NovelToon NovelToon

Cinta Jannah

Jannah

Gadis yang bekerja sebagai OB di restorant itu sedang lembur hingga pukul 22.00 wib.

Dia bernama Raudhatul Jannah dan memiliki seorang adik bernama Fida.

Dia berjalan dengan semangat sambil membawa kantong kresek.

"Fida pasti senang aku membawakan martabak telur kesukaannya pikirnya dalam hati".

Sesampai di rumah dia melihat fida yang sedang berbaring sambil memainkan ponselnya di kamar.

"Assalam mu'alaykum ucap Jannah."

Tetapi tidak mendapat respon dari adiknya.

"Fida kenapa tak jawab salam kakak tanya jannah."

"Emangnya penting! ketus fida.Mana uangnya berikan padaku,bukankah hari ini kau gajian."

"Tapiii .. uang ini untuk kita makan sebulan dek.Kalau kau mengambil semua lalu kita makan apa ucap fida dengan kesal."

"Aku bilang mintak ya mintak bentak fida sambil merampas tas dan mengambil semuanya."

"Jangan fida!kakak mohon kembalikan uang itu beharap hati adiknya luluh."

Fida yang terbiasa hidup mewah tidak peduli dengan kakaknya.

"Itu urusanmu.Lagi pula seharusnya kau bersyukur aku tidak mengusirmu dari rumah.Kau pikir aku memaafkanmu begitu saja.Gara gara mu papah dan mamahku meninggal.Apa kau lupa semua ini salah kau!sembari menancap jari telunjuk di wajah kakaknya."

**Flash back on

"Jannah panggil mamah dan papah nya."

"Iyya mah,ada apa mamah memanggil jannah."

"Jannah mamah tahu adikmu fida tidak pernah menganggap kamu sebagai kakaknya.Mamah harap kamu bisa mengerti."

"Tidak apa apa mah.Jannah janji walaupun dia tidak menganggap jannah kakaknya Jannah akan menjaganya."

Malam itu adalah malam terakhir Jannah melihat mamah dan papahnya.Karna besok ke dua ortu nya akan berangkat ke luar negeri karna urusan pekerjaan.

"Jannah mamah titip fida ya sembari mencium kening kedua putrinya."

"Fida kamu jangan nakal ya!selama mamah dan papah tidak ada di rumah."

"Tuuu fida dengar kata mamah ketus jannah."

Fida dan Jannah menyalami ke dua orang tuanya.Entah mengapa jannah memiliki firasat bahwa ia tidak akan bertemu dengan orang tuanya lagi.Air matanya membasahi pipinya.

Kala itu Jannah masih sekolah tingkat SMA kelas 3.Sementara fida kelas 1 SMA.

Seusai kedua orang tua nya berangkat fida dan Jannah bergegas menuju ke sekolah.

"Eh kak jannah kau pakai sepeda saja,aku tak sudi satu motor dengan anak gembel sepertimu."

Jannah hanya menatap adiknya yang meninggalkannya.

Jannah mengengkol sepedanya dengan cepat.Keringat membasahi bajunya.Semua orang menatapnya dengan sinis begitu juga adik cs.

"Ehh si gembel sudah sampai ucap fida kepada kakaknya yang sudah ngos ngosan karna kelelahan."

Jannah yang terbiasa dengan sikap mereka pergi berlalu menuju ke kelasnya.

"Jannah kau dari mana saja,kau sangat bau ucap lila sambil menutup hidungnya menahan bau."

"Biasa ucap santai jannah yang sengaja mendekat dengan lila sahabatnya itu."

"iiiihhhh stop jangan mendekat atau aku akan muntah di sini ucap kesal Lila."

"Aku mau ke toilet dulu,ganti baju."

"Sana cepat pergi sebelum Pak Agus datang ".

Jannah pun segera menuju toilet sambil berlari.

Bruuuuuuughhh

"Maaf Pak!Jannah tidak sengaja."

"Apa kau tak lihat ini sudah jam berapa!ucap Pak Agus menatap jannah tajam sembari menutup hidungnya.Kau habis mulung ya!hingga tubuhmu sangat bau."

"hehehe iya pak.Mulung di situ menunjuk ke arah tong sampah yang ada di kelasnya usil Jannah.Kalau gitu jannah ke toilet ganti baju."

"10 menit.Kalau lewat 10 menit kau akan ku hukum."

"Siaap pakkk teriak jannah."

Usai mengganti baju jannah bergegas ke kelas.

"Permisi pak sembari mengetok pintu."

"Ada apa bu Tika sepertinya wajahmu tegang ucap Pak Agus."

