NovelToon NovelToon

Benci Menjadi Cinta

Episode 1

Kediaman Dutch Shell

Di kediaman Dutch Shell, tampak semua keluarga berkumpul. mereka membicarakan perjodohan antara marcell dan Syifa. Jordan Dutch Shell Selaku ayah dari Marcell Dutch shell tampak serius membicarakan perihal pernikahan bersama Oma Haida nenek dari Syifa Charles Shwab.

"Demi memenuhi Wasiat terakhir dari mendiang sahabatku Thomas dan Alesia? saya akan menikahkan marcell putraku dengan Putri Thomas dan Alesia yakni Syifa Charles Shwab. Ucap Jordan dengan mantap

" saya yakin? bersatunya keluarga Dutch Shell dengan Charles Shwab akan membawa keuntungan besar bagi perusahaan-perusahaan kita". jawab Oma Haidah.

" tentu saja perjodohan ini, akan membawa dampak yang sangat baik bagi keluarga dan juga perusahaan kita." tutur Jordan sambil sesekali menyeruput kopinya.

" Aku tidak mau di jodohkan?." teriak Marcell tiba-tiba hingga mengejutkan semua orang yang ada di ruangan tersebut.

" kamu harus bersedia menikah, karena ini wasiat terakhir dari mendiang sahabat papah." ucap Jordan sembari melotot tajam kearah Marcell putranya.

" trus kenapa aku yang harus berkorban untuk menikahi wanita itu. yang bahkan bukan tipeku sama sekali pah." kilah Marcell sambil menunjuk kearah Syifa yang hanya diam sedari tadi.

Mendengar perkataan Marcell membuat Syifa geram dam berdiri seketika. ia membalas perkataan yang terlontar dari mulut Marcell." oh Hallo? sombong sekali kau berkata seperti itu, dengar ini baik-baik. kau bahkan jauh dari tipe cowo yang aku suka.

" aku menerima pernikahan ini semata-mata hanya untuk menghargai wasiat terakhir dari mendiang ayah dan ibuku khususnya omaku Haida. jadi tuan Marcell Dutch Shell tolong jaga sikap anda." ujar Syifa langsung memeluk oma Haida.

Oma Haida merasa bersalah, pasalnya ia membiarkan cucunya menikah dengan laki-laki yang tidak di cintainya, namun Karena pernikahan ini atas perintah dari mendiang putranya. ia tidak bisa berbuat apa-apa selain mewujudkannya.

" tenangkan dirimu sayang? tidak seharusnya kau berbicara seperti itu." ucap Oma haida sembari memberi pengertian terhadap Syifa cucunya.

" tapi oma? dia sangat tidak sopan tadi padaku." ujar Syifa

" wajar saja dia marah, karena ini pernikahan sayang, hubungan seumur hidup. di jodohkan dengan orang yang tidak kita cintai bagaimana rasanya. pasti marah, emosi kan tapi oma yakin seiring berjalannya waktu pernikahan kalian. pasti akan tumbuh rasa cinta diantara kalian berdua." ucap Oma Haida sambil menangkup pipi tirus Syifa.

Syifa hanya manggut- manggut menerima apa yang dikatakan oleh Omanya tersebut.

Karena pertengkaran antara ayah dan putranya itu tak kunjung reda, oma Haida buka suara di sela-sela pertengkaran antara Jordan dan Marcell.

"Sebaiknya kalian bicarakan hal ini dulu dengan baik. setelah mengambil keputusan barulah kalian menghubungi kami segera. karena sekarang sudah sore. kami permisi pamit pulang." ujar Oma haida

" baiklah? kami akan segera menghubungi anda segera, hati-hati di jalan." ucap Jordan sambil tersenyum.

Setelah mobil oma Haida keluar dari kediaman Dutch shell. Jordan kembali masuk kedalam rumah dan kembali memberi pengertian terhadap putranya Marcell.

" pokoknya kau harus menikah dengan Syifa." tegas jordan sambil menunjuk kearah Marcell.

