NovelToon NovelToon

Cinta Dalam Diam

Prolog

Cinta bertepuk sebelah tangan adalah pengalaman terbaik untuk memberikan ketulusan cinta mu pada orang yang tepat...

Seandainya tidak ada badai, pelangi tidak akan muncul. Untuk itu, belajarlah dari badai yang menimpamu."

Kenyataan memang tak selalu beriringan dengan harapan tapi bukan berarti kita harus dilanda keputusasaan.

Langit tidak selamanya cerah, kadang hujan pun bisa membawa bencana dan perasaan juga sering kali bisa terluka Love can sometimes be magic but magic can sometimes just be an illusion, (Terkadang cinta adalah sebuah keajaiban, tetapi terkadang juga hanya sebuah ilusi)".

...****************...

Mungkin kata-kata itulah yang tepat untuk mengungkapkan perasaan Priscilla Zephania saat ini, semenjak lulus kuliah, Priscilla mulai memendam perasaannya pada seorang pria tampan yang menjadi seniornya dulu di kampus.

Priscilla Zephania seorang wanita berparas cantik yang tinggal di Jakarta, dari kecil hidupnya sudah terbiasa dengan kehidupan yang mewah dan serba berkelimpahan...

Ayahnya bernama Arlan Felix Zephania laki-laki keturunan luar negeri berkebangsaan Amerika serikat, sedangkan ibunya Lydia Zephania yang berkebangsaan Indonesia... Priscilla Juga memiliki seorang adik laki-laki yang masih duduk di bangku kulia, bernama Edzhar Felix Zephania.

Orang tuanya merupakan orang yang terpandang dan cukup di kagumi oleh orang-orang di sekitar mereka... Ibunya (Lydia Zephania) meninggal dunia saat Priscilla masih duduk di bangku SMP, sedangkan adiknya Edzhar masih duduk di bangku SD.

Mereka tinggal bertiga di rumah yang cukup mewah, dengan fasilitas serba ada..

Priscilla Zephania mulai mengelola bisnis ayahnya di bidang fashion, dan ekspor impor barang-barang branded limited edition ke luar negeri...

Priscilla sekarang menjadi pemimpin di perusahaan ayahnya yaitu PT. Zephania comporation.

Awal mula pertemuan-nya dengan pria tampan yang juga seorang CEO di perusahaan cahaya Zecharya Group. Saat Priscilla masih duduk di bangku kuliah, kalah itu Priscilla sedang membaca buku di perpustakaan kampus, dan tak sengaja melihat seorang pria yang tidak lain adalah seniornya yang tengah sibuk menyusun Skripsi di meja perpustakaan...

Hari itu Priscilla mulai mengagumi ketampanan seniornya dan mulai menyelidiki asal usul Pria tersebut...

Ethan zack Zecharya nama pria itu, keturunan Amerika serikat, kedua orang tuanya berasal dari Amerika serikat ayahnya bernama Axel zack Zecharya dan ibunya bernama Eva zack Zecharya... Ethan Juga memiliki adik perempuan yang bernama Rahel zack Zecharya,...

Orang tua Ethan memutuskan untuk tinggal dan berbisnis di Indonesia, karena mereka orang yang cukup berpengaruh dalam dunia bisnis di Indonesia, akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi warga negara Indonesia dan tinggal menetap di Indonesia..

Saat ini Ethan tengah mengelola bisnis keluarganya di bidang tambang batu bara di irian, ekspor impor barang-barang branded ternama, dan pencetus berbagai aplikasi ternama yang banyak di gunakan orang-orang di dunia, termasuk beberapa aplikasi games online...

Perusahaan mereka ada di mana-mana dan cabang perusahaan mereka sebagian di kelola oleh orang-orang kepercayaan mereka, Sementara pusat dari perusahaan keluarga Zecharya di kelola langsung oleh Ethan.

...****************...

Dua tahun telah berlalu Priscilla baru saja ingin memulai mendekati seorang CEO di perusahaan Cahaya Zecharya Group.

Priscilla sekarang ini cukup tahu jika Ethan sedang tidak memiliki seorang kekasih, karena baru-baru ini Ethan putus dari kekasihnya...

Ethan sebenarnya adalah seorang playboy, bukan saja ketampanan yang di milikinya tapi juga kekayaan yang sangat berlimpah membuat wanita takluk dan siap membuka hati dan kaki mereka lebar-lebar untuk Ethan.

