NovelToon NovelToon

Putri Kecil Sang Penguasa "Bayi Genius 100 Milyar"

Mengejar Badai

Wajah gadis itu dipenuhi dengan senyuman yang tampak begitu manis, matanya menatap hangat laki-laki yang ada disamping nya itu dengan sejuta cinta

"Jadi kamu akan ke Bandung hari ini sayang? mendadak sekali"

tanya nya sambil mengemasi pakaian sang kekasih

Laki-laki yang ditanya tampak tersenyum sambil menyentuh pelan rambut nya, mengacak-acak rambut gadis itu kemudian mencium ujung kepala nya

"Hanya 2 hari, aku akan menelpon mu setelah tiba di bandung"

Gadis itu menarik nafasnya pelan

"Baiklah"

"Aku akan mengantar mu sekali jalan, setelah kekantor mu aku baru akan luncuran ke Bandung"

"Siapa yang bawa mobil? pak iman? "

"bukan"

"heri? "

"He em"

Laki-laki itu mengangguk

Gadis itu mengangguk-anggukkan kepala nya

"Jadi mau titip oleh-oleh apa? "

"Gepuk Nyonya Ong"

Laki-laki itu tampak diam

"Ok"

Jawaban kemudian

Gadis itu masih tetap tersenyum, tangannya sibuk merapat kan resleting kopernya dengan rapi.

"Ok semua sudah siap"

Ucapnya sambil berdiri, meraih tas tangannya dengan cepat lantas melirik ke arah jam tangan nya

"Aku hampir terlambat"

Kata nya pelan.

"Ok kita pergi sekarang, sayang"

Laki-laki itu bicara kemudian meraih koper nya

*******

"Ndre jangan lupa makan yang teratur ya"

ucap sang gadis pelan kemudian dengan cepat melepaskan sabuk pengaman nya

"Iya sayang"

Setelah berkata begitu laki-laki yang dipanggil andre dengan cepat menahan tangan gadis itu agar tidak segera membuka pintu mobil nya.

"Nadine"

Gadis yang di panggil Nadine mengurungkan gerakan tangannya, menoleh cepat ke arah Andre

"Ada ap.... "

Belum sempat dia menyelesaikan Kata-katanya andre dengan cepat mencium bibirnya.

"Kalau sudah sampai nanti aku telpon kamu"

Ucap andre cepat sambil menyentuh hangat pipi Nadine

Nadine mengangguk pelan, segera membuka pintu mobilnya lantas turun dari sana.

"Bye bye, Hati-hati di jalan"

Ucapnya sambil tersenyum manis lantas melambaikan tangannya

Cukup lama hingga mobil itu mulai meninggal dirinya, seketika ekspresi wajahnya berubah menjadi begitu serius, sebuah mobil berhenti tepat di hadapan nya, seorang gadis yang usianya sama dengan Nadine langsung menggeser posisi duduknya

Nadine dengan cepat masuk ke mobil itu, lantas melajukan mobilnya mengikuti mobil andre

"Aku akan mendapatkan nya kali ini"

Nadine bicara dengan ekspresi kesal, menatap tajam ke arah depan

"Nadine kamu serius?"

Ekspresi temannya tampak begitu tegang

"Kecurigaan ku semakin bertambah ketika dia tiba-tiba membeli HP baru, belum lagi aku menemukan sekotak ****** yang sudah hilang 1 isinya"

Nadine terus melajukan mobilnya menyeimbangi mobil andre di belakang dalam keadaan teratur, wajahnya tampak begitu tegang

"Tapi Nadine, itu belum tentu menandakan dia selingkuh atau tidur dengan perempuan lain"

"Mungkin karena dia tidak pernah bisa tidur dengan ku, aku fikir tidak heran dia akhirnya mulai jenuh dan memilih untuk untuk tidur dengan perempuan lain"

"Nadine"

"Aku selalu gagal mendapatkan nya, jika kali ini masih gagal maka aku benar-benar menjadi orang paling tolol di dunia ini, yunita"

Nadine bicara sambil menatap dalam bola mata yunita sahabatnya itu, yunita tampak menggigit bibirnya, menoleh ke depan dengan cepat

"Oh my god, Nadine... "

Pekik nya tiba-tiba

"Ada mobil didepan.... "

Seketika Nadine terkejut, menoleh kedepan dengan cepat.

