NovelToon NovelToon

My Destiny

prolog

Disebuah hotel khusus nya di sebuah kamar yang sangat sangat mewah seorang wanita mengerjapkan mata nya karna cahaya matahari mengusik tidur nyenyak wanita itu, perlahan-lahan mata itu terbuka dan seketika terbelalak dengan wajah seorang pria yang pertama kali ia lihat dan lebih mengejutkan pria tersebut hanya telanjang dada dan jangan lupakan dirinya lebih mengejutkan tidak menggunakan pakaian sehelai benang pun.

"Bagaimana aku bisa disini " ucap zahra bingung sambil memijit pelipis nya pusing, dan tanpa terasa dia menyentuh seseorang karna penasaran Zahra melihat ke arah samping dan betapa terkejutnya dia saat ada seorang pria asing di samping nya.

"Siapa dia, dan kenapa aku ada di sini " Zahra membatin.

tak ingin mengusik tidur seorang pria yang tak ia kenali pelan tapi pasti dia turun dari kasur king size, dan berhasil, setelah berhasil ia memungut pakaian yang berserakan dimana-mana setelah selesai Zahra menatap pria yang masih tidur nyenyak ia tak tau bagaimana kronologi yang pasti ia tak akan pernah melupakan ini semua bagaimana tidak mahkota yang ia jaga hari ini detik ini sudah diambil oleh orang yang tidak ia kenali, secepatnya dia harus pergi dari kota ini cukup luka yang ia terima, sebelum ia pergi Zahra mengotak Atik ponsel nya terlebih dahulu setelah selesai ia langsung pergi.

"Zean mengerjapkan mata memutari tempat sekeliling hanya satu di otaknya hotel tak ambil pusing ia langsung berlalu ke kamar mandi untuk menyegarkan badan dan pikirannya Tak akan ia biarkan orang yang sudah menjebaknya.

"Cepat bawakan baju ke hotel xxxx " zean langsung mematikan telepon sepihak tanpa mendengar jawab oleh asisten. Sambil menunggu asisten datang zean mengecek pekerjaannya melalui telpon genggam sedang fokus dengan pekerjaan tiba-tiba ia menyentuh sesuatu .

"Kalung " oh jangan bilang ia sudah meniduri wanita, zean langsung menyimpan kalung tersebut didalam tas jinjingnya.

Maaf jika masih banyak kata yang typo mohon masukan dan saran nya 🙏

episode 1

Ting tong!!!

Bel pintu hotel berbunyi zean menghampiri dan membukakan pintu sudah bisa di tebak pasti asistennya dan menyerahkan keperluan yang ia butuhkan .

"Kau tunggu disini selagi aku bersiap " ucap zean.

"Baik tuan " ucap zaki sambil membungkuk dan mengitari sekitar, ia ingin mencari kejanggalan di dalam hotel ini karna ini bukan hotel tuan ny pasti ad yang terjadi dengan tuan nya.

Ceklek pintu kamar mandi terbuka menampilkan tuan nya sudah siap dengan pakaian formalnya .

"Cari tau siapa yang membuat ku seperti ini" ucap zean to the points .

" Baik tuan, akan saya selidiki " ucap zaki, ia tau benar sifat dan watak tuan nya , siapa yang berani mengusik tuan nya ia tak akan tinggal diam bersiap lah kau sudah membangunkan singa yang tidur, Zaki bergidik ngeri membayangkan tuan nya akan mengamuk.

***

Sedangkan disebuah desa yang sangat asri Zahra memandang pemandangan yang sangat indah dan bersih jangan lupa kan udara yang sangar segar ia kan memulai nya disini seorang diri Zahra memandang langit yang cerah dan berkata.

"Bunda ayah apa kalian disana bahagia, jika kalian disana bahagia Zahra juga akan bahagia disini jangan khawatir kan Zahra akan baik-baik saja disini walau Zahra seorang diri" ucap Manda berkaca-kaca.

"Menangis lah jika itu membuat Tenang " ucap seseorang, Zahra mengalihkan intensi nya kepada sumber suara wanita paruh baya berhijab kisaran umur bunda nya, Zahra tak menjawab ia semangkin menangis tersedu-sedu jujur ia rindu bunda nya , bunda yang penuh kelembutan dan kasih sayang yang besar terhadapnya sekarang sudah tiada ia ditinggalkan seorang diri memikul beban yang berat ini.

"Keluarkan semua isi hatimu nak umi akan menunggumu " ucap umi sambil membawa Zahra kedalam pelukannya, ia tak tau apa yang terjadi tapi yang pasti dari tatapan matanya memancarkan kerinduan yang mendalam saat wanita ini memandangnya, nanti jika ia sudah tenang ia akan menanyakan nya .

