ALI bin ABBAS
Pemuda yang terlahir istimewa, dengan ketampanan yang luar biasa, berwawasan luas, bercita cita mempersatukan dunia,
Putra Mahkota dari Kerajaan 'Adn. Kerajaan terbesar di benua ARAB, dengan masa kehamilan 60 bulan dia lahir dengan kekuatan fisik yang berbeda dan menyimpan tenaga yang luar biasa
AISYAH binti ABDURRAHMAAN
Putri Bangsawan dari bani Muhammad, ayahnya adalah seorang Guru besar di salah satu Universitas di Ibukota, dia anak yang sangat tekun pandai dan memiliki wawasan yang cukup luas di bidang pengobatan, usianya Satu tahun lebih muda dari Ali bin Abbas. dan telah di jodohkan dengan Putra Mahkota. sebagai anak seorang Menteri Pertahanan, di usia nya yang masih muda dia sudah cukup terkenal di kalangan dunia persilatan karena prestasi prestasinya.
SHAFIA BINTI ABU HAMZAH
Dia adalah putri bungsu Ketua Perguruan Singa Langit. Memiliki sifat yang manja dan sangat keras kepala. memiliki kecantikan bak Bidadari, dia seorang pendekar tangan kosong dan ahli dalam memanah. usianya Satu tahun lebih muda dari ali.
"Assalamu'alaikum guru, apa guru memanggil saya?" Ucap ali ketika sampai di kediaman gurunya.
"Wa'alaikum salam, iya ada yang akan aku bicarakan padamu" Gurunya memandangi Ali "Silahkan duduk".
Lalu gurunya menanyakan apa yang akan dilakukan ali setelah dirinya telah mencapai pendekar tingkat bintang ke 8.
Raut wajah Ali sedikit muram, dia pikir gurunya secara tidak langsung mengusirnya, untuk mencari pengalaman di luar untuk meningkatkan pengalaman bertarungnya.
Memang benar. karena selama ini ali hanya berlatih di dalam perguruan saja. tidak ada yang mengetahui kehebatan Putra Mahkota itu.
Padahal ketua perguruan sudah menurunkan semua ilmu bela dirinya, bahkan Empat guru lainnya juga telah menurunkan semua ilmu bela dirinya.
Sebenarnya tidak ada seorang gurupun yang akan memberikan semua ilmunya kepada murid nya, begitu pula dalam perguruan singa langit selama ini. tapi berbeda kasusnya saat ali masuk perguruan Singa Langit.
Ali yang lahir di bulan ke 60 masa kehamilan dia terlahir dalam kondisi badan yang berbeda, kekuatan fisiknya, tenaganya, dan juga kecerdasan yang sangat luar biasa. dia bisa menghafal dalam sekali dengar, dan bisa meniru dalam sekali lihat.
di usia yang masih menginjak lima tahun. khalifah abbas di kejutkan oleh kabar yang di sampaikan oleh Guru Besar yang mengajarkan ali belajar ilmu Agama, beliau menjelaskan bahwa Putra Mahkota telah menyelesaikan pendidikan al Qur'an nya, padahal baru dua tahun dia belajar.
Saat Khalifah Abbas datang untuk menghadiri tes ujian akhir Putranya, yang di ikuti oleh sebelas orang peserta, hanya Ali yang paling muda, yang lain sudah mencapai usia belasan tahun atas.
Ada Tujuh guru penguji saat itu, Ali mendapat giliran ke Delapan. saat ali di panggil dan maju ke depan, terlihat semua yang hadir sangat terkejut, bahkan saat Ali memperkenalkan diri dan menyebutkan usianya. para penguji tidak sanggup menyembunyikan ekspresi keterkejutannya.
Namun mereka tidak pernah meregukan siapapun yang menjadi murid Syaikh Mahmud. Penguji pertama memberikan Lima pertanyaan, dan Ali berhasil menjawabnya dengan sangat sempurna, sorak sorai dan takbir para penonton sudah tidak bisa terbendung lagi, apalagi Ali juga menambahkan asal turunnya wahyu, dan alasan turunnya wahyu tersebut. bukan hanya penonton, Khalifah Abbas sendiri berkali kali berdiri sambil mrngumandangkan takbir dan tasbih karena kemampuan putranya.