"Ya tuhannn.... "

Ciittttt

Brakkkkk

Seketika mobilnya menghantam mobil yang ada didepan nya yang berhenti secara tiba-tiba.

Dalam seketika Nadine masih mencoba menahan rem nya, kepala nya secara spontan menabrak stir mobil. kemudian saat semua bagaikan waktu yang terhenti tiba-tiba, Nadine secara berlahan mendongak kan kepalanya mengintip ke arah depan.

"Oh tidak"

Jerit nya tertahan.

"Ya Tuhan, Nadine "

Mereka menatap mobil yang ada didepan mereka dalam ke adaan panik, bumper belakang mobil itu cukup ringsek

"Wah mbak... "

Terdengar omelan seseorang sambil mengetuk pintu kaca mobil mereka, tampak seorang laki-laki dengan wajah cukup tampan mencoba bicara dengan nadine

Mata Nadine masih mencoba memperhatikan mobil andre yang kian menjauh, dia dengan terburu-buru membuka pintu.

"Yunita, kamu urus ini semua, aku akan hubungi niko atau David"

Teriak nya cepat.

"What? "

Yunita tampak tercekat

Tanpa mempedulikan ocehan yunita, bola mata nadine berusaha mencari sesuatu. tampak sebuah mobil terparkir dalam kondisi hidup tidak jauh dari mobil mereka, tanpa aba-aba nadine dengan cepat masuk ke dalam kemudian tanpa fikir panjang langsung tancap gas mengejar mobil andre yang semakin menjauh.

"Ya... Tuhan... no no jangan kabur terlalu jauh"

Pekik nadine

"Anggaplah aku mengejar badai, jangan menghilang dari pandangan ku brengsek"

umpat nya lagi masih terus melajukan mobil nya dengan kecepatan penuh

Dan tanpa dia sadari di belakang tampak seseorang masih fokus dengan laptopnya, seketika langsung menoleh begitu mendengar omelan kecil nadine dan mobil dibawa dalam kecepatan penuh.

Wajah tampan perpaduan Indonesia, Eropa dan timur tengah, dengan wajah terkesan begitu dingin dan kurang bersahabat itu menaikkan pelan alis kanannya.

"Ada apa ini? "

Batin laki-laki itu.

Bawa saya bersama anda

Di ujung sana seorang pria berusia sekitar 35 tahunan berteriak panik saat mobilnya dibawa kabur oleh seorang gadis muda

"Nonaaa... tuannnn... "

berteriak sambil terus berusaha mengejar mobilnya

Nadine yang tidak peduli langsung Tancap gas tanpa peduli dengan teriakan orang itu, dia terus mengikuti mobil andre sambil tangannya sibuk mencoba menghubungi seseorang

"Hallo david, dimana kamu? "

Nadine bicara cepat melalui headset bluetooth nya

"Kamu bantu yunita menyelesaikan urusan mobil ku"

"jangan tanya, aku tengah mengejar andre"

"Aku fikir dia selingkuh"

"Dia bilang mau ke Bandung"

"Aku tidak yakin, perempuan mana lagi yang dia kencani kali ini"

Nada suara Nadine terdengar menggebu-gebu

"What? kau fikir aku mau tidur dengan manusia seperti itu? "

"Aku akan menghabisi dia kalau aku benar-benar melihat perempuan lain berada didalam kamar nya"

"Oh tidak.. kenapa mobil nya berbelok? "

Nadine tampak terpekik

"Dia ke mana? ini ke arah bandara David"

jerit nya lagi

"Tidak...tidakkk.. dia benar-benar membohongi ku"

Klek

Tanpa fikir panjang dia menutup panggilannya

"Brengsek, kamu bilang mau ke Bandung? kemana kamu kali ini akan pergi? "

geram Nadine kesal

Seketika dia menambah kecepatan mobilnya

"Hey nona"

Terdengar suara bariton seorang laki-laki dibelakang nya, seketika Nadine melonjal kaget mengerem mobilnya mendadak dijalan tol tersebut

Buggg...

