Cerita Pendek
The Choice
Flo
Namaku Flo. Aku mahasiswi semester 3, Universitas Ternama di Jakarta.
Saat berumur 1 tahun, Ayahku meninggalkan aku dan mama dengan setumpuk hutang yang harus di tanggung Ibuku.
Karena bekerja keras siang dan malam, Akhirnya Ibuku jatuh sakit di usianya yang masih relatif muda.
Saat masih SMA, aku harus bekerja selepas sekolah dan akhirnya berkenalan dengan Anan.
Anan
Hi, aku Anan. Project Manager sebuah perusahaan contractor terbesar di Indonesia.
Pergaulan bebas ditambah dengan trauma masa kecil, membuatku mempunyai perilaku yang tidak biasa.
Leo
Halo, aku Leo, Mahasiswa baru universitas ternama di Jakarta, aku pindah ke kampus ini karena suatu hal.
Sore begitu hangat. Cakrawala senja menjadi saksi kala dewi cinta menitipkan asmara dan asa di hati sang pencinta.
Flo
Iya-iya... dah buruan sana...
Anan
Seneng amat aq tinggal? Jangan-jangan...kamu....
Flo
Apaan sih? Kamu tuh segalanya bagiku. Cukup kamu seorang dalam hidupku
Flo
Lagian, mana berani aq selingkuh dari kamu, bisa-bisa..., kau kejar aq sampai ke ujung neraka, hehe...(tersenyum satir)
Anan
Iya iya sayang, aq percaya sama kamu. Aq usahakan pulang sebulan sekali, OK?
(Buka tutup pintu mobil.)
(Mobil Anan pergi)
Flo
Astaga naga. Bikin kaget aja lu
Flo
Dah lama kamu disini? (cemas)
Leo
Enggak, baru aja nyampek. dari rumah Pak RT, biasa.. laporan penghuni baru.
Btw, kenalin, aq Leo yang ngontrak rumah sebelah, tetangga barumu!
Flo
iya iya aku Flo... tunggu-tunggu, Kek nya kita satu almameter deh. Km fakultas apa?
Leo
Oh.. iya...ya...koq aku lupa klo aku peke almameter kampus aku? hehe....
Hmmm... ternyata benar kata orang klo cinta bisa membuatmu jadi bodoh,hehe..”
Leo
Kek nya aku jatuh cinta pada pandangan pertama deh ma kamu..
Leo
Beneran...!
Omong-omong, kamu gak ngajak aku masuk Flo?
Flo
Sorry, di rumah lagi tak ada siapa-siapa, dan... kita lawan jenis lho.
Aq gak mau, orang kampung berpikiran buruk padaku. Liat aja tuh dah ada yang bisik2 sambil liatin kita
Leo
Hmmm... baiklah... oiya, besok pagi ngampus kan? Kita jalan bareng ya..
Leo
Haha.. orang dulu bilang, klo diem aja berarti mau. (menjauh) Bye Flo... See You tomorrow...
Hari pun berganti. Ketika kabut pagi masih belum puas mencumbu pucuk-pucuk perdu, motor sport merah dengan setia menemani penantian sang empunya di teras rumah Flo.
Leo
Ehem ehem... Selamat pagi bidadari kompleks..
Flo
Leo? Ngapain pagi-pagi disini?
Leo
Kan kemarin kamu dah setuju ngampus bareng?
Leo
Terpaksa amat bilang ok nya? Senyum dong... (godain Flo)
Leo
Naaah... gitu dong... yuk naik..
Leo
Hilih... deket aja koq. Gak akan ada polisi. Buruan naik!
Flo
Klo ada apa-apa, kamu yang tanggung jawab ya.
Purnama berganti. Semakin hari, kedekatan Flo dan Leo semakin sulit terpisahkan. Leo selalu hadir di mana pun Flo berada.
Leo
Flo, siapa cewek tomboy yang kemarin nginep di tempatmu? Kek nya dia sinis banget pas liat aq jemurin bajumu?
Flo
(Buang nafas) Klo aq cerita yang sebenarnya, masih maukah kamu berkawan denganku?
Leo
Kawan? Kawan Flo? Aku kira selama ini kita pacaran Flo?
Leo
Boleh aku tau alasannya? Kamu dah punya pacar?
Leo
Mana? Mana cowok itu. Aku gak pernah lihat kamu jalan bareng cowok atau pun telponan ma cowok
Leo
Atau, jangan-jangan...
Flo
Yups.. seperti perkiraanmu.
Leo
Hahaha... hahaha.. masak jeruk minum jeruk? Sa ae lu!
Flo
Terserah kalian juluki kami apa. Yang jelas, seperti inilah kami adanya.
Leo
Kamu serius Flo? Kamu gk bohong kan? Atau... kamu lagi mabok? Nge-fly?
