit untuk dia dilupakan hingga saat ini. Namun sayangnya kisah cinta itu retak dan siapa yang tau kini malah terjalin hubungan yang kurang baik antara Lika dengan mantannya.

Teman-teman Lika ada yang jomblo sudah sangat lama, bahkan ada yang sejak lahir. Namun walaupun mereka Jomblo, The Genk adalah grup perbucinan. Dalam The Genk mereka selalu membahas tentang gebetan, cinta, jodoh dan bahkan orang yang mereka sudah sukai.

"Tumben kalian cepet guys hahaha..." cetus Lika mengejek teman-temannya.

"Iya dong lek, kita butuh perubahan. Hidup mahasiswa!!!" jawab Ana dengan antusias.

"Uni Widia mana?" tanya Lika.

"Paling telat bangun, kan Widia memang begitu Hahah" timpal Ria.

Mereka pun tiba-tiba senyap dan asik dengan ponsel masing-masing. Tiba-tiba Adi masuk ke ruangan dan teman-teman Lika langsung heboh mengolok-olok gadis itu.

"Lika, Lika" kata Adel.

"Jangan gitu we...Kalian kok ribut si? Nanti ketahuan!" jawab Lika dengan muka yang memerah padam.

Terkadang Lika kesal dengan teman-temannya yang sangat heboh. Mungkin ini adalah karma untuk Lika yang selalu meledek mereka didepan laki-laki yang mereka taksir. Selama ini Lika tak henti-hentinya mengerjai mereka karena Lika sudah memiliki pacar dan mereka jomblo. Lika tak menyangka Tuhan membalikkan keadaan begitu cepat. Kini teman-teman Lika selalu meledek Lika setiap hari terlebih jika Adi memiliki jadwal mata kuliah yang sama dengan mereka.

"Kenapa sih aku suka sama dia. Seandainya jika aku gak tertarik sama dia, pasti teman-temanku gak akan ledekin aku seperti ini. Aku heran dengan hatiku, bisa-bisanya gak sejalan dengan otak" batin Lika.

Hal yang tidak pernah disangka terjadi, Adi duduk disamping Adel. Dengan tatapan sinis, Lika langsung cemburu buta. Saat itu Lika merasa sangat tidak terima, namun tidak sepantasnya juga Lika cemburu atas orang yang bukan siapa-siapa di hidupnya. Namun tetap saja, hatinya tidak dapat berbohong sekarang. Pikiran Lika menjalar kemana-mana membuat moodnya yang tadinya baik menjadi ambyarr.

Adel pun berbincang-bincang dengan Adi. Adel adalah salah satu teman Lika yang sangat baik, dia selalu lurus dalam bertindak dan berfikir. Lika pastinya sudah dapat menebak apa topik yang akan dibicarakan oleh mereka saat itu.

Episode 3

Mereka pasti membicarakan tentang mata kuliah yang sedang dijalani saat ini. Memangnya apa lagi yang akan dibahas mereka selain itu.

Adel adalah sahabat Lika yang paling cerdas dan rajin belajar diantara semua anggota The Genk. Adel juga orang yang friendly dengan senior sehingga selalu membicarakan mata kuliah dengan siapapun termasuk senior dan kami. Dia selalu bertanya-tanya kepada senior juga untuk menambah ilmunya sehingga Adel bisa mencapai IPK tertinggi diantara anggota The Genk.

Mata kuliah hari ini terasa begitu lama bagi Lika, maklum saja mata kuliahnya memang mata kuliah yang sebenarnya Lika tidak sukai dan ditambah lagi karena cemburu melihat Adel berdekatan dengan Adi. Saja itu panas yang membara di hati Lika membuatnya tak betah belajar hari itu.

"Akhirnya selesai juga" keluhnya.

"Jujur aja aku gak ngerti apa-apa mata kuliah ini, entah apa yang dibahas ibu itu" timpal Lia.

"Jangankan ngerti, dosen ngomong apa aja gak tau" keluh Lika lagi.

"Aku sih cuman pengen gak ngulang, gak sanggup lagi bertemu dengan kata kuliah ini" keluh Lia.

"Guys...Bang Edo Ganteng ya" cetus Mia tiba-tiba.

"Eheeeee....Kami bahas apa kau bahas apa" cibir Ria.

"Iya kan. Padahal bang Edo kan milikku" Rosa memanyunkan bibirnya.

"Adel dong menang banyak bisa duduk sebelahan dengan sama bang Adi. Ahh... seandainya kesempatan itu tadinya milikku pasti auto semangat empat lima aku belajar hari ini" jawab Lika menyindir Adel.

"Bucinnnnnnnnnnn" seru mereka serentak.

"Iya dong. Mungkin hari ini rezekiku lagi banyak Hahah...Satu kosong ya Lik" cibir Adel meledek Lika.

"Tunggu aja, aku pasti bakal jodoh sama bang Adi" ancam Lika karena kesal dengan ledekan Adel.

"Ditunggu Lik" balas Lia.

"Udah ahh...kita karaoke kuy di kos aku. Stress nih belajarnya tadi" kata Lika mengajak mereka.

"Kuy kita ke basecamp" jawab Lia

"Hemm... Basecamp. Bayar!!" jawab Lika sewot.

"Tapi kita makan dulu lah, lapar nih" kata Ana sembari memegang perutnya yang mungkin sudah keroncongan.

"Yaudah yang punya motor beli makan, yang gak punya motor jalan" kata Lika sembari langsung pergi.

Sebenarnya dari dalam lubuk hatinya, gadis itu masih galau memikirkan Adi. Entah kapan Lika bisa melihat Adi juga mencintai Lika seperti dia mencintai lelaki itu. Setiap hari-harinya yang baik pasti berakhir dengan mood yang buruk karena memikirkan Adi.

"Kau kenapa Lik?" tanya Lia

"Pasti mikirin bang Adi, apa lagi" jawab Rosa tanpa mikir.

"Udah lah Lika, ngapain dipikirkan. Enjoy aja seperti aku dan bang Edo. Santai aja kali, jodoh gak akan kemana" kata Mia sambil memandang foto Edo.

Edo adalah senior kami juga dan Edo adalah sahabat seangkatan Adi. Sejurusan juga tahu kalau angkatan mereka gudangnya pria tampan walaupun jumlahnya tidak banyak tapi semuanya itu idola para mahasiswa baru.

"Bang Edo loh gebetanku, Mia perebut suami orang" sewot Rosa kesal.

"Ada katanya Ros, sebelum janur kuning melengkung dia adalah milik semua orang termasuk aku hahaha" jawab Mia sangat bahagia.

"Udahlah kalian bahas-bahas gebetan terus, pusing aku nih" cetus Lika kesal.

"Elah...Bilang aja galau liat Adel dekat dengan bang Adi. Dasar Lika munafik hahaha" kata Mia semakin meledek gadis itu.

Dalam lubuk hatinya yang paling dalam saat itu, Ia ingin menjambak Mia dan menangis sejadi-jadinya. Tapi disisi lain, Lika berfikir bahwa benar juga yang dikatakan Mia tentang Adi. Lelaki itu bukan siapa-siapa Lika dan sebenarnya Lika tidak perlu Cemburu.

"Jajan yuk guys. Laper nih" kata Lika mengalihkan pembicaraan agar mereka berhenti meledeknya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!