Saat mobil mengerem mendadak, seketika kepala laki-laki dibelakang nya itu menabrak kursi depan

"apa-apaan ini?"

Laki-laki itu berteriak kesal

"Uwaahh anda mengagetkan saya"

Nadine hampir melompat karena kaget

Matanya seketika membulat, seorang laki-laki tampan ke bule-bule'an dengan rahang wajah yang tajam dan tegas berusia sekitar 30 tahunan tampak duduk dibelakang nya, dia fikir kenapa dia tidak menyadari nya sejak tadi

Laki-laki itu ikut kaget

"What?"

"Kenapa tuan ada disini? "

Nadine mulai bertanya panik

"Apa tuan pencuri? "

Tanya nya lagi

Laki-laki itu tampak mendengus, rahang nya mengeras

"Cih yang benar saja, pertanyaan macam apa itu ?"

*Iya pertanyaan macam apa itu*

Batin nadine

Hehehe

Dia mencoba tertawa tapi tampak begitu kaku dan penuh rasa bersalah

"Kamu yang mencuri nona, kau tahu ini mobil siapa? "

Seketika nadine menggigit bibirnya

*Alamaakkkk *

pekik nya dalam hati

Dia baru sadar, dia yang sudah mencuri mobil orang asing, seketika dia kembali melajukan mobilnya

"Maafkan saya tuan, ini benar-benar terjepit"

"Apa? terjepit"

"Ah apapun itu mau terjepit, kejepit atau di jepit yang jelas saya benar-benar butuh kendaraan tuan untuk mengejar seseorang"

Racau Nadine cepat, terus melajukan mobil nya

"Kau tahu nona? saya sedang terburu-buru"

Laki-laki itu bicara Seakan-akan tidak peduli dengan ocehan Nadine

"Tujuan? "

teriak Nadine sambil mempercepat laju mobilnya, kembali mengejar mobil andre.

"Saya meski sudah tiba di bandara sekarang juga, saya terburu-buru untuk ke palembang"

"Saya juga harus ke bandara.. "

Teriak Nadine kemudian menambah kecepatan mobilnya

"Oh shi.t"

Laki-laki itu mengumpat jengkel.

"Kendalikan kecepatan mu"

dia tampak kesal dan marah

"Persetan, tuan pacar ku semakin menjauh, kita harus segera mengejar nya"

Lanjutnya kemudian semakin menambah kecepatan nya

"Ommo ommo.. "

Jerit nya pelan kemudian menginjak rem nya kembali secara mendadak.

Kittttt

"dia berhenti"

teriak Nadine.

Bukkk

Laki-laki itu terjengkang kebelakang kemudian menabrak kursi depan.

"Oh...brengsek"

laki-laki itu bicara sambil memegang jidad nya yang tertabrak kursi depan lagi dan lagi.

Seketika Nadine kembali menginjak gas mobilnya, sang laki-laki kembali terjengkang ke belakang.

"Oh sial"

laki-laki itu benar-benar ingin marah, seketika rahangnya mengeras.

"What the hell?"

dia mengerem kesal

"Saya harus mengejar laki-laki brengsek itu, kau tahu Saya curiga dia sedang berselingkuh"

Ocehan nadine masih terus berusaha mengikuti mobil andre.

"Persetan dengan kekasih mu nona, Aku tidak ada hubungannya dengan semua ini"

Laki-laki itu berusaha untuk menahan emosinya.

"Anggap saja anda membantu gadis cantik yang sedang kesusahan"

"What? "

laki-laki tampak terkejut mendengar ocehan gadis itu

Dia fikir ada gadis se PD orang ini,kemudian dia mencoba mengintip wajah gadis itu dari arah kaca, dia menggeleng.

*Tidak terlihat jelas"

"Ya Tuhan dia benar-benar ke bandara, bajingan dia bilang ingin ke Bandung di antar oleh heri mengunakan mobilnya, sekarang malah ke bandara, dia benar-benar Seorang penipu"

"Bisa jadi planing nya berubah, dia naik pesawat ke Bandung"

Cetus laki-laki itu cepat.