Leo
Boleh aq tau kenapa kamu pilih jalan itu?
Flo
Karena semua cowok brengsek
(tatapan menerawang)
Leo
Termasuk aku? Aq brengsek menurutmu?
Flo
Karena kamu belum mendapatkan apa yang kamu mau. Coba kalau kau berhasil tiduri aq, pasti kamu juga akan ninggalin aq.
Leo
Pikiranmu terlalu picik Flo. Tidak semua laki-laki seperti itu.
Ada laki-laki yang sungguh-sungguh mencintaimu, ingin membahagiakanmu, melindungimu, bahkan, berharap menata masa depan denganmu, menua bersamamu.
Flo
Kata-kata itu juga yang diomongin Bapak ke Mama.
Kenyataannya, setelah aku lahir, Bapak ku malah minggat, ninggalin Mama nanggung utang segudang.
Kata-kata itu juga yang selalu diucapin mantanku dulu. Tapi kemana dia sekarang?
(ambil nafas besar)
Leo
Percayalah... tidak semua laki-laki seperti itu.
Kamu dan mama kamu hanya kebetulan saja dipertemukan dengan laki-laki yang tidak bertanggung jawab.
Flo
Sudah lah Leo, berhenti menceramahiku. Aku dah nyaman dengan hidupku
Leo
Sampai kapan? Agama dan Negara kita tidak melegalkan LGBT.
Apa kamu tidak ingin menikah dan memiliki keluarga yang normal kelak? Tidak ingin punya anak?
Flo
Gak da n4fsu. Anak bisa adopsi kan?
Leo
OK. Bener bener anak bisa diadopsi. Tapi masa sih kamu tak ada n4fsu?
Sama aq juga tak ada n4fsu?
Coba cium aku.
Leo
Kamu bohong kan? Saat ini kamu hanya marah dengan Bapakmu dan mungkin juga mantanmu itu...
Leo
Atau... jangan-jangan kamu mulai jatuh cinta ma aku tapi gak mau mengakui? Kamu takut aku bisa ngerasain adrenalinmu saat ntar kita ciuman?
Leo
Trus? Napa kamu gk berani ciuman ma aku?
Flo
Karena aku gak n4fsu!
Ngerti enggak sih kamu, Leo?
Gak n4fsu!!
Flo menarik kerah baju Leo, kemudian ******* bibir Leo tanpa perasaan.
(Kissing)
Beberapa pasang mata yang melihat kejadian tersebut bersiul-siul nakal, menggoda sepasang kekasih yang mereka sangka tengah dimabuk asmara itu.
Hingga setelah beberapa saat, dengan sejuta tanya, Leo menarik bibirnya menjauh.
Leo
Baik lah Flo, aq mengerti sekarang. Maaf kalau aku menempatkanmu dalam posisi sulit. Aq gak akan pernah ganggu kamu lagi. Terima kasih
Hari-hari pun berlalu. Tak pernah nampak lagi motor sport merah terparkir di depan kontrakan Leo maupun di depan rumah Flo. Motor yang setiap pagi berlomba dengan ciutan burung gereja, menyambut Flo membuka pintu itu tlah menghilang tak ada kabar.
Ada bimbang di hati Flo. Tidak hanya kesepian seperti kala dia sendiri tanpa Anan, namun ada kerinduan mendalam saat Flo tidak lagi menemukan senyum Leo yang sempat menemani hari-harinya.
Tanpa Flo sadari, deraan rindunya pada sosok Leo, terbias pada perilakunya kepada Anan.
Malam itu..
Anan
Koq kamu kek ogah-ogahan gitu sih Flo? Lagi capek kah?
Anan
Yaudah kita ganti posisi
Flo
Anan... Aku lagi gak pengen
Anan
Aku kangen kamu Flo. Klo kamu belum pengen, kamu diem aja lah ya. Rasain aja dulu ok?
Anan
(Buang nafas)
Ada apa denganmu? Apa karena cowok sebelah?
Flo
(panik)
Ah, tidak. Bukan karena dia. Aq hanya capek
Anan
(Kesal)
Kamu capek karena apa? Bukannya aku cuma minta kamu urus dirimu sendiri sama study mu aja?
Harusnya aku dong yang mengeluh capek?
Aq yang harus kerja keras banting tulang biayai study mu, kebutuhan hidupmu, bahkan, biayai perawatan mamamu lho Flo.
Tapi aku tak pernah mengeluh capek padamu kan?
Flo
Iya iya, maafin aku, kita coba lagi ya...
Anan
Jangan buat aq kecewa kali ini
Anan
(Kecewa)
Sudah lah Flo. Stop it. Tak payah berpura-pura!!
Kamu rindu pada cowok sebelah kan? Huh. Kemana dia? Dua hari di rumah aq belum nampak batang hidungnya.