"Apa yang terjadi dengan mu nak " ucap umi sekali lagi setelah ia melihat Zahra sedikit tenang, tak ada jawaban dari zahra.

"Sa,,ya rin,,du de,,nga,,n bunda" ucap zahra sesegukan.

"Memang bundanya sedang dimana nak "ucap umi lembut.

"Bunda sudah tiada nyonya , umi potong umi cepat "

"Maaf, umi tak tau jika bunda mu sudah tiada" ucap umi menyesal .

" Tidak apa-apa u,,umi " ucap zahra ragu,umi tersenyum ia tau wanita di depannya ini ragu memanggilnya umi.

"Kalau umi perhatikan kau baru datang kemari ya nak " ucap umi lembut, karna ia melihat gadis ini membawa tas besar seperti baru pindah pikir umi.

"Ia, terimakasih umi " ucap zahra, jujur ia nyaman berdekatan dengan wanita didepannya rindu dengan bundanya berkurang sedikit dari pelukan wanita didepannya.

"Terima kasih untuk apa nak " ucap umi bingung, bagaimana tidak dia tidak memberi apa-apa wanita didepan nya tapi mengucapkan terimakasih.

"Zahra tersenyum, Terima kasih sudah memberikan Zahra pelukan yang sangat nyaman setidaknya rindu Zahra kepada bunda berkurang sedikit " ucap zahra berkaca-kaca, Umi tersenyum dan membawa Zahra kedalam dekapannya, tes air mata yang umi tahan akhirnya jatuh juga cepat-cepat ia menghapusnya jujur ia juga bersedih melihat gadis dalam dekapannya ini malangsekli nasip nya kalau diperkirakan ia masih berumur belasan tahun .

"Jadi kemana tujuanmu sekarang nak " ucap umi, setelah berapa saat mereka melepaskan pelukannya. Dan gadis didepannya menggeleng kepala .

"Zahra masih tak tau mau kemana umi " ucap zahra sambil menunduk.

"Maksudnya tidak tau bagaimana nak " ucap umi bingung, bagaimana tidak seorang gadis sendiri bawa tas besar ingin ke tempat keluarganya atau bagaimana pikir umi.

"Zahra tidak tau mau ke mana karna ini pertama kali Zahra kemari " ucap zahra sedih.

"Jadi ke sini ingin kerumah saudara atau bagaimana nak " ucap umi sekli lagi, jujur umi bingung bagaimana tidak dari tadi banyak pertanyaan yang berkecemuk di kepalanya.

"Zahra tak punya saudara disini umi, Zahra ingin cari kontrakan disini " ucap zahra.

"Apa kau pergi dari rumah nak " ucap umi dan Zahra menggeleng .

" Tidak umi, zahra memang tidak punya tempat tinggal disana dan Zahra diusir dari rumah karna perusahaan ayah disana sedang penurunan dan bunda dan ayah pergi ingin memperjuangkan perusahaan yang ia bangun dari nol tapi Tuhan berkata lain , bunda dan ayah mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat tak hanya itu mahkota yang Zahra jaga direnggut oleh orang yang tak Zahra kenali " ucap zahra sedih. Umi shock mendengar cerita gadis di hadapannya bagaimana bisa gadis semua ini sudah menanggung beban seberat ini.

"Jadi sekarang kau tak tau mau kemana nak " ucap umi, Zahra hanya menggeleng kepala ia tak mampu membuka suara nya terasa tenggorokan nya ada batu besar .

"Apa kau mau ikut umi pulang nak " ucap umi sekali lagi, Zahra memanap umi sejenak, umi tau gadis dihadapannya pasti bingung dengan ucapannya.

"Begini umi sudah menikah 20 tahun lama nya tapi kami tak diberi keturunan apakah kau mau ikut umi pulang dan menjadi anak umi " ucap umi, Zahra semangkin menangis terharu disaat dia tak diharapkan dikota tempat dia dibesarkan ternyata disini ada seorang wanita yang dengan suka rela merentangkan tangannya menyambutnya.

"Tapi Zahra sudah kotor umi " ucap zahra sedih, umi tersenyum.

"Tak ada manusia yang sempurna nak " ucap umi, Zahra semangkin sesegukan .

"Ayo kita kerumah umi nak " ucap umi , dan Zahra mengangguk dan mereka membawa barang yang Zahra bawa tak banyak itu.

