NovelToon NovelToon

Kamulah Takdirku?

episode 1

"Pagi ayah, ayah nggak kerja? kok belum berangkat?". Tanyaku pada ayah sambil merapikan meja makan.

"Sakit ayah kambuh nak, kayaknya ayah udah nggak bisa lanjut kerja sama bu Rahma, kamu tau sendiri kan setiap ayah kecapekan sakit ayah selalu kambuh, sedangkan pekerjaan ayah disana penanggung jawab perkebunan dan sawah milik bu Rahma, jadi mulai dari pemilihan bibit, pupuk, tanam sampai panen semua ayah yg mengawasi, karena bu Rahma sudah mempercayakan semua itu pada ayah."

Ya ayahku memiliki sakit ambeien/wasir, beliau sudah 7th menderita sakit ini, setiap kecapekan pasti sakitnya kambuh, sebenarnya sudah dari 3 thn yg lalu dokter meminta ayah untuk melakukan operasi agar penyakitnya tidak kambuh lagi namun ayah menolak karena dia takut, dia takut operasinya nanti akan gagal dan lebih merepotkan aku, karena kami hanya hidup berdua, ibuku sudah meninggal ketika aku duduk dibangku SMP karena sakit jantung. Sedangkan ayah tidak berniat untuk menikah lagi mengingat betapa cintanya ia pada ibu. Aku begitu menyayangi ayahku, beliau menjadi ayah sekaligus ibu bagiku, menyekolahkan aku hingga aku lulus sarjana pertanian.

"huhhh.. " Aku mengehela nafasku dalam.

"Baiklah ayah tidak apa\-apa, besok adalah hari kelulusanku, jadi ayah tidak perlu cemas/khawatir, karena setelah ini biarkan aku yg membiayai keluarga kita, aku nggak mau ayah sakit lagi jika tetap memaksakan diri untuk bekerja. Ayah tenang saja ya". Ucapku mencoba menghibur ayah.

"Nanti masalah bu Rahma biar aku saja yg menjelaskan pada beliau kondisi ayah, semoga ia mau mengerti". Sambungku lagi.

"Maafkan ayah ya nak dan terima kasih, andai ibumu masih ada, dia pasti bahagia memiliki putri sepertimu." Balas ayah sambil memelukku.

"Sudah-sudah sekarang ayo kita sarapan, aku sudah memasak makanan kesukaan ayah, setelah itu ayah istirahat, aku mau ke kampus dulu sebentar nemuin temen-temen sebelum kelulusan besok."

Besok adalah hari kelulusanku, aku lulus dari salah satu universitas negeri favorit di kotaku, aku bersyukur memiliki otak yg cukup encer, tentu aku masuk universitas ini dengan beasiswa, sehingga akan meringankan beban ayah untuk membiayai pendidikan ku ini. Sebenarnya aku tidak berniat kuliah, aku ingin mencari pekerjaan saja agar bisa membantu ayahku, meskipun penghasilan ayah cukup untuk kami berdua dan juga biaya kuliahku, namun tetap saja aku tidak tega padanya mengingat ia memiliki sakit yg sewaktu waktu bisa kambuh karena terlalu lelah. Dengan bermacam cara dan rayuan ayah akhirnya aku mengiyakan permintaannya untuk melanjutkan pendidikanku ke universitas dengan syarat aku akan masuk melalui jalur beasiswa. Aku mengambil jurusan pertanian karena memang itu salah satu hobiku, aku senang saat menemani ayah mengurus kebun dan sawah yg dipercayakan padanya, dia begitu semangat dan telaten, meskipun ia bekerja sebagai penanggung jawab namun tak jarang ia turun langsung ke kebun turut serta membantu pekerja bercocok tanam. Ya suatu saat aku pun ingin menjadi seperti ayah, mengurus kebun, sawah, dan membantu para petani mendapatkan panen terbaik sehingga akan membuat perekonomian mereka juga bertambah baik.

"Iya baiklah kamu hati-hati ya, kalo udah selesai langsung pulang!". Perintah ayah.

"Siap boss." Jawabku pada ayah seraya tanganku yang kuangkat dikepala seperti memberi hormat.

Maaf ya ini novel pertama aku, jadi harap maklum kalo masih banyak yg salah 🙏🙏 aku harap kalian bisa kasih kritik dan saran yg membangun buat aku,, biar bisa memperbaikinya lagi. Terima kasih 😊

episode 2

Akhirnya hari yg ku tunggu telah tiba, hari kelulusanku, dengan senyum ceria aku berlari menemui ayah yg dari tadi sudah menungguku di parkiran kampus.

