Zen Love Tasya
Kota kecil
Haii semua selamat membaca
Disebuah rumah yang megah
Deon Xalova
Zen papa sungguh kecewa !!
Deon Xalova
Berani - berani nya kamu !!
Zen Xalova
Itu bukan salah ku pa memang cewek itu yg genit
Zen Xalova
* berbicara sambil mengalihkan pandangannya dari papanya
Terjadi pertengkaran
besar di kediaman keluarga Xalova
Dikarenakan Zen Xalova yang adalah anak dari Deon Xalova telah membuat geram ayahnya.
Bagaimana bisa ia bermain dengan perempuan lain saat dirinya sudah dijodohkan oleh papanya
Deon Xalova
KAMU !! KAMU! --
Ariana Xalov
pa, sudah pa tenanglah kita bicarakan ini bersama !
Ariana Xalov
jangan main langsung pukul pa !!
Ariana Xalov
Sabar pa, sabar.
Deon Xalova
Sudah ma, ANAK INI MEMANG HARUS DIBERI PELAJARAN !!
Deon Xalova
AGAR DIA TIDAK SEMENA-MENA TERUS !!
Deon Xalova
BISA2 BANGKRUT PERUSAHAAN PAPA KALAU DIWARISI ANAK **** SEPERTI KAMU !!!
Ariana Xalov
PAPA SUDAH !!!
* Teriak ibu zen sambil menenangkan sang ayah yang tengah ingin memukul Zen.
Zen Xalova
* berjalan mendekati ayahnya
Deon Xalova
Kamu, memang cari masalah !!
Deon Xalova
* mengakat tangannya
Deon Xalova
* menampar Zeb
Ariana Xalov
* ibu Zen menghalangi Deon untuk memukul Zen yaitu adalah anaknya satu satunya.
Zen Xalova
* menatap sang ibu dengan tatapan datar
Deon Xalova
* mengakat Ariana yg adalah istrinya itu yg tak sengaja terkena tamparannya.
Deon Xalova
* mengakat sang ibu ke kamar
Deon Xalova
Zen kau tidurlah dulu. Besok ayah mau bicara denganmu.
Deon Xalova
* berbicara dengan datar
Zen Xalova
* berbalik ke kamar
Bi Anin
Emm, tuan baik baik aja?
Bi Anin
Kalau sakit bisa saya ambilkan obat
Bi Anin
* menatap khawatir
Dia adalah bi anin. Dia adalah pengasuh Zen sedari kecil. Dulu bi anin dijual ortunya saat berumur 19 tahun, saat itu bi anin bekerja menjadi baby sitter untuk mrnjaga Zen. Ia selalu menjaga Zen dengan penuh kasih sayang.
Zen Xalova
* berbicara dingin lalu membanting pintunya
Bi Anin
kapan tuan bisa berubah.
Di kamar Deon dan Ariana.
Ariana Xalov
Tidak apa apa, lain kali kamu jangan langsung mukul.
Ariana Xalov
Aku gk mau Zen sakit.
Deon Xalova
Iya aku ngerti
Deon Xalova
* menarik tangan Ariana ke pipinya
Bi Anin
Permisi tuan dan nyonya ini ada air hangat untuk nyonya.
Bi Anin
* masuk dengan pelan
Bi Anin
Ini nyonya diminum ya .
Ariana Xalov
Iya makasi bi.
Deon Xalova
Bi sebentar ada yg aku ingin bicarakan tentang Zen
Deon Xalova
Duduklah di situ
Deon Xalova
* mengarah ke arah sebuah kursi putih
Deon Xalova
Bibi sudah tau kan apa yg ingin saya bicarakan
Bi Anin
Sepertinya saya tau cara agar tuan Zen bisa berubah.
Ariana Xalov
bagaimana caranya bi?
Deon Xalova
Tapi ma, berbagai cara sudah kita lakukan untuk membuat Zen berubah.
Deon Xalova
Tak ada yg terjadi itu hanya membuang uang saja
Deon Xalova
* menghembuskan nafas
Bi Anin
Tapi tuan saya yakin yg kali ini pasti bisa.
Deon Xalova
ya sudaj sebutkan caranya.
Deon Xalova
Itu lumayan bagus bi.
Deon Xalova
Tapi apa itu akan berhasil?
Bi Anin
Menurut saya sih, ya
Dio
Iya, siap tuan ada apa?
Deon Xalova
Siapkan barang2 Zen
Deon Xalova
Siapkan juga mobil, tiket dll sekarang
Deon Xalova
besok Zen akan pergi
Dio
Tapi kalau boleh saya tau tuan Zen mau kemana tuan. Apa dia ingin ke Australia lagi ?
