Ckiiiittttt.... Suara decitan rem mobil yang terhenti di depan sebuah bangunan yang menjulang tinggi, beberapa bodyguard berdiri dengan rapi disamping mobil itu.
Seseorang keluar dari mobil dan berjalan mengitari lalu membukakan pintu mobil untuk tuan nya, lelaki gagah dan tampan menurunkan satu persatu kaki nya hingga nampaklah tubuh tinggi tegap dan wajah tampan nya.
"Selamat pagi tuan." Ucap mereka semua.
"Hmmm, pagi." Balas orang itu.
"Mari tuan." Ucap Joe, yang menjadi tangan kanan sekaligus sahabat baik dari lelaki itu.
Beberapa karyawan menatap kagum dengan ketampanan bos mereka, dan ada pula beberapa dari mereka yang merapikan riasan wajah nya agar menarik perhatian sang bos.
Lelaki itu pun berjalan menuju ruang kerja diikuti oleh Joe, Joe menjelaskan jadwal bos nya hari ini.
"Apa jadwalku hari ini?" Tanya nya.
"Kita ada meeting jam 10 pagi ini tuan, dan ada pertemuan dengan klien saat jam makan siang. Setelah itu pergi memenuhi undangan tuan X." Ujar nya, lelaki yang duduk di kursi kebesaran nya itu mengangguk mengerti.
"Deandra kapan kau kembali?" Tanya seorang wanita, membuat Deandra dan Joe menatap nya dengan datar.
"Kemarin malam." Jawab Deandra, ya lelaki itu adalah Deandra Gavriel, putra tunggal dari tuan dan nyonya Gavriel.
"Kenapa kau kembali?" Tanya Liza, yang tak lain kakak sepupu Deandra.
"Memangnya kenapa jika aku kembali, apa ada masalah?" Tanya nya datar, Liza terdiam menatap wajah tampan Deandra.
"Tidak ada, itu hak kamu mau kembali atau tidak." Ucap Liza, Deandra mengangguk dan mempersilahkan Liza untuk pergi.
"Tuan muda nyonya dan tuan besar meminta anda untuk pergi ke kota X." Ujar Joe.
"Hmmm, kau siapkan saja semuanya." Ucap Deandra.
Lelaki itu disibukkan dengan pekerjaan nya, setelah selesai meeting Deandra dan Joe pergi menuji sebuah restoran.
Setibanya di restoran tepat di dekat sebuah hotel mewah, seseorang menabrak tubuh tegap Deandra hingga orang itu terpental dan jatuh.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya seorang wanita, yang Dean yakini mungkin saja teman dari wanita yang menabrak nya.
"Asssshhh, tidak apa-apa udelmu. Kamu tidak lihat tubuh mungil ku terpental." Ujar wanita yang sedang terduduk di tanah.
Deandra menatap kedua wanita itu, yang satu mencoba untuk membantu teman nya bangun. Sementara wanita yang terduduk itu menatap tajam kepada Deandra.
"Lain kali gunakan matamu saat berjalan." Ucap Deandra dingin, membuat wanita itu tercengang bisa-bisanya Deandra mengatakan berjalan menggunakan mata.
Dimana-mana juga dari jaman nene moyang jalan itu menggunakan kaki, tidak ada mata digunakan untuk berjalan dan menopang berat tubuh.
"Tuan sepertinya anda salah, dimana-mana jalan itu menggunakan kaki." Ucap nya dengan sinis.
"Cih, pakai kaki saja tidak cukup. Lain kali gunakan matamu untuk melihat kedepan, bukan hanya menunduk menatap ponsel." Sengit Deandra, membuat wanita itu menggeram kesal.
Joe mencoba untuk melerai perdebatan tuan nya dengan wanita asing itu, Joe memegang tangan Deandra dan meminta Dean untuk masuk kedalam restoran.
"Tuan sebaiknya kita segera pergi." Ucap Joe, membuat Deandra mengangguk dan pergi begitu saja.
Membuat kedua wanita itu terdiam menatap kepergian Deandra, dalam hati Joe berkata mungkin saja kedua wanita itu kini membenci tuan nya bahkan mungkin sedang menyumpah serapahi tuan nya.