Dia ninggalin kamu kan? Apa kau sudah beri dia hatimu, tubuhmu, makanya dia pergi kan?!
Flo
Anan! Apa yang ada di otakmu hanya itu?!
Anan
KAU BERANI MENYELAKU?!
Flo
Aq bosan dengan caramu memandangku. Aq benci dengan semua yang kau sangkakan padaku! Aq muak jadi pelampiasan nafsumu!!
Anan
Nglunjak lu ya!!
(Plak! Tamparan)
Setelah apa yang kuberikan padamu, pada keluargamu kamu sekarang berani sama aku ya!
Gara-gara laki-laki itu kan hah?!
Bukannya selama ini kamu benci sama Bapakmu, kamu benci sama pacarmu, sama laki-laki yang selalu pergi setelah mendapatkan apa yang mereka mau? Hah?
Kamu lupa akan hal itu?!”
Flo
Apa bedanya dengan kamu?
Kamu tak ada bedanya dengan mereka! Kau tak pernah memberiku kebebasan, tak pernah membiarkanku membuat keputusan.
Aku tak lebih dari budak nafsumu yang akan kau hajar tiap kali hasrat dan keinginanmu tak terpenuhi!
Flo
Apa yang harus aku takuti dari kamu??
Terus Nan! Terus tampar aku!
Bahkan mati pun aq dah tak peduli lagi asal bisa lepas dari iblis sepertimu!!
Anan
Baik, akan kuturiti maumu!! Akan kubuat kau mati perlahan karena melawanku!!
(Plak! Tamparan bertubi2)
Anan terus memukuli Flo tanpa jeda. Posisi Flo yang tertindih tubuh Anan, membuat Flo tak mampu melakukan perlawanan yang berarti.
Rasa sakit yang Flo rasa, berpadu dengan kepedihan dan penyesalan akan nasib yang ia alami karena salah melangkah, terjerat dalam rantai pergaulan sesatnya.
Flo hanya bisa meratap dalam buraian airmata, hingga sayup-sayup Flo mendengar suara motor sport mendekat. Kekuatan besar yang tiba-tiba datang, meyakinkan Flo untuk meminta pertolongan.
Dengan sisa-sisa tenaga, Flo teriakkan nama Leo, membuat Anan semakin gelap mata.
Bukan lagi tamparan di pipi, tapi bogem mentah mulai Anan lancarkan ke muka, dada dan ulu hati Flo.
Dalam ketidak berdayaan Flo, Anan menjambak rambut Flo, menarik tubuhnya hingga terpelanting dari atas ranjang, lalu mulai membentur-benturkan kepala Flo ke lantai.
Tiba – tiba..
Leo
AstaghfirULLAH! Flo!!
Anan! Hentikan!!
Anan
Jangan ikut campur!
(Bangkit, memukul Leo)
Leo
Bangsat! Kurang ajar!!
(Membalas pukulan Anan)
Dengan sekali hentak, tubuh Anan terhempas. Kepalanya membentur dinding dan membuatnya kehilangan kesadaran.
Leo bergegas menarik selimut dan membalut tubuh Flo yang tanpa pakaian. Darah hitam nampak di sela-sela bibir, hidung dan sudut mata Flo.
Leo
Flo... Flo... maafkan aku datang terlambat. Kita ke rumah sakit ya...
Flo
Tidak... tidak Leo.
(Tersengal)
Aku hanya ingin bicara padamu
Leo
Bicaralah dalam perjalanan ke rumah sakit.
(gendong Flo, keluar kamar).
Maafin aku yang tak bisa melindungmu.
(Menduduk kan Flo di tanki motor sportnya)
Peluk biar tak jatuh..
Flo
Sebenarnya...se be narnya... uhuuk uhuk ..aaku sangat mencintai mu Leo..
Aku ingin bersamamu tapi aku takut sama Anan.
Leo
Iya, aku tau. Ucapkan lagi kata-kata cintamu itu setelah kau sembuh.
Sekarang peluk aku erat. Pegangan Flo, peluk aku.
Ah, tidak bisa, kau akan jatuh kalau tak memelukku.
Baiklah, kita jalan aja ya sayang. Aku gendong kamu. Gak jauh koq...
(mulai berjalan)
Flo
Leo, Terima kasih. Dah beri aku kesempatan merasakan cinta yang sesungguhnya.
Maaf kalau aq menyembunyikan semua ini darimu. Aq tak ingin melihatmu kecewa. hukk..uhukk
(darah kembali menyembur dari mulut Flo)
Leo
Flo! bertahanlah sayang...!!
(mulai berlari. Ngos-ngosan)
Leo
Setelah ini aku janji aku akan selalu menemanimu. Menerima apapun keadaanmu, apapun masa lalumu. bertahanlah..
Flo
Detik-detik ini, digendong kamu, memelukmu erat, adalah detik-detik terindah dalam hidupku.
