NovelToon NovelToon

Pantaskah Aku Untukmu

Eps 1

Judul : Pantaskah Aku Untukmu

Author : Pena Digital

Genre : Romantis

Pairing : Puspa & Arga

🍀🍀🍀

Intan Dwi Puspa

Remaja berumur 18 th, duduk di bangku SMA kelas 3 semester akhir... Gadis yang sederhana, wajahnya yang ayu, pintar, kulit putih bersih, dan bibirnya masih asli pink bukan lipstik.

Sifatnya ramah, dan lembut dan juga tegar.

Arga Syaputra

Seorang mahasiswa yang juga tentunya Keturunan Horang kaya, tinggi dan kekar, hidung mancung, kulit putih bersih untuk ukuran pria itu termasuk waw😂. Sifatnya dingin, namun ia baik pada orang-orang tertentu. Karena ketampanan dan kekayaan yang ia miliki, para gadis banyak yang jadi semut mengerubungi gula..

Mari kita mulai kisahnya...

Di rumah Puspa, tepatnya di kamar.

'ttiittuuutt tiittuuuttt tiiittuutt'

Suara alarm di ponselnya berbunyi. Puspa yang tengah menikmati alam mimpinya sontak terkejut dan membuka mata. Ia meraih ponselnya di sebelahnya dan mematikan alarm.

Puspa mengucek matanya sambil beralih duduk. Sekali lagi ia melihat layar HP nya.

'Jam 6? hmmm malam begitu cepat berlalu' bathin Puspa.

"Hufftt... Hari ini rasanya badanku remuk, melelahkan. Tapi aku harus semangat... Aku hampir lulus. Yeaayy." ujar Puspa bangkit dari duduknya.

Ia meraih handuk dan keluar kamarnya menuju kamar mandi. Berhubung rumahnya tidak semewah horang kaya, rumah ini hanya ada 1 kamar mandi saja.

Sementara itu di dapur ibunya tengah sibuk menyiapkan sarapan.

Waktu menunjukkan pukul 06:20.

Puspa yang sudah memakai seragamnya, langsung berdiri di depan meja riasnya, ia menatap pantulan dirinya di cermin.

"Hmmm tampangku juga okelah lumayan menjadi orang kaya. Haha. Kenapa di sekolah hanya aku yang di takdirkan berbeda dari teman temanku? Hufftt." Puspa menghela nafas dan menundukkan kepalanya.

"Puspa. Sudah selesai belum? Ayo kita sarapan." panggilan Ibunya yang memmbuat Puspa terkejut dan tersadar dari lamunannya.

"Iya Bu, aku segera datang." sahut Puspa.

Puspa langsung berlari kecil mengambil tas nya di meja belajar dan langsung menuju dapur.

Maklum bukan orang kaya, tidak ada ruang makan. Didapur sudah ada meja makannya. Puspa langsung duduk di kursi dan mengatur nafasnya, ia melihat Bapak, Ibu, dan Adiknya lalu tersenyum.

"Putri Bapak sudah datang. Ayo lekas kita makan, Bapak sudah lapar. Dan supaya tidak terlambat." ujar Bapak Puspa

"Iya Pak."

"Kakak, lihat menu hari ini. Mmm lezat bukan?" tanya adik Puspa, Joni sambil menunjuk makanam yang terhidang di meja.

"Waahhh iyaa, sangat enak. Tumben hari ini Ibu masak ini, ada telur dadar, sambal goreng, ikan laut, dan mentimun." tanya Puspa senang

"Hehehe iya, kemarin Bapak gajian dan dapar bonus dari bos nya. Jadi sarapan kita hari ini lezat bukan?" jawab Ibunya.

Puspa mengangguk dan mulai mengambil nasi dan lauknya. Suara dentingan sendok yang bersentuhan dengan piring serta senyum menghiasi acara sarapan pagi ini.

Untuk mengirit keuangan mereka sering sarapan dengan kuah sayur sop harga 2000 dengan bumbu yang di irit-iritkan pula, kadang pakai bawang dan kawan kawan dan terkadang hanya di bumbui garam dan penyedap rasa (micin) saja.

***

Di sisi lain di rumah Arga, tepatnya di kamar

Arga berdiri di depan cermin sambil merapikan kerah bajunya.

"Kenapa Papa dan Mama sangat buru-buru menginginkan aku segera menikah. Padahal S1 saja belum ku tuntaskan, Lagi pula sampai sekarang aku belum menemukan gadis yang pas di hatiku. Arrgghh!!!" Arga mengacak rambutnya kesal.

