NovelToon NovelToon

Putri Bulan

Chapter 1

Hari yang cerah, suara kicauan burung bersahut-sahutan. Bunga-bunga bermekaran menambah indahnya hari. Dua orang yang saling menyukai duduk berhadapan di taman kota. Keduanya saling menatap satu sama lain.

“Umh.. Ichigo, aku menyukaimu. Maukah kau jadi pacarku?” ucap Key lembut.

Key, sahabat Ichigo dari kecil. Ichigo sudah menyukainya sejak SMP, akhirnya Key menyatakan cintanya pada Ichigo. Apakah ini mimpi? Wajah mereka berdua merona, mengalahkan hangatnya jingga di sore hari. Ketika mata mereka saling bertemu pandang, jarak di antara mereka kini semakin dekat hingga Ichigo dapat merasakan hangatnya nafas Key.

KRIIIIINGGG…!!!

“Ugh.. jam berapa sekarang? Ahh.. tidaaakk..!!! Aku terlambat..!!”

Ichigo segera melompat dari kasur dan bersiap berangkat ke kampus setelah melihat angka sembilan di jam wekernya. Matahari sudah tinggi, Ichigo mengganti piyama dengan setelan atasan blus berwarna biru dengan aksen bunga berwarna kuning berukuran sedang di bagian pinggangnya dan celana panjang selutut, rambut merah mudanya hanya diikat ekor kuda lalu menyambar tas sandangnya  yang berada di atas meja belajar. Ichigo bergegas menuju pintu keluar dan nyaris salah memakai sepatu. Kali ini bisa dipastikan dia akan celaka karena pagi ini dosen yang mengajar terkenal kejam, ia tak pandang bulu saat menghukum mahasiswa yang melanggar aturan.

Ichigo yang begitu terburu-buru hendak mengambil jalan pintas lewat gang belakang kampus agar bisa sampai lebih cepat. Walaupun gang itu terkenal angker dan tak ada yang berani melewatinya, tapi Ichigo tak punya pilihan lain kecuali ia ingin berurusan dengan dosen kejam itu.

Saat mulai memasuki gang sepi dan gelap tersebut, Ichigo merasakan hawa dingin dan semakin ia berjalan lebih jauh lama kelamaan hawanya semakin dingin.Tapi anehnya Ichigo tak merasa takut sama sekali, bahkan ia semakin penasaran dan malah melupakan kuliahnya.

Setelah berjalan cukup jauh ia mengira telah sampai di ujung gang, tapi saat ia melihat cahaya, kakinya tak bisa berhenti berlari hingga ia merasa kakinya tak menginjak apapun.

“Aaaahhh..!!! Aku akan jatuh. Siapapun tolong aku!” Ichigo tiba-tiba jatuh dari langit dan berteriak meminta tolong.

Whuush..!!!

Segerombolan kupu-kupu mengelilingi dan menurunkan Ichigo ke tanah dengan selamat. Ichigo terpukau dengan kupu-kupu itu, warna dan bentuk yang beragam terlihat sangat indah. Karena keindahannya, Ichigo terlena dan ikut menari dengan gerombolan kupu-kupu itu dan berputar-putar.

Ichigo tertawa sambil menari kesana dan kemari, tak sadar ia tersandung akar pohon saat berputar dan kehilangan kendali. Tiba-tiba seseorang memeluk pinggangnya dan menarik tubuh Ichigo lalu mendekapkan ke dalam pelukannya. Pandangan mata mereka bertemu, mata mereka sama-sama menunjukkan keterkejutan. Tapi dengan makna yang berbeda.

Ichigo terpana dengan ketampanan wajah lelaki di depannya namun di saat yang sama juga merasakan bahwa lelaki itu terasa familiar di ingatannya. Sementara wajah lelaki itu malah terlihat berseri.

Brukk..!!

Tas Ichigo jatuh di atas kepala Ichigo dan membuyarkan lamunan keduanya. Lelaki itu melepaskan dekapannya dan melangkah mundur, perlahan gerombolan kupu-kupu mulai mendekati dan mengerumuninya.

“Ahh.. Kupu-kupu itu peliharaanmu?” tanya Ichigo sambil menunjuk ke arah kupu-kupu yang hinggap di bahu lelaki itu.

“Ya, mereka milikku. Siapa kau? Pakaianmu terlihat aneh. Dari mana asalmu Nona?” tanya lelaki itu.

“Umh.. Namaku Mizu Ichigo, aku dari Tokyo. Lalu kau siapa?”