(Uhuk uhuk)
Makasih Leo. Aku sekarang tenang dalam dekapanmu. Uhuk uhuk... aku.. cin ta.. ka mu....
Leo
Flo, bertahanlah. bentar lagi kita sampai. Bertahanlah!!
Leo
(Berhenti berlari. Jatuh bersimpuh memangku Flo)
Leo
Flo... bangun sayang... (tepuk2 pipi Flo) bentar lagi kita sampai..
Flo... Tidak. Flo! Kamu gak boleh pergi kayak begini.
Harusnya aku gak ninggalin kamu.
Harusnya aku tidak mempercayai semua kata-katamu saat itu.
Harusnya aku lebih memberikan perhatian padamu.
Bukannya malah ninggalin kamu sendiri.
Maaf kan aku yang gak pernah tahu apa yg tengah kau hadapi.
Bangun Flo... maafin aku... Flo...banguuun.... Floooooooo!!!
Leo mempererat pelukannya sambil beberapa kali meneriakkan nama Flo, berharap Flo terbangun mendengarnya.
Tapi semuanya terlambat. Flo telah pergi dengan luka di seluruh wajah dan beberapa tulang rusuk patah yang menembus paru-parunya.
Segala derita telah sirna, berganti seberkas senyum bahagia karena cinta, membias di sudut bibirnya.
Legenda BWI
Tersebutlah seorang putra mahkota kerajaan Blambangan yang terletak di ujung paling timur Pulau Jawa, bernama Raden Banterang yang tampan dan gagah.
Disenja itu saat putra mahkota berburu..
Raden Banterang
Pengawal, kenapa tidak ada hewan buruan ya di sekitar sini?
Pengawal
Mungkin kita harus masuk lebih jauh ke dalam hutan Raden..
Raden Banterang
Hmm.. baiklah..
Raden Banterang dan Pengawalnya pun masuk lebih jauh ke dalam hutan
Pengawal
Raden.... sebelah sana ada kijang yang besar ... cepat tembak!
Raden Banterang
Mana Pengawal?!
Raden Banterang
(Berkali-kali menembakan anak panah )
Huff...huff...(Ngos-ngosan)
Cepat sekali kijang itu...
Pengawal ayo kejar!
Pengawal
Disana, sana Raden....
Raden Banterang
(kembali menembakan anak panah)
Sudah banyak anak panah yang di tembakkan tapi tak ada satupun yang tepat sasaran (bergumam)
Terus kejar kijang itu jangan sampai lolos!
Raden Banterang terus memacu kudanya, mengejar kemanapun kijang itu berlari..hingga pada akhirnya Raden Banterang terpisah dari pengawalnya.
Pengawal tersebut mengejar Raden Banterang, tapi mereka malah kehilangan jejak Raden Banterang di tengah hutan
Raden Banterang
Akhirnya kau kena juga kijang…..!! ( tersenyum senang dan bangga)
Pengawal,.. pengawal cepat ambil kijang itu...
(sedikit bingung)
Pengawal... Mana pengawalku ….?. apa mungkin.. tadi kami terpisah?
Dengan perasaan sedikit bingung, akhirnya Raden Banterang menghampiri hasil buruannya seorang diri, akan tetapi tiba –tiba ..
Raden Banterang
Siapa disana....?
Raden Banterang terkejut bukan kepalang, ia mellihat seorang gadis dengan paras jelita berada di tengah hutan seorang diri
Raden Banterang
Siapa gerangan gadis cantik nan jelita itu …? Benarkah dia seorang manusia? atau jangan-jangan...penunggu hutan ini? (gumam)
Bersama sejuta tanya yang bergelut dalam hatinya, Raden Banterang perlahan menghampiri gadis tersebut
Raden Banterang
Siapa kau?
Kau...kau ini manusia atau penuggu hutan ini?
Surati
Hamba, hamba manusia!!
Nama hamba Surati berasal dari kerajaan Klungkung
Raden Banterang
Lalu mengapa seorang gadis cantik berada sendirian di wilayah hutan kerajaan ku?
Surati
(buang nafas)
Hamba pergi dari negri asal hamba karena menyelamatkan diri dari serangan musuh, dan Ayah hamba telah gugur dalam pertempuran mempertahankan Mahkota Kerajaan.
Sejak saat itu, hamba menetap di hutan ini sampai sekarang..
Raden Banterang
Hmmm... baiklah kalau begitu, apakah kau mau ikut bersamaku ke istana dan menjadi permaisuriku?
Surati
Tapi apakah hamba ini pantas bersanding dengan Paduka?
Raden Banterang
Tentu saja. kau adalah gadis tercantik yang pernah kutemui dan hanya kamulah yang aku inginkan menjadi permaisuriku...
Surati
menghela nafas, pasrah)
Dengan segala kerendahan hati, hamba menerima lamaran ini.