Eps. 2

Nafasnya berhembus dengan cepat seperti usai berlari di lapangan luas... Ia menghela nafas panjang dan duduk di ranjangnya.

'Tok tok tok'

Suara pintu yang di ketuk.

"Hm ada apa?" tanya Arga dingin.

"Nyonya memanggil Tuan Muda untuk sarapan," jawab Bi Ina dari luar kamar Arga, pembantu di rumahnya.

"Baiklah. Aku segera datang. Pergilah," Ujar Arga.

"Baik Tuan Muda." Bi Ina kemudian meninggalkan kamar Arga dan menyampaikan pada Ortu Arga.

Tak lama kemudian Arga pun keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan. Ia di sambut senyum hangat dari Mamanya.

"Kemari sayang. Kita sarapan ya. Meski jadwal kuliah kamu sore tapi kamu harus tetap sarapan," ujar Mamanya tersenyum.

Arga membalas senyum lalu duduk di kursi. Mama Arga mengambilkan nasi ke piring Arga beserta lauknya.

"Besok-besok Mama tak perlu melakukan itu. Aku sudah dewasa dan bisa melakukannya sendiri Ma?" ujar Arga memutar bola matanya, bosan. Mama hanya tersenyum.

"Wah, lihat itu Ma, putra semata wayang kita pun sudah mengakui sendiri bahwa ia dewasa." ucap Papa Arga tersenyum lalu melahap makanannya.

"Iya nih Pa." Mama Arga tersenyum

"Berarti kau pun sudah siap kan nak?"

Arga melirik Papanya bingung.

"Untuk membawa menantu untuk orang tuamu ini." imbuh Papa Arga tersenyum.

Arga meletakkan sendok ke piringnya agak keras. Ia pun bangkit dari duduknya.

"Mau kemana sayang?" tanya Mamanya.

"Keluar. Aku bosan siang malam, ini yang selalu kalian biacarakan." jawab Arga ketus.

"Tapi sarapanmu masih belum habis Arga," ujar Ayahnya dengan nada kesal

"Aku sudah kenyang dengan topik kalian." balas Arga dingin dan melangkah keluar dari ruang makan.

Mama Arga berdiri dan melirik suaminya dengan raut cemas.

"Duduklah Ma, dia hanya butuh waktu." ucap Papa Arga. Mama Arga pun mengangguk dan duduk kembali.

Disisi lain di rumah Puspa.

Mereka sudah selesai sarapan.

Waktu menunjukkan pukul 06:35

"Pak, aku berangkat duluan." pamit Puspa sambil mencium punggung tangan Ortunya.

"Nak, tunggu kita sukses dan punya mobil. Bapak, adikmu, dan kamu pasti akan berangkat bersama," ucap Bapak Puspa lirih.

"Waaahh pasti Pak. Aku setiap hari akan naik mobil bersama Kakak dan Bapak." balas Joni girang.

Puspa tersenyum...

"Aku sudah mau Lulus SMA, sedangkan punya mobil butuh waktu lama.. Tapi tidak mengapa, barangkali aku akan bekerja dan searah dengan kalian.. Heheh" Batin Puspa.

Dalam hati kecilnya ia pun berharap bisa memperbaiki ekonomi keluarganya.

***

06:57

Puspa telah sampai di gerbang sekolahnya, SMA DARFA, sebuah sekolah yang bisa di katakan elit lah yang berada di kota tempat tinggal Puspa.

**Untuk nama sekolah saya pakai nama samaran yaa**

Puspa menatap gedung sekolahnya itu, sebuah senyum terukir lebar terbentuk di bibirnya.

"Semangat!!" Ucap Puspa pada dirinya sendiri.

Ia menarik nafas dan menghembuskan perlahan lalu melangkahkan kakinya menuju lantai 2, tepatnya menuju kelas Puspa.

Sesampainya di kelas, Puspa heran dengan adanya kerumunan para murid di kelasnya. Puspa yang penasaran pun menghampiri kerumunan itu.

"Ada apa Ini? " tanya Puspa

"Ini ada brosur Universitas UNTAG yang terkenal itu loh" Jawab Elisa, teman sebangkunya. Lebih tepatnya sahabat.

Puspa hanya ber-Oh-ria saja. Lalu ia kembali ke bangku yang ada paling depan dan paling kiri, Puspa meletakkan tas nya lemas.

"Bisa sekolah di sini saja sudah merupakan keberuntungan untukku, mana mungkin aku bisa kuliah... Prestasiku juga belum bisa menembus benteng Elisa di Rangking 1" batin Puspa.

eps. 3

Tiba-tiba ia di kejutkan oleh pukulan pelan di pundaknya.

"Hey!" Panggil Elisa.

