NovelToon NovelToon

CINTA DALAM LUKA

Cinta Dalam Luka (BAB 1)

Tap...tap...tap...

Asisten Li melangkah di koridor lantai teratas di perusahaan Stars Group dengan wajah yang sangat sedih, di tangannya terdapat sebuah map yang harus di serahkannya kepada nona muda Velicia dengan perasaan yang penuh dengan kesedihan. Wajahnya pun telah basah oleh air mata saat mengetahui kenyataan pahit yang kini ada di genggamannya.

Asisten Li mengetuk ruangan CEO perusahaan Stars Group.

Tok...tok...tok...( Asisten Li mengetuk pintu)

“ Masuk...!!!” Teriak nona muda Velicia dari dalam ruangannya.

Ceklek...

Asisten Li memegang tuas pintu lalu mendorong pintu dan membukanya lalu di masuk ke dalam ruangan bosnya. Tanpa banyak bicara Asisten Li menyodorkan sebuah Map hasil pemeriksaan kesehatan nona muda yang baru saja di dapatnya dari dokter, pemeriksaan yang di lakukan nona muda beberapa hari yang lalu.

Melihat wajah asisten pribadinya yang terlihat bersedih, nona muda Velicia menaikkan alisnya penuh rasa penasaran, lalu dia mengambil map yang di sodorkan oleh asisten pribadinya itu.

Velicia terdiam, dia sangat terpukul saat membaca hasil pemeriksaan tersebut. Tanpa di sadarinya buliran bening telah membasahi pipi sang CEO muda. Di dalam map tersebut terlihat hasil pemeriksaan bahwa sang CEO muda tengah mengidap penyakit kanker serviks Stadium 3.

Dengan tangan yang bergetar Velicia mengambil ponselnya lalu menghubungi sang dokter yang telah memeriksanya.

Tuuuuttt...tuuutt...( suara panggilan telpon)

“ Hallo...” Ujar dokter saat mengangkat panggilan dari nona Muda Velicia.

“ Hallo dokter...” Lirih nona muda Velicia pelan dengan suara tercekat.

Dokter yang mendengar suara nona Muda Velicia langsung berkata

“Nyonya Setyawan...rahim Anda tidak di bersihkan dengan baik saat keguguran yang anda alami 2 tahun lalu, di tambah lagi dengan infeksi yang terjadi setelah operasinya menyebabkan kanker rahim berubah jadi -” Jelas sang dokter pada nona muda.

“Lalu berapa lama lagi saya bisa bertahan hidup dok?” Tanya Velicia menyela perkataan sang dokter dengan linangan air mata yang tumpah begitu saja dari pelupuk matanya.

“Sel-sel kanker sudah menyebar di dalam rahim anda, anda bisa bertahan paling lama sekitar 3 bulan.” Jawab Dokter ikut sedih dengan apa yang telah menimpa nona muda Arista.

Velicia terdiam dan terpaku, dia tak lagi mendengarkan Apa yang dikatakan Dokter selanjutnya. Dia tak percaya dengan kenyataan yang kini tengah di hadapinya.

Dia pun menjatuhkan ponselnya ke lantai dan terduduk lemas di atas kursi kebesarannya, dalam benaknya kini hanya terlintas kata 3 bulan. Sisa waktu nona muda untuk bertahan hidup hanya tiga bulan lagi.

Pada malam hari di kediaman Setyawan.

Di ruang makan telah duduk sepasang suami istri hendak menyantap makan malam bersama, Velicia duduk tepat di samping sang suami, setelah mengambil makanannya, dia hanya mengaduk-aduk makanan tersebut.

Velicia tak bernafsu saat menyantap makan malamnya, dia masih teringat pada hasil pemeriksaan yang telah di ketahuinya hal itu membuat dia benar-benar tak memiliki semangat lagi untuk hidup. Arnold menatap istrinya sekilas namun dia tak menghiraukan luka yang tengah di jalani istrinya.

Setelah menghabiskan makan malamnya, Arnold berdiri dan meninggalkan ruang makan tanpa mengacuhkan istrinya, dia langsung masuk ke dalam kamar, melihat suaminya telah meninggalkan ruang makan Velicia pun menghentikan kegiatan makannya lalu beranjak meninggkalkan ruang makan dan melangkah menuju kamarnya mengikuti suaminya.