"Tuan muda Gavriel senang bisa bertemu dengan anda." Ucap seseorang, yang tak lain adalah klien Deandra.
"Senang bertemu dengan anda tuan X" Balas Deandra.
"Silahkan duduk tuan muda." Ujar nya, Deandra mengangguk dan duduk.
Kliennya mengeluarkan beberapa berkas dan menyerahkan nya kepada Deandra, Dean membuka lembar demi lembar kertas yang ada di atas meja itu.
Ia tersenyum puas saat melihat berkas-berkas yang diberikan oleh klien nya, karena selalu sesuai dengan harapan Deandra.
Setelah cukup lama berbincang dan menyepakati perjanjian Deandra dan Joe pun pamit, Deandra memang terkenal sebagai pengusaha muda yang sangat sukses.
Selain itu Deandra juga terkenal dingin dan kejam, entahlah kenapa Deandra bisa seperti itu. Padahal sebelumnya Dean memiliki sikpa yang baik dan lembut, hanya saja setelah kejadian yang melukai hati dan harga diri nya Deandra berubah drastis.
...
Malam hari Deandra dan Joe pergi ke sebuah acara yang mengundang mereka, dengan setia Joe berjalan di belakang Deandra.
"Selamat datang tuan muda Gavriel, ini suatu kebanggaan bagi kami karena tuan berkenan hadir." Ucap seseorang yang menyapa Deandra.
"Bukan masalah." Ucap Deandra simple.
"Mari tuan silahkan masuk." Ucap nya, Deandra dan Joe mengangguk.
Disana Deandra melihat beberapa wanita yang dikenal nya, lebih tepatnya pernah menjadi teman saat Dean kuliah dulu.
"Deandra Gavriel, mimpi apa aku bisa bertemu dengan kamu." Ucap seorang wanita, Deandra hanya tersenyum tipis.
"Bagaimana kabar kamu?" Tanya wanita itu.
"Baik." Jawab Deandra, saat Deandra sedang berbincang dengan teman nya dulu.
Joe mendekati Deandra dan berbisik di telinga tuan nya, Deandra mengikuti arah pandangan Joe.
"Biarkan saja." Ucap Deandra, teman Deandra yang kepo ikut melihat orang yang di pandang oleh Deandra dan Joe.
"Bukankah dia kekasihmu?" Tanya teman Deandra.
"Bukan." Jawab nya simple, teman Deandra itu terdiam dan merasa heran.
"Bukan? Bagaimana bisa kalian terlihat sangat serasi." Ujar nya, Deandra tidak menggubris hal itu.
Sampai tiba-tiba teman Deandra menatap Joe meminta jawaban, namun Joe hanya mengangkat bahu nya saja.
"Dean come on, aku tahu kau bukan tipikal orang yang suka gonta-ganti pasangan." Ujar wanita itu, Deandra jengah mendengar ocehan wanita yang duduk disampingnya.
"Berhenti untuk membahas nya." Ucap Deandra, teman Deandra pun mengangguk dan diam.
Ia tidak memiliki banyak keberanian untuk mendebat Deandra, sampai sekarang mungkin belum ada wanita yang berani mendebat lelaki itu.
"Tuan silahkan diminum." Ucap Joe, memberikan segelas minuman kepada Dean.
"Dean kau tahu jika tuan X memiliki dua istri." Ucap teman wanita Deandra, perkataan itu membuat Deandra yang sedang minum terkejut dan menyemburkan minuman nya.
"Uhukk-uhuukkk." Teman wanita Deandra panik, dan menepuk-nepuk punggung Dean.
"Pelan-pelan aku tahu kamu terkejut." Ujar nya tertawa kecil, Dean hanya memasang wajah datar nya.
"Itu bukan urusan ku." Ucap Deandra, teman nya itu mencebikan bibirnya dan menunjuk tuan X yang di maksud.
"Bukankah dia tidak tampan, tapi kenapa bisa memiliki dua istri." Ujar nya polos.
"Dia bahkan bisa memiliki tiga istri, jika kau mau menjadi yang ketiga." Ucap Deandra, teman wanita nya bergidik ngeri.
Deandra g*la, meskipun teman nya itu pernah menjadi simpanan para pengusaha. Tapi tidak yang seperti itu juga, ia sangat memilih dalam mencari pasangan.
