Alessya adalah seorang gadis cerdas dan mandiri.Dia berhasil meraih beasiswa di salah satu universitas ternama.Dia telah bertekad untuk mengejar cita-cita yang selama ini dia impikan, tanpa ingin merepotkan ibunya yang single parent.Ataupun ayahnya yang walaupun kaya raya tapi tidak memiliki hati,itu menurut Alessya.Sehingga dia memutuskan untuk tidak sepeserpun menerima bantuan dana,karena memang ayahnya pun sekalipun tidak pernah menawarkan diri untuk membantu Alessya.
Mereka seperti berperang ingin saling membuktikan,bagaimana kehidupan Alessya tanpa bantuan finansial dari ayahnya yang notabene termasuk salah satu orang kaya di kota ini.Karena Alessya sudah berani memutuskan untuk keluar dari istana ayahnya mengikuti ibunya untuk menjalani pahit getirnya kehidupan di dunia nyata.Bekerja keras untuk mencari sesuap nasi dan mengejar mimpi demi sebuah harga diri.
Kehidupannya berubah tatkala dia bertemu dengan Arselli Russel pria tampan nan kaya dan sukses.Pria yang mengaku sebagai orang biasa ,karena ingin mendapatkan sebuah cinta sejati dalam hidupnya.Bukan cinta karena harta ataupun kesuksesan yang dimilikinya semata.
Kesuksesannya sangat populer di setiap kalangan pengusaha, baik skala nasional maupun internasional.
Pria ini mampu merubah kehidupan Alessya menjadi penuh warna dan berbunga-bunga. Menjadikan kebahagiaan dan cinta berada dalam salah satu daftar isi dalam hidupnya. Yang sempat beberapa lama tidak pernah atau jarang hadir dalam rentetan sejarah kehidupannya.
Kisah cinta yang berawal dari pertemuan tidak sengaja yang lambat laun berubah menjadi cinta yang penuh hasrat dan bergelora.
Alessya adalah gadis yang tidak pernah percaya bahwa kisah cinta Cinderella dan Pangeran tampan nan kaya raya itu ada. Baginya semua itu hanya sebuah dongeng atau hanya omong kosong semata.Kehidupan cinta ibunya menjadi bukti sekaligus saksi bisu bahwa cinta dengan perbedaan kasta akan terasa sangat sulit hanya akan penuh dengan hinaan dan cemoohan belaka.
Bagaimana kisah cinta mereka selanjutnya ??Setelah Alessya akhirnya tahu bahwa Arselli yang dia cintai ternyata seorang pangeran tampan dari kalangan jettset.Yang akan sulit dia raih untuk digenggam.
Ini adalah kisah cinta mereka.Kisah perjuangan dua insan meraih cinta sejatinya.
***
Alessya segera berlari keluar setelah kelas mata kuliah terakhirnya selesai.Menghambur berlari menuju gerbang universitasnya.Mencari alat transportasi yang bisa membawanya pergi menuju tempat bekerjanya. Satu - satunya tempat dia menggantungkan hidupnya selama tinggal di ibu kota , jauh dari ibu dan keluarga besarnya.
Bukan tanpa alasan dia terburu-buru , jam bekerjanya hampir segera dimulai dan dia tidak boleh terlambat demi menjaga eksistensinya di dunia kerjanya itu.
Dia terlihat stres dan frustasi, lama berdiri di halte bis, namun yang ditunggu tidak kunjung tiba. Mondar-mandir kesana kemari , tanpa sadar kakinya melangkah ke badan jalan.Hingga hal yang tidak terduga terjadi.
Srrrrrttttt.....
Sebuah mobil sport mewah berwarna putih berhenti mendadak di depannya.Hampir menabrak dan melempar tubuhnya.
Teeet.....teeet....teeet.....
Klakson mobil itu berbunyi kencang beberapa kali .Menyadarkan Alessya yang masih berdiri terpaku di depan mobil di badan jalan. Menyadari nyawanya hampir melayang kala itu , Alessya beringsut mundur kembali berdiri di trotoar jalan.
Hampir saja...
Mobil segera melaju masih dengan kecepatan tinggi .Tanpa kata terucap dari sang pengemudi
Dasar orang kaya , mereka selalu saja seenaknya !! Bahkan kata maaf pun tidak ada , walaupun aku salah ,setidaknya dia meminta maaf juga.
Pria itu, tengah terburu - buru menghadiri rapat penting di perusahaannya. Sehingga dia melajukan kendaraannya lebih cepat dari kecepatan rata-rata.