"aku harus tetap mengejar nya untuk memastikan nya"

"Ya Tuhan"

laki-laki itu memijat pelipisnya pelan

Seketika nadine memarkirkan mobil nya ke area parkiran, tanpa basa-basi melesat turun dari mobilnya

"Oh Shi..t"

Lagi-lagi laki-laki itu mencoba menarik nafas nya sambil berusaha mengendur kan dasi nya.

Seketika tiba-tiba gadis itu berlarian kembali ke arah dia, laki-laki itu dengan ekspresi kaget langsung mundur ke arah samping.

"Terima kasih tuan"

Ucap nadine kemudian kembali melesat ke arah depan sambil menggunakan masker wajah dengan motif anehnya.

Laki-laki itu membuang nafas nya kesal dengan perasaan tidak percaya.

"What the hell??"

******

"Bajingan, dia bukan ke Bandung"

Teriak nadine tertahan

Matanya membulat saat sadar ke mana arah tujuan andre.

"Dia menuju ke palembang?? palembang? palembang? "

Seketika nadine teringat laki-laki di mobil tadi, dengan gerakan cepat matanya mencari laki-laki tadi

Tiba-tiba tatapan matanya terhenti pada sosok yang dia cari, dalam hitungan detik dia langsung menerobos ke arah semua orang dan melesat tepat dihadapan laki-laki itu.

Laki-laki itu jelas terkejut, bola matanya hampir keluar menatap gadis itu.

"Apa lagi sekarang? "

"Tuan, anda mau ke palembang? anda hapal daerah palembang? "

Laki-laki itu mengerutkan dahinya mencoba mencerna pertanyaan gadis itu

"Iya, tentu saja

Jawab nya kemudian dengan cepat mencoba menghindari nadine

"Kalau begitu, bawa saya bersama anda"

Ucap nadine tanpa basa-basi sambil menahan tangan laki-laki itu

"What? "

Seketika laki-laki itu membeku, menatap gadis didepan nya dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

Memaksa melihat Kenyataan

Dan pada akhirnya nadine benar-benar 1 pesawat dengan sang laki-laki asing, duduk bersebelahan tanpa persiapan dan membawa apapun.

Otaknya menjadi sedikit tidak waras setelah dua hari yang lalu saat membereskan kamar apartemen andre dia menemukan kotak ko.n dom berwarna hitam yang ketika dia buka isi nya sudah menghilang satu.

Bisa dibayangkan bagaimana ekspresi wajahnya kemarin itu, langsung menegang dan penuh amarah, selama 2 tahun pacaran mereka hanya melakukan peluk cium dan ra.bah sedikit dan tidak lebih karena memang seperti itu prinsip nadine, tapi kenapa bisa ada ko..n..dom di dalam kamar sang kekasih?

Dia akui beberapa laporan pernah masuk soal aksi andre yang katanya pernah terlihat jalan dengan beberapa perempuan bahkan hingga masuk ke hotel, tapi demi Tuhan dia tidak benar-benar pernah melihat nya secara langsung, nadine fikir sebuah hubungan harus dilandasi sebuah kepercayaan, dia tidak gampang terjebak situasi, dia tidak akan tertipu gosip fikir nya, apa lagi Andre begitu gampang merayu bahkan menyakini dirinya, maka dia menepis semua kecurigaan nya. tapi Lagi-lagi dia menjadi curiga saat tiba-tiba dia menemukan sebuah hape baru di dalam tas sang kekasih yang kondisi nya ter kunci. dia fikir kali ini dia benar-benar harus menyelidiki nya.

Bahkan yang cukup mengejutkan andre memutar arah bukan ke Bandung dengan mobilnya bersama heri tapi ke bandara sendirian, andre menurunkan heri di tengah jalan. dan fix kecurigaan nya semakin bertambah besar.