.
.
.
.
.
.
.
.
***Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
A**: Dukung terus karya author ya gaes🤗*
N: Oke Thor 🤗
Setelah kejadian itu hingga sampai beberapa bulan Deandra selalu berhadapan dengan wanita aneh yang bertemu dengan nya, mulai dari tabrakan di depan restoran, sampai wanita itu menabrak mobil Deandra tanpa sengaja, dan Deandra yang menjadikan nya supir.
Sesuatu yang mengejutkan pun terjadi karena ternyata orang tua Deandra justru menyukai wanita yang selalu membuat nya emosi, bahkan mama dan papa Deandra rela mencari tahu siapa wanita itu dan dari mana asal usulnya.
Satu hal yang yang membuat Deandra cukup terkejut adalah ketika mama dan papa nya mengatakan jika mereka akan mengenalkan Deandra dengan seorang wanita, yang Deandra yakini kedua orang tua nya mempunyai rencana untuk menjodohkan Deandra.
Sampai pada akhirnya Deandra merasa tersambar petir di siang bolong saat tahu siapa wanita yang akan di jodohkan dengan nya, wanita bar-bar yang tidak memiliki sikap lembut sedikit pun.
Namun Deandra sekilas tertegun mengetahui latar belakang wanita itu, wanita yang bar-bar dan kasar itu ternyata berasal dari keluarga terpandang dan berpengaruh di negara nya.
Deandra menolak perjodohan itu karena mengira si wanita akan menerima nya, maklum Deandra belum memiliki perasaan apapun.
Namun tanpa di duga si wanita malah ikut menolak perjodohan ini, Deandra sedikit berpikir wajar jika wanita itu menolak nya.
Selain dia cantik dan memiliki penampilan yang sempurna, dia juga berasal dari keluarga yang sempurna dimata Deandra.
Kenapa seperti itu? Ya Deandra melihat para keluarga nya yang berkumpul, dan meskipun Dean tidak mengenal uncle wanita itu. Namun Dean cukup tahu jika orang itu adalah Keanu Kavindra Richard, putra tunggal tuan Richard.
Bagi Deandra kehidupan wanita itu cukup sempurna karena sangat terlihat jelas para keluarga yang sangat menyayangi nya, bisa dibilang jika wanita itu queen di keluarga nya.
Namun hal itu tidak akan membuat Deandra luluh saat wanita itu berakhir dengan menerima perjodohan ini, karena ancaman dari Daddy dan aunty nya.
Lihatlah Deandra tidak akan membuat hidupnya tenang, Dean akan melakukan apapun untuk membuat dia merasa tertekan dan ters*ksa.
...
Suatu ketika Deandra pulang dari kantor nya, ia melihat mama dan papa yang sedang duduk bersantai di ruang keluarga. Deandra cuek dan melewati kedua orang tuanya begitu saja, mama yang tahu kepulangan putranya langsung memanggil Deandra.
"Dean." Panggil nya.
"Ada apa ma?" Tanya Deandra.
"Kapan kamu akan membawa Anes kerumah, dan kapan kamu akan memberikan kepastian dalam perjodohan ini." Ucap mama, Deandra yang semula sudah menaiki anak tangga kembali turun dan duduk disamping mama.
"Ma, kenapa harus selalu membahas hal ini?" Tanya Deandra, ia tidak bisa terus marah kepada mama jika membahas Anes.
"Dean mama ingin kamu mendapatkan pasangan yang baik, dan mama yakin Anes adalah pasangan yang tepat untuk kamu." Ucap mama, Deandra menghela nafasnya.
"Ma Dean tidak memiliki prasaan apapun terhadap Anes, bagaimana kami bisa bahagia sementara kami tidak saling menyukai." Ucap Deandra.
"Dean prasaan itu bisa menyusul, jika kamu mau berusaha papa yakin Anes akan menyukai kamu." Ucap papa, Deandra kesal kenapa harus selalu Anes?
Jika wanita itu orang lain mungkin Dean akan menerima nya, tapi ini Anes wanita yang selalu membuat nya naik darah.
"Dean perlu memikirkan semuanya pa." Ucap Deandra, lelaki itu bangun dari duduk nya dan pergi ke kamar.
