NovelToon NovelToon

Pengalaman Pahit Seorang Gadis Kecil

prolog

Perkenalkan Aku bernama Falen Anastaysa. Aku hidup di keluarga yang sederhana dan memiliki kisah hidup yang sangat rumit. Hidupku tidak seindah film , sinetron atau pun kasmaran kehidupan dunia nyata yang dialami oleh sahabat sahabatku.

Saat ini aku berumur 20 tahun dan sedang menempuh pendidikan perkuliahan di sebuah Universitas yang jarang diketahui oleh banyak orang dan bahkan teman -temanku tidak banyak yang tahu bahwa aku sedang kuliah seperti yang mereka rasakan saat ini. Tapi itu semua tidak membuat ku berkecil hati.

Aku selalu bersyukur kepada Tuhan masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ku dimasa sekarang ini walaupun orang lain tidak mengetahuinya.

Awalnya orangtua ku dan saudaraku tidak mengizinkanku untuk melanjutkan perkuliahan di universitas ini. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu dan support yang datang dari semua orang dan membujuk orang tuaku untuk mengizinkanku melanjutkan pendidikan saat ini ditempat yang kurasa sudah sangat nyaman untuk saat ini.

Setelah perjuangan panjang yangku alami dan seiring berjalannya waktu tidak terasa Aku sudah semester empat yang semua orang jenuh disemester ini karena tantangan semakin banyak dan sulit kuhadapi dengan kondisi keluargaku yang paspasan. Aku tinggal jauh dari orangtuaku dan juga saudara-saudaraku di tempat tinggal ku sekarang ini adalah disebuah kos kosan sederhana dan menurutku ini sudah lebih dari cukup, dibandingkan harus tinggal di rumah keluarga paman yang sangat super sibuk.

Aku lebih senang hidup mandiri tanpa harus ikut campur oleh orang lain. kalo ada waktu luangku paman yang ada dikota tempat aku menempuh ilmu ini yang super sibuk mengajakku untuk sesekali berkunjung kerumahnya.

Paman memiliki 3 orang anak pertama seorang laki laki yang sudah berumur 28 tahun tampan, egois dan sangat dingin yang telah lama bekerja untuk melanjutkan perusahaan paman dan memiliki 2 orang adik perempuan yang cantik, dan ramah juga sudah bekerja di sebuah perusahaan cabang milik keluarga paman yang berada di luar kota dan sibungsu perempuan yang masih duduk di sekolah menengah atas kelas 10, dan hari hari ku kumulai dengan menuntut ilmu di kampus tercintaku ini dalam seminggu aku hanya pergi ke kampus 4 hari saja dan sisanya aku hanya dikos tidur tiduran dan terkadang juga aku mengikuti organisasi kampus yang harus diikuti oleh semua mahasiswa.

Sebenarnya Aku tidak suka ikut organisasi karena dipikiranku hanya ada kumpul bersama teman, makan makan dan terkadang beberapa mahasiswa yang lain hanya menunjukkan kekayaannya saja dan pacar nya yang selalu dibangga banggakan kepada semua orang. itu semua , yang tidak kusuka apabila sudah berkumpul dengan mahasiswa lainnya dan kakak senior yang sedikit menyebalkan.

Aku lebih suka diam di tempat keheningan seperti sekarang ini duduk ditaman sambil melihat mahasiswa /i yang berjalan lalu lalang menikmati kehidupannya yang sangat beruntung. Aku bukannya orang yang tertutup tapi hanya pendiam saja dibandingkan dengan diantara mereka sahabatku yang selalu heboh dan ceria setiap saat yaitu Salma si biang kerok yang selalu mengisi setiap kekosongan dalam setiap obralan kami ber 3 yaitu Aku, jessica, dan Theresia si kutu buku mereka sangat lucu dan menggemaskan orang yang selalu mememaniku dan mau jadi tempat curhat ku kapan pun.