Deon Xalova
Tidak. Siapkan tiket ke xxxxx
Deon Xalova
Aku minta kamu jagain Zen selama disana
Deon Xalova
Dan juga jangan bilang yg sebenarnya bilang saja ini hanya hiburan.
Zen Xalova
huhh, ada apa si!.
Bi Anin
Bangun tuan pagi ini anda akan pergi jauh
Zen Xalova
Kemana bukankah aku sudah tidak ada jadwal?
Bi Anin
em, tu- maksud saya ayah anda telah menyiapkan liburan untuk anda
Zen Xalova
* meninggalkan kasur
Bi Anin
Em, apa tidak apa apa itu dio.
Bi Anin
Tuan, semuanya sudah siap ?
Bi Anin
Baiklah silahkan naik ke mobil tuan.
Zen Xalova
* berjalan masuk mobil tanpa bilang apa2 sama bi anin
Ariana Xalov
Anak mama sini dong ! peluk mama dulu !
Zen Xalova
* keluar dari mobil
Zen Xalova
* Zen memang dingin tapi ia tak akan bisa menolak permintaan dari ibunya itu.
Zen Xalova
* peluk ibuny dengan kuat
Ariana Xalov
Ouh, anak mama sudah besar
Ariana Xalov
Mama ga bisa gendong2 lagi deh
Deon Xalova
Cepat masuk sana dio sudah ada didalam
Zen Xalova
* terdiam sebentar
Zen Xalova
* langsung kabur naik ke mobil.
Ariana Xalov
papa lihat tidak anak kita, ia seperti kucing hitam yang pemalu.
Deon Xalova
* senyum tipis
Di perjalanan Duo dan Zen diam
Dio
( duh canggung banget)
Dio
( ahh, goblok pertanyaan macam apa itu !! )
Dio
( buset dingin amat nig anak )
Oke, skip sampai di bandara
Zen Xalova
Kita mau kemana si
Dio
Emm, saya tidak tau tuan
Dio
maksud saya rahasia tuan
Dio
Sur... Surprise nanti gitu hehehe
Dio
( Aduh malu banget gue )
Zen Xalova
( siall, dia bawa gue kemana si. Pasti rencana papa )
Zen Xalova
( apapun rencananya gw gak akan berubah )
Zen Xalova
* hembusin nafas
2 Jam berlalu tujuan saat ini Zen dan Dio adalag pergi ke sebuah kota kecil yg berada di indonesia.
Zen Xalova
( Jadi ini rencana papa )
Zen Xalova
Pantasan papa pakai sibuk2 ke xxxx
Ibu kos
* kedipin mata 1 sambil senyum
Dio
Tu, tuan saya izin ke toilet ya
Ibu kos
* narik tangan Zen
Zen Xalova
( ahh, apaan si)
Ibu kos
Permisi, Tuan apakah ini sapu tangan anda ? tadi ini terjatuh.
Zen Xalova
owh, bukan itu bukan punya ku.
Ibu kos
( apa apaan si ini cowok ga peka banget )
Ibu kos
( oh ya aku kan punya ini)
Ibu kos
* sengaja ngelemparin air ke Zen
Ibu kos
Maaf kan aku, maaf
Ibu kos
* ngelapin baju Zen
Ibu kos
emm, kalau tuan merasa bosan, tuan bisa hubungi aku
Ibu kos
* berbisik di telinga Zen
Ibu kos
* memberikan kartu namanya
Ibu kos
Tuan silahkan diambil
Zen Xalova
Emang siapa juga yg mau sama cewek rendahan seperti kamu.
Zen Xalova
* ngomong sambil natapin tajam cewek itu lalu pergi
Ibu kos
( dasar !! sok ganteng banget si !! )
Zen Xalova
Cepat aku bosan
Mereka pun melanjutkan perjalanan. Hingga sampailah di sebuah Kota kecil yg dimaksud Deon.
Zen Xalova
I...INI KOTANYA ??
Zen Xalova
KENAPA **********
Lanjut yg episod 2 ya !!0
Kos baru
Okey, selamat mebaca episode 2
Zen Xalova
Kenapa kotanya kecil baget si ??
Zen melihat ke arah sebuah gerbang yang bertuliskan ' Selamat datang di Kota xxxxx '.
Zen tidak suka pada tempat ini. Jelas lah Zen pasti tidak suka, Zen yg hidup dalam kekayaan itu baru pertama kali hidup di kota kecil sperti ini bahkan kota ini seperti sebuah desa.
Dengan rasa malas dan kesal Zen pun pasrah. Ia mengambil barang2 lalu masuk ke dalam kota itu.
Sedangkan dio hanya menggelengkan kepalanya. Sebenarnya dio cuman tua 4 bulan dari Zen tidak terlalu jauh umurnya.
Dio
Perlu saya bantu tuan ??