Sayang Ethan cukup pintar dalam memilih pacar, Ethan hanya mau tidur dengan wanita yang belum pernah di sentuh oleh pria lain, dan jika dia memiliki pacar yang sudah pernah di sentuh oleh pria lain, maka Ethan hanya menganggap wanita itu sebagai mainnya semata.

Namanya juga seorang playboy habis manis sepah di buang, itulah kata-kata yang pantas untuk Ethan.

Hari ini Priscilla memutuskan untuk menemui Ethan di perusahaan-nya dengan cara mengajukan kontak kerja sama untuk barang-barang branded mereka.

"Pokoknya hari ini aku harus tampil cantik dan mempesona, supaya tuan Ethan mau melirik ku dan menerima kontrak kerja sama ini, dengan begitu aku bisa memulai rencana ku untuk mendekati tuan Ethan". Kata Priscilla saat akan berangkat ke perusahaan Cahaya Zecharya Group.

Setelah itu Priscilla segera pergi ke perusahaan Ethan dan mengendarai mobilnya sendiri, karena Pricilla tidak suka di antar oleh supir.

"Selamat pagi, apa saya bisa bertemu dengan tuan Ethan?". Tanya Priscilla pada pegawai kantor yang bertugas memberikan informasi saat ada tamu (resepsionis).

"Apa nona sudah membuat janji temu sebelumnya?". Jawab pegawai kantor sembari bertanya .

"Iya, saya sudah membuat janji temu dengan sekertaris tuan Ethan kemarin". Jawab Priscilla dengan senyum manis .

"Baiklah tunggu sebentar, saya akan menghubungi tuan Ethan terlebih dahulu". Jawab pegawai kantor, dan langsung menghubungi Ethan yang berada di ruangan-nya melalui sambungan telepon.

(....)

"Silakan masuk nona, anda bisa melalui lift itu". Kata pegawai kantor saat sudah menghubungi Ethan.

"Trimakasih mbak". Jawab Priscilla kemudian berjalan ke arah lift menuju ruangan Ethan.

Priscillia menarik nafasnya dengan berat kemudian menghembuskan-nya dengan kasar saat sudah berada di depan pintu ruangan Ethan.

"Huuuf harus berani... Dan pokoknya hari ini harus berhasil". batin Priscilla seraya mengepal tangan-nya menyemangati diri .

"Tok..tok..tok.."

"Silakan masuk". Jawab Ivan sekertaris Ethan.

"Selamat pagi tuan Ethan, selamat pagi tuan Ivan.. saya Priscilla yang sudah membuat janji temu dengan anda kemarin". Ucap Priscilla ramah saat masuk ke dalam ruangan Ethan.

"Silakan duduk nona". Jawab Ivan sembari tersenyum manis ke arah Priscilla .

"Trimakasih tuan". Priscilla segera membungkuk hormat lalu duduk .

"Silakan nona, kemukakan apa tujuan anda datang kesini". Tanya Ivan, sementara Ethan hanya diam saja dan duduk sembari memangku kakiknya sebelah, memutar-mutar pulpen di tangan-nya.

Bersambung......

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...INFORMASI PENTING!!!...

kisah Priscillia dan Ethan author buat menjadi novel dengan judul baru ya, sebenarnya beberapa bulan yang lalu author sudah publish di cerita mencintai tuan muda dalam diam, tapi tidak lanjut karena author saat itu sangat sibuk sehingga author memilih untuk tidak melanjutkannya..

setelah aku pikir-pikir lagi, aku jadi tertarik untuk lanjuti cerita ini meskipun dengan judul yang berbeda, tapi ceritanya tetap sama kok, tidak perlu khawatir.

saat itu sudah ada beberapa yang terus semangatin aku buat lanjutin ceritanya, tapi aku benar-benar sibuk, beberapa hari ini aku iseng-iseng baca komentarnya ternyata banyak banget dulu yang rela nunggu demi kelanjutan ceritanya tapi aku sia-sia in demi kuliah ku😭😭 sedih banget kehilangan teman-teman yang sudah dukung aku saat itu 😭😭...

pengen ulang masa-masa itu tapi sayang penyesalan sudah tidak berguna lagi😭😭..

dan hari ini aku ingin bangkit dan mewujudkan impian ku untuk menulis cerita ini lagi, semoga bisa🙏🙏😇😇

nomor ponsel

"Begini tuan tujuan saya kesini untuk mengajukan kontak kerja sama antara perusahaan tuan dengan perusahaan saya, dan ini barang-barang branded yang saya miliki, jika perusahaan kita bekerja sama mungkin kita akan menarik keuntungan yang cukup besar dalam bidang ini". Kata Priscilla sembari memberikan buku yang berisi barang-barang branded miliknya di dalam.