Saat Velicia baru saja masuk ke dalam kamar, Arnold langsung menarik Velicia hingga istrinya terjatuh ke atas ranjang.

Velicia meringis menahan rasa sakit karena perbuatan suaminya. Tanpa menunggu reaksi dari Velicia, Arnold langsung membuka kasar pakaian istrinya.

Dia memaksa istrinya untuk melayaninya sebagai pelampiasan na***nya

Arnold saat ini sangat membutuhkan tempat pelampiasan ha***tnya sebagai seorang pria.

Velicia sebagai istri terpaksa me****ni sang suami, dia hanya dapat menahan rasa sakit yang kini menjalar di tubuhnya, dia menggigit bibir bawahnya agar rasa sakit yang di rasakannya dapat berkurang.

Setelah dia sampai pada pu***knya, Arnold turun dari kasur, dia pun meninggalkan sang istri dengan rasa sakit yang masih di rasakannya. Arnold tidak peduli dengan apa yang kini di rasakan istrinya.

Dia melangkah menuju bathroom untuk membersihkan tubuhnya yang berkeringat setelah aksi yang di lakukannya. Dia tak peduli dengan rasa sakit yang di derita istrinya.

Velicia memegangi perutnya yang kini rasa nyeri telah menyelimutinya, dia menahan rasa yang tidak nyaman pada tubuhnya, dalam rasa nyeri yang menggigit dia pun juga merasa sedih.

Luka yang teramat dalam di rasakannya semenjak dia menginjak umur empat belas tahun, Velicia yang baru saja beranjak remaja harus kehilangan kedua orang tuanya, Kedua orang tua Velicia meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat saat mereka kembali dari luar negeri. Ayah Velicia meminta istrinya untuk ikut dalam perjalanan bisnis kali ini, dan saat itu Velicia terpaksa tinggal bersama para pelayan yang ada di Villa keluarga Arista. itulah terakhir kalinya Velicia hidup bersama kedua orang tuanya.

Semenjak kedua orang tua Velicia meninggal semua bisnis keluarga Arista langsung di ambil alih oleh dirinya walaupun saat itu umurnya masih terbilang remaja, dengan bantuan orang-orang kepercayaan perusahaan keluarga Arista, Velicia sanggup mengembangkan bisnis keluarganya.

Dan kini dia pun tersiksa dengan pernikahan yang telah di jalaninya selama 3 tahun bersama Arnold, Velicia menikah dengan Arnold atas dasar sebuah kesepakatan yang terjadi di antara keluarga Arista dan keluarga Setyawan.

Arnold terpaksa menikahi nona muda Arista untuk menyelamatkan perusahaan keluarga Setyawan yang berada di ambang kebangkrutan. Pada saat itu tuan besar Setyawan datang memohon bantuan kepada perusahaan milik keluarga Arista. Tuan besar Setyawan memberikan beberapa tawaran kepada nona muda Arista agar permohonannya dapat di kabulkan oleh nona muda Arista.

Di saat itu nona muda Velicia meminta syarat Arnold mau menikah dengannya karena Arnold merupakan pria yang di cintainya semenjak kecil.

Arnold tak dapat lagi menolak permintaan tuan besar Setyawan, karena hanya dengan jalan ini perusahaan keluarga Setyawan terselamatkan dari krisis yang melanda. Dia pun terpaksa menerima pernikahan ini walau di hatinya dia tidak mencintai nona muda Velicia.

Arnold memperlakukan Velicia dengan sangat dingin, walaupun mereka tetap saling berhubungan intim namun semua itu mereka lakukan dengan tanpa adanya rasa di antara mereka, setahun pernikahan Velicia pun hamil namun Arnold yang sama sekali tidak mencintai Velicia, berusaha untuk menggugurkan kandungan yang tumbuh di dalam rahim istrinya.

Setelah Arnold selesai membersihkan tubuhnya, dia pun keluar dari bathroom lalu mengenakan pakaiannya, dia pun keluar dari kamar meninggalkan istrinya yang masih terpaku.

Velicia yang masih berada di bawah selimut dalam keadaan masih tanpa sehelai benang pun yang melekat di tubuhnya mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas di samping tempat tidur.