Dio
( Kayaknya dia kesal banget tuh )
Zen Xalova
* terkena becekan air dari angkot.
Zen Xalova
Ahh, sial !! apa apaan mobil itu !
Zen Xalova
Disini gk diajarkan tata krama ya??
Zen Xalova
Asal lewat aja !
Dio
Sabar tuan memang begitu sifat orang disini
Zen Xalova
Gak habis pikir gue kenapa papa kirim gue kesini.
Tak lama kemudian sampailah mereka ke sebuah kos - kosan kecil.
Zen Xalova
Jangan bilang gue tidur disini ?
Dio
Ini sudah di pesan ayah anda semalam.
Zen Xalova
Apaan yg surprise !!
Ibu kos
Sudah sampai kah ??
Zen langsung menatap pada seorang ibu2 yg tak lain adalah ibu kos/ pemilik kos disini.
Zen sangat jarang di panggil dengan tidak sopan seperti itu. Ia biasa dipanggil tuan atau Zen.
Ibu kos
Kalian lama sekali !
Ibu kos
Cepat siapkan barang2 kalian, hari sudah mulai sore !
Deon langsung menutup mulut Zen.
Dio
Iya, buk iya, silahkan dilanjutkan saja memasaknya.
Zen Xalova
Apa - apaan sih ?
Dio
Sini tuan ikut saya dulu
Dio
Begini kata ayah anda jika anda melakukan 4 perintah saya maka ayah anda akan membatalkan perjodohan anda dengan Mikaila.
Zen Xalova
PA... PAPA MEMBOLEHKAN AKU -
Zen Xalova
Baik, cepat sebutkan syaratnya!
Dio segera memposisikan gayanya di depan Zen.
Dio
Mulai sekarang saya dan tuan harus berbicara formal. Dan tuan juga harus berbicara formal terhadap orang lain juga.
Zen Xalova
ja...jadi aku harus panggil Dio ?
Dio
Anda tidak boleh membuat masalah apapun itu sampai kita kembali.
Zen Xalova
owh, kita kembali kapan Di...dio ?
Zen tampak kesusahan untuk bicara formal. Dari kecil ia sudah diajarkan untuk bersikap sopan.
Dio
gaya bicaramu lucu sekali hahah
Zen Xalova
sudah cepat jawab !
Dio
Sampai ku bilang sudah
Zen Xalova
huh dasar curang !
Dio
Anda akan bersekolah di salah satu sma disini.
Zen Xalova
tapi aku kan mau --
Dio
Maksud ku sementara Zen. Jadi selama liburmu belajar dulu disini , lalu setelah libur kamu kembali.
Dio
Zen harus berpakaian formal.
Dio
Dan uang2 mu ditahan sementara.
Zen Xalova
Jadi aku garus cari kerja ?
Dio
Maksudnya hidup sederhana!!!
Zen Xalova
Kenapa susah sekali!!!
Seorang gadis tak sengaja menempelkan sebuah kantong sampah ke baju Zen.
Reina
Waduh, maaf saya tidak sengaja
Zen Xalova
Kalau kamu sengaja gk usah pake boong segala,
Reina
Kalau saya sengaja memang untungnya saya apa?
Zen Xalova
Hah, pura2 gak tau lagi
Zen Xalova
Ya pasti ingin kenal denganku, ngelapin jasku, dan berteman lah
Reina
Kepedean banget sih lo!
Reina
Siapa juga yg mau sama muka pas pasan kayak lo!
Reina
* pergi meninggalkan Zen
Dio
Emm, tu...tuan anda baik2 saja kan ?
Zen Xalova
Apa aku baik2 saja ?
Dio
( mirip sekali dengan ayahnya !! )
Zen Xalova
Oh ya, kenapa tiba2 kau bilang aku tuan?
Zen Xalova
bukannya kau tadi bilang harus bicara formal ?
Dio
Tadi lupa heheh soalnya gk biasa.
Zen Xalova
KENAPA SEMUANYA KOSONG ?!
Dio
Ya kan belum ada barang2 nya si
Zen Xalova
jadi kita harus pindahin gitu ?
Dio
Untuk tuan cukup bersihkan saja.
Dio
Biar tukang2 yg pindahin barangnya.
Tukang2 mulai masuk dan membawa beberapa barang. Tentu saja Zen sangat cerewet, ia tak ingin kamarnya itu berantakan dan aneh.
Zen Xalova
Ini kenapa malah ini si?
Zen Xalova
Disini itu lemari!!
Dio
( ya ampun kasihan banget tukangnya, )
Skip, Kamar kos pun berubah menjadi aesthetic seketika.
Lanjut yang episode 3 ya ❤
Cewek jorok
Selamat membaca episode 3 🙏
Setelah 1 hari membereskan kosnya
Dio
Ga nyangka kos kecil seperti ini bisa jadi seperti ini.