"Hmm... Cukup bagus dan menarik". Jawab Ivan, saat sudah menerima dan melihat gambar barang-barang branded milik Priscilla, mulai dari baju, tas, dan beberapa aksesoris yang Priscilla miliki.

"Tuan muda coba anda lihat ini". Kata Ivan memberikan sampel atau gambar branded milik Priscilla.

"Hmm... lumayan bagus, tapi aku tidak tertarik sama sekali dengan model-model yang seperti ini". Jawab Ethan dengan dingin saat sudah melihat model barang branded milik Priscilla.

"Ah..tuan mungkin kita bisa mencoba untuk bekerja sama terlebih dahulu, siapa tahu bisnis kita bisa lebih maju lagi".

"Itu hanya menurut mu saja, dan itu hanya akan menguntungkan perusahaan mu bukan perusahaan ku!". Jawab Ethan dengan tegas, lalu menatap Priscilla yang tampak sudah merona merah menahan malu.

"Baiklah tuan kalau begitu saya permisi dulu". dengan perasaan sedih Priscilla meninggalkan ruangan.

"Dia sangat angkuh bahkan belum memulai pekerjaan saja sudah bisa menebak, harusnya kan jalani dulu kalau tidak ada hasil baru protes, ini belum juga mulai sudah di tolak aja... Tapi aku bingung dengan perasaanku bisa-bisanya aku menyukai pria sombong seperti itu". batin Priscilla sembari berjalan menuju lift untuk pulang.

Priscilla langsung kembali ke perusahaan-nya untuk melanjutkan pekerjaan-nya... Dengan muka yang tampak sangat kesal karena kerja samanya di tolak mentah-mentah oleh Ethan.

"Nona permisi ada yang ingin bertemu dengan anda". Kata salah satu pegawai kantor Priscilla.

"Siapa?". Tanya Priscilla.

"Saya juga kurang tau nona, katanya dia ingin mengajukan kontak kerja sama dengan perusahaan kita nona".

"Benarkah?, Suruh dia masuk". Jawab Priscilla tampak kelihatan gembira.

"Baik nona". Jawab pegawai lalu pergi memanggil tamu tersebut.

"Selamat siang nona Priscilla". sapa tamu tersebut saat sudah masuk ke dalam ruangan Priscilla.

"Selamat siang tuan". Jawab Priscilla seraya menerima uluran tangan tamu tersebut.

"Saya Rian sekertaris dari nona Tirsa gedeon pemilik perusahaan Gideon Company Group".kata Rian memperkenalkan diri.

"Oh anda dari perusahaan Gideon Company Group ya, silakan duduk dulu tuan... tapi mengapa anda datang kemari, bukan kah perusahaan anda bukan perusahaan fashion?". Tanya Priscilla merasa heran.

"Ia benar sekali nona, tapi baru-baru ini kami mendirikan sebuah pabrik tempat untuk membuat barang-barang branded, maksud kedatangan saya kemari untuk mengajukan kerjasama dengan anda nona, jika anda berminat anda bisa mengambil barang-barang branded dari kami dan bisa di jamin harganya tidak akan terlalu mahal". Jawab Rian dengan yakin.

"Hmm.. bisa saya lihat dulu model-model branded-nya".

"Silakan nona". Jawab Rian sembari memberikan buku yang berisi gambar barang-barang branded mereka.

"Hmm.. ini lumayan juga, saya setuju bekerja sama dengan perusahaan anda". tanpa basa-basi Priscillia menyetujui kerjasama tersebut, saat melihat sampel yang lumayan bagus dengan begitu Priscillia akan lebih mudah dan memiliki banyak peluang untuk melebarkan sayapnya ke luar negeri.