"Ayah.. terima kasih sudah membuatku jadi sarjana, setelah ini aku janji akan mencari pekerjaan dan membahagiakan ayah." Tangisku haru masih memeluk ayah.

"Tidak nak, kamu bisa lulus karena usahamu sendiri, ayah bangga sama kamu, bisa lulus bahkan menjadi lulusan terbaik, setelah ini mari kita pulang, ayah sudah memasak makanan spesial buat kamu." Aku melepaskan pelukanku pada ayah. "Baiklah ayah".

Author pov

Tanpa Airy sadari sepasang mata asik menatapnya. "Huhh.. nggak nyangka gadis cuek dingin kayak dia bisa begitu manis bahkan menangis didepan ayahnya, sudah ku duga ia akan menjadi lulusan terbaik fakultas pertanian tahun ini sama sepertiku dulu, mengingat betapa semangatnya dia dalam belajar, bahkan ketika yg lain berlomba mencari perhatianku, dia malah cuek dan acuh hanya memperhatikan apa yg aku sampaikan di kelas".

Ya dia Renand Rahardian dosen sekaligus pembimbing Airy waktu skripsi di kampus, dia dosen yg terkenal tampan dan lembut dikampusnya, sehingga menjadikan ia dosen favorit bahkan memiliki fansclub dari mahasiswi juga dosen lain dikampus itu, namun ia sedikit heran pada salah satu mahasiswi yang pernah dibimbingnya, Airy Chandra gadis manis yg tertutup, ia penasaran pada Airy yg sama sekali tidak memandangnya, sekalipun banyak mahasiswi yg dengan mati-matian berebut ingin jadi kekasihnya.

Selama melakukan bimbingan pada Airy mereka tak pernah membicarakan hal lain atau menanyakan sedikit saja hal pribadi, berbeda ketika ia membimbing mahasiswi lain, dengan dalih ingin belajar, mahasiswi tersebut justru menggoda Renand berharap pria itu akan tertarik padanya. Sungguh Renand jenuh akan hal itu, sampai ia bertemu Airy,, yaa dia benar-benar fokus pada pelajarannya, hanya belajar. Renand senang akan hal itu namun juga penasaran, apa mungkin ada gadis yg tak terpesona pada dirinya.

"ah sudahlah mengapa juga aku memperhatikannya." Ucap Renand dalam hati sambil mengehela nafasnya dan bergegas pergi dari kampus untuk menemui ibunya di desa.

Benar, selain dosen Renand juga memiliki sawah dan ladang luas di desanya lebih tepatnya peninggalan sang ayah, namun untuk sementara waktu ini ia memilih untuk menjadi dosen di universitas milik mendiang kakeknya juga membantu pamannya mengelola kampus tersebut, dan hal itu membuat ia harus tinggal di kota, karena akan sangat melelahkan jika harus pulang pergi yg memakan waktu lebih dari 4 jam. Sedangkan untuk masalah sawah dan kebunnya yg didesa bundanya lah yg mengurusnya untuk sementara, karena suatu saat nanti mau tidak mau Renand harus mengambil alih semua itu.

Hari ini Renand berniat mengunjungi bundanya selain itu ia juga berniat mengunjungi perkebunan dan sawah milik mendiang sang ayah, bahkan ia juga berencana mendirikan pabrik yg nantinya akan ia gunakan untuk mengelola hasil panennya itu, selama ini selain dipasarkan dinegeri sendiri hasil panen juga ia ekspor ke berbagai negara tetangga, sehingga menjadikan ekonomi keluarganya sangatlah tercukupi.

Tibalah Reinand didesa tempat kelahirannya.

tinnn...tinnn..

Renand membunyikan klaksonnya didepan rumah mewah ala pedesaan.

Disana sudah ada Pak Ujang yg dengan sigap membuka gerbang setelah tau anak majikannya sampai, "Sore den.." sapa Pak Ujang, ya dia salah satu pekerja di rumah Bundanya Reinand, lebih tepatnya tukang kebun yg merangkap jadi satpam.

"iya sore pak, bunda dirumah kan pak?" Tanya Reinand.

Sambil menutup gerbang kembali pak Ujang menjawab "ya den ibu dirumah, baru aja pulang dari kebun."

"Baiklah saya masuk dulu pak ya, minta tolong ini mobilnya dibawa ke garasi saya capek banget pak pulang ngajar langsung kemari." sambung Reinand lagi.

"Siap den", jawab pak Ujang kemudian bergegas memarkirkan mobil majikannya ke garasi .

episode 3

Airy pov

"Hoammm.."