Akan tetapi dengan satu syarat, Paduka harus setia dan bisa menjagaku..
Raden Banterang
Tanpa kau minta pun, aku pasti akan melakukan itu. Karena itu adalah kewajiban seorang ksatria...
Pada akhir nya, Raden Banterang bersama dengan Surati pun berjalan beriringan keluar hutan.
Pengawal yang sudah menunggu di depan pintu masuk hutan bergegas menghampirinya.
Pengawal
Raden .. , apa Raden tidak apa-apa ?
Hamba pantas dihukum, maafkan hamba, karna hamba kehilangan jejak Raden saat berlari...
Raden Banterang
Sudahlah pengawal. Aku baik-baik saja..
Aku juga sangat senang karna sekarang aku telah menemukan gadis yang cocok untuk menjadi permaisuriku...
Pengawal
Benarkah itu Raden ? Apa mungkin gadis yang saat ini bersama Raden?
Raden Banterang
Ya... perkenalkan, ia surati seorang putri dari kerajaan Klungkung
Pengawal
syukurlah bila Raden sudah mendapatkan tambatan hati. Hamba juga ikut senang jika Raden senang
Raden Banterang bersama Surati dan Pengawalnya pun, meninggalkan hutan dan kembali ke Istana
Setelah menentukan hari baik, pernikahan pun digelar tujuh hari tujuh malam di alon-alon kerajaan.
Segala pertunjukan digelar, segala menu pun dihidangkan.
Senja kian meredup, malam itu, kebahagiaan Raden Banterang terlihat jelas dari balik senyumnya yang merekah.
Senyum tipis Surati pun kian menambah kehangatan pesta pernikahan di malam hari
Beberapa hari berselang, suka cita penduduk kerajaan blambangan terdengar hingga ke pelosok negeri, karena kini mereka telah memiliki Permaisuri yang cantik jelita.
Siang itu ....
Pengawal
Mohon maaf Tuan Putri, hamba menghadap..
Surati
Ada apa pengawal? Mengapa kau begitu tergesa-gesa
Pengawal
Ada seorang wanita di pintu gerbang yang memaksa ingin bertemu dengan Tuan Putri !
Surati
Siapa dia? Dan mengapa ia kesini?
Pengawal
Hamba tidak tahu Tuan Putri, akan tetapi dia sangat ingin bertemu dengan Tuan Putri.
Dia berkata ada sesuatu yang sangat penting untuk di sampaikan kepada Tuan Putri.
Surati
Baiklah, bawa dia ke pendopo. Aku akan menemuinya disana..
Pengawal bergegas kembali ke pintu gerbang. Tak lama kemudian, ia kembali kembali bersama seorang wanita
Rupaksa
Hamba menghadap Tuan Putri
Surati
Berdirilah Nyisanak dan ada apa?
Rupaksa
Hamba dari kerajaan Klungkung
Surati
Klungkung? L Lalu, siapakah kau?
Rupaksa
Apa kamu lupa denganku. Aku Rupaksa. kakak kandungmu?
Surati
N Nyimas? Be benarkah ini kamu?
Bukankah, bukankah kamu sudah terbunuh saat puputan bayu?
Rupaksa
Tidak Surati, aku berhasil menyelamatkan diri.
Akan tetapi, suamiku dan para pengawal lainnya terbunuh.
Belasan tahun sudah aku mencarimu, lalu aku mendengar kabar bahwa nama Permaisuri Kerajaan ini adalah Surati dan ternyata itu benar kau, adik kandungku
Surati
A apa apa benar kau kakakku ?
Rupaksa
Apa kau mengingat tanda kerajaan ini? Garuda Wisnu Kencana.
Orang tua kita memberikannya sebelum kerajaan blambangan menyerang agar bila kita terpisah, kita masih bisa saling mengenali kelak di kemudian hari.
Aku yakin kau juga pasti masih menyimpannya.
Surati
I iya, tapi mengapa nyimas tampak begitu berbeda..?
Rupaksa
Apa kau masih tidak mempercayaiku Surati??!! (suara meninggi)
Aku masih ingat jelas adikku memiliki tahi lalat di bawah telapak kaki nya..!
Surati
Nyimasss.. (ekspresi haru) maafkan aku nyimas, maafkan aku yang tak bisa mengenali kakak kandungku sendiri..
Rupaksa
Sudahlah...sudahlah dinda. Aku kemari karna aku ingin meminta bantuan mu.
Surati
Bantuan?
Apa itu nyimas katakan saja !
Rupaksa
Sebelumnya... bolehkah aku meminta berbicara empat mata saja denganmu?
Surati
Hmmm... Baiklah...
Kalian semua pergilah. Aku ingin berbincang dengan kakak kandungku.