"Trimakasih nona, senang bekerja sama dengan anda". Kata Rian sembari mengulurkan tangan-nya.

"Sama-sama tuan". dengan senang hati Priscilla menjabat tangan Rian.

"Kalau begitu saya permisi dulu nona". segera Rian merapikan buku-buku yang di bawanya tadi hendak keluar dari ruangan.

"Silakan tuan, berhati-hatilah di jalan". jawabnya dengan ramah seraya mengantar klien-nya keluar dari ruangan.

Setelah kepergian Rian, Priscilla juga bergegas keluar dari perusahaan untuk pergi makan siang, karena waktu sudah menunjukan pukul satu siang.

Priscilla selalu makan siang di restoran, karena dia tidak suka makan di kantin perusahaan-nya, ya menurutnya makanan di luar lebih enak daripada makanan di dalam kantin.

"Apa itu tuan Ethan?". Gumam Priscilla saat melihat Ethan tengah makan siang sendiri di dalam restoran.

Tanpa ragu-ragu Pricilla mengambil beberapa foto Ethan, tanpa dia sadari sedari tadi Ethan mengetahui bahwa dia diam-diam memotret Ethan.

"Hmm... Tampan-nya, tapi sayang sombong". batin Priscilla saat tengah memandangi foto Ethan yang baru di curinya.

"Hmm... Nona mengapa anda mencuri foto saya!". suara bariton Ethan menghanyutkan lamunan Priscilla, Pria dingin itu tepat sudah ada di hadapan-nya sekarang.

"Tu..tuan Ethan, sejak kapan anda di situ?". Tanya Priscilla merasa gugup juga khawatir karena ketahuan telah mengambil foto Ethan dengan diam-diam.

"Sudah dari tadi!, Mengapa kau mencuri foto ku?". Tanya Ethan dingin lalu melipat tangan di dada-nya.

"Ti..tidak saya tidak mencuri foto anda tuan". Priscilla terbata-bata, denyut jantung-nya mulai berdegup dengan kencang, Karena melihat gebetan-nya sedekat itu.

"Oyah". Ethan kemudian langsung mengambil ponsel Priscilla dari tengan-nya secara kasar.

"Tu..tuan anda..."

"Apa ini hah!!". ucap Ethan lalu tersenyum miring menatap Priscilla.

"Maaf tuan, saya hanya mengagumi ketampanan anda, jadi saya diam-diam mengambil foto anda". jawab Priscilla tertunduk malu.

"Ini nomor ponsel ku". Ethan memberikan kartu namanya pada Priscilla dan ponsel Priscilla.

hal yang tidak pernah Priscillia duga sebelumnya, ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan.

"Sepertinya wanita ini cukup cantik juga tapi sayang sangat polos dan bodoh dia bisa ku jadikan barang mainan ku nantinya". Batinnya sembari tersenyum licik.

"Hmm... Trimakasih tuan". Jawab Priscilla dengan senang lalu mengambil kartu nama Ethan.

"Kalau begitu saya pergi dulu, jangan lupa untuk menghubungi ku nanti". tanpa menunggu jawaban Priscillia Ethan langsung pergi begitu saja, kebiasaan angkuh-nya memang tidak pernah berubah.

"Pasti tuan, saya akan menghubungi anda... Berhati-hatilah di jalan". Priscilla sangat senang, dan melambaikan tangannya mengiringi kepergian Ethan.

Setelah kepergian Ethan, Priscilla langsung berlari ke kamar mandi restoran, dan meloncat ke girangan di dalam...

"Yes..yes.. akhirnya dapat nomor ponsel Tuan Ethan juga, dan tadi dia bilang apa... Dia menyuruhku menghubunginya, oh tidak!, tanpa dia suruh pun dengan senang hati aku akan menghubunginya". Gumam Priscilla dalam kamar mandi sembari tersenyum lebar...

"Apa dia sudah gila". Gumam salah satu perempuan yang masuk kedalam kamar mandi yang tampak sangat aneh melihat tingkah laku Priscilla.

Setelah merasa tenang, Priscilla keluar kembali dari kamar mandi, dan kembali duduk di meja tempatnya tadi, selanjutnya Priscilla memesan makanan.