Salma cantik, ceria dan ramah dan yang terpenting memiliki kehidupan yang bercukupan dibandingkan dengan diriku.

Aku bingung dan berpikir mengapa mereka semua mau berteman kepadaku padahal dilihat dari sisi apapun aku tidak dapat membalasnya sedikit pun dan lagi lagi dibalik itu semua aku hanya bersyukur Tuhan baik mengirimkan mereka kepadaku. kehidupanku berjalan seperti biasa dipagi hari jam 08:00 Aku pergi ke kampus dengan berjalan kaki karena jarak kos ku ke kampus cukup dekat hanya memakan waktu 15 menit saja.

Dikampus aku sangat bersemangat karena akan jumpa dengan teman temanku dan sahabatku dan sesaat dapat melupakan beban pikiran.

Sesampainya di kampus aku sudah melihat mereka berkumpul diparkiran menungguku karena mereka naik sepeda motor dan Theresia yang selalu diantar oleh orang tuanya dari rumah ke kampus naik mobil sebelum orang tuanya pergi untuk bekerja di sebuah instansi kedinasan.

Setelah mereka melihat ku dari kejauhan Salma langsung berteriak dan berlari menghampiriku Hei , Falen mulai sampai kapan kamu akan berdiri di sini ayok gabung dan masuk ke kelas karena sebentar lagi kita akan memulai kelas dengan dosen killer yang menyeramkan dan kamu harus persiapkan kuda kudamu.

Seketika aku langsung tertawa mendengar ocehan salma yang lari entah kemana mana. kami memulai pelajaran pertama sampai pelajaran akhir dengan baik walaupun diiringi dengan drama para dosen yang sangat senang melihat mahasiswa nya panik dengan tugas yang diberikan sangat banyak dan akan mengganggu kesenangan semua mahasiswa.

episode 01

Setelah pelajaran berakhir Salma, Teresia langsung kembali kerumah masing masing karena waktu sudah hampir sore dan kami berpisah di depan kosku.

Gak mampir dulu nih gumanku kepada mereka, Salma dan Teresia menggelengkan kepalanya lain kali aja ya Len, ini hampir sore dan langitnya mendung. Aku takut sebelum nyampe rumah nanti turun hujan soalnya aku hanya bawa mantel satu dan takut di cariin bunda nanti guman Salma dan Teresia juga menggangguk membenarkan omongan Salma.

Setelah mereka berpamitan untuk pergi dan tidak bisa di jangkau oleh penglihatanku lalu aku memutuskan masuk ke kosku.

Drrttt drttt ponsel ku berdering berulang ulang ketika aku lagi membersihkan badanku yang lengket sehabis pulang dari kampus.

Aku melangkah keluar menuju lemari pakaian sambil duduk di meja rias sedikit memoles wajahku dengan make up yang tipis yang natural agar kembali fresh setelah menjalani hari yang melelahkan

Drtttt drtttt....

Suara ponselku kembali berbunyi aku tidak menyadarinya karena sejak pulang dari kampus tadi ponsel ku belum ku keluarkan dari tas kecilku.

Aku menyadari ketika aku ingin hendak menghubungi Teresia untuk menanyakan tugas untuk besok yang belum semuanya kupahami, tas kecilku kuletakkan diatas tempat tidur dan segera kuambil dan seketika Aku melihat begitu banyak panggilan dari ibu,dan langsung menghubunginya kembali.

Aku/Len :

Halo ibu, ibu gimana kabarnya sambungku menyapa ibu di seberang sana.

Ibu:

iya halo Len ibu sehat ,kamu gimana kabarnya nak, kok dari tadi telpon ibu gak diangkat ?

Len:

Falen abis mandi bu trus ponsel falen ada ditas dan mode silent bu makanya falen gk dengar dering ponselnya bu.

ibu:

Ooo gpp ibu hanya mau ngomong kamu besok pergi dulu ke rumah pamanmu karena nenek sedang sakit di kampung nak. nenek berharap pamanmu datang menjenguknya. Ponsel pamanmu tidak bisa dihubungi dari kemarin nak.