Setelah semua pengawal dan dayang meninggalkan pendopo, serta memastikan tidak ada orang lain yang akan mendengar pembicaraan mereka, Rupaksa mengeluarkan sebuah keris pusaka turun temurun dengan ukiran khas dari Kerajaan Klungkung
Rupaksa
Ambil keris ini dan bunuhlah Suamimu..
Surati
Apa..! Mengapa, mengapa Nyimas? Mengapa aku harus membunuh suamiku sendiri?
Rupaksa
Dinda, dengarkan aku, ayah dari suamimulah yang telah mengancurkan keluarga serta kerajaan kita.
Dan ayah dari suami mu sendiri yang membunuh ayah kita.
Surati
Tidak nyimas, tidak.. meskipun ayahnya sudah membunuh ayahanda kita, akan tetapi kanda tidak ada hubungannya dengan semua itu.
Rupaksa
Dinda ! Jadilah anak yang berbakti!
Jangan hanya karena dinda sekarang menjadi permaisuri, dinda lupa darimana asal kita.
Surati
Tidak nyimas! Kanda berbeda dengan ayahandanya. Ia seorang raja dan suami yang bijak.
Ia begitu mencintai istri dan rakyatnya. ia pulalah yang telah menyelamatkanku dari hutan.dan aku begitu mencintainya.
Surati
Nyimas , sudahlah... dendam tidak akan menyelesaikan masalah.
Dendam pula tak akan bisa mengembalikan semua yang telah tiada.
Hidup dengan damai akan lebih baik untuk kita semua.
Rupaksa
Hemm.. baiklah, baiklah dinda, jika dinda tidak mau melakukannya..
Surati
Maafkan adinda nyimas (penuh penyesalan)
Rupaksa
Sudahlah, aku harap dinda tidak menyesali keputusan dinda ini.
Sebelum aku pamit, terimalah ikat kepala ini sebagai kenang-kenangan dari kakakmu ini.
Simpanlah di bawah bantal tempat tidurmu.
Dengan perasaan geram karena jalan termudah untuk membalas dendam keluarga dan kerajaannya ditolak oleh Surati, Rupaksa segera meninggalkan pendopo istana.
Kemarahan dan kekecewaan yang teramat besar terhadap adiknya membuahkan sebuah rencana besar.
Sementara itu di tengah hutan,
Raden Banterang
Hahaha... sepertinya aku sedang beruntung. Banyak sekali hasil buruanku hari ini.
Pengawal, bereskan semuanya, aku akan beristirahat sejenak dibawah pohon itu.
Raden Banterang
Dinda..., tunggu aku pulang. Aku ingin membicarakan rencana bulan madu kedua kita.
Raden Banterang
Ah... semilir angin ini membuatku mengantuk..
Rupaksa
Raden Banterang...
Raden Banterang
Siapa Kau? “Beraninya kau mengganggu istirahatku!!
Rupaksa
Saya adalah petunjukmu. Raden Banterang dalam keadaan bahaya sekarang.
Putri Surati adalah seorang penjahat yang akan melukai diri Raden dan juga kerajaan Blambangan.
Sebagai bukti
perkataanku, dibawah bantalnya ada sebuah keris pusaka yang dapat meluluhlantahkan kerajaan Blambangan, termasuk juga nyawa Raden.
Ingat, dia mempunyai darah Klungkung. Dia mendekati Raden hanya untuk membalaskan dendam keluarga dan kerajaannya
Raden Banterang
Mana orang itu? Bagaimana dia bisa menghilang di depan mataku?
Dan, bagaimana kedua pengawalku tidak menyadari keberadaannya?
Oh tidak, kalau benar apa yang ia katakan, kerajaanku dalam bahaya.
Aku harus segera pulang ke istana.
Raden banterang segera memacu kudanya secepat angin.
Sesampainya di istana, Raden Banterang berlari menuju kamarnya untuk mencari keris bukti penghianatan Sang Permaisuri.
Sesekali nama Permaisuri diteriakkan dengan suara lantang dalam amarah yang membara.
Sang Permaisuri pun bergegas mengejar Raden Banderang sambil bertanya-tanya ada apakah gerangan.
Surati
Kakanda... ada apa..
Raden Banterang
Kurang ajar!! apa ini?!!”
Surati
Itu... itu... Keris Kerajaan Klungkung. Tapi, Kenapa ada dibawah bantal... bukan kah..
Raden Banterang
Bukankah apa? Apa lagi kalau bukan untuk membunuhku?
Surati
Siapa yang ingin membunuh Kakanda?
Raden Banterang
Masih mengelak kau Surati?!! Kau yang ingin membunuhku!!
Kau benar akan menghancurkan kerajaan ini, membalaskan dendam keluarga dan kerajaanmu!!
Surati
Jangan asal tuduh!! Adinda sama sekali tidak punya maksud begitu
Raden Banterang
Lalu buat apa kau simpan keris ini di bawah bantal mu ?