Dia menghubungi sang suami yang kini telah berada di dalam mobil hendak pergi keluar.

“ Hallo...!! “ Seru Arnold yang berusaha menyalakan mobilnya di depan mansion.

“Arnold, mari buat kesepakatan.” Ujar Velicia yang menatap lurus ke lantai memikirkan takdir yang akan di jalaninya.

Bersambung...

NOVEL INI SEDANG ON GOING, UPDATE SETIAP HARI!!!

.

.

.

.

.

Terima kasih Readers yang udah baca karya owner...🙏🙏🙏

Jangan lupa dukung terus karya Owner dengan meninggalkan jejak...

\=> Like

\=> koment

\=> Hadiah

\=> Vote...

Terima kasih atas dukungannya...🙏🙏🙏

Cinta Dalam Luka ( BAB 2)

Arnold menautkan alisnya heran mendengar ucapan istrinya, dia berusaha mencerna apa yang di maksud oleh istrinya itu.

“ Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Arnold penasaran.

Velicia pun menjelaskan kesepakatan yang di inginkannya pada sang suami.

Arnold hanya diam tak menggubris kata-kata Velicia, yang membuat Velicia merasa sangat kecewa dengan sikap sang suami.

“ Arrrghhhh....” Pekik Velicia meluapkan rasa lukanya. Dia melempar ponselnya ke atas kasur.

Velicia pun menghabiskan malam panjangnya meringkuk meratapi kesedihan yang melanda hatinya. Hanya malam yang sunyi menjadi saksi rintihan kesedihannya.

Jam 4.00 pagi...

Alarm ponsel Velicia berdering yang membuat Velicia terbangun dari tidurnya, dengan berat dia melangkah menuju bathroom untuk membersihkan tubuhnya.

Menyegarkan dirinya dari keterpurukan dan luka yang mendalam, walaupun hatinya terluka dan bersedih dia harus tetap berangkat ke kantor untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang CEO.

Setelah selesai mandi, dia keluar dari bathroom lalu mengenakan pakaian kerjanya, Velicia pun duduk di meja riasnya menatap kasihan pada pantulan dirinya yang ada di hadapannya. Dia memoles sedikit make up di wajahnya, Setelah penampilannya rapu dia pun keluar dari kamar menuju ruang makan untuk sarapan.

Setelah sarapan Velicia langsung berangkat menuju perusahaan.

Di depan mansion keluarga Arista, asisten Li telah berdiri di samping mobil menunggu nona muda untuk berangkat ke kantor.

Melihat Velicia keluar dari mansion, asisten Li langsung membukakan pintu mobil untuk atasannya.

Setelah nona muda Velicia masuk, asisten Li pun masuk mobil lalu melajukan mobilnya, sebelum itu Asisten Li memberikan beberapa dokumen pada nona muda Velicia.

Di perjalanan Velicia membuka beberapa dokumen yang di berikan oleh asisten Li sebelum dia melajukan mobilnya, saat Velicia asyik membuka dokumen menyelesaikan beberapa urusan pekerjaannya.

Drrt...drrrt...

Ponsel nona muda Velicia berdering. Velicia menghentikan kegiatannya lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.

Dia membuka ponselnya, tertera di sana nama tuan besar Setyawan yang sedang memanggil. Velicia pun menekan tombol terima.

“ Hallo...” ucap Velicia dingin.

“ Veli...Viona Gaulana akan kembali ke kota Ternate...”ujar tuan Besar Setyawan memberikan informasi kedatangan kekasih yang sangat di cintai oleh suaminya Arnold.

“ lalu??” ujar Velicia mengernyitkan dahinya.

“ berhati-hatilah kau harus menjaga suamimu...berikanlah perhatian khusus pada Arnold agar dia tak kembali ke pelukkan Viona...” Tuan Besar Setyawan memberikan peringatan kepada menantunya untuk menjaga suaminya.

“ Aku ingin bercerai...” ujar Velicia sukses membuat tuan besar Setyawan kaget lalu melontarkan pertanyaan yang selama ini telah terpendam di hatinya semenjak 3 tahun yang lalu.