Len:

Tapi bu, besok Falen ngampus mulai pagi sampe sore Bu.

Ibu:

Tolong usahakan dulu nak untuk mengunjungi pamanmu soalnya ini penting dan nenek sangat merindukan pamanmu. Ibu harap kamu dapat menyempatkan waktumu untuk memberitahu pamanmu besok ya nak.

Len :

Iya Bu. Falen akan usahakan. Tapi, setelah jam pelajaran selesai ya bu.

Ibu:

Iya nak Falen. Ibu tunggu kabar secepatnya. kamu jaga diri baik baik ya. ibu tutup ya

Len:

Baik Bu.

Setelah obrolan melalui sambungan telepon berakhir Aku jadi lupa untuk menghubungi Teresia untuk menanyakan tugas untuk besok Aku masih memikirkan keadaan nenek di kampung dan cara mengunjungi pamanku besok.

Kruk krukkk suara cacing diperutku berdemo meminta makanan karena sejak tadi aku belum memasukkan makanan kedalam perutku aku melangkah melihat bahan di dapur yang bisa diolah menjadi makanan.

Hanya terdapat mie instant dan 2 butir telur dan sisa nasiku tadi pagi dan tanpa pikir panjang Aku langsung memasaknya karena perutku sangat lapar. 10 menit sudah mie instant dan nasi goreng ceplok telah ada di piring aromanya menggodaku dan langsung kusantap hanya dalam beberapa menit saja perutku sangat kenyang dengan 2 piring makanan terlezat dan termewah bagiku.

Sehabis makan aku melangkah masuk ke kamar dan kurebahkan tubuhku diranjang ukuran kecil hanya muat untuk satu orang saja, sambil memainkan ponselku .tak terasa kantukku seketika datang menyerang sesaat sudah langsung terbang ke dunia alam mimpi.

Sekitar jam 6 pagi aku terbangun dari tidurku dan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku karena pagi ini ada jam pelajaran dikampusku yang tak bisa kuhindari karena merupakan mata kuliah wajib dengan dosen yang sangat disiplin, tepat waktu, dan tidak bisa terlambat hanya beberapa menit saja.

Kemudian setelah mandi aku sarapan seadanya dengan 2 buah roti ditemani secangkir air putih untuk mengganjal perutku.

kemeja warna navy dan celana jeans kesukaanku untuk hari ini. Kuikat rambut panjang ku menunjukkan leher jenjangku dengan anting titik kecil warna putih pemberian dari sahabat kecilku menambah pesona tersendiri bagiku kuraih tas kecilku warna biru tua dan sepatu sport ku warna putih lepes yang sudah lama menemaniku sejak awal perkuliahan tidak lupa dengan sebotol air putih yang selalu kubawa dan ku masukkan di samping tasku.

Kulirik jam di pergelangan tanganku sudah menunjukkan jam hampir jam 8 pagi. Aku langsung bergegas menuju kampusku dan tidak lupa mengunci pintu kosku.

Selangkah meninggalkan kosku suara klakson motor terdengar terus berulang ulang dan sengaja dibunyikan dengan keras.

Woi..!! Len, ayo kita udah terlambat nih suara kencang Salma di depan kosku. Hedehhh kok dijemput segala sihh kan aku bisa jalan sendiri dekat kok ke kampus gumanku.

Astaga ....lama ih kamu cepat naik Len ayoo teriak Salma" iya iya nona Salma baik hati ini udah naik nihh". Pagi pagi kok kamu udah reseh ihhhh gumanku. Salma hanya terkekeh melihat raut wajahku yang cemberut. Tak butuh waktu lama kami sampai di kampus dengan Teresia yang setia menunggu di depan pintu masuk gerbang.