Surati
Dinda sungguh tidak tahu. Dinda hanya menyimpan ikat kepala kenang-kenangan dari kakak Dinda yang datang berkunjung tadi siang.
Raden Banterang
Ikat kepala katamu? Ini keris pusaka, kau bilang ikat kepala? Hah!
Aku tak menyangka kau akan melakukan hal sekeji itu.
Setelah aku menolongmu, kau masih ingin membunuhku dan mengambil alih kerajaanku.
Sungguh licik pikiranmu itu.
Surati
Tidak kakanda. Semua ini hanya salah paham.
Sungguh! Dinda tidak pernah berfikir untuk membunuh kakanda.
Bahkan, dinda rela mati demi kakanda
Raden Banterang
Kau dusta Surati! Aku sudah tidak percaya lagi dengan omonganmu! Ikut aku!
Raden Banderang yang gelap mata menyeret paksa Sang Permaisuri bak seorang pendosa.
Hingga sampailah mereka pada sebuah sungai yang alirannya bermuara di Ketapang.
Surati
Mengapa Kakanda membawaku kesini?
Raden Banterang
Kau wanita cantik berhati busuk. Tak pantas kau mendampingiku!
Kembali lah ke kerajaanmu dan jangan pernah kembali lagi!
Surati
Tapi... naik apa? Tak ada satupun perahu atau sampan disini!
Raden Banterang
Berenanglah!! Bukankah dulu kau pun begitu?
Surati
Baik lah kalau itu yang Kanda mau.
Namun, ijinkan aku membuktikan upacanku.
Jika nanti sungai ini keruh serta berbau busuk, niscaya ucapanku adalah bohong belaka.
Tetapi jika sungai ini berbau wangi, maka aku benar tulus mencintai Kanda, dan semua yang Kanda sangkakan salah adanya
Surati
Selamat tinggal Kanda..
Dengan berurai air mata, Surati melompat ke derasnya air sungai.
Seakan ikut merasakan hancurnya hati Surati, air sungai pun bergejolak beberapa saat, lalu tenang menghantarkan Surati ke peristirahatan terakhirnya.
Lamat-lamat, tercium bau wangi yang semakin lama semakin menguat, hingga menarik hati Raden Banterang untuk menuruni sungai.
Ia mengambil air di telapak tanganya dan menciumnya dengan tulus.
Raden Banterang
Wangi… wangi ... Banyu, Wangi...Surati... Banyu,Wangi.. Sungguh aku telah berdosa.
Surati ! Maafkan aku ! Suratiiii !
Cinta Segi Rumit
Rey
Makasih ya semalam... Kamu luuuar biasa..
Nappy
Makasih juga dah nurutin semua mauku ya Bee, dah setia & jujur ma aq
Nappy
Hmmmm... Koq kamu dah mandi sih Bee? Emang jam brp sekarang?
Rey
Jam 7 Hun... Honey beneran gak mau kemana-mana hari ini?
Mumpung hari minggu ne..
Nappy
Kerjaanku di kantor banyak Bee. Aku mau tidur aja ntar seharian.
Nappy
Tapi kita pergi sarapan dulu ya.
Semalam pas perjalanan pulang, aku lihat ada cafe baru buka. Kayaknya asyik deh.
Rey
Jam berapa mau pergi sarapan?
Nappy
Sekarang lah.
Aku mandi dulu ya Bee
(cium)
Rey
Namaku Rey.
Aku seorang pebisnis muda dengan frenchise perusahaan yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Uang bukan masalah bagiku. Yang terpenting adalah kejujuran & kesetiaan.
Rey
Namun sayang, cinta pertamaku, malah menghianatiku.
Dia lebih memilih menjadi simpanan Bapakku daripada menikah resmi denganku.
Rey
Dan sejak saat itu, aku sudah tidak percaya lagi dengan makhluk Tuhan yang bernama wanita.
Entah kebetulan atau memang sudah takdir, Aku malah dipertemukan dengan Nappy.
Seorang lelaki gagah dan macho, yang juga dikecewakan oleh wanita yang sangat dicintainya.
Rey
Walaupun di Indonesia, masih banyak yang menghujat dan membuly kami, tapi kami tidak peduli.
Seperti pagi itu, ketika kami mencoba tempat baru untuk sarapan, setiap mata menatap kami dengan pandangan menghakimi.
Tapi kami tidak peduli.
Rey
Ada yang mau dipesan lagi Han?
Nappy
Cukup Bee. Makasih...
Rey
Terima kasih kembali, Honey....
Terima kasih telah mencintaiku dengan tulus.
Sampai-sampai, seluruh dunia iri melihat caramu mencintaiku
Nappy
Biarin aja mereka mau apa. Toh kita gak ganggu mereka
Rey
Iya Hun. Makasih ya...