Aku berhutang maaf padamu.Semoga kau baik-baik saja.Jika takdir mempertemukan kita lagi, aku janzi akan meminta maaf dengan baik. Sembari menatap gadis itu dari kaca kecil di dalam mobilnya.
Pria itu adalah Arselli Russel pengusaha sukses yang tengah naik daun.Dia berhutang maaf pada Alessya . Disinilah awal mula kisah di mulai
Sore itu di sebuah kafe di tengah kota Alessya tampak sedang bersiap-siap untuk pulang.
" Kau pulang Alessya ? " tanya salah satu teman kerjanya,dia adalah Meera.
" Ya , aku harus pulang secepatnya." jawab Alessya.
" Kau tidak ingin melihat acara nanti malam ?Aku rasa akan sangat menarik." Meera mencoba mengajak Alessya.Karena nanti malam di kafe itu akan ada sebuah acara reuni.Dan kafe itu telah di booking untuk semalam oleh seseorang.
" Tidak, aku tidak bisa.Banyak tugas Meera, aku harus pulang." Alessya mengerucutkan bibirnya manis.
" Kau benar - benar sibuk ya ? Sayang sekali, padahal aku dengar yang membooking kafe kita ini pria yang sangat tampan ", timpal Meera sambil berbisik pada Alessya mencoba merayunya,barangkali Alessya bersedia untuk ikut lembur.
" Tiddakk...Meeraa....." menggeleng gelengkan kepalanya pelan sambil mengerucutkan bibirnya dengan manja kepada sahabatnya itu.
" Aku pergi...dagh..." Sambil berjalan dan melambaikan tangannya kepada Meera.
"Dagh.....hati-hati ..." Meera membalas dengan senyuman.
Sementara di luar , tepatnya di depan halaman kafe yang juga merupakan area parkir telah berjejer mobil-mobil mewah.Dan di antara mobil yang berjejer itu ada salah satu mobil sport mewah berwarna putih yang tengah dikendarai oleh dua orang pria tampan Arselli dan Lucas.
Lucas yang ketika itu sedang duduk di bagian depan mobil bersama Arselli , sambil menikmati rokok dan mengobrol dengan rekannya yang lain yang juga duduk di sekitaran mobilnya , melihat Alessya keluar dari pintu kafe. Dia tampak tidak asing dengan wajah itu, wajah cantik dan manis itu.
" Alessya...." panggilnya sambil berjalan setengah berlari menghampiri Alessya . Yang sebelumnya melempar puntung rokok yang sedang dia pegang sembarang lalu menginjaknya.
" Hai...", memicingkan matanya sambil berusaha mengingat wajah seseorang yang memanggilnya.
" Kau Lucas...? " , sambil tersenyum, setengah kaget Alessya mengenali Lucas. Sudah lama mereka tidak bertemu.Terakhir mereka bertemu adalah saat menghadiri acara ulang tahun seorang temannya.Di sana mereka bertemu dan berkenalan.
" Baguslah, kau masih mengingatku.Apa yang kau lakukan di sini ? Berkencan ? " Tanya Lucas bertubi.
"Tidak Lucas. Aku bekerja part time di sini. " Terkekeh geli mendengar pertanyaan yang bertubi tubi.
" Yeah .. Selain cantik kau juga pekerja keras.Kau hebat Alessya." Sambil menepuk- nepuk bahu Alessya.
Tampak wajah Alessya memerah, sambil tersenyum dia menjawab
" Perempuan cantik juga butuh makan, Lucas..." . Bisik Alessya sambil tersenyum.
" Kau benar ." Jawab Lucas sambil tersenyum.
" Kau akan pulang ?" Penasaran melihat gadis itu sudah berpakaian lengkap dengan jaket dan tasnya.
" Ya, aku akan pulang ." Jawab Alessya singkat.
" Tinggallah. Aku ada acara di sini,malam ini, aku mengundangmu, bukan sebagai pegawai tapi tamu....tamu special..." Sambil tersenyum mengerlingkan matanya.
Alessya tersenyum lebar..dia mengingat Meera yang mengatakan orang yang membooking kafe malam ini adalah pria tampan.
" Mungkinkah dia ?" Gumamnya pelan sambil tersenyum.
" Tidak, terimakasih...." Menolak dengan ramah.
" Ayolah... " Rayu Lucas tidak menyerah. Walaupun pada akhirnya hanya kecewa yang dia dapat.Alesha tetap memaksa untuk pulang.Dan untuk mengobati kerinduan nya pada gadis cantik itu, Lucas terus mencoba mengajak ngobrol untuk beberapa saat.