" tidak mau? aku mau menikah kecuali dengan kekasihku Hana. selain itu No papah." kilah Marcell.

Jordan bertambah murka setelah marcell menyebut nama Hana. wanita yang sangat ia benci." kau bahkan masih menunggu perempuan hina itu. yang bahkan sudah meninggalkanmu sejak 2 tahun yang lalu." jawab jordan.

" dia pergi karena kontrak pekerjaan? kalau sudah selesai dia bakal kembali lagi padaku pah." tutur Marcell

" dia tidak menyukaimu marcell, dia hanya mengincar harta kekayaan kita. kalau kamu masih ngotot tidak mau menikahi Syifa dan ingin menjalin hubungan dengan wanita hina itu. semua fasilitas mewah termasuk apartemen, mobil, kartu Atm semua papah sita." Ancam jordan sembari tersenyum menyeringai."

" gak bisa gitu dong pah ." marah Marcell.

" kamu tinggal memilih menikah dengan Syifa maka fasilitas mewahmu gak bakalan papah sita. ujar Jordan sembari tersenyum penuh kemenangan.

"Arghhhhh sial?? umpat Marcell sambil berlalu pergi meninggalkan ayahnya.

**********

Kediaman Charles Shwab

Keesokan harinya tampak Oma haida menikmati sarapannya bersama Syifa. setelah kepergian thomas dan Alesia. kini mereka hanya tinggal berdua di rumah bak istana tersebut. hanya banyaknya asisten rumah tangga yang mengisi rumah besar itu agar terlihat berpenghuni.

di sela-sela sarapan mereka, ponsel oma Haida berdering. dengan sigap Oma Haida segera menggeser tombol hijau dan mengangkatnya.

" Halo?." ucap Oma Haida sambil mengelap bibirnya denga Tisu.

" jadi dia sudah setuju untuk menikah? baguslah kalau begitu.

Setelah menutup panggilan, oma Haida langsung menyampaikan pembicaraannya barusan kepada Syifa.

" si Marcell sudah bersedia menikah sayang." ujar Oma haida.

"oh."

" kamu tidak bahagia." tanya Oma haida dengan raut wajah cemas.

Melihat raut wajah cemas Omanya membuat hati syifa sakit. pasalnya iya tidak tega melihat omanya bersedih. cukup kepergian orang tuanya yang membuat omanya bersedih. kali ini ia bertekad untuk mewujudkan apapun keinginan dari omanya.

" aku bahagia kok oma? akhirnya wasiat papah dan mamah terwujud." ujar Syifa, langsung berdiri memeluk omanya dan omanya pun melakukan hal yang sama pula .

" ayo cepat? nanti kamu terlambat ke kampus." ujar Oma.

" Oh iya ya, aku lupa? aku pamit ke kampus dulu ya oma." ucap Syifa sambil mencium pipih omanya.

setelah mengenakan jaket kulit dan helm, segera Syifa menaiki motornya. omanya sering membelikan mobil untuknya, namun tidak pernah ia pakai. justru ia malah nyaman memakai motor kemanapun ia ingin pergi.

setelah beberapa menit perjalanan. Syifa akhirnya sampai di kampus. ia memarkirkan motornya dan membuka helm yang ia pakai.

Setelah itu ia berjalan menuju ruangannya. belum sampai di ruangannya, tiba- tiba ada yang menarik tangannya dan membekap mulutnya dari belakang.

orang itu membawa Syifa ke toilet dan menguncinya dari dalam. Karena merasa takut Syifa dengan refleks menggigit tangan orang yang membekap mulutnya. dan benar sajah orang itu langsung melepas tangannya. dengan cepat Syifa langsung berbalik dan menendang alat vital pria tersebut dengan keras, hinga pria itu meringis kesakitan.

" kau wanita gila." teriak pria itu.

Syifa merasa kaget pasalnya pria tersebut tidak lain adalah Marcell.

" ka...kau???." ucap Syifa terbata-bata.

Bersambung...

Mohon dukungannya, jangan lupa untuk vote

🙏🙏🙏

Episode 2

Syifa merasa kaget pasalnya pria tersebut tidak lain adalah Marcell.