“Aku Youri. Tokyo itu dimana? Dan bagaimana kau bisa jatuh dari langit? Apa kau baik-baik saja?” Youri masih merasa aneh dengan Ichigo, dadanya terasa sedikit sesak saat melihat dan mendengar suara Ichigo.

Chapter 2

"Umh.. Aku bingung bagaimana menjelaskannya padamu. Tapi syukurlah aku baik-baik saja” ucap Ichigo dengan senyum manisnya.

Tiba-tiba wajah Youri memerah dan dadanya terasa semakin sesak namun hangat, ia merasa telah menemukan kembali sesuatu yang telah lama hilang. Sejenak Youri terdiam seolah terpana melihat senyuman yang ada di wajah Ichigo, begitu manis dan hangat. Dengan rambut merah muda yang panjang melewati bahunya, gadis itu benar-benar mengingatkan Youri akan sesuatu yang penting.

“Ahh.. Tapi ini dimana?” tanya Ichigo tiba-tiba dan membuyarkan lamunan Youri.

“Ini taman belakang rumahku. Syukurlah kalau kau baik-baik saja, ayo ke rumahku” ajak Youri sembari berjalan menuju ke arah rumahnya.

Syuuutt..!! Plakk..!!!

“Aww.. Hei.. mengapa kau memukulku? Ini penghinaan terhadap raja siluman rubah!” teriak seseorang dibalik pohon.

“Apa kau pantas menyebut dirimu raja setelah menguping pembicaraan pemilik rumah yang kau susupi?” ucap Youri sinis sambil berlalu.

 

“Hei.. Bagaimanapun juga kita ini sudah lama saling kenal, sudah hampir genap seribu tahun dan kau masih saja dingin terhadapku. Ehh.. Kau..”

Lelaki itu hendak menyusul langkah Youri tapi ia menghentikan ucapannya saat melihat Ichigo dengan pakaian anehnya.

"Kau.. manusia?" tanya Rikuo keheranan. Tak hanya merasa Ichigo manusia, tapi ada hal lain yang rasanya tak asing.

"Memangnya kau bukan? tapi tak ada yang aneh dengan... mu.." Ichigo melihat Rikuo dari atas ke bawah dengan mimik lucu dan tiba-tiba matanya melotot seketika saat melihat sesuatu di belakang Rikuo.

Rikuo dan Youri saling melirik melihat Ichigo yang melongo kebingungan, Rikuo kemudian iseng dan menggerakkan ekornya. Tiba-tiba Ichigo melompat menjauh sambil berteriak tergagap.

"Aahhh... Kau... Dibelakangmu... Ekor...!!!" teriak Ichigo. Youri merasa kesal dengan tingkah iseng Rikuo yang tertawa melihat Ichigo pingsan dan memukul kepalanya dari belakang.

"Kau ini kenapa selalu memukulku? Apa salahku? Aku hanya bercanda" ucap Rikuo melas sambil memegangi kepalanya.

Youri mendekati Ichigo dan menggendongnya ke dalam rumah. Saat melewati kolam teratai, Youri mencium aroma harum yang tak asing baginya keluar dari tubuh Ichigo dan mengarah ke kolam teratai. Teratai yang sudah ratusan tahun tidak pernah mekar itupun tiba-tiba tumbuh subur dan bermekaran, selama ratusan tahun kuncup bunga teratai itu selalu kering dan rusak semenjak kepergiannya. Tak pernah ada kuncup bunga yang mekar.

Diantara teratai-teratai itu, terkadang muncul teratai dengan kelopaknya yang memiliki tujuh warna dan paling lama mekar dari teratai yang lainnya. Teratai istimewa itu adalah bahan utama untuk membuat obat yang biasanya digunakan oleh wanita itu khusus untuk Youri, teratai itu hanya akan ada setiap seratus tahun sekali. Itupun tidak dapat dipastikan kapan akan muncul dan mekar.

Namun sejak kepergian wanita itu,teratai tujuh warna hanya tumbuh hingga kuncupnya siap mekar, tak lama kemudian kuncup itu akan layu lalu mengering tanpa sebab. Anehnya, kuncup bunga teratai tujuh warna kali ini masih baru tumbuh dan tak ada tanda-tanda akan mekar tapi sudah mengeluarkan aroma.

Tak hanya kolam teratai yang bereaksi, tapi pohon Sakaki tua juga mengeluarkan aroma wangi dan tampak berbunga lebat hingga berguguran. Angin bertiup lembut dan hangat menerbangkan kelopak bunga Sakaki dan berputar disekeliling mereka. Aroma wangi teratai berpadu dengan aroma bunga Sakaki semakin membuat kenangan lama yang tak bisa mereka lupakan semakin lekat, terutama Youri. Ia terpaku dan menatap ke depan dengan pandangan haru seolah melihat sesuatu di depannya. Tanpa terasa, airmata membasahi pipinya.