Berbeda dengan penguji penguji sebelumnya, Syaikh Abdurrahman hanya memberi Tiga pertanyaan. Pertama dia menceritakan asal usul turunnya suatu ayat, lalu Ali langsung membacakan ayat nya dengan sempurna, dua pertanyaan lainnya adalah menyuruh membacakan hadits hadits qudsi dan hadits niat, Ali juga menjawabnya dengan sangat sangat sempurna.
~555****kata
Setelah semua peserta selesai, dan pengumuman pemenang akan segera di sampaikan.
"Kau pasti pemenangnya nak" Kata Khalifah Abbas yang melihat ekspresi putranya seolah tegang menunggu pengumuman.
"Insya Allah Akan... semoga Ali bisa membanggakan keluarga dan menjunjung tinggi kalimat Tauhid ya Ayah" Ucap Ali sambil menyandarkan kepalanya ke lengan kanan ayahanda nya.
Perasaan Khalifah Abbas berkecamuk dan tak bisa menahan lelehan air di ujung kelopak matanya. " Semoga umur mu barakah dan kerajaan ini berjaya bersamamu nak." Khalifah langsung merangkul putra semata wayangnya itu.
Setelah beberapa saat mereka terdiam larut dalam tangis kebahagiaan, salah satu penguji kembali ke atas panggung untuk memberitahukan pemenangnya.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Dan langsung di jawab serempak oleh semua hadirin yang ada. "Tidak seperti di tahun tahun sebelumnya, kali ini ada sebuah kejutan bagi ummat Islam, anak yang baru berusia Lima tahun itu bukan hanya penghafal Al Qur'an tapi juga ribuan Hadits." Gemuruh takbir lagi lagi menggema dalam ruangan, membuat Syaikh Abdul Malik menghentikan sejenak pidatonya." Baiklah harap tenang semua, dan ternyata yang juga mengejutkan Saya adalah Ali bin Abbas ini ternyata Pangeran Mahkota kita, yang akan meneruskan perjuangan ayahnya, kita harus bahagia memiliki calon pemimpin masa depan yang 'alim." Semua hadirin terperangah dan langsung memandangi anak dan ayah yang berada di barisan depan. Mereka sangat takjub dengan sifat Tawadduk pemimpin nya, yang bisa berbaur dengan masyarakat.
"Dan yang terakhir adalah peserta Ali bin Abbas adalah satu satunya dalam sejarah Bany Abdullah yang mendapan nilai 700 dari keTujuh dewan penguji. bukan karena latar belakangnya yang membuat kami semua memberikan nilai sempurna, tetapi memang kami tidak menemukan satu kesalahanpun darinya, dan saya baru mendapatkan berita kalau beliau adalah putra mahkota sebelum saya naik di atas panggung, untuk menyingkat acara saya persilahkan kepada beliau untuk naik ke atas panggung." Sorak sorai kembali bergemuruh.
*****
Setelah kembali ke istana, Ali mendapat banyak sekali hadiah dari keluarganya dan juga para mentri yang mendengar kabar kemenangan Ali. kebanyakan hadiah itu berupa kitab pengetahuan.
Ibundanya juga memberikan sebuah kitab tebal berisi ilmu pengobatan yang telah ia tulis sendiri selama ini, beliau memang seorang dokter dan pemilik klinik terbesar di Ibukota.
Sedangkan Khalifah Abbas memberikan hadiah akan mengabulkan sebuah permintaan dari putranya itu, dan sebuah Pedang Pusaka langka yang hanya ada Tiga di Dunia ini, dan Pedang itu adalah yang terbaik dari ketiganya, yaitu yang bernama Pedang Saifullah dan dua yang lainnya bernama pPdang Saiful Bahr dan Syaiful 'Ard.
Tapi sayangnya Pusaka itu tidak bisa digunakan secara maksimal jika penggunanya tidak memiliki kemampuan pendekar tingkat bintang 9. dan jurus yang ada dalam kitab pedang bintang 9.
Ali lalu memohon kepada ayahandanya agar di perbolehkan menuntut ilmu bela diri di sebuah perguruan bela diri.