" ka...kau???."ucap Syifa terbata-bata.

" yaa ini gue... Marcell? Kau ini perempuan atau apa. kuat sekali kau menendangku, untung sajah benda miliku ini tidak kenapa- kenapa." omel Marcel sembari mengelus-elus alat vitalnya.

" lagian juga ngapain kamu tadi. pake narik tangan gue segala?. gue jadi takut kan jadinya. lebih baik jangan salahkan gue dong." timpal Syifa sembari melipat tangan di dadanya.

" Aku pengen bicara berdua denganmu." ujar Marcell.

"Ya ampun...Marcell??? pengen bicara berdua denganku. kenapa mesti melakukan hal ini. kan bisa bicara secara baik- baik." ucap Syifa.

" huh?? ya kali gue ajak bicara sama elo di depan banyak orang. ogah banget." timpal Marcell.

" Loh??? emang kenapa." tanya Syifa heran.

" Nanti orang-orang mikirnya Aku ngejar" kamu lagi. karena di kampus ini cuman cewe-cewe duluan yang ngejar-ngejar aku." ucap Marcel dengan bangga.

" hey tidak kusangka?? rupanya fikiranmu sampai sejauh itu. tapi aku yakin? pasti ada 1 cewe kan yang buat kamu terpikat." tanya Syifa.

" Cuman Hana kekasihku? yang buat aku terpikat." jawab Marcell.

" sekarang dia dimana kalau boleh tau." tanya balik Syifa.

" Sekarang dia berada di korea sejak 2 tahun yang lalu." jawab kembali Marcell

" wahhhh?? wanita itu melakukan hal yang benar dengan meninggalkanmu, lagian cewe mana yang betah berhubungan dengan laki-laki songong sepertimu." ucap Syifa sembari tertawa mengejek.

" dia tidak meninggalkanku. dia hanya terikat kontrak kerja di sana?. jadi hati-hatilah berbicara, nanti mulutmu saya sumpal pake tisu." ancam Marcell.

" Dasar budak cinta???." ucap Syifa sembari mengomel tanpa henti.

" Nanti sore jam 5 siap-siap aku jemput." tekan Marcell.

" mau kemana." tanya Syifa.

" tidak perlu banyak tanya." jawab Marcel sembari berlalu pergi meninggalkan Syifa.

**********

Setelah lama bersiap-siap, Syifa menunggu Marcell di ruang tamu. sembari menunggu kedatangannya Syifa duduk di sofa sambil berkutat dengan ponselnya.

saat sibuk mengotak-ngatik ponselnya oma Haida datang dengan tiba-tiba." sayang?? siapa yang kamu tunggu. kayanya hari ini beda bangat penampilannya. lebih rapi dari biasanya." puji oma haida.

" yaampun oma? bikin aku kaget saja datang tiba-tiba." ucap Syifa sambil mengelus dadanya.

mendengar penuturan cucunya oma Haida hanya tertawa cengengesan." ayo cepat di jawab? oma penasaran nih." ujar Oma Haidah.

" Syifa lagi nunggu Marcell oma." jawab Syifa enteng.

" waahhh? baru 1 hari ketemu perkembangannya sudah secepat ini. oma sama sekali tidak menyangka hal ini."goda oma Haida.

" Oma??berhenti menggodaku." omel Syifa.

" oke..oke oma berhenti sayang." ujar oma haida sambil berlalu pergi meninggalkan Syifa.

Semakin lama menunggu membuat Syifa uring-uringan. kadang berdiri dan kadang duduk kembali. ia merasa jengkel lantaran menunggu terlalu lama. Beruntung orang yang bersangkutan muncul. namun, sebelum Syifa mengeluarkan jurus omelannya Marcell lebih dulu menyumpal mulut Syifa dengan roti.

" maafkan aku? tadi di jalan macet banget makanya aku terlambat. lagian cuman telat 2 jam aja kok." jawab Marcell enteng.