Obrolan mereka cukup lama terlihat disertai dengan senyum dan tawa diantara mereka. Disertai senyuman manis dari bibir si gadis dan tawa dari si tampan Lucas.
Tampak dari kejauhan dua mata tajam memperhatikan dengan seksama , bagaimana mereka mengobrol berdua dengan begitu akrab disertai dengan canda tawa yang tersungging. Lebih tepatnya mata itu memperhatikan bagaimana si bibir manis tersenyum. Rambutnya yang panjang bergelombang. Wajahnya yang manis,lembut, dan cantik. Penampilan yang sederhana tapi terlihat elegan,sopan dan terhormat. Cukup lama memperhatikan dan bola matanya yang tajam lambat laun menjadi lembut selembut wajah itu, semanis dan semerah senyuman di bibir itu . Bertanya - tanya dalam hati, siapa gadis itu,apakah dia kekasih Lucas ? atau siapa ?Dia begitu penasaran, jantungnya mendadak berdetak dengan cepat, darahnya berdesir geli,nafasnya menderu.
Akh...perasaan apa ini..?
Gumamnya pelan,sambil tersenyum sambil menghisap sebatang rokok di jarinya dan meniupkan asapnya ke udara, masih belum menyadari dengan pasti bahwa sesuatu yang terjadi pada dirinya karena kehadiran gadis itu di depan matanya.
***
" Ayolah... ikutlah denganku, bersenang- senanglah Brother. " Ajak Lucas pada Arselli untuk ke sekian kalinya yang akhirnya dibalas dengan anggukan pertanda setuju.
" Baiklah,kau yang menyetir. " Sambil melemparkan kunci mobil mewahnya ke arah Lucas.
" ha...ok.." Lucas tertawa.
Memang ini yang ku inginkan .Gumamnya pelan.Merasakan kepuasan di dalam hati melepas hasrat untuk mencoba mobil keluaran terbaru milik kakaknya itu. Bukan karena dia tidak memiliki mobil, hanya saja selama ini mobil yang dia miliki adalah mobil-mobil second bekas kakaknya karena sudah jarang dipakai karena kakaknya membeli mobil model terbaru.
Tak apa mobil bekas dia, asal jangan perempuan bekas dia. Untuk perempuan dan cinta aku tidak mau berbagi.Tapi lain halnya kalau dia mau dengan mantanku.he....sekali kali, gerutunya dalam hati.Karena dalam hal materi kakaknya memang sukses luar biasa.Tapi, untuk masalah cinta adiknya yang sukses luar biasa.ha.....tawanya dalam hati.
Rasakan pembalasanku nanti... Gumamnya penuh harap, suatu saat akan mengalahkan kakaknya, walaupun itu hanya bisa di lakukan dalam hal cinta atau perempuan, fikirnya.
"Apa yang kau pikirkan ? " , tanya Arselli setelah melihat senyuman licik di bibir Lucas.
" Tidak....santai lah...akan banyak wanita cantik di sana, nanti ku kenalkan yang paling cantik ", bisik Lucas.
" Tentunya...yang pasti mantan ku ", gumamnya pelan tanpa terdengar oleh Arselli.
Arselli bukannya senang dengan perkataan Lucas.Dia jelas tahu apa yang difikirkan Lucas.Dia hanya ingin mencoba bersenang-senang melepas kepenatannya setelah lama sibuk bekerja.Dan sekarang akhir pekan, pekerjaannya sudah mulai stabil untuk dia bersantai. Dan untuk masalah wanita dia sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan tawaran Lucas. Bagi orang sukses seperti Arselli ,dia tinggal memilih. Banyak wanita yang akan mengantri untuknya. Dia tidak perlu pusing pusing mencari...haah...sombong....
Setelah beberapa lama di perjalanan, mobil tiba di area parkir sebuah kafe di tengah kota. Kafe coffee modern minimalis cocok untuk bersantai. Tempatnya lumayan besar, tidak terlalu ramai, cocok untuk Arselli yang senang menyendiri dan suka dengan keheningan.
Mereka keluar dari dalam mobil dan duduk di bagian depan mobil sambil menikmati rokok di jarinya.