Deandra membanting tubuhnya ke atas tempat tidur, ia menyumpah serapahi Anes yang sudah berhasil menarik perhatian orang tuanya.
"Sebenarnya apa yang sudah dilakukan wanita itu, sampai membuat mama dan papa ingin sekali dia menjadi menantunya." Ucap Deandra.
Karena merasa pusing Deandra memutuskan untuk membersihkan tubuhnya, setelah itu ia akan lebih ke cafe milik sahabat nya.
...
"Kamu yakin Dean nolak wanita yang dipilih sama papa kamu?" Tanya Jordan, yang tak lain adalah sahabat Deandra.
Saat ini Deandra sudah berada di cafe milik Jordan, tidak hanya Deandra dan Jordan saja disana juga ada Joe sahabat sekaligus tangan kanan kepercayaan Deandra.
"Padahal wanita pilihan om Gavriel gak kaleng-kaleng." Ucap Joe, Jordan menatap Zoe dengan tanda tanya.
"Beneran? Kamu punya foto nya?" Tanya Jordan, Joe mengangguk membuat Deandra menghela nafasnya.
"Bagi Joe pengen liat, seperti apa si dia sampai tidak bisa meluluhkan hati seorang Deandra Gavriel." Ucap Jordan , Joe pun mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto Anes kepada Jordan.
Jordan tercengang melihat foto Anes hidung mancung, bibir tipis, mata yang indah kulit putih membuat Anes menjadi wanita yang kecantikan nya melebihi rata-rata bagi Jordan.
"Dean kamu nyari yang seperti apa lagi? Ini cewek cantik nya gak main-main Dean, kalau kamu tidak mau gak apa-apa aku mau ko." Ucap Jordan, membuat Deandra memutar bola matanya malas.
"Ambil saja." Ucap Deandra, Jordan tercengang mendengar perkataan Dean.
"Apa yang kamu pikirkan, kenapa tidak merasa tertarik kepada wanita itu?" Tanya Jordan.
"Jo cantik saja tidak cukup, dia kasar dan bar-bar." Ucap Deandra, Jordan tertawa mendengar perkataan Deandra.
"Dean bagaimana kamu bisa tahu dia lembut atau tidak, jika setiap bertemu kalian selalu bertengkar." Ucap Jordan.
"Betul." Ucap Joe.
"Saran aku ni ya lebih baik kamu terima dulu saja dia, soal hati itu belakangan. Lagian mama dan papa kamu sudah menjamin jika wanita itu, wanita baik-baik kan." Ucap Jordan, Deandra diam ia tidak bisa menerima Anes tolong siapapun tolong Deandra.
"Benar apa kata Jordan, lagian setelah menikah nanti kedua orang tua pasti tidak akan ikut campur urusan anak." Ucap Joe, Deandra menatap Joe.
"Bagaimana dengan orang tua Anes." Ucap Deandra.
"Kamu takut orang tua Anes ikut campur?" Tanya Jordan.
"Tidak juga." Balas Deandra.
"CK, sepertinya Anes bukan tipe orang yang suka mengadu." Ucap Jordan.
"Itu hanya menurutmu, sudahlah tidak perlu membahas nya lagi." Ucap Deandra.
"Yasudah begini saja, apa rencana kamu untuk kedepannya?" Tanya Jordan.
"Membuat orang tuaku berhenti berbicara tentang pernikahan." Ucap Deandra.
"Gampang." Balas Jordan, membuat Deandra kepo dan mendekati Jordan.
"Apa tuh?" Tanya nya.
"Bilang saja jika kamu sudah menikah diam-diam." Ceplos lelaki itu, membuat Deandra terbelalak.
"G*la kau, yang benar saja itu sama saja aku mau memb*n*h mama dan papa secara perlahan." Ucap Deandra, Jordan tertawa.
"Hidupmu terlalu rumit, menerima perjodohan tidak mau. Berbohong juga tidak mau, kalau begitu sudah jalan terbaik nya kau terima perjodohan ini dan menikah dengan Anes, tentang bagaimana sikapmu kepada Anes nanti itu terserah kamu." Ucap Jordan, membuat Deandra terdiam.