" elo kira 2 jam sebentar apa hah?? gue sampe uring-uringan menunggu elo. dan dengan santainya elo bilang begitu." celoteh Syifa.

" yaampun nih cewe?sumpah cerewet bangat. gak bisa gue bayangin bila nanti kami tinggal seatap." gumam Marcell.

" kau mau berceloteh sampai kapan fa? ayolah nanti kita terlambat." ujar Marcell.

" kalau terlambat itu salahmu? siapa suruh datang telat." ujar Syifa.

Marcell makin geram sendiri pasalnya selalu ada saja jawaban yang di lontarkan oleh Syifa. terus mengomel tanpa henti. hingga membuatnya pergi meninggalkan Syifa yang masih asik mengomel.

" kebiasaan yaa main nyelonong pergi sajah." kesal Syifa sambil berjalan mengekor di belakang Marcell.

Sebelum pergi Marcell memberikan helm kepada Syifa." nih di pake." ucap Marcell sembari menyodorkan helm kepada Syifa.

" wahh kita bakalan naik motor nih." tanya Syifa.

" bukan?? kita bakalan naik bajai." jawab Marcell.

" ih apaan sih? nanya serius juga. lagian gue kan cuman nanya doang. karena gue juga suka naik motor." ujar Syifa.

" aduhhh? cerewet banget sih. cepat naik kalau tidak aku tinggalin nih." ancam Marcell.

" iya..iya gak sabaran amat sih." ujar Syifa.

Di perjalanan Syifa merasa tidak nyaman. pasalnya ini pertama kalinya iya di boncengin oleh laki-laki. karena biasanya ia menjalankan sendiri motornya kemanapun ia pergi.

Syifa terus bergerak tanpa henti hingga membuat Marcel kena imbasnya. karena merasa tidak nyaman, Marcel berhenti secara mendadak hingga membuat Syifa refleks memeluknya.

" Kau mencoba mengambil kesempatan dalam kesempitan ya!!!." goda Marcell.

Menyadari kalau ia sedang memeluk Marcell. dengan cepat Syifa menarik tangannya." jangan geer deh? tadi gue terkejut makanya gue refleks memelukmu." ucap Syifa

" oh gitu.?? oke deh. aku mau tanya nih, apakah kau merasa tidak nyaman naik motor bersamaku." tanya Marcell.

" ini pertama kalinya gue di boncengin." cicit Syifa.

mendengar penuturan Syifa. Marcell langsung meraih tangan Syifa dan melingkarkan tangannya di pinggangnya.

" justru karena ini pertama kalinya untukmu,kamu harus hati-hati. kalau sampai terjadi sesuatu padamu, bisa-bisa Oma Haida bakalan membunuhku. jadi peluklah aku dengan erat dan satu lagi, jangan terbawa perasaan karena hal ini." ujar Marcel panjang lebar.

" hahaha gue gak bakal kepincut padamu. jadi jangan geer." ujar Syifa sembari tertawa renyah.

" baguslah kalau begitu." ucap Marcell sambil melajukan kembali motornya.

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di cafe. Syifa dan Marcell turun dari motor dan segera bergegas memasuki cafe. setelah mereka sampai, mereka duduk di tempat yang telah tersedia.

" oke? kita langsung sajah pada intinya." ucap Marcell dengan wajah serius.

" oke." jawab Syifa santai.

" yang pertama: setelah kita menikah nanti, otomatis kau akan tinggal di apartemenku. jadi di luar rumah kita memang suami istri. tapi tidak di dalam rumah.

yang kedua : yang tau kita suami istri hanyalah keluarga kita selain itu No. jadi teman-temanku atau temanmu. bila perlu semua penghuni kampus deh, gak boleh ada yang tau tentang status kita.

yang ketiga : setelah menikah nanti? tidak boleh ada yang mencampuri urusan pribadi masing-masing.

yang keempat : setelah kita menikah nanti? kau harus pandai berhemat, karena aku tidak suka wanita yang boros.

yang kelima : kita tidak akan pernah tidur sekamar. udah itu ajah."