Mohon maaf untuk banyak nya kata kata typo mohon masukan dan saran nya 🙏

episode 2

Sedangkan disebuah ruangan CEO seorang pria sedang duduk di kursi kebesaranya sedang memandang kalung liontin berinisial Z bertaburan permata,kalung yang sangat indah jika diperhatikan dengan teliti kalung ini tidak dijual sembarangan karna di jika dijual pasti harga yang sangat pantastis begaimana tidak tak hanya permata yang bertaburan tapi berlian juga ada disana oh God ini bukan wanita dari sembarangan tapi bagaimana jika wanita malam dan mencuri kalung antik ini oh tidak, dan lebih parahnya ia minta pertanggung jawaban atas apa yang di perbuatanya walau bukan kemauannya karna dia dijebak oh tidak pasti Daddy nya akan ngamuk besar dengan nya .

Toktok ....

Pintu ruangan zean diketuk dan menyadarkannya dari lamunannya.

"Masuk " mendengar intruksi dari tuan nya pintu terbuka menampakan asistennya.

"Apa kau sudah mendapatkan nya "ucap zean to the points.

"Maaf tuan, seorang wanita yang tidur bersama anda masih belum ditemukan dan dicek di CCTV disana tidak ada, ada seseorang yang menghapusnya tuan " ucap zaki takut .

"Siapa yang memberi obat di minuman ku " ucap zean lagi.

"Maaf tuan masih diselidiki " ucap nya takut.

Zean geram bagaimana biasa asisten kepercayaan tak bisa menyelesaikan masalah ini zean memijit pelipisnya pusing jangan sampai Daddy nya tau masalah ini.

"Jangan kau perlihatkan wajahmu di depan jika kau tak menemukan orang yang telah membuatku begini, ZAKI " ucap zean tegas.

"Baik tuan " ucap zaki sambil menundukkan badan sebelum keluar dari ruangan tuan nya.

" Jika Zaki tak bisa melacak cctv di hotel tampat ia meniduri wanita itu bearti ini bukan orang sembarangan ada dua kemungkinan bisa jadi sudah ditabotase oleh seseorang untuk menjatuhkannya atau memang seseorang yang melihatnya, jika aku menemukan orang yang membuatku begini tak akan aku buatkau tenang " zean menyeringai sekarang game di mulai.

***

Disini lah sekarang Zahra dan umi disebuah rumah yang sangat sederhana tapi tetap nyaman dipandang jangan lupakan ada kebun bunga yang sangat indah Zahra mengitari rumah sederhana itu dan sadar mendengar suara umi.

"Kita sudah sampai nak, maaf jika rumah umi tak besar " ucap umi tak enak.

"Ini sangat besar dan nyaman umi " ucap zahra sambil memandang bunga ditaman mini umi dan seketika ia berhenti disebuah bunga, umi mengernyit dahi bingung ada apa dengan nya.

"Ada apa nak " ucap umi bingung, dan menyadari mata Zahra berkaca-kaca.

" Zahra jadi ingat bunda umi " ucap zahra sedih.

"Mulai sekarang anggap umi seperti bunda mu nak, apakah boleh " ucap umi berharap.

"Tentu saja boleh, terima kasih sudah mau Nerima Zahra yang sudah kotor ini umi " ucap zahra.

"Tidak ad manusia yang suci sayang, dan terima kasih sudah mau menjadi anak umi " ucap umi, mereka saling berpelukan tiba-tiba.

"Siapa umi " ucap Abi mengejutkan umi dan zahra.

"Assalamualaikum Abi " ucap umi menghampiri Abi dan mencium tangan Abi, di ikuti oleh Zahra.

"Waalaikumsalam, umi dengan siapa " ucap Abi.

"Lebih baik kita masuk dulu baru umi ceritakan " ucap umi.

"Siapa umi " ucap Abi bingung setelah berapa saat mereka masuk kedalam rumah.

"Dia Zahra abi, dan begini maksud umi membawanya kemari bagaimana jika Zahra jadi Putri kita " ucap umi, Abi memandang umi sejenak dia tau istrinya tidak akan membawa seseorang kedalam rumahnya tanpa alasan nanti biar ia tanyakan pada istrinya dan yang pasti ia memandang Zahra jujur hatinya damai melihat wajah ayu gadis yang bernama Zahra tapi tatapan matanya memancarkan kerinduan yang mendalam.

"Baikla, Zahra jangan sungkan jika umi kau anggap sebagai orang tua mu anggaplah Abi sebagai orang tua mu juga, besok Abi akan menguruskan surat nya " ucap Abi bijak, Zahra langsung meneteskan air mata bahagia.

maaf jika masih banyak kata yang TYPO dan mohon masukan dan saran nya 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!