Awalnya Khalifah menolak keras dengan alasan keselamatannya. Khalifah Abbas berjanji akan mencarikan Guru bela diri yang hebat.
Tapi Ali adalah anak yang jenius, Ali memiliki beberapa alasan yang membuat Khalifah Abbas tidak bisa berkutik lagi dan menuruti kemauan putranya itu.
Sebelum menemukan tempat yang baik untuk menimba ilmu brla diri, Ali mempelajari kitab kitab yang telah ia dapatkan, kitab yang paling sering iya benahi adalah kitab pengobatan pemberian Ibunya, hingga ia bisa membuat beberapa tambahan alat bedah dan memberitahukan kepada ibundanya.
Ibundanya takjub dengan gambar alat yang di gambarkan anaknya, dengan beberapa alat bedah itu, bisa membuat dokter mempercepat proses pembedahan, maka akan bisa lebih banyak menyelamatkan nyawa, Ali juga menemukan beberapa bahan untuk menghentikan pendarahan.
Hanya dalam beberapa minggu saja dia sudah melakukan banyak kemajuan dalam dunia kedokteran.
Akhirnya Khalifah Abbas memutuskan menaruh putranya di perguruan bela diri Singa Langit. setelah mengetahui ketua perguruan singa langit memiliki ilmu bela diri tingkat bintang 8. dan seorang yang Zuhud, juga sahabatnya. Khalifah berencana mengunjungi perguruan itu berdua saja dengan putranya. tanpa pengawalan dan juga embel embel Kerajaan.
Setelah berjalan kaki selama Tiga hari, Khalifah dan Putranya sampai di Perguruan Singa Langit.
~629kata
Selama di perjalanan Khalifah Abbas beberapa kali menemui kejadian yang memilukan hati, ternyata di desa desa masih banyak rakyatnya yang mengalami kemiskinan, Khalifah menghafal tempat tempat tersebut, dia berjanji setelah kembali ke istana, beliau akan melakukan tindakan untuk membantu meningkatkan sumber daya masyarakat disana.
Setelah Tiga hari perjalanan, akhirnya mereka sampai di Perguruan Singa Langit. Saat di depan pintu gerbang, mereka disambut oleh dua pendekar tingkat Bintang 4. Setelah memberitahukan maksud kedatangannya, mereka di bawa ke tempat Ketua Perguruan.
Setelah sampai di depan kediaman Ketua Perguruan, seorang penjaga gerbang yang mengantar langsung pamit undur diri.
"Assalamu'alaikum syaikh" Khalifah Abbas mengucap salam sambil berdiri didepan pintu.
"Wa'alaikum salam" Syaikh Abu Hamzah membalas salam dari dalam, lalu membuka pintu, Syaikh Abu Hamzah terkejut. Beliau memang sangat mengenal Khalifah. karena mereka adalah sahabat waktu masih sama sama menimba ilmu di madrasah Riyafus Shalihin. "Tamu agung rupanya?" Syaikh Abu Hamzah mengarahkan pandangannya ke arah pintu gerbang. "Kalian hanya berdua?". Seakan tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.
Khalifah menoleh kebelakang dan langsung menangkap maksud Syaikh Abu Hamzah. "Aku kemari bukan sebagai Khalifah, tapi sebagai Ayah dari Anak yang ingin menimba ilmu bela diri" Ucap Khalifah sambil melirik putranya dan membelai lembut kepala Putranya.
Lalu mereka masuk dan bernostalgia tentang masa masa di madrasah dulu, setelah beberapa lama, akhirnya mereka membahas tentang maksud kedatangan Khalifah menitipkan putranya, agar bisa belajar ilmu bela diri di perguruan Singa Langit. Syaikh Abu Hamzah memangdangi Ali. "Berapa usianya sekarang?" Syaikh Abu Hamzah menatap anak kecil di samping Khalifah sekaligus sahabatnya itu.
"Usia Saya sekarang Lima Tahun Guru." Jawab Ali dengan sopan.