Zen Xalova
Jelas lah, gue yg desain
Dio
Tapi gue gk nyangka bisa sebagus ini.
Wkwkkw jangan keluar bercanda doang
Kamar dio adalah desain dari ruangan kecil yang diubah menjadi aesthetic
dengan warna abu abunya.
Kamar Zen lebih kecil dari pada kamar dio.
Ia memanfaatkan dinding itu untuk menjadi pemarinya.
Kamarnya sangat komplit.
Walaupun kamar mandinya sangat kecil,
apalagi sebelahnya ada pohon yg besar dan tak terawat., itu membuat sangat tidak nyaman kan ?
Zen membuat kamar mandi itu dengan memasukkan barang2 mahal lalu mengecat temboknya.
Zen mengganti lantainya menjadi lantai kayu yg rapi, dan menambahkan sebuah karpet cream.
Ia juga mengganti gorden dan memasukkan beberapa sofa miliknya.
Zen menjadikan ruang nonton sebagai ruang santai atau ruang main game. Zen telah melengkapinya dengan sebuah tv kecil dan beberapa sofa dan juga hiasan.
Karena tidak cukup dibagi 2 ruang makan dan dapur, Zen lalu menggabungkan keduanya lalu menambahkan hiasan.
Zen Xalova
Gue nonton dulu ya.
Dio
Owh, oke nanti gue nyusul
Dio
* baring dikasurnya sambil meluk guling dan bantal
Dio
* bunyi dering handphone.
Deon Xalova
Bagaimana keadaan Zen ? 📱
Dio
Sehat tuan, dan dia lebih sering bicara dari pada sebelumnya.📱
Dio
Saya rasa ia mulai aktif tuan📱
Dio
Perhatian banget, baru sehati ditinggal.
Dio
Yaelah kenapa gk buka sendiri.
Zen Xalova
Ahh, gue lagi nonton.
Dio begitu terkejut melihat seorang gadis manis dengan rambut terurainya sedang berdiri di depan pintu.
Deg hati dio langsung gugup, apakah ini rasa suka ?
Reina
Ini, kamu baru kan disini ?
Reina
Ini, kuberikan untukmu.
Reina
Kebetulan temanku suka bikin kue, jadi tadi aku dikasi 2 karena gk abis jadi untuk kamu aja.
Reina
Anggap aja ini sapa sesama tetangga 😊
Reina
( uhh, untung dia mau, padahal kan kue itu tadi gosong. )
Reina
( gpp lah yg menting gk mubazir . )
Reina
Ah, iya gk usah repot2
Dio
gpp, sesama tetangga juga.
Reina
( Wahhh, gila kamarnya bagus banget gila ! )
Reina
Ruang tamunya rapi banget ya.
Dio
Oh, iya tadi saya baru beresin
Reina
( ya ampun canggung banget yah, kok gue jadi canggung gini si )
Reina
( baiklah gue harus ngomong )
Reina
eh, kamu duluan aja gpp
Reina
em, Nama kamu siapa ya?
Dio
Oh iya, lupa namaku Dio Kenzi
Dio
Nama belakangku jelek kan ? hah entahlah kenapa ayahku menamaiku dengan nama itu.
Dio
* garuk2 kepala walaupun tidak gatal
Reina
Reina Zivanka Renzi.
Dio
( baru tau aku dia mau buat teh, ku kira dia manja.)
Zen Xalova
* taro teh nya dimeja.
Zen Xalova
Eh, loh kamh kan !
Reina
* Berdiri sambil nunjuk Zen.
Zen Xalova
Mbak2 yg jorok tadi ya.
Dio
( ya ampun dia ini keceplosan atau apa ya napa jujur banget mulutnya. )
Reina
Heh ! asal lu tau ya! gue ni masih umur 16 tahun !
Reina
Trus apa lu bilang gue jorok ?
Reina
Emang lu tau dari mana gue jorok
Zen Xalova
Tadi, pas kamu nabrak aku kan sampahnya kamu malah bawa pulang.
Reina
( ahhh, aduh malu banget gue mau ngomong apa ? )
Dio
kayanya udah malam lo.
Reina
eh, oh iya udah malam
Reina
Aku pulang dulu ya bye dio.
Zen Xalova
mm, kok aku gk di sapa ya ?
Dio
* natapin Zen dengan malas
Dio
Oh ya besok kamu sudah sekolah.
Zen Xalova
Hah? cepat sekali
Zen Xalova
Kenapa harus sekolah si?
Zen Xalova
* akhirnya ke kamar juga.
Part 3 sudah selesai ❤
Lanjut part 4 yaa ! 😚
Oh ya maaf 😣
Gambarnya gak bisa di uploud.
Jadi gak asa gambar
Maaf banget ya 🙏🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!