Chapter 3

-Beberapa saat kemudian di rumah Youri-

Di sebuah ruangan yang cukup luas Rikuo duduk tepat di depan Youri, tak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Rikuo menatap Youri yang sedang melamun. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki berlari mendekati mereka.

 

"Yang Mulia, ada yang aneh dengan Nona itu!" teriak Kichiro dengan wajah panik. Youri dan Rikuo bergegas lari menuju tempat Ichigo diikuti Kichiro.

Saat tiba di tempat Ichigo, mereka melihat tubuh Ichigo bercahaya dan muncul sesosok wanita. Tsukiko, wanita yang menghilang ratusan tahun lalu kini keluar dari tubuh Ichigo. Youri melangkah perlahan ke arah Tsukiko dan langkahnya terhenti saat melihat senyum Tsukiko. Lagi-lagi airmata mengalir di pipinya. Tsukiko dengan wujud cahayanya melayang mendekat ke arah Youri dan membelai wajah Youri. Perlahan, Tsukiko semakin mendekat dan memeluk Youri. Youri menutup matanya dan mencoba membalas pelukan Tsukiko namun tubuh Tsukiko perlahan hancur dan menghilang.

"Yang Mulia..." ucap Kichiro sedih melihat tuannya terduduk lesu dan terdiam.

Rikuo mendekati Youri dan berusaha membawanya keluar dari kamar Ichigo. Rikuo memapah Youri perlahan. Namun saat mereka hendak meninggalkan kamar Ichigo, Ichigo mengigau lalu tersadar.

"Umh.. Key... jangan pergi.." ucap Ichigo kemudian membuka matanya. Ichigo merasa ia berada di rumahnya dan bangkit dari tempat tidur sambil menguap lebar. Saat membuka mata ia baru sadar Youri, Rikuo dan Kichiro sedang menatapnya dengan tatapan aneh. Merasa tak percaya, Ichigo mengucek matanya dan menepuk-nepuk pipinya berharap semua itu hanya mimpi.

"Hei, siapa kau sebenarnya?" tanya Rikuo dengan pandangan serius.

"Kau.. kau siluman! Mana ekormu tadi?" ucap Ichigo terbata.

"Kau berani menunjukku? Aku raja siluman rubah, kau tau? Jawab aku, siapa kau sebenarnya dan mau apa kau?" Rikuo mulai tak sabar dan kembali mengeluarkan ekor dan telinganya. Wujudnya kini benar-benar menyeramkan dengan hawa membunuh.

"Aah... Jangan mendekat! Dagingku tidak enak, jangan makan aku, aku terlalu kurus untuk jadi makananmu. Cari saja hewan lain di luar sana yang lebih gemuk dariku.. hush..hush..." Ichigo mengoceh tak jelas sambil menutup mata dan melambaikan tangan.

Melihat tingkah laku Ichigo, Rikuo makin kesal dan mulai berjalan mendekati Ichigo untuk memberinya pelajaran.

"Hei.. Apa kau sadar apa yang barusan kau katakan? Kenapa kau begitu takut padaku? Apa aku begitu menakutkan, huh?" tanya Rikuo kesal sambil memegang pergelangan tangan Ichigo.

"Aah... Lepaskan aku.. Siapapun tolong selamatkan aku dari makhluk aneh ini!" teriak Ichigo ketakutan. Ia berusaha melepaskan genggaman tangan Rikuo namun tenaga Rikuo begitu kuat.

"Kau ini... Siapa yang kau sebut makhluk aneh, huh? Kesabaranku hampir habis. Hei kalian, apa aku terlihat menyeramkan barusan?" tanya Rikuo pada Youri dan Kichiro lalu mereka mengangguk bersamaan.

"Kalian ini ada di pihak siapa sebenarnya? Aku begitu tampan, bagaimana mungkin aku terlihat menyeramkan?" ucap Rikuo dengan mata berapi-api lalu ia melepaskan tangan Ichigo.

"Kalau kau bicara dengan suara keras seperti itu dan mengeluarkan telinga dan ekormu, manusia manapun pasti akan ketakutan. Terlebih aura membunuhmu juga terasa kuat" ucap Youri sinis.

"Apa aku tak boleh marah setelah dia mengataiku? Aku ini raja siluman rubah, bagaimana mungkin aku tak marah saat dia merendahkanku. Kau bahkan lebih memilih orang asing itu daripada aku, menyebalkan. Huh..!" Rikuo buang muka dan kesal pada Youri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!