Syaikh Abu Hamzah mengalihkan pandangan nya pada Khalifah, Khalifah mengangguk pelan, dia khawatir tidak akan menerima murid yang masih Balita itu. "Apa kau sudah berlatih bela diri sebelumnya nak?" Syaikh Abu Hamzah manangkap ketangkasan di dalam jawaban Ali, tapi dia masih bimbang untuk melatih anak sekecil ini.
"Saya penah belajar memanah bersama Paman panglima Salman Bin Harits, dan Saya langsung bisa melakukannya guru." jawab Ali dengan begitu bersemangat.
Khalifah nampak kaget mendengar jawaban putranya itu, Ali memang cukup dekat dengan panglimanya itu, tapi panglima nya itu hebat dalam bermain pedang bukan di memanah.
"Baiklah, boleh Aku periksa keadaanmu?" Syaikh Abu Hamzah berjalan mendekat, Ali menjulurkan tangan kanan nya seolah olah Dia mengetahui maksud gurunya. Syaikh Abu Hamzah mengernyitkan dahi melihat tingkah laku calon murid mungilnya itu.
Setelah memeriksa tangan Ali, Syaikh Abu Hamzah tersentak dan mundur satu langkah. Dia menatap lekat tubuh mungil di depannya itu, melihat reaksi sahabatnya itu Khalifah juga ikut kaget. "Ada apa?" tanya Khalifah sedikit kebingungan.
"Bagaimana mungkin putramu memiliki tenaga Murni sebesar ini?" Bukannya jawaban yang keluar, tapi Syaikh Abu Hamzah bertanya balik pada Khalifah, yang di tanyai juga belum mengetahuinya, Khalifah kebingungan.
Dia memandangi lekat putranya, namun tidak menemukan apa yang di ucapkan sahabatnya itu, mungkin karena kekuatannya masih berada di dasar pendekar tingkat bintang 6. "apa Kau tidak salah menganalisa anak ku?"
Sedangkan Ali yang di tatap seperti itu merasa tidak nyaman dan dan sedikit gelisah, dia tidak mengerti apakah ini pertanda baik atau buruk.
Dia mendekat kepada Khalifah. "Ayahanda tenaga murni itu apa?".
Khalifah masih belum bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi, sejak kapan putranya itu memiliki kelebihan seperti itu.
Lalu Syaikh Abu Hamzah menjelaskan bahwa tenaga murni itu adalah kumpulan tenaga dalam, seratus tingkat tenaga dalam bisa di baur menjadi satu tingkat tenaga murni, dan yang bisa melakukan itu hanya pendekar yang telah mencapai tingkatan puncak pendekar bintang ke 7. sebenarnya tingkatan pendekar bintang ke 7 adalah puncak dari tingkatan pendekar, namun ada beberapa pendekar yang mampu menguasai beberapa ilmu bela diri dan memiliki lebih dari Lima Ribu tingkat tenaga dalam dan mampu meleburnya menjadi tenaga murni, Dia dinyatakan sebagai pendekar tingkat bintang 8. dan di Benua Arab ini hanya ada Enam pendekar yang mampu mencapai tingkat itu, dan salah satunya adalah Syaikh Abu Hamzah.
Setelah mendengar penjelasan itu Khalifah sudah mulai bisa mencerna semuanya. "Ada berapa tingkat energi murni yang dimiliki Ali?" Khalifah masih belum yakin dengan apa yang di dengarnya itu.
Syaikh Abu Hamzah menggeleng pelan, "Aku juga tidak mengetahuinya secara pasti, tapi jika tidak salah sekitar Sepuluh kali lipat dari tenaga murni yang kumiliki, jika demikian Dia bisa melakukan pembauran secara alami, sehingga orang lain tidak akan bisa merasakan tenaga yang dimiliki oleh anak ini, kecuali dia menunjukkan nya".
Khalifah tetap merasa aneh, bagaimana mungkin kekuatan sebesar itu tidak pernah di ketahuinya. "Apa mungkin ketuatan sebesar itu bisa di sembunyikan?".
Syaikh Abu Hamzah merenung sejenak, dan kembali menatap Ali. "Sebenarnya tidak mungkin bisa di tutupi kecuali...." Syaikh Abu Hamzah menghentikan kata katanya.
~759kata.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!