Oiya Hun, Kamu tau gak?
Sebelum bertemu kamu, aku berdoa setiap hari agar suatu saat aku bisa merasakan cinta sejati.
Dan sekarang, aku merasa bahwa doaku telah terjawab
Nappy
Aku tidak bisa berjanji untuk menjadi yang terbaik.
Tapi aku berjanji akan selalu mendampingimu
Rey
Terima kasih Honey...
Aku sadar aku tidaklah sempurna, tetapi kau menyempurnakanku dengan cintamu
Nappy
Aku melihat kamu sempurna koq, jadi aku mencintaimu.
Lalu aku melihat bahwa kamu tidak sempurna, dan aku bahkan lebih mencintaimu
Rey
Aku mencintaimu bukan hanya karena siapa kamu.
Tapi, juga karena merasa nyaman, bisa menjadi diriku sendiri tanpa harus berpura-pura saat bersamamu
Nappy
Tentu saja, Bee...
Kita tidak perlu berpura-pura di dunia ini hanya demi menyenangkan orang lain.
Apalagi sampai memakai topeng, menyembunyikan jati diri kita yang sebenarnya.
Rey
(Senyum)
Kamu benar Hun...
Oiya, lusa Honey ikut aku ke kedutaan ya. Ada yang harus Honey tandatangani untuk dokumen pernikahan kita.
Rey
Saat ini, Inggris yang paling welcome untuk pasangan romantis kayak kita.
Nappy
OK, aku terserah kamu Bee. Yang penting, kita bisa meresmikan hubungan kita.
Kita punya dasar hukum yang kuat biar gak ada lagi yang berani ganggu.
Rey
Kau membuatku bahagia lewat cara yang orang lain tak bisa lakukan untukku.
(senyum)
Anan
Permisi...Chicken steak.... silakan...
Eh (Kaget) Mas... Mas Nappy?
Ah... syukurlah...akhirnya aku menemukanmu..
Nappy
Gak tau, makan aja yuk Bee, keburu dingin
Anan
Mas... ini aku, Anan... Wanita yang selalu kau puja dulu..
Masak kamu lupa sih Mas?
Rey
Siapa sih Hun? Koq kayaknya dia pernah deket ma kamu?
Nappy
Biasa lah Bee... fans ku kan banyak. Kamu kayak gak tau aja?
Daaaah... gak usah digubris!!”
Rey
Oooo... aku kira siapa....
Anan
Aku gak mungkin salah orang Mas!!
Kamu Nappy kan? Kamu jangan pura-pura gak kenal aku!!”
Nappy
Bisa diem gak sih loe? Gak tau kami lagi makan?
Lagian kita sudah selesai koq!
Anan
Enggak! Aku gak akan diam sampai kamu kembali padaku!
Pulanglah Mas....Aku butuh kamu...
Aku tlah terbiasa hidup denganmu. Apa jadinya aku tanpa kamu?
Aku mencintaimu Mas.... Aku sangat kehilangan kamu..
Nappy
Cinta? Kamu selingkuh sama sahabatku kamu bilang cinta?!
Anan
Maafin aku Mas, aku khilaf... sahabatmu yg terus godain aku...
Nappy
Trus, klo ada laki2 lain godain kamu lagi, kamu khilaf lagi? selingkuh lagi? Iyah??!!
Anan
Enggak Mas... Aku janji gak akan ngulangin lagi. Aku janji Mas....
Aku mohon maafin aku..
(nangis)
Nappy
Aaaah sudah lah.. Urusanku dah selesai sama kamu!!
Rey
Kita pergi aja yuk Honey, Panas disini!
Mataharinya juga semakin tinggi, aku juga lagi tinggi ne.
Pulang aja yuk... sarapan di rumah aja. Sambil kita wujudkan cinta suci kita dalam ******* mesra.
Rey tertawa genit, Nappy senyum mesrah
Anan
Oh, jadi ini alasanmu ninggalin aku Mas? Hah? Gara2 cecunguk ini? Iyah!!
Rey
Hei? Halloo..!!? koq jadi aq yg disalahin?
Nyadar dong! Dia dah gak doyan ma kamu. Kamu bau ikan asin kali?!
Nappy
Kita pergi aja yuk Bee. Gak guna ngurusin dia.
Anan mengambil pisau napi dan menusuk leher Nappy bagian samping pas urat nadi
Napas tersenggal, batuk + muntah darah
Rey
Honey! Honey! Tolong! Tolong! Toloooong...!!
Anan
Aku gak terima kau perlakukan seperti ini Mas!
Kalau kamu gak bisa kumiliki, yang lain pun gak ada yang boleh.
Gak ada yang boleh miliki kamu selain aku.”
(Tertawa sambil menangis)
Rey
(Nafas ngos-ngosan)
Syukurlah cuma mimpi..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!