Kota palembang

"Kau tahu tujuan mu? "

Laki-laki yang ada disamping nadine bertanya sambil memberikan tas nya pada seorang pria

Mata nadine masih tetap mengawasi gerakan andre, dia menggeleng sambil berkata

"Karena itu saya butuh bantuan tuan"

ucap nya gelisah

"Dia bergerak.... "

Nadine bicara sambil menggenggam tangan laki-laki itu erat

"Kita harus segera mengejar nya tuan"

Nadine bicara sambil terus menggenggam tangan laki-laki itu, naik dengan cepat ke dalam mobil dengan mata masih menatap tajam ke arah mobil taxi yang di naiki andre

Laki-laki itu tampak diam, menatap wajah nadine dalam kemudian dia menarik nafasnya beberapa waktu

"Ikuti dia pak"

Laki-laki itu bicara cepat

"Lalu bagaimana dengan pertemuan nya tuan? "

Sang sopir bertanya bingung

"Katakan pada mereka untuk menunda nya hingga besok"

Sang sopir menggaruk kepala nya yang tidak gatal

The excelton hotel

palembang

Seketika nadine tercekat saat melihat andre masuk ke dalam sebuah hotel bintang 5 tersebut, dia turun dengan terburu-buru sambil terus mengikuti andre dari belakang

Laki-laki tadi hanya mengangguk ke arah sopir nya agar melakukan chek in ke bagian resepsionis sambil menanyakan ke lantai berapa tujuan laki-laki didepan mereka, sang sopir masih dengan perasaan bingung langsung menuruti kata-kata tuan nya.

"Kamu yakin harus mengejar nya hingga sejauh ini? "

Laki-laki itu bertanya sambil menatap wajah nadine dari arah samping.

Dia baru tahu ternyata gadis itu punya wajah yang begitu manis dan imut, wajah gadis itu masih terlihat panik, bola matanya terus menatap kedepan, menarik tangan laki-laki itu dengan cepat

"Masker mana masker? "

teriak nya pelan sambil mencari masker wajah nya didalam tas nya, setelah mendapatkan nya dengan cepat dia menggunakan nya

"Tentu saja, anda tahu tuan? 2 tahun pacaran sudah terlalu banyak saya mendengar kan gosip, kali ini saya harus melihat nya dengan mata kepala saya sendiri"

Nadine berusaha menarik dalam nafasnya

"Jika saya tidak menemukan kon..dom didalam kamarnya, saya mungkin tidak jadi segila ini, tapi kami tidak pernah melakukan hal seperti itu, lalu coba bayangkan barang itu milik siapa? bahkan isinya berkurang 1? "

Nadine menoleh ke arah laki-laki itu

Sang laki-laki saat mendengar kata kon..dom tampak menelan salivanya, dia fikir tentu saja apa yang akan laki-laki lakukan saat membeli barang seperti itu kecuali.....

Mereka dengan cepat naik lift mengikuti sang laki-laki yang ada di depan mereka

Saat andre tiba-tiba masuk ke dalam sebuah kamar yang pintu nya dibuka oleh seseorang dari dalam seketika nadine tercekat, dia menelan kasar salivanya.

"Seseorang membuka pintu nya"

nadine bicara dengan suara tercekat,matanya tampak Berkaca-kaca sambil menoleh ke arah laki-laki itu

"Mungkin dia sedang rapat di dalam, siapa tahu ada berapa orang didalam"

Ucap laki-laki itu pelan tapi hati nya seakan berkata berlawanan

"Anda pernah melakukan nya? "

Mata nadine mulai memerah

laki-laki itu tampak diam, menggeleng secara berlahan.

Tentu saja mereka tidak melakukan rapat didalam kamar fikir nya, mungkin lebih sering nya di lobby, di ballroom, ruangan rapat atau dimanapun tapi bukan di dalam kamar hotel.

Nadine berlarian cepat kearah kamar yang di masuki oleh andre tadi,berniat untuk mengetuk nya tapi dengan cepat di tahan oleh laki-laki itu.

Nadine menatap laki-laki itu beberapa waktu, laki-laki itu menggeleng pelan.

"Kau sudah siap dengan segala konsekuensi nya? "

Nadine menatap dalam bola mata laki-laki itu, seketika tangannya gemetaran, dia memejamkan matanya kemudian membukanya secara berlahan, dia menganggukkan Kepala secara berlahan.

"Iya"

Jawabannya terdengar begitu menyesakkan.

Laki-laki itu masih menahan tangan nadine, menatap gadis itu dengan perasaan yang sulit di tebak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!