“ jika kau ingin bercerai? Mengapa dulu kau memilih keluarga Setyawan? Apa sebenarnya yang kau inginkan dari keluarga Setyawan...”Tanya tuan besar Setyawan yang sejak dulu ingin mengetahui alasan Velicia memilih keluarganya.

“ Ha...ha...ha...” Tawa Velicia pecah.

“huhft...sejak awal kalian hanya menginginkan keluarga Arista...” Ujar Velicia sinis.

“ sedangkan aku hanya menginginkan Arnold seorang....”Tambah Velicia.

Tuan besar Setyawan hanya bisa diam mendengar ucapan dari Velicia. Dia pun menutup panggilan telponnya. Dia pun memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu kembali fokus pada dokumen yang ada di hadapannya.

Velicia menanda tangani surat perjanjian pengalihan saham yang telah di siapkan oleh asisten Li atas permintaannya kemarin malam.

Semenjak mereka menikah hingga beberapa tahun terakhir Arnold mengembangkan bisnis keluarga Setyawan dengan bantuan keluarga Arista, sehingga suatu saat nanti jika Velicia tutup usia maka Arnold adalah satu-satunya orang yang bisa di andalkannya untuk melanjutkan bisnis keluarga Arista.

Selain menanda tangani surat pengalihan saham, Velicia juga membuat sebuah surat wasiat, yang berisi hanya satu kalimat.

“Arnold, kuharap segala yang kamu mau di kehidupan ini tercapai....”

Tanpa di sadarinya kini mobilnya telah berada di depan lobi perusahaan Stars, Velicia turun dari mobil yang di ikuti oleh Asisten Li dari belakang. Velicia menggenggam kedua dokumen itu, lalu dia pun melangkah menuju ruangannya.

Saat Velicia telah berada di ruangannya, dia pun mengambil ponselnya lalu menghubungi pengacara keluarga Arista, meminta sang pengacara untuk datang menemuinya di kantornya.

Selang tak berapa lama....

Tok...tok...tok...( seseorag mengetuk pintu ruangannya)

“ Masuk...”Teriak Velicia dari dalam ruangannya

Ceklek...(pintu terbuka)

Seorang pria paruh baya yang berpenampilan rapi dari penampilannya dapat di perkirakan pria itu seumuran dengan papa Velicia (jika masih hidup) masuk ke dalam ruangan Velicia.

“ Selamat pagi nona muda....” Sapa sang pria sambil menjabat tangan Velicia

“ Pagi pak Antoni...” Balas Velicia dengan senyuman manis terpancar dari wajahnya.

“Silahkan duduk...” Ucap Velicia sambil menunjuk ke arah sofa mempersilahkan tamunya untuk duduk di sofa yang ada di ruangan CEO tersebut.

Pria yang bernama Antoni itu pun duduk di ikuti oleh Velicia yang duduk tepat di hadapan sang pengacara, Lalu Velicia pun menyodorkan kedua dokumen yang telah di tanda tanganinya tadi.

“ Aku berharap...” Ucap Velicia terpotong menghela nafas.

“ Aku berharap Arnold mau memainkan piano di depan makamku dengan judul lagu Sleep in the Deep Sea setelah aku meninggal nanti...” Ujar Velicia penuh harap, manik indahnya sendu menyimpan kesedihan yang kini buliran bening telah menggenang di pelupuk matanya.

Lagu Sleep in the Sea adalah lagu yang selalu di mainkan ibu Velicia setiap malam di saat sang ibunda masih hidup, setelah ibu Velicia meninggal, dia pernah mendengarkan seseorang memainkan piano dengan judul lagu yang sama di kelas sebelah saat Velicia masih berumur empat belas tahun. Velicia mengetahui bahwa pemain piano tersebut adalah Arnold.

Hal inilah yang membuat Velicia jatuh cinta pada Arnold, inilah awal mula kisah cinta Velicia yang menjadi kenangan terindah dalam hidupnya.

Sang Pengacara pun menerima dokumen yang diberikan oleh Velicia lalu dia menyimpannya ke dalam tas yang di bawanya. Setelah itu Si pengacara pun berdiri melangkah keluar dari ruangan CEO meninggalkan Velicia yang berdiri melepas kepergiannya.