" yang poin keempat, apanya yang harus berhemat." tanya Syifa.

" semuanya harus berhemat? uang, listrik, air, makanan, dan lain-lain." jawab Marcell.

" elo gila yaa?? di rumah gue ajah gak ada yang di batasi." teriak Syifa dengan emosi membuncah.

" tapi? tidak dengan apartemenku, semuanya harus serba berhemat. jadi rubahlah segera kebiasaan burukmu itu." tegas Marcell.

" elo itu orang berada? kenapa harus gini-gini amat sih." tanya Syifa kembali.

" karena aku gak mau kalau hanya mengandalkan uang ayahku." jawab Marcell.

" heleh tapi semua fasilitas mewahmu sekarang yang belikan juga ayahmu jadi jangan sok deh." tutur Syifa.

" setelah menikah nanti aku bakal merintis usaha sendiri. kalau nanti Sukses! bakal kukembalikan semua fasilitas yang ayah berikan padaku." jawab Marcell dengan mantap.

Bersambung...

Episode 3

Setelah mengantarkan Syifa di rumahnya dengan selamat. Marcel langsung melajukan motornya kearah klub malam. tempat biasa ia nongkrong bersama sahabatnya roy dan martin.

setelah sampai di klub. Marcell langsung masuk dan mencari-cari kemana sahabatnya. setelah menemukan mereka ia langsung menghampiri mereka.

menyadari kedatangan Marcell. sontak roy dan martin langsung merangkul Marcell. dan di balas pelukan pula oleh Marcell.

" hey Marcell? kemana saja lo. kenapa baru datang di klub". celetuk Martin.

" iya benar? biasanya juga setiap hari elo datang. tapi akhir-akhir ini Elo jarang kesini lagi." tambah Roy.

" gue lagi pusing? makanya butuh waktu buat menyendiri." ujar Marcell.

" pusing kenapa? apa ada masalah lagi atau ini tentang Hana." tanya martin bertubi-tubi sambil sesekali meneguk wine yang tersedia di meja."

" gue bertengkar dengan nyokap gue . bahkan Ayah nyuruh gue lepasin Hana serta ngenalin gue ke putri teman bisnisnya. gimana gak kesal coba." ujar Marcell.

"Apa????."

teriak Roy dan martin bersamaan.

Roy dan Martin tampak terkejut dengan apa yang dikatakan Marcell. Mendengar hal itu mereka langsung duduk di samping marcell demi menuntut penjelasan darinya.

" jadi?? apa elo bakalan ninggalin Hana...!!!."tanya Roy dengan serius.

" ya jelas tidak mungkin lah? tidak akan kubiarkan hal itu terjadi." terang Marcell.

" wahh? kau memang laki-laki sejati." puji Roy sembari menepuk bahu kokoh Marcell

" Truss cewe yang nyokap elo kenalin ke elo pasti cantik kan??." celetuk Martin tiba-tiba.

" oh Ayolah Guys? bagaimanapun cantiknya wanita itu. bagi gue hanyalah Hana yang tercantik di mata gue." tutur Marcell.

" baiklah..baiklah?? memang selalu Hana yang terbaik." ujar Roy tertawa meledek.

Begitulah kekonyolan mereka bertiga saat bertemu. mereka menghabiskan malam dengan bersenda gurau. tidak ada yang serius diantara mereka bila menyangkut wanita. kecuali Marcell yang memang sudah terlanjur mencintai Hana. maka apapun yang menjadi miliknya. tentu saja menjadi milik hana juga, termasuk uang atau bahkan tubuhnya.

**********

keesokan harinya di kampus. tampak Syifa berbincang-bincang dengan sahabatnya Alena. mereka sudah bersahabat sejak lama. jadi apapun yang menyangkut Syifa. maka Alena mengetahuinya termasuk perjodohan antara Syifa sahabatnya dan Marcell.

" gue merasa gak rela kalau sampai elo menikah dengan cowo brengsek itu." tutur Alena.