"Huh kau ini El, jangan begitu. Aku sangat terkejut" Ujar Puspa cemberut sambil mengelus dada

"Hehe, maaf ya. Oh ya, bagaimana denganmu? mau kuliah di UNTAG ini tidak? Aku dengar disana seniornya tampan tampan loh. Hihi" Tanya Elisa

"Ku rasa tidak El, aku mau bekerja setelah lulus ini. Aku mau memperbaiki ekonomi keluargaku" jawab Puspa sambil menatap jendela.

"Maka dari itu, kalau kau kuliah, pekerjaan yang berpenghasilan besar pasti bisa kau dapat." ujar Elisa

"Tidak El, aku sekolah bukan untuk mendapat kerja yang seperti kau bicarakan. Dan ingat, Keberhasilan seseorang bukan karena kuliah tapi karena ia berusaha dan pastinya karena kehendak Tuhan. Kau bisa lihat di luar sana, banyak orang yang lulus kuliah malah nganggur dan yang lulusan SD malah jadi pengusaha. Jangan kau menilai semuanya dari tingkat pendidikan El. Aku bukannya menghina perkuliahan , aku hanya tidak suka atas ucapanmu itu. Aku juga ingin kuliah tapi keadaan uang menghalangiku." Balas Puspa agak emosi.

"Ma-maaf Puspa, aku tidak bermaksud begitu" Ucap Elisa merasa bersalah.

"Iya tidak apa - apa. Jadikan ini pelajaran untukmu." Balas Puspa.

Elisa mengangguk.

Guru pun datang, semua siswa siswi kelas 12 pun segera duduk ke tempat masing - masing dan mengeluarkan pelajaran hari ini.

****

Di sisi lain di rumah Arga.

Ortu Arga sedang duduk di ruang keluarga.

"Pa, bagaimana cara kita memberi tau pada Arga kalau kita Ingin menjodohkan dia dengan Puspa, anak sahabat kita itu, Pak Dion?" Tanya Mama Arga cemas.

"Tenanglah Ma, bahkan kita belum membicarakan ini pada pak Dion. Sudahlah, nanti kita bicarakan lagi. Papa berangkat ke kantor dulu." Jawab Papa Arga.

Istrinya mengangguk dan mengantar suaminya sampai di depan pintu.

"Hati-hati ya, Pa di jalan." Ucap Mama Arga tersenyum.

"Iya Ma, kamu baik-baik di rumah ya "

Setelah Suaminya hilang dari pandangan, Mama Arga masuk ke dalam dan menutup pintu. Ia bingubg bagaiman caranya memberi tahu pada Arga.

***

Di dalam mobil...

Arga menyetir mobil dengan santai.. Entah dia mau kemana, di fikirannya masih selalu terlintas masalah tadi pagi.

"Usiaku masih muda. Tak menikah juga tidak perlu di khawatirkan." Gumam Arga. Ia mendengus sebal.

'Drrtt... drrtttt'

"Halo" Ucap Arga

"...."

"Ya baiklah, aku tunggu di cafe biasanya." Ucap Arga.

Arga meletakkan Hp nya dan menambah kecepatannya menuju Cafe

Sesampainya di Cafe, Arga masuk ke dalam. Dan ternyata sudah ada seorang laki-laki yang menunggunya.

"Kau sudah datang rupanya" Ucap Rafa sambil tersenyum hangat.

" Hm" Arga menuju meja orang tsb

"Duduklah... Aku sudah pesankan Cappucino untukmu" Ucap Rafa

"Ada apa" Tanya Arga

"Ah tidak... Aku hanya ingin bertemu.." Jawab Rafa sambil menyeruput kopi hitamnya.

"Jujur saja" Ujar Arga kesal

"Ahaha.. Tidak tidak.. Aku hanya ingin tau kenapa akhir-akhir ini kau seperti mudah kesal saja."

"Hh, hanya untuk bertanya itu?" Tanya Arga mengernyitkan dahinya.

"Ya, sebagai sahabat boleh kan aku tau." Rafa tersenyum lebar

"Hhhhhh.." Arga menghela nafas panjang

"Orang tuaku ingin aku segera menikah. Tapi aku menolak. Di usia muda seperti ini masa sudah punya istri? Bagaimana kalau dia mengatur-ngatur aku" Jawab Arga sambil tersenyum sinis.

"Ohhh.. Kalau begitu menikahlah kawan... Hahaha.. Tidak sulit bagimu untuk mencari wanisa jenis apa. Haha... " Balas Rafa sambil tertawa

#Jangan lupa like, comment, vote and rate ya.. 😊

mohon maaf apabila banyak typo.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!