"Aku ingin bertemu Jannah sebentar,apa boleh pak?".

"Silahkan bu.Jannah sebaiknya kau ikut bu Tika."

Jannah mengikuti langkah bu Tika dari belakang dan menyuruh Jannah duduk di taman sekolah.

"Jannah sini duduk panggil bu Tika."

"Ada apaa bu dengan raut cemas."

Bu Tika duduk menghadap Jannah.

"Jannah bu ingin mengabari berita duka untukmu.Pesawat yang di tumpagi orang tua mu hilang kontak."

Tangis Jannah pecah.Ternyata feelingnya benar.

"Tidak mungkiin bu sembari memeluk gurunya.Apa yang harus ku katakan pada fida."

"Bu merry sudah memberi tahu adikmu.Sepertinya itu mereka menuju ke sini."

"Fidaa apa kau sudah mendengar berita itu mendekat ke arah adiknya."

Fida yang tidak terima kenyataan menyalahkan kakaknya.

"Dasar kau pembawa sial.Sejak kau hadir di rumahku masalah selalu bertubi tubi menghampiri hidupku.Aku benci kau ucap kesal Fida."

"Sudah kalian jangan bertengkar.Ibu akan mengantar kalian pulang."

Sesampai di rumah Jannah kaget karna ada sosok pria asing berpakaian rapi menghampiri rumahnya.

"Maaf kalian siapa ucap Jannah!."

"Kami dari pihak Bank.Pak Herman sudah menunggak pembayaran selama tiga bulan dengan terpaksa rumah ini kami tahan sebagai jaminan.Ini bukti buktinya silahkan anda membacanya.Kami kasih waktu 24 jam untuk mengkosongkan rumah ini.Permisi ucap pria itu."

"Sudah jatuh tertimpa tangga ucap Jannah dalam hati".

"Fidaa cepetan beresin pakaianmu,kita akan pindah sekarang."

"Kau memang pembawa bencana Jannah kesal fida."

Jannah yang tak peduli ocehan adiknya bergegas pergi menuju rumah tantenya.

"Maaaaaf tante tidak bisa menampung kalian.Keadaaan ekonomi tante tidak memungkinkan.

Akhirnya Jannah merayu adiknya untuk menjual motor milik adiknya.

"Aku gak mau kak.Itu adalah harta satu satunya peninggalan orang tuaku.masa harus ku jual."

"Mau gemana lagi ucap Jannah.Kau mau kita menjadi gembel ancam Jannah.

"Baiklah tapi kau harus menggantinya**."

Polisi Ganteng

Akhirnya fida menuruti kemauan kakaknya.

"Alhamdulillah cukuplah untuk mencari rumah sewa sekalian untuk makan beberapa bulan!ucap Jannah".

"Berikan uang itu pada ku.Ingat! kau harus menggantinya.Mulai besok kau harus mencari pekerjaan.Kau pahamkan maksudku bentak Fida."

"Lalu bagaimana sekolahku tanya Jannah.Tinggal satu semester lagi."

"Itu DL ! Kau pikir saja sendiri.Sebaiknya kau lupakan saja sekolahmu.Kalau kau tak bekerja kita mau makan dari mana,Hah! aku mah ogah kerja ntar tanganku lecet".

"Ya allah tega sekali Fida kepada ku."

Flash off

"Fidaaa bangun ini sudah siang teriak Jannah".

"Brisik baweel!"

"Cepat bersiap ntar kau terlambat di marah Pak Agus tegas Jannah".

"Oh ya aku lupa hari ini uang asuransi kematian ayah kan keluar dengan begitu aku bisa bersenang senang uhuuu ucapnya pelan menuju kamar mandi".

"Fida!kakak berangkat kerja dulu.Kakak sudah buatkan sarapan."

Fida bergegas menunggu bis sekolah menjemputnya.

"Fidaaa!ke sini teriak Sisi".

"Fid,ntar pulang sekolah ke cafe yuk.Sejak kematian orang tuamu kau jarang kumpul.Ada apa denganmu?."

"Aku sudah miskin! takutnya kalian tidak mau berteman denganku lirih Fida."

"Sudah lupakan saja itu,aku tidak mempermasalahkan itu."

"Benarkahhh!Aku baru ingat,hari ini uang asuransi kematian orang tua ku keluar.Dengan begitu aku bisa bersenang senang."

"Baiklah.Sepulang sekolah kita langsung Let's go.Rasanya ini jari sudah gatal hahaha."

Bel berbunyi tanda waktu pulang sudah tiba.