Setelah selesai makan Priscilla kembali ke kantornya untuk melanjutkan pekerjaan-nya hingga waktu menunjukan pukul 18:00 sore, saatnya dia dan para pegawainya untuk pulang.

bersambung...

kehilangan perusahaan

"Selamat malam Pa', selamat malam Edzhar". Sapa Priscilla saat masuk ke dalam rumah-nya.

"Selamat malam". Jawab Arland dan Edzhar bersamaan.

"Sedang nonton apa?". Tanya Priscilla lalu duduk di sofa bersama ayah dan adiknya.

"Sepakbola, Oyah bagaimana kegiatan di kantor hari Pris?". Tanya Arland seraya menatap putrinya

"Menyenangkan dan lancar Pa''. Priscilla tersenyum manis.

"Itu bagus Nak".

"Apa kau sedang tidak ada tugas?". Tanya Priscilla pada Edzhar yang masih asik nonton sepakbola..

"Sudah ku kerjakan". Jawab Edzhar singkat.

"Irtu bagus, kalau begitu aku ke kamar dulu.... byee". Kata Priscilla lalu melambaikan tangan-nya dan segera beranjak masuk ke dalam kamar-nya.

Priscilla segera membersihkan diri, setelah selesai dia kembali memanggil ayah dan adiknya untuk makan malam bersama... Setelah selesai makan malam Priscilla kembali ke kamar-nya untuk beristirahat...

"Apa aku benar-benar harus menghubungi tuan Ethan ya, hmm... Mengapa rasanya sangat dag-dig-dug sih, menyentuh kartu namanya saja sudah seperti ada aliran listrik yang menyetrum hati ku, Bagaimana jika dia menjadi pacar ku aaarrrgghhhh.. Tuhan tolong sadarkan aku dari kehaluan ku ini". Gumam Priscilla yang sangat girang sembari menatap kartu nama Ethan di tangan-nya.

Cukup lama Priscilla menatap kartu nama itu menimbang-nimbang di pikirannya apakah dia harus menghubungi. Ethan ataukah tidak perlu, hingga akhirnya niatan menghubungi Ethan lebih besar...

"Selamat malam tuan ini dengan saya Priscilla, yang bertemu dengan anda di restoran". isi pesan Priscilla pada Ethan, dia sangat malu jika harus menelpon Ethan.

15 menit berlalu pesan-nya belum juga di balas oleh Ethan, jangankan di balas di baca saja tidak...

"Apa dia sedang sibuk Sekarang, mengapa dia tidak membalas pesan ku". Gumam Priscilla sembari mondar mandir di depan ranjang-nya.

"Hmm... Sudah lah mimpi ku terlalu ketinggian untuk mendapatkan balasan chat darinya". Priscillia lalu membuang ponsel-nya ke atas ranjang kemudian dia juga ikut berbaring di atas sana.

"Ping"... Bunyi nada chat yang masuk di ponsel Priscilla.

secepat kilat Pricillia menyambar ponsel-nya, berharap Ethan sudah membalas pesan-nya.

"Iya selamat malam jadi nama mu Priscilla ya". Isi pesan singkat dari Ethan.

"Iya, tuan sedang apa?". Tanya Priscilla.

3 menit, 7 menit berlalu Priscilla memangdangi ponsel-nya namun tidak ada jawaban lagi dari Ethan.

"Apa dia sudah tidur, Mengapa begitu lama padahal kan langsung ku balas, gimana sih". Gumam Priscilla saat memandangi pesan singkat Ethan, dia sedikit kesal.

"Hmm.. ya sudah lah lebih baik aku juga tidur". Priscilla akhirnya meletakkan ponsel-nya di atas nakas samping ranjang-nya.

Satu jam kemudian Ethan baru membalas pesan dari Priscilla saat Priscilla sudah tertidur dengan pulas...

"Tidak ada, kamu sedang apa?".

...****************...

Ke-esokan harinya tampak matahari sudah terbit dengan sangat cerah sehingga menembus jendela kaca kamar Priscilla, Membuat-nya terbangun dari tidur lelapnya.

"Hoooaaa... Jam berapa sekarang". Gumam Priscilla saat sudah terbangun lalu melihat jam di ponsel-nya.

"Hah sudah jam 08:00 !!!..." Teriak Priscilla saat melihat jam di ponsel-nya.

Dengan buru-buru Priscilla turun dari ranjang-nya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, karena hari ini Priscilla harus masuk kantor untuk bekerja. Priscilla juga sudah tidak melihat notifikasi pesan dari Ethan karena sangat buru-buru.