"Ayoo masuk kalian lama ihh.., udah tau dosen killer masuk pagi ini gak takut?"

Ini nihh biang keroknya, Falen Anastaysa yang buat lama dari tadi ngomel aja kerjaannya guman Salma melihat kearah depan untuk menghindari tatapan dari Falen.

Falen langsung menajamkan penglihatannya seakan hendak memakan Salma, apaan ih kamu Len seram tau gak ayo masuk ajak Teresia sambil merangkul kedua tangan sahabatnya masuk ke dalam ruangan kelas.Jam pelajaran berlangsung dengan lancar.

"Guys yuk kantin bentar aku lapar banget nih dari tadi aku belum makan apa apa dari rumah soalnya aku telat bangun dan gak sempat beli sesuatu untuk dimakan soalnya Aku takut dengan dosen killer pak wong".

"Len ayok kok bengong sih gak seru ihh mulai dari tadi melamun mulu, kenapa sih Len cerita dong sama kita, kan kita sahabat dan udah janji akan berbagi cerita suka maupun duka".

"Siapa juga ya bengong Aku cuma kepikiran nanti sore aku harus ke rumah paman tapi Aku gak tahu harus naik apa soalnya kita kan pulang udah sore nihh trus jalan ke rumah paman agak jauh dan sepi Aku takut naik ojek online guys".

"Aduh kau ini Len, kebiasaan deh kirain tadi kamu lagi sakit buat spot jantung aja nih"

"Santai aja kali, kita akan bantuin anterin lho nanti ke rumah pamanmu". Ujar Salma menimpali omongan Theresia.

Teresia pun mengangguk sambil berbicara

kebetulan banget Len Aku tadi bawa mobil, soalnya ayahku gk bisa tadi pagi ngantar Aku ke kampus makanya aku disuruh bawa mobil.

"Kalo butuh apa-apa ngomong sama kita-kita aja Falen kita ini kan sahabat jadi saling tolong menolong antara satu dengan yang lain oke". "Yuk ah sekarang kita ke kantin dulu Aku udah lapar dari tadi nih".Ucap Salma.

Sekitar pukul 16:00 jam pelajaran berakhir di kampus, awalnya bisa pulang cepat tapi karena ada tambahan seminar jadi memakan waktu hingga 1.5 jam dan itu cukup membuat kami merasa bosan. Hampir menjelang magrib Teresia mengantarkan Falen ke rumah paman yang menghabiskan waktu selama 2 jam perjalanan.

Sesampainya Falen dirumah paman hari sudah semakin gelap dan Teresia langsung pamit pulang kerumahnya karena takut dicari oleh bunda dan ayahnya. Dengan memberanikan diri Falen mengetuk gerbang rumah paman dan muncul seorang satpam.

" Hai nona cari siapa"? tanya pak Satpam.

Aku pun menjelaskan kedatangan dan maksud tujuanku yakni untuk bertemu paman.

Satpam itu langsung memperbolehkan Aku masuk setelah menghubungi paman terlebih dahulu. Aku masuk dan kulihat sekeliling kediaman tempat tinggal paman sangat luas dan mewah rumah bernuansa modern dan taman yang luas.

Wowww ..... sepertinya paman jauh lebih kaya dari pada apa yang kupikirkan gumanku dalam hati sambil mengikuti pak satpam dari belakang.

" Silahkan masuk nona saya hanya bisa mengantarkan sampai disini saja"

Tepat di depan pintu utama.

Satpam itu pun berlalu pergi.

Perlahan Aku melangkah dan memberanikan diri mengangkat pergelangan tanganku untuk mengetuk pintu rumah.

"Tokk...tokk tokk tokk permisi"

Lama Aku berdiri dan mengetuk pintu itu secara berulang-ulang hingga, sosok laki- laki bertubuh tinggi tegak muncul dihadapanku.

Aku pun sangat terkejut sama halnya dengan pria tersebut yang ada di hadapanku.