Setelah pengacara pergi, Velicia pun mengambil ponselnya lalu men-dial nomor ponsel suaminya. Tiga tahun pernikahan mereka, Velicia baru dua kali menelpon suaminya itu. Yang pertama tadi malam dan ini adalah yang kedua kalinya.

“ Hallo...” ucap Velicia saat Arnold mengangkat panggilan dari Velicia.

“ Ada apa lagi kau menghubungiku?” Tanya Arnold datar.

Mendengar ucapan Arnold, hati Velicia semakin sedih. Dia berusaha menenangkan hati nya yang telah bergemuruh.

“ Aku tahu Viona akan kembali...maka malam ini kau harus pulang ke mansion...” ujar Velicia tegas mengancam, lalu dia pun memutuskan panggilan itu.

Velicia menggenggam dadanya yang terasa semakin sesak. Dia terduduk lemas, buliran bening kembali membasahi pipi manisnya.

Bersambung...

.

.

.

.

.

Terima kasih Readers yang udah baca karya owner...🙏🙏🙏

Jangan lupa dukung terus karya Owner dengan meninggalkan jejak...

\=> Like

\=> koment

\=> Hadiah

\=> Vote...

Terima kasih atas dukungannya...🙏🙏🙏

Cinta Dalam Luka (BAB 3)

Setelah menata kembali perasaannya, Velicia megusap wajahnya yang sempat basah oleh air mata.

Dia melangkah menuju bathroom yang ada di ruangannya lalu Velicia melangkah ke luar dari ruangannya. Dia turun ke lantai dasar perusahaannya keluar melangkah menuju sebuah Cafe yang terdapat di depan perusahaannya. Velicia sengaja berjalan kaki menuju Cafe sekedar untuk menghilangkan kesedihannya.

Saat Velicia baru saja menyeberangi jalan, tak sengaja Velicia melihat seorang wanita yang sangat di kenalnya. Wanita yang berparas cantik dengan gaun yang memamerkan kaki jenjang mulus miliknya tengah melangkah dengan anggunnya membuat mata para lelaki akan terpaku memandangi makhluk indah ciptaan Tuhan ini yang baru saja keluar dari sebuah mall.

Di tangannya terdapat beberapa tas kertas berisi barang-barang belanjaannya

Awalnya Velicia berusaha untuk tidak menghiraukan wanita itu memilih untuk menghindarinya, namun Viona yang melihat keberadaan Velicia malah berinisiatif untuk menghampiri wanita yang berstatus istri dari kekasihnya Arnold.

“ maaf nona...” sapa Viona sok akrab dengan angkuhnya.

“ ya...” gumam Velicia datar.

“ bukankah anda nyonya Setyawan?” tanya Viona sinis.

“ mhm...iya memangnya kenapa?” jawab Velicia datar penuh penekanan.

“ Nyonya Setyawan seorang istri tuan muda Setyawan yang sama sekali tak pernah di cintai oleh suaminya...” ujar Viona

melontarkan kata-kata pedas yang menyakiti hati Velicia.

“ Apa maksudmu?” rasanya Velicia tak terima dengan ocehan Viona.

“ Cih...kau itu dapat menjadi nyonya Setyawan hanya karena posisimu sebagai CEO di perusahaan milik keluarga Arista...dan Arnold sama sekali tak pernah mencintaimu...dan tak kan pernah mencitaimu...!!” cecar Viona penuh kebencian.

“ tuan muda Arnold hanya mencintai diriku seorang...dia tak pernah menggantikan diriku dengan siapa pun itu termasuk dirimu!!” caci Viona meruncingkan telunjuknya tepat di wajah Velicia.

“ Jaga mulut anda nona...Anda hanya lah seorang wanita malang yang tak mampu memiliki Arnold seutuhnya...” balas Velicia tak mau kalah.

“ Aku punya segalanya sehingga aku bisa mendapatkan apa pun yang aku inginkan termasuk Arnold...” ujar Velicia penuh penekanan membuat hati Viona memanas.

Viona tak tahan mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut Velicia, air matanya pun menggenang di pelupuk matanya yang kini telah berganti menjadi deraian air mata yang membasahi pipinya.

Sesaat kemudian Arnold pun keluar dari sebuah toko, dia menghampiri kedua wanita yang beradu mulut itu, dia berdiri di depan Viona untuk melindungi sang kekasih yang sangat di cintainya.