Selang beberapa lama keluar seorang gadis dari arah pintu kafe di depannya. Arselli memperhatikan gadis itu dari saat dia melambaikan tangannya ke arah teman wanitanya dengan senyuman manis yang tersungging dari bibirnya. Sampai akhirnya gadis itu terus berjalan maju ke arah jalan, seperti hendak meninggalkan kafe tersebut. Berjalan dengan pelan,santai,lembut,dan raut wajah dan senyuman manis serta tatapan mata yang lembut melihat ke arah depan tanpa menyadari ada seseorang yang sedang memperhatikan dari kejauhan yaitu Arselli.
Lucas yang sedari tadi mengajak Arselli bicara melihat arah mata Arselli menatap dan seketika itu juga bibirnya menyungging.
" Alessya...." Panggilnya , setelah melempar rokoknya dan berlari kecil menghampiri Alessya .
Arselli menghentikan tatapannya. Saat mendengar Lucas memanggil sebuah nama dia berusaha memastikan siapa wanita yang Lucas panggil apakah gadis itu ?
Dan setelah beberapa lama dia tahu ternyata gadis itu yang Lucas panggil.
" Alessya ? " gumamnya. Apakah dia pacar Lucas atau salah satu dari mantan pacar Lucas yang berderet, fikirnya lagi.
Arselli hanya memperhatikan dari kejauhan melihat apa yang akan terjadi diantara mereka. Setelah beberapa lama gadis itu pergi. Akhirnya dia menyadari ternyata gadis itu bukan pacarnya ataupun mantan pacarnya Lucas.Karena dia tahu kalau gadis itu pacar atau mantan pacarnya, Lucas pasti akan memperkenalkan padanya. Karena dia tahu adiknya itu memang pendendam haa...Arselli jelas tahu niat Lucas tadi.
Entah menyadari atau tidak hati dan jiwanya seketika itu menghangat.Arselli tersenyum tipis.Jack Pott !!!
Akh...rasa apa ini? kenapa aku senang dia bukan pacar ataupun mantan pacar Lucas ? fikirnya dalam hati.
Lama dalam diam memperhatikan dua anak manusia, Arselli dikagetkan dengan dering telfon dari dalam mobil.Tampak tampilan nama asisten pribadinya pada layar hp.
" Ya...." sapa Arselli ketus sedikit terganggu dengan adanya telf tersebut.
" Maaf Tuan, sepertinya anda belum bisa menikmati akhir pekan Anda." kata asistennya dengan suara tegang.
" Apa yang terjadi ? " tanyanya serius.
Setelah beberapa lama menelfon akhirnya hubungan telf itu berakhir. Arselli hanya bisa menghela nafasnya . Lagi-lagi dia harus pergi menyelesaikan masalah pekerjaan yang memang sudah tidak bisa diatasi lagi oleh asistennya tadi. Dia harus turun tangan, asistennya telah menyerah. Masalah dengan rekanan bisnisnya harus di selesaikannya sendiri.
Akhirnya dia pergi dengan memberi tanda kepada Lucas bahwa dia harus pergi.
Hah ...Lucas hanya bisa menghela nafas.Kakaknya benar benar sibuk. Dia baru saja beres mengobrol dengan Alessya, belum sempat dia kembali ke tempatnya dia sudah mendapat tanda dari kakaknya bahwa dia akan pergi.
*I*t's OK .No Problem, uangmu adalah uangku...fikirnya. Bagaimana dia bisa membooking kafe tersebut beserta deretan menu makanan dan minuman mahal yang akan di suguhkan kepada teman temannya itu, kalau tidak dengan menggunakan uang kakaknya.
I love u so much Brother... Gumamnya dalam hati sambil melepas kepergian kakaknya, memperhatikan dari belakang bagaimana mobil itu melaju dengan cepat.
Saat melajukan kendaraan nya dengan cepat tiba tiba mobil Arselli harus melaju pelan di tengah perjalanannya.
Alessya...apa yang terjadi ? Gumamnya pelan,ketika dia melihat sekumpulan orang di sekitarannya.Dia melihat wajah Alessya tampak pucat dan terlihat khawatir sambil menggendong seorang anak kecil.Dia menurunkan kaca jendela mobilnya dan bertanya kepada orang di sekitarnya yang paling dekat dengan mobilnya.
" Anak itu...dia korban tabrak lari "
ujar seorang pria ketika menjawab pertanyaan dari Arselli.
Lalu Alessya ? Tanyanya serius dalam hati.Ingin dia menghentikan mobilnya dan turun atau mungkin membantu gadis itu. Fikirnya mungkin sekalian berkenalan dengannya mencuri kesempatan dari Lucas, tapi..