Sepintas terlihat ada aura yang tidak menyenangkan yang diberikan pria tersebut.

Episode 2

Setelah sosok lelaki dingin itu puas melihatku dengan tatapan yang menjijikkan, Aku hanya bisa menundukkan kepala dan tidak berani menatap laki-laki yang berada dihadapanku.

" Maaf mau cari siapa ya nona".

Suara pria itu sontak membuat Falen kembali dan fokus akan tujuannya.

" Maaf tuan sa..saya Falen dan ingin bertemu dengan paman Suryanigrat Santoso.

"Paman??"

"I..iya Tuan.

Falen menceritakan maksud dan tujuannya datang kerumah mewah itu untuk menyampaikan pesan dari Ibunya.

Pria itu segera berlalu masuk tanpa menghiraukan Falen yang berdiri sejak tadi.

Saat Falen sedang mengamati setiap sudut- sudut rumah bergaya eropaitu, tiba-tiba sosok lelaki paruh baya datang menghampiku.

"Hei nak kok berdiri disana sini masuk dulu ini, sudah hampir malam lo tidak baik kalo berdiri di depan pintu apalagi anak gadis nanti jodohnya bisa jauh nanti".Ujar pria paruh baya itu.

Falen memperhatikan laki-laki paruh baya itu dan mulai terlintas dipikiranku apakah ini paman Suryanigrat Santoso? karena, terakhir kali Falen berjumpa dengan paman sekitar umur 12 tahun. Belum sepenuhnya mengingat rupa wajah paman

Karena, hanya baru sekali bertemu.

Laki-laki paruh baya itu, sekilas memperkenalkan diri dengan ramah lalu, tidak lupa mengajak Falen masuk kedalam rumah.

" Ini siapa Pak"

Tanya lelaki misterius itu.

"Perkenalkan ini Tasya anak bu Marlina."

Paman mulai menceritakan tentang kehidupan Falen juga hubungan kekerabatan yang saling mengikat dengan keluarga Paman.

"Tasya?"

"Bukankah tadi dia menyebut namanya sebagai Falen?"

"Iya itu betul Kevin. Falen Anastasya keluarganya biasa memanggilnya dengan sebutan Falen. Tapi Bapak lebih suka memanggilnya Tasya".

"Ooo ternyata pria ini bernama Kevin". Ujar Falen dalam hati.

"Kevin kamu tahu bahwa dia merupakan sosok perempuan yang kita cari selama ini".

"what apa Pak?.... kita cari?..." Volume

suara Kevin terlihat dua kali lebih besar dibandingkan sebelumnya.

" Siapa juga yang cari cewek gembel , kampungan seperti ini". Kevin menunjuk-nunjuk kearah Falen yang menunduk.

"Tunggu tenang dulu kevin". Ujar paman memperingatkan.

" Nak Tasya tolong jangan dimasukkan ke hati ya ucapan Kevin barusan memang dia selalu begitu setiap melihat orang baru.

"Marlina pernah menitipkan Tasya untuk tinggal disini Tapi, dia tak pernah mau datang kerumah ini karena selalu ingin hidup mandiri".

***

"Sebelumnya ibumu sudah mengabari pada paman bahwa nenek sedang sakit dikampung. Hanya saja, Paman yang meminta Ibumu untuk membohongi kamu untuk tidak memberitahu hal sebenarnya terjadi".

"Bahwasanya nomor ponsel paman selalu aktif, Paman hanya ingin kamu datang ke rumah paman untuk berkunjung . Karena, selama Kamu kuliah di kota ini kamu, belum pernah mau mengunjungi paman sekalipun".

Falen terdiam dan tidak berani menatap kearah paman yang selama ini kupikir paman super sibuk dan sombong nya selangit yang tidak suka bergaul dengan kami dari kalangan sederhana ini.

"Nak jangan terus menunduk seperti itu tidak baik berbicara tanpa melihat lawan bicara kita".