Arnold menatap tajam pada wanita yang berstatus sebagai istrinya itu dengan tatapan membunuh, menusuk ke ulu hati sang istri.

“ Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Arnold dingin pada Velicia.

“ Memangnya kenapa???” Jawab Velicia dengan sebuah pertanyaan juga.

“ Sedangkan kau...apa yang kau lakukan di sini...? “ Tanya Velicia menyindir.

“ oh...kau sedang berkencan ya dengan kekasih lamamu di belakangku...?” Sindir Velicia mengejek suaminya yang tak tahu malu atas kesalahannya itu.

Seketika wajah Viona berubah pucat medengar ucapan Velicia, dia pun maju lalu memegangi lengan Velicia.

“ Nona Veli...tolong anda jangan salah paham...” Ujar Viona memasang wajah memohon

Velicia yang muak melihat Viona, menghempaskan tangan Viona yang memegang tangannya, hingga Viona hampir terjatuh beruntung Arnold lebih cepat menopang tubuh kekasihnya yang hampir saja tersungkur namun membuat Velicia terjatuh ke lantai yang membuat pergelangan tangan Velicia terluka dan berdarah.

Arnold tak peduli melihat Velicia terjatuh, dia hanya peduli pada kekasihnya Viona, Velicia yang malang pun menertawakan nasibnya yang tak di acuhkan oleh sang suami.

Namun Velicia masih tetap membuka suaranya memhon belas kaihan sang suami.

“ Arnold...aku terluka...” Rintih velicia memelas

Arnold mengernyitkan dahinya heran melihat istrinya yang terlihat lemah, padahal selama ini dia mengenali istrinya adalah seorang wanita yang tangguh tak pernah lemah di hadapan siapa pun.

Spontan Viona menyunggingkan senyuman kemenangan di wajahnya melihat nasib malang rivalnya.

*****

Setelah makan malam, Velicia langsung masuk ke dalam kamarnya, di dalam kamar dia melangkah mendekati sebuah meja kerja yang terdapat di kamarnya, dia membuka laci meja kerjanya mengeluarkan sebuah surat perceraiannya dengan Arnold.

Dia menatap kosong pada surat perceraian itu, tak berapa lama dia pun mengambil pulpen lalu membubuhkan tanda tangannya di surat perceraian itu dan dia pun kembali memasukkan surat tersebut ke dalam laci.

Setelah itu Velicia pun mengganti pakaiannya dengan gaun dan memoles paras cantiknya dengan sedikit sentuhan make up yang membuat dirinya terlihat cantik dan Anggun. Dia pun keluar dari kamar lalu melangkah menuju ruang tamu duduk di sofa menunggu kedatangan sang suami.

Satu jam...dua jam...Arnold belum juga datang. Velicia masih setia menunggu kedatangan sang suami, hingga akhirnya dia pun tertidur di sofa lelah menunggu suami yang tak kunjung datang.

Pada jam 3.00 pagi, terdengar pintu di ketuk, Velicia terbangun dari tidurnya lalu membukakan pintu untuk sang suami yang baru saja pulang. Velicia menyambut kedatangan suaminya, tercium dari tubuh sang suami aroma tubuh Viona yang tadi siang tidak mencium aroma itu dari tubuh suaminya.

“ Kau sudah pulang...” Ujar Velicia menyandarkan kepalanya di lengan kekar sang suami.

“ aku menunggumu sejak kemarin hingga aku belum mengisi perutku sedikit pun...” Ujar Velicia dengan manja.

Arnold menghentikan langkahnya, dia menatap dalam pada Velicia. Dia merasa ada yang aneh pada diri Velicia sejak kemarin. Dia pun meraih tangan Velicia lalu menggenggam tangan sang istri.

“ Veli...ada apa denganmu...? aku merasa ada yang aneh pada dirimu sejak kemarin...” Tanya Arnold pada istrinya dengan penuh rasa penasaran.

Bersambung...

.

.

.

.

.

Terima kasih Readers yang udah baca karya owner...🙏🙏🙏

Jangan lupa dukung terus karya Owner dengan meninggalkan jejak...

\=> Like

\=> koment

\=> Hadiah

\=> Vote...

Terima kasih atas dukungannya...🙏🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!