Sepertinya apa yang dikatakan oleh Jordan ada benar nya juga, apakah Dean harus menerima ini. Tapi ia berjanji tidak akan membuat Anes tenang, biarkan saja Anes yang pergi dan menyerah itu bukan urusan Deandra.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
Saat Anes sedang berjalan keluar dari kantor ia melihat Joe yang berdiri di depan kantor nya, Joe? ya, lelaki itu adalah orang kepercayaan Deandra lelaki yang dijodohkan dengan dirinya.
"Nona." Panggil Joe, Anes menatap Joe tanpa ekspresi.
Melihat wajah Anes yang datar Joe sedikit berfikir, ternyata Anes dan Deandra adalah dua orang yang terlihat cocok. Deandra selalu memasang wajah datar nya saat melihat Joe, begitupun dengan Anes yang saat ini menatap Joe tanpa ekspresi.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Anes to the points.
"Bisakah nona ikut dengan saya." Ujar nya, Anes mengernyit untuk apa Anes ikut dengan Joe?
"Tidak, banyak urusan yang harus saya selesaikan." Ucap Anes, wanita itu berniat untuk pergi dari hadapan Joe.
"Nona saya mohon ikutlah dengan saya, jika tidak tuan akan memecat saya nona." Ucap Joe, mencoba memelas di hadapan Anes.
"Lalu apa hubungannya dengan saya, itu urusan kamu dengan tuan kamu." Ucap Anes, Joe berpikir bagaimana caranya agar ia bisa membawa Anes bertemu dengan Deandra.
"Nona jangan membuat saya berbuat kasar kepada anda." Ucap Joe, Anes mendecih mendengar perkataan Joe.
"Kau pikir saya takut?" Ujar nya, Joe menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Ternyata membujuk Anes lebih sulit daripada membujuk mantan kekasih bos nya yang dulu, Anes terlihat sangat cuek dan keras kepala.
"Nona tuan ingin berbicara dengan anda, jadi anda harus ikut dengan saya." Ucap Joe, Anes menatap Joe mencari kebenaran.
"Apa yang ingin tuan mu bicarakan?" Tanya Anes.
"Saya tidak tahu nona, maka dari itu nona harus ikut dengan saya." Ujar nya, Anes sedikit berfikir haruskah dia ikut dengan Joe.
Anes melihat wajah Joe yang memelas di hadapan nya, karena merasa kasihan akhirnya Anes pun memutuskan untuk ikut dengan lelaki itu.
...
Dan disinilah Anes dan Deandra berada dalam ruang VVIP di sebuah restoran, Anes menatap Deandra yang duduk di hadapannya dengan Joe yang berdiri di belakang Deandra.
"Apa yang ingin anda bicarakan dengan saya tuan?" Tanya Anes, Deandra menatap Anes dengan datar.
"Terima perjodohan itu." Ucap Deandra, membuat Anes menatap nya penuh dengan tanda tanya.
"Anda yakin?" Tanya Anes, Deandra mengangguk membuat Anes tertawa kecil.
"Ya, saya yakin." Jawab nya.
"Apa yang membuat anda berubah pikiran? Bukankah selama ini anda menolak keras perjodohan ini." Ucap Anes, Deandra mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
"Tidak ada, saya hanya berpikir apa salahnya jika saya mengikuti keinginan orang tua saya." Ucap Deandra, Anes tersenyum tipis mendengar nya.
"Hal menguntungkan seperti apa yang akan saya dapatkan, jika menerima perjodohan ini?" Tanya Anes, membuat Deandra menatap Anes dengan intens.
Wanita kaya seperti Anes masih memikirkan sesuatu yang menguntungkan dari sebuah perjodohan, padahal Anes tahu dengan jelas jika kedua orang tuanya juga menginginkan ini semua.
"Wanita seperti dirimu masih memikirkan sebuah keuntungan." Ucap Deandra, sedikit mengejek.
"Tentu saja, bagaimanapun juga saya seorang wanita. Wanita yang akan menyerahkan hidup saya kepada lelaki yang tidak saya cintai, bukankah saya harus mendapatkan keuntungan dari semua ini." Ucap Anes, sebenarnya Anes tidak membutuhkan itu semua.
Anes sengaja melakukan ini untuk membuat Deandra ilfeel dan membatalkan perjodohan nya, dan jika harus terjadi pun Anes akan tetap kepada pendirian nya untuk membuat Deandra mend*rita.