"Yeaaachh akhirnya aku bisa pulang.Sisi cepetan!aku nebeng ya! ucap Fida.

"iyya!buruan naik di belakangku."

Jannah yang sibuk bekerja tiba tiba mendapat telpon bahwa adiknya sekarang di kantor polisi.

"Mir,tolong sampai ke Bu Ratna aku izin sebentar!"

"Memangnya mau ke mana? ini kan masih jam kerja sembari memegang pinggang.Apa ini ulah adikmu.Sudah ku bilang lepasin saja dia! dia juga bukan adik kandungmu.Buat apa kau peduli,dia saja tidak peduli denganmu.Kau selalu menuruti perintahnya lama kelamaan dia akan menginjak harga dirimu tegas Mira."

Jannah yang tidak peduli nasehat temannya bergegas pergi menuju ke Kantor polisi.Baginya fida adalah keluarga yang ia miliki saat ini.

"Permisi pak,apa saya bisa bertemu dengan Pak Adam".

"Pak Adam ada di ruangannya kau susul saja ke sana.Ku lihat hampir sebulan nih kau sering ke sini!apa kau ada hubungan dengannya dengan senyuman yang tidak jelas ucap petugas itu."

"Tidak pak ! aku ke sini karna motor adik ku di tilang,dan beliau menyuruhku ke sini."

"Ohhh ! jadi dua orang gadis itu adikmu.Tapi mengapa dia sangat berbeda denganmu.Heii kamu!seharusnya kamu mencontoh kakakmu dengan menunjuk jari ke arah Jannah."

"Mbak Jannah Pak Adam menyuruh anda masuk ke dalam."

Jannah masuk dengan gugup.Dia malu yang harus terus terusan ke kantor polisi karna ulah adiknya.

"Mengapa kau diam di situ.Masuklah!."

"Baik pak lirihnya."

"Sudah berulang kali saya katakan padamu untuk menasehati adikmu yang ugal ugalan dalam berkendara.Tapi! terus saja membuat ulah.Hari ini saya melihat tidak menggunakan helm.Makanya saya menilangnya."

"Saya mintak maaf polos Jannah.Saya sudah berulang kali mengingatkannya tapi dia selalu begitu.Saya mohon bebaskan motornya.Itu motor temannya Pak!saya lagi tidak punya uang untuk membayarnya dengan bola mata berkaca kaca."

"Baiklah kali ini saya maafkan.Jika besok besok terulang lagi jangan harap motor itu kembali tegas Pak Adam."

"Siap Pak!ucap fida dan Sisi.Ayoo fida kita pulang,biar aku saja yang bawa.Hari ini kau buat jantungku copot karna ulahmu ucap Sisi.Kau tidak mengucap terima kasih pada nya?".

"Buat apa!sudah kita pulang saja."

Melihat tingkah ke dua gadis itu Pak Adam menggeleng kepala.

Jannah yang terus berjalan melihat jam di tangannya pukul 12.00 wib.

"Sebaiknya aku sholat dulu sepertinya ada mushola di situ".

Usai sholat dia keluar dengan tergesa gesa karna mendapat sms dari Mira untuk segera ke restoran.

Bruuuggggh

"Maaf Pak saya tidak sengaja polos Jannah."

"Tidak apa apa Jannah.Sepertinya kau buru buru!mau ke mana?".

"Aku mau ke restoran tempatku bekerja."

"Kebetulan aku juga lapar bagaimana kalau aku mengantarmu ucap Adam"

"Tidak perlu Pak.Aku bisa naik angkot."

"Sudahlah Jannah tidak usah menolak.Lagi pula aku juga mau makan siang."

"Baiklah Pak".

Mereka berboncengan menggunakan motor besar pengeluaran terbaru.

"Ya allah mimpi apa aku semalam pikirnya dalam hati.Mana motor ini tinggi lagi!bisa bisa aku terlempar di jalan.Pak! Restoran nya di situ sebaiknya berhenti di sini saja ucap Jannah."

"Aku akan mengantarmu sampai Parkiran.Sekalian mau isi perut ucap santai Adam."

"Terima kasih Pak udah mengantarku ke sini.Mari Pak masuk,katanya tadi lapar.Aku mau ke belakang dulu."

"Cie cieee ejek Mira.Siapa tu!Jannah.Guanteng bangett,Polisi lagi.Betapa beruntungnya dirimu sambil ketawa renyah."

"Dari pada bacrit terus mendingan kau antar pesanan ini ! menunjuk meja Pak Adam."

"Malas ahh!kau saja yang antar.Itukan tamumu ketus Mira."