" Akh..." sambil memukul kemudi.
Arselli seketika itu mengurungkan niatnya karena mendapat panggilan telefon dari asistennya.Dia hanya melihat dari kejauhan Alessya sudah naik ke dalam mobil hitam di belakangnya.Mungkin mereka akan pergi ke rumah sakit.
Ada sedikit kekhawatiran di wajah Arselli.Apakah dia mengkhawatirkan gadis itu ? Siapa anak itu, apakah saudaranya ? Atau mereka samasekali tidak saling mengenal ?Mungkinkah Alessya gadis dengan hati selembut kapas, yang siap menolong siapa saja ? Masihkah ada orang seperti itu? Bahkan dirinya sendiri tidak bisa menghentikan mobilnya yang hanya untuk sekedar memberi tumpangan kepada mereka. Mengantar mereka ke rumah sakit. Memang orang seperti itu sudah langka. Dan Arselli pun terus melaju dengan mobilnya ke arah tujuannya. Dengan perasaan bersalah yang bergemuruh di dadanya.
***
Alessya berdiri di depan sebuah apotek, dia tampak ragu.
Brukk !!
Seorang pria menabrak tubuh Alessya tepatnya kepalanya, sehingga dia tersungkur dan telapak tangannya terluka.
" Aww..." teriak Alessya.
" Oh..maaf Nona, kau tidak apa-apa? " ujar Arselli terpaku melihat Alessya seperti tidak menyangka akan bertemu dengannya. Antara kaget dan senang ,sepertinya dia tidak perlu mencuri kesempatan lagi dari siapapun, karena peluang sudah ada di depan matanya. Entah peluang atau takdir. Seperti pepatah, pertemuan pertama adalah ketidak sengajaan pertemuan kedua ataupun berikutnya adalah takdir. Mungkinkah itu? fikirnya.
" Tidak !! Tidak apa-apa,tapi...kau menabrakku cukup keras ", teriaknya sambil memegang dahinya yang tadi bertabrakan dengan bahu berotot milik Arselli, dan meringis menahan sakit pada luka di tangannya.
" Maafkan aku...apa kau perlu ke dokter? " Tawar Arselli cemas.
" Tidak, tidak apa-apa.." masih meringis menahan sakit.
" Belilah obat, bukankah ini toko obat ? " Arselli mencoba membantu Alessya sambil menunjukkan tangannya ke arah apotek.
" Tidak ." Sambil menggelengkan kepalanya pelan.
" Lalu, apa yang harus aku lakukan ? " menjawab dengan ketus sambil berteriak karena selalu mendapat penolakan.
Alessya sedikit kaget dengan reaksi pria yang berdiri di hadapannya itu.Dia akhirnya menyadari sesuatu.
" Baiklah,tolong tebuskan resep obat ini.Tadi ada anak kecil yang tertabrak mobil, uangku sepertinya tidak cukup untuk membeli obat ini. Anggaplah ini untuk menebus kesalahanmu padaku.Tapi, aku juga tidak berniat untuk memintanya aku hanya akan meminjamnya, lain kali aku akan membayarnya." Sambil memberikan selembar resep obat dari dokter.
" Huh...Orang kaya memang menyebalkan mereka membeli mobil mewah tapi tidak membeli jalan untuk mereka sendiri...mereka masih menggunakan jalanan umum seolah -olah jalan itu miliknya sendiri.Anak itu menjadi korban mereka " , ketusnya lagi, tapi sedikit lebih pelan.
Arselli terperangah kaget mendengar ucapan gadis itu.Seperti menyimpulkan bahwa gadis ini membenci orang kaya,orang kaya yang selalu seenaknya.
Mereka pun pergi ke apotek itu bersama membeli obat untuk anak itu dan sekaligus membeli obat untuk Alessya. Dia sudah beberapa kali menolak tapi pria itu benar-benar memaksa, dia bilang
" Kau bisa membayarnya juga nanti ", sambil tersenyum manis dengan mata yang berbinar.
Alessya tertegun melihat tatapan itu, melihat senyuman itu.Tatapan dan senyuman dari pria yang berdiri di belakangnya.Menelan ludah nya sendiri.
Kau sangat mempesona ..Gumamnya dalam hati. Lalu memalingkan wajahnya sekaligus mengusir fikiran itu dari otaknya.Wajahnya merona merah.Dia tersenyum tipis,ditutupi oleh jari tangannya yang kecil.
Dia benar-benar tampan.. Gumamnya dalam hati lagi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!