" tidak ada pilihan lain lagi Len? gue mah sebenarnya juga gak pengen menikah dengan Marcell? tapi karena ini wasiat terakhir dari nyokap gue. terpaksa gue menerimanya." ujar Syifa dengan wajah Sendu.

" elo harus jelaskan hal ini dengan baik kepada Oma. gue yakin pasti Oma mengerti akan hal ini." tutur Alena sambil mengelus punggung tangan Syifa dengan lembut.

" saat kepergian nyokap gue waktu itu? Oma sangat terpuruk len. bahkan butuh waktu berbulan-bulan agar bisa kembali ceria lagi. jadi gue bertekad ingin membuat Oma bahagia. apapun permintaannya gue bakal wujudkan termasuk menikah dengan Marcell."

ucap Syifa panjang lebar.

" elo yang sabar ya? gue bakalan selalu dukung elo kok." tutur Alena sembari tersenyum tulus kearah Syifa.

" tapi elo jangan kasitau siapa-siapa tentang hal ini ya??." tanya Syifa.

" iya elo tenang ajah. gue gak bakal kasitau siapa-siapa kok tentang hal ini." jawab Alena.

Saat keasikan mengobrol tiba-tiba saja seorang pria menghampiri mereka. pria tersebut adalah Roy sahabat Marcell.

" Wahh kalian menggosip yaa???." ledek Roy.

" Apaan sih kak." ujar Syifa.

" karena tadi kakak lihat kalian serius banget ngobrolnya. emangnya apa yang kalian bicarakan tadi." ucap Roy.

syifa dan Alena saling melirik satu sama lain. pasalnya hal ini adalah rahasia mereka berdua. dan tidak mungkin mereka memberitahukan hal tersebut kepada Roy. jadi mereka hanya berbicara lewat kedipan mata. dan tentu saja Roy merasa Aneh melihat tingkah mereka.

" Kalian ngapain???." tanya Roy dengan raut wajah keheranan.

" lebih baik kakak ikut denganku." ajak Alena pada Roy, sembari menarik paksa tangan Roy.

" tunggu dulu? kakak penasaran apa yang kalian bahas tadi." protes Roy sembari berusaha melepaskan diri dari Adiknya Alena. namun Hasilnya Nihil. Alena tetap menarik paksa hingga akhirnya mereka berdua keluar dari ruangan.

Syifa hanya menggelengkan kepala sembari tersenyum. melihat tingkah konyol sahabat juga pria yang selama ini di kaguminya.

Sepulangnya dari kampus, Syifa langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. setelah selesai ia merebahkan tubuhnya dikasur, sembari menatap langit-langit kamarnya.

" Setelah menikah dengan Marcell nanti, hidupku bakalan berubah. dan Statusku akan menjadi nyonya Dutch Shell, istri dari Marcell Dutch Shell. Andaikan saja pria yang akan kunikahi nanti adalah Kak Roy. pasti gue bakalan senang banget." gumam Syifa.

Begitu banyak yang dipikirkan membuatnya lelah hingga akhirnya tertidur pulas.

**********

Di apartemennya Marcell duduk termenung sembari menghisap rokok. serta sesekali meneguk wine yang di suguhkan oleh pelayan di mejanya.

"Aku sangat merindukanmu Hana. cepatlah kau kembali? sudah 2 tahun kau meninggalkanku. apa kau sama sekali tidak merindukan aku."

Marcell mencoba meraih ponselnya. berniat menghubungi kekasihnya Hana. setelah nomor yang ia tuju tersambung Marcell berharap Hana segera mengangkatnya.

Namun berulang kali ia mencoba menghubunginya. Hana tidak sekalipun mengangkat telfon darinya. karena merasa kesal Marcell melempar ponselnya hingga hancur berkeping-keping.

Karena merasa kesal Marcell membanting semua benda-benda yang ada di sekitarnya. amarahnya membuncah lantaran Hana mengacuhkannya.

" mengapa kau mengacuhkanku Hana? apa aku berbuat kesalahan padamu. tolong jangan begini." gumam Marcell sambil menghempas tangannya dengan kasar.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!