"Hey.. pris sarapan dulu". Teriak Arlan ayahnya saat Priscilla berlari keluar hendak masuk ke dalam mobilnya.

"Nanti saja di kantor pa, aku sudah terlambat".

"Anak itu". Arlan menggelengkan kepala-nya, melihat putrinya yang masih sama seperti sebelum-sebelumnya.

Priscilla segera berangkat ke kantornya dengan buru-buru, karena hari ini dia akan ke perusahaan Gideon Company Group, untuk memesan beberapa barang-barang branded.

Saat sampai di perusahaan Priscilla melihat dengan heran pada beberapa karyawannya yang tampak merasa khawatir dan sedikit panik.

Dengan cepat Priscilla masuk ke dalam kantornya, Matanya terbelalak kaget saat mendapati kantornya yang sangat hancur berantakan, seperti baru saja kerampokan.

"Ada apa ini?!!". Tanya Priscilla dengan sangat heran, sedikit marah.

"Nona semalam terjadi perampokan di kantor, dokumen-dokumen penting juga telah hilang... Kami hanya menemukan surat tanah kepemilikan nona di sini". Jawab Salah satu karyawan Priscilla sembari memberikan map yang berisi surat kepemilikan tanah tempatnya membangun perusahaan-nya.

Dengan cepat Priscilla membuka map itu dan membacanya, matanya kembali terbelalak kaget saat mendapati isi map itu yang isinya sudah di palsukan oleh seseorang.

Isi surat itu menyatakan bahwa tanah tempat mereka membangun perusahaan adalah tanah yang mereka kontrak dari seseorang, dan masa kontrak-nya telah habis... Kini tanah itu bukan milik keluarga Zephania lagi...

"Apa-apaan ini!!". Teriak Priscilla yang di penuhi amarah bercampur emosi juga meremas surat di tangan-nya.

Priscilla langsung berlari ke arah ruanganya untuk mencari sertifikat perusahaan, Priscilla mengobrak-abrikkan laci, lemari dan menjanya, tapi nihil dia tidak mendapatkan sertifikat perusahaan-nya.

Priscilla segera meninggalkan ruangan-nya dan berlari ke arah ruang CCTV untuk melihat siapa yang telah melakukan ini semua.

"Tolong periksa apa yang terjadi semalam!!". Bentak Priscilla saat masuk ke dalam ruangan CCTV.

"Ini yang terjadi semalam nona". pegawai itu memperlihatkan perampokan semalam.

"Siapa mereka". Gumam Priscilla seraya memegangi mouse di tangan-nya, hendak memperbesar gambar yang ada di dalam video.

"Paman, bibi?". Gumam Priscilla saat melihat cincin batu akik yang tidak asing di matanya, karena itu adalah cincin paman-nya, di tambah lagi seorang wanita setengah baya yang bersamanya, meskipun mereka memakai topeng namun Priscilla sangat mengetahui siapa mereka.

Dengan cepat Priscilla menghubungi pamaznnya melalui sambungan telepon, namun Nomor paman-nya tidak bisa di hubungi...

"nomor yang anda..."

"nomor yang anda tuj.."

"nomor yang an.."

Lagi dan lagi Priscilla menghubungi paman-nya namun masih tetap sama nonor mereka tidak bisa di hubungi, Priscilla kemudian menghubungi bibinya namun ponsel-nya juga tidak bisa di hubungi.

"Sial..!! apa sebenarnya mau mereka!!". Teriak Priscilla frustasi, meremas ponselnya berusaha menahan emosi yang sudah menggebu-gebu.

Dengan cepat Priscilla berlari ke arah mobilnya untuk menuju ke rumah paman dan bibinya yang di tempuh-nya selama kurang lebih 30 menit.

Dengan penuh emosi dan amarah Priscilla segera turun dari mobilnya dan berlari dengan tergesa-gesa, mengetuk pintu pamannya.

"PAMAN....PAMAN...BIBI...BI..!!!" Teriak Priscilla sembari mengetuk-ngetuk pintu paman-nya, dia sangat tidak sabaran.

"Mereka ini kemana sih". Gumam Priscilla yang tak henti-hentinya mengetuk-ngetuk pintu.

bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!