"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Deandra, lelaki itu menatap Anes dengan kesal.
Lihat saja Dean tidak akan membiarkan Anes tenang, Anes pikir setelah menikah nanti Deandra akan membuat nya bahagia, cih jangan bermimpi. Itulah yang ada di pikiran Deandra saat ini.
"Tentu saja kemewahan dan kebebasan, bagaimana apa anda setuju." Ucap Anes, Deandra tercengang mendengar perkataan Anes.
Baru kali ini Deandra mendengar wanita yang terang-terangan atas apa yang ia inginkan, biasanya wanita akan malu-malu untuk meminta sesuatu kepada lelaki nya.
"Hanya itu?" Tanya Deandra menyepelekan.
"Ada lagi." Jawab Anes.
"Apa?" Tanya Deandra.
"Anda tidak boleh mencampuri urusan pribadi saya, apapun yang saya lakukan anda tidak berhak untuk melarang nya. Dan saya tidak mau anda menyentuh saya, tidak boleh ada kontak fisik di antara kita." Ucap Anes menegaskan, Deandra tertegun.
"Kenapa kau meminta banyak sekali permintaan." Ucap Deandra, Anes mengangkat bahu nya.
"Jika keberatan yasudah, cari saja wanita lain yang bisa menarik perhatian kedua orang tuamu." Ujar nya, Anes bangun dari duduknya dan berniat untuk pergi.
"Tunggu." Panggil Deandra, Anes kembali menoleh dan menatap Deandra.
Joe yang melihat itu menahan tawa nya, hanya Anes yang bisa membuat Deandra mati kutu sekarang.
"Ada apa lagi tuan muda Gavriel?" Tanya Anes penuh penekanan.
"Baik, tapi saya juga memiliki peraturan untuk kamu." Ucap Deandra, Anes terdiam menunggu Deandra melanjutkan perkataannya.
"Katakan." Ucap Anes.
"Kau tidak boleh ikut campur dalam urusan pribadi ku, kau tidak boleh mencari tahu tentang apa yang aku lakukan diluar sana. kamu juga tidak boleh melarang kemana aku pergi, dalam inti kita tidak boleh mencampuri urusan satu sama lain." Ucap Deandra, Anes terdiam.
"Bukan masalah, lagi pula saya bukan tipikal wanita kepo yang selalu ingin tau urusan orang lain." Ucap Anes, setelah mengatakan itu Anes pergi dari hadapan Deandra.
Deandra merasa kesal karena memang baru Anes yang berani menantang nya, Deandra menatap tajam Anes yang semakin menjauh.
"S*al, lihat saja aku tidak akan pernah membuat hidupmu tenang." Geram Deandra.
"Tuan apa yang akan anda lakukan?" Tanya Joe, Deandra menatap Joe tajam.
"Berhenti memanggilku tuan jika sedang diluar kantor, kau ingin aku memotong gaji mu." Sengit Deandra.
"So_sorry, terus apa yang akan kamu lakukan? Sangat terlihat dia bukan wanita lemah, yang disakiti akan menangis." Ucap Joe, Deandra memijat pelipisnya yang terasa pusing.
"Itu bisa aku pikirkan nanti, yang penting sekarang mama berhenti meneror ku." Ujar nya.
Ya memang setiap pulang kerumah Dean selalu di hadang oleh mama nya, entah kenapa mama begitu menyayangi Anes yang bahkan belum menjadi menantunya.
Mama lebih memilih membuat hidup Deandra tidak tenang hanya demi Anes, agar Deandra mau menikah dengan Anes.
Hal itu membuat Deandra kesal, belum apa-apa saja ia sudah harus mengalah dari Anes dengan permintaan-permintaan konyol wanita itu. Jika bukan karena mama sepertinya Dean tidak sudi untuk menemui Anes dan berbicara dengan Anes.
Sementara Anes tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membuat Deandra kesal, ia berjalan ke pinggir jalan untuk memanggil taksi.
"Taksi." Panggil Anes, ya karena saat pergi tadi Anes tidak membawa mobil nya.
Karena Joe meminta Anes untuk ikut bersama dengan nya, alhasil Anes meminta supir untuk mengambil mobilnya di kantor.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!