Ku buka mataku ketika hangatnya mentari pagi mencoba masuk ke sela-sela jendela kamarku. Ku raih jam kecil di mejaku yg kini menunjukkan pukul 5 pagi, aku bergegas ke kamar mandi setelah itu ke dapur memasak untukku dan ayah.

Hari ini aku berniat untuk mengunjungi rumah Bu Rahma sekaligus meminta ijin padanya untuk ayahku yg akan berhenti bekerja, dan semoga saja beliau mengerti.

Setelah ku rasa semua makananku sudah siap, aku pergi memanggil ayah untuk sarapan.

"tokk tokk tokk.. "

Ku ketuk pelan pintu kamar ayahku, tak lama kemudian pintunya terbuka "iya nak ayah sudah bangun, masak apa kamu hari ini?" tanya ayah sambil berjalan menuju meja makan.

"Aku masak sayur sop, perkedel dan sambal kesukaan ayah." Ku raih piring didedepanku kemudian mengambilkan nasi dan lauk pauknya untuk ayah.

"oh iya yah hari ini Airy mau ke rumah Bu Rahma, mau minta ijin buat ayah berhenti kerja, doain aja semoga Bu Rahma akan mengerti dan memaklumi kondisi ayah."

Ayah berhenti dari aktifitas makannya seraya meamandangku, "Baiklah nak, sampaikan permohonan maaf ayah pada Bu Rahma, juga terima kasih karena beliau selama ini sudah sangat membantu ayah dan keluarga kita, sehingga ayah bisa menjadikanmu seperti sekarang ini."

"Iya ayah tenang saja, aku tidak akan pernah melupakan jasa beliau pada kita, dan setelah masalah ini selesai aku akan mulai mencari pekerjaan, ayah doakan saja semoga semua lancar dan aku segera mendapat pekerjaan impianku". Jawabku pada ayah sambil menggenggam tangannya lembut.

Author pov

"Pagi bun".. sapa Reinand pada bundanya sambil mengecup pipinya sekilas.

"Pagi juga sayang, ayo sarapan bunda udah masakin makanan kesukaanmu, makan yg banyak! kamu di kota tambah kurus gitu kayak gk pernah makan." Ucap bundanya sambil memasang wajah pura-pura garang.

"Kurus dari mananya sih bun?? bunda pengen aku bulet lagi macam gentong kayak dulu" balas Renand cemberut sambil mengaduk aduk sarapannya.

"Makanya Rey kamu tuh udah mau kepala 3 cari istri sana biar ada yg ngurusin kamu!! terus kapan kamu mau berhenti ngajar buat gantiin bunda ngurus kebun disini??" Tanya bunda Reinand sambil menatapnya serius.

" Bunda pliss deh Renand tuh belum pengen nikah bun, boro-boro nikah, pacar aja nggak ada, Reinand masih sibuk ngurusin perijinan pabrik Rey dulu, kalo udah beres semua udah beroperasi pabriknya mungkin Rey baru bakalan mikirin soal istri." Balas Reinand tak kalah serius. " Baiklah kalau begitu, habis ini ikut bunda ke kebun ya,, sekalian bunda mau cari Pak Chandra dari kemarin belum kelihatan di kebun." Ajak bundanya Reinand padanya, dan dijawab anggukan saja oleh Reinand.

Airy pov

"Bismillah.. semoga lancar".

Ucapku sebelum memasuki rumah Bu Rahmah.

"Ada yg bisa dibantu neng?" Ucap seorang bapak-bapak sambil membuka sedikit gerbangnya kemudian menghampiriku, sepertinya satpam di rumah ini. Mungkin ia bingung melihatku mondar mandir depan gerbang dari tadi.

"Ah iya pak saya anaknya Pak Chandra, Bu Rahma nya ada nggak pak? saya diutus ayah saya buat ketemu beliau." Jelasku pada pak satpam.

Sambil mengulurkan tangannya ia berkata padaku "Eh iya panggil saja saya Pak Ujang neng, saya temannya bapak kamu, Bu Rahma nya baru saja keluar katanya mau ngecek kebun."

"Duh gimana ya.. apa cari dikebun aja ya, harus segera selesai nih masalahnya biar langsung bisa cari kerja". Ucapku dalam hati, setelah beberapa waktu aku berfikir kemudian ku balas uluran tangannya, "Ah.. maaf pak saya Airy, terima kasih, kalau gitu saya ke kebun dulu ya pak semoga bisa ketemu sama Bu Rahma."

"iya neng hati-hati". kata pak satpam sambil menutup gerbang kembali.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!