Di Jebak

Hubungan antara Adam dan Jañnah semakin hari semakin dekat.Bahkan hampir setiap hari Adam datang ke restoran hanya untuk makan siang dan bertemu Jannah."

Sebenarnya Jannah ada rasa hanya saja dia tak mau memberi harapan yang berlebihan.Mengingat kelas Ekonomi yang berbeda.

Begitu juga Adam berulang kali mengatakan cinta tapi Jannah selalu menolaknya.

Melihat kedekatan Jannah dan Adam semakin harmonis ternyata Fida memendam rasa iri pada kakaknya.

"Lihat saja kau!menatap tajam ke arah kakak yang sedang di antar pulang oleh Adam".

"Assalam mu'alaykum! Fidaaa kau di mana dek teriak Jannah".

"Apa?aku di sini"ucap Fida kesal.

"Wajahnya kenapa cemberut?" tanya Jannah menatap wajah adiknya.

"Mana jatah bulananku!aku butuh uang untuk bersenang senang dengan temanku."

"Bukankah uang asuransi kemarin kau yang pegang,lalu di mana uang itu" tanya Jannah.

"Udah habis"dengan wajah yang tidak bersalah.

"Astagfirullah Fida!apa kau tak kasihan denganku.Aku kerja banting tulang tapi kau malah menghamburkannya."

"Bukankah pacarmu seorang Polisi.Kenapa kau tak mintak saja dengan dia" ketus Fida.

"Aku dan Adam tidak ada hubungan apa apa kami hanya berteman."

Malam itu Jannah menelpon adiknya untuk mengatakan bahwa ia pulang agak larut malam.Bosnya meminta Jannah untuk lembur sampai jam 20.00 Wib.

Saat perjalanan pulang tiba-tiba ada sosok orang asing memeluknya dari belakang dan membius mulutnya hingga pingsan.

Jannah yang tidak sadarkan hanya pasrah dan di bawa ke suatu tempat.

Fida melakukan itu karna iri hati kepada kakaknya.Dia di butakan dengan uang hingga ia menjual harga diri kakak dengan Pria Asing.

Fida yang tadinya ragu untuk melakukannya akhirnya mampu karna di bantu oleh temannya Sisil.

"Fid,apa udah beres urusanmu" tanya sisil lewat telponan."

"Semua berjalan dengan lancar" ucap Fida sembari tertawa renyah."

Ditempat lain Pria Asing bernama Aderland sedang patah hati di tinggal kekasihnya.

"Pak komandan kenapa Lu,dari tadi ku lihat murung saja seperti ada masalah" ucap anggotanya bernama Nathan.

"Biasa!masalah cinta.Baru saja ku tinggal satu minggu dia sudah berpaling hati lirihnya."

"Tak ku sangka ! ternyata komandanku pandai jatuh cinta" canda Nathan.

"Jadi kau mau aku jadi Singa terus yang siap memakan siapa saja yang lewat!hahh.Sesekali boleh lah aku jading kucing ! meowww ucap komandannya.

Melihat acting komandannya Nathan ketawa terbahak bahak.

"Komandan, bagaimana kalau kita pergi suatu tempat di mana kita bisa bersenang senang " ucap Nathan."Kebetulan aku tahu tempat yang asyik untuk kita kunjungi."

"Kau yakiin!Masalahnya kita kan baru di sini."

Adelard adalah anggota Brimob dari Singapura yang bertugas untuk mengajari anggota brimob di indonesia cara jitu menjinak bom dengan cepat.Dia pergi ke indonesia bersama anggotanya yang bernama Nathan.

Adelard dan Nathan memiliki wajah chaines seperti oppa oppa korea.Memiliki kulit putih tubuh yang tinggi dan hidung mancung.Wanita mana yang tidak tergila gila dengannya.Namun sifat Adelard sangat setia dengan pasangan.Keduanya memiliki keyakinan beragama hindu.

Adelard yang di panggil dengan Komandan Jenderal aderland sangat tegas serta berwibawa.Semua orang menghormatinya.Di usia nya 28 dia mendapat banyak gelaran karna prestasinya.Dia sangat pintar dalam merakit dan menjinak bom dengan cepat.Dia juga bekerja sama dalam pembuatan senjata perang di negaranya.

Nathan dan Adelard yang sudah tampil cool dengan gayanya siap menuju ke club .

Tampak kupu kupu malam bertaburan di mana mana.Adelard menatap kupu kupu itu dengan sebelah mata.Dia tak pernah tertarik untuk melakukannya.