Tatapan sinis Kevin kembali terlihat dan Aku segera mengalihkan pandanganku kearah paman.

"Iya maafkan Tasya paman yang belum sempat berkunjung kerumah paman kedepannya Falen akan lebih sering berkunjung dan main-main kesini apabila ada waktu luang Tasya paman".

Paman pun tersenyum simpul mendengar ucapan manis yang terlontar dari mulutku. t

Tapi ,sebenarnya dalam hatiku "Yatuhan semoga ini terakhir kalinya aku menginjakkan kaki kerumah ini, Aku tak sanggup melihat Pria menyeramkan ini".

Setelah lama berbincang -bincang dengan paman tanpa terasa waktu terus berputar dan sudah menunjukkan jam 21.30.

" Paman sudah dulu ceritanya lain kali Tasya akan datang lagi kesini untuk berkunjung dengan paman, Tasya harus pulang ini sudah hampir tengah malam".

" Tasya tadi buru-buru dari kampis kesini jadi belum sempat mandi dan badan tasya udah lengket bangit paman."

"Tadi Tasya langsung menuju ke rumah paman khawatir paman belum mengetahui kondisi nenek".

" Sudah cukup Tasya. Tutup ocehan mu itu, kamu akan tidur disini malam ini ,dan kalo pun kamu pulang ini sudah terlalu larut dan tidak baik untuk gadis jalan malam" Ucap paman.

Seketika tatapan itu kembali menghujami ku seakan-akan ingin membunuh.

" Kevin tolong antarkan Tasya ke kamar adikmu Angel ,dan berikan pakaian bersih dan layak buat Tasya dan

jangan lupa, suruh bibi untuk memasak sesuatu makanan hangat untuk Tasya".

"Bapak mau istirahat dulu. Tasya paman tinggal dulu ya, nanti paman akan menghubungi ibumu dan lusa akan berkunjung ke rumah nenek dikampung".

Saat paman telah pergi beristirahat hingga menyisakan kami berdua di ruang tengah.

Pria itu menatap Falen

" Lho naik keatas dan di sebelah kanan ada kamar Angel no 2, lho bisa minta Angel kasih bajunya sama lho itu pun kalo dia sudi meminjamkan bajunya sama lho, karena lho gak pantas pake baju mahal milik Angel".

"Buruan ngapain masih bengong mulu di depan gue".

Dengan rasa kesal Falen mengikuti ucapan Kevin dan melangkah menuju kamar Angel. sebelum pergi Falen berbalik melihat Kevin. Menyeramkan". Ujar Falen pelan.

gumanku dan dia semakin menatapku tajam karena dia mendengarkan gumanan ku, dasar cewek rese, gembel, kampungan, norak lagi. k

Falen memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Angel.

Tok tok tok

"Iya tunggu sebentar ya"

saut suara seorang perempuan.

"Iya kenapa bibi, Angel menarik gagang pintu dan terkejut melihat bahwa bukan bibi yang mengetuk pintu kamarnya.

Suasana hening kemudian tercipta dan saling menatap satu sama lain. Hemmm suara deheman perempuan cantik itu yang terlihat masih muda membuyarkan rasa keteganganku.

" Maaf nona sebelumnya mengganggu waktu istirahat Anda. Aku Falen Anastasya, bisa dipanggil Falen atau Tasya terserah nona saja, Tuan kevin menyuruhku untuk beristirahat di kamar nona. Maaf lancang sebelumnya"

Tanpa kuduga Angel langsung menarik tanganku masuk ke dalam kamarnya ooo Tasya ya. Perkenalkan Aku Angel adeknya kak Kevin paling bungsu dan kakak ku Queenxa sedang berada diluar kota, kami tinggal bersama dengan Bapak dan kak kevin, dan satu lagi jangan memanggil saya Nona, panggil nama saja Angel karena Aku masih sekolahSMA kelas 10.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!