"Pak , apa kau mau minum"tanya nathan sembari menatap kupu-kupu malam itu.

"Boleh, tapi jangan banyak.Aku tak suka mabuk berat."

"Santaiii saja pak!ucap Nathan."

Wanita itu menuang minuman kedalam gelas sembari merayu rayu Adelard.

"Aku hanya butuh minuman.Aku tidak butuh wanita sebaiknya kau pergi jauh dariku"tegas adelard.

"Tapi Pak!apa kau yakin tidak mau ?" tanya gadis itu.

"Kalau aku bilang tidak ya tidak ! " tegas adelard.

"Tambah lagi!sembari menghetak kan gelas di mejanya".

"Ku rasa udah cukup Pak!"sembari mengambil gelas dan memberi nya kepada pelayan.

"Kau tahu Elina aku sangat mencintaimu!tapi kau malah menikah dengan pria lain sembari berjalan di bantu oleh Nathan."

Tiba tiba Sisil datang memandang segala arah.

"Heeei!apa kau yang memesan kamar tadi atas nama adelard sembari menawarkan diri."

"Kau yakinn!aku punya barang baru.Ini fotonya apa kau tidak tertarik ucap sisil!"menaik kan alis matanya.

Nathan mengantar adelard ke kamarnya sembari tersenyum.

"Maaf Pak,aku tahu kau tipe pria setia.Aku berharap setelah kau melakukan ini hatimu agak sedikit lega.Rasa sakit di hatimu membuat kau begitu patah hati!" .

Nathan memberi adelard minuman yang sudah ia letakkan obat perangsang dan meninggalkan nya di kamar.

Sementara adelard yang bicaranya sudah melantur ke mana mana langsung saja berbaring di kasur.Pandangan mata nya mulai tidak jelas melihat Jannah yang sudah terbaring seakan berubah menjadi sosok Elina.

Di kamar bisu itulah menjadi kesaksian atas perbuatan adelard terhadap Jannah.Gadis yang selalu menjaga kesuciannya kini menjadi wanita hina.

Air matanya terus saja mengalir tiada henti.Tubuhnya yang gemetar takut akan dosa zinah yang ia lakukan.Semua angan angan yang ia impikan hancur berantakan.

Jannah mengambil bajunya yang berantakan di segala arah.Dia menatap pria itu dengan samar samar yang ia ingat pria itu memiliki tanda di lehernya.

"Sebaiknya aku pergi, ku rasa dia bukan orang sini sembari menjijit sendalnya agar tidak ketahuan."

Sepanjang perjalanan ia memikirkan bagaimana nasipnya.

"Sepertinya hidup ku sudah hancur!bagaimana dengan Adam apa dia akan menerima ku?"air mata terus membasahi pipinya.

kreeeeek bunyi pintu..

"Dari mana saja kau!shubuh baru pulang?"

Jannah tak menjawab.Dia masuk ke kamar dan menguncinya.

"Jannah teriak Adam!"dengan motor gedenya.

Wajah jannah yang begitu pucat seharian menangis menatap dari jendela.

"Mau apa kau ke sini?"tanya jannah.

"Buka dulu pintunya,jangan buat ku khawatir."

"Sebaiknya kau pulang saja!aku lagi ingin sendiri" teriak Jannah dengan suara yang serak.

Di tempat lain adelard yang membuka mata karna terpaan cahaya dari jendela.

"Apa yang ku lakukan,selama ini aku selalu melindungi orang dari kejahatan tapi aku malah melakukannya.Di mana wanita itu" ucap Adelard dalam hati."

Dia melihat serpihan darah di tempat tidur membuatnya semakin menyesal.

Rambutnya yang acak acakan keluar dari kamar.Terlihat Nathan sedang menunggunya di luar.

"Bagaimana dengan malam mu Pak?"menatap mukanya yang ketakutan.

"Kau bilang malamku bentaknya.Apa kau tidak sadar aku sudah menghancurkan hidup seseorang.Gadis yang tadi malam ku tiduri dia mengenakan hijab dan masih suci.Kalau dia wanita malam dia pasti menungguku untuk meminta upahnya.Ini dia pergi begitu saja.Aku kecewa pada mu Nathan!"berlalu pergi meninggal Nathan yang kebingungan.

"Maaf kan aku Pak.Aku benar benar tidak tahu,aku juga sudah memberi uang kepada pelayan itu."

"Kau begitu bodoh!"menancap jari telunjuk di jidatnya.Sudahlah ...tidak usah di bahas lagi biar aku saja yang memikirkannya.Sebaiknya kita kembali ke markas."

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!